Melati dapat tumbuh baik di wilayah yang beriklim tropis, termasuk di daerah
Indonesia. Terdapat lebih dari 200 spesies melati yang tumbuh di dunia. Selain
dimanfaatkan untuk menghias dan membuat harum pekarangan, kini banyak pula
orang yang memanfaatkan melati sebagai bahan pembuat parfum dengan aroma
yang menyegarkan.
Kini Anda telah mendapatkan batang yang menjadi cikal bakal tanaman melati
selanjutnya. Jika pada batang melati masih terdapat banyak daun, petik terlebih
dahulu daunnya hingga menyisakan 2-3 helai daun saja. Hal ini dilakukan untuk
menghindari terlalu banyak penguapan dari daun sehingga menghambat calon
tumbuhan baru untuk tumbuh. Dengan memetik daunnya, nutrisi yang diserap stek
batang akan digunakan untuk mengembangkan bagian akar melati sehingga lebih
cepat tumbuh.
Siapkan media untuk menanam melati, yaitu campuran antara tanah dan pupuk
kandang dengan rasio 1:1. Melati bisa ditanam langsung di tanah maupun
ditempatkan di dalam polibag. Sebelum menanam batang yang telah di stek,
oleskan ujung batang menggunakan pupuk perangsang pertumbuhan hingga
batang lebih cepat tumbuh. Tancapkan batang ke dalam media tanam hingga dapat
kokoh berdiri.
Tanaman melati baru ini sebaiknya ditumbuhkan di tempat yang tidak terkena sinar
matahari langsung. Setelah berusia 2 bulan, pindahkan tanaman baru ke dalam
polibag atau pot yang lebih besar, karena melati sangat membutuhkan lahan luas
bagi perkembangannya. Setelah itu, rawatlah melati dengan telaten sehingga
menghasilkan bunga yang harum semerbak.
Demikianlah kiat-kiat menanam melati dengan cara stek batang dan cara
merawatnya agar rajin berbunga. Bunga putih kecil yang harum dan banyak sekali
digunakan untuk berbagai upacara sakral ini memang sangat menarik dan relatif
mudah untuk ditanam. Ingin pekarangan harum sepanjang hari? Yuk, mulai
menanam bunga melati!