Anda di halaman 1dari 102

1

BAB 1
PERSPEKTIF GLOBAL & BISNIS INTERNASIONAL

TUJUAN PEMBELAJARAN
Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan:
1. Pengertian Operasi Bisnis Internasional
2. Alasan mempelajari Bisnis Internasional
3. Pasar Global dan Pusat-pusat Bisnis
4. Kekuatan-kekuatan Globalisasi
5. Lingkungan Nasional: pengaruhnya terhadap Bisnis Internasional
6. Dampak Ekonomi, Politik, dan Budaya MNC atas negara tuan rumah

PENGERTIAN OPERASI BISNIS INTERNASIONAL


Apakah bisnis internasional
Menurut Wild (2001:9) international business is total of all business transactions that
cross the borders of two or more nations. (Bisnis internasional adalah jumlah semua
transaksi bisnis lintas batas dua atau lebih bangsa (negara).
Bisnis internasional dilaksanakan oleh perusahaan multinasional yang beroperasi secara
global. Menurut Ball (2000:5-6) perusahaan multinasional atau perusahaan yang
beroperasi secara global adalah sebuah organisasi yang berupaya untuk:
1. Memiliki kehadiran pasarnya di seluruh dunia
2. Operasi-operasi yang distandardisasikan di seluruh dunia dalam satu atau lebih
bidang- bidang fungsional perusahaan
3. Menyatukan seluruh operasi-operasinya di seluruh dunia.

Apakah Globalisasi itu?


Menurut Wild (2001:6) globalization is process involving the integration of national
economies. (globalisasi adalah proses menyangkut intergasi perekonomian nasional)
Globalisasi dapat dibedakan atas globalisasi pasar dan globalisasi fasilitas produksi.
Globalisasi pasar mempertemukan para penjual dan pembeli untuk mempertukarkan
barang dan jasa secara global. Contoh: coca cola, Nike, Mc Donald, KFC, dan lainnya.
Globalisasi fasilitas produksi adalah menempatkan fasilitas produksi di banyak negara
karena didorong oleh berbagai faktor ekonomi yang menguntungkan.
2

ALASAN MEMPELAJARI INTERNASIONAL BISNIS


Banyak alasan mengapa mahasiswa perlu mempelajari bisnis internasional sekarang ini.
Pertama, banyak perusahaan besar mempunyai operasi internasional atau dipengaruhi oleh
ekonomi global. Hal ini dapat menjadi peluang bagi mahasiswa untuk bekerja dan
berkarir di perusahaan multinasional. Dengan mempelajari bisnis internasional, maka
mahasiswa dapat memperoleh bekal pengetahuan tentang aktivitas operasi dan
pengelolaan bisnis internasional. Kedua, perusahaan kecil dapat pula menjadi lebih terlibat
dengan bisnis internasional. Seandainya anda memulai suatu bisnis, anda tentu akan
menggunakan material dan peralatan yang kemungkinan diproduksi oleh perusahaan asing,
andapun akan bersaing dengan perusahaan asing, dan bahkan mungkin setelah perusahaan
anda menjadi besar akan melakukan aktivitas ekspor produk ke luar negeri. Pertumbuhan
e-commerce sangat mendukung pengembangan pasar perusahaan kecil, membangun
jaringan distribusi, dan memperkenalkan merek dagang perusahaan kecil.
Ketiga, dengan memahami bisnis internasional, mahasiswa dapat menghadapi persaingan
dunia kerja lebih baik di masa depan. Mahasiswa perlu memiliki global skill dan ilmu
pengetahuan guna mendukung pengembangan karir mereka dimasa datang.

PASAR-PASAR GLOBAL DAN PUSAT-PUSAT BISNIS


Ada manajemen perusahaan domestik yang mencoba memasuki bisnis internasional
mengalami kegagalan, karena mereka gagal memperoleh informasi penting untuk
keberhasilan bisnis internasional. Mereka gagal memahami aspek geografis, karakteristik
pasar, budaya dan politik, sehingga upaya bisnis yang mereka lakukan mengalami
kerugian. Bahasa, budaya, asosiasi politik, aliansi militer juga turut memainkan peranan
penting dalam bisnis masa kini.
Dewasa ini, aktivitas perekonomian dunia terkonsentrasi dalam kelompok negara yang
disebut Triad (Jepang, Uni Eropa, United States of America) atau Quad (triad plus
Kanada).
Bahkan perkembangan pasar internasional terakhir didukung oleh keberadaan empat
negara Macan Asia: Taiwan, Cina, Hongkong, dan Korea Selatan termasuk negara-negara
yang memiliki aktivitas ekonomi yang semakin besar dan kuat di dunia. Keadaan 20 PDB
terbesar negara di dunia tahun 2009, lihat Tabel 1.1. dan 20 negara dengan penduduk
terbesar pada Tabel 1.2.
3

Tabel 1.1. Produk Demestik Bruto 20 Negara di dunia tahun 2009

No Negara PDB Rp No. Negara PDB Rp


. milyar Milyar
1 USA 14,119 11 India 1,310
2 Jepang 5,069 12 Rusia 1,231
3 Cina 4,985 13 Australia 924.8
4 Jerman 3,330 14 Mexico 874.8
5 Perancis 2,649 15 Korea Selatan 832.5
6 Inggeris 2,174 16 Belanda 732.1
7 Italia 2,112 17 Turki 614.6
8 Brasil 1,573 18 Indonesia 540.3
9 Sepanyol 1,460 19 Swiss 491.9
10 Kanada 1,336 20 Belgia 471.2
Sumber: www.google. co. id, 3 Januari 2013

Tabel 1.2. Penduduk terbesar di 20 Negara di Dunia tahun 2004

No Negara Juta Jiwa No. Negara Juta Jiwa


.
1 Cina 1.306 11 Bangladesh 141
2 India 1.065 12 Pilipina 86
3 USA 293 13 Vietnam 82
4 Indonesia 242 14 Jerman 82
5 Brazil 184 15 Mesir 76
6 Pakistan 159 16 Perancis 62
7 Rusia 144 17 Iran 69
8 Nigeria 137 18 Turki 68
9 Jepang 127 19 Thailand 64
10 Mexico 105 20 Inggeris 60
Sumber: Wikilopedia, 3 Januari 2013

UNITED STATES OF AMERICA, KANADA, DAN AMERIKA LATIN


Amerika Serikat
Amerika Serikat mempunyai penduduk terbesar ketiga di dunia (300 juta jiwa) dan luas
daratan keempat di dunia, namun memiliki ekonomi terbesar di dunia. Gross Domestic
Product (GDP) tahun 1999 sebesar $8,7 triliun dan tahun 2009 sebesar $14,11 triliun atau
lebih dari seperempat total GDP dunia. USA mempunyai pendapata perkapita ($32
ribu/orang/tahun) tertinggi di Amerika Utara. USA merupakan lokasi kantor pusat dari 179
perusahaan multinasional, terbesar adalah Gneneral Motors dengan penjualan sekitar $200
juta per tahun.
Kanada
Kanada memiliki luas daratan kedua terbesar di dunia, namun berpenduduk hanya 31 juta
jiwa. Sebanyak 80% penduduknya tinggal dekat perbatasan dengan Amerika Serikat. GDP
4

sebesar $612 milyar tahun 1999 dan tahun 2009 sebesar $1,336 milyar, pendapatan
perkapita $20,000 dan perekonomiannya mengandalkan ekspor, 43% dari GDP.
Mexico
Mexico adalah negara terbesar di dunia yang menggunakan bahasa Spanyol, merdeka pada
tahun 1810 dari penjajah Spanyol. Mexico berpenduduk 100 juta dan pendapatan
perkapita $5,000. Sejak tahun 1994, USA, Kanada, dan Mexico tergabung dalam
kesepakatan perdagangan bebas, NAFTA (North American Free Trade Agreement).
Mexico terkenal dengan ekspor sumber daya alamnya, khususnya minyak.
Amerika Tengah dan Karibia
Amerika tengah berpenduduk sekitar 37 juta, GDP $60 milyar dan perkapita $1,700.
Karibia berpenduduk 40 juta jiwa, GDP $90 milyar dan pendapatan perkapita $2,500.
Produksi penting adalah gula dan pakaian. Kawasan ini menghadapi persoalan, seperti
sering terjadi gejolak politik, intervensi militer, tingkat pendidikan rendah, kemsikinan,
dan obat terlarang.

EROPA BARAT, EROPA TIMUR DAN EROPA TENGAH


Eropa Barat
Negara-negara Eropa Barat adalah negara paling makmur di dunia dan menjadi daya tarik
kuat bagi perusahaan untuk memasarkan produknya di kawasan yang memiliki konsumen
kaya tersebut. Uni Eropa beranggotakan 15 negara mempromosikan kedamaian dan
kemakmuran dengan mengurangi hambatan perdagangan dan investasi. Negara paling kaya
adalah Jerman dengan GDP $2,1 triliun pada tahun 1999 dan sebesar $3,33 ttiliun dalam
tahun 2009 dan menduduki posisi ekonomi negara keempat terbesar di dunia pada tahun
2009, setelah Amerika Serikat, Jepang, dan Cina.
Eropa Timur dan Eropa Tengah
Eropa Timur termasuk 15 negara eks Sovyet Uni yang terpecah pada tahun 1991. Eropa
tengah terdiri dari antara lain Bulgaria, Polandia, Croatia, Cheko, Rumania, Bosnia,
Macedinoa, Slovenia. Negara berpenduduk terbesar adalah Polandia sebanyak 40 juta jiwa.
Umumnya negara-negara di sini berpendapatan rendah dan banyak menghadapi masalah
politik.
5

ASIA
Jepang
Jepang adalah negara kepulauan dengan penduduk 127 juta jiwa, GDP $4,4 Triliun tahun
1999 dan tahun 2009 sebesar $5,06 triliun terbesar kedua di dunia. Jepang terkenal dengan
Ministry of International Trade and Investment (MITI) bersama sektor industrinya telah
mendorong strategi produksi dan investasi bagi sektor korporate. Setelah perang dunia II,
MITI mendorong perusahaan Jepang untuk mengkonsentrasi usaha bisnisnya pada industri
dasar, seperti baja dan perkapalan.
Setelah sukses, MITI mendorong perusahaan untuk memfokuskan pada industri mobil,
elektronik, dan permesinan. Industri Jepang dikendalikan oleh keluarga perusahaan yang
saling terkait, disebut Keiretsu, yang dipusatkan pada bank besar. Bank mempunyai
tanggung jawab untuk memberikan pembiayaan yang dibutuhkan oleh Keiretsu. Sesama
perusahaan anggota Keiretsu dilarang melakukan pengambil alihan bisnis (takeover), di
antara para anggota saling memiliki saham. Sebagai contoh Toyota memiliki 19% saham
Kotto Manufacturing, dan Kotto memasuk suku cadang ke Toyota. Anggota keiretsu
menggunakan sogo sosha, sebuah perusahaan dagang (trading company), untuk
memasarkan ekspor hasil produksi mereka ke seluruh dunia. Sogo sosha juga menjadi
anggota keiretsu.

AUSTRALIA DAN NEW ZEALAND


Australia dan New Zealand secara tradisional adalah kekuatan ekonomi di Asia Pasifik.
Kedua negara ini dipisahkan oleh laut Tasmania. Australia berpenduduk 19 juta jiwa,
hampir 40% tinggal di sekitar Sydney dan Melbourne. Australia memiliki GDP $390
milyar.Negara ini kaya dengan sumberdaya alam, emas, biji besi, dan batubara. Australia
juga memiliki lahan pertanian, peternakan yang luas dan dikelola secara modern. New
Zealand berpenduduk 4 juta jiwa, GDP $54 milyar. Hasil produksi terbesar adalah daging,
wool, dan produk makanan lainnya yang diekspor ke berbagai negara.

EMPAT MACAN ASIA (THE FOUR ASIAN TIGERS)


Kawasan Asia Pasific adalah salah satu kawasan dengan tingkat pertumbuhan
industrialisasi paling cepat di dunia sejak tahun 1945, yaitu Korea Selatan, Taiwan,
Hongkong, dan Singapore. Para pengusaha di kawasan ini umumnya keturunan Cina.
6

Negara-negara ini disebut juga New Industrialized Countries (NICs) atau Newly
Industrialized Economics (NIEs).
Korea Selatan
Republik Korea Selatan, lahir dari Perang Dingin di semenanjung Korea: Korea Utara,
sebagai negara komunis, dan Korea Selatan, sebagai negara kapitalist. Sejak berakhirnya
perang Korea tahun 1953, Korea Selatan adalah negara yang memiliki pertumbuhan
ekonomi pesat didukung dengan ekspor, sebesar 42% dari total GDPnya yang bernilai
sebesar $407 milyar. Untuk mempromosikan ekonominya, pemerintah Korea Selatan
bekerjasama dengan 30 perusahaan swasta besar yang dimiliki oleh keluarga konglomerat
yang mendominasi perekonomian Korea Selatan. Beberapa perusahaan konglomerat
(Chaebol) adalah Samsung, Hyundai, Daewoo Group, dan LG (sebelumnya Lucky
Goldstar). Pola pemerintah Korea memajukan perekonomiannya mengikuti Jepang, yaitu
mengurangi impor, kepemimpnan pemerintah dalam mendorong perekonomian negara
berlandaskan pada kemajuan industriallisasi.
Pertumbuhan ekonomi Korea mengalami kemunduran selama tahun 1997-1998 sebagai
akibat adanya krisis mata uang Asian, banyak konglomerat yang mengalami masalah
finansial akibat krisIs tersebut dan akibat praktek pinjaman bank-bank yang buruk. Krisis
keuangan ini dapat diatasi dengan bantuan IMF.
Taiwan
Taiwan, dikenal Republic of China,adalah negara kecil terlepas dari daratan Cina dengan
penduduk 22,2 juta jiwa, negara ini lahir setelah perang sipil antara kekuatan nasionalis
Cina yang dipimpin oleh Jenderal Chiang Kai-Shek dan Cina Komunis Mao Tse-Tung.
Setelah kalah perang di daratan Cina, Kai-Shek lari ke Taiwan dan mendirikan negara“ the
Republic of China” . Perekonomian Taiwan didukung oleh pertanian modern dan
menghasilkan produk-produk berorientasi ekspor sehingga Taiwan mengalami
pertumbuhan ekonomi rata-rata 8% pertahun selama 30 tahun. Nilai ekspor $122 milyar
pertahun atau 37% pada tahun 1999 dari total GDP yang berjumlah $357 milyar.
Singapore
Sebelumnya Republic of Singapore adalah koloni Inggeris di sebuah pulau kecil di selatan
semenanjung Malaka. Setelah merdeka tahun 1965, pemerintah Singapore menekankan
pembangunan pada industri texktil, kemudian beralih ke high-tech industries, seperti
komputer, perminyakan, kimia, dan bio teknologi. Penduduknya hanya 3,2 juta jiwa,
pendapatan perkapita $26,356.- total ekspor $135 milyar, atau 164% dari GDPnya yang
7

berjumlah $85 milyar. Tingginya ratio ekspor ini disebabkan Singapore melakukan
aktivitas reexporting (mengekspor kembali), karena adanya fasilitas pelabuhan yang
sangat baik, sehingga produk yang dimport dari negara tetangganya (khususnya Indonesia
dan Malaysia) di ekspor kembali ke negara eskpor tujuan.
Hongkong
Hongkong lahir pada masa “perang opium” (1839-1842) antara Inggeris dengan Cina.
Sebagai pemenang, maka Hong Kong di kuasai Inggeris. Dalam tahun 1860 Inggeris
memperoleh hak pemilikan atas Kowlon di daratan Cina, dan dalam tahun 1898 ditetapkan
sebagai hak sewa selama 99 tahun atas tanah daratan yang disebut New Territorries,
dimana sewa tersebut berakhir pada tahun 1 Juli 1997. Sejak tanggal 1 Juli 1997 Cina
dipandang secara politik menguasai Hong Kong dan Hong Kong ditetapkan sebagai suatu
wilayah administratif khusus. Sebagai wilayah administrasi khusus, maka Hong Kong
mempunyai hak istinewa sebagai daerah otonom yang mempunyai kewenangan mengatur
perundang-undangan, kebebasan ekonomi, status pelabuhan bebas, dan sistem perpajakan.
Hak istimewa ini berlaku sampai tahun 2047.
Dilihat dari perdagangan internasional, Hong Kong memiliki fasilitas pelabuhan
internasional yang dalam dan sangat menarik bagi aktivitas bisnis internasional, karena
merupakan pintu masuk ke daratan Cina. Penduduk Hong Kong sekitar 8 juta saat ini,
memiliki tenaga kerja terdidik dan produktif untuk sektor industrinya, seperti industri
tekstil, elektornika, perbankan, dan lembaga keuangan untuk Asia Timur. Hong Kong
menjadi jembatan bagi para pengusaha yang akan berbisnis di Cina dan Taiwan. Ekspor
Hong Kong merupakan reexport dengan nilai $210 milyar pada tahun 1999 atau 132% dari
GDPnya, sebesar $159 milyar.
Cina
Cina berpenduduk 1,2 milyar jiwa tahun 1999 dan pada tahun 2004 berpenduduk 1,306
milyar jiwa, sebagai negara berpenduduk terbesar di dunia. Cina merupakan kerajaan
kekaisaran tertua di dunia dari tahun 2000 sebelum masehi sampai dengan awal tahun 1900
an. Jepang menduduki Cina tahun 1931 sampai akhir perang dunia II dan setelah itu terjadi
perang civil di Cina. PDB Cina tahun 2009 sebesar $4,98 triliun atau menduduki posisi
ketiga terbesar didunia. Tahun 1949 Mao Tse Tung mengalahkan Jenderal Kiang Kai-Shek
dalam perang civil dan menjadikan Cina negara komunis. Setelah kejadian protes pro
demokrasi di lapangan Tiannanmen Square dalam Juni 1989, hubungan ekonomi dan
politik Cina dengan negara-negara Quad menjadi baik. Investasi asing langsung masuk ke
8

Cina secara pesat sejak tahun 1992. Banyak perusahaan swasta asing terutama dari Hong
Kong, Taiwan, dan Singapore melakukan investasi langsung di Cina karena tertarik dengan
pekerja yang produktif, biaya upah rendah, dan pasar domestik yang sangat besar.
India
India adalah negara dengan pendududuk terbesar kedua di dunia sebanyak 1,065 milyar
jiwa pada tahun 2004, namun termasuk negara miskin dengan perkapita $460. India
menerapkan sistem pemerintahan model Inggeris sejak merdeka tahun 1947.
Pengembangan ekonomi ditujukan pada sektor industri,pembangkit energi, transportasi,
dan industri berat. Sampai tahun 1991 Sistem pemerintahan dan birokrasi ekonomi
menyebabkan India kurang menarik bagi FDI. Pada tahun 1991, Perdana Menteri India
Rao melakukan reformasi pasar dengan mengurangi rintangan perdagangan, dan sejak itu
DFI mengalir masuk ke India. Saat ini India dengan pertumbuhan ekonomi 6% pertahun
sejak reformasi ekonominya telah menjadi target investasi asing bagi negara-negara Quad
((Jepang, Uni Eropa, USA, dan Kanada).

NEGARA-NEGARA ASIA TENGGARA


Negara-negara Asia Tenggara: Thailand, Malaysia, Philipina, dan Indonesia sebagai negara
dalam tahap pembangunan juga menarik bagi DFI karena adanya daya tarik upah tenaga
kerja yang murah. Jepang, USA, dan Uni Eropah membangun platform produksinya di
negara-negara tersebut dan melakukan ekspor dari negara tersebut.
Perekonomian Indonesia mengalami kemajuan akibat adanya ekspor yang dihasilkan oleh
perusahaan-perusahaan asing yang beroperasi di negara ini dalam rangka DFI. PDB
Indonesia tahun 2009 sebear $540 milyar termasuk dalam 20 PDB terbesar di dunia pada
urutan ke 17 dunia. Pertumbuhan ekonomi negara-negara Asia tenggara mencapai 7%
selama tahun 1980 sampai 1985. Ekonomi Thailand dan Indonesia mengalami kemunduran
sebagai dampak krisis mata uang Asia pada tahun 1987-1988. Pertumbuhan ekonomi
Indonesia baru pulih sejak tahun 2005, dan sampai 2010 pertumbuhan ekonomi sekitar 5%
pertahun.

