Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN KUNJUNGAN KOPERASI

“KOPERASI KREDIT SEJAHTERA”

Oleh :
Bella Tania Putri 01011181722030
Dita Khafifah
Nurul Humairah Noffanetta 01011381722150
Soumi Rahmayanti 01011181722037
Yolla Fitria Nofri

Mata Kuliah:
Manajemen Koperasi (A)

KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI


DAN PERGURUAN TINGGI FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAJEMEN UNIVERSITAS SRIWIJAYA
TAHUN 2019/2020
DAFTAR ISI
i. DAFTAR ISI
ii. DAFTAR TABEL

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Rumusan Masalah
1.3. Tujuan
1.4. Manfaat
BAB II GAMBARAN KOPERASI
2.1. Sejarah Koperasi Berdiri
2.2. Struktur Koperasi
2.3. Operasional Koperasi
2.4. Laporan Keuangan Koperasi
BAB III PEMBAHASAN
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Perkembangan koperasi di Indonesia semakin lama semakin menunjukkan
perkembangan yang pesat. Pentingnya diadakannya suatu koperasi yaitu sebagai
wadah usaha bersama untuk memenuhi aspirasi dan kebutuhan ekonomi para
anggota koperasi khususnya dan umumnya bagi masyarakat, sehingga dapat menjadi
warga yang mandiri kreatif dalam menghadapi perkembangan ekonomi nasional dan
global yang semakin dinamis dan penuh tantangan. Hal itu sesuai dengan Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2012 Tentang Perkoperasian.
Keberadaan koperasi sangat kuat dan mendapat tempat tersendiri di kalangan
pengguna jasanya. Koperasi telah membuktikan bahwa dirinya mampu bertahan di
tengah gempuran badai krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia. Keberadaan
koperasi semakin diperkuat pula dengan dibentuknya Kementerian Negara Koperasi
dan UKM yang salah satu tugasnya adalah mengembangkan koperasi menjadi lebih
berdaya guna. Koperasi sangat diharapkan menjadi soko guru perekonomian yang
sejajar dengan perusahaan-perusahaan dalam mengembangkan perekonomian
rakyat.

1.2.Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam laporan ini adalah kita telah mengenal koperasi secara
umum, namun kebanyakan di antara kita masih belum mengenal secara detail
apakah peranan koperasi di dalam masyarakat dan seperti apa manajemen dalam
koperasi tersebut.

1.3. Tujuan
Adapun tujuan dari kunjungan ini adalah:
1) Sebagai salah satu tugas matakuliah Manajemen Koperasi dengan
mengunjungi salah satu koperasi yang ada di kota Palembang
2) Untuk mengetahui perkembangan koperasi dan struktur manajemen dalam
koperasi “Koperasi Kredit Sejahtera”
1.4. Manfaat
Manfaat dari kunjungan koperasi ini adalah:
1) Menyelesaikan salah satu tugas matakuliah Manajemen Koperasi dengan
mengunjungi salah satu koperasi yang ada di Palembang
2) Mengetahui perkembangan koperasi dan struktur Manajemen dalam
koperasi “Koperasi Kredit Sejahteta”
BAB II
GAMBARAN KOPERASI

