kelompok dengan tanaman keladi. Tanaman hias daun ini memiliki 40 jenis, tiga di antaranya yang
menjadi favorit pecinta tanaman hias adalah Aglaonema costatum, Aglaonema modestum, dan
Aglaonema crispum. Aglaonema ditemukan tumbuh alami di negara-negara tropis seperti di kawasan
Habitat alaminya adalah rawa-rawa dan hutan hujan. Sri rejeki termasuk dalam kelompok tanaman
herba yang dapat tumbuh dengan ketinggian 20-150 cm. Daunnya tersusun berselang-seling pada
batang, berbentuk bulat-lonjong, dan memiliki variasi warna dari merah hingga putih-hijau. Getah
dari beberapa jenis Aglaonema ada yang mengandung racun. Racun tersebut dapat menyebabkan
iritasi kulit dan peradangan pada bibir, lidah, tenggorokan jika terminum. Aglaonema sangat terkenal
sebagai tanaman hias karena tanaman ini memiliki toleransi yang cukup tinggi terhadap berbagai
Tanaman ini dapat menyesuaikan diri dengan berbagai intensitas cahaya, tidak membutuhkan
perhatian ekstra keras dalam perawatannya, dan relatif memiliki daya tahan tinggi terhadap hama.
Sebagian orang Asia (termasuk Cina, Thailand, dan Indonesia) percaya bahwa Aglaonema dapat
mendatangkan keberuntungan dan rejeki. Aglaonema memiliki beberapa varian yang cukup menarik
seperti snow white, legacy, cochine, lipstick, dan widuri. Snow white adalah varian sri rejeki yang
memiliki ciri-ciri daun berwarna putih dengan corak-corak hijau yang tersebar rata di permukaannya.
Legacy memiliki daun berwarna hijau dengan dominasi corak berwarna merah yang mengikuti alur
tulang daun. Sementara, lipstick memiliki pola warna merah mengelilingi tepi daunnya (jadi seperti
bibir yang memakai lipstick). Cochine merupakan sri rejeki berdaun merah atau warna tembaga.
Sri rejeki memiliki preferensi terhadap jenis tanah yang lembab tapi tidak becek. Aglaonema
umumnya ditanam dalam pot dengan media tanah sekam bakar. Namun, Anda juga boleh mencoba
media tanam yang lazim dipakai para pecinta sri rejeki di Thailand, yaitu tanah sekam dicampur
Umumnya media yang digunakan terdiri dari komposisi sekam, tanah lempung, dan pasir malang
dengan rasio perbandingan 2:2:1. Jika bibit Aglaonema yang Anda miliki masih sangat muda, maka
tanamlah bibit tersebut dalam media tanah campuran sekam bakar, pasir malang, cocopeat, dan
dolomite (rasio perbandingan 70:12,5:12,5:5). Dolomite yang merupakan batuan pasir berfungsi
sebagai penetralisir pH. Untuk siraman pertama, cobalah campuran air dengan hormon, bakterisid,
Aglaonema dapat tumbuh optimal pada daerah yang teduh. Mereka memiliki kecenderungan untuk
tumbuh di bawah bayangan yang tidak terkena langsung sinar matahari. Aglaonema dapat tetap
berbunga meski sedikit mendapat cahaya matahari. Sri rejeki sangat tidak tahan terhadap suhu rendah
(<10 oC), suhu optimal mereka berada pada kisaran 20-30 oC. Mereka juga sangat suka udara yang
lembab.
Alat yang Anda butuhkan dalam menanam sri rejeki adalah; sarung tangan karet, gunting tanaman,
pot, media tanah, dan pupuk. Sarung tangan karet dapat diganti dengan plastik. Penggunaan sarung
tangan cukup penting karena getah Aglaonema dapat saja menyebabkan iritasi pada kulit sensitif.
