Anda di halaman 1dari 30

Cara Menanam Mint

• Mentha. Mentha (Mint) merupakan sebuah


genus yang terbagi menjadi 25 spesies.
Tanaman ini biasanya ditanam di Eropa, Asia,
Afrika, Australia, dan Amerika Utara. Cocok
digunakan sebagaidaun mint, khususnya
sebagai makanan, minuman, pasta gigi,
permen karet, dan permen.
1. Mendapatkan Bibit Mint

 Petik dari tanaman mint yang sudah ada. Menanam mint


dari biji relatif sulit, dan cara tersebut nyaris tidak
mungkin untuk beberapa varietas, seperti jenis
peppermint. Potong tangkai kira-kira satu sentimeter di
atas percabangan untuk menumbuhkan cabang baru pada
bagian tersebut. Tangkai tersebut tidak memerlukan
daun, dan hampir semua tangkai bisa dibuat demikian.
Masukkan tangkai tersebut ke dalam segelas air. Dalam
waktu satu minggu, akar kecil berwarna putih akan
muncul di bawah air. Tunggu beberapa hari lagi pada
minggu berikut, akar tersebut akan tumbuh cukup
panjang. Tambahkan air ke dalam gelas, jika perlu.
 Belilah semaian/bibit mint atau tanaman mint
yang masih kecil. Anda dapat mencari bibit mint
di sebagian besar pusat pembibitan dan toko
kebutuhan berkebun. Ada banyak varietas mint,
seperti sweet mint, chocolate mint, spearmint,
lemon mint, apple mint, dan peppermint.
Spearmint adalah jenis yang biasa digunakan
untuk memasak. Mint adalah tanaman yang
cepat tumbuh, cepat menyebar, dan merupakan
tanaman yang sempurna untuk percobaan
pertama Anda dalam menumbuhkan tanaman.
2.  Menanam Tanaman Mint
• Pilihlah waktu terbaik untuk mulai menanam
mint. Idealnya, Anda harus menanam mint
pada musim semi, atau musim gugur jika Anda
tinggal di daerah yang bebas dari embun beku.
Meskipun mint adalah tanaman yang bisa
tumbuh kapan pun, waktu terbaik untuk
menumbuhkannya adalah dalam kondisi yang
optimal.
• Pindahkan semaian/bibit tanaman mint atau tangkai
yang sudah berakar ke dalam sebuah
wadah/pot. Menanam mint dalam pot adalah cara paling
umum, sebab Anda dapat memeriksa pertumbuhannya.
Selain bisa mengecek pertumbuhannya, jika meletakkan
pot tersebut dekat dengan dapur, Anda bisa memetiknya
kapan pun diperlukan. Mint tumbuh menyebar dengan
cepat, dan akarnya memiliki kecenderungan untuk
memenuhi pot dibandingkan jenis tanaman lain. Gunakan
pot berukuran lebar, kira-kira 30-40 sentimeter untuk satu
tanaman. Anda harus menambahkan penahan air
berbahan polimer di dalam tanah/media tanam agar
nantinya tetap basah dan tidak akan benar-benar kering.
• Tanamlah tangkai yang sudah berakar atau
bibit sedalam kira-kira 5 sentimeter. Jika
menanam lebih dari satu bibit, tanamlah
dengan jarak sekitar 15 sentimeter. Cara
tersebut akan memberi cukup ruang pada
masing-masing bibit untuk tumbuh subur.
• Pilih lokasi yang cukup mendapat sinar
matahari. Saat Anda menanam mint atau
menempatkan pot berisi tanaman mint, Anda perlu
memilih area yang menerima sinar matahari pagi dan
pada sore hari ternaungi. Anda perlu mengupayakan
agar tanaman mendapat cukup sinar matahari tanpa
membuatnya menjadi kering. Tanaman mint tumbuh
paling baik pada tanah basah, sehingga Anda perlu
menjaganya agar kondisi itu tercapai. Anda bahkan
dapat meletakkan pot tanaman mint Anda di dalam
ruangan atau di ambang jendela, sepanjang lokasi
tersebut akan mendapat cukup sinar matahari.
• Jika Anda menanam mint di tanah maka
gunakan area yang basah yang mendapat sinar
matahari penuh ataupun sedikit
ternaungi. Kondisi terbaik untuk pertumbuhan
tanaman mint di tanah menuntut tanah subur
dengan pH antara 6 dan 7. Meskipun tanaman
mint dapat tumbuh dengan sendirinya tanpa
masalah, sedikit pemupukan setiap minggu akan
lebih baik. Pastikan bahwa tanah dalam keadaan
basah dengan menambahkan sedikit mulsa di
sekitar tanaman untuk melindungi akarnya.
• Jika Anda akan menanam mint dalam bedeng,
tanam lebih dulu bibit mint dalam pot. Jika Anda
mengikuti langkah ini, Anda harus menanam bibit
mint dalam sebuah wadah, seperti pot atau tas
kasa. Kemudian pot dibenamkan ke dalam tanah
hingga kedalaman minimal sekitar 12 cm, dan
biarkan bagian tepi atas pot tetap berada di
permukaan tanah. Dengan demikian sistem
perakaran tanaman akan berada di dalam pot. Jika
Anda tidak melakukan hal itu maka tanaman mint
Anda akan tumbuh menyebar di seluruh kebun dan
halaman seperti rumput liar
3. Merawat Tanaman Mint

