Anda di halaman 1dari 5

Cara Menanam dan Merawat Bunga

Anggrek
Bunga anggrek termasuk salah satu tanaman hias yang populer di Indonesia. Banyak
sekali orang yang menggunakan waktu luangnya untuk menanam bunga anggrek
karena mengetahui tanaman dari suku anggrek-anggrekan ini bisa menambah
kecantikan sisi depan rumah. Bunga anggrek tersebut bisa ditanam di dalam pot
ataupun ditempel.

Bunga anggrek bisa tumbuh dengan baik di negara seperti Indonesia karena memang
tanaman anggrek bisa hidup di daerah tropika basah hingga wilayak sirkumpolar. Oleh
karena hal tersebut, tidak ada yang khawatir untuk melakukan pemeliharaan anggrek
hias di halaman rumahnya. Jika Anda juga tertarik untuk menanam tanaman hias ini,
berikut cara menanam dan merawat bunga anggrek di dalam pot ataupun ditempel.

Cara Menanam Bunga Anggrek


Anggrek merupakan tanaman yang bisa merepresentasikan atau mewakili perasaan
seseorang terhadap pasangannya. Itulah mengapa banyak sekali toko tanaman yang
menjual bunga potong anggrek. Banyaknya peminat terhadap bunga anggrek ternyata
membuat sebagian orang tertarik untuk membudidayakan tanaman anggrek di sekitar
rumahnya.

Pada penjelasan mengenai cara menanam bunga anggrek ini, ada beberapa hal yang
sekiranya perlu Anda ketahui terlebih dahulu. Bunga anggrek bisa ditanam di dalam pot
dan bisa juga ditanam dengan cara ditempel ke papan atau batang pohon. Kita akan
membahasnya satu persatu.

1. Menanam di Dalam Pot

Anggrek termasuk tanaman yang cukup ideal untuk ditanam di dalam pot. Sebelum
memulai penanamannya, Anda perlu mengetahui beberapa hal. Pot yang hendak
dipakai untuk menanam bunga anggrek terbuat dari pot plastik atau potoh. Disarankan
untuk menggunakan pot dari tanah liat yang mempunyai lubang-lubang kecil
berdiameter sekitar 2 cm. Adanya lubang-lubang tersebut akan membantu sirkulasi
udara serta mempermudah aerasi dan drainase.

Di samping itu, menggunakan pot yang terbuat dari tanah liat juga memungkinkan air
terserap ke bahan pot apabila terjadi kelebihan air siraman. Dengan begini, maka
bunga anggrek yang sedang Anda tanam dan rawat terhindar dari penyakit busuk akar.
Kelebihan lainnya, dengan pot tanah liat, pada kondisi lingkungan yang lembab, akar
tanam bunga anggrek akan selalu terjaga.
Setelah mendapatkan pot untuk menanam bunga anggrek, berikutnya adalah memilih
media tanam yang cocok untuk bunga anggrek. Singkat saja, media tanam yang cocok
untuk bunga anggrek bisa dari campuran beberapa media tanam seperti pecahan batu
bata atau genteng, batang pakis, serutan atau potongan kayu, sabut kelapa, dan arang
kayu.

Jika Anda kebingungan, maka disarankan untuk mengisi pot dengan media tanam
berupa sabut kelapa, potongan pakis, arang kayu, dan pecahan batu bata. Setelah pot
terisi media tanam, berikutnya siapkan bibit anggrek yang Anda peroleh dari toko
pertanian dalam kemasan botolan berukuran 1 cm. Tanam bibit anggrek langsung pada
pot yang sudah berisi media tanam.

2. Menanam Dengan Ditempel di Batang Pohon

Bunga anggrek epifit bisa memperoleh tampilan yang lebih menarik dengan kesan yang
alami dengan cara menanamnya ditempel pada batang pohon. Penananam semacam
ini merupakan habitat asli dari bunga anggrek epifit. Untuk menanam anggrep di batang
pohon, sebaiknya pilih pohon yang cukup rindang sehingga intensitas cahaya matahari
tetap diperoleh dalam takaran sedang dan tidak terlalu berlebih.

