Anda di halaman 1dari 13

PENGANTAR BISNIS

MATERI STUDI KASUS

Oleh :

Kelompok 7

26 Alinda Chandra Theana 2107531218

27 Made Didit Harys Martadinata Teja 2107531219

28 Ni Luh Putu Kaila Shiva Karang 2107531220

29 I Made Adi Wirayudha 2107531221

30 Odilio Agung Meta Putra 2107531222

KELAS PENGANTAR BISNIS B3

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

UNIVERSITAS UDAYANA

SEMESTER GANJIL 2021/2022


1
DAFTAR ISI

Halaman Sampul .......................................................................... 1


Daftar isi ...................................................................................... 2
Bab I Pendahuluan ....................................................................... 3
Bab II Pembahasan
A. Studi Kasus Tanggungjawab Ssia Suatu Bisnis ............. 4
B. Studi Kasus Bisnis Internasional ................................... 6
C. Studi Kasus Badan Usaha ............................................. 7
D. Studi Kasus Hubungan Perusahaan Dengan Bank ........ 8
E. Studi Kasus Pemiihan etak Perusahaan ........................ 9
Bab III Kesimpulan ....................................................................... 12
Daftar Pustaka .............................................................................. 13

2
BAB I

PENDAHULUAN

a. Latar Belakang

Perkembangan dunia bisnis pada era globalisasi menuntut kinerja yang sempurna dari
setiap proses yang dijalankan oleh perusahaan. Sebelum mengetahui cara untuk meningkatkan
kinerja perusahaan, perlu untuk memahami konsep dari ilmu bisnis itu sendiri. Guna
memudahkan pemahaman terkait konsep-konsep bisnis, kami menyajikan studi kasus dari
beberapa materi sesuai dengan rancangan pembelajaran.

Studi kasus secara sederhana diartikan sebagai proses penyelidikan atau pemeriksaan
pada suatu peristiwa tertentu atau khusus yang terjadi. Penyajian studi kasus akan memberi
gambaran terkait implementasi konsep-konsep dari ilmu bisnis dalam kehidupan nyata.

b. Tujuan Penulisan

Melalui penugasan ini, pembaca diharapkan mampu memahami terkait materi pengantar
bisnis dan pengimpelementasiannya dalam kehidupan sehari-hari.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Studi Kasus Tanggungjawab Sosial Suatu Bisnis

Program CSR PT PLN

PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara
yang bergerak dalam bidang penyediaan tenaga listrik yang keberadaannya sangat dibutuhkan
oleh masyarakat. PT PLN berkomitmen menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk
meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat, mengupayakan tenaga listrik, menjadi pendorong
kegiatan ekonomi, dan menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan. PT PLN
bertekad menyelaraskan pengembangan ketiga aspek dalam penyediaan listrik yaitu, ekonomi,
sosial, dan lingkungan. Oleh karena itu, PT PLN mengembangkan program corporate social
responsibility sebagai wujud nyata tanggung jawab perusahaan. PLN menjalankan program CSR
setiap tahun. Pada tahun 2021 PLN meraih penghargaan sebagai juara ke-1 kategori The Best
CSR of The Year dan Juara umum kategori The Best CSR of The Year dalam acara Indonesia
Corporate Social Responsibility (ICSRA) yang dilaksanakan di Hotel Prama Sanur, Sanur Kauh,
Denpasar. Adapun program-program CSR yang dikembangkan PLN tersebut, meliputi :