Langkah pertama yang harus dilakukan sebelum menanam Aglaonema tentu saja memilih bibit yang
baik. Bibit sri rejeki yang baik berupa tunas yang memiliki beberapa helai daun muda yang baru
tumbuh. Pastikan warna tunas daun tersebut hijau muda segar, bukan hijau muda yang layu. Jangan
Jika akar bibit terlalu berantakan, tidak apa untuk memotong / merapikannya dengan gunting
tanaman. Langkah selanjutnya adalah membelah bibit menjadi empat bagian agar Anda memiliki
banyak Aglaonema. Langkah ini opsional, tidak wajib, tapi jika Anda ingin melakukannya maka buat
potongan membujur dari bagian batang ke arah akar, membagi dua bibit Anda. Kemudian, belah lagi
Setiap belahan harus memiliki bagian batang dan bonggol yang seimbang. Isi pot yang telah Anda
sediakan dengan media dan pupuk dengan rasio 3:1, campur rata. Benamkan bibit Anda hingga hanya
sedikit pucuk yang terlihat mencuat di permukaan tanah. Siram bibit dengan air, hingga air mengalir
dari lubang-lubag di bawah pot Anda. Pada minggu-minggu pertama, letakkan pot-pot tersebut di
dalam rumah pada tempat yang teduh, misalnya pada ambang jendela.
Sri rejeki merupakan tanaman hias yang relatif mudah dirawat. Pupuk yang sebaiknya diberikan
untuk tanaman Aglaonema adalah pupuk kandang, pupuk humus, kompos, unsur hara mikro, pupuk
anorganik, dan pupuk hormon. 2 jenis pupuk yang disebutkan terakhir umumnya merupakan pupuk
lambat urai. Sebaiknya Anda memberikan jenis pupuk tersebut setiap 1 x dalam 3 atau 6 bulan.
Sementara untuk unsur hara mikro, sebaiknya disemprotkan sebanyak 1 x setiap bulan.
Untuk kesuburan akar, jika Anda ingin, boleh diberikan vitamin B1 sebanyak 1 x seminggu.
Pemberian pupuk perdana dilakukan pada usia pertumbuhan bibit 2 bulan. Selama musim kering,
siramlah sri rejeki secara teratur dan berilah pupuk secara rutin setiap minggu. Sedangkan pada
musim penghujan, kurangilah frekuensi penyiraman hingga 2 atau 3 minggu sekali. Gantilah media
tanam Aglaonema minimal 1 x dalam setahun. Ketika mengeluarkan Aglaonema dari pot untuk
diganti medianya, peganglah batang Aglaonema pada bagian pangkalnya dengan mantap lalu
Bersihkan akar dan bonggol Aglaonema dari sisa media yang menempel dengan cara merendamnya
dalam air selama maksimal 30 menit. Cara penggantian media yang baik adalah dengan menyiapkan
pot yang dilapisi styrofoam atau pecahan genting atau bata merah di dasarnya. Kemudian, masukan
media baru hingga satu per tiga tinggi pot. Letakan sri rejeki pada media baru, tepat di tengah-tengah
pot lalu timbun dengan media hingga pot terisi penuh. Untuk memadatkan media dalam pot, pukul-
pukullah sisi pot sehingga media turun dengan sendirinya. Hindari menekan-nekan permukaan media
dengan tangan karena hal ini dapat merusak akar Aglaonema. Setelah cukup padat, berilah pupuk
lambat urai dan siram hingga cukup kuyup. Aglaonema merupakan tanaman yang cukup tahan
terhadap hama, jadi Anda tidak perlu terlalu khawatir tanaman hias kesayangan terkena infeksi jamur.
Aglaonema hanya butuh waktu 4-5 bulan untuk tumbuh besar dan optimal. Pada usia tersebut, Anda
Anda dapat membudidayakan Aglaonema dengan menanam bonggolnya. Dari satu bonggol Anda
bisa mendapatkan 2-3 anakan baru. Setelah 6 bulan, Anda dapat memisahkan anakan baru tersebut
dari induknya. Tips untuk mengembangbiakan Aglaonema dengan lebih cepat adalah dengan
pemotongan pucuk.
