Anda mungkin termasuk orang yang sering bertanya : Kenapa ya anggrekku jarang berbunga? Atau
anggrekku hanya berbunga satu kali saat dibeli, setelah itu tak pernah lagi, kenapa ya ?
Gimana sih merawat anggrek agar selalu berbunga ? dan akhirnya berkata : Ah, merawat anggrek itu sulit..
Nah mungkin beberapa hal berikut ini akan membuat anda sedikit memahami kenapa hal tersebut terjadi.
Hal yang harus diketahui dari tanaman anggrek
1. Anggrek adalah tanaman yang termasuk lambat pertumbuhannya dan menyukai perlakuan rutin. Jadi
untuk dapat merawat dan membungakan anggrek , modal pertama anda adalah sabar dan disiplin.
Selanjutnya ikuti tahapan pencapaian dalam merawat anggrek. Jika anda serius ingin memelihara
anggrek, Tahapan pertama yang harus anda capai adalah :
Membuat anggrek tetap hidup.
Jangan terburu-buru menginginkan anggrek anda berbunga, rawat ia agar ia tetap hidup, dan betah
ditempat tinggal barunya. Siram dan pupuk secara rutin, serta tempatkan di tempat yang sesuai.
Pupuk yang sesuai adalah yang mengandung kadar Nitrogen (N) yang tinggi. Perhatikan jangan
sampai ada jamur atau bekteri yang menyerang. Jika anggrek anda sakit, maka anda harus siap
mengobatinya sampai sembuh. Jika ini tercapai, baru menuju pada tahapan berikutnya.
Membuat anggrek mengalami pertumbuhan dengan baik
Jika dirawat dengan baik dan disiplin, maka anggrek akan mengalami pertumbuhan. Berbahagialah
jika anggrek yang anda tanam dapat bertambah akarnya, menumbuhkan tunas baru, dan daun serta
batangnya semakin besar. Anda dapat membantu pertumbuhannya dengan memberikan pupuk
berkadar rata ( NPK rata ). Jika anggrek anda tumbuh sehat, berarti tahapan kedua sudah tercapai,
dan barulah bersiap ke tahap selanjutnya.
Membuat anggrek dapat berbunga.
Anggrek yang terawat pada waktunya akan mempersembahkan bunga. Untuk mempercepat proses
ini anda dapat memberi tambahan pupuk dengan kadar Pospor (P) yang tinggi. Dan atau
merangsang keluarnya bunga dengan hormon tertentu.
Setiap tahapan memerlukan waktu yang tidak sebentar. Karena itu, jangan mudah putus asa. Agar
anda tidak kecewa, buatlah target setiap tahapan adalah satu tahun, sehingga anda baru akan
menikmati keindahan bunga anggrek setelah 3 tahun merawatnya dengan baik. Apa anda siap ?
Nah, kalau anda beruntung, setiap tahapan bisa lebih singkat atau jauh lebih singkat dari targetnya.
2. Anggrek adalah tanaman yang membutuhkan penyesuaian tempat hidup. Untuk itu, anda harus
mengenalnya terlebih dahulu. Anggrek apa yang ingin anda rawat, Species (anggrek alam) ataukah
Hybrid (silangan)? Apa jenisnya, dendrobium, phalaenopsis,vanda, bulbophyllym atau yang lainnya ?
Anggrek hybrid memerlukan perawatan yang lebih rutin dan nutrisi tambahan yang lebih banyak
dibandingkan anggrek alam. Sedang anggrek jenis dendrobium lebih menyukai pupuk non organik
(kimia), sementara jenis phalaenopsis cenderung menyukai pupuk organik. Bulbuphylllum tidak
menyukai panas, sebaliknya dendrobium lebih tahan panas. Dengan mengetahui jenis anggrek maka
anda akan dapat mengkondisikan tempat tumbuh dan perawatannya, sehingga anggrek dapat
berkembang secara optimal.