PASAR AFRIKA DAN TIMUR TENGAH


Benua Afrika berpenduduk 800 juta jiwa dan lokasi 55 negara. Daratan afrika adalah 22
persen dari total daratan dunia dan merupakan daratan yang sangat kaya dengan
sumberdaya alam. Sebagian besar negara-negara di Afrika adalah bekas koloni negara-
9

negara Eropa (Perancis, Jerman, Itali, Portugis dan Inggeris). Walaupun negara-negara di
Afrika saat ini sudah merdeka, namun pengaruh kolonialisme tersebut sampai sekarang
masih ada yang terlihat dari peluang bisnis internasional dan kekuatan militernya.
Misalnya: Chad, Nigeria, dan Pantai Gading masih terikat menganut ekonomi dan budaya
Perancis. Demikian pula dominasi Perancis masih terlihat pada sistem mata uang, prosedur
pendidikan, pemerintahan, lembaga keuangan dan sektor perusahaan dan perdagangan
internasional. Demikian pula, Kenya, Zimbabwe, dan Republik Afrika Selatan mengikuti
model pemerintah dan bisnis kerajaan Inggeris dan memberikan perusahaan Inggeris
keunggulan daya saing di negara-negara tersebut.Perekonomian Afrika sangat didominasi
oleh ketersediaan sumber daya alam yang kaya, Libya merupakan negara dengan
pendapatan perkapita tertinggi $7,900 karena adanya cadangan minyak bumi. Walaupun
saat ini perekonomian Libya mengalami kemunduran sejak dilanda revolusi anti
pemerintah dan berakhir dengan kejatuhan Kadafi. Minyak mentah juga menjadi sumber
pendapatan yaitu separuh dari GDP Angola, Gabon, dan Nigeria. Sektor pertanian juga
menjadi sumber pendapatan negara-negara Afrika, komoditi ekspor adalah kopi, coklat,
dan minyak sawit. Perkebunan terbesar ada di Gambia, Sierra Leone, Tanzania, dan
Zambia.
Banyak para ahli berpendapat bahwa Afrika Selatan akan mendominasi kekuatan dan
penggerak utama sektor ekonomi di benua Afrika dalam abad ke 21 ini. Afrika Selatan
mempunyai kawasan perkebunan yang luas, dan kaya akan deposito emas, intan,
chronium, dan platinum. Banyak perusahaan MNC yang menjadikan Afrika Selatan
sebagai basis untuk beroperasi di benua Afrika. Esport Afrika selatan sebesar 25% dari
total GDPnya, yang berjumlah $131 milyar dalam tahun 1999.

TIMUR TENGAH
Kasawan timur tengah termasuk kawasan diantara Asia barat daya dan timur laut afrika.
Kawasan ini disebut “Craddle of civilization (kelahiran/buaian peradaban)” karena sejarah
menunjukkan awal cara bertani, kota, pemerintahan, hukum, dan huruf berasal dari
kawasan ini. Kasawan ini juga terkenal sebagai kawasan lahirnya agama-agama utama di
dunia, seperti judaisme, kristen, dan islam. Kasawan ini juga tidak pernah berhenti dengan
peperangan, terutama konflik Pelestina- Israel, Iran dan Irak, dan Perang Teluk.
Negara terkaya adalah Saudi Arabia dengan GDP $129 milyar, tetapi pendapatan perkapita
tertinggi adalah Israel $16,260 perorang/tahun. Kekayaan ekspor terbesar adalah minyak
10

mentah. Pendapatan dari minyak Saudi Arabia adalah 40% dari GDPnya, dan 90%
ekspornya adalah minyak mentah. Kuwait menggunakan pendapatan minyaknya untuk
mengembangkan sektor portfolio investasi di Dubai dengan menyediakan infrastruktur
terbaik dan menjadi entry point bagi ekspor dari kawasan Timur Tengah.

KEKUATAN-KEKUATAN GLOBALISASI
Menurut Ball (2004:11) ada lima jenis pendorong yang membawa perusahaan-perusahaan
internasional kepada globalisasi operasi mereka: (1) politik, (2) teknologi, (3) pasar, (4)
biaya, dan (5) persaingan.
Politik. Ada kecenderungan terhadap penyatuan dan sosialisasi komunitas global.
Kesepakatan perdagangan kawasan, seperti Persetujuan Perdagangan Bebas Amerika
Utara (North American Free Trade Agreement- NAFTA), Persetujuan Perdagangan
Bebas Asia ( Asian Free Trade Agreement- AFTA), dan Uni Eropa. Kekuatan
pengelompokan ini mengarahkan perusahaan kepada pasar tunggal (monopsony).
Dalam perkembangan globalisasi terjadi perubahan operasi-operasi bisnis: (a)
pengurangan hambatan perdagangan dan investasi luar negeri secara progresif oleh
kebanyakan pemerintahan, yang telah mempercepat permukaan pasar-pasar baru oleh
perusahaan internasional, baik melalui ekspor ke negara-nerara tersebut ataupun
mendirikan fasilitas produksi di negara tersebut, dan (b) privatisasi banyak industri di
bekas negara komunis dan membuka perekonomian mereka terhadap persaingan
global.
Teknologi. Kemajuan teknologi produksi mendorong efisiensi dan peningkatan
kualitas produk. Sedangkan teknologi informasi, komputerisasi dan komunikasi
memungkinkan peningkatan aliran informasi lintas negara dan mempercepat promosi
produk. Sistem TV dan jaringan internet menciptakan permintaan produk secara
nasional, regional bahkan secara global.
Pasar. Bila pasar dalam neneri sudah jenuh maka perusahaan-perusahaan mulai
merambah pasar di luar negeri, terutama pada pasar yang ada kesamaan selera dan
gaya hidup pelanggan yang diakibatkan meningkatnya perjalanan pariwisata wisatawan
mancanegara, TV satelit, pemakaian merek produk global, dan promosi melalui
internet. Aktivitas bisnis internasional yang terus meningkatkan pasokan antara
pemasok produk secara global dengan para pelanggan di pasar global.
11

Biaya. Economies of scale adalah suatu cara untuk mengurangi biaya per unit produk
yang menjadi sasaran manajemen korporasi dalam upaya meningkatkan profit. Salah
satu cara untuk mencapai economies of scale itu adalah dengan mengglobalkan lini-lini
produk untuk mengurangi biaya riset dan pengembangan produk, biaya produksi, dan
persediaan. Perusahaan MNC menempatkan fasilitas produksi di negara-negara di
mana biaya input produksi lebih rendah.
Kompetisi. Banyak perusahaan-perusahaan dari negara-negara berkembang ikut
meramaikan persaingan global, misalnya dalam industri mobil, eletronik, dan produk
makanan. Alasan go global itu antara lain karena dalam pasar dalam negeri, mereka
juga menghadapi persaingan dengan perusahaan asing yang masuk ke negara tersebut,
oleh karena itu mereka juga melakukan bisnis dengan memasuki pasar negara lain,
akibatnya persaingan menjadi semakin intensif.

LINGKUNGAN NASIONAL: PENGARUHNYA TERHADAP BISNIS INTERNASIONAL


Lingkungan nasional adalah lingkungan suatu negara yang mempengaruhi aktivitas bisnis
di negara tersebut, yaitu legal, teknologi, politik, dan budaya. Lingkungan bisnis ini dapat
mempengaruhi aktivitas perusahaan asing yang beroperasi di negara tersebut dan juga
perusahaan domestik.
Lingkungan Legal/hukum
Menurut Griffin (2005:58) perusahaan domestik mesti mengikuti undang-undang dan
kebiasaan bisnis yang berlaku domestik suatu negara. Namun sebuah perusahaan asing
akan menghadapi lebih banyak aturan, tidak hanya mentaati segala peraturan perundang-
undangan di negaranya sendiri, tetapi juga hukum yang ada di negara tuan rumah di mana
perusahaan asing itu beroperasi. Peraturan perundang-undangan meliputi pasar yang
dilayani, harga, biaya tenaga kerja, bahan baku, dan teknologi. Selain itu sistem legal
antara negara tidak sama. Sistem legal suatu negara berbeda antar negara karena adanya
alasan faktor historis, politik, dan agama. Perbedaan sistem legal misalnya, UU
ketenagakerjaan, kepailitan, peran pengacara, hak cipta, korupsi, dan penyelesaian
sengketa bisnis. Disamping perbedaan, ada pula sistem undang-undang yang memiliki
kesamaan, common law, misalnya sistem perundang-undangan yang berlaku di negara-
negara eks koloni Inggeri, seperti Amerika Serikat, India, Australia, New Zealand, dan
Malaysia. Perusahaan asing tentu saja harus menyesuaikan dirinya dengan sistem
perundang-undangan yang berlaku di negara tuan rumah.
12

Undang-undang yang berlaku di suatu negara akan memberikan peluang dan tantangan
bagi perusahaan asing. Sebagian undang-undang itu dirancang untuk melindungi
kepentingan domestik. Suatu negara mencoba memaksa negara lain untuk merubah
kebijakan tertentu dengan menetapkan sanksi perdagangan terhadap negara tersebut.
Misalnya, USA memberlakukan sanksi perdagangan terhadap Iran terkait undang-undang
nonprofelirasi nuklir. Suatu embargo adalah sanksi perdagangan secara komprehensif
terhadap negara tertentu. Ada pula negara maju dalam pemberian sasnksi melalui
pengendalian ekspor produk berteknologi tinggi ke negara-negara tertentu.
Peraturan perundang-undangan yang langsung ditujukan kepada perusahaan asing. (1)
Nasionalisasi, yaitu pengambil alih kepemilikan atas perusahaan asing secara paksa
menjadi perusahaan milik pemerintah. (2) Expropriation adalah bila pemerintah tuan
rumah memberikan kompensasi atas kepemilikan swasta asing atas kerugian akibat
kerugian yang diderita oleh perusahaan asing tersebut, misalnya industri perminyakan,
pertambangan, dan industri padat modal.
Privatisasi. Adalah perubahan status perusahaan milik pemerintah menjadi perusahaan
swasta nasional. Privatisasi menciptakan peluang bagi perusahaan tersebut untuk
melakukan bisnis internasional. Alasan penjualan perusahaan milik pemeritah kepada
sektor swasta adalah perusahaan itu selalu merugi, tidak efisien, dan kelebihan pegawai.
Kegiatan privatisasi dimulai tahun 1980a, karena alasan perubahan ideologi politik dan
tekanan ekonomi. Margaret Thatcher mulai tahun 1979 s.d. 1990telah melakukan
privatisasi semua perusahaan milik pemerintah Ingeris menjadi perusahaan swasta, seperti
British Petroleum, British Airport Authority, dan Jaguar.
Pembatasan atas Kepemilikan Asing. Banyak pemerintahan negara yang membatasi
kepemilikan asing pada perusahaan domestik untuk menghidari kendali asing atas sektor
ekonomi penting dan industri utama. Sebagai contoh, Mexico membatasi kepemilikan
asing pada industri energi. Ada pula negara yang menerapkan pembatasan terhadap MNC
dengan menerapkan pembatasan repatriasi atau pengembalian keuntungan perusahaan ke
negeri asalnya.
Lingkungan Teknologi
Dimensi penting dari suatu negara adalah lingkungan teknologi. Teknologi diperlukan
untuk mengeskploitasi sumber daya alam, mengola bahan mentah menjadi barang setengah
jadi dan barang jadi. Suatu negara dapat merancang atau merubah lingkungan
teknologinya melalui investasi. Banyak negara seperti USA, Kanada, Jerman, dan Jepang
13

mengeluarkan dana investasi yang sangat besar dalam pembangunan infrastruktur – jalan
raya, sistem komunikasi, pelabuhan, airport dan lainnya dengan tujuan agar dapat
memperlancar pendistribusian produk secara lebih mudah dan lebih cepat. Banyak pula
negara yang telah menginvestasikan dana dalam jumlah besar untuk meningkatkan
kerampilan tenaga kerja. Dengan meningkatkan pengentahuan dan ketrampilan
penduduknya, negara dapat memperbaiki efisiensi dan produktivitas angkatan kerjanya.
Investasi dalam infrastruktur dan human capital akan mendorong suatu negara menjadi
lebih makmur dalam pasar dunia, di samping itu mampu memberikan upah tenaga kerja
yang lebih tinggi.
Salah satu cara untuk meningkatkan lingkungan teknologi di suatu negara adalah trnasfer
teknologi (transfer of technology) dari suatu negara ke negara lain, misalnya melalui DFI.
Sebagai contoh, Saudi Arabia mengizinkan perusahaan minyak asing beroperasi di sana,
namun mengharuskan perusahaan asing untuk melatih para insinyur Saudi dalam bidang
perminyakan. Demikian pula pemerintah Indonesia, melalui Pertamina, menggunakan
tenaga asing untuk melatih tenaga indonesia dalam bidang eksplorasi minyak bumi lepas
pantai.
Lingkungan Politik
Salah satu keputusan yang penting dalam memasuki bisnis internasional adalah mengkaji
lingkungan politik calon negara tuan rumah. Misalnya berkaitan dengan upah minimum,
peraturan zona perdagangan, perizinan, pnggunaan properti, soal lingkungan (amdal),
penggunaan teknologi, dan limbah. Demikian pula, hal-hal yang terkait dengan kerusuhan
politik, penculikan orang asing, pengambil atas properti perusahaan asing, dan anti orang
asing tertentu.
Risiko Politik.
Penilaian risiko politik adalah suatu analisis tematik yang harus dilakukan oleh perusahaan
MNC sebelum memasuki operasi suatu negara asing tertentu. Risiko politik umumnya
dibagi atas tiga hal (Griffin, 2005, 72):
1. Ownership risk. Ancaman terhadap pengambil alihan secara paksa atas properti
milik asing.
2. Operating risk. Ancaman terhadap kelangsung oeprasi perusahaan MNC oleh
karyawan, perubahan peraturan perundang-undangan, standar lingkungan,
perpajakan, terorisme, dan lainnya.
14

3. Transfer risk. Ancaman dari pemerintah yaqng menyebabkan perusahaan MNC


tidak dapat mentransfer dananya baik kedalam maupun keluar negeri tersebut.
Untuk mengantisipasi hal-hal di atas, maka calon MNC prlu memperlajari, menganalisis
struktur ekonomi dan politik negara calon tuan rumah dengan seperangkat pertanyaan
sebagai berikut:
a. Apakah sistem pemerintahan negara tuan rumah demokrasi atau dikatator? Apakah
kekuasan terpusat pada satu orang atau partai politik?
b. Apakah pemerintah negara itu melakukan pengendalian terhadap alokasi
sumberdaya, ikut dalam pasar bebas, bagaimana peran sektor swasta, dan
bagaimana kebijakan dan pandangan pemerintah terhadap investasi asing?
c. Apakah konsumen perusahaan dari sektor pemerintah atau swasta?. Bila sektor
pemerintah, apakah tersedia pemasok lokal? Apakah saingan perusahaan dari sektor
publik (BUMN) atau sektor swasta? Bila sektor publik bagaimana pemerintah
membolehkan perusahaan asing untuk bersaing dengan sektor publik?
d. Kapan perubahan kebijakan pemerintah, apakah kebijakan pemerintah sangat
tergantung dengan ketentuan hukum?
e. Apakah pemerintahan saat ini stabil? Bila terjadi penggantian pemerintahan apakah
pemerintahan baru di negara calon tuan rumah akan merubah kebijakan ekonomi?
Untuk mengurangi risiko politik di negara berkembang, maka MNC dapat melakukan
asuransi politik pada The Overseas Private Investment Corporation (OPIC) adalah badan
asuransi yang disponsori oleh organisasi dan pemerintah USA untuk mengatasi risiko
nasionalisasi, revolusi, dan nilai tukar mata uang tidak berlaku atas investasi asing di luar
negeri. Selain itu, The Multilateral Investment Guarantee Agency (MIGA) adalah bagian
dari organisasi Bank Dunia yang menyediakan asuransi terhadap risiko politik.
Lingkungan Budaya
Wild (2001,41) mengatakan bahwa MNC harus menyesuaikan pemasaran dan proses
manajemen dengan kondisi lokasi yang cocok. Perlu mengevaluasi budaya lokal secara arif
dapat membantu manajemen MNC menentukan apakah mereka akan mengikuti ungkapan
“ when in Rome, do as the Roman do”. Ungkapan ini mirif dengan pribahasa kita “dimana
bumi dipijak di situ langit dijunjung”
Apakah budaya itu? Budaya adalah seperangkat nilai, kepercayaan, aturan, dan institusi
yang dianut oleh sekelompok khusus masyarakat. Inti suatu budaya adalah nilai dan sikap,
15

estetika, perilaku dan kebiasaan, struktur sosial, agama, komunikasi personal, pendidikan,
dan material fisik dan lingkungan.
Proyek-proyek internasional sering dilaksanakan tanpa memperhatikan budaya lokal, para
karyawan proyek memandang budaya lain dari sudit pandang budaya mereka sendiri,
mereka itu bersikap ethnocentric. Akibatnya proyek bisnis tersebut mengalami kegagalan,
karena mengabaikan budaya lokal, apalagi karyawan proyek mencoba untuk merubah
budaya masyarakat lokal secara mendasar. Oleh karena itu penting bagi MNC untuk
memahami budaya lokal di negara tuan rumah agar supaya dapat tinggal dan bekerja
bersama mereka.
MNC perlu memahami bidaya nasioanal dan sub budayanya. Budaya nasional dapat dilihat
dari bangunan museum dan monumen untuk menyimpan benda bersejarah dan
memperingati peristiwa dan/atau orang penting di negara itu yang berjasa dimasa lampau.
Perusahaan asing yang ikut membangun dan memelihara museum dan monumen tersebut
akan dihargai oleh pemeirntah tuan rumah. Sub budaya adalah sekelompok orang yang
memiliki keunikan cara hidup dalam suatu budaya yang lebih dominan. Sub budaya ini
dapat berbeda dalam hal bahasa, ras, gaya hidup, sikap dan karateristik lainnya. Sub
budaya memainkan peranan penting dalam membentuk kesan nasional dan turut
menentukan strategi bisnis perusahaan.
Aesthetics (estetika) adalah apa yang dipandang oleh suatu budaya sebagai “good taste”
dalam seni, imajenasi yang diungkapkan dalam suatu ekspresi tertentu, dan simbol-simbol
dengan warna tertentu. Values (nilai) adalah ide-ide, kebercayaan dan kebiasaan yang
diungkapkan orang secara emosional. Attitude (sikap) adalah evaluasi positip atau negatif,
perasaan dan tendensi yang menjadi bagian dari perilaku individu terhadap barang atau
konsep tertentu, misalnya sikap terhadap waktu, sikap terhadap kerja. Manner (cara
kebiasaan) adalah cara yang cocok atas perilaku, berbicara, dan berpakaian dalam suatu
budaya. Social structure (struktur sosial) adalah fundamental organisasi, termasuk
kelompok dan institusi, sistem posisi sosial dan hubungannya, dan proses dimana
sumberdaya didistribusikan. Religion (agama). Nilai manusia sering muncul dari
kepercayaan agama. Perbedaan agama Hofstede framework akan memandang perbedaan
pula dalam kerja, simpanan, dan benda-benda. Perusahaan yang memahami agama
konsumen akan lebih kompetitif dibanding perusahaan lain.
Ada dua cara untuk mempelajari perbedaan budaya: The Kluckholn-Strodbeck
framework dan The Hofstede framework (Wild,2001:65-66). The Kluckholn-Strodbeck
16

framework: membandingkan budaya atas enam dimensi, dengan pertanyaan sebagai


berikut:
1. Apakah orang-orang meyakini bahwa mereka mengendalikan lingkungannya,
bahwa mereka mengendalikan lingkungan, atau mereka adalah bagian dari alam.
2. Apakah orang-orang memfokuskan pada implikasi peristiwa masa lalu, masa
sekarang, atau implikasi masa datang dalam tindakan mereka?
3. Apakah orang-orang mudah dikendalikan dan tidak dapat dipercaya, atau mereka
dapat dipercaya untuk melakukan sesuatu secara bebas dan bertanggung jawab?
4. Apakah orang-orang menyukai kenyamaman hidup, kebebasan, atau kehidupan
spiritual dan kehidupan pribadi?
5. Apakah orang-orang percaya bahwa individu atau kelompok –kelompok
bertanggung atas kesejahteraan setiap orang?
6. Apakah orang-orang lebih suka melakukan aktvitas private atauaktivitas publik?
Hofstede framework: kerangka ini berkembang dari hasil studi pada perusahaan IBM
dan subsidiarinya yang beroperasi di 40 negara dengan jumlah karyawan 110.000 yang
diminta untuk menjawab kuesioner yang berisi 34 item petanyaan, psikolog Danish pada
Geert Hofstede mengembangkan empat dimensi budaya sebagai berikut:
1. Individualism versus collectivism. Mengidentifikasi apakah suatu budaya
mengharuskan setiap orang atau kelompok yang harus bertanggung jawab atas
setiap kesejahteraan orang anggota kelompok. Bisnis dalam budaya individualist
menempatkan tanggung jawab atas keputusan yang buruk kepada individu tertentu,
dedangkan dalam budaya kolektif, kutukan atas keputusan yang salah harus
ditanggung oleh setiap anggota kelompok
2. Power distance. Menjelaskan tingkat ketimpangan di antara orang-orang dalam
keragaman pekerjaan. Dalam budaya dengan jarak kekuasaan yang besar, pimpinan
dan supervisor, menikmati hak pengakuan dan hak-hak istimewa. Sedangkan dalam
budaya dengan jarak kekuasan yang kecil, prestise dan hak istimewa lebih banyak
dibagi sama diantara atasan dan karyawan.
3. Uncertainty avoidance. Mengidentifikasi keinginan suatu budaya untuk menerima
ketidakpastian. Budaya yang menghindari ketidakpastian secara normal
mempunyai perputaran tenaga kerja lebih rendah, lebih banyak autran formal untuk
mengatur perilaku karyawan, dan lebih sulit mengimplementasikan perubahan.
17

Organisasi-organisasi dalam budaya penerimaan-risiko menerima baik peraktek-


peraktek dari budaya lain, tetapi mengalami lebih besar perputaran karyawan.
4. Quantity versus quality of life. Budaya yang memfokuskan pada quantity of life
menekankan pencapaian kekuatan, kekayaan, dan status. Budaya yang menekankan
pada quality of life biasanya lebih menekankan pada kesederhanaan gaya hidup;
orang –orang tersebut lebih mementingkan hubungan dan kesejahteraan bersama
dengan orang lain.
Aplikasi kedua kerangka Budaya : dengan menggabungkan kedua kerangka di atas ada
10 dimensi budaya yang mempengaruhi keputusan manajerial, termasuk desain program
pelatihan kerja dan sistem imbalan (reward), dan pendekatan terhadap perubahan dalam
organisasi perusahaan.
Dampak Ekonomi, Politik, dan Budaya MNC atas negara tuan rumah
Perusahaan multinasional dalam operasinya di luar negeri dipengaruhi oleh iklim
lingkungan politik, ekonomi, sosial dan budaya negara tuan rumah di mana mereka
beroperasi. Namun operasi perusahaan MNC juga memberikan dampak bagi konsumen di
negara tuan rumah.
MNC mempengaruhi perekonomian lokal dalam persaingan dan operasinya. MNC
yang melakukan DFI menciptakan lapangan kerja, memberikan perluasan kerja dengan
melibatkan para kontraktor dan pemasok lokal. MNC membayar pajak, meingkatkan
ekonomi lokal, membantu mmperbaiki pendidikan, angkutan, dan layanan perkotaan
lainnya. Sebagai contoh, keberadaan perusahaan otomotif seperti Toyota, perusahaan
perkebunan, seperti London Sumatera, perusahaan pertambangan, Free Port tentu
memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional Indonesia.
MNC juga memberikan dampak positip bagi pengembangan teknologi, misalnya
perusahaan farmasi dan elektronik.
Di samping keuntungan, MNC dapat memberikan dampak negatif terhadap ekonom lokal,
Keberadaan MNC tertentu bersaing langsung dengan perushaan lokal, misalnya Hyper
Mart. Dalam persaingan MNC dapat merugikan perusahaan lokal karena kehilangan
operasi, permintaan, dan mengalami kerugian.
Dampak budaya. Perusahaan MNC dapat mempengaruhi budaya lokal di mana mereka
beroperasi. Perusahaan meningkatkan standar hidup penduduk lokal dan memperkenalkan
produk dan jasa layanan baru yang sebelumnya tidak ada, Penduduk lokal
mengembangkan norma, standar dan perilaku baru. Sebagian dari perubahan ini positip,
18

misalnya penggunaan peralatan yang lebih aman, kesehatan menjadi lebih baik, obat-
obatan, sanitasi, dan makanan yang lebih hygenis, bergizi, dan sehat. Namun ada pula yang
memberikan pengaruh negatif, misalnya Nestle, memperoleh banyak kritik karena dalam
mempromosikan susu bayi tidak memberikan pelatihan kepada para ibu dalam
menggunakan susu tersebut sesuai dengan formula dan prosedur pemakaian.

