Anda di halaman 1dari 4

Nama : Nia Ramadani

Kelas : X MIPA 2
Nomor : 25

Laporan Tugas Mandiri Keanekaragaman Hayati

Melati merupakan tanaman bunga hias berupa perdu berbatang tegak yang hidup
menahun. Melati merupakan genus dari semak dan tanaman merambat dalam keluarga zaitun.
Terdiri dari sekitar 200 spesies tumbuhan asli daerah beriklim tropis dan hangat dari Eurasia,
Australasia dan Oseania, melati secara luas dibudidayakan untuk aroma khas bunganya yang
harum. Di Indonesia, salah satu jenis melati telah dipilih menjadi "puspa bangsa" atau
bunga simbol nasional yaitu melati putih (Jasminum sambac), karena bunga ini
melambangkan kesucian dan kemurnian, serta dikaitkan dengan berbagai tradisi dari banyak
suku di negara ini. Bunga ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari hiasan rambut
pengantin perempuan dalam upacara perkawinan berbagai suku di Indonesia, terutama suku
Jawa dan Sunda. 
Tanaman melati memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
 Tanaman Melati memiliki akar tunggang dan bercabang. 
 Batangnya tegak, merambat dan tumbuh lebih dari setahun (perennial).
 Umumnya flora ini tumbug menumpang pada tanaman lain atau pada struktur.
 Panjang atau tingginya dapat mencapai 3 meter atau lebih, batangnya berkayu,
berbentuk bulat sampai segi empat, berbuku-buku dan bercabang banyak seolah
merumpun.
 Daunnya bertangkai pendek, helaian daun berbentuk bulat telur, tepi daun rata,
panjangnya sekitar 2,5 – 10 cm, lebarnya 1,5-6 cm.
 Bunga Melati umumnya berwarna putih, meski beberapa spesies berwarna kuning.
 Tidak seperti kebanyakan genera di Oleaceae yang memiliki empat lobus
corolla (kelopak), bunga Melati sering memiliki lima atau enam lobus, dan
mempunyai aroma kuat juga manis. 
Tanaman melati memiliki manfaat sebagai berikut:
1. Melati menjadi bagian dari upacara adat.
2. Melati dimanfaatkan sebagai hiasan rambut pengantin dalam upacara perkawinan
berbagai suku di Indonesia, terutama suku Jawa dan Sunda.
3. Melati juga dimanfaatkan dalam industri minyak wangi, kosmetika, parfum, farmasi,
dan bahan campuran atau pengharum teh, seperti teh Melati yang populer di
Indonesia.
4. Teh Melati juga menjadi minuman populer di Tiongkok dan jepang.
5. Melati sejak lama dimanfaatkan sebagai obat tradisional.
6. Tapal daun-daun dari beberapa jenis Melati dipakai untuk mengobati bisul dan sakit
kulit.
7. Daun-daun itu juga digunakan sebagai obat kumur untuk mengobati sariawan dan
pembengkakan gusi.
8. Air rendaman bunga yang telah bermalam digunakan sebagai penyegar untuk mencuci
muka.
9. Selain bunga dan daunnya, akar Melati juga memiliki khasiat obat.
10. Ekstrak akar beberapa jenis Melati secara tradisional dimanfaatkan sebagai penurun
demam.
11. Rebusan akar Melati atau rendaman bunganya dipakai untuk mengatasi radang
peparu, bronkitis, dan juga asma.
12. Akar yang ditumbuk dijadikan tapal untuk menyembuhkan keseleo atau patah tulang.
Pemeliharaan tanaman melati:
Perawatan dilkaukan dengan penyiraman dan pemupukan. Untuk mengoptimalkan
pertumbuhannya, tanaman perlu disiram sama setiap hari terutama pada awal pertumbuhan.
Siram hingga tanaman cukup basah. Penyiraman terutama sangat dibutuhkan pada masa awal
pertumbuhan. Pengairan dilakukan secara continue hingga 1 bulan pertumbuhan tanaman
melati pada lahan, pada pagi dan sore hari.
Tanaman bunga melati dapat diperbanyak secara setek, cangkok, dan layering (rundukan).
1. Stek Bunga Melati
Perbanyakan tanaman bunga melati dengan cara setek lebih banyak dilakukan pada jenis
