Anda di halaman 1dari 16

Aglaonema yang juga dikenal dengan nama sri rejeki merupakan anggota family Araceae, satu

kelompok dengan tanaman keladi. Tanaman hias daun ini memiliki 40 jenis, tiga di antaranya yang

menjadi favorit pecinta tanaman hias adalah Aglaonema costatum, Aglaonema modestum, dan

Aglaonema crispum. Aglaonema ditemukan tumbuh alami di negara-negara tropis seperti di kawasan

Asia Tenggara, India, dan Cina.

Habitat alaminya adalah rawa-rawa dan hutan hujan. Sri rejeki termasuk dalam kelompok tanaman

herba yang dapat tumbuh dengan ketinggian 20-150 cm. Daunnya tersusun berselang-seling pada

batang, berbentuk bulat-lonjong, dan memiliki variasi warna dari merah hingga putih-hijau. Getah

dari beberapa jenis Aglaonema ada yang mengandung racun. Racun tersebut dapat menyebabkan

iritasi kulit dan peradangan pada bibir, lidah, tenggorokan jika terminum. Aglaonema sangat terkenal

sebagai tanaman hias karena tanaman ini memiliki toleransi yang cukup tinggi terhadap berbagai

variasi lingkungan dan mudah ditumbuhkan.

Tanaman ini dapat menyesuaikan diri dengan berbagai intensitas cahaya, tidak membutuhkan

perhatian ekstra keras dalam perawatannya, dan relatif memiliki daya tahan tinggi terhadap hama.

Sebagian orang Asia (termasuk Cina, Thailand, dan Indonesia) percaya bahwa Aglaonema dapat

mendatangkan keberuntungan dan rejeki. Aglaonema memiliki beberapa varian yang cukup menarik

seperti snow white, legacy, cochine, lipstick, dan widuri. Snow white adalah varian sri rejeki yang

memiliki ciri-ciri daun berwarna putih dengan corak-corak hijau yang tersebar rata di permukaannya.

Legacy memiliki daun berwarna hijau dengan dominasi corak berwarna merah yang mengikuti alur

tulang daun. Sementara, lipstick memiliki pola warna merah mengelilingi tepi daunnya (jadi seperti

bibir yang memakai lipstick). Cochine merupakan sri rejeki berdaun merah atau warna tembaga.

Sri rejeki memiliki preferensi terhadap jenis tanah yang lembab tapi tidak becek. Aglaonema

umumnya ditanam dalam pot dengan media tanah sekam bakar. Namun, Anda juga boleh mencoba
media tanam yang lazim dipakai para pecinta sri rejeki di Thailand, yaitu tanah sekam dicampur

sedikit kompos daun dan tambahan choco chips.

Umumnya media yang digunakan terdiri dari komposisi sekam, tanah lempung, dan pasir malang

dengan rasio perbandingan 2:2:1. Jika bibit Aglaonema yang Anda miliki masih sangat muda, maka

tanamlah bibit tersebut dalam media tanah campuran sekam bakar, pasir malang, cocopeat, dan

dolomite (rasio perbandingan 70:12,5:12,5:5). Dolomite yang merupakan batuan pasir berfungsi

sebagai penetralisir pH. Untuk siraman pertama, cobalah campuran air dengan hormon, bakterisid,

dan fungisid. Untuk siraman selanjutnya, silahkan gunakan air biasa.

Aglaonema dapat tumbuh optimal pada daerah yang teduh. Mereka memiliki kecenderungan untuk

tumbuh di bawah bayangan yang tidak terkena langsung sinar matahari. Aglaonema dapat tetap

berbunga meski sedikit mendapat cahaya matahari. Sri rejeki sangat tidak tahan terhadap suhu rendah

(<10 oC), suhu optimal mereka berada pada kisaran 20-30 oC. Mereka juga sangat suka udara yang

lembab.

Alat yang Anda butuhkan dalam menanam sri rejeki adalah; sarung tangan karet, gunting tanaman,

pot, media tanah, dan pupuk. Sarung tangan karet dapat diganti dengan plastik. Penggunaan sarung

tangan cukup penting karena getah Aglaonema dapat saja menyebabkan iritasi pada kulit sensitif.