Pertanyaan:
1. Apakah Triad dan Quad? Mengapa mereka penting dalam bisnis internasional?
2. Bagaimana perbedaan dalam tingkat pendapatan dan distribusi pendapatan diantara
negara-negara mempengaruhi bisnis internasional?
3. Jelaskan peran perekonomian USA dalam ekonomi dunia?
4. Apa peranan MITI dalam perekonomian Jepang?
5. Apakah Keiretsu?
6. Siapa saja negara yang disebut empat macan Asia? Mengapa mereka penting dalam
bisnis internasional?
7. Apakah chaebol?
8. Jelaskan peran sumber daya alam dan sektor pertanian dalam perekonomian
Afrika?
9. Bagaimana peran perekonomian China dan India dalam bisnis internasional?
10. Bagaimana peran perekonomian negara-negara Asia Tenggara dalam bisnis
internasional?
11. Jelaskan nasionalisasi dan privatisasi dalam lingkungan legal?
12. Jelaskan tiga jenis resiko lingkungan politik?
13. Jelaskan cara meningkatkan lingkungan teknologi di suatu negara?
14. Apakah budaya itu? Jelaskan mengapa ethnocentric dapat mendistorsi panddangan
seseorang terhadap budaya lain?
15. Jelaskan dimensi kerangka kerja (framework) Kluckhohn –Strodbeck dan
Hofstede?
19

BAB 2.

LINGKUNGAN BISNIS INTERNASIONAL

TUJUAN PEMBELAJARAN
Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan tentang:
1. Bank Dunia, dan Bank Pembangunan Multilateral
2. IMF dan Neraca Pembayaran
3. Sistem Moneter Internasional
4. Nilai Tukar
5. Pasar Modal Internasional.

BANK DUNIA DAN BANK PEMBANGUNAN MULTIALTERAL


International bank for Reconstruction and Development (IBRD) atau disebut Bank Dunia
adalah bank internasional untuk rekonstruksi dan pembangunan beserta anggota kelompok
nya, yaitu International Finance Corporation (IFC), International Development
Association (IDA), Multilateral Investment Guarantee Agency (MIGA), dan International
Center for Settlement of Investment Disputes (ICSID). Bank dunia adalah sumber bantuan
terbesar di dunia, yang menyediakan hampir Rp16 milyar pinjaman setahun kepada
negara-negara kliennya. Sebagian terbesar kredit atau pinjaman kelompok diberikan
kepada negara-negara berkembang.
Bank dunia memberikan pinjaman keras, yaitu pinjaman yang berdasarkan tingkat bunga
pasar yang berlaku dan jatuh tempoh yang normal dan hanya diberkan kepada para
peminjam yang sehat kondisi finansialnya.
Bank Pembangunan Multilateral. Bank pembangunan multilateral adlaah institusi
peminjaman internasional yang dimiliki oleh negara-negara anggota. Ada empat bank
pembangunan regional: Bank Pembangunan Afrika (African Deveopment Bank), Bank
Pembangunan Asia (Asian Development Bank), Bank untuk Rekonstruksi dan
Pembangunan Eropa (European Bank for Reconstruction and Development), dan
Kelompok Bank Pembangunan antar Amerika (Inter-American Development Bank
Group). Mereka bekerja terutama dengan negara-negara berkembang.
Bank pembangunan multilateral menyediakan pembiayaan untuk kegiatan pembangunan
melalui beberapa jenis fasilitas keuangan:
20

1. Pinjaman jangka panjang, yang didasarkan pada tingkat bunga pasar. Bank
meminjam pada pasar modal internasional untuk mendanai pinjaman ini dan
meminjamkan kembali kepada pemerintah di negara-negara berkembang.
2. Pinjaman jangka sangat panjang yang merupakan pinjaman dengan suku bunga
yang jauh di bawah tingkat bunga pasar. Fasilitas ini dibiayai melalui kontribusi
langsung dari pemerintah negara-negara donor.
3. Dana hibah, kebanyakan untuk bantuan teknis, jasa konsultansi atau persiapan
proyek.

DANA MONETER INTERNASIONAL (THE INTERNATIONAL MONETARY FUND-IMF)


www.imf.org.
Ball (2005:203) mengatakan bahwa keberadaan IMF mempunyai dampak terhadap bisnis
internasional. Assumsi dasar IMF adalah bahwa kepentingan bersama semua bangsa dalam
suatu sistem moneter internasional yang dapat dilaksanakan jauh melebihi kepentingan-
kepentingan nasionalyang saling bertentangan.
Tujuan IMF adalah untuk membantu perkembangan (1 ) tertib pengaturan devisa, (2) mata
uang yang konvertibel, (3) mempersingkat masa dan mengurangi derajat ketidak
seimbangan dalam neraca pembayaran.
Tiap-tiap negara anggota mempunyai kuota yang sama besrnya dengan jumah iurannya
kepada IMF. Amerika Serikat mempunyai 17,11 persen total suara dan kuotanya adalah
17,47% dari total tersebut. IMF dibentuk sebelum PBB, dan ketika PBB dibentuk, IMF
mempunyai hubungan dengan PBB. Hubungan ini memelihara independensi IMF yang
diperlukan karena adanya kebutuhan dan untuk pengendalian independen atas manajemen
moneter. Kebutuhan ini timbul dari kecenderungan pemerintah untuk mengeluarkan dana
terlalu banyak dan menyebabkan inflasi.

SISTEM AKUNTANSI NERACA PEMBAYARAN (THE BALANCE OF PAYMENT


ACCOUNTING SYSTEM)
Setiap tahun negara-negara membel triliunan barang dan jasa antar negara. Sistem
akuntansi Neraca perdagangan adalah sistem pembukuan dua kolom double- entry
bookeeping yang dirancang untuk mengukur dan mencatat semua transaksi ekonomi antara
penduduk di suatu negara dengan penduduk dari semua negara lain selama periode waktu
tertentu. Neraca pembayaran membantu pembuat kebijakan memahami kinerja ekonomi
21

setiap negara di pasar internasional. Neraca pembayaran juga memberikan pertanda adanya
perubahan yang fundamental dalam persaingan dan membantu pembuat kebijakan
merancang kebijakan publik guna merspon perubahan-perubahan yang terjadi tersebut.
Bagi orang—orang bisnis internasional perlu memperhatikan data-data neraca
pembayaran negara-negara untuk beberapa alasan, sebagai berikut:
1. Data neraca pembayaran membantu mengidentifikasi adanya pasar-pasar baru
untuk barang dan jasa tertentu.
2. Data neraca pembayaran dapat memberikan peringatan bahwa kemungkinan
adanya kebijakan baru yang dapat merubah ilkim bisnis sehingga akan
mempengaruhi operasi perusahaan di negara itu. Sebagai contoh, peningkatan
ekspor yang tajam dapat memberi pertanda memanasnya ekonomi dan
memperketat supply uang domestik. Dalam hal ini, pebisnis akan menurunkan
persedian barangnya dalam mengantisipasi menurunnya permintaan pelanggan.
3. Data neraca pembayaran dapat menunjukkan adanya pengurangan dalam
cadangan devisa negara, yang dapat diartikan bahwa mata uang negara itu akan
mengalami depresiasi dimasa mendatang, hal ini terjadi di Thailand dan Indonesia
pada tahun 1997. Para eksportir pada negara tersebut akan mengalami bahwa
produsen dalam negeri itu akan menjadi lebih bersaing dalam harga.
4. Dalam masa krisis internasional, data neraca pembayaran akan memberikan
pertanda bahwa meningkatnya resiko untuk meminjamkan dana kepada negara
tertentu.
Beberapa aspek dalam neraca pembayaran adalah:
a. Sistem akuntansi neraca pembayaran suatu negara mencatatat transaksi
internasional selama periode tertentu, biasanya satu tahun.
b. Neraca pembayaran hanya mencatat transaksi ekonomi, yaitu menyangkut sesuatu
yang mempunyai nilai uang.
c. Neraca pembayaran mencatat transaksi penduduk satu negara dengan negara-
negara lain, penduduk diartikan individu, perusahaan, badan-badan pemerintah,
atau organisasi nirlaba. Orang-orang yang tinggal sementara di suatu negara,
wisatawan, mahasiswa, militer, personil diplomatik yang tinggal di luar negeri
dianggap penduduk negara asalnya untuk tujuan neraca pembayaran. Perusahaan
dianggap penduduk suatu negara dimana perusahaan itu didirikan. Bagi perusahaan
yang melakukan bisnis internasional dengan mendirikan cabang atau anak
22

perusahaan di luar negeri namun dengan operasi yang tidak terpisah dari
perusahaan induknya, maka dianggap sebagai residen atau penduduk negara
asalnya, sehingga menjadi satu kesatuan dengan induk persahaannya di negara
asalnya. Akan tetapi bila anak perusahaan (subsidiari) di luar negeri mempunyai
operasi yang terpisah dari operasi perusahaan induknya, maka subsidiari tersebut
secara legal menjadi residen di negara tuan rumah tempat lokasi operasinya.
d. Sistem akuntansi neraca pembayaran adalah double-entry system. Setiap transaksi
mempunyai credit entry dan debit entry dengan ukuran yang sama. Entry pertama
adalah pembelian atau penjualan aset, barang atau jasa. Entry kedua adalah
pembayaran atas pembelian atau penerimaan atas penjualan.
Komponen-komponen penting dalam Neraca Pembayaran
Current account. Current account (Rekening berjalan) mencatat empat jenis transaksi
diantara penduduk negara yang berbeda:
1. Ekspor dan impor barang-barang (barang dagangan)
2. Ekspor dan impor jasa-jasa
3. Pendapatan investasi
4. Hadiah

Tabel 2.3. Neraca Pembayaran, Current Account


Debit Kredit
Barang-barang Beli Jual
Jasa-jasa Beli Jual
Dividen dan bunga (pendapatan investasi) Membayar menerima
Hadiah Memberi menerima
Sumber: International Business, Ricky W. Griffin, 2005, p173.
Capital Account. Capital account (rekening modal) mencatat transaksi modal –
pembelian dan penjualan aktiva- diantara penduduk satu negara dengan penduduk negara-
negara lain (lihat Tabel 2.4). Capital account dibagi atas dua kategori: direct foreign
investment (DFI) dan portfolio investasi.

Tabel 2.4. Capital Account (Rekening Modal)


23

Jatuh tempoh Motivasi Jenis investasi


Portfolio (jangka Satu tahun atau Pendapatan Saldo rekening giro
pendek kurang investasi atau Deposito berjangka
fasilitas dagang Kertas dagang
internasional Pinjaman bank
Portfolio (jangka Lebih dari satu Pendapatan Obligasi
panjang) tahun investasi
Direct Foreign Tidak ditentukan Pengendalian aktif Subsidiari asing
Investment terhadap perusahaan Pabrik asing (di luar
(investasi asing (memiliki saham negeri)
langsung) min. 10% dari Usaha patungan
saham yang internasional
memiliki hak suara)
Sumber: International Business, Ricky W. Griffin, 2005, p174.
Aliran modal adalah kredit dalam sistem neraca pembayaran. Aliran modal kredit terjadi
dalam dua cara:
a. Kepemilikan aset dalam suatu perusahaan meningkat. Aliran modal masuk (capital
inflow) terjadi, msalkan bila ada perusahaan asing yang membeli saham
perusahaan di Indonesia. Aliran modal masuk juga terjadi bila ada perushaan asing
yang mendepositokan dananya di Bank di Indonesia.
b. Kepemilikan aset asing oleh penduduk suatu negara menurun.
Aliran modal keluar (capital outflow) adalah debit dalam sistem neraca pembayaran.
Aliran modal keluar dpaat terjadi dalam dua cara:
1. Kepemilikan aset asing oleh penduduk suatu negara meningkat. Misalnya,
kepemilikan saham PT. BAT oleh penduduk Indonesia.
2. Kepemilikan aset asing oleh penduduk suatu negara menurun.
Dampak dari berbagai capital account dalam sistem neraca pembayaran, lihat Tabel 2.5.
Cadangan Devisa (official reserve account)
Rekening ketiga yang penting dalam sistem neraca pembayaran adalah official reserve
account yang dimiliki oleh pemerintah suatu negara. Cadangan ini diperlukan untuk
melakukan transaksi dipasar valuta asing dan dalam transaksi dengan bank-bank sentral di
negara-negara lain. Cadangan devisa resmi terdiri dari empat jenis aset:
1. Emas
2. Valuta asing yang dapat dipertukarkan (convertible)
3. Special Drawing Rights (SDRs)
4. Posisi cadangan di International Monetary Fund
24

Tabel 2.5. Transaksi Aliran Rekening Modal


Debit (outflow) Kredit (inflow)
Portfolio (jangka Menerima pembayaran dari orang Membayar kepada orang asing
pendek) asing
Membeli aset asing jangka pendek Menjual aset jangka pendek
domestik kepada orang asing
Membeli kembali aset domestik Menjual aset asing jangka
jangka pendek dari pemilik pendek yang sebelumnya dibeli
asingnya
Portfolio (jangka Membeli aktiva asing jangka Menjual aset domestik jangka
panjang) panjang (tidak bertujuan untuk panjang kepada orang asing
kontrol perusahaan) (bukan tujuan untuk kontrol)
Membeli kembali aset domestik Menjual aset asing jangka
jangka panjang dari pemilik asing panjang yang sebelumnya dibeli
(bukan tujuan untuk kontrol) (bulan tujuan untuk kontrol)
Investasi asing Membeli aset asing untuk tujuan Menjual aset domsetik kepada
langsung (DFI) kontrol atas perusahaan asing untuk tujuan kontrol
Membeli kembali dari pemilik Menjual aset asing yang
asing suatu aset domestik yang sebelumnya dibeli untuk tujuan
sebelumnya dibeli oleh investor kontrol
asing untuk tujuan kontrol
Sumber: International Business, Ricky W. Griffin, 2005, p175.

SISTEM MONETER INTERNASIONAL


Sistem moneter dewasa ini berasal dari zaman kuno yaitu sistem pertukaran dalam
perdagangan antar suku dengan menggunakan emas dan perak. Perak digunakan dalam
perdagangan di India, Babylonia, dan Phoenicia pada awal ke tujuh sebekum masehi.
Negara-negara di Eropa menggunakan mata uang yang dibuat logam dengan kandungan
emas dan perak pada abad ke 16 dan 17.
Standar Emas
Zaman dahulu koin emas digunakan sebagai alat tukar perdagangan internasional dan
diterima sebagai sistem moneter internasional yang dikenal standar emas. Dalam sistem
standar emas, negara-negara setuju menjual dan membeli mata uang kertas mereka dalam
nilai tukar emas atas permintaan individu atau perusahaan serta membolehkan ekspor
emas dan koin., hal ini bertentangan dengan paham merchantilism untuk menyimpan emas.
Dalam tahun 1821 Kerajaan Inggeris menjadi negara pertama yang menerima standar
emas. Selama abad ke 19 negara-negara yang melakukan menerima standar emas dalam
tradingnya adalah Rusia, USA, Perancis, Jerman, Austria-Hungaria.
Standar emas menciptakan sistem nilai tukar tetap. Nilai tukar tetap adalah harga satu
mata uang dinilai dalam mata uang kedua. Dalam sistem nilai tukar tetap harga (nilai
25

tukar) mata uang tertentu tidak berubah relatif terhadap mata uang lain. Standar emas
menciptakan sistem nilai tukar tetap sebab setiap negara terikat, dipatok, nilai mata
uangnya terhadap emas. Kerajaan Inggeris, sebagai contoh, mematok membeli atau
menjual satu ounce emas untuk 4.247 pound sterling, di samping menetapkan nilai par
pound sterling, atau harga resmi dalam nilai emas. Amerika Serikat setuju membeli atau
menjual satu ounce emas untuk suatu nilai par USD$20.67. Kedua mata uang bebas
dipertukarkan untuk jumlah yang dinyatakan dengan emas, sehingga £4.247 = 1 ounce
emas =$20.67 sehingga nilai tukar tetap pound dan dolar adalah £1=$4.867, atau
$20.67/£4.247. Sistem standar emas berakhir sampai pada akhir perang dunia I.
Berakhirnya Standar Emas
Selama perang dunia I sterling berbasis standard emas tidak dapat berjalan. Dengan adanya
peperangan, transaksi dagang negara-negara sekutu terhenti. Kondisi ekonomi diwarnai
dengan tingginya inflasi, pengangguran tinggi, ketidakstabilan politik, dan lainnya yang
menyebabkan runtuhnya perekonomian Eropa. Bank of England tidak mampu
mempertahankan stabilitas nilai tukar pound sterling terhadap emas, hal ini karena
terbatasnya cadangan emas, sehingga pada 21 September 1931 membiarkan nilai pound
sterling mengambang (float) yaitu ditentukan oleh kekuatan pasar permintaan dan
penawaran terhadap pound.
Era Bretton Wood
Kehancuran sistem moneter dan perdagangan setelah perang dunia I menciptakan keadaan
ekonomi yang mendorong perang dunia II. Inflasi, pengangguran dan biaya untuk
mebangun kembali kerusakan akibat perang menciptakan ketidak stabilan politik yang
menyebabkan dikatator fascis dan komunis (Hitler dan Mussolini) berupaya
mengendalikan pemerintahan mereka masing-masing. Diplomat barat berupaya
menciptakan lingkungan ekonomi yang mendorong terciptanya kesejahteraan rakyat dan
kedamaian paska perang dunia II. Dalam tahun 1944 para wakil negara berkumpul di
Bretton Wood, New Hampshire dengan tujuan untuk memperbaharui standar emas dengan
perubahan mendasar. Mereka sepakat menciptakan dua organisasi internasional baru, yaitu
International Bank for Reconstruction and Development (IBRD) dan International
Monetary Fund (IMF). IBRD dikenal dengan nama Bank Dunia, berdiri tahun 1945,
dengan tujuan untuk membantu keuangan bagi negara Eropa yang rusak akibat perang
dunia II. Tugas ini selesai sampai tahun 1950an dibawah bantuan Marshal Plan.
Kemudian misi bank dunia yang baru – membangun perekonomian negara-negara
26

berkembang. Sejak misi bank dunia diperluas, maka bank dunia menciptakan tiga
organisasi affiliasinya:
1. The International Development Association (IDA)
2. The International Finance Corporation (IFC)
3. The Multilateral Investment Guarantee Agency (MIGA)