2.1.Sejarah Pendirian Koperasi


Bermula dari keikusertaan diri menjadi badan pengawas dari koperasi yang
sebelumnya sudah ada, Ibu Theresia selaku pendiri koperasi sekarang ini beserta
jajaran badan pengawas di koperasi yang dulu sudah ada, memantapkan keadaan
atau mewujudkan keinginan warga sekitar yang menjadi keanggotaan koperasi di
koperasi sebelumnya untuk membangun koperasi yang terjangkau lokasinya oleh
masyarakat sehingga tidak perlu memerlukan biaya ongkos atau pun meluangkan
waktu yang banyak untuk mengunjungi koperasi tersebut. Akhirnya terbentuklah
koperasi “Koperasi Kredit Sejahtera” atau yang biasa disebut Kopdit Sejahtera.
Koperasi ini didirikan pada bulan April 2014. Hingga saat ini kepengurusan tetap
aktif untuk memberikan pengetahuan mengenai koperasi dan mengajak warga
sekitar untuk menjadi keanggotaan koperasi. Jumlah anggota sudah mencapai 860-
an dari berbagai kalangan dan daerah. Koperasi ini bergerak dalam bidang jasa
yaitu simpan pinjam.
Koperasi ini didirikan berdasarkan pengalaman yang dipunyai oleh para
kepengurusan dengan mengusung nama Kopdit Sejahtera agar sangat
mementingkan prinsip-prinsip dari koperasi serta sangat menginginkan para
anggota koperasi mempunyai kesejahteraan dalam hal memenuhi kebutuhan hidup
untuk kedepannya. Koperasi ini tidak menomorsatukan pembagian SHU sebagai
tingkat akhir dari kegiatan koperasi, melainkan sama-sama mencari anggota dengan
menggunakan prinsip “AMAL” yaitu Anggota Mencari Anggota Lain dan juga
memberikan solusi dari setiap masalah yang sedang dihadapi para anggota yang
sedang mengalami kesulitan untuk menabung di koperasi.
Kopdit Sejahtera mampu menyerap anggota dari berbagai kalangan sehingga
anggota koperasi terus bertambah. Kopdit Sejahtera mempunyai cara yang unik
dalam hal penyampaian menjadi keanggotaan koperasi ke warga sekitar, yaitu
dengan cara mengadakan pertemuan sederhana secara bersama dengan
menggunakan bahasa yang umum dan bias diterima secara baik.
2.2. Strukur Organisasi Koperasi
KOPERASI KREDIT SEJAHTERA

RAPAT ANGGOTA TAHUNAN


(RAT)
PENGURUS PENGAWAS

ROSLINA
KETUA
V. Y. SURYADI
KETUA

Y. NGADINO P. INO PRABOWO WINARNO, S.P THERESIA J.


WAKIL KETUA SEKRETARIS WAKIL SEKRETARIS BENDAHARA MUDJIONO AISYAH M.
ANGGOTA I ANGGOTA II

ANGGOTA CALON ANGGOTA

2.3. Operasional Koperasi


2.3.1. Sumber Daya Manusia
Kekuasaan tertinggi dari Koperasi Kredit Sejahtera adalah Rapat Anggota
Tahunan (RAT) yang diadakan setiap tahun, yaitu 3 bulan setelah tutup
buku. Pengurus koperasi terdiri dari ketua, wakil ketua, sekretasi, wakil
sekretaris, dan bendahara. Pengurus memiliki tugas utama untuk
menjalankan seluruh kegiatan operasional koperasi. Sedangkan bertugas
untuk mengawasi pengelolaan dan pelaksanaan kebijakan koperasi, yang
terdiri dari ketua, pengawas I, dan pengawas II. Ketua pengawas Koperasi
Kredit Sejahtera, yaitu Bapak V. Y. Suradi baru saja wafat, sekitar 2 bulan
yang lalu, oleh karena itu kemungkinan anggota pengawas I akan naik
jabatan menggantikan ketua pengawas. Selain itu, kegiatan operasional
Koperasi Kredit Sejahtera dibantu oleh beberapa pegawai lain sebagai
admin.
2.3.2. Pemasaran
Koperasi Kredit Sejahtera melakukan kegiatan pemasaran melalui
konsep AMAL yaitu Anggota Mencari Anggota Lain. Cara ini
dianggap lebih efektif karena proses pemasaran/pengenalan koperasi
kepada anggota baru dilakukan oleh anggota lama dengan
menggunakan bahasa sendiri dalam melakukan penjelasan mengenai
Koperasi Kredit Sejahtera. Sehingga anggota baru akan lebih mudah
paham mengenai Koperasi Kredit Sejahtera.
2.3.3. Keuangan
Sumber keuangan Koperasi Kredit Sejahtera antara lain:
 Simpanan Pokok, yaitu uang yang dibayarkan oleh anggota
kepada koperasi sebanyak 1 kali pada awal keanggotaan
sebesar Rp100.000
 Simpanan Wajib, yaitu simpanan yang wajib dibayarkan oleh
anggota setiap satu bulan sekali sebesar Rp50.000
 Simpanan sukarela, yaitu simpanan yang disetor oleh
anggota dengan besaran yang tidak ditentukan.
2.4. Laporan Keuangan Koperasi
BAB III
PEMBAHASAN