Langkah pertama yang harus dilakukan sebelum menanam Aglaonema tentu saja memilih bibit yang

baik. Bibit sri rejeki yang baik berupa tunas yang memiliki beberapa helai daun muda yang baru

tumbuh. Pastikan warna tunas daun tersebut hijau muda segar, bukan hijau muda yang layu. Jangan

lupa juga periksa kondisi perakaran bibit muda Anda.

Jika akar bibit terlalu berantakan, tidak apa untuk memotong / merapikannya dengan gunting

tanaman. Langkah selanjutnya adalah membelah bibit menjadi empat bagian agar Anda memiliki

banyak Aglaonema. Langkah ini opsional, tidak wajib, tapi jika Anda ingin melakukannya maka buat
potongan membujur dari bagian batang ke arah akar, membagi dua bibit Anda. Kemudian, belah lagi

tiap potongan sebelumnya sehingga Anda mendapatkan 4 belahan bibit.

Setiap belahan harus memiliki bagian batang dan bonggol yang seimbang. Isi pot yang telah Anda

sediakan dengan media dan pupuk dengan rasio 3:1, campur rata. Benamkan bibit Anda hingga hanya

sedikit pucuk yang terlihat mencuat di permukaan tanah. Siram bibit dengan air, hingga air mengalir

dari lubang-lubag di bawah pot Anda. Pada minggu-minggu pertama, letakkan pot-pot tersebut di

dalam rumah pada tempat yang teduh, misalnya pada ambang jendela.

CARA MERAWAT TANAMAN BUNGA AGLAONEMA

Sri rejeki merupakan tanaman hias yang relatif mudah dirawat. Pupuk yang sebaiknya diberikan

untuk tanaman Aglaonema adalah pupuk kandang, pupuk humus, kompos, unsur hara mikro, pupuk

anorganik, dan pupuk hormon. 2 jenis pupuk yang disebutkan terakhir umumnya merupakan pupuk

lambat urai. Sebaiknya Anda memberikan jenis pupuk tersebut setiap 1 x dalam 3 atau 6 bulan.

Sementara untuk unsur hara mikro, sebaiknya disemprotkan sebanyak 1 x setiap bulan.

Untuk kesuburan akar, jika Anda ingin, boleh diberikan vitamin B1 sebanyak 1 x seminggu.

Pemberian pupuk perdana dilakukan pada usia pertumbuhan bibit 2 bulan. Selama musim kering,

siramlah sri rejeki secara teratur dan berilah pupuk secara rutin setiap minggu. Sedangkan pada

musim penghujan, kurangilah frekuensi penyiraman hingga 2 atau 3 minggu sekali. Gantilah media

tanam Aglaonema minimal 1 x dalam setahun. Ketika mengeluarkan Aglaonema dari pot untuk

diganti medianya, peganglah batang Aglaonema pada bagian pangkalnya dengan mantap lalu

miringkan pot agar Aglaonema tercabut dari medianya.

Bersihkan akar dan bonggol Aglaonema dari sisa media yang menempel dengan cara merendamnya

dalam air selama maksimal 30 menit. Cara penggantian media yang baik adalah dengan menyiapkan

pot yang dilapisi styrofoam atau pecahan genting atau bata merah di dasarnya. Kemudian, masukan
media baru hingga satu per tiga tinggi pot. Letakan sri rejeki pada media baru, tepat di tengah-tengah

pot lalu timbun dengan media hingga pot terisi penuh. Untuk memadatkan media dalam pot, pukul-

pukullah sisi pot sehingga media turun dengan sendirinya. Hindari menekan-nekan permukaan media

dengan tangan karena hal ini dapat merusak akar Aglaonema. Setelah cukup padat, berilah pupuk

lambat urai dan siram hingga cukup kuyup. Aglaonema merupakan tanaman yang cukup tahan

terhadap hama, jadi Anda tidak perlu terlalu khawatir tanaman hias kesayangan terkena infeksi jamur.

Aglaonema hanya butuh waktu 4-5 bulan untuk tumbuh besar dan optimal. Pada usia tersebut, Anda

sudah dapat dengan segera memperbanyak sri rejeki Anda.