NILAI TUKAR
Valuta asing adalah komoditi yang terdiri dari mata uang yang dikeluarkan oleh negara-
negara lain. Seperti komoditi lain, harga valuta asing – dalam sistem nilai tukar
mengambang- tergantung dari permintaan dan penawaran valuta asing tersebut di pasar
valuta asing.
Mata uang negara-negara dapat dibedakan atas convertible currencies dan inconvertible
currencies. Convertible currencies adalah mata uang yang bebas dapat dipertukarkan di
pasar valuta asing, sebut juga hard currencies, misalnya USD, Euro, Yen, dan Dolar
Kanada. Sedangkan Inconvertible currencies adalah mata uang yang tidak diperdagangkan
secara bebas, karena dibatasi oleh undang-undang domestik yang dikeluarkan pemerintah
negara itu, atau memang permintaan asing terhadap mata uang tersebut rendah, misalnya
mata uang negara-negara berkembang.
Pasar Spot dan Forward
Pasar spot atau nilai tukar spot adalah transaksi valuta asing untuk digunakan segera.
Transaksi spot meliputi 40% dari semua transaksi valuta asing. Pasar forward terdiri dari
transaksi valuta asing yang akan terjadi dimasa mendatang. Nilai tukar forward
diumumkan bahwa penyerahan 30 hari, 90 hari, 180 hari mendatang. Biasanya kurs
forward itu diumumkan dalam Wall Street Journal, yang menunjukan kurs pada hari Rabu,
21 Pebruari, 2004, Lihat Tabel berikut:
Tabel 2.6. Kurs Spot dan Kurs Forwad Pound/USD
Ekuivalen USD $ Mata uang Pound per USD$
Rabu Selasa Rabu Selasa
British Pound (Spot) £ 1.4429 1.4472 0.6930 0.6910
30-hari Forward 1.4428 1.4470 0.6931 0.6911
90-hari Forward 1.4419 1.4462 0.6935 0.6915
180-hari Forward 1.4404 1.4448 0.6943 0.6921
Sumber: International Business, Ricky W. Griffin, 2005, p196.
Banyak pula pebisnis menggunakan pasar forwad untuk melakukan transaksi swap (swap
transaction), yaitu suatu transaksi di mana mata uang yang sama dibeli dan dijual secara
27

bersamaan (simultan), tetapi penyerahan dibuat pada dua titik waktu yang berbeda.
Sebagai contoh, “spot against forward” swap, Pimpinan sebuah pabrik USA meminjam
£10 juta dari bank Inggeris untuk jangka waktu 30 hari dan akan menjual £10 juta itu di
pasar spot untuk memperoleh US$ dan secara simultan membeli £10 juta (termasuk bunga
pinjaman) dalam 30 hari kedepan di pasar forward untuk membayar kembali pinjaman
dalam pound tersebut.
Selain itu dalam mekanisme perdagangan valuta asing ada currency option, yaitu
membolehkan, tetapi tidak mesti, sebuah perusahaan membeli atau menjual sejumlah
valuta asing tertentu, pada harga (kurs) tertentu, sampai dengan waktu/ tanggal tertentu.
Call option memberikan hak untuk membeli valuta asing, sedangkan put option memberi
hak untuk menjual valuta asing. Currency option diperdagangkan kepada publik pada
bursa yang terorganisir baik di seluruh dunia. Sebagai contoh perdagangan opsi di USA
dilakukan pada Foreign-Exchange Options di Chicago Mercantile Exchange.

Arbitrage dan Pasar Valuta Asing


Suatu hal penting dalam pasar valuta asing adalah aktivitas artbirage. Arbitrage adalah
membeli produk tanpa risiko di satu pasar untuk segera menjual produk itu dipasar kedua
dengan tujuan memperoleh profit dari perbedaan harga.
Arbitrage barang –Paritas Daya Beli (Purchasing Power Parity).
Seandainya harga suatu barang berbeda di antara dua pasar, orang cenderung membeli
tersebut di pasar yang menawarkan harga lebih rendah, dan menjual kembali barang
tersebut di pasar yang menawarkan harga yang lebih tinggi. Di bawah hukum satu harga
(the law of one price) arbitrage seperti itu akan terus berlangsung sampai harga barang di
kedua pasar itu sama (tidak termasuk biaya transaksi,ongkos angkut, pajak, dan lainnya).
Arbitrage barang-barang lintas batas negara dijelaskan oleh teori puchasing power parity
(PPP). Teori ini menyatakan bahwa harga-harga atas barang yang dapat diperdagangkan,
bila dinyatakan dalam mata uang yang sama, akan cenderung sama pada lintas negara
sebagai hasil perubahan nilai tukar. PPP terjadi karena proses pembelian barang di pasar
murah dan menjual kembali di pasar mahal mempengaruhi permintaan barang itu, dan
juga harganya, valuta asing sama halnya pasar barang itu sendiri dalam dua pasar produk
yang dipertanyakan. Sebagai contoh, diasumsikan nilai tukar US$ 0.80=Canada $1.
Misalkan celana Jean Levis di jual di USA US$24 dan di Kanada Can$30. PPP akan terjadi
dalam hal ini. Pada nilai tukar sekarang = (US$0.80/Can$1) x Can$30=US$24.
28

Jadi Jean levis itu sama harganya baik di pasar USA maupun di pasar Kanada, maka tidak
ada warga USA ataupun warga Kanada untuk membeli Jean levis itu dari negara lain.

PENENTUAN NILAI TUKAR


Manajemen perusahaan multinasional mesti secara terus menerus memantau
perkembangan nilai tukar, karena aliran kas mereka sangat tergantung kepada perubahan
nilai tukar. Madura (2003:107) menyarankan agar manajemen MNC perlu memahami
apakah faktor-faktor yang mempengaruhi pergerakan nilai tukar dan bagaimana mereka
dapat merespon perubahan dalam kondisi tertentu.
Keseimbangan Nilai Tukar
Perubahan nilai tukar dapat diukur dengan membanding nilai tukar sekarang dengan nilai
tukar sebelumnya: Persentase perubahan nilai valuta asing = (S-St-1/ St-1) x100%
Perhitungan perubahan nilai tukar sangat mudah, yang sulit adalah menjelaskan mengapa
nilai tukar berubah dan memprediksi bagaimana nilai tukar itu akan berubah di masa
mendatang. Kita mengetahui bahwa nilai tukar adalah harga suatu mata uang. Oleh
karena itu seperti layaknya komoditi, maka nilai tukar ditentukan oleh faktor permintaan
dan penawaran (supply and demand) terhadap mata uang tersebut. Titik keseimbangan
antara supply and demand disebut nilai tukar keseimbangan (equilibrium).
Misalkan jual kurs spot Sin$1 yang diminta pemasok valuta asing adalah Rp7,100.
Sedangkan para pembeli valtas asing menawar harga beli Rp6,900 per Singapore dolar.
Bila posisi tawar menawar antara penjual Sin$ dan pembeli Sin$ sama, maka harga
negosiasi atau equlibrium akan terjadi pada Rp7,000 per Sin $. Lihat contoh penentuan
nilai tukar ekulibrium, gambar 1 sebagai berikut:
Nilai Sin $ dalam Rp S
7,100
7,000
6,900
D

Kuantitas Sin $
Gambar 2.1. Penentuan Ekulibrium Nilai Tukar
Faktor-faktor yang mempengaruhi Nilai Tukar
29

Madura (2003:111-117) adapun faktor-faktor yang mempengaruhi nilai tukar adalah


tingkat inflasi relatif, suku bunga relatif, tingkat pendapatan, pengendalian pemerintah,
ekspektasi, dan interaksi antar faktor-faktor inflasi, suku bunga, pendapatan, pengendalian
pemerintah dan ekspektasi. Ringkasan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi nilai tukar,
lihat Gambar 2.2. berikut:

Trade-Related Factors

Demand for Demand for


Inflation Differential Foreign Goods Foreign Currency

Income Differential
Foreign Demand Supply of the
Gov’t Trade Restrictions for Imported Goods Foreign currency Exchange rate
For sale Between the Foreign
Financial Factors Currency and
Domestic
Domestic demand Domestic demand Currency
Interest Rate Differential for foreign securities for foreign currency

Capital flow Restrictions Foreign demand Supply of the


For domestic securities Foreign Currency
For Sale

Gambar 2.2. Summary of how Factors Can Affect Exchange Rates


Sumber: Adopted from International Financial Management, Jeff Madura, 2003, p117, sedikit
dimodifikasi oleh penulis modul.

PASAR MODAL INTERNASIONAL


Bank-bank Internasional Penting
Sistem perbankan internasional merupakan pusat pasar keuangan terbesar di dunia yang
berkantor pusat di USA, Jepang, Inggeris, Jerman, dan Francis. Bank-bank internasional
beroperasi secara global. Perbankan internasional mempunyai banyak bentuk. Bentuk yang
paling banyak adalah hubungan koresponden antar bank yang berlokasi di banyak negara.
Hubungan koresponden adalah hubungan agen di mana suatu bank bertindak sebagai agen
atau pejabat koresponden untuk bank lain dalam negara asal atau sebaliknya.
Dalam operasi internasional di luar negeri sebuah bank dapat mendirikan anak perusahaan
bank yang dikelola secara badan hukum terpisah yang disebut subsidiary bank di luar
negeri, kalau tidak terpisah secara badan hukum dari induknya, maka disebut branch
bank (bank cabang).
Pelayanan jasa bank umum. Bank internasional yang beroperasi di luar negeri
memberikan jasa layanan kepada eksportir dan wisatawan untuk penukaran valuta asing
atau cek perjalanan dengan mata uag lokal. Bank juga memberikan layanan berupa:
30

 Pembiayaan jangka pendek untuk pembelian


 Transfer elektronik dana internasional
 Pembelian berjangka atas valuta asing
 Advis dokumentasi atas impor dan pembayaran barang-barang yang diimpor
Jasa layanan Perbankan dalam Investasi. Bank- bank internasional juga melayani jasa
investasi. Layanan investasi ini juga diberikan oleh perusahaan sekuritas besar seperti
Salomon Smith Barney, Goldman Sach, dan Merrill Lynch. Selain itu perbankan
intenasional memberikan fasilitas bagi perusahan yang akan memproleh dana pinjaman
atau ekuitas dalam aktivitas merger dan akusisi perusahaan domestik dan perusahan asing.
Pasar Obligasi Internasional
Pasar obligasi internasional adalah sumber pembiayaan hutang bagi setor pemerintah,
organisasi internasional, dan korporasi besar. Pasar obligasi internasional dibedakan atas
dua jeins: foreign bond dan euro bond. Foreign bond (obligasi asing) adalah obligasi yang
diterbitkan oleh emiten negara A dan dijual kepada investor di negara B dan didemonimasi
dalam mata uang negara B. Sebagai contoh, perusahaan Emiten Nestle, sebuah korporasi
Swiss, menerbitkan obligasi dalam mata uang Yen dan dijual utama kepada investor di
Jepang. Eurobond (obligasi eropa) adalah obligasi yang diterbitkan oleh emiten negara A
tetapi dijual kepada investor penduduk negara-negara lain. Sebagai contoh PanAm
meminjam dana sebesar $500 milyar untuk membiayai pembelian pesawat udara dengan
menjual Obligasi Eropa dalam mata uang USD$ kepada investor di Denmark dan Jerman.
Mata uang USD dan Euro adalah mata uang yang moninan digunakan dalam emisi obligasi
di pasar internasonal. Global bond diemisi di suatu negara asing sebagai instrumen
keuangan yang likuid dalam skala besar dan diperdagangkan di mana-mana, di mana
emisinya disponsori oleh Bank Dunia.

PASAR SAHAM GLOBAL


Meningkatnya perkembangan operasi perusahaan MNC dan peningkatan teknologi
telekomunikasi mendorong perkembangan pasar saham secara global. Perusahaan MNC
yang baru memasuki pasar global dapat melakukan emisi saham di pasar internasional, di
samping emisi saham domestiknya. Sebagai contoh, perusahaan-perusahaan Farmasi
Swiss melakukan emisi saham di Amerika sehubungan dengan operasi perusahaan baru
mereka dibidang bioteknologi. Perusahaan yang beroperasi di pasar global dapat
melakukan emisi saham melalui anak perusahaannya (subsidiary) di luar negeri. Sebagai
31

contoh, perusahaan Disney Island Company menjual 51% sahamnya pada Disney Land
Paris kepada investor di Perancis.
Pertanyaan:
1. Jelaskan peran bank-bank internasional dalam pasar valuta asing?
2. Jelaskan beberapa bentuk operasi bank umum internasional?
3. Apa karakteristik utama pusat-pusat keuangan internasional?
4. Jelaskan bentuk aktivitas arbitrasi yang mempengaruhi pasar valuta asing?
5. Jelaskan empat jenis rekening dalam current account?
6. Mengapa perusahaan MNC perlu memberikan perhatian kepada statistik Neraca
pembayaran negara-negara asing?
7. Jelaskan apa yang menyebabkan neraca pembayaran suatu negara mengalami
surplus atau defisit?
8. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi nilai tukar?
9. Jelaskan dengan contoh dan grafik ekulibrium nilai tukar (kurs)?
10. Jelaskan kurs spot dan kurs forward ?
11. Jelaskan pasar obligasi global?
12. Jelaskan pasar saham internasional?
13. Apa saja bentuk cadangan devisa?
14. Jelaskan fungsi IMF?
15. Jelaskan fungsi Bank Dunia dan Bank Pembangunan Multilateral ?
16. Sebutkan tiga badan afiliasi dalam Bank Dunia?
17. Apa beda nilai tukar tetap dan nilai tukar mengambang?

BAB 3
TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL DAN INVESTASI
32

TUJUAN PEMBELAJARAN
Mahasiswa dapat memahami:
1. Teori Perdagangan Klasik berbasis Negara
2. Teori Perdagangan modern berbasis perusahaan
3. Teori Keunggulan Daya Saing Nasional oleh Porter
1. Sekilas Investasi Internasional
1. Teori Investasi Internasional
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi DFI

TEORI PERDAGANGAN KLASIK BERBASIS NEGARA:


1. Teori Merchantilism
Teori-teori perdagangan internasional dikembangkan sejalan dengan bangkitnya negara-
negara besar di Eropa pada abad ke 16. Oleh karena itu tidak mengherankan bila teori awal
memfokuskan pada negara tertentu saja dalam kaitannya dengan aktivitas ekspor dan
impor.
Teori Merchantilism adalah suatu falsafah ekonomi yang mempertahankan kekayaan
suatu negara yang diukur dengan kepemilikan emas dan perak. Menurut teori ini suatu
negara harus memiliki sebanyak mungkin emas dan perak yang dapat diperoleh melalui
surplus perdagangan ekspor terhadap impor. Kebijakan penguasaan atas kekayaan emas
dan perak digunakan oleh pihak kerajaan untuk membayar pasukan untuk menaklukan
negara lain dalam upaya memperluas kekuasaannya, keadaan ini terjadi pada abad ke 16.
Dalam upaya mendorong ekspor, maka merchantalist mendorong sektor industri
manufaktur untuk meningkatkan produksi produk ekspor, memberikan keringanan pajak,
dan subsidi. Hal ini tentu sangat menugntungkan para pelaku bisnis dan karyawannya.
Dalam hal impor merchantilist mengeluarkan aturan tentang pembatasan impor,
pemberian kuota dan melindungi manufaktur dalam negeri. Selama masa imperialisme
Inggeris, pemerintah sering mengalihkan kebijakan merchantilisme ke daerah jajahannya
(koloni). Sebagai contoh, Navigation Act tahun 1660 mengatur bahwa barang-barang
yang diimpor oleh koloni Amerika harus dikirimkan dari Kerajaan Inggeris Raya.
Merchantilisme tidak menguntungkan semua masyarakat, karena sebagian besar
kebijakannya menguntungkan perusahaan dan pekerja perusahaan, namun kebijakan
mereka trsebut masih berlaku sampai pada zaman modern yang disebut dengan
neomerchantilist atau protectionist, misalnya di Amerika Serikat ada kelompok-kelompok
33

ini, misalnya Congress of Industrial Organization, American Federation of Labor, industri


tekstil, perusahaan baja, gula, dan petani kacang tanah. Pada tahun 1990an Jepang
membolehkan impor beras sebesar 10% dari kebutuhan pasarnya. Perusahaan Asia dan
perusahaan Amerika Utara mengkritik kebijakan merchantilism Eropa yang membatasi
impor barang-barang seperti daging, mobil, dan videorecorder.
2. Teori Absolute Advantage (Keunggulan Absolut)
Teori ini diperkenalkan oleh Adam Smith, seorang ekonom Skotlandia yang dianggap
sebagai bapak ekonomi pasar-bebas. Dalam bukunya An Inquiry into the Nature and
Causes of the Wealth of Nations (1776), Adam Smith menyerang dasar pemikiran kaum
merchantilism dan mengatakan bahwa merchantilism benar-benar telah melemahkan
perekonomian suatu negara. Menurut dia merchantilism telah merampok kemampuan
individu untuk melakukan perdagangan bebas dan keuntungan dari pertukaran secara
sukarela. Smith menyarankan perlu adanya perdagangan bebas antar negara sebagai alat
untuk memperbesar kekayaan suatu negara. Perdagangan bebas memungkinkan suatu
negara untuk mengembangkan sejumlah barang dan jasa dengan cara melakukan
spesialisasi dibidang produksi dan perdagangannya. Smith mengemukakan teori absolute
advantage yang mengatakan bahwa suatu negara harus mengekspor barang dan jasa yang
dihasilkannya secara lebih produktif dan lebih efisien dibanding negara lain dan
mengimpor barang dan jasa dari negara lain yang mampu berproduksi lebih produktif dan
efisien.
3. Teori Comparative Advantage (keunggulan komparatip)
Teori Absolute Advantage sangat rasional (masuk akal), akan tetapi teori ini mempunyai
kelemahan. Bagaimana seandainya suatu negara mempunyai suatu keunggulan absolute
atas kedua produk. Dalam teori absolute advantage tentu tidak akan terjadi perdagangan
internasional atas negara tersebut.
David Ricardo, awal abad ke 19, seorang ekonom Inggeris, memberi solusi atas persoalan
tersebut, dengan mengemukakan theory of comparative advantage, yang menyatakan
bahwa suatu negara dapat memproduksi dan mengekspor barang-barang dan jasa-jasa yang
mana negara itu mempunyai keunggulan relatif dibanding negara lain dan melakukan
impor barang dan jasa dari negara yang mempunyai keunggulan relatif dalam
memproduksi barang dan jasa tertentu dibanding negara lain. Perbedaan antara kedua teori
tersebut adalah: absolute advantage melihat kepada perbedaan produktivitas absolute,
sedangkan comparative advantage melihat pada perbedaan produktivitas relatif.
34

Perbedaan terjadi sebab teori comparative advantage terkait dengan konsep opportunity
cost dalam penentuan barang mana yang harus diproduksi oleh suatu negara. Opportunity
cost atas suatu barang adalah seberapa besar nilai untuk memperoleh suatu barang
tertentu.
4. Teori Comparative Advantage with Money
Pelajaran dari teori comparative advantage adalah sederhana: anda lebih baik
menspesialisasikan dengan apa yang dapat anda lakukan relatif terbaik. Memproduksi dan
mengekspor barang dan jasa di mana anda relatif terbaik untuk memproduksinya, dan
membeli barang dan jasa dari pihak lain karena mereka (pihak lain) tersebut lebih baik
dalam memproduksi barang dan jasa tersebut dibandingkan anda.
Dalam dunia ekonomi bila memproduksi lebih dari dua barang dan jasa dan dibuat oleh
lebih dari dua negara, akan terjadi barter (pertukaran). Hambatan perdagangan akan
muncul, seseorang harus membayar biaya transpor ke pasar, dan pihak lain harus
membayar faktor input untuk memproduksi barang, sehingga dalam dunia ekonomi harus
menggunakan uang untuk memfasilitasi pertukaran tersebut.
5. Teori Relative Factor Endowment
Teori comparative advantage mengundang pertanyaan: apakah yang menentukan bahwa
produk suatu negara tertentu akan mempunyai keunggulan komparatif? Untuk mejawab
hal ini seorang ekonom Swedia, Eli Heckscher dan Bertil Ohlin, mengembangkan theory
of relative factor endowments, sekarang sering disebut Heckscher-Ohlin theory. Teori
mereka mempunyai dua dasar observasi sbb:
1. Factor endowments for types of resources vary among countries (adanya faktor-faktor
endowment untuk jenis sumberdaya tertentu berbeda antar negara), sebagai contoh,
Indonesia mempunyai tanah yang subur dan luas, Arab Saudi mempunyai cadang
minyak mentah yang besar, dan China mempunyai sangat banyak tenaga kerja..
2. Goods differ according to the types of factors that are used to produce them (barang-
barang berbeda menurut jenis-jenis faktor-faktor yang digunakan untuk memproduksi
barang-barang tersebut), Sebagai contoh produksi padi/beras membutuhkan tanah
yang subur, produksi minyak membutuhkan cadangan minyak, dan memproduksi
pakaian membutuhkan banyak tenaga kerja.
Heckscher and Ohlin mengembangkan teori mereka: bahwa suatu negara mempunyai
keunggulan komparatif dalam memproduksi barang-barang yang secara intensif
menggunakan sumber daya (faktor produksi) yang berlimpah. Sehingga negara itu dapat
35

mengekspor hasil produksinya yang berlimpah tersebut. Teori ini di uji secara empiris
setelah perang dunia II oleh seorang ekonom Wassily Leontief dengan menggunakan
input-output analysis. Leontif menggunakan model input-output dalam ekonomi USA
memperkirakan jumlah kuantitas tenaga kerja dan modal yang diperlukan untuk
menghasilkan barang-barang ekspor USA dan impornya senilai $1 juta tahun 1947.