1. Community Service, merupakan program terkait pelayanan masyarakat. Contohnya


bantuan bencana alam, bantuan sarana air bersih, bantuan perbaikan sarana ibadah, dan
sebagainya. Adapun beberapa Community Service yang dilaksanakan pada tahun 2021,
yaitu :
a. Pada tanggal 10 Maret, memberikan bantuan perbaikan sarana ibadah senilai 100 juta
kepada desa Bitera, Gianyar.
b. Pada tanggal 18 Maret, memberikan bantuan sosial bencana senilai 575 juta kepada
korban terdampak banjir di Desa Madewi, Jembrana.
c. Pada tanggal 20 April, memberikan bantuan untuk sarana ibadah di Kecamatan
Samadua, Kabupaten Aceh Selatan.
d. Pada tanggal 14 Juli, memberikan bantuan berupa 11,9 ton oksigen ke RSUP Dr.
Sardjito Yogyakarta, RSUD Tugurejo Semarang, RSUD Kalisari Batang, dan RSUD
Kraton Pekalongan.
e. PLN memberikan bantuan subsidi listrik kepada pelanggan prabayar dan pascabayar
dengan daya 450 VA dan 900 VA dengan batas pemakaian 720 jam. Apabila
melewati batas tersebut, pelanggan akan dikenakan tarif normal.
2. Community Empowering, merupakan program yang memberikan akses yang lebih luas
kepada masyarakat untuk menunjang kemandiriannya. Adapun beberapa Community
Empowering yang dilaksanakan pada tahun 2021 :

4
a. Pada bulan Januari, membudidayakan sayuran organik yang dikembangkan dari
sistem hidroponik dengan menyediakan sinar lampu UV di Kabupaten Nganjuk, Jawa
Timur.
b. Pada bulan Maret, memberi bantuan dana untuk pembangunan Rumah Karya Papua
di Desa Nimbokrang yang merupakan realisasi dari program KKN mahasiswa UIN
Sunan Kalijaga. Rumah Karya Papua menjadi prasarana masyarakat setempat untuk
melakukan kegiatan ekonomi kreatif seperti budidaya lele, jamur tiram, pembuatan
kemasan produk, edukasi digital marketing, dan sebagainya.
c. Pada tanggal 28 Mei, memberikan bantuan perangkat alat produksi tenun beserta
benang sutra kepada Kelompok Tenun Tebuslah di Desa Ringdikit, Buleleng.
d. Pada bulan Juni, memberikan bantuan 30 unit gerobak usaha kepada UKM (usaha
kecil menengah) yang tergabung dalam kelompok Perante Jaya di Desa Perante,
Kecamatan Asembagus, Situbondo.
3. Program desa mandiri energi, merupakan sebuah program agar desa bisa memenuhi
kebutuhan energinya sendiri. Adapun beberapa program desa mandiri energi yang
dilaksanakan pada tahun 2021 :
a. Pembangunan pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTM), yang dibangun di area
terpencil, sulit diakses jaringan listrik secara ekonomis, namun memiliki potensi
sumber air yang potensial dan luas hutan yang memadai untuk menjamin pasokan air.
Hal ini bertujuan untuk memberi penerangan sekaligus mendorong masyarakat
setempat memelihara kelestarian lingkungan. Pada tahun 2021, PLN sedang
membangun PLTM Batanghari di Sumatera Barat, PLTM Titab di Bali, dan PLTM
Pandanduti di Nusa Tenggara Barat yang menghabiskan dana sekitar 200 miliar.
b. Pembangunan pembangkit listrik biogas yang memanfaatkan limbah sebagai media
utamanya. Pada tahun 2021 bulan Agustus, PLN menambahkan pasokan energi di
Sumatera Utara dengan membangun pembangkit listrik tenaga biogas pasir mandoge
dengan biaya 42 miliar.
c. Program pendidikan dan penyuluhan yang bertujuan memberi pengertian pengaruh
listrik, transmisi dan distribusi listrik terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat.
d. Program pelestarian alam, yang dilaksanakan dengan melakukan penghijauan,
edukasi terkait limbah, dan pengolahan limbah.
4. Program pengembangan masyarakat
a. Program Kemitraan, yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan usaha kecil
agar menjadi tangguh dan mandiri melalui pemanfaatan dana yang berasal dari laba
BUMN. Pelaksanaan program ini pada dasarnya dilakukan melalui beberapa tahap,
seperti melakukan survei penelitian lapangan atas permohonan bantuan dari calon
mitra binaan, melakukan pembinaan kemitraan dengan pelatihan, pemasaran, bantuan
modal kerja, dan memproses jaminan kredit, terakhir membuat laporan secara
periodik.

