OLEH
UDA PARMATA KASIH (71210712030)
AHMAD HALOMOAN SIREGAR (71210712058)
RAIHAN FATHAILAH (71210712020)
HAKAN SUKUR JAILANI (712010712031)
ADITYA DWI SETYAWAN (71210712039)
HENDRI NOVRI YOGI (71210712014)
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA
MEDAN
2023
BAB I
LATAR BELAKANG
Koperasi memainkan peran penting dalam mencapai suatu hal yaitu kesejahteraan
anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Koperasi memiliki dua ciri dalam
kegiatannya, yaitu sifat ekonomi dan sosial berarti bahkan dalam bisnis inti Berdasarkan
prinsip ekonomi, koperasi tetap mengutamakan pendidikan koperasi untuk anggota dan
Koperasi tunduk pada UU No. 25 Tahun 1992 tentang Koperasi adalah badan usaha,
sehingga koperasi tetap eksis Menghormati peraturan dan prinsip keuangan perusahaan
maju Oleh karena itu, koperasi harus mampu Kembangkan organisasi dan bisnisnya.
Koperasi lahir dengan latar belakang bagaimana orang-orang yang berada di bawah,
seperti buruh, petani, pengrajin dll tidak dirugikan dengan adanya sistem kapitalisme.
Dengan kata lain, sejarah pembentukan koperasi lebih banyak berfokus pada bagaimana
memperbaiki kesejahteraan dan kondisi pekerja, petani, pengrajin dll. Oleh karena itu cerita
individu. Ide untuk membuat koperasi bermula karena beberapa pekerja pabrik cemburu
terhadap sistem kapitalis awal yang sangat menguntungkan satu pihak yaitu pemilik modal.
Akibatnya, pemilik modal menerima keuntungan besar dan tingkat kesejahteraan pegawai
sangat rendah, Ini berarti bahwa karyawan harus bekerja berjam-jam tingkat upah rendah,
menyebabkan kesenjangan antara majikan atau pemilik modal dengan pekerja miskin.
Suasana ini membuat beberapa orang bergerak untuk meningkatkan kesejahteraan mereka
juga bersama. Ini adalah pelopor ide atau kelahiran ide untuk membentuk koperasi.
Informasi dari Kementerian Koperasi dan UKM, koperasi yang ada per 31 Desember
2014, jumlah koperasi di Indonesia sebanyak 209.488 unit terdiri dari 147.249 koperasi aktif
(70,28%) dan koperasi tidak aktif atau koperasi yang juga sama sekali tidak aktif secara
anggota aktual dan/atau melaporkan 80.008 (54,33%) atau 38,19% dari total jumlah koperasi
(inspeksianews.com, April 2015). Alasannya adalah keberadaan koperasi Jika tidak berhasil,
reputasi baik dari koperasi yang masih berfungsi akan rusak sangat berbahaya sehingga dapat
merugikan.
Jumlah koperasi yang tidak aktif sangat banyak, pihak koperasi akan melibatkan,
pemkot di seluruh Indonesia aktif mengirimkan surat rencana pembubaran. Ini juga
menjelaskan bahwa alasan utama terus meningkatnya jumlah koperasi yang tidak aktif
mungkin karena tata kelola yang buruk. Setyo Heriyanto menekankan “banyak Operator
muncul dengan coba-coba, jadi saat yang baru dijalankan mengakui pilihan industri yang
salah. Selain itu, peran anggota koperasi Kekurangan dan hanya semangat dalam proses
menatanya sehingga mendalam perjalanan tanpa akhir Sebagian besar anggota sangat
antusias pada awalnya, dan akhirnya tidak terlibat lagi. Masalahnya adalah dengan terdapat
62.239 koperasi yang tidak aktif dapat mengganggu jalannya seluruh koperasi, yaitu:
mengurangi kepercayaan terhadap koperasi dan dari pihak anggota itu sendiri dan pihak lain,
merusak citra koperasi, peraturan internal yang sulit dikendalikan Kerangka kepatuhan yang
koperasi pasti membutuhkan penilaian kondisi setelah selesai beroperasi dalam jangka
waktu tertentu aman Penilaian yang dilakukan di sini berbentuk penilaian kinerja Kooperatif.
Hasil koperasi adalah kapasitas koperasi dapat melanjutkan dan melakukan aktivitas
fungsional normal melaksanakan semua tugasnya dengan baik dan benar peraturan yang
berlaku.
Stabilitas kelembagaan koperasi sangat diperlukan dalam organisasi Bisnis. Stabilitas
tidak hanya tercermin dalam jumlah uang beredar, tetapi juga sebagai instrumen bank yang
ada manajemen keuangan. Evaluasi kinerja perusahaan untuk manajemen dapat diartikan
sebagai penilaian kinerja. Dalam hal ini, laba dapat dijadikan ukuran keberhasilan dicapai
dalam perusahaan.