3.1.Identitas Koperasi
Nama Koperasi : Koperasi Kredit Sejahtera (KKS)
Didirikan : April 2014
Bidang Usaha : Simpan Pinjam
Alamat Koperasi : Jl. Brigjend Dr. H. Noesmir Lrg. Swadarma No. 3574
RT 42 RW 06 Sukabangun-Sukarami, Palembang 30151
Telepon : 0813-6791-9988
Kegiatan : -Menampung simpanan para anggota.
-Menyalurkan kredit atau pinjaman kepada anggota.

3.2. Visi dan Misi


Visi :
Lembaga Keuangan yang Mampu Meningkatkan Kesejahteraaan Anggota dengan
Berpedoman pada Jati Diri dan Prinsip-prinsip Koperasi

Misi:
1. Memperkokoh struktur organisasi yang berbasis pada anggota
2. Mengembangkan kemampuan dan keterampilan pengurus dan anggota serta
usaha untuk meningkatkan produktivitas
3. Menjalin kerjasama antarkoperasi dan dengan lembaga lain secara mutual

3.3. Keunikan Koperasi


Koperasi ini memiliki keunikan tersendiri, yakni pembagian kontribusi SHU
tidak dan belum dibagi sesuai dengan kontribusi masing-masing anggota, namun
dibagi rata yaitu sebagai uang hadir pada waktu RAT satu tahun sekali. Tetapi,
secara perhitungan masih 50:50 dimana 50% pendapatan untuk operasional dan
50% untuk anggota. Bermacam-macam bentuk kembaliannya seperti dalam bentuk
THR saat hari raya, uang transport ketika rapat anggota, dalam bentuk kalender dan
sebagainya. Walaupun dalam undang-undang pembagian berupa 60% untuk
operasional dan 40% kembali keanggota namun koperasi ini masih menerapkan
sistem 50:50. Pembagian SHU belum sesuai dengan kontribusi tiap anggota sebab
ini dijadikan sebagai cirri khas dari Koperasi Kredit Sejahtera. Tujuannya ialah agar
anggota dalam koperasi tidak semata mengejar keuntungan lewat SHU, namun
diharapkan anggota mencari keuntungan lewat usaha yang mereka bangun dari
meminjam modal di koperasi. Keputusan ini disetujui semua anggota dan hingga
sekarang belum terjadi konflik mengenai pembagian SHU tersebut.

3.4. Analisis Keuangan


3.4.1. Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas, yang menunjukkan kemampuan perusahaan memenuhi


kewajiban jangka pendeknya.

No. Rasio Tahun

2017 2018

1. Rasio Lancar 1,20 1,21

2. Rasio Sangat Lancar 1,20 1,21

3. Rasio Kas 27% 29%

4. Rasio Perputaran Kas - -

5. Inventory to net working capital 16,67% 16,65%

3.4.2. Rasio Solvabilitas

Rasio solvabilitas, mengukur sejauh mana kemampuan perusahaan


memenuhi kewajiban jangka panjangnya.

No. Rasio Tahun

2017 2018
1. Debt to asset ratio 82% 79%

2. Debt to equity ratio 4,75 3,766

3. Long term debt to equity ratio - -

4. Times interest earned - -

5. Fixed charge coverage - -

3.4.3. Rasio Aktivitas

Rasio aktivitas, yang menunjukkan sejauh mana efektivitas penggunaan


aset dengan melihat tingkat aktivitas aset.
No. Rasio Tahun
2017 2018
1. Perputaran Piutang 15,82% 18,93%
2. Hari rata-rata penagihan sediaan 23 hari 19 hari
3. Perputaran modal kerja 72,74% 85,96%
4. Perputaran aktiva tetap 17,63 10,10
5. Perputaran total aktiva 12% 14,32%

3.4.4. Rasio Profitabilitas

Rasio profitabilitas, melihat kemampuan perusahaan menghasilkan laba.


