vanda
vanda sp.
sp. Phalaenopsis
Phalaenopsis Sp.
Sp.
2. Simpodial, yaitu jenis anggrek yang memiliki titik tumbuh yang
lebih dari satu. Bunganya bisa muncul pada ujung, sisi batang,
maupun dari akar tinggal. Anggrek ini dapat dikembangbiakkan
dengan cara split, maupun dengan bijinya.
Contohnya adalah Dendrobium sp. dan Cattleya sp.
Cattleya
Cattleya sp.
sp. Dendrobium
Dendrobium sp..
sp..
Anggrek berdasarkan tempat tumbuh
Cattleya
Cattleya sp.
sp. Vanda
Vanda sp.
sp.
2. Anggrek terestial, yaitu jenis tanaman anggrek yang hidupnya
membutuhkan cahaya matahari secara langsung.
Contoh : Phaius sp.
3. Anggrek Saprofit, yaitu jenis anggrek yang tumbuh pada tempat
yang mengandung humus dan hanya sedikit membutuhkan sinar
matahari. Jenis anggrek ini biasanya tidak memiliki daun dan juga
klorofil. Contoh : Goodyera sp.
Goodyera
Goodyera sp.
sp. Phaius
Phaius sp.
sp.
4. Anggrek Litofit, yaitu jenis anggrek yang tumbuh
pada media bebatuan. Anggrek ini sangat tahan
terhadap adanya sinar matahari penuh.
Contoh : Paphiopedilum sp.
Paphiopedilum
Paphiopedilum sp.
sp.
Hama atau penyakit yang dapat
menyerang tanaman anggrek
A. Hama
1.Tungau/kutu perisai
–Gejala : menempel pada pelepah daun, berwarna kemerahan, jumlahnya banyak, bekas serangan
berupa bercak hitam dan merusak daun.
–Pengendalian : digosok dengan kapas dan air sabun, apabila serangan sudah parah, harus disemprot
oleh insektisida dengan dosis 2 cc/liter.
2.Belelang
–Gejala : pinggiran daun rusak dengan luka bergerigi tak beraturan. Untuk jenis belalang berukuran
kecil, perlu pengamatan cermat.
–Pengendalian : segera semprotkan insektisida yang bersifat racun kontak/yang sistematik, bila
jumlahnya sedikit bisa langsung dimusnahkan/dibunuh.
3.Keong
–Gejala : menyerang lembaran daun anggrek.
–Pengendalian : dalam jumlah sedikit cukup diambil/dibunuh; bila jumlah banyak perlu memakai
insektisida/dijebak dengan bubuk prusi.
4. Red Spinder
– Gejala : bercak putih di bagian bawah daun, permukaan atas menjadi
kuning dan lama kelamaan daun mati.
– Pengendalian : bila sedikit cukup diambil dengan menggunakan isolatip
lalu dibakar/menggosok daun dengan alkohol, apabila banyak maka
perlu menggunakan insektisida dengan bahan aktif diazinon, dicofol.
5. Ulat daun
– Gejala : menyerang daun, kuncup bunga, tunas daun maupun bunga
yang sedang mekar.
– Pengendalian : kalau jumlahnya sedikit dapat dibunuh dengan tangan,
bila banyak dapat menggunakan insektisida sistemik.
6. Kepik
– Gejala: menghisap cairan daun tanaman anggrek, sehingga
menyebabkan bintik putih/kuning, tanaman yang diserang lama
kelamaan akan gundul dan tidak berhijau daun lagi.
– Pengendalian: semprotkan insektisida yang sama seperti untuk
membasmi serangga lainnya, seperti ulat, kumbang dan trips
B. penyakit