5
Program-program CSR yang telah disajikan tersebut merupakan langkah dari PT PLN
untuk membangun citra yang positif sebagai perusahaan, menjalin hubungan yang
baik dengan masyarakat, dan memudahkan pengembangan perusahaan secara
berkelanjutan.

B. Studi Kasus Bisnis Internasional

Internasionalisasi Perusahaan Jamu PT Sido Muncul Tbk

1. Profil PT Sido Muncul

Pada tahun 2015 PT Sido Muncul Tbk memiliki 273 jenis produk yang terdiri dari produk
obat, makanan dan minuman berbentuk serbuk, instan, mix komplit (serbuk dan instan), cair,
kapsul, tablet atau pil, dan permen. Memiliki 3.841 tenaga kerja,perusahaan mampu
memproduksi 85 juta kemasan setiap bulannya.Pada mulanya produk PT Sido Muncul hanya
dijual di Indonesia,namun pada tahun 2000 secara tidak sengaja memperoleh pesanan dari luar
negeri dan sejak saat itu mulai melakukan aktivitas penjualan ke luar negeri hingga
Sekarang.Untuk menjamin pasokan bahan baku pada tahun 2010 didirikan PT. Semarang Herbal
Indo Plant (SHIP). Perusahaan ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas produksi,
Memperpendek mata rantai produksi, efisiensi, standarisasi dan membantu petani menampung
Hasil panen mereka pada saat harga turun.Hadirnya PT.SHIPmenjamin ketersediaan dan
Keberlangsungan spesies bahan baku produksi jamu di Indonesia, menjadikan mutu bahan Baku
dan kualitas obat-obat bahan alam semakin maju sehingga produk-produk yang Dihasilkan PT.
Sido Muncul dapat bersaing di pasar domestik maupun internasional dengan Kualitas yang baik
dan terstandar.Dilihat dari proses produksi, sejak tahun 2000PT Sido Muncul telah
memilikisertifikat Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB), Cara Pembuatan Obat
yang Baik(CPOB) dan sertifikat Good Manufacturing Practices (GMP). Dalam upaya
meningkatkan kualitas produk dan aktivitas research and developmentPT Sido Muncul telah
memiliki Akreditasi Nasional (KAN) dan menggunakan ISO (International Standart
Organization) yaitu sebuah standar yang diakui secara internasional dan pengakuan formal
mengenai kompetensi laboratorium pengujian dan laboratorium kalibrasi melalui akreditasi,
digunakan secara luas sebagai persyaratan diterimanya hasil pengujian dan hasil kalibrasi yang
diperlukan oleh berbagai pihak di dunia (bikasolusi.co.id).

2. Proses internasionalisasi
Pada tahun 2000, PT Sido Muncul secara tidak disengaja memperoleh pesanan produk dari
luar negeri melalui aktivitas handcarry dari WNI yang pergi ke luar negeri (seperti TKI) dan
wisatawan asing yang datang berkunjung ke Indonesia. Negara pemesan adalah Hong Kong,
Amerika, dan Arab Saudi. Pesanan produk berasal dari distributor lokal (buyer) di masing-
masing negara. Distributor tersebut mengetahui produk Sido Muncul dari WNI atau wisatawan
asing yang gemar mengkonsumsi produk Sido Muncul sehingga distributor melakukan
pendekatan. Jadi, bentuk ekspor yang dilakukan PT Sido Muncul adalah ekspor tidak langsung.
Pada awal perusahaan terlibat dalam aktivitas internasionalisasi, seluruh kegiatan ekspor
ditangani oleh divisi pemasaran.Awalnya target pasar PT Sido Muncul di negara tujuan ekspor
adalah WNI dan wisatawan asing yang pernah ke Indonesia, namun dalam perkembangannya
produk PT Sido Muncul banyak diminati oleh masyarakat lokal di negara tujuan ekspor. Saat ini,
ada lebih dari dua puluh negara yang telah melakukan kerja sama dan dalam satu negara PT Sido
Muncul bisa menjalin kerja sama dengan lebih dari 2 distributor lokal. Untuk meningkatkan
pelayanan, sejak tahun 2006 penjualan ke luar negeri ditangani oleh divisi pemasaran ekspor.
Dari keseluruhan negara ini (lihat tabel 2),pendapatan ekspor paling besar diperoleh dari
Hongkong dan Afrika. Total penjualan ekspor diperkirakan mencapai 2-5% dari total produksi
perusahaan. Kecilnya ekspor PT Sido Muncul akibat hubungan bisnis dengan distributor di luar