Bunga anggrek epifit bisa ditanam pada batang pohon yang hidup ataupun mati.
Sebetulnya di tiang beton juga bisa, asalkan tempat menempelnya anggrek memenuhi
0.0syarat kelembaban agar pertumbuhannya berjalan dengan baik. Apabila
menggunakan pohon yang mati, maka pilih yang tahan air dan tahan panas matahari
sehingga batang tidak mudah melapuk.

Apabila memilih pohon hidup, maka tentukan pohon yang berkulit batang cukup tebal
agar tidak mudah terkelupas. Lebih baiknya lagi untuk menggunakan pohon dengan
permukaan batang yang agak kasar agar menjadi tempat melekat akar yang baik.
Beberapa pohon yang mempunyai kriteria pada batang tersebut adalah jambu air,
mangga, asam jawa, nangka, dan rambutan.

Sebelum ditempelkan, batang pohon harus ditempel dengan media yang bisa mengikat
air seperti sabut kelapa, potongan pakis, atau ijuk. Untuk tanaman anggrek yang akan
ditempel bisa berasal dari tanaman muda (atau dewasa), anakan, atau bibit kompot.
Jika Anda hendak menanam tanaman dewasa, maka angkat tanaman berbarengan
dengan media tanamnya.

Jika menggunakan tanaman muda dan bibit dari kompot, sebelum ditempel, potong
sebagian akarnya lalu cuci bersih pakai air. Berikutnya, bibit atau akar tanaman muda
dicelupkan ke dalam larutan fungisida selama satu dua menit. Lalu celupkan lagi ke
dalam larutan pengatur tumbuh dengan waktu yang sama.

Pencelupan juga bisa dilakukan untuk tanaman dengan media tanam tambahan.
Setelah langkah pencelupan selesai, selanjutnya tempelkan tanaman bunga anggrek
pada pohon yang dipilih. Upayakan agar ketinggiannya tidak melewatib adan sehingga
perawatannya tidak merepotkan.

Cara Merawat Bunga Anggrek


Baik menanam anggrek di dalam pot ataupun ditempel pada dinding, ada perawatan
yang dibutuhkan tanaman agar bisa tumbuh dengan baik dan secara maksimal.

Penyiraman

Sebagaimana tanaman lain, bunga anggrek juga perlu disiram agar tidak mati karena
mengalami kekurangan air. Air yang digunakan untuk menyiram bisa dari air ledeng, air
sumur, atau air hujan. Tidak disarankan untuk menggunakan air yang sudah bercampur
dengan bahan kimia dan air kali karena kemungkinan mengandung zat hidup yang bisa
mengganggu pertumbuhan anggrek.

Siramlah anggrek sesuai dengan cuaca yang sedang berlangsung. Saat iklim di
lingkungan sedikit tinggi, maka tanaman anggrek bisa disiram paling tidak dua kali
dalam sehari. Ketika musim penghujan, apabila Anda menempatkan anggrek di luar
rumah, pindahkan ke dalam agar tidak terpericik air hujan hingga media tanam sangat
basah dan memicu pembusukan akar.

Berikan Sinar Matahari

Tanaman anggrek memerlukan sinar matahari untuk mendukung pertumbuhannya.


Anda bisa menempatkan bunga anggrek pada area yang tidak terkena sinar mathaari
langsung. Dengan mengatur seberapa terik sinar matahari yang mengenai tanaman,
maka tanaman anggrek tidak akan mengalami masalah baik dalam pertumbuhan atau
pemberian hasil berupa tampilan yang menarik.

Lampu Ruangan

Untuk menjaga keindahan bunga anggrek, beberapa orang memilih untuk melakukan
repotting atau pemindahan pot ke pot kaca atau pot plastik dengan diameter yang lebih
besar serta pot yang bersih. Biasanya, mereka juga memindahkan pot tersebut ke
dalam rumah. Permasalahannya, tanaman anggrek tetap membutuhkan asupan sinar
matahari. Oleh sebab itu, untuk menanggulanginya, belilah lampu ruangan agar
anggrek tetap terkena cahaya.

