Adenium merupakan tanaman yang sangat mudah untuk diperbanyak, sehingga adenium itu bisa ditemui
dimana saja terutama pada daerah tropis. Sesuai dengan sifatnya adenium menyukai daerah yang kering
dan bermandikan cahaya matahari.
Tapi perbanyakan adenium itu ternyata tidak segampang yang diperkirakan.
Banyak penggemar adenium yang gagal memperbanyak adeniumnya, baik secara vegetatif maupun
generatif.
Kegagalan yang sering ditemui batang yang membusuk, bibit yang mati setelah semaian 1
minggu, dan lainnya. Hal ini membuat frustrasi bagi pecinta adenium pemula, terutama bagi mereka yang
lebih suka memperbanyak adenium dengan semaian. Banyak alasan kenapa penggemar pemula memilih
semaian ataupun bibit adenium yang masih muda, salah satunya alasan harga yang masih terjangkau,
ataupun berharap mendapatkan adenium varian baru dari hasil silangan.
Sebelum membahas lebih lanjut ada baiknya kita pahami dulu apa yang dimaksud dengan perbanyakan
vegetatif dan generatif.
1. Perbanyakan Vegetatif adalah perbanyakan adenium dengan memisahkan bagian adenium atau yang
lebih dikenal dengan stek. Perbanyakan seperti ini sangat popular dan paling mudah dilakukan. Tapi
masih banyak yang “berpikir keras” kenapa tidak juga berhasil. (hehehe,… jadi inget teman yang selalu
berpikir keras),.
2. Perbanyakan Generatif adalah perbanyakan dari semain biji adenium. Biji adenium disemai dalam wadah
tertentu dan dalam waktu tertentu akan berkecambah dan tumbuh menjadi adenium. Perbanyakan seperti
ini paling banyak dilakukan bagi pecinta adenium yang sabar menunggu atau untuk tujuan komersil.