3. Anggrek hybrid yang anda beli dalam wujud sudah berbunga, membutuhkan penyesuaian yang lebih
lama untuk dapat berbunga kembali. Hal ini dikarenakan perbedaan cara perawatan yang anda berikan
dengan perawatan yang ia terima dari nursery atau pemilik sebelumnya (ingat: anggrek suka perlakuan
rutin). Jika perawatan ini jauh berbeda (misalnya : sebelumnya ia dipupuk 2 kali seminggu dengan
rutin, sementara anda tak pernah memupuknya), maka anggrek juga bisa "ngambek", alhasil ia tak mau
berbunga lagi. Ia akan menyesuaikan diri dulu dengan tempat tinggalnya yang baru dan cara perawatan
anda, dan waktu penyesuaian ini bisa berbulan-bulan bahkan bertahun tahun. Berbeda halnya jika anda
membeli anggrek dalam kondisi masih bayi dan anda rawat sampai dewasa (kurang lebih 1,5 tahun). ia
akan terbiasa dengan perawatan yang anda berikan secara rutin dan akan berbunga pada masanya. Atau
jika anda membeli anggrek species/ alam yang belum berbunga. Di hutan ia tak pernah di pupuk, maka
sepanjang anda mengkondisikan tempat tumbuhnya mirip habitat aslinya, maka saat berbunga tiba ia
dengan senang hati akan mengeluarkan kuntum-kuntum bunganya, apalagi jika anda juga rutin
memberi tambahan pupuk organik, maka bunganya akan lebih banyak dan besar.
4. Anggrek lebih tahan kekeringan dari pada terlalu basah. Karena itu jangan terlalu sering menyiram
anggrek, cukup 1 - 2 kali sehari, jika cuaca terang. Jika mendung dan kemungkinan hujan sebaiknya
jangan disiram. Terutama untuk anggrek yang anda tempatkan di dalam pot. Lingkungan yang terlalu
basah membuat akar-akar muda dan tunas muda anggrek menjadi busuk. Lingkungan yang telalu
lembab juga membuat jamur dan bakteri mudah berkembang.
5. Perhatikan kelembaban, sirkulasi udara dan temperatur tempat anda menanam anggrek. Kelembaban
yang cukup serta sirkulasi udara yang baik dan termperatur yang sesuai akan membuat anggrek betah
tinggal disana. Ia akan berkembang dengan baik, ditandai dengan pertambahan akar, daun yang
membesar dan batang yang semakin gemuk.
6. Ada cara murah untuk memupuk anggrek. Jika anda tak mau membeli pupuk atau vit B1 anda dapat
menggantinya dengan air bekas cucian beras, air bekas cucian daging / ikan. Tapi ingat jangan
menyiramkannya pada saat musim hujan yang menyebabkannya menjadi media pertumbuhan penyakit,
cukup anda semprotkan saja disekitar batang, akar dan daun agar cepat mengering. Jika anggrek sudah
dewasa dan pertumbuhannya sehat anda dapat menyemprotkan air kelapa dan air vetsin/ MSG untuk
merangsang keluarnya spike /kuntum bunga. Tapi ingat, harus sabar ya.. Pengaruh pupuk organik lebih
lama (sekitar 3 bulan) dibandingkan dengan pupuk kimia (sekitar 1 bulan).
7. Beberapa hal berikut disinyalir dapat membantu pertumbuhan anggrek menjadi optimal:
- Cintai dan ajak anggrek anda bicara, seperti anda berbicara pada sahabat, baik bicara secara
langsung maupun lewat hati. Anggrek adalah makhluk hidup, ia akan merespon setiap perlakuan
yang anda berikan padanya.
- Jangan sering memindahkan anggrek dari satu tempat ke tempat lain. Anggrek seperti juga makhluk
hidup yang lain bisa menjadi "stress" jika tempat tinggalnya diganggu. Dan itu akan membuatnya
ngambek.
- Tempat yang cenderung sepi , teduh dan terdengar kicau burung diyakini sebagai tempat yang
terbaik unutk memelihara anggrek, terutama anggrek species (alam).
8. Memelihara anggrek adalah siap mengalami suka dan duka dalam merawat, membesarkan dan
membungakannya. Kadang kala ada anggrek yang sakit, kemudian mati. Yang hancur bunganya karena
terguyur air hujan, yang tanpa sengaja tangkai bunganya patah tersenggol atau dipetik tangan-tangan
kecil atau jahil.. Anggaplah itu semua romantika kita bersama anggrek, jadikan pelajaran untuk
perawatan lebih baik ke depannya. Kadang kegagalan menjadi jalan mendapatkan ilmu yang lebih
banyak . Berpikir positif dan jangan putus asa...
Potongan-potongan batang dendrobium direndam selama 5-10 menit dalam larutan fungisida, dengan takaran 1
sendok teh fungisida dicampur dengan 2 liter air.
Kemudian dikeringkan dengan cara diangin-anginkan, lalu gantungkan batang dendrobium ditempat teduh yang
tidak terkena sinar matahari langsung namun masih cukup terang untuk proses pertumbuhannya.