Teknik ini merangsang tanaman induk untuk mengeluarkan tunas baru. Dari satu potongan pucuk,
Anda bisa mendapatkan 2-3 anakan baru lagi. Anakan dari potongan pucuk ini dapat dijadikan bibit
setelah ia memiliki 5-7 helai daun. Jika Anda menggunakan dua metode ini sekaligus, maka dari satu
tanaman saja Anda bisa mendapatkan 5-6 anakan sri rejeki baru. Jika Anda ingin hasil pemotongan
pucuk yang maksimal, maka pilihlah Aglaonema dewasa yang memiliki 8-10 helai daun. Kondisi
tanaman induk harus sehat dengan kriteria daun dewasa segar dan kokoh, sedangkan daun muda tidak
mengecil. Akarnya juga harus kuat dengan kriteria berwarna putih, gemuk, dan tidak busuk.
Sebelum melakukan pemotongan pucuk, sebaiknya Anda benamkan bagian batang lebih dalam ke
tanah hingga 8-10 cm. Frekuensi pemberian pupuk pun boleh ditingkatkan 2-3 minggu sebelum
pemotongan pucuk. Jika biasanya Anda memberi pupuk 1 x seminggu, maka sebelum pemotongan
• Korek media untuk melihat kondisi akar (ingat kriteria akar yang kuat!)
• Potong batang Aglaonema dan sisakan satu daun pada bonggol tanaman induk, yang dimaksudkan
agar tanaman induk tetap dapat berfotosintesis menghasilkan makanan, sehingga tunas baru yang
• Pada bagian yang dipotong, baik pada bonggol yang tersisa juga pada potongan pucuk, olesi
• Tanam potongan pucuk dalam media berupa campuran tanah sekam, pasir malang, humus andam,
Anakan yang akan Anda dapatkan dari hasil pemotongan pucuk belum tentu memiliki akar. Ketika
Anda memindahkan anakan Aglaonema yang belum memiliki akar yang kuat maka gunakan metode
bungkus plastik. Tanam anakan baru tersebut dalam pot, kemudian membuat sungkup dari plastik
bening.
Dengan demikian, kelembapan dalam sungkup tinggi (mencapai 80 %), suhu tetap stabil. Hal tersebut
memungkinkan terjadinya peningkatan laju metabolisme sehingga akar lebih cepat tumbuh. Akar
akan muncul setelah 3 minggu disungkup dan siap dipindahkan ke luar. Sungkup plastik bening dapat
juga diganti dengan tabung transparan dari bahan plastik jika memungkinkan. Tabung plastik lebih
plastik bibit anggrek / gelas eks air minum dalam kemasan seperti Aqua/2 Tang dll.
Tanaman yang akan dicangkok harus sehat, bebas hama dan penyakit. Batang aglaonema sudah tinggi
dari permukaan media. (Tinggi batang aglaonema tersebut yang menentukan banyaknya jumlah
cangkokan).
Siapkan pot plastik bibit anggrek / gelas eks air minum dalam kemasan. Untuk pot plastik bibit
anggrek potong vertikal dengan memakai cutter sedangkan gelas eks air minum dalam kemasan harus
dibuat lubang bagian bawahnya dan kemudian potong vertikal dengan memakai cutter, untuk bagian
Batang aglaonema yang akan dicangkok, apabila masih ada daunnya maka daun tersebut dibuang
kemudian kuret batang tersebut sekitar 1 cm dan diolesi dengan hormon perangsang akar. Pot plastik
Isi pot plastik tersebut dengan media sekam bakar yang telah disiram. Perawatan tanaman yang telah
dicangkok sama saja sebelum dicangkok. Penyiraman dilakukan 2-3 hari sekali dan 2 kali seminggu
2 bulan kemudian akar akan tumbuh dan terlihat dari balik pot plastik. Saat itulah cangkokan dapat
dipisahkan dari induk. (Apabila dalam 1 batang aglaonema terdapat 2/3 cangkokan, pastikan
cangkokan teratas harus sudah ditumbuhi akar sehingga dapat langsung dipisahkan masing-masing,
Pisahkan setiap cangkokan yang telah tumbuh akar dengan pisau tajam dan steril memotong batang
persis dibagian bawah pot plastik tersebut. Kemudian sebelum ditanam, batang yang dipotong pada
bagian bawah diolesi fungisida (dithane 45). Tanaman cangkokan tersebut dengan media tanam terdiri
dari sekam bakar, pasir malang, kapur dolomite secukupnya dengan perbandingan 3 : 1. Siram
dipakai pada anggrek•. (Sitokinin berfungsi merangsang pembelahan sel didaerah tunas samping
(lateral) sedangkan auksin berperan dalam pembelahan sel ujung tunas (apical bulb). Pada umumnya
1-2 bulan muncul 3-4 anakan. Anakan baru dipisahkan biasanya setelah berdaun 4-5 lembar daun.
