Bunga yang satu ini biasa digunakan sebagai lambang kesucian, jika kita
tinggal di daerah Jawa Tengah, bunga melati merupakan bunga yang wajib
digunakan dalam adat pernikan dan pada saat kita minum teh. Dalam kehidupan
sehari-hari bunga melati bermanfaat mengobati sesak nafas, digigit oleh lebah
atau serangga, dan berguna dalam pembuatan kosmetik.
Setiap tanaman tak luput dari serangan hama, hanya saja hamanya
mungkin berbeda antara tanaman yang satu dengan lainnya. Begitupun dengan
tanaman melati ini. Ada beberapa yang biasa menyerang tanaman ini
(Maulana, 2007:6). Penjelasan diatas akan dibahas dalam bentuk karya ilmiah ini.
1
1.2 Rumusan Masalah
1.4.2 Manfaat praktis : Secara praktis, karya ilmiah ini diharapkan dapat
memberikan manfaat nyata khususnya bagi petani dan masyarakat
yang tertarik dalam budidaya bunga melati dengan teknik
mencangkok agar dapat diterapkan untuk meningkatkan produksi
bunga melati.
2
2. Pembahasan
2.1 Jenis-jenis Bunga Melati
A. Jasminum sambac
1
Yusuf Maulana,Budi Daya Bunga Melati,CV. Sinar Cemerlang Abadi,Jakarta,2007,hlm.6.
2
Ibid,hlm.7.
b) Jasminum sambac vas. grand duke of tuscany
B. Jasminum multiforum
Jenis ini dikenal dengan nama melati hutan yang tumbuh merambat
sepanjang 10 m. Tanaman tumbuh liar didataran rendah sampai ketinggian
1.600 m dpl. Batang ada yang berbulu dan ada yang tidak.
Tanaman sangat rajin berbunga, tetapi tidak harum. Melati ini juga disebut
gambir hutan, melur, atau menur; sedangkan di Inggris disebut star jasmine, hair
jasmine, anger hair jasmine. Menurut beberapa lite-ratur, melati ini dulu bernama
J. pubescens. Pemakaiannya lebih banyak sebagai jamu radang usus.3
3
Yusuf Maulana,Budi Daya Bunga Melati,CV. Sinar Cemerlang Abadi,Jakarta,2007,hlm.11.
Gambar : Jasminum multiforum
C. Jasminum officinale
Bunga kecil, panjangnya 2-3 cm, warna bunga merah tua atau merah
gambir ketika kuncup dan ketika mekar berwarna putih. Daun majemuk bersirip
ganjil, tekstur halus dan berwarna hijau.
Jenis ini dikembangkan oleh orang Spanyol dengan nama Spanish jasmine
atau casablanka, yang diusahakan sebagai bahan parfum, pewangi, dan campuran
teh. Ada dua macam J. offocinale yang lebih dikenal dengan nama J. offocinale
var. Grandiflorum.4
4
Yusuf Maulana,Budi Daya Bunga Melati,CV. Sinar Cemerlang Abadi,Jakarta,2007,hlm.12.
D. Jasminum rex
Jenis ini berasal dari daerah barat daya Thailand daun berbentuk lojong
memanjang, bagian ujungnya runcing dan berwarna hijau gelap. Tanaman
berbunga tunggal yang tumbuh berkelompok, dan setiap kelompok terdiri atas 2-3
kuntum bunga. Bunga berukuran besar dengan diameter mencapai 5 cm, berwarna
putih, dan aromanya kurang harum. Melati ini sering disebt jasmine atau melati
raja, sebab ukuran bunganya lebih besar.
Tanaman bunga melati ini diduga berasal dari India barat laut. Tanaman
berbentuk semak kerdil setinggi 30 cm. Duduk daun berselang-seling pada setiap
buku batang. Dan majemuk dengan anak daun menyirip ganjil yang terdiri atas
3-5 anak daun. Bunga muncul dari ujung cabang secara tunggal dan sendiri-
sendiri, berbentuk seperti tabung sepanjang 2,5 cm. Saat mekar mahkota bunga
dapat mencapai 1,3 cm.
6
F. Jasminum mesnyi
Jenis ini berasal dari Cina. Tanaman berupa semak, bercabang banyak, dan
ketinggiannya mencapai 5 m. Duduk daun berhadap-hadapan, terdiri dari 3 anak
daun dengan panjang 2,5 cm 7 cm, dan berwarna hijau gelap.
A. Persiapan penanaman
1. Persiapan tanam
5
Yusuf Maulana,Budi Daya Bunga Melati,CV. Sinar Cemerlang Abadi,Jakarta,2007,hlm.18.
b) Buang semua rerumputan, dan biarkan tanah selama 2-3 minggu
agar matang dan menguapkan semua gas beracun.
c) Buat gundukan setinggi 30-40 cm, lebar 60-150 cm, dan jaraknya
80 cm, agar memudahkan pemeliharaan dan pengambilan bunga.
2. Penanaman
6
Yusuf Maulana,Budi Daya Bunga Melati,CV. Sinar Cemerlang Abadi,Jakarta,2007,hlm.20.