Di antara berbagai koperasi yang saat ini berada di Medan khususnya dan di provinsi
Sumatera Utara pada umumnya, Koperasi Penghasil Keloria Moringa merupakan salah satu
koperasi yang ada telah memainkan peran penting dalam pengembangan wilayah ini sejak
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas dapat diambil rumusan masalahnya adalah :
1. Bagaimana kegiatan Koperasi produsen UMKM yang ada di jl.M Basir Gang
keluarga No. 19 Medan Johor Kota Medan Sumatera Utara. Penghasil Kelor Moringa
TUJUAN
Berdasarkan masalah di atas, tujuan dapat dirumuskan Tujuan dari penelitian ini
periode 2021-2022 sesuai peraturan menteri. Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
Republik Indonesia Nomor: 14/Per/M.Kukm/Xii/2009, tentang komponen penilaian
kesehatan Kooperatif.
BAB II
PEMBAHASAN
Koperasi produsen adalah koperasi yang anggotanya adalah produsen. Anggota
koperasi adalah pemilik (owner) dan pengguna jasa. Dalam posisinya sebagai produsen, para
sehingga menghasilkan barang yang dapat diperdagangkan, meraih keuntungan berlipat dari
transaksi dan memanfaatkan peluang pasar yang dapat diperdagangkan berulang kali dan
kegiatan anggotanya dalam penyediaan sarana produksi, pembuatan dan pemasaran hasil
produksi lebih efektif dan efisien. Tujuannya agar dapat meningkatkan pendapatan anggota
Koperasi produsen keloria moringa adalah koperasi yang bergerak di bidang makanan
dan minuman dimana koperasi ini beranggotakan para UMKM dan para UMKM tersebut
memiliki produk rumahan masing masing yang akan di pasarkan nantinya. Namun untuk
keloria Moringa ini adalah suatu produk yang diolah dari bahan dasar daun kelor, sehingga
menghasilkan suatu produk yang bernilai jual tinggi, selain harga jual yang tinggi , produk
didirikan oleh Raden Ngabei Aria Wiriaatmadja (Patih Purwokerto) dkk. Koperasi tersebut
merupakan koperasi simpan pinjam yang bernama “De Poerwokertosche Hulp-en Spaarbank
der Inlandsche Hoofden”, yang berarti “bank simpanan para bangsawan Purwokerto”. Ini
akan membantu pejabat lokalnya keluar dari hutang. Kemudian dikembangkan oleh De Wolf
sendiri dan pada tahun 2019 dimulainya pengurusan izin usaha dengan nama UD. Keloria
Sehat mulai dari NIB, PKRT, PIRT, BPOM dan Halal. Tahun 2022 naik kelas menjadi PT
(perusahaan perseorangan) dengan Nama PT. Keloria Moringa Jaya. Hal ini dilakukan agar
dihasilkan berupa makanan, minuman dan sabun. Pada tahun 2021 mendirikan koperasi
Sekretaris
Bendahara
karyawan
2.3 SHU
Laba bersih yang diperoleh dari hasil usaha para anggota koperasi bukan merupakan
pendapatan dari usaha koperasi. Pembagian SHU koperasi adil karena selisih keuntungan
usaha anggota dengan biaya lain-lain dikembalikan kepada anggota. Pembagian hasil yang di
dapatkan akan di bagi sesuai standard yaitu tergantung pendapatan yang dihasilkan dari
kegiatan produksi.
sumatera utara memiliki jenis usaha UMKM yang sangat beragam diantaranya yaitu usaha
Kelor dan juga rendang . Usaha tersebut di jalan kan oleh seluruh anggota koperasi tersebut.
konsumen baik itu melalui sosial media, dan mengikuti bajar dan memperkenalkan kepada
masyarakat secara langsung, dan produk keloria moringa ini juga di distribusikan ke negara
barang, sehingga barang yang di ingin kan oleh para pembeli (konsumen) tidak dapat
terpenuhi, para UMKM memproduksi produk rumahan masing-masing, seperti produk dari
daun kelor, dan bahkan ada yang memproduksi rendang sehingga tidak dapat saling
kecurigaan, dikarenakan 1 produk dari UMKM tersebut yang sangat diminati oleh konsumen,
sehingga para UMKM lainnya merasa iri, dan curiga, kalau produk mereka tidak di
Solusi
Dalam menjalan kan sebuah koperasi produsen seharusnya kita pokus terhadap satu
produk sehingga jika terjadi permintaan yang besar, para anggota dapat memenuhi
permintaan konsumen, karena jika tidak fokus terhadap suatu produk para anggota tidak akan
3. Koperasi produsen keloria moringa adalah koperasi yang bergerak di bidang makanan
4. Koperasi produsen adalah koperasi yang membeli bahan baku, mengolahnya menjadi
Saran
1. Diharap kan pemerintah lebih aktif sebagai pemberi bantuan dana dalam segala
(https://eprints.perbanas.ac.id/pengertian-koperasi-sejarah-hingga-ciri-ciri-koperasi).
Fitri Nur Novitasari,dkk, 2022. Pengertian Koperasi produsen dan definisinya Diakses
Wahyudi , 2020. Pembagian Sisa Hasil Usaha . Diakses melalui serial online