TEKNIK MEMPERBANYAK TANAMAN BUNGA AGLAONEMA

Anda dapat membudidayakan Aglaonema dengan menanam bonggolnya. Dari satu bonggol Anda

bisa mendapatkan 2-3 anakan baru. Setelah 6 bulan, Anda dapat memisahkan anakan baru tersebut

dari induknya. Tips untuk mengembangbiakan Aglaonema dengan lebih cepat adalah dengan

pemotongan pucuk.

Teknik ini merangsang tanaman induk untuk mengeluarkan tunas baru. Dari satu potongan pucuk,

Anda bisa mendapatkan 2-3 anakan baru lagi. Anakan dari potongan pucuk ini dapat dijadikan bibit

setelah ia memiliki 5-7 helai daun. Jika Anda menggunakan dua metode ini sekaligus, maka dari satu

tanaman saja Anda bisa mendapatkan 5-6 anakan sri rejeki baru. Jika Anda ingin hasil pemotongan

pucuk yang maksimal, maka pilihlah Aglaonema dewasa yang memiliki 8-10 helai daun. Kondisi

tanaman induk harus sehat dengan kriteria daun dewasa segar dan kokoh, sedangkan daun muda tidak

mengecil. Akarnya juga harus kuat dengan kriteria berwarna putih, gemuk, dan tidak busuk.

Sebelum melakukan pemotongan pucuk, sebaiknya Anda benamkan bagian batang lebih dalam ke

tanah hingga 8-10 cm. Frekuensi pemberian pupuk pun boleh ditingkatkan 2-3 minggu sebelum

pemotongan pucuk. Jika biasanya Anda memberi pupuk 1 x seminggu, maka sebelum pemotongan

digandakan menjadi 2 x seminggu.


Cara melakukan pemotongan pucuk adalah sebagai berikut :

• Siapkan pisau dan alat pengorek

• Korek media untuk melihat kondisi akar (ingat kriteria akar yang kuat!)

• Potong batang Aglaonema dan sisakan satu daun pada bonggol tanaman induk, yang dimaksudkan

agar tanaman induk tetap dapat berfotosintesis menghasilkan makanan, sehingga tunas baru yang

muncul nanti akan besar-besar.

• Pada bagian yang dipotong, baik pada bonggol yang tersisa juga pada potongan pucuk, olesi

antiseptik (betadine atau campuran pinang+sirih) untuk menutup luka

• Tanam potongan pucuk dalam media berupa campuran tanah sekam, pasir malang, humus andam,

dan pakis (rasio berturut-turut 1:5:2:2)

• Siram secara teratur, dan letakkan di tempat yang teduh

• Tunas baru akan muncul dalam waktu 1 bulan.

Anakan yang akan Anda dapatkan dari hasil pemotongan pucuk belum tentu memiliki akar. Ketika

Anda memindahkan anakan Aglaonema yang belum memiliki akar yang kuat maka gunakan metode

bungkus plastik. Tanam anakan baru tersebut dalam pot, kemudian membuat sungkup dari plastik

bening.

Dengan demikian, kelembapan dalam sungkup tinggi (mencapai 80 %), suhu tetap stabil. Hal tersebut

memungkinkan terjadinya peningkatan laju metabolisme sehingga akar lebih cepat tumbuh. Akar

akan muncul setelah 3 minggu disungkup dan siap dipindahkan ke luar. Sungkup plastik bening dapat

juga diganti dengan tabung transparan dari bahan plastik jika memungkinkan. Tabung plastik lebih

awet daripada plastik bening biasa karena tidak akan sobek.


Teknik memperbanyak aglaonema dalam waktu singkat adalah cangkok dengan menggunakan pot

plastik bibit anggrek / gelas eks air minum dalam kemasan seperti Aqua/2 Tang dll.

Tahapan cangkok sebagai berikut :

Tanaman yang akan dicangkok harus sehat, bebas hama dan penyakit. Batang aglaonema sudah tinggi

dari permukaan media. (Tinggi batang aglaonema tersebut yang menentukan banyaknya jumlah

cangkokan).

Siapkan pot plastik bibit anggrek / gelas eks air minum dalam kemasan. Untuk pot plastik bibit

anggrek potong vertikal dengan memakai cutter sedangkan gelas eks air minum dalam kemasan harus

dibuat lubang bagian bawahnya dan kemudian potong vertikal dengan memakai cutter, untuk bagian

atasnya dipotong dengan gunting.

