Disusun oleh
Bunga melati adalah jenis tumbuhan perdu atau semak-semak. Namun, ada
juga melati yang hidup merambat. Melati merupakan tanaman dari keluarga zaitun
atau Oleaceae. Nama latinnya adalah Jasminum sp. yang kemudian populer dikenal
dengan istilah Jasmine dalam bahasa Inggris. Setidaknya ada sekitar 200 spesies
bunga melati yang tersebar di seluruh dunia. Bunga yang memiliki aroma wangi
khas ini dapat hidup dengan baik di daerah tropis dan kawasan bersuhu hangat
seperti Eurasia dan Oceania. Aroma melati sangat khas dan harum. Wanginya terasa
segar dan menyenangkan. Oleh karena itu ekstraknya sering digunakan untuk bahan
baku pembuatan produk pembersih wajah maupun kulit, serta produk perawatan
kecantikan lainnya. Karena wangi bunga melati cenderung awet dan tahan lama.
Sistematika Bunga Melati
Kingdom : Plantea
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Oleales
Famili : Oleaceae
Genus : Jasminum
Spesies : Jasminum sambac (L). W. Ait
Ketika air masuk di dalam biji, sejumlah enzim mulai aktif jadi bisa
menghasilkan beragam jenis reaksi kimia. Kerja enzim ini diantaranya bisa
mengaktifkan metabolisme di dalam biji dengan cara mensintetis cadangan
makanan menjadi persediaan cadangan makanan di waktu perkecambahan
melangsungkan diri untui dipakai sebagai berkecambah.
b. Perkecambahan
c. Pertumbuhan primer
2. Meristem dasar akan berkembang sebagai jaringan dasar yang akan mengisi
lapisan korteks di akar anatar lain epidermis dan style
5. Akar muda yang keluar ini berasal dari biji yang akan segera masuk di dalam
tanah, kemudian membentuk sebuah sistem perakaran tanaman. Di ujung akar
yang masih muda ada 4 daerah pertumbuhan. Daerah pertumbuhan akar masih
muda, diantaranya:
e. Pertumbuhan sekunder
Sesuah meristem primer ini membentuk sebuah jaringan yang permanen, lalu
meristem sekunder akan terjadi pertumbuhan sekunder. Pertumbuhan sekunder
Cuma terjadi dalam tumbuhan dikotil, yakni pembentukan kambium yang
bentuknya dari kolenkim dan parenkim. Demikianlah tadi informasi mengenai
Proses pertumbuhan tanaman bunga melati dan penjelasannya. Media pertumbuhan
bunga melati ini cocok sekali ditanam jenis tanah latosol serta andosol.
3. Tempat hidup
Bunga melati merupakan tanaman bunga hias berupa perdu berbatang tegak
yang hidup menahun. Bunga Melati termasuk salah satu genus dari semak dan
tanaman merambat dalam keluarga zaitun (Oleaceae). Di Indonesia, bunga melati
banyak ditemukan di pekarangan rumah maupun perkebunan warga. Perawatannya
yang mudah menjadikan bunga melati sebagai salah satu tanaman hias favorit
banyak orang. Selain itu bunga melati bisa tumbuh mulai dari dataran rendah
sampai ketinggian 1600 m dpl.
4. Budidaya bunga melati
a. Syarat Tumbuh
Agar bunga melati dapat bertumbuh secara optimal, bunga melati
membutuhkan banyak cahaya matahari, karenanya tanaman ini cocok di tanaman
di tempat terbuka, dengan tingkat kelembaban udara 50 – 80%. Suhu yang ideal
untuk pertumbuhan tanaman ini adalah antara 28 – 36ºC pada siang hari, dan 24 –
30 ºC pada malam hari.
Untuk media pertumbuhannya, tanaman bunga melati sangat cocok ditanam
pada jenis tanah latosol dan andosol. Tanah latosol adalah tanah yang banyak
mengandung zat besi dan alluminium. Jenis tanah ini memiliki tingkat kesuburan
yang lebih rendah karena sudah sangat tua.
Iklim yang cocok untuk pertumbuhannya adalah iklim dengan 2 – 3 bulan
kering dan 5 – 6 bulan basah. Tanaman melati akan tumbuh dan memiliki
produktivitas yang baik bila ditanaman pada lingkungan yang sesuai. Dataran
rendah sampai dataran tinggi dengan ketinggian 10 – 1.600 meter di atas permukaan
laut (dpl) adalah ketinggian yang ideal.
d. Penanaman
Penanaman dilakukan seperti menanam tanaman hortikultura pada bedengan
secara umum, yakni dengan cara :
1. Lubangi bedengan dengan ukuran 30 x 30 x 30 cm dengan jarak antar lubang
100- 150 cm.