(Potongan-potongan batang dendrobium yang digantung)
PERAWATAN KEIKI
Perlakuan untuk potongan-potongan batang dendrobium ini tidak berbeda dengan anggrek yang sudah tumbuh
baik. Dijaga kelembabannya dengan penyiraman teratur 2 kali sehari kecuali pada hari hujan. Berikan larutan
Vitamin B1 2 kali dalam seminggu dengan takaran 1 sendok teh dicampur dengan 2 liter air. Vit B1 gunanya untuk
mempercepat pertumbuhan akar dan tunas.
Antara 2 sampai 4 minggu akan muncul bakal tunas baru. Umumnya yang muncul adalah bakal tunas baru, tapi
anggrek juga kadang-kadang ingin tampil beda, alih-alih tunas baru yang muncul bisa saja akar dulu, atau malah
calon bunga.
Dengan perawatan teratur, bakal tunas akan tumbuh membentuk daun-daun baru, juga akar baru.
Agar tumbuh lebih baik, Keiki yang sudah memiliki akar dan daun dapat diberi pupuk NPK seimbang misalnya NPK
20:20:20. Pupuk diberikan 2 kali seminggu dengan takaran 1 sendok teh dicampur dengan 2 liter air.
Dengan cara ini, tidak perlu menunggu Keiki memiliki 2 tunas (pseudobulb). Keiki dapat langsung dipindahkan
setelah memiliki daun dan akar. Akar akan menempel erat pada media dan menjadi tempat tumbuhnya.
Selain dengan perlakuan seperti di atas, Keiki juga dapat tumbuh dengan sendirinya pada dendrobium yang masih
tumbuh sehat. Keiki ini dapat dipisahkan untuk perbanyakan.
Keiki bisa saja dibiarkan terus menempel pada induknya, dengan perawatan yang sama, keiki dapat tumbuh sehat
dan berbunga.
Posted September 24, 2008 by Muhammad Hatta in Bibit, Hortikultura, Tanaman Hias. Tagged: anggrek,
bibit, media. 8 Komentar
Kemudian, biji disemai dipersemaian. Persemaian dapat dilakukan dalam botol, toples atau gelas yang
khusus atau bisa juga dalam lemari kaca. Tetapi biasanya persemaian dilakukan dalam botol bening seperti
yang banyak kita jumpai di toko dan penjual anggrek, karena lebih praktis. Sebagai media persemaian, di
gunakan agar-agar yang telah di¬beri unsur hara dan vitamin secukupnya.
B. Resep Alami
1. Air tomat segar 10 g
2. Air kelapa 1000 cc
3. Agar-agar 15 g
Mengapa biji anggrek tidak dapat ditanam pada media biasa ?
Ini karena biji anggrek tidak mempunyai lembaga atau cadangan makanan. Oleh karena itu, biji anggrek
harus disemai pada media yang mengandung unsur hara yang bisa segera digunakan oleh benih anggrek
yang akan tumbuh. Pada anggrek terdapat protocorm, yaitu suatu jaringan yang terdapat pada biji anggrek,
dimana akar, tunas, dan batang tidak dapat dibedakan. Protocorm ini dapat tumbuh menjadi kecambah asal
tersedia cukup unsur hara untuk kebutuhannya.
C. PEMOTONGAN KEIKI
Keiki adalah anakan yang keluar dari batang atau pseudobulb. Contohnya Dendrobium. Keiki ini bila
telah membentuk tanaman seutuhnya lengkap dengan akarnya, maka keiki terse¬but dapat dipisahkan
dari induknya dengan cara memotongnya dengan pisau yang tajam. Penanamannya sama seperti
anggrek epifit umumnya.
D. PEMOTONGAN TUNAS ANAKAN
Walaupun jarang terjadi, tetapi adakalanya ujung akar atau tangkai bunga Phalaenopsis muncul tunas
anakan. Tunas anakan tersebut dapat dipotong dan ditanam. Nantinya, tunas akan berkembang menjadi
tanaman dewasa.
1. Siapkan arang, akar pakis atau sabut kelapa, rendam dengan fungisida dengan dosis 2cc/liter air selama 6 jam.
2. Keluarkan bibit anggrek dengan sepotong kawat yang dibengkokkan ujungnya [berbentuk U]
3. Bibit dicuci sampai seluruh agar lepas dari bagian akarnya.
4. Rendam dalam larutan fungisida [physan] dengan dosis 2cc/liter air selama 5 menit, kemudian keringkan diatas
Koran.