Batang aglaonema yang akan dicangkok, apabila masih ada daunnya maka daun tersebut dibuang

kemudian kuret batang tersebut sekitar 1 cm dan diolesi dengan hormon perangsang akar. Pot plastik

yang dipotong vertikal disatukan dengan memakai stapler.

Isi pot plastik tersebut dengan media sekam bakar yang telah disiram. Perawatan tanaman yang telah

dicangkok sama saja sebelum dicangkok. Penyiraman dilakukan 2-3 hari sekali dan 2 kali seminggu

disiram dengan vitamin B1.

2 bulan kemudian akar akan tumbuh dan terlihat dari balik pot plastik. Saat itulah cangkokan dapat

dipisahkan dari induk. (Apabila dalam 1 batang aglaonema terdapat 2/3 cangkokan, pastikan

cangkokan teratas harus sudah ditumbuhi akar sehingga dapat langsung dipisahkan masing-masing,

jika belum maka mulai dari bagian bawah secara bertahap).

Pisahkan setiap cangkokan yang telah tumbuh akar dengan pisau tajam dan steril memotong batang

persis dibagian bawah pot plastik tersebut. Kemudian sebelum ditanam, batang yang dipotong pada

bagian bawah diolesi fungisida (dithane 45). Tanaman cangkokan tersebut dengan media tanam terdiri

dari sekam bakar, pasir malang, kapur dolomite secukupnya dengan perbandingan 3 : 1. Siram

tanaman cangkokan dengan vitamin B1.

Selanjutnya cangkokan tersebut perawatannya seperti tanaman yang lainnya.


Bonggol induk pada bagian atas diolesi salep hormon tumbuh sitokinin dan auksin yang sudah umum

dipakai pada anggrek•. (Sitokinin berfungsi merangsang pembelahan sel didaerah tunas samping

(lateral) sedangkan auksin berperan dalam pembelahan sel ujung tunas (apical bulb). Pada umumnya

1-2 bulan muncul 3-4 anakan. Anakan baru dipisahkan biasanya setelah berdaun 4-5 lembar daun.

Bagaimana cara untuk menanam Aglaonema ? Aglaonema adalah tanaman yang tergolong tanaman

yang mudah sekali di budidayakan. Biasanya tanaman ini dijadikan sebagai tanaman hias di

pekarangan dan di dalam rumah. Anda bisa menanamnya melalui anakan atau dari bibit dan simak

berikut ini adalah cara mudah untuk menanamnya.

Pembibitan yang di lakukan untuk membuat anakan bibit bisa melalui bonggol, bonggol Aglaonema

akan dipilih dan ambilah bonggol yang bagus untuk ditanam, cukup 3 bonggol dalam satu pot dan

biasanya akan tumbuh dengan sendirinya. Bonggol biasanya diperoleh dari anakan tanaman

Aglaonema yang sudah tua atau sudah siap menjadi indukan.

Pembibitan yang di lakukan untuk membuat anakan bibit bisa melalui bonggol, bonggol Aglaonema

akan dipilih dan ambilah bonggol yang bagus untuk ditanam, cukup 3 bonggol dalam satu pot dan

biasanya akan tumbuh dengan sendirinya. Bonggol biasanya diperoleh dari anakan tanaman

Aglaonema yang sudah tua atau sudah siap menjadi indukan.

Jika anda ingin menanam dengan teknik lain maka cara merangsang tanaman indukan adalah solusi

yang tepat, prinsipnya adalah untuk mengeluarkan tunas baru dan menghasilkan bibit yang unggul.

Cara ini termasuk cara yang efektif untuk perbanyakan, dari cara ini setidaknya akan tumbuh tunas

sebanyak 2 sampai 3 tunas. Tunas yang baik dan siap di tanam biasanya di tandai dengan jumlah daun

5 sampai 7.
Bertanam Aglaonema dari hasil perbanyakan pucuk tanaman yang dewasa bisa anda lakukan dengan

cara memilih tanaman Aglaonema yang baik dan tentunya sehat. Tanaman Aglaonema yang bisa di

tanam memiliki 8 sampai 10 helai daun. Perawatan yang wajib anda lakukan adalah menyiram dan

memberikan pupuk secukupnya agar tanaman ini tetap sehat dan terawat.