Bagaimana cara untuk menanam Aglaonema ? Aglaonema adalah tanaman yang tergolong tanaman
yang mudah sekali di budidayakan. Biasanya tanaman ini dijadikan sebagai tanaman hias di
pekarangan dan di dalam rumah. Anda bisa menanamnya melalui anakan atau dari bibit dan simak
Pembibitan yang di lakukan untuk membuat anakan bibit bisa melalui bonggol, bonggol Aglaonema
akan dipilih dan ambilah bonggol yang bagus untuk ditanam, cukup 3 bonggol dalam satu pot dan
biasanya akan tumbuh dengan sendirinya. Bonggol biasanya diperoleh dari anakan tanaman
Pembibitan yang di lakukan untuk membuat anakan bibit bisa melalui bonggol, bonggol Aglaonema
akan dipilih dan ambilah bonggol yang bagus untuk ditanam, cukup 3 bonggol dalam satu pot dan
biasanya akan tumbuh dengan sendirinya. Bonggol biasanya diperoleh dari anakan tanaman
Jika anda ingin menanam dengan teknik lain maka cara merangsang tanaman indukan adalah solusi
yang tepat, prinsipnya adalah untuk mengeluarkan tunas baru dan menghasilkan bibit yang unggul.
Cara ini termasuk cara yang efektif untuk perbanyakan, dari cara ini setidaknya akan tumbuh tunas
sebanyak 2 sampai 3 tunas. Tunas yang baik dan siap di tanam biasanya di tandai dengan jumlah daun
5 sampai 7.
Bertanam Aglaonema dari hasil perbanyakan pucuk tanaman yang dewasa bisa anda lakukan dengan
cara memilih tanaman Aglaonema yang baik dan tentunya sehat. Tanaman Aglaonema yang bisa di
tanam memiliki 8 sampai 10 helai daun. Perawatan yang wajib anda lakukan adalah menyiram dan
memberikan pupuk secukupnya agar tanaman ini tetap sehat dan terawat.
Perawatan
Untuk membuat tanaman Aglaonema tumbuh sumbur anda bisa memberikan pupuk pada saat
penanaman berlangsung yaitu selama 2 hingga 3 minggu. Lakukan juga pemotongan pada bagian
pucuk, anda bisa menggunakan alat seperti pisau atau alat pengorek. Untuk melakukan perawatan ini
anda harus menyiapkan alat – alat tersenut dan korek media tanam untuk cek perakaran dan lihat
kondisinya kuat atau tidak. Pastikan akar Aglaonema harus kuat kemudian di pilih.
Kemudian batang Aglaonema harus dipotong dan disisikan satu daun pada bonggol tanaman indukan.
Hal ini harus dilakukan untuk menghasilkan tanaman Aglaonema menghasilkan dan tetap bisa
berfotosintesis. Jika ini tidak dilakukan tanaman indukan Aglaonema akan mati dan tidak
menghasilkan anakan.
Langkah pertama untuk membuat tanaman ini tetap indah, maka anda harus menanam dengan media
yang bagus. Anda bisa menggunakan campuran media yaitu tanah sekam, pasir malang, humus anda,
dan pakis dengan rasio 1:5:2:2. Pada bagian bonggol yang anda potong, pastikan untuk mengolesi
antiseptic pada potongan tersebut agar bisa menutupi luka pada tanaman yang satu ini.
Jangan lupa untuk menyiram dan merawat terus secara teratur, pastikan mereka di tempatkan pada
bagian ruangan yang teduh. Tanaman bonggol yang anda potong, pastikan untuk mengolesi antiseptic
pada potongan tersebut agar bisa menutupi luka pada tanaman yang satu ini. Tanaman ini sangat
menyukai tempat yang tenduh dibandingkan dengan ditempatkan pada lokasi yang kering. Tunas yang
Perawatan untuk tanaman aglaonema tidak sulit kok, anda hanya membutuhkan tempat yang
kelembabanya setabil. Jika kita memberikan tempat yang baik untuk tumbuhan maka pertumbuhan
mereka akan baik pula. Anda harus pintar merawat tanaman hias agar tetap indah.