No. Rasio Tahun
2017 2018
1. Profit margin - -
2. Net profit margin 2,27% 3,61%
3. Return on investment - -
4. Return on equity 1,53% 2,46%

Analisis Rasio keuangan


Dari data rasio-rasio keuangan dapat diperoleh data bahwa ;
1. Kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya
telah cukup baik yang dibuktikan oleh rasio Lancar sebesar 1,20 atau
120% yang telah masuk dalam ukuran baik dalam standar rasio likuiditas
sebesar 100%. Hal tersebut menunjukkan bahwa koperasi cukup mampu
memenuhi kewajibannya.

2. Rasio utang dalam perusahaan diusahakan tidak melebihi jumlah aktiva


dan modal, dalam hal ini Koperasi Kredit Sejahtera memiliki rasio utang
terhadap aset nya kurang dari 100% yang menunjukkan bahwa rasio
hutang terhadap aktiva nya masih dalam batas aman yaitu dalam 82%
pada tahun 2017 dan 79% pada tahun 2018, dengan penurunan angka
rasio tersebut menandakan bahwa koperasi telah meningkatkan kinerja
pengelolaan dalam manajemen dan keuangan koperasi, semakin kecil
rasio semakin baik.
Namun, Dikarenakan Koperasi ini merupakan jenis koperasi
simpan pinjam atau koperasi kredit sehingga koperasi memiliki jumlah
utang yang jauh lebih tinggi dibandingkan ekuitas atau modal yang
ditunjukkan pada rasio Debt to equity Rasio yang bernila 475% pada
tahun 2017 dan 376,6% pada tahun, terjadi penurunan jumlah rasio
hutang yang berarti koperasi semakin baik.

3. Untuk mengukur tingkat efektivitas pemanfaatan sumber daya koperasi


dalam menghasilkan pendapatan dan cash dilakukan rasio aktivitas,
salah satunya perputaran aktiva tetap. Semakin tinggi rasio ini maka
pemakaian aktiva tetap semakin efektif. Perputaran aktiva pada tahun
2017 mencapai 17,53 kali dan 10,10 kali pada 2018 hal tersebut
menunjukkan bahwa penjualan atau pendapatan perusahaan cukup besar
terhadap aktiva tetap sehingga aktiva tetap menjadi efisien dan tidak
tertahan banyak dalam bentuk aset tetap seperti inventaris kantor dan
gedung. Aktiva tetap kecil dikarenakan untuk operasional usaha koperasi
ini masih menggunakan kediaman bendahara koperasi yaitu Ibu Theresia
sehingga tidak ada penyimpanan aktiva tetap dalam bentuk bangunan
ataupun gedung.
Kemudian ada perputaran modal kerja, Modal kerja dikatakan
efektif berputar dalam perusahaan selama perusahaan yang bersangkutan
melakukan kegiatan operasional usaha. Semakin pendek periode tersebut
berarti perputaran (turn over rate) semakin cepat, terlihat pada tahun
2017 yaitu 72,74% dan 85,96% pada tahun 2018, hasil yang diperoleh
masih aman di bawah 100%. Dan jumlah hari penagihan hutang cukup
cepat yang menunjukkan koperasi cukup cepat dalam mengembalikan
uang pinjamannya dari anggota koperasi.
4. Tingkat keuntungan atau laba koperasi dapat dilihat pada Rasio
Profitabilitas yaitu pada net profit margin sebesar 2,27% pada tahun
2017 dan 3,61% pada tahun 2018, Koperasi simpan pinjam berfokus
pada kegiatan simpan dalam bentuk tabungan dan pinjaman dalam
bentuk kredit sehingga koperasi tidak berfokus pada keuntungan atau
profit dan juga perusahaan ini memiliki keunikan nya sendiri dimana
jumlah SHU yang dibagikan kepada tiap anggota adalah sama tanpa
melihat seberapa banyak persentase kontribusi nya terhadap koperasi
sehingga laba yang di hasilkan pada Tahun 2017 hanya sebesar Rp
10.110.2017 dan Rp 19.270.988, Uang banyak disimpan sebagai kas dan
setara kas dan piutang usaha.