Perawatan

Untuk membuat tanaman Aglaonema tumbuh sumbur anda bisa memberikan pupuk pada saat

penanaman berlangsung yaitu selama 2 hingga 3 minggu. Lakukan juga pemotongan pada bagian

pucuk, anda bisa menggunakan alat seperti pisau atau alat pengorek. Untuk melakukan perawatan ini

anda harus menyiapkan alat – alat tersenut dan korek media tanam untuk cek perakaran dan lihat

kondisinya kuat atau tidak. Pastikan akar Aglaonema harus kuat kemudian di pilih.

Kemudian batang Aglaonema harus dipotong dan disisikan satu daun pada bonggol tanaman indukan.

Hal ini harus dilakukan untuk menghasilkan tanaman Aglaonema menghasilkan dan tetap bisa

berfotosintesis. Jika ini tidak dilakukan tanaman indukan Aglaonema akan mati dan tidak

menghasilkan anakan.

Tips Menanam Aglaonema Secara Baik

Langkah pertama untuk membuat tanaman ini tetap indah, maka anda harus menanam dengan media

yang bagus. Anda bisa menggunakan campuran media yaitu tanah sekam, pasir malang, humus anda,

dan pakis dengan rasio 1:5:2:2. Pada bagian bonggol yang anda potong, pastikan untuk mengolesi

antiseptic pada potongan tersebut agar bisa menutupi luka pada tanaman yang satu ini.

Jangan lupa untuk menyiram dan merawat terus secara teratur, pastikan mereka di tempatkan pada

bagian ruangan yang teduh. Tanaman bonggol yang anda potong, pastikan untuk mengolesi antiseptic

pada potongan tersebut agar bisa menutupi luka pada tanaman yang satu ini. Tanaman ini sangat
menyukai tempat yang tenduh dibandingkan dengan ditempatkan pada lokasi yang kering. Tunas yang

muncul nantinya akan tumbuh biasanya satu bulan.

Langkah Pemeliharaan Aglaonema

Perawatan untuk tanaman aglaonema tidak sulit kok, anda hanya membutuhkan tempat yang

kelembabanya setabil. Jika kita memberikan tempat yang baik untuk tumbuhan maka pertumbuhan

mereka akan baik pula. Anda harus pintar merawat tanaman hias agar tetap indah.

Cara Mendapatkan Hasil Tanaman Aglaonema yang Memuaskan

Jika anda membuat tanaman ini untuk sekala bisnis, maka perlakuan yang diberikan sedikit berbeda

dari penanaman yang biasa dilakukan oleh perumahan. Sangat cocok sekali jika anda memiliki

perkebunan dan mulai melakukan bisnis tanaman hias ini. Mungkin perawatan sangat hampir-hampir

mirip namun perbedaannya terletak pada link untuk penjualnya ( konsumen ) dan pengeluaran yang

ditekan.

Anda harus bisa memilih indukan yang bagus dan yang terpenting adalah pemilihan anakan yang akan

dijadikan bibit nantinya. Untuk cara memilih akar yang kokoh dan yang bagus seperti apa anda bisa

melakukan cara mudah ini : berwarna putih, gemuk, dan tidak busuk. Dan yang paling penting

sekarang adalah anda melakukannya sekarang, cobalah dan jangan buang waktu anda.

Sri rejeki disebut juga aglaonema atau Chinese Evergreenmerupakan tanaman dari family Araceae.

Genus aglaonema terdiri dari sekitar 30 spesies, habitat asli tanaman ini adalah dibawah hutan hujan

tropis, tumbuh baik pada areal dengan intensitas penyinaran rendah dan kelembaban tinggi. Kini

berbagai macam aglaonema hybrid telah dikembangkan. Hybrid dari tanaman warna, bentuk, ukuran

daun sehingga berbeda dari spesies alami.

Sifat tanaman aglaonema dan syarat tumbuhnya

Sifat dari tanaman aglaonema beragam, ada yang dapat terkena sinar matahari dan ada juga yang

harus ternaungi, sebagian aglaonema dapat hidup ditempat lembab dan sebagian lagi ditempat sedikit
kering, tanaman aglaonema tergolong bandel, mudah dirawat dan cocok dijadikan tanaman indoor,

apalagi aglaonema terkenal dengan motif daunnya yang indah.