Jika anda membuat tanaman ini untuk sekala bisnis, maka perlakuan yang diberikan sedikit berbeda
dari penanaman yang biasa dilakukan oleh perumahan. Sangat cocok sekali jika anda memiliki
perkebunan dan mulai melakukan bisnis tanaman hias ini. Mungkin perawatan sangat hampir-hampir
mirip namun perbedaannya terletak pada link untuk penjualnya ( konsumen ) dan pengeluaran yang
ditekan.
Anda harus bisa memilih indukan yang bagus dan yang terpenting adalah pemilihan anakan yang akan
dijadikan bibit nantinya. Untuk cara memilih akar yang kokoh dan yang bagus seperti apa anda bisa
melakukan cara mudah ini : berwarna putih, gemuk, dan tidak busuk. Dan yang paling penting
sekarang adalah anda melakukannya sekarang, cobalah dan jangan buang waktu anda.
Sri rejeki disebut juga aglaonema atau Chinese Evergreenmerupakan tanaman dari family Araceae.
Genus aglaonema terdiri dari sekitar 30 spesies, habitat asli tanaman ini adalah dibawah hutan hujan
tropis, tumbuh baik pada areal dengan intensitas penyinaran rendah dan kelembaban tinggi. Kini
berbagai macam aglaonema hybrid telah dikembangkan. Hybrid dari tanaman warna, bentuk, ukuran
Sifat dari tanaman aglaonema beragam, ada yang dapat terkena sinar matahari dan ada juga yang
harus ternaungi, sebagian aglaonema dapat hidup ditempat lembab dan sebagian lagi ditempat sedikit
kering, tanaman aglaonema tergolong bandel, mudah dirawat dan cocok dijadikan tanaman indoor,
Syarat yang harus dipenuhi untuk mendapatkan pertumbuhan aglaonema yang optimal adalah lokasi,
Lokasi yang ideal untuk merawat sri rejeki adalah daerah yang berketinggian 300-400 m diatas
permukaan laut, namun tidak menutup kemungkinan juga dapat tumbuh baik di dataran rendah, sesuai
habitatnya aglaonema menyukai lokasi yang teduh dengan pencahayaan terbatas, intensitas sinar
Budidaya Tanaman Hias, Aglaonema Sri Rejeki, aglaonema, budidaya aglaonema, tanaman hias
aglaonema
Kelembapan yang cocok untuk merawat aglaonema adalah 50-70%, di kisaran itu tanaman tumbuh
baik, lebih dari 75% dapat menyebabkan tumbuhnya cendawan pada media tanam, selain itu juga sisa
suhu menunjang pertumbuhan, lokasi sebaiknya bersuhu 28-30 C pada siang hari dan 20-22 C malam
Untuk memiliki tanaman aglaonema yang tumbuh sehat dan baik diantaranya adalah dengan
menggunakan media dengan komposisi yang pas, media dengan tingkat keasaman/pH dan porotisitas
(Porous) yang ideal sangat baik untuk pertumbuahn aglaonema, media tanam aglaonema juga harus
steril, yaitu bebas dari penyakit, tidak mudah lapuk dan hancur karen air, mudah diperoleh dan
harganya terjangkau, aglaonema dapat tumbuh dengan baik pada media denagn pH 7 atau disebut juga
pH netral yang kaya akan zat hara, angka pH dengan selisih 0,5-1 masih dianggap pH ideal.
Porous artinya mudah mengeluarkan kelebihan air, tingkat porotisitas yang dibutuhkan pada media
tanam sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan, yaitu ketinggian dan hujan rendah, media tanam
sebaiknya harus bisa menahan air sehingga media tidak kekeringan, sebaliknya didataran tinggi yang
umumny sering hujan sebaiknya menggunakan media dengan porositas tinggi agar kelebihan air
mudah dikeluarkan.