3.5. Pendaftaran untuk Menjadi Anggota Koperasi Kredit Sejahtera


1. Direkomendasikan oleh minimal 2 orang
2. Mengisi dan menyerahkan formulir pendaftaran
3. Melampirkan berbagai identitas diri, seperti KTP
4. Melunasi uang administrasi sebesar Rp250.000. uang tersebut sudah termasuk
simpanan pokok, simpanan wajib, simpanan sukarela, serta biaya pendaftaran

3.6. Proses Transaksi Simpan Pinjam Koperasi Kredit Sejahtera

Untuk melakukan pinjaman uang di Koperasi Kredit Sejahtera, anggota harus


mengisi formulir persetujuan dan mendapatkan rekomendasi dari minimal 2 orang. hal
ini bertujuan untuk menghindari hal yang tidak diinginkan saat proses pembayaran. 2
orang yang merekomendasikan tersebut harus ikut bertanggungjawab jika terjadi
keterlambatan pembayaran. Jumlah pinjaman pertama yang bisa diajukan oleh anggota
adalah sebesar 1,5 kali dari jumlah tabungan. Untuk peminjaman seterusnya melihat
dari kredibilitas si peminjam dari pinjaman sebelumnya dengan nominal sebesar 3 kali
dari jumlah tabungan. Selain itu tabungan anggota menjadi jaminan pinjaman. Pada
saat pengajuan pinjaman disepakati terlebih dahulu berapa kali proses pembayaran
dilakukan.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan
Koperasi Kredit Sejahtera adalah koperasi yang bergerak di bidang jasa
dengan layanan berupa simpan pinjam. Koperasi ini didirikan karena adanya
permintaan masyarakat sekitar kepada pengurus koperasi terdahulu untuk
mendirikan koperasi baru. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan masyarakat
dalam menabung ataupun membayar pinjaman koperasi. Dikarenakan koperasi
yang sebelumnya berlokasi jauh dari domisili masyarakat sekitar.
Umumnya kegiatan operasional Koperasi Kredit Sejahtera tidak jauh
berbeda dengan koperasi yang lain. Hal yang membedakannya adalah sistem
pembagian SHU tidak didasarkan pada kontribusi masing-masing anggota.
Setiap anggota akan mendapatkan jumlah SHU yang sama, tidak membedakan
berapa jumlah tabungan ataupun total pinjaman.

Koperasi Kredit Sejahtera telah mampu mengelola keuangannya dengan baik


dan telah berjalan baik. Hal ini diperkuat dengan hasil analisa keuangan di atas
yang mempunyai nilai baik dalam likuiditasnya, jumlah hutangnya cukup
banyak karena merupakan jenis koperasi simpan pinjam. Aktivitas koperasi yang
telah efisien dan laba atau SHU dibagikan rata kepada anggota dengan
komposisi 50% operasional : 50% anggota.

4.2. Saran
Koperasi Kredit Sejahtera hendaknya membagikan SHU sesuai dengan
kontribusi masing-masing anggota koperasi. Seperti yang telah tercantum dalam
UU No. 25 Tahun 1992. Sehingga pembagian SHU terasa lebih adil bagi tiap
anggota.
Selain itu koperasi harus memberikan pendidikan dan pelatihan kepada
anggotanya untuk meningkatkan keterampilan. Sesuai dengan salah satu tujuan
koperasi, yaitu meningkatkan keterampilan para anggota dengan koperasi
sebagai soko gurunya.
Agar koperasi semakin dikenal maka kegiatan pemasaran harus lebih
digiatkan lagi. Misalnya pemasaran melalui media cetak. Agar koperasi
semakin dikenal luas dan jumlah masyarakat yang menjadi anggota koperasi
semakin meningkat. Koperasi merupakan organisasi yang tepat bagi masyarakat
Indonesia karena sesuai dengan prinsip kekeluargaan dan gotong royong.
LAMPIRAN

Profil Koperasi

Anggota Kelompok Bersama Ibu Theresia selaku Bendahara Koperasi

Anda mungkin juga menyukai