Syarat yang harus dipenuhi untuk mendapatkan pertumbuhan aglaonema yang optimal adalah lokasi,

cahaya, kelembaban dan suhu.

Lokasi yang ideal untuk merawat sri rejeki adalah daerah yang berketinggian 300-400 m diatas

permukaan laut, namun tidak menutup kemungkinan juga dapat tumbuh baik di dataran rendah, sesuai

habitatnya aglaonema menyukai lokasi yang teduh dengan pencahayaan terbatas, intensitas sinar

matahari berkisar antara 10-30%.

Budidaya Tanaman Hias, Aglaonema Sri Rejeki, aglaonema, budidaya aglaonema, tanaman hias

aglaonema

Kelembapan yang cocok untuk merawat aglaonema adalah 50-70%, di kisaran itu tanaman tumbuh

baik, lebih dari 75% dapat menyebabkan tumbuhnya cendawan pada media tanam, selain itu juga sisa

suhu menunjang pertumbuhan, lokasi sebaiknya bersuhu 28-30 C pada siang hari dan 20-22 C malam

hari dan dibantu juga dengan sirkulasi udara yang baik.

Media Tanam untuk Aglaonema

Untuk memiliki tanaman aglaonema yang tumbuh sehat dan baik diantaranya adalah dengan

menggunakan media dengan komposisi yang pas, media dengan tingkat keasaman/pH dan porotisitas

(Porous) yang ideal sangat baik untuk pertumbuahn aglaonema, media tanam aglaonema juga harus

steril, yaitu bebas dari penyakit, tidak mudah lapuk dan hancur karen air, mudah diperoleh dan

harganya terjangkau, aglaonema dapat tumbuh dengan baik pada media denagn pH 7 atau disebut juga

pH netral yang kaya akan zat hara, angka pH dengan selisih 0,5-1 masih dianggap pH ideal.
Porous artinya mudah mengeluarkan kelebihan air, tingkat porotisitas yang dibutuhkan pada media

tanam sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan, yaitu ketinggian dan hujan rendah, media tanam

sebaiknya harus bisa menahan air sehingga media tidak kekeringan, sebaliknya didataran tinggi yang

umumny sering hujan sebaiknya menggunakan media dengan porositas tinggi agar kelebihan air

mudah dikeluarkan.

Berikut macam jenis unsur yang digunakan untuk media tanam sri rejeki, yang tentunya dengan

tingkat porositas yang berbeda dengan kekurangan kelebihan masing-masing, kombinasi beberapa

unsure media dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan dan factor lingkungan :

Pakis, sekam bakar, pasir malang, humus (1;1;1;1)

Pakis, pasir malang, sekam bakar, cocopeat (2;1;1;1)

Pakis, sekam bakar, pasir malang, cocopeat (2;1;1;1)

Cocopeat, sekam bakar kompos organic (5;3;2)

Pakis, pasir malang, kaliandra (3;2;1).

Jenis unsur media tanam

Pakis

Pakis dapat menyimpan air dengan baik dan memiliki drainase yang bagus, akar dapat menyerap air

dengan mudah dan leluasa untuk berkembang, tidka mudah lapuk dan memilki daya tahan cukup

tinggi.

Sekam bakar

Sekam bakar memiliki kelebihan unsure yang terletak pada sifatnya yang steril dan daya tahannya

mencapai 1 tahun, aerasinya cukup baik namun daya serapnya terhadap air kurang baik, sehingga

harus dicampur dengan unsure yang dapat menyerap air.

Pasir malang
Pasir malang unsure media yang tingkat porotisitasnya cukup baik, karena itu penggunaannya

digunakan untuk mencegah media yang terlalu basah dan air yang menggenang.

Cocopeat

Cocopeat adalah sabut kelapa hasil olahan, unsure ini sangat cocok digunakan bial menginginkan

media ynag cukup lembab untuk aglaonem khususnya didaerah yang kering dan panas, cocopeat

dapat menahan air cukup lama dalam jumlah yang banyak, namun sifatnya mudah lapuk.