TEORI PERDAGANGAN MODERN BERBASIS PERUSAHAAN


Sejak perang dunia II riset bisnis internasional lebih memfokuskan pada peran perusahaan
dari pada peran negara dalam mempromosikan perdagangan internasional. Teori-teori
berbasis perusahaan telah berkembang dengan beberapa alasan: (1) meningkatnya
perkembangan perusahaan Multinasional besar dalam ekonomi internasional setelah
perang dunia; (2) ketidak mampuan teori-teori berbasis negara untuk menerangkan dan
memprediksi keberadaan dan pertumbuhan perdagangan intra-industri, dan (3) kegagalan
Leontief dan para peneliti lainnya secara empiris memvalidasi teori country-based
Heckscher – Ohlin. Berbeda dengan teori-teori berbasis negara, maka teori berbasis
perusahaan menyatukan faktor-faktor kualitas, teknologi, merek dagang, dan loyalitas
pelanggan dalam menjelaskan arus perdagangan. Sebab perusahaan adalah agen-agen
perdagangan internasional, bukan negara, sehingga teori-teori yang lebih baru ini
memfokuskan penelitian atas peranan perusahaan dalam mempromosikan ekspor dan
impor.
1. Teori Country Similarity
Teori-teori berbasis negara, seperti teori keunggulan komparatif memberikan penjelasan
yang baik tentang perdagangan intra-industri diantara negara-negara. Perdagangan intra-
industri adalah pertukaran barang–barang yang dihasilkan oleh satu industri di negara A
dengan barang yang diproduksi oleh satu industri yang berbeda di negara B, misalnya
pertukaran anggur Perancis dengan jam rasio buatan Jepang. Banyak perdagangan
internasional terdiri dari intraindustry trade, yaitu perdagangan antar dua negara atas
barang yang diproduksi oleh industri yang sama. Sebagai contoh, Jepang mengekspor
Toyota ke Jerman, sementara Jerman mengekspor BMW ke Jepang.
Dalam tahun 1961 ekonom Swedia Steffan Linder menjelaskan fenomena perdagangan
intraindustri. Linder membuat hipotesis bahwa perdagangan internasional atas barang-
barang industri hasil dari kesamaan preferensi diantara konsumen di negara-negara yang
sama pada tahap pengembangan ekonominya. Dalam pandangan beliau perusahaan pada
36

mulanya memproduksi barang-barang untuk melayani pasar domestik. Tatkala mereka


memasuki peluang pasar ekspor, mereka menemukan bahwa pasar asing lebih
menjanjikan keuntungan adalah di negara-negara di mana preferensi konsumennya sama
dengan yang ada di pasar domestik. Sebagai contoh, di Pasar Jepang, menyediakan mobil
BMW untuk konsumen yang mengejar pretise, performansi mobil yang baik sama halnya
dengan konsumen yang membeli mobil tersebut di Jerman. Juga di pasar Jerman penjualan
mobil Toyota bai pelanggan yang mengutamakan kualitas handal dan konsumen
berorientasi kepada nilai, sama halnya dengan orientasi konsumen di pasar Jepang.
Teori company similarity yang dikemukakan oleh Linder menyarankan bahwa
kebanyakan perdagangan dalam barang-barang manufaktur terjadi di antara negara-
negara dengan pendapatan perkapita yang relatif sama dan perdagangan intra-industri atas
barang-barang manufaktur yang juga sama.
2. Product Life Cycle Theory (teori siklus hidup produk)
Teori product life cycle dikembangkan oleh Raymond Vernon dari Harvard Business
School pada tahun 1960an, international product life school theory meneliti peranan
inovasi, ekspansi pasar, keunggulan komparatif, dan strategi untuk merespons persaingan
global dalam bidang produksi, perdagangan, dan keputusan investasi. Siklus hidup
produk internasional terdiri dari tiga tahap, yaitu tahap produk baru (new product),
produk kematangan (maturing product), dan produk terstandarisasi (standadized
product).
3. Teori Global Strategic Rivalry
Penjelasan terkini dalam pola perdagangan internasional dikemukakan oleh ekonom Paul
Krugman dan Kevin Lancaster pada tahun 1980an, mereka meneliti dampak dari arus
perdagangan dari strategi bersaing global diantara perusahaan MNC. Menurut pandangan
ini, perusahaan berjuang untuk mengembangkan keunggulan daya saing yang
berkelanjutan dalam rangka mendominasi pasar global. Seperti pendekatan Linder, teori
global strategic rivalry memperkirakan bahwa perdagangan intra-industri akan berjadi
pada tempat-tempat yang sama. Namun, teori ini memfokuskan pada keputusan strategik
perusahaan ketika mereka bersaing secara internasional. Keputusan ini mempengaruhi
perdagangan internasional dan investasi internasional. Perusahaan seperti Caterpillar dan
Komatsu, Unilever dan Procter & Gamble, Toyota & Ford, Kodak dan Fuji secara terus
menerus bermain tikus dan kucing satu dengan lainnya atas basis global ketika mereka
mencoba untuk mengungkit kekuatan dan menetralisir persaingan mereka.
37

TEORI KEUNGGULAN DAYA SAING NASIONAL OLEH PORTER


Michael Porter, profesor Harvard Business School, mengemukakan teori National
Competitive Advantage sebagai teori perdagangan internasional terbaru. Porter percaya
bahwa keberhasilan dalam perdagangan internasional datang dari empat country-and firm-
specific-elements: faktor kondisi, kondisi permintaan, keterkaitan dan dukungan industri,
dan strategi perusahaan, struktur, dan persaingan.
Factor conditions.
Faktor-faktor kebutuhan produksi pada suatu negara mempengaruhi kemampuannya untuk
bersaing secara internasional. Faktor-faktor endowment produksi dasar adalah tanah,
tenaga kerja, dan modal dipandang oleh teori perdagangan klasik termasuk faktor-faktor
kemajuan seperti tingkat pendidikan tenaga kerja dan kualitas infrastruktur. Porter
menekankan peranan pelatihan, penelitian, dan inovasi.
Demand Conditions.
Porter menyajikan kondisi permintaan dalam empat elemen sebagai empat sudut permata
berlian (diamond), seperti dalam Gambar 3.3.

Firm Strategy
Structure and Rivalry

Factor Demand
Conditions Conditions

Related and
Supporting Industries

Gambar 3.3. Porter’s Diamond National Competitive Advantage


Sumber: “The Competitive Advantage of Nations” by Michael E. Porter, March/April
1990.

SEKILAS INVESTASI INTERNASIONAL


Perdagangan merupakan aktivitas penting dalam bisnis internasional, aktivitas penting
lainnya adalah investasi internasional, di mana penduduk di suatu negara memasok modal
ke negara lain. Seringkali aktivitas perdagangan dan investasi saling bergantian satu sama
lain. Sebagai contoh, pabrik Honda di Amerika Serikat melakukan perdagangan
internasional karena pabrik tersebut memungkinkan adanya ekspor mobil dan suku cadang
38

dari pabrik di Jepang ke Amerika Serikat. Dalam hal lain perdagangan internasional dan
investasi internasional saling melengkapi. Sebagai contoh, untuk mengurangi biaya
produksi, komputer Compaq yang berpusat di Houston, Texas, USA mengoperasikan dua
pabrik di Skotland “Silicon Glen” kawasan antara Glassgow dan Edinburgh yang
merupakan 10% dari produksi komputer peronal dunia. Disamping itu, Compaq USA
melakukan investasi pabrik di Skotlandia dan juga melakukan ekspor dari sana ke negara
lain.
Jenis-jenis Investasi Internasional
Investasi internasional dibagi atas portfolio investment dan direct foreign investment
(DFI). Portfolio Investments adalah kepemilikan sekuritas secara pasif, misalnya saham,
obligasi, dan aktiva keuangan lainnya dan tidak ikut mengendalikan manajemen. Tujuan
kepemilikan sekuritas tersebut adalah utuk mengejar imbal hasil yang menarik atas dana
yang diinvestasikan dengan upaya mengurangi risiko melalui diversifikasi dalam portfolio
investasi tersebut.
Direct Foregin Investment (DFI) adalah akuisisi atas aset asing untuk tujuan
pengendaliannya. DFI dapat pula dilakukan dalam beberapa bentuk lain, membeli aset di
luar negeri, mendirikan perusahaan baru di luar negeri, usaha patungan ataupun kemitraan
bisnis.
Pertumbuhan DFI
Pertumbuhan DFI selama 30 tahun terakhir sangat besar.dalam tahun 1967 sebesar USD
112 milyar meningkat menjadi tiga puluh kali lipat pada tahun 1997 sebesar USD 3541
milyar. Sasaran investasi adalah Eropa Timur (35%), Uni Eropa (33%), dan negara
berkembang (32%).

TEORI INVESTASI INTERNASIONAL


1. Keunggulan kepemilikan (ownership advantages)
Teori keunggulan kepemilikan menyatakan bahwa suatu perusahaan yang memiliki aktiva
bernilai tinggi dapat menciptakan keunggulan bisnis secara domestik dan aset tersebut
dapat pula digunakan untuk memperoleh keunggulan dalam pasar perdagangan
internasional melalui aktivitas investasi asing langsung. Adapun aktiva yang bernilai
tersebut antara lain adalah merek dagang, teknologi, dan skala ekonomi dalam produksi.
2. Teori Internalisasi
39

Teori internalisasi adalah teori yang berlandaskan pada konsep biaya transaksi. Biaya
transaksi adalah biaya-biaya yang dikeluarkan dalam suatu transaksi, yaitu dihubungkan
dengan negosiasi, pemantauan, dan pelaksanaan suatu kontrak. Suatu perusahaan akan
menentukan apakah lebih baik menyewa atau membeli/ memiliki aset di luar negeri atau
kegiatan kontrak dengan perusahaan asing seperti waralaba, lisensi, persetujuan pasokan.
Teori internalisasi menyatakan bahwa DFI terjadi bila produksi internasional secara
internalisasi dalam perusahaan, bila biaya negosiasi, pemantauan, dan biaya kontrak
dengan perusahaan lain cukup tinggi
3. Teori Electic oleh Dunning
Teori electic dikemukakan oleh John Dunning yaitu mengkombinasikan keunggulan
kepemilikan, keunggulan lokasi, dan keunggulan internalisasi. Menurut Dunning, DFI
akan terjadi bila ada tiga kondisi, yaitu:
a. Ownership Advantage. Perusahaan mesti memiliki beberapa keunggulan daya
saing yang dapat mengatasi kelemahan dalam bersaing dengan perusahaan asing
yang beroperasi dinegeri mereka. Keunggulan ini bia berbentuk merek dagang,
kepemilikan teknologi, keunggulan skala ekonomi, dan lainnya. Contoh Caterpillar
mempunyai ketiga keunggulan tersebut dalam bersaing dengan perusahaan lokal.
b. Locational Advantage. Melaksanakan kegiatan bisnis di lokasi luar negeri lebih
menguntungkan dibanding beroperasi di lokasi dalam negeri. Sebagai contoh,
perusahaan Caterpillar memperoduksi buldozer di Brasil karena adanya biaya upah
buruh lebih murah dan menghindari tarif pajak yang tinggi dibanding bila barang-
barang tersebut diekspor dari pabrik yang ada di Amerika.
c. Internalization Advantage. Perusahaan mesti memperoleh keuntungan lebih besar
atas pengendalian aktivitas bisnis asing daripada mengoperasikan suatu perusahaan
lokal secara independen dalam memberikan layanan. Pengendalian sangat
menguntungkan, sebagai contoh, bila pemantauan dan pengendalian atas kinerja
kontrak pada perusahaan lokal adalah mahal, maka perusahaan lokal dapat
ketinggalan teknologi atau reputasi perusahaan dan merek dagangnya buruk
kinerjanya akibat perilaku perusahaan lokal.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DFI


40

Ada sejumlah faktor yang mempengaruhi keputusan sebuah perusahaan untuk melakukan
investasi langsung di luar negeri. Faktor-faktor tersebut dapat diklasifikasikan sebagai
faktor supply, faktor demand, dan faktor politik, seperti terlihat dalam Tabel 3.7
FAKTOR SUPPLY. DFI dapat didorong dengan upaya-upaya oleh suatu perusahaan
dalam mengendalikan biayanya sendiri. Beberapa hal penting sebagai faktor pemasok
dapat mempengaruhi keputusan untuk melakukan DFI adalah biaya produksi, logistik,
ketersediaan sumber daya alam, dan akses terhadap teknologi penting.
Biaya produksi. Perusahaan-perusahaan yang melakukan DFI dengan biaya produksi
lebih rendah. Lokasi produksi asing dapat menjadi lebih menarik daripada domestik karena
adanya daya tarik biaya tanah lebih murah,tarif pajak, sewa real estate atau karena adanya
upah tenaga kerja teramipl dan tidak trampil yang lebih murah. Sebagai contoh, sebuah
perusahaan software komputer Jerman mengalihkan laboratorium programmernya ke
Novosibirisk,Rusia, karena gaji seorang programmer di Novolab hanya sepertiga dari gaji
seorang programmer di Jerman.
Logistics. Bila biaya transportasi cukup signifikan, maka sebuah perusahaan dapat memilih
produksi di pasar asing dari pada melakukan ekspor dari pabrik domestik. Sebagai contoh,
perusahaan bir Heineken melakukan DFI secara intensif sebagai bagian dari strategi
internasionalisasi sebab produk perusahaan yang utama adalah air.
Tabel 3.7. Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan Investasi Asing Langsung (DFI)
Faktor Supply Faktor Demand Faktor Politik
Biaya produksi Akses konsumen Menghindari hambatan
perdagangan
Logistik Keunggulan pemasaran Insentif pengembangan
ekonomi
Ketersediaan sumberdaya Eksploitasi keunggulan daya
saing
Akses teknologi Mobillitas pelangga
Sumber: International Business, Ricky W. Griffin, 2005, p. 145
Ketersediaan Sumberdaya alam. Banyak perusahaan dapat memanfaatkan investasi
asing langsung untuk memperoleh sumber daya alam yang dibutuhkan untuk aktivitas
operasi perusahaan mereka. Perusahaan Perikanan Philipina Ayala Corporation
membangun pabrik pengalengan ikan tuna di Sulawesi Utara guna menampung produsi
ikan tuna di kawasan Sulawesi Utara dan kepulauan Mindano, Pilipina.
Akses kepada Teknologi Penting. Motif lain DFI adalah memperoleh akses teknologi.
Ada perusahaan yang memperoleh keuntungan dalam kepemilikan akses dengan
sekelompok badan riset untuk mengembangkan teknologi maju. Sebagai contoh, banyak
41

perusahaan pabrik farmasi Swiss yang ikut menanamkan modal investasinya dalam
perusahaan biogenetics di Amerika Serikat guna memperoleh akses teknologi maju
dibidang bioteknologi dengan biaya yang relatif lebih murah. Sama halnya, Perusahaan
Acer Inc. Taiwan sebuah pabrik komputer personal dan workstations, membayar $100 juta
dalam tahun 1990 kepada perusahaan komputer Silicon Valey di USA dalam rangka
memperoleh teknologi dan jaringan distribusi pasar komputer personal di Amerika Serikat.

FAKTOR DEMAND
Perusahaan dapat mengembangkan bisnis produknya kepasar asing melalui DFI. Faktor-
faktor permintaan yang mendorong DFI termasuk; akses konsumen, keunggulan
pemasaran, eksploitasi keunggulan daya saing, dan mobilitas pelanggan.
Akses konsumen. Banyak jenis business mengharuskan perusahaan untuk hadir di pasar
secara fisik, sebagai contoh, restoran layanan cepat dan pengecer mesti memberikan akses
yang mudah dijangkau oleh konsumen. Misalnya KFC.
Keunggulan Marketing. DFI dpaat menghasilkan beberapa jenis keunggulan pemasaran.
Kehadiran pabrik secara fisik di luar nageri dapat meningkatkan visibilitas produk
perusahaan asing di pasar tuan rumah. Perusahaan asing juga dapat memperoleh sikap
“buy local” dari konsumen negara tuan rumah. Misalnya Majalah Time menjadi ajang iklan
bagi prusahaan Toyota, sehingga konsumen di USA merasa ada kesan lokal untuk Toyota.
Eksploitasi keunggulan Daya saing. DFI dapat menjadi alat yang penting untuk
memperoleh keunggulan daya saing. Pemilik suatu merek dagang atau teknologi dpaat
memilih beroperasi langsung di negara asing ketimbang mengekspor produknya ke negara
asing tersebut.
Mobilitas Konsumen. Sebuah perusahaan DFI dapat termotivasi oleh pelanggan atau
kliennya, dengan membangun pabrik di luar negeri. Sebagai contoh, perusahaan pemasok
suku cadang mobil-mobil Jepang telah membangun pabrik-pabrik suku cadang,
pergudangan, dan fasilitas riset di Amerika Serikat sebagai respons terhadap ekspansi
perusahaan industri perakitan atomotif Jepang di Amerika Serikat. Pembangunan pabrik
suku cadang mengikuti industri perakitan tersebut mengikuti sistem Just-in-Time (JIT)
dalam manajemen persediaan yang diterapkan oleh perusahaan Jepang.
FAKTOR POLITIK. Faktor-faktor politik juga masuk dalam pertimbangan keputusan
perusahaan yang akan melakukan invesasi asing langsung di luar negeri. Perusahaan dapat
berinvestasi di negara asing untuk menghindari hambatan perdagangan yang diterapkan
42

oleh negara tuan rumah atau perusahaan dapat mengambil keuntungan atas adanya insentif
pembangunan ekonomi yang ditawarkan oleh pemerintah negara tuan rumah.
Menghindari Rintangan Perdagangan. Perusahaan sering membangun fasilitas asing
untuk menghidari rintangan perdagangan. Sebagai contoh dalam tahun 1990 Fuji Photo
Fim Company menginvestasikan $200 milyar di South Carolina, USA. Sebelumnya
perusahaan fuji hanya mengekspor produknya ke USA. Dengan membangun pabriknya di
USA, perusahaan ini dapat menghindari pajak 3,7% yang dibebankan oleh pemerintah
Amerika Serikat atas import film.
Insentif Pembangunan Ekonomi. Banyak pemerintah yang memberikan insentif kepada
investasi asing untuk membangun fasilitas pabrik di negaranya dalam rangkan
meningkatkan kesejahteraan rakyatnya, antara lain melalui perluasan kesempatan kerja.
Sebagai contoh, pemerintah Indonesia mengeluarkan Undang-Undang Penanaman Modal
Asing (UUPMA) dalam rangka menarik investasi asing di Indonesia.

Pertanyaan:
1. Jelaskan apakah perdagangan internasional? Mengapa perdagangan internasional
terjadi?
2. Jelaskan teori-teori keunggulan absolute dan apa beda teori ini dengan teori
keunggulan komparatif?
3. Mengapa penemuan Leontief disebut sebagai suatu paradox?
4. Jelaskan perbedaan intra-industri dengan perdagangan intra-industri?
5. Bagaima teori berbasis-negara dapat menjelaskan perdagangan internasional?
6. Jelaskan dampak siklus hidup produk terhadap perdagangan internasional dan
investasi internasonal?
7. Apakah sumber utama dari keunggulan daya saing perusahaan yang dapat
digunakan untuk bersaing dalam perdagangan internasional?
8. Jelaskan empat elemen dalam Porter’s diamond dalam keunggulan daya saing
nasional?
9. Jelaskan perbedaan portfolio investasi dengan Direct Foreign Investment (DFI)?
10. Jelaskan tiga hal dalam teori Dunning?
11. Bagaimana faktor politik mempengaruhi perdagangan internasional dan investasi?