• Pada tahun pertama, sering-seringlah menyiram


tanaman mint Anda. Ujilah tanah menggunakan jari
Anda untuk mengetahui tingkat kekeringannya.
Jagalah agar tanah basah, namun jangan sampai
merendamnya. Jika tanaman mint Anda berada di
bawah sinar matahari langsung, siramlah lebih
sering. Perhatikan frekuensi penyiraman untuk
memastikan tanaman mint mendapat cukup air,
tetapi tidak terlalu banyak.
• Lakukan pemotongan rutin pada bagian pucuk
tanaman. Hal ini untuk menjaga agar tanaman tidak
tumbuh terlalu tinggi serta memicu agar daun mint
lebih banyak tumbuh ke samping. Cara demikian juga
merupakan cara panen yang lebih baik. Saat Anda
mengecek apakah tanaman memerlukan air, sekaligus
lihatlah jika mungkin tanaman sudah terlalu tinggi.
• Pangkaslah kuncup bunga mint untuk menjaga
tanaman tetap pendek/padat.Biasanya, bunga-
bunga kecil mint akan mekar pada bulan Juni hingga
September. Ada harus memangkas kuncupnya
sebelum sempat mekar sehingga tanaman tersebut
tidak tumbuh tanpa terkendali. Memetik kuncup
bunga mint begitu muncul juga akan
memperpanjang musim panen tanaman tersebut.
• Pecah tanaman mint setiap dua atau tiga
tahun. Setelah beberapa tahun, tanaman mint akan
menyamai ukuran pot, sehingga menyebabkan
akarnya menjejali pot. Lakukan pengepotan ulang dan
berhati-hatilah memecah tanaman mint menjadi
beberapa bagian. Pengangkatan dan penanaman
kembali tanaman mint setiap 2-3 atau bahkan 3-4
tahun akan membantu rasa dan aroma daun mint
tetap sedap dan kuat.
• Jika tanaman mint Anda terserang
jamur rust, semprotlah dengan
fungisida.Rust adalah jamur yang menimbulkan
bercak berwarna oranye-cokelat pada bagian bawah
daun. Jamur ini merupakan satu dari beberapa
penyakit yang mudah menyerang tanaman mint.
• Hati-hati terhadap hama atau penyakit. Tanaman mint Anda
mungkin diserang penyakit yang disebabkan jamur/cendawan
seperti verticillium wilt atau mint anthracnose dan mungkin juga
terserang hama/serangga, misalnya beberapa jenis kumbang
penggerek seperti flea beetles, root borers, root weevils, dan
sejenis kutu mirip laba-laba (spider mites). Hal ini mungkin terjadi,
bagaimanapun, karena bau mint yang kuat bisa menangkis
sebagian besar serangga dan hama lain. Cukup sediakan sirkulasi
udara yang baik dan tanah yang memiliki drainase yang baik untuk
menjaga tanaman mint tetap sehat. Jika Anda menemukan adanya
serangga, singkirkan dengan penyemprot kebun.Anda juga dapat
mencuci daun mint Anda menggunakan sabun insektisida.
• Pastikan juga untuk mencari-cari hama pengganggu di bagian
bawah daun. Pada bagian itulah hama pengganggu sering
bersembunyi.
4. Memanen Daun Mint