Jaga Kelembaban Lingkungan Tumbuh dan Media Tanam

Bunga anggrek termasuk tanaman tropis yang bisa bertahan pada lingkungan yang
cukup lembab. Tingkat kelembaban tanaman ini harus selalu dijaga agar bisa tumbuh
dengan baik. Jangan biarkan tanaman mati hanya karena Anda lupa melakukan
penyiraman atau memberikan pencahayaan pada tanaman.
Berikan Pupuk

Berikan pupuk sebulan sekali saat anggrek sedang berbunga. Gunakan pupuk
seimbang seperti pupuk 10-10-10 atau 20-20-20. Encerkan menjadi separuhnya dan
gunakan untuk memupuk anggrek sebulan sekali saat sedang berbunga. Jangan sirami
anggrek selama beberapa hari setelah dipupuk, atau nutrisinya akan mengalir keluar
bersama air. [9]

 Setelah anggrek berbunga, pertumbuhan daunnya akan berhenti. Anda boleh


mengurangi pemberian air dan pupuk hingga daun anggrek tumbuh kembali.

Pupuk akan menjaga tanaman tetap sehat dan tumbuh secara optimal. Pemberian
pupuk anggrek tidak boleh sembarangan, takaran dan jenis pupuk yang diberikan
haruslah sesuai dengan kondisi tanaman. Untuk masalah ini, lebih baik Anda tanyakan
langsung ke mereka yang ahli atau ke toko pertanian tempat Anda membeli pupuk
ataupun bibit anggrek.

Potong batang yang telah selesai berbunga. Bunga anggrek tidak akan tumbuh
kembali di batang yang sama, terkecuali anggrek Phalaenopsis, atau anggrek ngengat.
Jika Anda menanam anggrek jenis ini, cukup potong batangnya tepat di atas nodus
atau titik pertemuan batang setelah bunganya mati. [10] Untuk varietas anggrek berumbi
semu, potonglah batangnya tepat di atas umbi ini. [11] Sementara itu, untuk varietas
anggrek lain, potonglah seluruh batang yang telah selesai berbunga sedekat mungkin
dengan permukaan media tanam.[12]

 Umbi semu adalah bagian yang menebal pada bagian dasar pertumbuhan
batang.
 Selalu gunakan gunakan peralatan berkebun yang steril untuk memangkas
anggrek.

Tangkap kutu tempurung dan kutu putih dengan tangan. Tanda-tanda serangan kedua
hama ini meliputi daun yang lengket dan kapang jelaga yang berwarna hitam. Gunakan tangan
Anda untuk menyingkirkan semua serangga yang terlihat baik pada bagian atas maupun bawah
daun serta batang bunganya.

Bersihkan daun yang terserang hama dengan air sabun. Setelah menyingkirkan serangga
penyebabnya dengan tangan, tuang sedikit sabun cuci piring ke dalam semangkuk atau
secangkir air kemudian larutkan dengan air bersuhu ruang. Celupkan lap halus ke dalam
larutan ini, kemudian usapkan dengan lembut ke masing-masing daun dan batang bunga
anggrek. Air sabun akan menghilangkan sisa lengket dan kapang jelaga sekaligus membunuh
serangga yang tersisa.

Pangkas jaringan tanaman yang sakit. Jika Anda menemukan daun-daun anggrek
yang berubah warna atau berbintik-bintik (mungkin berwarna krem, kuning, cokelat,
atau hitam), kemungkinan anggrek sedang terserang penyakit. Langkah pertama yang
harus Anda lakukan adalah memangkas jaringan yang terserang penyakit sesegera
mungkin. Gunakan alat potong steril untuk memangkas daun, batang, dan bunga yang
sakit. Pastikan untuk mendisinfeksi peralatan berkebun Anda sebelum dan sesudahnya.
[16]

 Dalam beberapa kasus, Anda mungkin harus membuang seluruh tanaman untuk
mencegah penyakitnya menyebar.

Tips
 Jika daun anggrek keras dan mengerut, tetapi akarnya padat dan berwarna hijau atau
putih, Anda mungkin kurang memberikan air. Sementara itu, jika akarnya tampak tidak
sehat atau hilang, Anda mungkin terlalu banyak memberikan air

Anda mungkin juga menyukai