5. Tanam secara berkelompok pada pot 15 atau 18, letakkan ditempat teduyh dengan cahaya ±35% dan tidak
tembus air hujan.
6. Biarkan selama dua hari, jangan disiram. Hari ketiga siram secara menyeluruh samapi basah dengan larutan
fungisida [physan], dosisi 2cc/liter air ditambah vit B1 dengan dosis 0,3cc/liter air, lakukan penyemprotan
fungisida setiap minggu.
7. Tanaman disiram setiap hari hanya bagian atasnya saja dengan penyiraman halus menggunakan spray.
8. Setelah tanaman segar pada minggu ke 3, pupuk dengan NPK kadar N tinggi [Hyponex atau Gaviota] dengan
dosis 0,5gram/liter air. Lakukan pemupukan pada minggu berikutnya dengan dosis 1gram/liter air, selanjutnya
lakukan pemupukan setiap 2x seminggu.
9. Insectisida [curscon atau decis] dapat dibersihkan setelah tanaman berakar [±1 bulan]
10. Dengan pemeliharaan rutin maka pohon anggreka akan tumbuh sehat dan pada bulan ke 5 dipindahkan
kedalam pot tunggal.
Catatan
1. Penyiraman sehari-hari tergantung cuaca
2. Pemberian anti tungau [akarisida], anti siput/keong [molussida] dan anti bakteri [bakterisida] hanya
dilakukan apabila diperlukan.
3. Setelah dilakukan pengobatan, keesokan harinya tanaman jangan disiram
4. Untuk meningkatkan efektifitas pengobatan, sebaiknya ditambahkan 0,3% bahan pelarut, perata dan perekat
seperti agristik/apsa
5. Apabila terjadi serangan hama dan penyakit, semua obat-obatan diganti dengan yang bersifat sistemik.
Cara Budidaya Bunga Anggrek ~ Budidaya Petani. Bagi anda yang ingin menanam tanaman anggrek
berikut ini tekniknya yang mungkin dapat menjadi tambahan referensi anda!!
1. SEJARAH SINGKAT
Anggrek mrp tanaman bunga hias b’upa benalu yg bunganya indah. Anggrek sdh dikenal sejak 200
tahun lalu & sejak 50 tahun t’akhir mulai dibudidayakan secara luas di Indonesia.
2. JENIS TANAMAN
Jenis anggrek yg t’dapat di Indonesia t’masuk jenis yg indah antara lain: Vanda tricolor t’dapat di Jawa
Barat & di Kaliurang, Vanda hookeriana, b’warna ungu b’bintik-bintik b’asal dr Sumatera, anggrek
larat/Dendrobium phalaenopis, anggrek bulan/Phalaenopsis amabilis, anggrek Apple Blossom, anggrek
Paphiopedilun praestans yg b’asal dr Irian Jaya serta anggrek Paphiopedilun glaucophyllum yg b’asal
dr Jawa Tengah. Tanaman anggrek dpt dibedakan b’dasarkan sifat hidupnya, yaitu:
1. Anggrek Ephytis adalah jenis anggrek yg menupang pada batang/pohon lain tetapi tdk
merusak/merugikan yg ditumpangi. Alat yg dipakai utk menempel adalah akarnya, sedangkan akar
yg fungsinya utk mencari makanan adalah akar udara.
2. Anggrek semi Ephytis adalah jenis anggrek yg menempel pada pohon/tanaman lain yg tdk merusak
yg ditumpangi, hanya akar lekatnya juga b’fungsi spt akar udara yaitu utk mencari makanan utk
b’kembang.
3. Anggrek tanah/anggrek t’restris adalah jenis anggrek yg hidup di atas tanah.
3. MANFAAT TANAMAN
Manfaat utama tanaman ini adalah sbg tanaman hias karena bunga anggrek mempunyai keindahan,
baunya yg khas. Selain itu anggrek b’manfaat sbg campuran ramuan obat-obatan, bahan minyak
wangi/minyak rambut.
4. SENTRA PENANAMAN
Sentra tanaman anggrek di Eropa adalah Inggris, sedangkan di Asia adalah Muangthai. Di Indonesia,
anggrek banyak t’dapat di Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatra ataupun di Irian Jaya.