Adapun penanaman dalam pot dapat dilakukan dengan cara
sebagai berikut.
a) Pot dapat terbuat dari tanah, kayu, plastik, atau keramik. Isi bagian
bawah pot dengan pecahan bata, genting, dan arang kayu, agar air
dan tanah dapat tersaring dan zat-zat beracun dapat ternetralisasi.
Gambar : Pecahan pot berisi arang Gambar : Ditambah tanah 1/3 bagian
b) Isi pot sedalam 1/3 bagian dengan medium berupa tanah dan pupuk
kandang dengan perbandingan 2 : 1.
9
B. Pemeliharaan tanaman
2. Penyulaman
3. Penyiraman
4. Pemupukan
10
Gambar : a. Pemupukan dalam barisan, b. Dalam disekeliling tanam,
c. dalam lubang tugal
5. Pemangkasan
11
7
Yusuf Maulana,Budi Daya Bunga Melati,CV. Sinar Cemerlang Abadi,Jakarta,2007,hlm.25.
C. Perbanyakan bunga melati dengan teknik mencangkok
2. Memilih ranting
Ranting yang akan dicangkok harus berukuran sebesar pensil, usia
sedang dengan tanda warna kulit kayu abu-abu putih, tidak hijau dan
tidak cokelat. Ranting harus dipilih yang sehat, tidak ada tanda-tanda
kena jamur atau serangan hama.
12
8
P.C.Rahardja dan Wahyu Wiryanta,Aneka Cara Memperbanyak Tanaman,AgroMedia Pustaka,
Jakarta,2003,hlm.44.
Gambar : Mengupas kulit kayu
4. Mengorek kambium
Setelah di buat sayatan akan tampak jaringan kayu dengan lapisan
kambium di bagian luarnya. Kambium harus di kerok, pengerokkan
dilakukan dengan memakai pisau yang bersih dan usahakan jangan
melukai jaringan kayu. Setelah lapisan kambium dikerok, biarkan
ranting selama 2-3 hari sebelum dibungkus.
5. Membungkus cangkokan
Setelah 2-3 hari ranting yang dicangkok bisa dibungkus dengan media
cangkok berupa tanah yang dicampur dengan pupuk kandang yang
dibasahi dahulu supaya lembap. Media cangkok dimasukkan ke dalam
plastik pembungkus dan dan bagian atasnya diikiat. Untuk
mempercepat pertumbuhan akar, bekas sayatan harus diolesi hormon
atau zat pengatur tumbuh (ZPT) seperti Rootone F.9
13
9
P.C.Rahardja dan Wahyu Wiryanta,Aneka Cara Memperbanyak Tanaman,AgroMedia Pustaka,
Jakarta,2003,hlm.48.
Gambar : Membungkus cangkokan
Setelah 1-2 bulan akar akan tumbuh, mula-mula akar muda berwara
putih, lama-kelamaan akan berubah menjadi hijau, abu-abu, sampai
cokelat, dan akar semakin bertambah panjang. Cangkokan siap
dipisahkan dari barang induknya. Sebaiknya cangkokan ditumbuhkan
dulu di polibag sebelum ditanam.
14
6. Memotong dan menanam cangkokan
Cangkokan dapat dipotong dengan menggunakan gunting pohon,
gergaji, atau alat potong lain yang tajam. Pemotongan memakai
gunting pohon akan lebih aman kerena tidak terjadi banyak guncangan
yang akan merusak akar. Tali yang dibungkus dibuka hati-hati, setelah
itu tanamn di polibag di tempat yang aman, terlindung sinar matahari
dan air hujan langsung. Harus disiram setiap hari, setelah daun dan
tunas baru banyak tumbuh, cangkokan siap ditanam di lahan
penanaman.
Ordo : Lepidoptera
Famili : Pyralidae
b. Gejala serangan
Ulat merusak tanaman melati dengan cara memakan daun muda
dan pucuk tanaman. Dengan bertambahnya umur larva, daun-daun melati
yang tersisa direkatkan satu sama lain dan digunakan untuk membentuk
kepompong. Akibatnya, tanaman melati gagal membentuk bunga karena
bagian pucuk tanaman rusak sehingga produksi bunga menurun. Selain itu,
tampilan tanaman menjadi tidak menarik sehingga tidak dapat dijual
sebagai tanaman pot.
15
10
Daryanto S.S.,Kamus Bahasa Indonesia Lengkap,Apollo Lestari,Surabaya,1998,hlm.235.
Gambar : Kerusakan Daun Melati
Akibat serangan ulat Palpita Unionalis Hubn
c. Biologi
Ulat berwarna hijau mengkilap agak transparan, panjangnya dapat
mencapai 11 mm. Ulat biasa-nya mengeluarkan benang-benang halus
berwarna putih yang digunakan untuk menggulung daun atau menjalin
jaring halus tempat ulat tersebut bersembunyi dan memakan daun melati.
Stadia larva berlangsung selama 22-25 hari.
16
Selanjutnya ulat membentuk kepompong yang berwarna hijau atau
cokelat dengan panjang sekitar 12 mm.