melati putih (jasminum sambac). Tahap pembuatan seteknya adalah sebagai berikut:
1) Pilih tanaman induk yang telah cukup umur, pernah berbunga, serta batang tidak
terlalu tua atau muda. Induk tanaman harus sehat dan kuat.
2) Dengan menggunakan gunting setek yang tajam dan bersih, Potonglah batang
tanaman bunga melati yang akan di setek, dan pada bagian ujung batang dipotong
miring.
3) Potongan setek Bunga Melati sepanjang 14 cm - 25 cm atau paling sedikit memiliki 3
- 5 mata tunas.
4) Untuk mengurangi penguapan, daun bunga melati dibuang atau dipotong sebagian.
5) Untuk mempercepat pertumbuhan akar bunga melati, batang setek bunga melati
diberi perangsang akar Rootone F dengan cara dioleskan pada ujung bagian bawah
batang setek.
6) Setelah selesai kemudian setek bunga melati ditanamkan pada media tanam dan
disimpan pada tempat teduh yang tidak terkena cahaya secara langsung.
2. Rundukan (merundukan Bunga Melati)
1) Perbanyakan tanaman bunga melati dengan cara rundukan (layering) dapat
dilakukan dengan tahap-tahap sebagai berikut.
2) Pada cabang tanaman bunga melati yang akan dirundukkan sebagai bibit, sebaiknya
dipilih yang letaknya dekat dengan permukaan tanah agar memudahkan pembum-
bunan.
3) Pastikan secara keseluruhan cabang-cabang yang akan dirundukkan dalam keadaan
sehat.
4) Cari cabang yang tidak terlalu tua atau muda pada tanaman bunga melati dan pernah
berbunga, agar setelah dipotong dapat menghasilkan bunga melati.
5) Bila dari ketiga tahap tersebut diatas sudah terpenuhi, berikutnya adalah pada
cabang induk tanaman bunga melati yang akan dirundukkan dilengkungkan
kedalarn tanah, kemudian ditutup dengan tanah sedalam 10-15 cm. Bagian
pucuknya dibiarkan muncul di atas permukaan tanah, karena akan menjadi tajuk
tanaman baru. Dengan cara rundukan dan pembumbunan, tanaman dapat tumbuh
dan ber-akar setelah berumur kira-kira 40 hari.
3. Pencangkokan Bunga Melati
Pencangkokan pada tanaman bunga melati akan 1ebih baik bila dilakukan di musim hujan,
karena dengan pencangkokan bunga melati dimusim hujan kita tidak usah susah payah uintuk
menyirami cangkokan yang sudah kita buat dengan susah payah. Cara mencangkok tanaman
bunga melati hampir sama dengan cara mencangkok tanaman lainya, dimana langkah-
langkah mencangkok tanaman dapat dilakukan dengan tahap-tahap berikut:
1) Siapkan alat dan bahan yang terdiri atas : pisau yang tajam dan bersih, tali rapia, dan
kantong plastik yang akan digunakan untuk pembalut cangkok berisi medium
cangkok berupa pupuk kandang dan tanah atau serbuk sabut kelapa yang telah dicuci
bersih.
2) Pilih batang yang cukup besar kira-kira berdiameter 0,5-1 cm, usahakan tanaman
pernah berbunga dan sehat.
3) Sayat batang yang terpilih di sekeliling kulit batang dengan pisau sepanjang 5 cm,
kemudian kelupas kulitnya hingga bersih.
4) Bersihkan lapisan lendir dan getahnya dengan cara dikerik pada bidang sayatan
cabang, lalu keringkan selama satu hari.
5) Letakkan Kantong Plastik pembalut cangkok pada bagian bawah bidang sayatan
sambil diikat tali rapia, lalu berikan media tanam yang berupa pupuk kandang dan
tanah dengan perbandingan 1: 1, kemudian bungkus dengan plastik atau sabut kelapa,
dan ikat kedua ujungnya.
6) Pelihara cangkokan dalam hal penyiraman medium cangkok agar tetap lembab hingga
akar tum-buh. Setelah cangkok berakar banyak, batang sudah bisa dipotong untuk
ditanam.
Sebagai generasi muda kita harus tahu tanaman apa saja yang termasuk tanaman langka.
Kita harus berusaha membudidayakan tanaman yang termasuk tanaman langka, di antaranya
tanaman bunga melati.

Anda mungkin juga menyukai