5. SYARAT PERTUMBUHAN
5.1. Iklim
1. Angin tdk & curah hujan t’lalu b’pengaruh t’hadap pertumbuhan tanaman anggrek.
2. Sinar matahari sgt dibutuhkan sekali bagi tanaman ini. Kebutuhan cahaya b’beda-beda t’gantung
pada jenis tanaman anggrek.
3. Suhu minimum utk pertumbuhan anggrek adalah 12,7 derajat C. Jika suhu udara malam b’ada di
bawah 12,7 derajat C, maka daerah t’sebut tdk dianjurkan utk ditanam anggrek (di dataran tinggi
Dieng).
4. Tanaman anggrek tdk cocok dlm suasana basah t’us menerus, akan tetapi menyukai kelembaban
udara di siang hari 65-70 %.
2. Media utk anggrek t’restria : Jenis anggrek ini hidup di tanah maka perlu ditambah pupuk kompos,
sekam, pupuk kandang, darah binatang, serat pakis & lainnya.
3. Media utk anggrek semi t’restria : Bahan utk media anggrek ini perlu pecahan genteng yg agak
besar, ditambah pupuk kandang sekam/serutan kayu. Dipakai media pecahan genting, serabut kayu,
serat pakis & lainnya. Derajat keasaman air tanah yg dipakai adalah 5,2.
6. PEDOMAN BUDIDAYA
6.1. Pembibitan
1. Persyaratan Bibit : Bibit anggrek yg baik, sehat & unggul mempunyai beberapa ciri, yaitu: bentuk
batang kuat, pertumbuhan pesat, daun subur, bunga lebat & indah.
2. Penyebaran Biji : Bibit anggrek b’asal dr biji yg disemaikan. Adapun penyebaran biji anggrek sbg
b’ikut:
1. Peralatan yg digunakan utk penyebaran biji harus b’sih.
2. Mensterilkan biji : Sebelum biji disebar harus disterilkan dulu dengan 10 gram kaporit
dilarutkan dlm 100 cc air kemudian saring kertas filter, dimasukkan ke dlm botol. Biji
dimasukan dlm botol & digojog 10 menit. (biji anggrek yg semula kuning kecoklatan b’ubah
warna menjadi kehijauan). Kemudian air dibuang & diganti dengan aquades, digojog
b’ulang kali (2–3 kali).
3. Penyebaran biji anggrek : Botol-botol yg tlah disterilkan dpt digunakan utk menyebaran biji
anggrek. Sebelum botol dibuka, leher botol dipanaskan di atas lampu spritus utk
menghilangkan kuman. utk memasukan biji anggrek ke dlm botol digunakan pipet yg
dibersihkan dulu dengan cara pemanasan di atas lampu spritus sampai merah kemudian
dicelup kedalam spritus. Botol yg tlah t’buka kemudian diisi biji anggrek & diratakan
keseluruh permukaan alas makanan yg tlah disediakan. Sebelum botol ditutup kita panaskan
lagi di atas spritus kemudian ditutup kembali.
3. Teknik Penyemaian Benih :
1. Memeriksaan dengan mikroskop, baik atau tidaknya biji anggrek, yg kosong b’warna putih
& yg isi kuning coklat/warna lain.
2. Mempersiapkan botol yg b’mulut lebar b’sih & tdk b’warna agar dpt meneruskan cahaya
matahari yg dibutuhkan & mudah dilihat.
3. Tutup botol dr kapas digulung-gulung sampai keras, ujung diikat tali utk memudahkan
dicopot kembali, atau kain sisa yg dipotong potong. Kerapatan tutup botol menjaga agar
bakteri/jamur tdk masuk sehingga tdk t’infeksi atau t’kontaminasi.
4. Mempersiapkan lemari kaca (ent-kas) yg b’sih dr bakteri/jamur dengan kain yg sdh dicelup
formalin udara dlm lemari disterilkan dengan kapas dipiring dituangi formalin supaya
menguap mensterilkan kaca (ent-kas).
5. Pembuatan sterilsasi alas makanan & utk membuat alas makanan anggrek biasanya dipakai
resep Khudson C (NORTHEN) 12 yaitu:
1. Ca(NO3)2H2O : 1,00 gram
2. KH2PO4 : 0,25 gram
3. MgSO47H2O : 0,25 gram
4. (NH4)2SO4 : 0,25 gram
5. Saccharose : 20 gram
6. FeSO4 4H2O : 0,25 gram
7. MnSO4 : 0,0075 gram
8. Agar-agar : 15–17,5 gram
9. Aquadest : 1000 cc
Penanaman tanaman anggrek, disesuaikan dengan sifat hidup tanaman anggrek, yaitu:
1. Anggrek Ephytis adalah anggrek yg menupang pada batang/pohon lain tetapi tdk
merusak/merugikan yg ditumpangi atau ditempelin. Alat yg dipakai utk menempel adalah akarnya,
sedangkan akar yg fungsinya utk mencari makanan adalah akar udara.