6
negeri adalah sistem beli putus menyebabkan aktivitas ekspor tidak terjadi secara rutin. Sistem
beli putus mengakibatkan perusahaan bergantung pada pesanan distributor luar negeri. Selain itu
fokus perusahaan pada pasar domestic membuat permintaan ekspor bisa dikatakan
terbengkalai.Dalam perkembangannya, tidak sedikit perusahaan farmasi asing yang menyatakan
minat untuk memiliki lisensi salah satu produk PT Sido Muncul, yaitu Tolak Angin. Dari
sejumlah negara itu, perusahaan farmasi Singapore, Jepang, Taiwan, dan Jerman, merupakan
negara yang paling aktif dalam bernegosiasi harga. Perusahaan berkeinginan membentuk joint
venture dengan kepemilikan saham berimbang dimana lisensi dan bahan baku dari PT Sido
Muncul sedangkan pengolahannya dilakukan di negara yang melakukan joint venture. Kerja
sama ini masih terus dirancang dan menjadi salah satu rencana jangka panjang PT Sido Muncul
sebagai salah satu strategi meningkatkan penetrasi produk di pasar internasional.

3. Hambatan Internasionalisasi
Salah satu hambatan yang dihadapi PT Sido Muncul dalam melakukan aktivitas
internasionalisasi adalah tidak adanya regulasi untuk kategorisasi produk jamu di banyak negara.
Regulasi mengenai produk jamu baru ada di Indonesia, India, dan Hong Kong. Oleh karena itu,
perusahaan mengenalkan produk PT Sido Muncul bukan sebagai produk jamu atau obat herbal
melainkan sebagai food suplement.Tidak adanya regulasi mengenai produk jamu di negara
pembeli sehingga sulit bagi perusahaan untuk memasukkan produk ke negara tersebut.Adaptasi
juga dilakukan perusahaan agar produk menjadi sesuai dengan kebutuhan konsumen dan sukses
untuk dipasarkan di luar negeri. Aktivitas internasionalisasi perusahaan masih berupa ekspor
sehingga adaptasi yang dilakukan sedikit dan berlaku untuk semua negara tujuan ekspor.
Adaptasi dilakukan pada brand, kemasan dan komposisi bahan pendukung. Contoh, produk
Tolak Angin yang dijual ke Thailand mengalami perubahan nama dengan menggunakan bahasa
Thailand, namun perusahaan tetap mencantumkan nama produk Tolak Angin kecil di bagian
sudut kemasan. Hal ini bertujuan untuk tetap menjaga Brand Tolak Angin dikenal di pasar
internasional. Informasi pada kemasan mengenai komposisi, cara penggunaan produk, dan lain
sebagainya dicetak menyesuaikan bahasa yang digunakan di masing-masing negara tujuan
ekspor. Kemudian konten pada design kemasan, seperti gambar dan lain sebagainya juga
disesuaikan dengan regulasi yang berlaku di masing-masing negara. Adaptasi juga diterapkan
pada komposisi bahan pendukung produk seperti jumlah kandungan kafein, perasa mint dan lain
sebagainya agar sesuai dengan selera pasar dan regulasi yang berlaku di masing-masing negara
tujuan ekspor.