BAHAN DISKUSI- waktu 30 menit


43

MEMBANGUN KETRAMPILAN GLOBAL


Pasar USA untuk produk komputer di dominasi oleh produk domestik seperti IMB,
Apple,Compaq,dan Dell. Namun pasar barang-barang konsumesi elektronik oleh
perusahaan Jepang, seperti Sony, Panasonic, Mitsubishi, Toshiba, dan JVC. Sedangkan
untuk pasar kenderaan, pasar domestik dikuasai oleh industri mobil domestik, seperti Ford
dan General Motor, dan juga oleh pesaing mobil buatan Jepang seperti Toyota dan Honda.
Di Indonesia pasar kenderaan sejak lama didominasi oleh mobil buatan Jepang. Mobil-
mobil mewah Eropa, buatan Jerman, seperti BMW dan Mersedes Benz sejak lama
melayani pasar mobil mewah di Indonesia, khusus untuk segemen pembeli high income
tertentu. Sekarang ini, dalam dua dekade terakhir, pasar mobil di Indonesia diramaikan
oleh mobil buatan Korea, seperti KIA dan Hunday. Bahkan terakhir juga mobil buatan
Malaysia, Proton, meramaikan pasar otomotive di Indonesia.
Anda diminta membuat kelompok 3-5 orang untuk mendiskusikan kondisi diatas, dengan
panduan pertanyaan:
1. Teori- teori perdagangan dan investasi apa saja yang menurut kelompok Anda
dapat menjelaskan fenomena bisnis yang terjadi di USA dan di Indonesia?
2. Menurut kelompok Anda apa saja kemungkinan persamaan dan perbedaan
persaingan antara pasar mobil dan elektronik yang terjadi di USA dengan di
Indonesia?
3. Menurut kelompok Anda apakah ada teori-teori tertentu lebih unggul/baik untuk
menjelaskan perbedaan antara satu industri dengan industri yang lain?

BAB 4

PERUMUSAN KEBIJAKAN PERDAGANGAN NASIONAL

TUJUAN PEMBELAJARAN
44

Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan rasionalitas untuk melakukan internvensi


perdagangan
Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan hambatan dalam perdagangan internasional
Memahami dan menjelaskan promosi perdagangan internasional
Memahami dan menjelaskan pengendalian perdagangan yang tidak wajar (unfair trade
practices)

ALASAN INTERVENSI PERDAGANGAN


Orang-orang politik, pemerintahan, dan pebisnis telah melakukan perdebatan tentang
kebijakan pemerintah suatu negara terhadap perdagangan internasional. Ada dua isu pokok
yang selalu diperdebatkan dalam kebijakan perdagangan:
1. Apakah suatu pemerintah nasional negara harus melalukan intervensi untuk
melindungi perusahaan domestik dengan membebani pajak atas barang-barang
asing yang masuk ke pasar domestik atau menyusun bentuk hambatan lain terhadap
barang-barang impor.
2. Apakah suatu pemerintah nasional negara harus secara langsung membantu
perusahaan domestik meningkatkan penjualan luar negeri mereka melalui
pemberian subsidi ekspor, negosiasi pemerintah-dengan- pemerintah asing, dan
memberikan jaminan berupa kredit program.
Di Amerika Utara perdebatan kebijakan perdagangan difokuskan pada isu apakah
pemerintah harus mempromosikan “free “ trade atau “fair” trade. Free trade
(perdagangan bebas) artinya suatu pemerintah nasional seminimal mungkin mempengaruhi
keputusan impor dan ekspor pihak perusahaan swasta dan individu. Fair trade
( perdagangan wajar) sering disebut managed trade (perdagangan terkendali)
menunjukkan bahwa pemerintah nasional secara aktif melakukan intervensi untuk
meyakinkan ekspor perusahaan domestik akan menerima bagian yang adil dari pasar
ekspor dan bahwa impor mereka dikendalikan untuk meminimalkan kerugian atas
lapangan pekerjaan domestik dan kerugian atas pangsa pasar industri tetentu. Para
pendorong fair trade meminta pemerintah nasional membuat kebijakan yang
memungkinkan perusahaan domestik dan asing bersaing atas dasar kesetaraan.
Argumen Tingkat Industri
Argumentasi perdagangan bebas mengikuti analisis Adam Smith seperti dibicarakan
dalam bab sebelumnya, bahwa pertukaran secara sukarela akan menyebabkan para pihak
45

melakukan transaksi secara baik dan melakukan alokasi sumber daya untuk mendapatkan
nilai tambah tertinggi. Dalam pandangan Smith bahwa kesejahteraan suatu negara dan
masyarakatnya harus didorong melalui keinginan individu untuk berbuat secara leluasa,
mengabaikan di mana mereka tinggal, dapat mempertukarkan barang dan jasa dan aset
mereka menurut apa yang mereka pandang baik. Namun banyak orang bisnis, politik dan
pemerintah percaya bahwa dalam kondisi tertentu, penyimpangan dari perdagangan bebas
adalah wajar.

HAMBATAN DALAM PERDAGANGAN INTERNASIONAL


Politik domestik seringkali menyebabkan negara-negara tertentu berupaya melindungi
perusahaan domestik dari pesaing asing dengan menciptakan rintangan perdagangan.
Intervensi pemerintah semacam itu dapat dibagi atas dua kategori: hambatan tarif dan non
tarif. Adapun maksud negara-negara yang menegakkan hambatan perdagangan adalah
untuk meningkatkan pendapatan nasional, mempromosikan pertum buhan ekonomi, dan
standar kehidupan masyarakatnya. Namun tak jarang kebijakan nasional seperti itu hanya
menguntungkan sekelompok orang tertentu dan tidak membawa kesejahteraan bagi
masyarakat banyak.
Tariff
Suatu tarif adalah pajak yang dikenakan atas barangyang diperdagangkan secara
internasional. Tarif (bea) semacam itu kenakan atas barang ekspor (export tariff) atau
dikenakan ketika barang ekspor itu melewati suatu negara tertentu (transit tariff) sebelum
mencapai negara tujuan ekspor. Paling banyak tarif dikenakan atas barang impor (import
tariff). Ada tiga bentuk tarif (bea) impor: (Griffin, 2005:227)
1. Ad valorem tariff dikenakan sebagai persentase tertentu terhadap nilai pasar barang
yang diimpor. Contoh, USA mengenakan tarif impor sebesar 2,1 persen atas impor
nenas yang diawetkan dengan gula.
2. Special tarif (bea khusus) adalah sekian dolar tertentu yang dikenakan atas
perunit berat atau standar ukuran lainnya. Misalnya USA menetapkan bea 6 sen per
kilogram buah citrus yang diawetkan dengan gula.
3. Compound tarif (bea majemuk) bea gabungan yaitu unsur ad valorem dan bea
khusus. Impor buah cherry yang diawetkan dengan gula dikenakan bea 6,4% ad
valorem dan bea khusus 9.9 sen per koligram.
Alasan pemerintah mengenakan bea adalah:
46

1. Bea meningkatkan penerimaan pemerintah. Contoh, penerimaan negara Sierra


Leone sebagian besar dari pajak/ bea impor, karena produk domestik negara itu dari
sektor agraria, sehingga sulit untuk mengumpulkan pajak dari sumber domestik.
2. Bea sebagai hambatan perdagangan. Sebaga tarif pajak meningkatkan harga yang
dibayar oleh konsumen domestik untuk barang impor, sehingga konsumen akan
meningkatkan permintaan terhadap barang domestik sebagai barang substitusi
impor.
Non tariff
Selain tarif ada pemerintah yang menerapkan aturan, kebijakan atau prosedur bukan bea,
yaitu kuota, pengendalian jumlah ekspor, dan hambatan non tarif lainnya.
Kuota. Suatu Negara dapat membatasi perdagangan internasional dengan memberikan
kuota. Kuota adalah sejumlah kuantitas secara terbatas atas barang yang diimpor kedalam
negara tersebut selama periode waktu tertentu, misalnya setahun.
Pengendalian Jumlah Ekspor
Suatu negara juga dapat mengenakan hambatan perdagangan secara kuantitatif atas jumlah
barang yang akan diekspor. Ada pula pembatasan secara sukarela atas ekspornya ke pasar
negara lain. Pengendalian ekspor dapat dilakukan untuk menghukum lawan politik.
Embargo adalah larangan mengekspor atau mengimpor barang-barang tertentu atas tujuan
tertentu yang diterima oleh suatu negara atau pemerintah internasional untuk
mendisiplinkan negara lain. Sebagai contoh, tahun 1990 USA mengenakan embargo
perdagangan kepada Irak, setelah invasi Irak ke Kuwait.

Bentuk-bentuk Non Tariff Barriers Lain


Diantara bentuk-bentuk nonquantitative non tariff barrierrs adalah: (Griffin, 2005:233)
1. Standar produk dan pengujian produk
2. Larangan akses ke jaringan distribusi
3. Kebijakan pengadaan barang oleh sektor publik
4. Keharusan melakukan pembelian lokal
5. Pengendalian peraturan
6. Pengendalian mata uang
7. Pengendalian investasi

PROMOSI PERDAGANGAN INTERNASIONAL


47

Disamping kebijakan ristriksi berupa tariff dan non tariff, kebijakan pemerintah negara
tertentu dalam perdagangan internasional adalah mempromosikan bisnis internasional
melalui kebijakan subsidi, menetapkan zone kawasan industri, dan program pembiayaan
ekspor. Program-program ini dimaksudkan untuk menciptakan lapangan kerja yang lebih
banyak dan menarik investasi asing ke kawasan yang kurang berkembang.
Subsidi
Untuk mendorong ekspor ada pemerintah yang menawarkan subsidi guna menurunkan
biaya operasi perusahaan. Sebagai contoh, Brazil dan Kenya, membebaskan pajak dan bea
atas impor barang-barang input produksi yang akan digunakan untuk menghasilkan produk
yang kemudian di ekspor. Pemerintah Australia juga mempunyai skim serupa dalam
upaya mendorong ekspor mobil, tekstil, pakaian, dan alat olah raga.
Zona perdagangan Asing
Foreign Trade Zone (FTZ) adalah kawasan perdagangan asing di mana ekspor dan impor
barang-barang menerima perlakuan pajak dan bea khusus. Kawasan ini bisa hanya sebuah
pergudangan dan pabrik (misalnya mesin diesel Caterpillar di Mossville, Illinois,USA)
atau sebuah kota besar seperti Shenzen, Cina (berdekatan dengan Hong Kong). FTZ
digunakan pemerintah untuk memperluas perdagangan dunia dari kawasan regional.
Contoh, Mauritius sebuah pulau kecil di Afrika memainkan peranan sebagai kawasan
perdagangan asing yang mendukung pembangunan ekonomi di pulau tersebut. Melalui
pemanfaatan kawasan ini, perusahaan dapat mengurangi , menunda, ataupun membatasi
beban pajak dan bea ekspor dan impor. Sistem Maquiladora adalah contoh lain yang
menggunakan sistem FTZ. Maquiladora adalah pabrik-pabrik yang berlokasi di Mexico di
sekitar kawasan perbatasan Mexico dengan USA. Pabrik ini mengimpor barang setengah
jadi atau komponen yang kemudian diproses menjadi barang jadi dan setelah itu diekspor.
Barang-barang yang diproduksi di Maquiladora memperoleh keringan pajak dan bea
khusus.
Program Pembiayaan Eskpor
Banyak item-item barang khusus seperti pesawat, semi konduktor, barang konstruksi
dengan kualitas tinggi keberhasilan atau kegagalan ekspornya tergantung pada
penyediaan jasa reparasi setelah penjualan- oleh karena itu dalam penjualannya
menawarkan paket pembiayaan yang menarik. Sebagai contoh, perusahaan Boeing
bersaing dengan Airbus dalam menjual pesawat Air Canada 200-tempat duduk. Karena
pentingnya paket pembiayaan, maka negara-negara trading penting telah menciptakan
48

badan milik pemerintah untuk membantu perusahaan domestik dalam mengatur


pembiayaan atas penjualan ekspor, baik dalam jumlah kecil dan maupun besar. Di USA
ada Export-Import Bank of United States (Eximbank) menyediakan pembiayaan bagi
expor US melalui pinjaman langsung dan jaminan pinjaman. Selain itu ada Overseas
Private Investment Corporation (OPIC) menyediakan berbagai jenis asuransi, seperti
asuransi politik, dan asuransi kerugian atas barang dan aset perusahaan USA yang
beroperasi di manca negara.

PENGENDALIAN PRAKTEK PERDAGANGAN TIDAK WAJAR


Pemerintah di seluruh dunia mempunyai keragaman program untuk melindungi industri
dalam negeri dari pembatasan impor dan ada pula pemerintah mempunyai program
mendorong ekspor industri mereka. Namun ada pula pemerintah yang melindungi industri
dalam negeri dari peraktek perdagangan asing yang tidak fair. Di USA komplain dari
perusahaan dipengaruhi oleh peraktek perdagangan yang tidak fair ditemukan oleh
International Trade Administration (ITA), sebuah divisi pada Departemen Perdagangan
USA.
Pengenaan Bea Tandingan
Banyak negara yang melindungi perusahaan lokal dari persaingan dengan cara
memberikan subsidi. Oleh karena itu ada negara lain yang mengenakan bea tandingan ad
valorem atas barang yang diimpor oleh negara pengimpor untuk menandingi dampak
subsidi asing. Bea ini dihitung untuk menutup keuntungan yang diperoleh eksportir adanya
subsidi. Dengan cara ini perdagangan dapat didorong oleh kekuatan daya saing
perusahaan secara individual dan berdasarkan hukum keunggulan komparatif. Namun
tidak semua subsidi pemerintah memberi perusahaan asing suatu keunggulan tidak wajar
dalam pasar domestik. Banyak negara menerapkan pengenaan bea tandingan ad valorem
hanya bila subsidi atas suatu produk menyebabkan distorsi dalam perdagangan
internasional.
Regulasi Anti Dumping
Banyak negara yang peduli dengan perusahaan domestik dengan cara menerapkan peraktek
diskriminasi harga terhadap perusahaan asing, misalnya dumping. Dumping terjadi bila
sebuah perusahaan menjual barangnya di pasar luar negeri dengan harga yang lebih
rendah dibanding harga yang dikenakan oleh perusahaan tersebut di pasar dalam negeri,
dumping ini disebut predatory dumping (menjual barang dibawah harga pokok penjualan).
49

Bahkan ada perusahaan yang menjual barangnya merugi di pasar luar negeri dalam upaya
untuk menguasai pasar (monopoli) di luar negeri. Undang-undang anti dumping
melindungi industri lokal dari dumping yang dilakukan oleh perusahaan asing. Pemerintah
USA mengeluarkan Peraturan Super 301 tahun 1974 di mana isinya menentang peraktek
perdagangan tidak wajar. Dalam aturan perdagangan tersebut pemerintah US
mengharuskan perwakilan perdagangan US di luar negeri untuk mempublikasikan daftar
nama negara-negara yang melakukan perdagangan tidak wajar. Selanjutnya pemerintah US
akan melakukan perundingan dengan negara tersebut, bila gagal US akan mengenakan
sanksi perdagangan lainnya kepada negara yang menerapkan perdagangan tidak fair.
Haruskan negara-negara memaksakan Undang-Undang Peraktek Perdagangan Tidak
Wajar.
Banyak ekonom tidak setuju dengan penghapusan (abolish) peraktek perdagangan
tidakwajar. Siapa yang akan mendukung promosi undang-undang perdagangan tidak
wajar? Penghapusan peraktek perdagangan tidak wajar umumnya setuju dengaan sasaran
sebagai berikut:
 Mendorong efisiensi global dengan merangsang produksi di negara-negara yang
dapat memproduksi suatu barang secara paling efisien.
 Meyakinkan bahwa perdagangan terjadi atas dasar keunggulan komparatif, bukan
karena subsidi pemerintah.
 Melindungi konsumen dari prilaku predatory.

Pertanyaan
1. Apakah perdagangan yang fair itu? Siapa yang diuntungkan?
2. Sebutkan jenis-jenis bea (tariff)?
3. Apa yang dimaksud dengan free trade dan fair trade?
4. Sebutkan bentuk-bentuk Non Tariff Barriers?
5. Apakah Foreign Trade Zone?
6. Apa peran bank exim?
7. Sebutkan dua definisi dumping?
8. Apa fungsi Eximbank?
9. Apa fungsi OPIC?
10. Apakah sistem Maquiladora?
50

TUGAS INTERNET
Buat kelompok 3-5 orang untuk mengakses data dan informasi melalui web site tentang:
1. Data terkini tentang beberapa kebijakan (peraturan) terkait perdagangan Ekspor dan
Impor Indonesia yang dikeluarkan oleh Departemen Perdagangan Republik
Indonesia?
2. Data terkini tentang kebijakan (peraturan) investasi asing di Indonesia yang
dikeluarkan oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia.

BAB 5
MANAJEMEN STRATEGIK INTERNASIONAL

TUJUAN PEMBELAJARAN
Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan:
 Tantangan Manajemen strategik internasional
 Alternatif Strategik
 Komponen Strategik Internasional
51

 Mengembangkan Strategik Internasional


 Tingkatan Strategi Internasional

TANTANGAN MANAJEMEN STRATEGIK INTERNASIONAL


International strategic management adalah suatu proses perencanaan yang komprehensif
yang ditujukan untuk merumuskan dan melaksanakan strategi-strategi yang
memungkinkan perusahaan untuk bersaing secara efektif dipasar internasional. Proses
pengembangan strategi internasional secara khusus sering disebut strategic planning
(perencanaan strategik). Strategic planning biasanya menjadi tanggung jawab pimpinan
puncak pada induks perusahaan dan senior manager dalam subsidiari domestik dan
internasional. Banyak perusahaan besar yang mempunyai staf perencana secara permanen
untuk membantu secara teknis pimpinan puncak mengembangkan strategi perusahaan.
Manajemen strategik internasional mengembangkan berbagai strategi internasional, yang
mana merupakan kerangka kerja komprehensif untuk mencapai tujuan perusahaan . Secara
konsep, banyak kesamaan antara pengembangan strategi untuk bersaing di suatu negara
dan mengembangkan satu strategi tertentu untuk beberapa negara. Dalam hal ini perencana
strategik mesti menjawab pertanyaan yang sama secara fundamental:
 Apa produk dan/atau jasa yang akan dijual perusahaan?
 Dimana dan bagaimana perusahaan membuat produk atau jasa ?
 Di mana dan bagaimana menjual produk dan/atau jasa?
 Di mana dan bagaimana perusahaan memperoleh sumber daya yang diperlukan?
 Bagaimana suatu perusahaan dapat berkinerja melebihi pesaingnya?
Pengembangan strategi domestik mesti didasarkan atas kebijakan pemerintah nasional, satu
mata uang, satu sistem akuntansi, satu sistem politik, dan satu sistem legal, satu bahasa,
dan kesamaan budaya nasional. Sedangkan dalam strategi internasional, manajer perencana
strategik harus memahami banyak pemerintah, banyak mata uang, banyak sistem
akuntansi, banyak sistem politik, dan banyak sistem legal. Perbedaan operasi domestik
dan bisnis lihat Tabel 5.8, sebagai berikut:
Tabel 5.8. Perbedaan Operasi Domestik dan Internasional yang mempengaruhi Manajemen Strategik
Perusahaan USA

Faktor Operasi Domestik (di USA) Operasi Internasional di luar USA


Bahasa Inggeris secara universal Bahasa lokal dan internasional
Budaya Homogin Beragam antar negara dan dalam negeri
Politik Stabil dan relatif tidak Politik Internasional tidak menentu
penting
52

Ekonomi Relatif Sama secara Bervariasi antar negara


nasional
Intervensi pemerintah Minimal/ intensif Sering ekstensif dan cepat berubah
Tenaga Kerja Tenaga kerja trampil Tenaga kerja trampil kurang
tersedia
Pembiayaan Pasar keuangan maju Pasar keuangan lemah, arus dana
dikendalikan pemeirntah lokal
Riset pasar Data mudah diperoleh Sering kesulitan data dalam riset pasar
Periklanan Banyak media Media promosi terbatas
Uang Menggunakan UD$ Disesuaikan dengan mata uang domestik
Tranportasi/Komunikas Terbaik di dunia Banyak masalah
i transportasi/komunikasi
Kontrak Sesuai dengan apa yang Sering dapat dilanggar
ditandatangani
Hubungan perburuhan Collective bargaining Ada campur tangan politik dalam
perburuhan
Sumber: International Business, Ricky W. Griffin, 2005, p. 285, dimodifikasi penulis.