2. Anggrek semi Ephytis adalah jenis anggrek yg menempel pada pohon/tanaman lain yg tdk merusak
yg ditempel, hanya akar lekatnya juga b’fungsi spt akar udara yaitu utk mencari makanan utk
b’kembang.
3. Anggrek tanah/anggrek t’restris.
4. Pengairan & Penyiraman : Sumber air utk penyiraman tanaman anggrek dpt b’asal dari:
1. Air Ledeng, baik utk menyiram karena jernih & steril, tetapi pHnya tinggi maka perlu
diturunkan dengan menambah suatu asam misalnya HCl. PH yg baik sekitar 5,6-6.
2. Air sumur, baik utk menyiram karena banyak mengandung mineral dr tanah yg sgt
dibutuhkan oleh tanaman. Air sumur di daerah kapur harus diperhatikan pHnya.
3. Air hujan, yg ditampung didalam tong-tong/bak sgt baik utk menyiraman.
4. Air kali/air selokan, tetapi kita tdk tahu pasti apakah air itu mengandung jamur,
bakteri/lumut yg bisa mengganggu anggrek/tidak. Kalau dilihat dr sudut isi makanan
mungkin cukup baik. Hal perlu diperhatikan bagi petani anggrek adalah mengetahui sifat-
sifat dr isian pot supaya bisa mengatur banyaknya air utk menyiram. Adapun macam isian
pot & sifat diuraikan sbg b’kut:
1. Pecahan genting/pecahan batu merah, yg mana mudah menguapkan air & sifat
anggrek yg tdk begitu senang dengan air sehingga tdk mudah utk lumutan. utk
pecahan genting lebih kecil daya serapnya lebih banyak & utk siraman lebih sedikit.
2. Potongan sabut kelapa, pemakaian serabut kelapa lebih baik utk digunakan di daerah
panas karena menyimpan air, tetapi kalau penggunaan di daerah dingin tdk
menguntungkan karena mudah busuk.
3. Remukan akar pakis yg hitam, keras & baru tdk mudah utk menyerap air, setelah
beberapa bulan banyak menyerap air. Akar pakis yg coklat & lunak lebih mudah
menyerap & menahan air.
4. Potongan kulit pakis, dimana media ini sukar sekali utk penyerapan air, mudah t’jadi
penguapan. Jika potongannya besar, penyerapan kecil & jika potongan kecil
penyerapan air lebih banyak. Bagi tanaman yg sdh besar pedoman penyiramannya
3-7 hari sekali musim hujan & 1-3 hari sekali pada musim hujan.
5. Waktu Penyemprotan Pestisida : Obat-obatan sebaiknya disemprotkan pada waktu pagi hari, lebih
baik pada sore hari sekitar jam 5.00. Penyemprotan bagi tanaman anggrek sehat, dilakukan rutin
kurang lebih 3 bulan sekali. Penyemprotan bagi tanaman anggrek t’serang hama perlu dilakukan
b’ulang-ulang 3 kali dengan jangka waktu t’tentu (untuk kutu) daun seminggu sekali. Adapun jenis
insektisida & dosis yg digunakan utk hama antara lain:
1. Orthene 75 SP dosis 5-10 gram/10 liter air utk ulat pemakan daun
2. Bayrusil 250 EC dosis 2 cc/liter air utk ulat pemakan daun
3. Malathion dosis 3 gram/liter air utk ulat, kumbang, kutu
4. Kelthane dosis 2 gram/liter air, utk kutu.
5. Metadeks dosis dibasahi air, dicampur dedak 6-8 cc/10 liter, utk keong & bekicot air
6. Falidol E.605 dosis dibasahi air, dicampur dedak 6-8 cc/10 liter, utk keong & bekicot air. utk
hama bekicot ada 2 cara pengendaliannya yaitu:
1. Menyebarkan obat sekitar pot anggrek dengan mencampur antara obat Metadeks ke
dedak halus di tambah air sedikit.