2. Masukkan tanaman beserta akarnya ke dalam lubang tersebut. Pastikan agar
akar tanaman bersentuhan langsung dengan tanah.
3. Tututp kembali lubang dan siram dengan air.
e. Perawatan
Perawatan pada bunga melati perlu dilakukan secara rutin agar produksi bunga
yang dihasilkan dapat optimal.
1. Lakukan penyiraman secara rutin, maksimal 2 kali sehari pada pagi dan sore
hari.
2. Berikan pemupukan 3 bulan sekali sesuai dosis. Pemupukan tanaman melati
dilakukan tiap tiga bulan sekali. Jenis dan dosis Pupuk yang digunakan terdiri
atas Urea 300-700 kg, STP 300-500 kg dan KCI 100-300 kg/ha/tahun.
Pemberian pupuk dapat dilakukan dengan cara disebar merata dalam parit
diantara barisan tanaman/sekeliling tajuk tanaman sedalam 10-15 cm,
kemudian ditutup dengan tanah. Pemupukan dapat pula dengan cara
memasukan pupuk kedalam lubang tugal di sekeliling tajuk tanaman melati.
Waktu pemupukan adalah sebelum melakukan pemangkasan, saat berbunga,
sesuai panen bunga dan pada saat pertumbuhan kurang prima. Pemberian
pupuk dapat meningkatkan produksi melati, terutama jenis pupuk yang kaya
unsur fosfor (P), seperti Gandasil B (6-20-30)/Hyponex biru (10-40-15) dan
waktu penyemprotan pupuk daun dilakukan pada pagi hari (Pukul 09.00) atau
sore hari (pukul 15.30-16.30) atau ketika matahari tidak terik menyengat.
3. Lakukan juga penyulaman pada tanaman yang mati. Penyulaman dilakukan
dengan mengganti tanaman yang mati/tumbuhan abnormal dengan bibit yang
baru. Teknik penyulaman prinsipnya sama dengan tata laksana penanaman,
hanya saja dilakukan pada lokasi/blok/lubang tanam yang bibitnya perlu
diganti. Periode penyulaman sebaiknya tidak lebih dari satu bulan setelah
tanam. Penyulaman seawal mungkin bertujuan agar tidak menyulitkan
pemeliharaan tanam berikutnya dan pertumbuhan tanam menjadi seragam.
Waktu penyulaman sebaiknya dilakukan pada pagi/sore hari, saat sinar
matahari tidak terlalu terik dan suhu udara tidak terlalu panas.
4. Lakukan penyiangan pada gulma yang tumbuh di sekitar tanaman melati. Pada
umur satu bulan setelah tanam, kebun melati sering ditumbuhi rumput - rumput
liar (gulma). Rumput liar ini menjadi pesaing tanaman melati dalam
pemenuhan kebutuhan sinar matahari, air dan unsur hara.
5. Lakukan pemangkasan sehingga tanaman bisa tumbuh sesuai dengan bentuk
yang diinginkan.
6. Untuk merangsang pertumbuhan bunga melati dapat dilakukan penyemprotan
cairan perangsang. Zat perangsang/zat pengatur Tumbuh (ZPT) dapat
digunakan untuk mempertahankan dan meningkatkan produksi bunga, zat
perangsang bunga yang berpengaruh baik terhadap pembunga’an melati adalah
Cycocel (Chloromiguat) dan Etherel. Tanaman melati yang di semprot dengan
Cycocel berkonsentrasi 5.000 ppm memberikan hasil bunga yang paling tinggi,
yakni 1,45 kg/ tanaman. Cara pemberiannya: zat perangsang bunga
disemprotkan pada seluruh bagian tanaman, terutama bagian ujung dan tunas-
tunas pembungaan. Konsentrasi yang dianjurkan 3.000 ppm–5.000 ppm untuk
Cycocel atau 500-1.500 ppm bila digunakan Ethrel.
g. Masa Panen
Pada saat usia 6 bulan, bunga melati sudah dapat dipanen.
1. Pastikan bunga melati yang dipanen sudah memenuhi kriteria seperti kuntum
bunga sudah besar atau yang masih setengah mekar.
2. Bunga harus dipanen pada pagi hari sekali, agar bunga yang dipanen tidak layu
dan tetap terjhaga kesegarannya.
3. Hasil panen bunga melati terbanyak berkisar antara 1-2 minggu. Selanjutnya,
produksi bunga akan menurun dan 2 bulan kemudian meningkat lagi.
Kesimpulan