ALTERNATIF STRATEGIK
Ada empat strategi alternatif dalam upaya mencapai keseimbangan tiga sasaran global
sebagai sumber keunggulan daya saing perusahaan, yaitu (1) global efficiency, (2)
multimarket flexibility, dan (3) worldwide learning. Global efisiensi dapat dicapai oleh
perusahaan internasional melalui pemilihan lokasi yang efisien, dimana perushaan dapat
memilih negara dimana perusahaan dapat berproduksi dan beroperasi secara lebih efisien
dibanding perusahaan domestik. Multimarket flexibility adalah perusahaan internasional
dapat memanfaatkan lingkungan bisnis suatu negara secara lebih fleksibel dibanding
perusahaan domestik. Perusahaan dapat memanfaatkan pasar nasional negara-negara yang
memberikan peluang permintaan yang besar, misalnya pendapatan perkapita, jumlah
konsumen potensial, pereferensi konsumen terhadap produk perusahaan internasional,
misalnya KFC, Mc Donald, Hypermart, dan Pizza Hut. Worldwide learning adalah
perusahaan internasional dapat memanfaatkan keragaman lingkungan operasi di banyak
negara sebagai suatu pembelajaran secara keorganisasian. Perbedaan lingkungan operasi
dapat menyebabkan perusahaan internasional belajar banyak untuk memperoleh efisiensi
yang lebih tinggi. Contoh, McDonald menyesuaikan operasinya dengan lingkungan bisnis
domestik.
Adapun keempat strategi internasional adalah: (1) home replication strategy, (2)
multidomestic strategy, (3) global strategy, dan (4) transnational strategy.
Pertama, Home replication strategy adalah suatu perusahaan memanfaatkan kompetensi
intinya atau keunggulan khusus perusahaannya di pasar domestik dan mencoba
menerapkan kekuatan daya saingnya itu untuk beroperasi di pasar asing yang dimasuki
53

perusahaan. Contoh Mercedez Benz menggunakan strategi replika di Jerman, sebagai


contoh mengandalkan merek terkenal, reputasi mesin, mobil mewah, untuk berkompetisi
di pasar asing.
Kedua, Multidomestic strategy memandang dirinya sebagai suatu kumpulan operasi
subsidiari perusahaan secara independen, sehingga masing-masing subsidiari perusahaan
memfokuskan operasinya pada pasar domestik. Setiap subsidiari bebas melakukan
pembudayaan produknya, program promosi pemasaran, dan teknik operasi yang paling
cocok untuk memenuhi kebutuhan konsumen setempat.
Ketiga, Global strategy memandang dunia ini sebagai satu pasar dan sasaran perusahaan
menciptakan produk dan jasa yang terstandardisasi untuk memenuhi kebutuhan konsumen
sedunia. Strategy ini betolak belakang dengan strategy multidomestic. Perusahaan
berupaya memperoleh economies of scale dalam operasi/produksinya dan
mengkonsentrasikan aktivitaas produksi secara efisien, dan membuat periklanan dan
kampanye pemasaran secara global. Perusahaan harus mengkoordinasikan strategi
produksi dan pemasaran, biasanya mengkonsentrasikan tanggung jawab keputusan pada
kantor pusat perusahaan.
Keempat, transnasional strategy mencoba mengkombinasikan manfaat skala efisiensi
global dengan keunggulan adanya penerimaan/responsivness lokal. Jadi strategy ini
memadukan global strategy dan multidomestic strategy. Perusahaan transnational dapat
memilih untuk memusatkan fungsi manajemen dan pembuatan keputusan, misalnya
penelitian dan pengembangan dan keuangan ditempatkan pada keputusan kantor pusat.
Sedangkan fungsi SDM dan pemasaran didesentralisasikan kepada kepada manajer
subsidiari lokal untuk menjalankan operasi bisnis perusahaan secara lebih baik sesuai
dengan budaya lokal dan lingkungan bisnis. Contoh, perusahaan Microsoft, berpusat di
USA dengan subsidiari seluruh dunia.

KOMPONEN STRATEGIK INTERNASIONAL


Komponen-komponen strategi internasional adalah distinctive competence, lingkup
operasi, sumber daya deployment, dan strategy.
Distinctive Competence (Kompetensi Beda) adalah komponen pertama dalam strategi
internasional, menjawab pertanyaan: “apakah perusahaan kita mampu melakukan sesuatu
yang melebihi pesaing kita? Distinctive competence dapat berupa keunggulan teknologi,
efisiensi dalam jaringan distribusi, peraktek keorganisasian yang superior, merek dagang
54

yang terkenal. Dalam teori elective Dunning disebut sebagai keunggulan kepemilikan
dipandang oleh banyak ahli sebagai kondisi yang perlu bagi perusahaan untuk bersaing
secara sukses di pasar dalam negeri. Contoh perusahaan yang mempunyai distinctive
competence adalah Robert Bosch GmbH, sebuah perusahaan pemasok peralatan elektronik
otomotif sebagai perusahaan pertama untuk mengembangkan dan menjual injeksi minyak
elektronik dan sistem rem antilock.
Scope of Operations (Lingkup Operasi)
Komponen kedua, scope operations, menjawab pertanyaan:” Di mana kita akan melakukan
bisnis?’ Scope dapat didefinisikan sebagai wilayah geografi, seperti negara, wilayah dalam
negara, dan/atau kluster negara. Scope dapat berfokus kepada celah pasar, atau produk
dalam satu atau lebih wilayah, seperti celah pasar premium-quality, pasar dengan produk
murah,atau celah pasar khusus . Contoh, secara scope geografis taman operasi perusahaan
Disney Land adalah USA, Jepang, Perancis, dan Hong Kong, namun dari sisi scope
geografi distribusi dan penjualan produk dagangannya lebih dari 100 negara.
Resource Deployment
Resource deployment (penyebaran sumberdaya) menjawab pertanyaan “ Bila kita akan
bersaing di pasar-pasar tertentu, bagaimana kita mengalokasikan/menyebarkan
sumberdaya kita ke pasar-pasar tersebut?” Sebagai contoh, Disney mempunyai taman di
empat negara, namun perusahaan tentu tidak akan berkomitmen mengalokasikan
sumberdaya secara sama pada setiap negara. Manajemen strategik menentukan skala
prioritas dalam pengalokasian sumberdaya yang terbatas. Perusahan MNC memilih
penempatan sumberdaya di seluruh dunia. Sebagai contoh, Perusahaan Sharp Corporation
yang berkantor pusat di Osaka mempunyai 33 pabrik di 25 negara.
Synergy
Komponen keempat dalam strategi internasional, synergy, menjawab pertanyaan
“Bagaimana supaya elemen-elemen yang berbeda dalam bisnis kita saling
menguntungkan?” Sasaran sinergy adalah untuk menciptakan suatu situasi di mana secara
keseluruhan mempunyai nilai lebih besar daripada jumlah masing-masing bagian. Ada
orang mengibaratkan bahwa sinergi itu satu + satu = tiga.

MENGEMBANGKAN STRATEGIK INTERNASIONAL


Pengembangan strategi internasional bukanlah proses satu dimensi. Perusahaan umumnya
melaksanakan manajemen strategik internasional dalam dua tahap: perumusan strategi dan
55

implementasi strategi (Griffin,2005:293). Permuusan strategi adalah menentukan apa yang


akan dilakukan dan implementasi strategi adalah apakah melaksanakan perumusan secara
aktual. Menurut Fred R.David (2005) manajemen strategik dilaksanakan dalam tiga
tahap: perumusan strategi, implementasi strategi, dan pengendalian strategi (planning,
implementing, and controlling).
1. Dalam perumusan strategi perusahaan menetapkan sasaran dan rencana strategik
yang diperlukan untuk mencapai sasaran yang ditetapkan. Dalam formulasi stragegi
internasional manajer mengembangkan, menyaring dan setuju pasar mana yang
akan dimasuki atau keluar dari pasar tertentu dan bagaimana bersaing di pasar itu.
2. Dalam implementasi strategi perusahaan mengembangkan taktik untuk mencapai
strategi internasional yang telah ditetapkan. Implementasi strategi dicapai via
desain organisasi, pelaksanaan kerja oleh karyawan, dan sistem pengendalian.
Pernyataan Misi
Organisasi memilai proses perencanaan strategi internasional dimulai dengan menciptakan
pernyataan misi, untuk memperjelas tujuan organisasi, nilai dan arah perusahaan.
Pernyataan misi digunakan sebagai cara untuk berkomunikasi dengan para pemangku
kepentingan terhadap perusahaan baik internal maupun eksternal tentang arah strategik
perusahaan. Pernyataan misi dapat secara khusus menjelaskan target perusahaan,
konsumen sasaran, produk utama dan jasa, kedudukan secara geografis, teknologi utama,
daya saing, rencana untuk pertumbuhan, profit, filosofi dasar perusahaan dan image publik
yang diinginkan.
Scanning lingkungan dan analysis SWOT
Langkah pertama dalam manajemen strategik adalah menetapkan pernyataan misi
perusahaaan. Langkah kedua adalah SWOT analysis. SWOT adalah akronim dari
“Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats”. Untuk menganalisis SWOT perlu
dilakukan scan lingkungan, suatu cara pengumpulan data mengenai semua elemen
lingkungan internal dan eksternal perusahaan termasuk pasar, isu-isu peraturan, kondisi
persaingan, biaya produksi, dan produktivitas tenaga kerja. Salah satu metode untuk
menilai kekuatan dan kelemahan perusahaan adalah value chain (cincin nilai). Metode
value chain dikembangkan oleh Prof. Michael Porter, Harvard Business School, dalam
metode ini aktivitas perusahaan dibagi-bagi atas: produksi, pemasaran, manajemen sumber
daya manusia, dan lainnya untuk memungkinkan ahli strategi mengidentifikasikan
keunggulan daya saing dan kelemahannya, lihat Gambar 5.4.
56

Aktivitas Utama
aktivitas
Manufacturin Pemasaran & Penjualan Jasa/Layanan
g
Infra Struktur Perusahaan
Sistem Informasi
Sumber daya manusia
Penelitian dan Pengembangan
Pasokan dan Logistik
pendukung
Sumber: International Business, Ricky W. Griffin, 2005, p. 297.
Gambar 5.4. The Value Chain
Para manajer perusahaan menggunakan informasi yang diperoleh dari SWOT analisis
untuk mengembangkan strategi yang efektif. Strategi yang efektif adalah strategi yang
mampu memanfaatkan dan mendayagunakan peluang lingkungan dan kekuatan organisasi
serta mampu menetralisir ancaman lingkungan dan mencegah dan mengatasi kelemahan
organisasi perusahaan. Sebagai contoh, London Sumatera TBK membangun perkebunan di
Sumatera Selatan dalam upaya memanfaatkan peluang ketersediaan lahan dan upah buruh
murah di provinsi ini.
Sasaran Strategik
Merujuk kepada misi perusahaan dan analisis SWOT, maka dalam perencanaan strategik
internasional ditetapkan sasaran strategik. Sasaran strategik adalah tujuan utama yang
ingin dicapai oleh perusahaan melalui serangkaian aktivitas tertentu. Sasaran strategik
harus terukur, layak, dan dalam kerangka jadwal waktu tertentu serta menjawab
pertanyaan: “berapa banyak, bagaimana, dan kapan?”.
Taktik
Setelah sasaran strategik ditetapkan, langkah selanjutnya dalam perencanaan manajemen
strategik adalah mengembangkan taktik untuk mencapai sasaran. Taktik biasanya lebih
banyak melibatkan para manajer tingkat menengah dan fokus pada implementasi sasaran
strategik secara rinci.
Kerangka Pengendalian
Aspek akhir yang penting dalam perencanaan strategik adalah kerangka kerja
pengendalian, suatu proses keorganisasian dan manajerial yang menjaga agar perusahaan
bergerak maju mencapai sasaran strategik yang telah dirumuskan.

TINGKATAN STRATEGI INTERNASIONAL


57

Banyak perusahaan multinasional (Griffin,2005:298) mengembangkan manajemen strategi


internasional dalam tiga tingkatan: corporate strategy, business strategy, dan functional
strategy, seperti dalam Gambar 5.5.

STRATEGI KORPORAT
Bisnis tunggal
Diversifikasi saling terkait
Diversifikasi tidak terkait
STRATEGI BISNIS
Differensiasi Kepemimpinan biaya Fokus
STRATEGI FUNGSIONAL
Keuangan Pemasaran Operasi Manajemen Penelitian &
SDM pengembangan
Sumber: International Business, Ricky W. Griffin, 2005, p. 298.
Gambar 5.5. Tiga Tingkatan Strategi perusahaan Multinasional

Pertanyaan
1. Apakah manajemen strategik internasional?
2. Apakah tiga sumber keunggulan kompetitif yang tersedia bagi perusahan MNC
tetapi tidak tersedia bagi perusahaan domestik?
3. Mengapa ada kesulitan bagi perusahaan untuk menguasai tiga keunggulan daya
saing secara bersamaan?
4. Apakah empat pilosofi dasar yang mengarahkan manajemen strategik perusahaan
MNC?
58

5. Apa perbedaan antara perumusan manajemen strategi dengan implementasi


manajemen strategi internasional?
6. Apa langkah-langkah dalam menyusun perumusan strategi internasional?
7. Jelaskan empat komponen dalam strategi internasional?
8. Jelaskan peran dan kegunaan pembedaan kompetensi dalam perumusan stratwgi
internasional?
9. Sebutkan tiga tingkatan dalam strategi internasional? Mengapa penting
membedakan ketiga tingkatan tersebut?
10. Jelaskan tiga pendekatan umum dalam strategi korporat?

BAB 6
ANALISIS PELUANG BISNIS INTERNASIONAL

TUJUAN PEMBELAJARAN
Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan:
1. Pemilihan pasar potensial dan sitenya: identifikasi daya tarik, menilai lingkungan
bisnis nasional, mengukur potensi pasar dan potensi site, memilih pasar dan site.
2. Melakukan riset internasional
3. Mengevaluasi usulan investasi proyek

PEMILIHAN PASAR POTENSIAL DAN SITE


Ada dua isu penting dalam proses skreening pasar dan sitenya (kedudukan usaha).
Pertama, para manajer berupaya agar biaya dalam proses penelitian itu seminimal
59

mungkin. Kedua, para menajer ingin meneliti setiap kemungkinan pasar dan lokasi untuk
menentukan kedudukan fasilitas bisnis yang layak. Untuk mencapai tujuan tersebut, ada
dua hal penting yang dilakukan riset secara sistematis, yaitu skreening pasar dan penentuan
site (kedudukan) usaha. Menurut Wild (2001:370) proses skreening terdiri dari 4 (empat)
langkah:
1. Identifikasi daya tarik utama
2. Menilai lingkungan bisnis nasional negara calon lokasi
3. Menilai potensi pasar atau potensi site usaha
4. Memilih pasar atau site usaha
Secara skematis dapat dilihat dalam Gambar 6.6.

Langkah 4. Memilih pasar dan site/kedudukan usaha


Kunjungan ke lapangan
Analisis pesaing

Langkah 3. Mengukur potensi pasar dan site


Penjualan sekarang, elastisitas pendapatan, indikator potensi pasar
Kualitas tenaga kerja, material dan infrastruktur

Langkah 2. Menilai lingkungan bisnis internasional


Bahasa, sikap, agama, kepercayaan, tradisi dan etos kerja
Peraturan pemerintah, birokrasi pemerintah, dan stabilitas politik
Kebijakan moneter dan fiskal, isu-isu mata uang/valas
Biaya transportasi barang, imej negara

Langkah 1. Identifikasi daya tarik utama


Kecocokan iklim, larangan mutlak bisnis produk tertentu
Akses material, tenaga kerja, pendanaan/pembiayaan
60

Sumber: International Business, Integrated Approach. Wild, 2001, p.371.


Gambar 6.6. Proses Skreening Potensi Pasar dan Site Usaha

KESULITAN MELAKUKAN RISET INTERNASIONAL


Kondisi dan lingkungan tertentu seringkali menyebabkan kesulitan dalam melakukan riset
di negara-negara tertentu. Oleh karena itu perusahaan yang akan melakukan riset
internasional harus hati-hati terhadap hambatan potensial yang dapat mempengruhi hasil
penelitian yang dapat dipercaya. Ada tiga kesulitan utama yang terjadi dalam melakukan
riset pasar internasional (Wild,2001:386), yaitu:
Ketersediaan data
Komparabilitas data
Perbedaan budaya
Ketersediaan Data. Bila manajer pemasaran memerlukan data segment penduduk
tertentu, dan informasi lainnya secara rinci, maka perusahaan sering memerlukan banyak
waktu, dana, dan upaya yang giat untuk mengumpulkan data dari tangan pertama. Di
negara-negara industri maju, seperti USA, Jepang, Kanada, Australia, dan Eropa Barat
badan-badan pemerintah dan lembaga riset dapat memasok data yang diperlukan
perusahaan secara lengkap dan terinci. Institusi Pemasok informasi, antara lain
Information Resources Incorporated, Survey Research Group, and Nielsen Marketing
Research.
Namun di negara-negara berkembang informasi yang berkualitas sulit diperoleh, bahkan
data pasar seringkali meragukan. Akan tetapi terdapat badan-badan di negara berkembang
yang dapat membantu mengumpulkan data yang proses pengumpulannya telah dirancang
oleh konsultan perusahaan asing untuk keperluan operasi industri dan bisnis mereka di
negara berkembang, misalnya Pollster Gallup mengumpulkan data pasar di Asia Tenggara
untuk keperluan bisnis perusahaan Eropa yang beroperasi di pasar Asia Tenggara.
Komparabilitas Data. Data yang diperoleh dari negara-negara lain harus dianalisis secara
hati-hati. Karena istilah-istilah kemiskinan, konsumsi, buta aksara, dan lainnya harus
didefinisikan secara jelas, karena antar negara mempunyai batasan yang tidak sama.
Sebagai contoh, di Kanada seseorang yang mempunyai pendapatan perkapita kurang dari
CD$32,372 dikategorikan miskin, sedangkan di Vietnam seseorang yang mempunyai
pendapatan perkapita sebesar itu, termasuk kelompok masyarakat kelas atas. Adanya
perbedaan cara suatu negara mengukur data juga mempengaruhi komparabilitas lintas
negara, sebagai contoh, ada negara yang mengukur kuantitas investasi asing langsung
menggunakan nilai moneter, sedangkan negara lain menggunakan jumlah proyek investasi
yang dilaksanakan dalam satu tahun.
Masalah budaya. Para pemasar melakukan riset di pasar yang asing mesti memberikan
perhatian atas bagaimana variabel-variabel budaya yang mempengaruhi information. Salah
satu variabel yang sangat penting adalah bahasa. Bila seorang peneliti yang melakukan
riset di negara yang tidak menguasai bahasa lokal, maka dia akan tergantung kepada
seorang penterjemah. Kemungkinan seorang penerjemah secara tidak sengaja salah
mengartikan komentar-komentar dari responden tertentu sehingga menyebabkan kesalahan
dalam pernyataan yang dibuatnya. Peneliti perlu pula melakukan riset respon responden
calon pembeli dengan menggunakan kuesioner tertulis dalam bahasa lokal. Penggunaan
kuesioner secara luas juga dipengaruhi oleh tingkat kemampuan membaca penduduk
lokal. Peneliti harus memilih berbagai teknik yang sesuai dengan kondisi lokal, apakah
menggunakan wawancara, kuesioner, dan metode lainnya.
61

SUMBER DATA SEKUNDER INTERNASIONAL


Riset data sekunder pasar adalah proses memperoleh informasi yang telah ada dalam suatu
perusahaan atau yang dapat diperoleh dari sumber lain di luar perusahaan. Perusahaan
dapat berkonsultasi dengan berbagai sumber untuk memperoleh informasi mengenai
lingkungan bisnis dan pasar di suatu negara. Para manajer dapat menggunakan data
sekunder untuk mengestimasi permintaan pasar di suatu negara. Biasanya data sekunder
relatif murah, sebab telah dikumpulkan, diolah, dianalisis, dan disimpulkan oleh pihak lain.
Sekarang ini banyak data yang tersedia di internet (e-biz) yang dipublikasikan oleh
organisasi pemerintah dan konsultan swasta yang bisa diakses oleh perusahaan.
Organisasi Internasional. Berbagai organisasi internasional mempublikasikan berbagai
data sekunder yang ekselen tentang permintaan produk di negara-negara tertentu dan
sebagian data tersebut dapat diakses dengan gratis. Misalnya, The International Trade
Statistics Yearbook dipublikasikan oleh USA memuat data ekspor, impor berbagai jenis
produk setiap negara di dunia. The International Trade Center, berbasis di Jenewa, Swiss
juga memberikan data ekspor, impor pada lebih 100 negara.
Badan Pemerintah\
Departemen perdagangan dan perdagangan internasional di banyak negara menyediakan
informasi tentang ekspor, impor, standar kualitas, ukuran pasar di berbagai negara. Data ini
dapat diperoleh langsung dari departemen negara tersebut atau dapat pula melalui kantor
kedutataan besarnya di luar negeri. Sebagai contoh, The Trade Information Center (TIC)
yang dioperasikan oleh departemen perdagangan USA menyediakan informasi terutama
bagi eksportir dan importir sebagai berikut:
Hukum dan peraturan perdagangan nasional
Trade show, misi dagang, dan peristiwa-peristiwa khusus.
Konseling ekspor untuk negara-negara tertentu
Bea impor dan prosedur pabean.
Nilai ekspor ke negara-negara lain.
Industri dan Asosiasi Perdagangan
Perusahaan-perusahaan umumnya menjadi anggota asoasiasi industri dan perdagangan. Di
Indonesia, misalnya ada Kadin (Kamar Dagang dan Industri). Asosiasi-asosiasi ini
mempublikasikan berbagai informasi yang relevan untuk kepentingan anggotanya,
misalnya berbagai peristiwa penting, isu-isu perdagangan, dan berbagai peluang bisnis.
Ada pula asosiasi yang mempublikasikan data volume ekspor dan impor untuk pasar-pasar
domestik negara tertentu. Juga ada asosiasi yang mempublikasikan direktori top eksekutif
perusahaan, lingkup geografi, alamat surat, telepon, fax, dan e-mail. Sebagai contoh, The
National Pasta Association (www.ilovesta.org) dan The National Union Association
(www.onions-usa.org).X

Organisasi Jasa Penyedia Data dan Informasi


Banyak organisasi jasa internasional seperti perbankan, asuransi, konsultan manajemen,
dan perusahaan akuntan menyediakan informasi bagi klien mereka tentang budaya,
peraturan dan kondisi finansial dalam suatu pasar internasional tertentu. Contoh, kantor
Akuntan Publik Ernest & Young mempublikasikan majalah “Doing Business In”di banyak
negara di dunia.