• Panen daun mint yang berwarna hijau segar sesuka Anda


dari akhir musim semi hingga awal musim gugur. Jangan
pernah memanen lebih dari 1/3 jumlah daun dalam sekali
panen dan membiarkan tanaman tumbuh kembali
sebelum memanennya lebih banyak. Anda cukup
memanen sebanyak yang Anda butuhkan saat itu.Jika
Anda ingin mengeringkan daun mint maka Anda harus
menggantung secara terbalik tangkai mint dalam ikatan-
ikatan kecil atau menyebarkannya di atas baki/nampan.
Segera setelah tangkai dan daun mint menjadi rapuh, Anda
bisa memindahkannya ke dalam wadah yang kedap udara.
• Panenlah daun mint sebanyak mungkin sebelum tertutup
embun beku setiap tahun. Akar tanaman mint akan dapat
bertahan dari embun beku dan tumbuh kembali pada musim
semi berikut, tetapi bagian tanaman yang berada di atas
permukaan tanah akan mati. Lindungi akar tanaman dengan
cara menutupinya menggunakan mulsa sebelum musim dingin
tiba. Sementara untuk memanen daunnya, Anda harus
memetik batangnya. Jika Anda ingin memanen lebih banyak,
tunggulah hingga tepat waktu yaitu sebelum tanaman
berbunga. Potong seluruh bagian tanaman sebatas posisi daun
yang pertama atau kedua.Umumnya, Anda dapat melakukan
panen besar tiga kali dalam satu musim.
• Manfaatkan daun mint. Ada banyak sekali kegunaan daun
mint, dan Anda dapat memanfaatkannya untuk apa pun yang
Anda sukai. Bagaimanapun, ada beberapa pengunaan daun
mint yang khas yang harus Anda ketahui. Berikut beberapa cara
penggunaannya:Sajikan daun mint sebagai pelengkap masakan
ikan, ayam, domba, atau jenis masakan berprotein lain.
• Gunakan daun mint untuk membumbui sayuran, seperti wortel,
kacang polong/buncis, dan kentang.
• Bumbui salad dengan daun mint, seperti salad buah, salad
sayuran, atau salad kenari dan keju.
• Masukkan daun mint ke dalam minuman seperti es teh, punch,
atau limun.
• Masukkan daun mint ke dalam minuman cocktail, seperti
mojito atau mint julep.
budidaya pepaya

• Pepaya (Carica papaya) merupakan buah-buahan


tropis.
Budidaya pepaya bisa dilakukan di dataran rendah
hingga ketinggian 1000 meter dari permukaan laut.
Namun ketinggian lahan optimalnya berkisar 50-700
meter dpl. Tanaman ini menghendaki curah hujan
sekitar 1000-2000 mm per tahun yang merata
sepanjang tahun. Di daerah bermusim kering pohon
pepaya masih bisa berbuah dengan bantuan
penyiraman teratur.
Sifat tanaman pepaya

• Pepaya merupakan tanaman perdu yang bisa tumbuh hingga 3 meter.


Batang pepaya berongga, jaringannya lunak dan berair. Tanaman ini
mempunyai akar tunggang dan akar samping yang lunak.
Pertumbuhan akar dangkal dan agak lemah.
• Bunga pepaya tumbuh pada ketiak daun, baik berupa bunga tunggal
maupun rangkaian. Terdapat tiga jenis bunga pepaya, yakni bunga
jantan, bunga betina dan bunga sempurna (mempunyai putik dan
benang sari atau hemafrodit).
• Berdasarkan sifat bunga, dikenal pohon pepaya jantan, pohon betina
dan pohon sempurna. Pohon pepaya jantan tidak akan menghasilkan
buah, sedangkan pohon pepaya betina akan menghasilkan buah yang
membulat, daging buahnya tipis. Buah pepaya yang dikehendaki
dengan bentuk memanjang dihasilkan dari pohon pepaya sempurna.
Pemilihan benih pepaya

• Benih untuk budidaya pepaya didapatkan dari biji terseleksi. Untuk


mendapatkan sebanyak mungkin pohon pepaya sempurna diperlukan
ketelitian dan keterampilan dalam memilih calon benih.
• Benih yang baik didapatkan dari buah pepaya yang dihasilkan pohon
sempurna. Bentuk buah memanjang, tidak cacat dan bebas dari penyakit.
Buah tersebut sebisa mungkin dibiarkan matang di pohon.
• Biji pepaya terdapat dalam rongga buah, ada yang berwarna hitam kelam ada
yang pucat putih. Biji berwarna putih merupakan biji yang mati tidak akan
tumbuh. Biji yang hitam dapat tumbuh menjadi pohon, namun hanya sekitar
25-50% yang menjadi pohon sempurna tergantung sifat genetisnya. Sisanya
menjadi pohon betina dan pohon jantan.
• Biji yang tumbuh di ujung buah memiliki kemungkinan untuk tumbuh menjadi
pohon pepaya sempurna dibanding bagian pangkal. Untuk menyeleksi benih
sebaiknya ambil biji pada bagian ujung hingga tengah buah. Jangan
mengambil biji dari pangkal buah.
Penyemaian benih pepaya