C. Studi Kasus Badan Usaha

PT. Pupuk Indonesia Holding Company

PT. Pupuk Indonesia Holding Company merupakan BUMN yang melakukan kerjasama dengan
pemerintah untuk mendistribusikan pupuk bersubsidi. Hal tersebut memberikan peluang yang
besar untuk negara masuk atau campur tangan dalam kegiatan usaha yang dilakukan.
Berdasarkan hal tersebut maka permasalahan yang timbul yaitu tentang bagaimana status hukum
induk dan anak perusahaan BUMN yang modalnya sama-sama berasal dari kekayaan Negara
yang dipisahkan dan apakah holding BUMN dapat menimbulkan Praktek Persaingan Usaha
Tidak Sehat berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999. Hasil dari penelitian ini tentang
hubungan perusahaan induk dengan perusahaan anak Badan Usaha Milik Negara diatur dalam
Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Millik Negara Peraturan
Pemerintah Nomor 44 Tahun 2005 sebagaimana diganti dengan Peraturan Pmerintah Nomor 72
Tahun 2016 tentang Tata Cara Penyertaan dan Penata Usahaan Modal Negara pada Badan Usaha
Milik Negara dan Perseroan Terbatas, bahwa yang disebut sebagai Badan Usaha adalah badan
usaha yang mayoritas modalnya dimiliki oleh Negara yang disertakan langsung dipisahkan dari

7
Anggaran Pendapatan Belanja Negara, maka status anak perusahaan adalah tidak dapat disebut
sebagai Badan Usaha Milik Negara karena modal dari anak perusahaan berasal dari induk
perusahaan dan Negara tidak menyertakannya langsung pada anak perusahaan. PT. Pupuk
Indonesia Holding Company sebagai Badan Usaha Milik Negara bekerjasama dengan pemerintah untuk
menyalurkan pupuk bersubsidi yang diatur melalui Peraturan Pelaksana Peraturan Menteri Perdagangan
Republik Indonesia Nomor: 15/M-DAG/PER/4?2013 tentang Pengadaan dan Penyaluran Pupuk
Bersubsidi untuk Sektor Pertanian. Adanya kerjasama penyaluran pupuk menimbulkan Persaingan usaha
tidak sehat sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek
Monopoli dan Persaingan Tidak Sehat. Adanya pemberian subsidi pupuk melalui perusahaan BUMN
tersebut dikhawatirkan melanggar ketentuan Pasal 17 dan Pasal 19 Undang-Undang Nomor 5 Tahun
1999, yaitu tentang Monopoli dan Penguasaan Pangsa Pasar. Agar pemerintah segera membuat payung
hukum tentang perusahaan grup dan/atau perusahaan induk dalam bentuk undang-undang. Selain itu
agar perusahaan BUMN menciptakan persaingan usaha yang sehat dengan pelaku usaha swasta.

D. Studi Kasus Hubungan Perusahaan Dengan Bank

Penerapan Sistem Coorporate PT ALIPAY Bersama Bank BRI dalam Mengembangkan Metode
Pembayaran Quick Response Code Indonesian Standard di Indonesia
Perusahaan Alipay merupakan perusahaan digital terbesar asal china yang bergerak pada
pembayaran online non-perbankan. Aplikasi pembayaran pada pt Alipay ini menggunakan
pembayaran berbasis QR code dengan menyediakan fitur pembayaran seperti tagihan kartu
kredit, isi ulang ponsel prabayar, pembelian tiket bus dan kereta asuransi dan penyimpanan
dokumen identifikasi digital.
PT. Alipay menggandeng bank BRI selaku pemilik asset terbesar dalam dunia perbankan
di indonesia dan pemilik jaringan usaha terluas di indonesia hingga luar negeri. Alasan dari
pihak Bank Bri mengajak kerjasama, ingin meningkatkan ekspansi system transaksi non tunai
(Cashless) di tengah masyarakat melalui metode pembayaran Qris sedangkan dari pihak Pt
Alipay sendiri ingin memudahkan pengguna Alipay di selurub dunia yang berkunjung ke
indonesia dapat dengan mudah melakukan transaksi pembayaran Qris di Merchant bri,
menikmati pengalaman pembayaran digital dengan nyaman dan lancar lewat aplikasi ponsel.
BRI melihat potensi pasar yang besar terkait kerjasama dengan Alipay. Jumlah wisatawan dan
pengeluaran per kunjungan yang meningkat dari tahun ke tahun menjadi potensi bisnis besar
bagi fee based income (FBI) BRI. Sebagai langkah awal kerjasama ini, BRI akan fokus pada
penetrasi akseptasi Alipay di wilayah kerja BRI se-Indonesia yang banyak dikunjungi oleh turis,
seperti Bali, Batam dan juga Manado. Di luar area tersebut, BRI akan melakukan roll
out akseptasi Alipay di seluruh jaringan merchant Bank BRI yang menggunakan QRIS.
Peluncuran kerjasama ini ke depannya bank bri akan terus berkomitmen untuk
mendorong cashless payment society demi kemajuan UMKM dan ekonomi Indonesia.
Dari kerjasama tersebut tentunya menunjukkan fungsi bank dalam menjalankan
kegiatannya sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan :
1. Agent of trust, masyarakat pengguna bank akan melihat bagaimana kinerja atau eksistensi
suatu bank sebelum ia memilih bank tersebut sebagai wadah transaksinya. Dengan
adanya kolaborasi dan kerjasama dari perusahaan besar Pt Alipay dengan pihak bank bri
ini memberikan kepercayaan kepada pihak nasabah dalam melakukan transaksi
kedepannya dengan mudah dan lancar lewat suatu aplikasi ponsel. Dengan ini,
masyarakat akan percaya terhadap bank bahwasannya uang yang tersimpan dalam bank
tidak semata-mata digunakan dalam hal penyaluran dana melainkan ekspansi system
yang berbasis digital guna menunjang kinerja perbankan dan kemudahan dalam
melakukan transaksi kegiatan perekonomian masyarakat. Kegiatan perekonomian
masyarakat disektor ri’il tidak dapat berkinerja dengan baik apabila sektor moneter tidak
bekerja dengan baik.