Berikut macam jenis unsur yang digunakan untuk media tanam sri rejeki, yang tentunya dengan
tingkat porositas yang berbeda dengan kekurangan kelebihan masing-masing, kombinasi beberapa
unsure media dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan dan factor lingkungan :
Pakis
Pakis dapat menyimpan air dengan baik dan memiliki drainase yang bagus, akar dapat menyerap air
dengan mudah dan leluasa untuk berkembang, tidka mudah lapuk dan memilki daya tahan cukup
tinggi.
Sekam bakar
Sekam bakar memiliki kelebihan unsure yang terletak pada sifatnya yang steril dan daya tahannya
mencapai 1 tahun, aerasinya cukup baik namun daya serapnya terhadap air kurang baik, sehingga
Pasir malang
Pasir malang unsure media yang tingkat porotisitasnya cukup baik, karena itu penggunaannya
digunakan untuk mencegah media yang terlalu basah dan air yang menggenang.
Cocopeat
Cocopeat adalah sabut kelapa hasil olahan, unsure ini sangat cocok digunakan bial menginginkan
media ynag cukup lembab untuk aglaonem khususnya didaerah yang kering dan panas, cocopeat
dapat menahan air cukup lama dalam jumlah yang banyak, namun sifatnya mudah lapuk.
Kaliandra
Kaliandra cocok digunakan sebagai media di daerah kering dan panas, media ini cenderung cepat
lembab sehingga rawan terjangkit cendawan pengganggu, sifatnya mudah lapuk dan hanya bertahan
4-6 bulan.
Penyiraman
Sri rejeki termasuk tanaman yang membutuhkan air dalam jumlah cukup, jadi penyiraman hal penting
yang mesti diperhatikan agar aglaonema tumbuh baik, tepi tidak sampai mengegnagi medianya,
frekuensi dan dosis penyiaraman perlu diatur sesuai dengan kondisi media dan lingkungan setempat.
Pemupukan
Untuk menunjang pertumbuhan tanaman sri rejeki, kebutuhan nutrisi sangat penting, beragam merek
pupuk majemuk/anorganik mudah diperoleh, bahkan saat ini sudah banyak beredar pupuk khusus
aglaonema. Sebelum memilih, cermati dulu komposisi nutrisi dan penggunaanya, barulah cara dan
dosis pemberiannya, pemberian pupuk dengan dosis rendah, tetapi sering diberikan akan
menghasilkan tanaman kualitas baik dibanding dengan pemberian sesekali dengan dosis tinggi.
Untuk menjaga agar kulaitas aglaonema tetap baik perlu dilakukan penggantian media tanam, media
tanam yang baik akan membuat aglaonem tumbuh dengan sehat, penggantian media tanam/repotting
aglaonema dilakukan setiap 6-12 bulan sekali, repotting juga dibutuhkan oleh tanaman yang sudah
Hama
Hama adalah hewan penggenggu tanaman secara fisik masih dapat dilihat secara kasat mata tanpa
bantuan alat. Hama pada aglaonema bermacam-macam dan gejalanya berbeda-beda diantaranya:
Hama ulat ada yang menyerang daun, yaitu spodoptera sp dan ada juga yang menyerang batang, yaitu
Noctuidae.
Kutu putih (kutu kebul) sering menyerang aglaonema di dataran rendah dibanding di dataran tinggi.
Kutu putih menyerang batang dan daun bagian bawah, kutu tersebut mengisap cairan daun dan
Belalang menyerang tanaman aglaonema sama hal nya dengan ulat, yaitu menyerang daun.
Kutu sisik menyerang daun, pelepah, batang dan bunga, bentuknya seperti lintah denagn ukuran yang
lebih kecil, kutu sisik ini dapat menyebabkan daun mengerut, kuning, layu dan akhirnya mati.
Kutu perisai ini menyerang bagian daun, kutu ini biasanya terdapat koloni dengan membentuk barisan
di bagian tulang daun, kutu ini memiliki bentuk seperti perisai pada bagian punggungnya.
Root mealy bugs menyerang bagian akar tanaman, bentuknay seperti kutu putih, tanaman menjadi
Penyakit
Penyakit pada tanaman khususnya aglaonema disebabkan oleh 2 patogen, yaitu cendawan dan bakteri.