• Sebelum disemaikan, benih yang masih kering perlu dikecambahkan terlebih dahulu. Hal ini
berguna untuk mempersingkat waktu budidaya pepaya. Pertama-tama rendam benih dalam air
hangat kuku selama satu malam. Kemudian pilih biji tenggelam atau tidak mengapung dalam
air.
• Siapkan kertas tisu sebagai pembungkus, basahi tisu tersebut dengan air. Tebarkan biji yang
telah direndam di atas tisu kemudian tutup atasnya dengan tisu dan siram atau basahi.
Masukkan bungkusan benih tersebut dalam besek (kotak anyaman bambu) atau wadah lain
yang serupa. Tempat atau wadah harus yang bisa tembus air atau mengalirkan air.
• Letakkan wadah tersebut di sinar matahari, jangan terlalu terik, perkecambahan benih
membutuhkan suhu kira-kira 30 derajat celcius. Benih akan berkecambah setelah 7-10 hari,
atau bisa lebih.
• Setelah benih berkecambah menjadi bibit, pindahkan kecambah-kecambah tersebut dalam
polybag semai, satu bibit satu polybag. Pilih polybag kecil dengan ukuran 9×10 cm.
Sebelumnya, isi polybag tersebut dengan media persemaian terdiri dari tanah, kompos, arang
sekam yang telah diayak dengan perbandingan 1:1:1. Lihat cara membuat media persemaian.
• Setelah bibit dipindahkan basahi media untuk menjaga kelembaban. Kemudian letakkan
polybag-polybag tersebut dalam bilik persemaian yang ternaungi. Naungan bisa dibuat dari
plastik bening atau paranet. Fungsinya untuk melindungi bibit dari kucuran hujan langsung,
sengatan matahari dan terpaan angin.
• Bibit siap dipindahkan ke lahan tebuka setelah berumur 2-2,5 bulan sejak disemaikan.
Kebutuhan benih pepaya untuk satu hektar sekitar 60 gram.
• Pengolahan tanah dan penanaman

• Berikut ini adalah pengolahan lahan untuk budidaya


pepaya di lahan tegalan atau hamparan non
terasering. Pertama-tama, lahan dicangkul atau
dibajak untuk menggemburkan tanah. Kemudian buat
bedengan dengan lebar 2 meter, panjangnya
menyesuaikan bentuk lahan dan tinggi 20-30 cm. Jarak
antar bedengan selebar 50 cm. Jarak tanam budidaya
pepaya hendaknya disesuaikan dengan luas tanam.
Berikut ketentuannya:
• Budidaya pepaya <0,2 Ha jarak tanamnya 2×2 meter
• Budidaya pepaya 1-5 Ha jarak tanamnya 2×2,5 meter
• Budidaya pepaya >1 Ha jarak tanamnya 3×3 meter
• Buatlah lubang tanam sesuai dengan jarak tanam, ukuran
lubang tanam 50x50x40 cm. Sebaiknya pembuatan lubang
tanam tidak di musim hujan. Ketika menggali lubang tanam,
pisahkan tanah bagian atas dengan tanah bagian bawah.
Biarkan lubang tersebut terbuka selama 1-2 minggu.
• Kemudian campurkan pupuk dasar berupa kompos atau pupuk
kandang yang telah matang dengan tanah bagian atas. Dosis
pupuk sebanyak 20 kg per lubang tanam. Kemudian masukkan
terlebih dahulu tanah bagian bawah kedalam lubang tanam,
selanjutnya masukkan tanah bagian atas. Biarkan kembali
lubang tanam yang telah tertutup selama 1-2 minggu.
• Sebagai catatan, untuk tanah yang memiliki pH dibawah 5
netralkan dengan kapur atau dolomit. Dosis pemberian kapur
sebanyak 1-2 ton per hektar atau 1 kg per lubang tanam.
Pemberian dolomit setidaknya 2 minggu sebelum tanam.
• Setelah lubang tanam siap, pindahkan bibit dari polybag
semai ke lubang tanam. Umur bibit yang siap dipindahkan
minimal 2-2,5 bulan setelah semai. Lakukan penyiraman
pagi atau sore hari setidaknya hingga tanaman berumur
1,5 bulan sejak dipindahkan.
• Terdapat dua kebiasaan petani dalam budidaya pepaya,
yaitu menanam satu bibit dalam satu lubang tanam atau
dua bibit dalam satu lubang semai. Tujuan penanaman
dua bibit untuk menghindari tumbuhnya pepaya jantan
dan pepaya betina serta memudahkan penyulaman.
• Pada bulan ke-4, ketika pepaya berbunga pertama kali,
dilakukan seleksi untuk mencabut pepaya yang tidak
dikehendaki. Pada akhirnya hanya satu pepaya sempurna
per lubang tanam yang dibiarkan tumbuh hingga berbuah.
Perawatan budidaya pepaya