8
2. Agent of development, menyalurkan dana sangat diperlukan bagi mensejahterakan
kehidupan dan menghasilkan usaha untuk mendukung pembangunan nasional guna
lancarnya kegiatan perekonomian. Kegiatan bank ini akan lebih mudah kedepannya
terlebih saat ini sudah menggandeng PT Alipay dalam melakukan transaksi, transaksi ini
akan mempermudah masyarakat karena hanya menggunakan ponsel (aplikasi) dan
mengurangi cashless di tengah masyarakat. Dalam hal tersebut menggiring masyarakat
untuk mengikuti perkembangan globalisasi serta membangun SDM yang berkualitas.
3. Agent of services, memberikan penawaran jasa perbankan yang erat kaitannya dengan
kegiatan perekonomian masyarakat secara umum. dengan adanya kerjasama antara PT
Alipay dengan pihak Bank BRI ini akan memudahkan wisatawan asing pengguna
aplikasi PT. Alipay dalam melakukan transaksi dan nasabah bri akan dimudahkan
transaksi, Terlebih terdapat banyak fitur transaksi yang lengkap dalam aplikasi tersebut.

E. Studi Kasus Pemilihan Letak Perusahaan

Penentu Lokasi Mc'Donalds Mulyosari

Sektor perdagangan dan jasa merupakan salah satu sektor dimana konsumen/pembeli
memiliki peran yang sangat penting dalam keberlangsungan usaha mereka. Sehingga seharusnya
penempatan lokasi perdagangan dan jasa juga mendekati berkumpulnya para calon pembeli atau
paling tidak memiliki standar-standar sesuai dengan keinginan konsumen. Setiap usaha
perdagangan dan jasa pastinya berusaha untuk mendapatkan pasar atau konsumen yang sebanya-
banyaknya sehingga mendapatkan keuntungan dari penjualan produk yang ditawarkan. Maka
dari itu diperlukan sebuah penelitian evaluasi penempatan lokasi restoran cepat saji McD
Mulyosari lokasi yang sudah ditempati sekarang apakah sudah tepat dan telah mempengaruhi
konsumen untuk membeli produk pada kedua restoran cepat saji tersebut.