2. Membuat larutan 1 cc Dieldrin 50% 25 EP dicampur dengan 1 liter air atau 6–8 cc
Folediol E 605 kedalam air 10 liter. Kemudian pot tanaman anggrek direndam dlm
larutan t’sebut selama beberapa waktu & diulang satu minggu sekali.
o Pengendalian: pot direndam dlm air & ciptakan lingkungan b’sih di sekitar rak/sebaiknya
pot digantung.
3. Belelang
o Gejala: pinggiran daun rusak dengan luka b’gerigi tak b’aturan. utk jenis belalang b’ukuran
kecil, perlu pengamatan cermat.
o Pengendalian: segera semprotkan insektisida yg b’sifat racun kontak/yang sistematik; bila
jumlahnya sedikit bisa langsung dimusnahkan/dibunuh.
4. Trips
o Gejala: menempel pada buku-buku batang & daun muda; menimbulkan b’cak abu-abu
dipermukaan daun & merusak bunga hingga bentuk bunga tdk menarik.
o Pengendalian: secara periodik & t’atur pot anggrek disemprot insektisida.
5. Kutu babi
o Gejala: kerusakan yg ditimbulkan spt akibat semut; tapi tdk menyerang tunas daun.
6. Keong
o Gejala: menyerang lembaran daun anggrek.
o Pengendalian: dlm jumlah sedikit cukup diambil/dibunuh; bila jumlah banyak perlu
memakai insektisida/dijebak dengan bubuk prusi.
7. Red Spinder
o Gejala: b’cak putih di bagian bawah daun; permukaan atas menjadi kuning & lama
kelamaan daun mati.
o Pengendalian: bila sedikit cukup diambil dengan menggunakan isolatip lalu
dibakar/menggosok daun dengan alkohol; apabila banyak maka perlu menggunakan
insektisida dengan bahan aktif diazinon, dicofol.
8. Kumbang
o Gejala: yg t’serang akan b’lubang-lubang khusus kumbang penggerek batang kerusakannya
b’upa lubang di tengah batang & tdk nampak dr luar; Larvanya yg menetas dr telur merusak
daun anggrek.
o Pengendalian: menyemprotkan tanaman yg diserang dengan menggunakan insektisida
sistemik secara rutin; b’sihkan pot dr kepompong & telur kumbang dengan jalan
memindahkannya ke pot baru & media tanam yg baru pula.
9. Ulat daun
o Gejala: menyerang daun, kuncup bunga, tunas daun maupun bunga yg sedang mekar.
o Pengendalian: kalau jumlahnya sedikit (2–5 ekor) dpt dibunuh dengan tangan; bila banyak
dpt menggunakan insektisida sistemik; tanaman yg tlah diserang sebaiknya dipisahkan
dengan tanaman yg masih sehat.
10. Kepik
o Gejala: menghisap cairan daun tanaman anggrek, sehingga menyebabkan bintik
putih/kuning; tanaman yg diserang lama kelamaan akan gundul & tdk b’hijau daun lagi.
o Pengendalian: semprotkan insektisida yg sama spt utk membasmi serangga lainnya, spt ulat,
kumbang & trips.
11. Kutu tudung
o Gejala: daun menjadi kuning, tdk sehat, lalu b’warna coklat & mati.
7.2. Penyakit
1. Penyakit buluk :
o Sering t’dapat di dlm media tanam, kultur spora cendawan ini t’bawa oleh biji anggrek
karena tutup botol tdk steril.
o Gejala: biji anggrek tdk mampu b’kecambah & persemaian dlm botol akan gagal; kecambah
yg tlah tumbuh kalau diserang cendawan ini akan mati/layu.
o Pengendalian: pada awal serangan media agar dikeluarkan dr botol, lalu botol ditutup
kembali, dilakukan dengan steriil; kalau kecambah anggrek t’lanjur besar, segera
dikeluarkan dr botol & dicuci dengan fungisida lalu kecambah ditanam dlm pot.
2. Penyakit rebah kecambah :
o Merupakan penyakit anggrek selama masih dlm persemaian. Penyebaran penyakit ini lewat
air.
o Gejala: semula b’upa b’cak kecil bening pada permukaan daun, lalu melebar, menulari ke
atas sampai pada titik tumbuh pada tunas serta ke bawah hingga ujung akar, kecambah
anggrek akan membusuk & mati.
o Pengendalian: bibit yg sakit sebaiknya segera dibuang, dibakar sampai musnah. Pot &
kumpulan kecambah dikeringkan & disemprot dengan fungisida.