Kaliandra

Kaliandra cocok digunakan sebagai media di daerah kering dan panas, media ini cenderung cepat

lembab sehingga rawan terjangkit cendawan pengganggu, sifatnya mudah lapuk dan hanya bertahan

4-6 bulan.

Penyiraman

Sri rejeki termasuk tanaman yang membutuhkan air dalam jumlah cukup, jadi penyiraman hal penting

yang mesti diperhatikan agar aglaonema tumbuh baik, tepi tidak sampai mengegnagi medianya,

frekuensi dan dosis penyiaraman perlu diatur sesuai dengan kondisi media dan lingkungan setempat.

Pemupukan

Untuk menunjang pertumbuhan tanaman sri rejeki, kebutuhan nutrisi sangat penting, beragam merek

pupuk majemuk/anorganik mudah diperoleh, bahkan saat ini sudah banyak beredar pupuk khusus

aglaonema. Sebelum memilih, cermati dulu komposisi nutrisi dan penggunaanya, barulah cara dan

dosis pemberiannya, pemberian pupuk dengan dosis rendah, tetapi sering diberikan akan

menghasilkan tanaman kualitas baik dibanding dengan pemberian sesekali dengan dosis tinggi.

Mengganti emdia tanam/repotting

Untuk menjaga agar kulaitas aglaonema tetap baik perlu dilakukan penggantian media tanam, media

tanam yang baik akan membuat aglaonem tumbuh dengan sehat, penggantian media tanam/repotting
aglaonema dilakukan setiap 6-12 bulan sekali, repotting juga dibutuhkan oleh tanaman yang sudah

terlalu besar sehingga tidak sebanding lagi dengan ukuran pot.

Hama dan penyakit

Hama

Hama adalah hewan penggenggu tanaman secara fisik masih dapat dilihat secara kasat mata tanpa

bantuan alat. Hama pada aglaonema bermacam-macam dan gejalanya berbeda-beda diantaranya:

Hama ulat ada yang menyerang daun, yaitu spodoptera sp dan ada juga yang menyerang batang, yaitu

Noctuidae.

Kutu putih (kutu kebul) sering menyerang aglaonema di dataran rendah dibanding di dataran tinggi.

Kutu putih menyerang batang dan daun bagian bawah, kutu tersebut mengisap cairan daun dan

meninggalkan jelaga pada daun.

Belalang menyerang tanaman aglaonema sama hal nya dengan ulat, yaitu menyerang daun.

Kutu sisik menyerang daun, pelepah, batang dan bunga, bentuknya seperti lintah denagn ukuran yang

lebih kecil, kutu sisik ini dapat menyebabkan daun mengerut, kuning, layu dan akhirnya mati.

Kutu perisai ini menyerang bagian daun, kutu ini biasanya terdapat koloni dengan membentuk barisan

di bagian tulang daun, kutu ini memiliki bentuk seperti perisai pada bagian punggungnya.

Root mealy bugs menyerang bagian akar tanaman, bentuknay seperti kutu putih, tanaman menjadi

kurus, kerdil, daunnya mengecil dan layu.

Penyakit

Penyakit pada tanaman khususnya aglaonema disebabkan oleh 2 patogen, yaitu cendawan dan bakteri.

Jumlah cendawan yang menyebabkan penyakit pada umumnya lebih banyak dibanding bakteri,

berikut penyakit yang biasanya menyerang aglaonema.

Layu Fusarium, gejala serangan ditandai denagn tulang daun yang pucat berubah warna menjadi

coklat keabuan lalu tangkainya membusuk, penyebabnya adalah media yang selalu basah sehingga

media tanam ber-pH rendah, yang kondisi tersebut membuat Fusarium oxysporium leluas

berkembang.

Layu bakteri, ditandai dengan daun dan batang yang melunak serta bau yang tak sedap.
Busuk akar, ditandai dengan daun yang menjadi pucat lalu busuk, batang yang berlubang dan layu,

akarnya berwarna coklat kehitaman, yang disebabkan media terlalu lembab sehingga menyebabkan

cendawan cepat berkembang.

Bercak daun, yang disebabkan oleh cendawan, penyakit ini ditandai dengan adanya bercak pada daun

yang lama kelamaan membusuk.