McD atau yang biasa dikenal dengan sebutan McDonalds, adalah salah satu jenis ritel di
Indonesia yang berasal dari California, Amerika Serikat. Ritel tersebut tergerak dalam bidang
makanan cepat saji, salah satunya hamburger dan entang goreng. Restoran McDonalds pertama
di Indonesia dibuka pada bulan februari 1991. Pemegang hak waralaba McDonalds pertama kali
di Indonesia adalah H. BambangRachmadi pada tahun 1991 dan kemudian diambil alih pada
tahun 2009 oleh PT. ReksoNasional Food (RNF) hingga saat ini. Pemilik McDonalds mengikuti
training 1 tahun dan restoran McDonalds didirakan di Sarinah, Jakarta. Perkembangan yang
sangat pesat membuat waralaba McDonalds menyebarluas di penjuru Indonesia hingga memiliki
±109 restoran.

Di kota Surabaya, persebaran restaurant cepat saji McDonalds tidak sebanyak gerai KFC
yang ada di Kota Surabaya. Dari segi jumlah terdapat kurang lebih 10 gerai McDonalds yang
tersebar di Surabaya barat, timur, pusat dan selatan. Lokasi McDonalds Mulyosari
SurabayaLokasi gerai restaurant siap saji Mc Donald yang ada di Mulyosari berlokasi di JL Raya
Mulyosari, Komplek Ruko Central Park. Mc Donald Mulyosari ini terletak di sekitar
permukiman Central ParkRegency. Selain itu dan Mc Donald Mulyosari terletak di tepi jalan
Kolektor primer dan terletak di dekat aktifitas perdagangan dan jasa di sektarnya. Selain itu
lokasi Mc Donald Mulyosari juga letaknya tidak terlalu jauh dari Kampus Institut Teknologi
Sepuluh Nopember.

9
Penentuan lokasi gerai makanan cepat saji McD Mulyosari dilihat dari masyarakat selaku
konsumen, sehingga responden dalam penelitian ini adalah masyarakat sekitar lokasi McD
Mulyosari dan pengunjung McD Mulyosari. Metode analisis data yang digunakan dalam
pengolahan data terkait dengan penentuan lokasi restoran cepat saji McDonalds Mulyosari
Surabaya yaitu Analisa skala lingkert digunakan pada penjabaran kuisioner yang diberikan
kepada responden. Perspektif masyarakat atau konsumen ini nantinya juga dapat menjadi
pertimbangan terhadap efektif atau tidaknya lokasi dari restoran makanan cepat sajiMcDonalds
Mulyosari. Untuk mengetahui faktor-faktor penentuan lokasi restoran makanan cepat saji
McDonalds dalam konteks keefektifan dari perspektif masyarakat/konsumen, dalam
menggunakan Skala Likert yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi dari
responden tentang pemilihan lokasi restoran makanan cepat saji McDonalds Mulyosari. Analisa
likert memiliki perhitungan dengan skala 1-5. Skala ini digunakan untuk melakukan
pembobotan. Dalam kuesioner tersebut terdapat lima jenis tingkatan dalam skala likert yaitu:

5. Sangat Berpengaruh

4. Berpengaruh

3. Ragu-ragu

2. Tidak Berpengaruh

1. Sangat Tidak Berpengaruh

faktor-Faktor yang ditanyakan konsumen adalah faktor-faktor yang selanjutnya dibreak down
menjadi 6 variabel, diantaranya adalah

1. Kemudahan mencapai lokasi

2. Jarak perusahaan dengan perusahaan lain

3. Kelengkapan fasilitas di perusahaan

4. Posisi perusahaan dekat dengan jalan raya dan lalu lintas lancar

5. Harga produk yang ditawarkan dibanding pesaing

6. Promo yang diberikan

kueisoner dibagikan kepada 35 responden, berikut adalah hasil kuesioner yang didapat
bahwa seluruh variabel yaitu 1,2,3,4,5,6 berada diatas. Sehingga itu membuktikan bahwa seluruh
variabel disini memang merupakan variabel yang berpengaruh terhadap pemilihan lokasi dari
McDonalds Mulyosari ini. Data dari 35 Responden tersebut diolah untuk mendapatkan bobot
dari masing-masing variable. Hasil inilah yang dapat mengukur faktor apakah yang menurut
konsumen menunjukan ketepatan dalam pemilihan lokasi restoran. Hasil tersebut menunjukkan
bahwa variabel (1) paling berpengaruh dalam penentuan lokasirestoran cepat saji McD
Mulyosari. Dilanjutkan dengan variabel fasilitas perdagangan (3), Sedangkan untuk variabel
yang berpengaruh palingrendah adalah variabel promo yang diberikan (6).