3. Penyakit b’cak coklat
o Kecambah jenis Phalae-nopsis sgt peka t’hadap bakteri ini, t’utama pada cuaca sgt lembab.
Infeksi melalui daun basah atau di bekas luka pada daun. Sentuhan daun yg sakit pada daun
sehat dpt menularkan penyakit ini.
o Gejala: b’cak kecil bening pada pucuk daun. dlm beberapa hari dpt meluas ke seluruh
kompot, daun kecambah anggrek menjadi rusak & mati. Penyakit ini sgt ganas, karena
mematikan & cepat menular.
o Pengendalian: sgt sulit penyakit ini pada awal serangan. Pada serangan yg parah, tdk ada
jalan lain kecuali memusnahkan seluruh kecambah anggrek.
4. Penyakit b’cak hitam
o Pada tanaman anggrek yang, penyakit ini cepat menular malalui akar & alat yg tdk sterill
o Gejala: timbul warna coklat kehitaman pada bagian tanaman yg t’serang. Mulai dr daun ke
atas sampai ke tunas & ke bawah hingga ujung akar. Tanaman t’lambat tumbuh, kerdil &
mengakibatkan kematian.
o Pengendalian: bagian yg t’serang dipotong & dibuang atau disemprotkan fungisida; alat-alat
potong disiram alkohol/dibakar sebelum digunakan.
5. Penyakit busuk akar
o Penyebab: cendawan Rhizoctonia Solani.
o Gejala: akar leher membusuk mencapai rhizoma & umbi batang, daun & umbi batang
menguning, b’keriput, tipis & bengkok, tanaman kerdil & tdk sehat.
o Pengendalian: semua bagian tanaman yg sakit dipotong & dibuang; bekasnya disemprot
dengan fungisida (Benlate).
6. Penyakit layu
o Penyebab: cendawan Fusarium Oxyporium.
o Gejala: mirip serangan penyakit busuk akar, namun pada rhizoma t’dapat garis-garis, atau
lingkaran b’warna ungu. Pada serangan b’at, seluruh rizhoma menjadi ungu, diikuti
pembusukan pada umbi batang, tanaman sgt tdk sehat.
o Pengendalian: bagian yg t’serang dibuang lalu bekasnya disemprotkan Benlate. Tanaman
segera dipindahkan ke media tanam baru, yg masih segar & b’sih. Usahakan t’dapat aliran
udara yg lancar di sekitar tanaman.
7. Penyakit busuk
o Penyebab: cendawan Sclerotium Rolfsi.
o Gejala: t’dapat bintil-bintil kecil b’warna coklat pada bagian tanaman yg t’kena penyakit.
o Pengendalian: bagian tanaman yg sakit dipotong & dibuang. Media tanaman & seluruh pot
didesinfektan dengan larutan formalin 4 % ataupun fungisida/antibiotik Natrippene 0,5 %
selama 1 jam.
8. Penyakit b’cak coklat
o Gejala: b’cak coklat pada permukaan daun, lalu menyebar keseluruh bagian tanaman.
o Gejala: daun & akar membusuk serta b’bau. Penyakit ini cepat sekali meluas namun khusus
pada rhizoma & umbi batang, penyebarannya agak lambat.
o Penanggulangan: peralatan kebun harus steril, bagian yg sakit dipotong & dibuang.
Semprotkan Physan 20, pot tanaman disemprot dengan formalin 4 %.
10. Penyakit b’cak b’cincin
o Penyebab: virus TMVO (Tobacco Mozaic Virus Odontoglos-sum).
o Pengendalian: hanya dengan pencegahan yakni membuang bagian tanaman yg sakit serta
menstrerilkan semua alat potong.
11. Penyakit Cymbidium
o Penyebab: virus Mozaic Cymbidium.
o Gejala: semula b’upa b’cak kekuningan lalu muncul jaringan mati b’bintik, b’garis atau
lingkaran. Khusus pada Cattleya, b’cak tadi b’warna coklat atau hitam cekung. Kadang ada
gejala kematian jaringan di tengah daun yg dilingkari jaringan normal. Daun tua banyak
sekali menunjukkan adanya bintik jaringan yg mati.
o Pengendalian: hanya b’sifat pencegahan yaitu membuang bagian tanaman yg sakit, serta
mensterilkan segala alat yg dipakai.
12. Penyakit busuk hitam
o Penyebab: cendawan Phytopytora Omnivora.