Virus, pada aglaonema ditandai dengan daun yang berubah menjadi kekuningan atau menjadi

keriting, oerubahan tersebut karena virus dapat menghancurkan klorofil dan jaringan lainnya pada

daun, virus susah ditanggulangi, perawatan dan pengendalian lingkungan yang baik merupakan cara

pencegahan yang paling efektif.

Budidaya sri rejeki

Sri rejeki dapat dibudidayakan dengan menanam bonggolnya. Dari satu bonggol bisa didapatkan 2-3

anakan baru.setelah 6 bulan, pisahkan anakan baru tersebut dari induknya.

Aglaonema bisa dikembangbiakkan dengan lebih cepat dengan cara memotong pucuk. Dengan cara

ini, tanaman induk akan terangsang untuk mengeluarkan tunas baru. Dari satu potongan pucuk, bisa

didapatkan 2-3 anakan baru lagi. Anakan dari potongan pucuk ini dapat dijadikan bibit setelah

memiliki 5-7 helai daun.

Jika anda menggunakan dua metode ini sekaligus, dari satu tanaman saja bisa didapatkan 5-6 anakan

sri rejeki baru.

Metode memotong pucuk bisa lebih optimal hasil jika metode ini dilakukan pada aglaonema dewasa

yang memiliki 8-10 helai daun. Namun, kondisi tanaman induk harus diperhatikan. Pilihlah induk

yang sehat, daun dewasa yang segar dan kokoh atau daun muda tidak mengecil. Akarnya juga harus

kuat dengan kriteria berwarna putih, gemuk, dan tidak busuk. Sebelum melakukan pemotongan

pucuk, sebaiknya benamkan bagian batang lebih dalam ke tanah hingga 8-10 cm.
Frekuensi pemberian pupuk pun boleh ditingkatkan 2-3 minggu sebelum pemotongan pucuk. Jika

biasanya pemberian pupuk dilakukan 1 x seminggu, sebelum pemotongan digandakan menjadi 2 x

seminggu.

Cara melakukan pemotongan pucuk adalah sebagai berikut:

Siapkan pisau dan alat pengorek

Korek media untuk melihat kondisi akar (ingat kriteria akar yang kuat)

Potong batang aglaonema dan sisakan satu daun pada bonggol tanaman induk, yang dimaksudkan

agar tanaman induk dapat berfotosintesis menghasilkan makanan, sehingga tunas baru yang muncul

nanti akan besar-besar.

Pada bagian yang dipotong, baik pada bonggol yang tersisa juga pada potongan pucuk, olesi antiseptic

(betadine atau campuran pinang + sirih) untuk menutup luka.

Tanam potongan pucuk dalam media berupa campuran tanah sekam, pasir malang, humus andam,

dan pakis (rasio berturut-turut 1:5:2:2).

Siram secara teratur, dan letakkan ditempat yang teduh

Tunas baru akan muncul dalam waktu 1 bulan.

Anakan yang anda dapatkan dari hasil pemotongan pucuk belum tentu memiliki akar. Ketika anda

memindahkan anakan aglaonema yang belum memiliki akar yang kuat maka gunakan metode

bungkus plastic. Tanam anakan baru tersebut dalam pot, kemudian membuat sungkup dari plastic

bening.

Dengan demikian, kelembaban dalam sungkup tinggi (mencapai 80%), suhu tetap stabil. Hal tersebut

emmungkinkan terjadinya peningkatan laju metabolism sehingga akar lebih cepat tumbuh.a kar akan

muncul setelah 3 minggu disungkup dan siap dipindahkan ke luar. Sungkup plastik being dan dapat

juga diganti denagn tabung transparan dari bahan plastic jika memungkinkan. Tabung plastik lebih

daripada plastik bening bisa karena tidak akan sobek.

Sumber Buku: BUDIDAYA TANAMAN HIAS, Penerbit: Bangkit Citra Persada


Sumber Gambar: http://archive.kaskus.co.id/

http://www.bestbudidayatanaman.com/2014/09/budidaya-tanaman-hias-aglaonema-sri-rejeki.html

http://pesonataman.com/daun/cara-menanam-dan-merawat-aglaonema-yang-baik/

Anda mungkin juga menyukai