Setelah 15-19 hari, kepompong berubah menjadi ngengat yaitu
sejenis kupu-kupu, jika hinggap pada daun atau tempat lain sayapnya
direntangkan sejajar dengan tempat hinggapnya. Panjang badan ngengat
14 mm, sedangkan rentang sayapnya 27 mm. Badan dan sayap berwarna
putih dengan barisan bulu halusberwarna cokelat pada bagian tepi sayap
depan dan ujung ekornya. Serangga betina meletakkan telur yang
berwarna bening, berbentuk pipih dengan diameter sekitar 1 mm di
permukaan bawah daun.
d. Pengendalian
1) Mekanis
Pemotongan daun-daun tanaman yang terserang, kemudian
dimusnahkan.
2 ) Biologis
Memanfaatkan musuh alami yaitu parasitoid pupa Brachimeria
euploeae Westw. (Diptera: Chalcididae), Xanthopimpla punctata (F)
(Hymenoptera: lchneumonidae). Sebagai parasitoid larvanya dapat
meman-faatkan Apanteles taragamae vier. dan Chelonus tobonus Son.
(Hymenoptera : Braconidae).
3) Kimiawi
Sebelum aplikasi insektisida dilakukan pemantauan OPT, dan
aplikasinya apabila diperlukan. Pestisida yang digunakan telah terdaftar
dan diizinkan Menteri Pertanian. Dapat digunakan insektisida biologi
Bacillus thuringiensis Ber.
17
b. Gejala serangan
Hama ini menyerang tanaman melati dengan cara menggerek atau
melubangi kuncup bunga sehingga gagal mekar. Kuntum bunga yang
terserang menjadi rusak dan kadang-kadang terjadi infeksi sekunder oleh
cendawan sehingga menyebabkan bunga busuk.
c. Pengendalian
1) Mekanis
Memangkas bagian tanaman yang terserang dan dimusnahkan
2) Biologis
Memanfaatkan musuh alami yaitu parasitoid Phanerotama
hendecasisella Cam.
3) Kimiawi
Sebelum aplikasi insektisida dilakukan pemantauan OPT, dan
aplikasinya apabila diperlukan. Pestisida yang telah terdaftar dan diizinkan
Menteri Pertanian untuk OPT melati belum ada, namun demikian untuk
sementara dapat menggunakan insektisida sebagaimana tercantum dalam
lampiran.
3. Ulat Nausinoe (Nausinoe (LepyrOdes) geometralis Gn.)
Ordo : Lepidoptera
Famili : Pyralidae
b. Gejala serangan
Hama ini merupakan hama penting kedua yang merusak tanaman melati
dengan cara yang sama dengan P unionalis, yaitu dengan memakan daun
dan bunga melati.
c. Biologi
Serangga dewasa berupa ngengat mempunyai sayap berwarna coklat
dengan corak khas yaitu berbintik-bintik transparan. Rentang sayapnya
24 mm dan panjang badan rata-rata 12 mm. Ngengat betina meletakkan
telur pada permukaan bawah daun satu persatu atau berkelompok
sebanyak 2-5 butir. Telur berbentuk bulat pipih berwarna bening
(transparan) dengan diameter.
18
1 mm. Telur menetas setelah 3-6 hari dan larva yang berwarna hijau
bening mulai memakan jaringan daun.
Bentuk, warna dan cara makan larva ini mirip dengan larva P unionalis.
Masa larva berlangsung selama 17 hari. Larva dapat mencapai panjang
maksimun 22 mm. Pupa yang berwarna hijau dengan panjang 11 mm
menjadi ngengat dalam waktu 6 hari. Ngengat serangga hama ini dapat
hidup sampai 5 hari.
d. Pengendalian
1) Mekanis
Memangkas daun-daun yang terserang dan kemudian dimusnahkan.
2) Biologi
Menggunakan jamur parasit Beauveria bassiana. Aplikasi pada sore hari,
dengan frekuensi seminggu sekali.
3) Kimiawi
Sebelum aplikasi insektisida, dilakukan pemantauan OPT, dan aplikasinya
apabila diperlukan. Pestisida yang telah terdaftal dan diizinkan Menteri
Pertanian untuk OPT melati belum ada, namun demikian untuk sementara
dapat menggunakan insektisida sebagai-mana tercantum dalam lampiran.
Memangkas daun-daun yang terserang dan kemudian dimusnahkan.
19
3. Penutup
3.1 Simpulan
3.2 Saran
20
Daftar Pustaka
Daryanto.1998.Kamus Bahasa Indonesia Lengkap.Surabaya:Apollo Lestari.
http://tanganpetani.blogspot.co.id/2012/10/budidaya-bunga-melati.html
http://tipspetani.blogspot.co.id/2013/02/keuntungan-dan-kerugian-
mencangkok.html
http://www.anekuteun.com/2014/11/manfaat-bunga-melati.html
https://www.google.co.id/webhp?sourceid=chrome-
instant&ion=1&espv=2&ie=UTF-8#q=definisi%20hama