10
Berdasarkan hasil analisa didapatkan hasil bahwa seluruh variabel disini memang
merupakan variabel yang berpengaruh terhadap pemilihan lokasi dari McD Mulyosari ini.
Variabel posisi McD Mulyosari yang dekat dengan jalan raya dan lalu lintas lancar serta
kemudahan mencapai lokasi McD Mulyosari dalam variabel aksisibilitas merupakan bobot
tertinggi jikadibandingkan dengan variabel lainnya. Sehingga berdasarkan hasil analisis
kesesuaian, variabelaksesibilitas merupakan variabel yang paling mempengaruhi penentuan
lokasi McD Mulyosari.

11
BAB III

KESIMPULAN

Bisnis adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara terus-menerus mulai dari
pengadaan bahan baku, produksi, pemasaran dan distribusi sampai pada konsumen dalam
bentuk barang maupun jasa dengan tujuan mendapatkan keuntungan dan kemanfaatan.
Adanya bisnis tidak bisa terlepas dari adanya dua unsur yaitu subjek dan objek. Subjek
bisnis adalah pelaku bisnis itu sendiri meliputi pemerintah,pemilik perusahaan,pemegang
saham, manajer, karyawan, produsen, pemasok, distributor, masyarakat, dan konsumen.
Dalam berbisnis harus memahami beberapa konsep seperti konsep bisnis dan lingkungan,
tanggung jawab social bisnis, bisnis internasional, bentuk bentuk perusahaan, hubungan
perusahaan dengan Bank, memahami konsep letak perusahaan,

Penyajian studi kasus dari semua konsep yang telah dijelaskan dan dijabarkan diatas akan
memberikan gambaran lebih dalam bahwa penyelenggaraan bisnis tidak hanya berfokus dalam
menghasilkan profit, tetapi juga membangun citra perusahaan yang ditunjukan pada studi kasus
etika bisnis, memahami letak perusahaan guna mencari target pemasaran yang relevan seperti
pada studi kasus pemilihan letak perusahaan, memahami cara untuk memasuki bisnis
internasional, lebih mengenal bentuk bentuk dari perusahaan, serta memahami hubungan
perusahaan denga Bank. Dengan penyajian studi kasus ini, kita diberikan gambaran terkait
mengimplementasikan konsep-konsep dalam ilmu bisnis dalam kehidupan sehari-hari maupun
dalam perusahaan,

12
DAFTAR PUSTAKA

Ramadhita, Sandy dan Halilah. 2015. Pengaruh Tanggung Jawab Sosial terhadap Citra
Perusahaan. Jurnal Riset Bisnis dan Investasi. 1(2).

Pln.id. 2021. Corporate Social Responsibility. Diakses pada 8 Oktober 2021, dari :
https://web.pln.co.id/pln-peduli/corporate-social-responsibility-csr

Evan Aldian, Prasetyo Bayu Aji dkk. Analisa Faktor Penentu Lokasi Retail (Studi Kasus
Mc'Donalds Mulyosari). Surabaya, 2018. Universitas Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

Auliah, Nabilah. 2019. Pengaruh Persepsi Kegunaan dan Kemudahan Penggunaan Pada Minat
Penggunaan Quick Response Code dalam Transaksi Keuangan. 2(1),40-60.
Gandeng Alipay, Bank Bri Pertama pengguna aplikasi pembayaran QR Code. Diakses pada 9
Oktober 2021, dari: https://www.cnbcindonesia.com/market/20201223095313-17-
211102/pertama-di-indonesia-bri-dapat-restu-gandeng-alipay
Ruslil,Kezia Giovanni dan Andarari,Roos Kitties.2019.INTERNASIONALISASI
PERUSAHAAN JAMU:Studi Kasus Pada PT.Sido Muncul Tbk.Universitas Kristen Satya
Wacana.Salatiga

13

Anda mungkin juga menyukai