Jumlah cendawan yang menyebabkan penyakit pada umumnya lebih banyak dibanding bakteri,
Layu Fusarium, gejala serangan ditandai denagn tulang daun yang pucat berubah warna menjadi
coklat keabuan lalu tangkainya membusuk, penyebabnya adalah media yang selalu basah sehingga
media tanam ber-pH rendah, yang kondisi tersebut membuat Fusarium oxysporium leluas
berkembang.
Layu bakteri, ditandai dengan daun dan batang yang melunak serta bau yang tak sedap.
Busuk akar, ditandai dengan daun yang menjadi pucat lalu busuk, batang yang berlubang dan layu,
akarnya berwarna coklat kehitaman, yang disebabkan media terlalu lembab sehingga menyebabkan
Bercak daun, yang disebabkan oleh cendawan, penyakit ini ditandai dengan adanya bercak pada daun
Virus, pada aglaonema ditandai dengan daun yang berubah menjadi kekuningan atau menjadi
keriting, oerubahan tersebut karena virus dapat menghancurkan klorofil dan jaringan lainnya pada
daun, virus susah ditanggulangi, perawatan dan pengendalian lingkungan yang baik merupakan cara
Sri rejeki dapat dibudidayakan dengan menanam bonggolnya. Dari satu bonggol bisa didapatkan 2-3
Aglaonema bisa dikembangbiakkan dengan lebih cepat dengan cara memotong pucuk. Dengan cara
ini, tanaman induk akan terangsang untuk mengeluarkan tunas baru. Dari satu potongan pucuk, bisa
didapatkan 2-3 anakan baru lagi. Anakan dari potongan pucuk ini dapat dijadikan bibit setelah
Jika anda menggunakan dua metode ini sekaligus, dari satu tanaman saja bisa didapatkan 5-6 anakan
Metode memotong pucuk bisa lebih optimal hasil jika metode ini dilakukan pada aglaonema dewasa
yang memiliki 8-10 helai daun. Namun, kondisi tanaman induk harus diperhatikan. Pilihlah induk
yang sehat, daun dewasa yang segar dan kokoh atau daun muda tidak mengecil. Akarnya juga harus
kuat dengan kriteria berwarna putih, gemuk, dan tidak busuk. Sebelum melakukan pemotongan
pucuk, sebaiknya benamkan bagian batang lebih dalam ke tanah hingga 8-10 cm.
Frekuensi pemberian pupuk pun boleh ditingkatkan 2-3 minggu sebelum pemotongan pucuk. Jika
seminggu.
Korek media untuk melihat kondisi akar (ingat kriteria akar yang kuat)
Potong batang aglaonema dan sisakan satu daun pada bonggol tanaman induk, yang dimaksudkan
agar tanaman induk dapat berfotosintesis menghasilkan makanan, sehingga tunas baru yang muncul
Pada bagian yang dipotong, baik pada bonggol yang tersisa juga pada potongan pucuk, olesi antiseptic
Tanam potongan pucuk dalam media berupa campuran tanah sekam, pasir malang, humus andam,
Anakan yang anda dapatkan dari hasil pemotongan pucuk belum tentu memiliki akar. Ketika anda
memindahkan anakan aglaonema yang belum memiliki akar yang kuat maka gunakan metode
bungkus plastic. Tanam anakan baru tersebut dalam pot, kemudian membuat sungkup dari plastic
bening.
Dengan demikian, kelembaban dalam sungkup tinggi (mencapai 80%), suhu tetap stabil. Hal tersebut
emmungkinkan terjadinya peningkatan laju metabolism sehingga akar lebih cepat tumbuh.a kar akan
muncul setelah 3 minggu disungkup dan siap dipindahkan ke luar. Sungkup plastik being dan dapat
juga diganti denagn tabung transparan dari bahan plastic jika memungkinkan. Tabung plastik lebih
http://www.bestbudidayatanaman.com/2014/09/budidaya-tanaman-hias-aglaonema-sri-rejeki.html
http://pesonataman.com/daun/cara-menanam-dan-merawat-aglaonema-yang-baik/