• Penyulaman tanaman dilakukan setelah tanaman


berumur 1,5 bulan sejak tanam. Tanaman yang
tumbuhnya jelek atau berpenyakit dicabut dan
diganti bibit baru. Apabila menggunakan metode dua
bibit dalam satu lubang tanam, tinggal mencabut
tanaman yang terlihat tidak bagus.
• Berikut ini tips-tips yang diberikan Prof. Sobir dari
Pusat Kajian Buah Tropika, Institut Pertanian Bogor,
untuk menyeleksi tanaman pepaya sempurna.
• Amati saat pohon berbunga untuk pertama kalinya. Bunga tumbuh
pada ketiak daun. Bila bunga yang tumbuh tunggal, berarti bunga
betina atau bunga sempurna. Bunga ini keluar saat umur 4 bulan.
Bila berkelompok atau dalam rangkaian berarti jantan, pohon
harus dicabut dan disulam dengan bibit lain.
• Petik bunga tersebut kemudian tekan ujungnya dengan ibu jari
hingga terbuka, bila bunga yang keluar jantan pohon berarti ini
adalah pohon sempurna yang akan dipertahankan. Bunga
sempurna akan muncul 1-2 bulan kemudian.
• Bila setelah ditekan keluar bunga betina, berarti pohon ini pohon
betina. Berarti harus dicabut.
• Kemudian sulam tanaman yang dicabut tersebut dengan bibit
baru. Atau, bila kita menerapkan metode penanaman dua pohon
dalam satu lubang tanam, pindahkan pohon sempurna dari lubang
lain. Karena untuk satu lubang hanya bisa dibesarkan satu pohon
sempurna saja.
• Pemupukan susulan dimulai 2 minggu setelah bibit dipindahkan.
Pemupukan diberikan dengan cara menggali parit melingkari
tanaman pepaya. Kedalaman parit kurang lebih 5-10 cm, campuran
pupuk diletakkan pada parit tersebut. Berikut ketentuan
pemupukan budidaya pepaya:
• Pemupukan pertama, umur 2 minggu, Urea 30 gr, SP-36 40 gr, ZA
40 gr dan KCl 20 gr per pohon
• Pemupukan kedua, umur 1 bulan, Urea 40 gr, SP-36 70 gr, ZA 70 gr
dan KCl 30 gr per pohon
• Pemupukan ketiga, umur 4 bulan, Urea 45 gr, SP-36 80 gr, ZA 80 gr
dan KCl 60 gr per pohon
• Pemupukan keempat, umur 6 bulan, Urea 50 gr, SP-36 90 gr, ZA 90
gr dan KCl 70 gr per pohon
• Pemupukan selanjutnya setiap satu bulan, Urea 60 gr, SP-36 100 gr,
ZA 100 gr dan KCl 75 gr per pohon
Pemanenan

• Budidaya pepaya biasanya dapat dipanen setelah berumur


9-14 bulan. Frekuensi panen bisa dilakukan setiap 10 hari
sekali. Produktivitas budidaya pepaya berkisar 20-35 ton
per hektar. Produktivitas ini tergantung dari kondisi iklim,
varietas dan teknik budidaya.
• Buah pepaya yang dipetik harus mendekati stadium
matang pohon. Cirinya terdapat garis-garis menguning
pada kulit buahnya. Bila hasil panen akan dipasarkan ke
tempat yang jauh, bisa dipetik lebih dini.

Anda mungkin juga menyukai