Internet dan Dunia maya (Web-site)


Perusahaan-perusahaan yang terikat dengan bisnis internasional dapat mengakses data
dengan cepat melalui internet dan situs. Penyedia informasi pasar adalah LEXIS-NEXIS
(www.lexis-nexis.com). Data base LEXIS-NEXIS memuat laporan berita full text seperti
62

profil eksekutif, produk, informasi finansial, strategi pemasaran, relasi publik dengan
banyak perusahaan internasional. Provider lain adalah Dow Jones, DIALOG, CompuServe,
Yahoo, Alta Vista menyediakan informasi global yang berguna bagi para pebisnis
internasional. X

METODE MELAKSANAKAN RISET DATA PRIMER INTERNASIONAL


Walaupun data sekunder banyak tersedia dan berguna dalam proses skreening awal,
seringkali tidak mencukupi dan perlu dilakukan pengumpulan data primer di lokasi target
bisnis. Riset pasaar primer adalah proses pengumpulan data,analisis data asli, dan
mengaplikasikan hasilnya kepada kebutuhan penelitian. Tujuan riset data primer biasanya
untuk mengisi kekurangan data dan informasi yang tidak diperoleh dari riset data sekunder.
Riset data primer relatif mahal dibanding riset data sekunder karena harus turun langsung
ke lapangan/lokasi penelitian. Ada beberapa metode yang digunakan dalam riset data
primer sebagai berikut.
Pameran Dagang dan Misi Dagang
Trade show (pameran dagang) adalah suatu exhibition (peragaan) di mana para anggota
suatu industri atau kelompok industri yang melakukan peragaan atas produk produksi
mereka terakhir, melihat apa yang dilakukan oleh pesaing mereka, dan mempelajari trend
terkini, dan peluang-peluang bisnis yang tersedia. Pemeran dagang ini dilaksanakan secara
berkesinambungan di semua pasar dan seringkali menarik pesertanya dari seluruh dunia.
Misalnya, the “International Hardware Fair” di Cologne, Jerman. Pameran mobil di
Kemayoran, Jakarta, yang diadakan hampir setiap tahun.
Trade Mission (Misi dagang) adalah kunjungan internasional oleh pejabat pemerintah
bersama dengan para pengusaha ternama yang diorganisir oleh suatu badan pemerintah
pusat atau daerah secara nasional atau provinsi dengan tujuan untuk mencari peluang bisnis
internasional. Seringkali misi dagang dipadikan dengan misi kesenian.
Wawancara dan Focus Group
Banyak perusahaan melakukan wawancara dengan responden terkait dengan rencana
ekspansi bisnis internasional. Dengan wawancara akan diperoleh gambaran emosi calon
pembeli, sikap, dan pengaruh budaya.
Focus group (kelompok terfokus) adalah wawancara secara mendalam, tetapi tidak
terstruktur, terhadap sekelompok kecil individu (8 sampai 12 orang) dengan seorang
moderator untuk mempelajari sikap suatu kelompok tergadap suatu perusahaan atau
produk hasil produksi perusahaan tersebut. Moderator yang akan mengarahkan diskusi
kepada sasaran data dan informasi yang dibutuhkannya. Kelemahannya adalah seringkali
anggota kelompok cenderung setuju apa yang dikatakan oleh anggota kelompok lain, hal
ini adanya pengaruh dalam budaya tertentu.
Cara lain adalah consumer panel, yaitu meneliti catatan pribadi seseorang, informasi
tentang sikap, perilaku dan kebiasaan membeli.
Survei
Survei adalah riset di mana seorang pewancara mempunyai para pembeli atau calon para
pembeli potensial untuk menjawab pertanyaan tertulis atau lisan untuk memperoleh fakta,
opini, atau sikap mereka. Keuntungan survei adalah kemampuan mengumpulkan data yang
banyak dalam sekali riset. Metode survei harus disesuaikan dengan kondisi responden
lokal tertentu, misalnya buta aksara, media, dan pengaruh budaya. Pertanyaan tertulis
dapat dikirim per pos atau melalui internet. Survei responden di negara-negara maju dapat
dilakukan dengan menggunakan telepon.
Environmental Scanning (skening lingkungan)
63

Adalah suatu proses pengumpulan informasi, menganalisis, dan menyimpulkan informasi


untuk tujuan taktis dan strategik (jangka panjang). Proses skening lingkungan untuk
memperoleh data dan informasi subjektif terhadap lingkungan bisnis dimana suatu
perusahaan sedang beroperasi atau akan beroperasi di masa datang. Pemantauan secara
terus menerus terhadap lokasi lain, manajer akan melihat adanya peluang dan/atau
ancaman untuk meminimalkan kerugian dan memaksimumkan imbal hasil perusahaan.
Dengan melakukan analisis lingkungan, manajer dapat membuat keputusan yang baik dan
pengembangkan strategik yang efektif.

MENGEVALUASI PROYEK INVESTASI


Keputusan investasi biasanya dibahas dalam capital budgeting decision, dimana manajer
mengalokasikan modal yang terbatas untuk memanfaatkan peluang investasi yang tersedia.
Dalam membuat keputusan investasi seorang manajer harus menganalisis tiga faktor
(Wild,2001:395):
Biaya suatu investasi
Perkiraan aliran kas atas suatu investasi
Risiko yang dikaitkan dengan investasi
Mengestimasi Aliran Kas Masa datang
Present Value ( Nilai Sekarang)
Untuk mengestimasi aliran kas masa datang adalah pendapatan perusahaan dikurangi
dengan biaya-biaya yang terkait dengan pendapatan tersebut. Nilai sekarang adalah konsep
inti dalam kalkulasi aliran kas masa datang. Nilai sekarang atas aliran kas yang akan
diterima dimasa datang. Untuk mengaplikasikan konsep ini diperlukan discount rate.
Discount rate is financial rate of return offerred by comparable investment alternatives)
Discount rate adalah imbal hasil finansial yang ditawarkan oleh pilihan investasi yang
sebanding.
Net Present Value is the present value of the future cash flows a project generates minus
the amount of the initial investment. Nilai sekarang netto adalah nilai sekarang atas aliran
kas masa datang suatu penerimaan proyek dikurangi jumlah investasi awal.
Rumus NPV yang digunakan untuk menghitung kelayakan proyek investasi adalah:

CFt SVn
NPV = -Io + ------------ + ----------
(1+k)t (1+k)n
Di mana:
Io = Initial Investment (Investasi Awal) pada tahun nol
CFt = Cash Flows (Aliran kas) dalam periode t
SVn = Salvage Value (Nilai sisa)
k = required rate of return
n = usia proyek (jumlah tahun)
Return on Investment is discounted income an investment generates divided by its cost.
Imbal hasil investasi adalah pendapatan yang didiskon atas suatu penerimaan investasi
dibagi dengan biayanya.
Home-Country Consideration (Pertimbangan Negara-Asal)
Ada dua faktor yang menjadi pertimbangan dalam hal dampak proyek bagi negaranya,
yaitu: Pertama, dampak suatu poryek terhadap penyerapan tenaga kerja di pasar negara
asal. Sebagai contoh, negosiasi seputar penciptaan kawasan perdagangan bebas sering
64

meyebabkan kelompok tenaga kerja setuju bahwa sepakat membolehkan perusahan-


perusahaan untuk melakukan relokasi ke pasar-pasar di negara yang upah tenaga kerjanya
lebih murah dibandingkan di negara asal. Kedua, negara asal juga mempunyai
kepentingan atas dampak suatu investasi terhadap neraca pembayaran. Suatu negara
dengan neraca pembayaran negatif (deficit) dipengaruhi oleh modal keluar, maka negara
itu akan melarang investasi asing langsung dan lebih mendorong investasi dalam
negerinya. Dalam hal ini ada argumentasi bahwa investasi di luar negeri tersebut yang pada
awalnya mempunyai dampak negatif terhadap neraca pembayaan, akan tetapi bila invesasi
asing di luar negeri tersebut akan memberikan dampak positip bila keuntungan yang
diperoleh di negara asing dapat ditransfer ke dalam negeri. Hal ini tentu menyangkut
pertimbangan jangka panjang suatu investasi.
Host-country Consideration (Pertimbangan negara tuan rumah)
Dalam hal ini pertimbangan utamanya adalah: Pertama, adanya daya tarik dari pemerintag
tuan rumah terhadap investasi asing, di mana pemberian insentif kepada investasi asing
(penanaman modal asing0 dapat memberikan kontribusi dalam penyerapan tenaga kerja
dan peningkatan kualitas hidup di negara tuan rumah. Kedua, invetasi asing dapat
mendorong perushaaan domestik lebih produktif, mampu brsaing, dan lebih efisien. Pasar
lokal memperoleh manfaat berupa pelatihan bagi tenaga kerja lokal dan tenaga manajer
lokal dari perusahaan asing.Kondisi ini akan menambah daya tarik pula bagi investasi
asing lainnya untuk masuk ke negara tuan rumah. Ketiga, pemerintah negara tuan rumah
sering memperoleh dampak atas investasi asing yang melakukan pinjaman lokal. Bila
perusahaan asing membiayai operasinya melalui pinjaman lokal, maka pool dana lokal
akan meningkat dan biaya pinjaman akan meningkat.pembayaran bunga oleh perusahaan
asing kepada bank lokal akan mendorong pendanaan bagi pembangunan di negara tuan
rumah.

Komponen dalam Capital Budgeting (Penganggaran Modal) perusahaan MNC.


Ada 11 komponen data proyeksi ekonomi dan kebuangan yang harus diperhatikan dalam
menyusun penganggaran modal perusahaan MNC berikut: (Madura, 2007:416-418)
1. Initial Investment (Investasi awal)
2. Consumer Demand (permintaan konsumen)
3. Price (harga jual)
4. Variable cost (biaya variabel
5. Fixed Cost (biaya tetap)
6. Project lifetime (umur proyek)
65

7. Salvage (liquidation) value (nilai sisa/ nilai likuidasi)


8. Restrictions on fund transfer (restriksi transfer dana)
9. Tax laws (undang-undang perpajakan)
10. Exchange rate (nilai tukar)
11. Required rate of return (tingkat imbal hasil diinginkan)

PENJELASAN:
Investasi awal. Investasi awal perusahaan induk yang merupakan sumber dana untuk
melaksanakan proyek. Investasi awl berupa pengadaan aktiva tetap dan dana untuk modal
kerja yang dibutuhkan sampai proyek menghasilkan penjualan/pendapatan operasi. Modal
kerja diperlukan tidak hanya pada awal pendirian proyek, tetapi diperlukan selama
perusahaan beroperasi.
Permintaan konsumen. Proyeksi permintaan/ penjualan produk yang dihasilkan anak
perusahaan MNC harus dibuat seakurat mungkin, karena proyeksi penjualan merupakan
sumber utama aliran kas masuk proyek dimasa mendatang. Proyeksi permintaan dapat
dilakukan dengan menggunakan data historis, data penjualan pesaing, dan/atau melakukan
riset pasar.
Harga jual. Harga jual produk perlu diramalkan seakurat mungkin dengan
memperhitungkan laju inflasi dimasa datang. Analisis harga jual bisa pula dengan
menggunakan harga jual produk pesaing yang telah ada di pasar yang akan dilayani oleh
anak perusahaan MNC.
Biaya variabel. Peramalan biaya variabel dilakukan dengan menggunakan biaya variabel
yang digunakan pesaing dalam menghasilkan produk, misalnya biaya bahan baku dan upah
kerja langsung. Peramalan biaya-biaya variabel juga harus memperhitungkan laju inflasi
dimasa datang.
Biaya tetap. Peramalan biaya tetap secara periodik relatif lebih mudah dibandingkan
peramalan biaya variabel, karena biaya tetap tidak peka terhadap perubahan penjualan.
Namun proyeksi biaya tetap harus memperhitungkan laju inflasi setempat di mana anak
perusahaan berlokasi di negara asing.
Usia proyek. Perusahaan induk tidak dapat mengendalikan penuh usia proyek di luar
negeri, karena dalam kasus-kasus tetentu negara tuan rumah dapat melikuidasi anak
perusahaan MNC dengan alasan politik. Oleh karena itu perkiraan umur proyek dikaitkan
dengan kemungkinan pada tahun tertentu proyek akan dilikuidasi.
Nilai sisa (nilai likuidasi). Nilai sisa setelah pajak relatif sulit diramalkan, karena nilai sisa
tergantung kepada banyak faktor antara lain, keberhasilan proyek, kebijakan pemerintah
66

negara tuan rumah, dan kebijakan perusahaan induk yang membiayai proyek. Ada
kemungkinan, pemerintah negara tuan rumah akan melikuidasi anak perusahaan MNC
tanpa kompensasi yang memadai kepada pemilik MNC.
Restriksi transfer dana. Ada kemungkinan pemerintah negara tuan rumah melarang atau
membatasi anak perusahaan MNC mentransfer dana ke induk perusahaannya agar supaya
dana anak perusahaan NMC yang diperoleh dari laba usaha diinvestaskan kembali di
negara tersebut. Akibat restriksi transfer dana tersebut akan berpengaruh terhadap aliran
kas masuk dari anak perusahaan ke perusahaan induk.
Undang-undang perpajakan. Undang-undang perpajakan antar negara selalu berbeda.
Ada negara yang memberikan insentif pajak bagi penanaman modal asing, tetapi ada yang
mengenakan pajak ganda atas anak perusahaan MNC, yaitu pajak atas laba perusahaan dan
pajak atas dana yang dipulangkan oleh anak perusahaan MNC ke induk perusahaannya.
Nilai tukar. Nilai tukar sulit diramalkan secara pasti, akan tetapi aliran dana dari anak
perusahaan MNC dan dari Induk perusahaan ke anak perusahaan MNC akan dipengaruhi
fluktuasi nilai tukar. Untuk mengantisipasi transaksi finansial yang dipengaruhi oleh
pergerakan nilai tukar, biasanya perusahaan MNC menggunakan berbagai teknik hedging,
misalnya contract forward dan/atau currency swap.
Tingkat Imbal hasil diinginkan. Tingkat imbal hasil (required rate of return) diperlukan
untuk mendiskontokan aliran kas di masa mendatang agar diperoleh nilai sekarang dalam
menghitung NPV proyek. Biasanya tingkat imbal hasil yang diinginkan ditetapkan
berdasarkan perhitungan biaya modal (cost of capital) dan disesuaikan dengan tingkat
resiko atas investasi di negara asing.

CONTOH PENGANGGARAN MODAL “ KASUS TONG HOE CORPORATION”


Sebuah perusahaan MNC Singapura, “Tong Hoe Corporation”, memiliki anak perusahaan
di Malaysia yang memproduksi dan menjual alat pertanian. Anak perusahaan ini sedang
mengembangkan bisnis alat-alat pertanian. Data yang dimiliki perusahaan untuk keperluan
analisis rencana pengembangan investasi tersebut sebagai berikut:
a. Investasi awal yang diperlukan untuk proyek pengembangan tersebut sebesar
RM20juta atau ekuvalen dengan Sin$10juta, kurs spot Sin$1 = RM2.
b. Bisnis baru ini diperkirakan akan menghasilkan akiran kas masuk RM8juta
pertahun.
67

c. Bisnis ini akan dijual setelah 4 tahun dan pemerintah Malaysia akan
mengakuisisnya tanpa kompensasi kepada “Tong Hoe Corporation”. Namun
pemerintah Malaysia tidak akan mengenakan pajak atas laba yang dihasilkan oleh
proyek bisnis baru ini, walaupun tetap mengenakan pajak pemulangan (withholding
tax) atas setiap laba yang dipulangkan ke Singapore.
d. Nilai tukar Ringgit Malaysia diestimasikan sebagai berikut:
Akhir Tahun Nilai Ringgit
1 Sin$ 0,500
2 Sin$ 0,490
3 Sin$ 0,480
4 Sin$ 0,470
 Pemerintah Singapore akan mengenakan pajak setiap laba Singapore dolar yang
diterima perusahaan induk dari anak perusahaannya dengan tarif 20%.
 Required of return dari proyek baru adalah 15%. Tingkat imbal hasil yang
diinginkan ini berdasarkan kondisi ekonomi berjalan, struktur modal, biaya modal,
dan resiko proyek investasi baru tersebut.
Berdasarkan informasi di atas, maka analisis penganggaran modal atas rencana investasi
bisnis baru tersebut disajikan dalam Tabel 6.9.
Dari Tabel 6.9 dengan menggunakan analisis Net Present Value (NPV), dari perspektif
anak perusahaan diperoleh NPV kumulatif positip sebesar Sin$2.839.827 pada akhir
tahun keempat, dapat disimpulkan proyek ini layak diimplementasikan oleh anak
perusahaan. Seandainya diasumsikan analisis investasi dari perspektif induk, karena induk
yang menyedikan dana ekspansi usaha anak perusahaan tersebut, maka diperoleh NPV
kumulatif negatif pada akhir tahun keempat sebesar Sin$3.031.296, sehingga disimpulkan
bahwa proyek ini tidak layak dilaksanakan.
Perbedaan aliran kas yang diterima perusahaan induk adalah: 1) dana yang dipulangkan
oleh anak perusahaan di Malaysia ke induknya di Singapore dikenakan witholding tax oleh
pemerintah Singapore sebesar 20 persen yang mengurangi jumlah Ringgit yang
dipulangkan ke induk perusahaan; 2) Ringgit yang dikembalikan harus dikonversikan
dalam Singapore dolar. Karena ringgit diestimasikan akan mengalami depresiasi dari tahun
ketahun, maka jumlah Singapore dolar yang diterima perusahaan induk akan menurun; 3)
Pemerintah Singapore akan mengenakan pajak atas laba yang diterima oleh perusahaan
induk sebesar 20% yang sudah tentu akan mengurangi pula aliran kas setelah pajak yang
diterima oleh perusahaan induk.
Tabel 6.9. Analisis Penganggaran Modal: “Tong Hoe Corporation”
68

No. Uraian Tahun 0 Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4


I Perspektif Anak          
(20.000.00
1.1. Investasi awal (RM) 0)        
8.000.00 8.000.00 8.000.00 8.000.00
1.2. Aliran kas pertahun (RM)   0 0 0 0
1,00 0,87 0,75 0,65 0,57
1.3. Discount rate 15% 0 0 6 8 2
(20.000.00 6.956.52 6.049.14 5.260.13 4.574.02
1.4. PV Aliran Kas Dic.Rate 15% 0) 2 9 0 6
(13.043.47 (6.994.32 (1.734.19 2.839.82
1.5. NPV kumulatif   8) 9) 9) 7
II Perspektif Induk          
(10.000.00
2.1. Investasi Awal (Sin$) 0)        
8.000.00 8.000.00 8.000.00 8.000.00
2.2. Aliran Kas dari anak (RM)   0 0 0 0
1.600.00 1.600.00 1.600.00 1.600.00
2.3. Withholding tax 20%   0 0 0 0
6.400.00 6.400.00 6.400.00 6.400.00
1.4. Dana tersedia (RM)   0 0 0 0
0,49 0,48 0,47 0,46
1.5. Kurs Ringgit Malaysia   0 0 0 0
3.136.00 3.072.00 3.008.00 2.944.00
1.6. Dana diterima induk (SIN$)   0 0 0 0
627.20 614.40 601.60 588.80
1.7. Pajak Pemeirntah Sing. 20%   0 0 0 0
2.508.80 2.457.60 2.406.40 2.355.20
1.8. Dana Induk setelah pajak   0 0 0 0
1,00 0,87 0,75 0,65 0,57
1.9 Discount rate 15% 0 0 6 8 2
(10.000.00 2.181.56 1.858.29 1.582.24 1.346.59
1.10 PV Aliran Kas DR 15% 0) 5 9 7 3
(7.818.43 (5.960.13 (4.377.88 (3.031.29
1.11 NPV kumulatif   5) 6) 9) 6)

Pertanyaan:
Jelaskan empat langkah dalam proses skreening pasar?
Identifikasi faktor-faktor utama untuk meneliti dan mengidentifikasi daya tarik utama suatu
pasar atau site operasi bisnis?
Apakah kekuatan utama budaya, politik, hukum, ekonomi, dan keuangan yang harus
dipertimbangkan bila menilai lingkungan bisnis nasional suatu negara?
Bagaimana biaya transpor dan imej negara mempengaruhi keputusan lokasi?
Berikan batasan income elasticity dan bagaimana dinterpretasikan. Apa gunanya dalam
mengukur suatu potensi pasar?
Identifikasikan koponen utama suatu indikator pasar potensial? Mengapa aplikasinya
sering menggunakan pasar di negara berkembang?
Apa faktor-faktor yang paling utama yang harus dipertimbangkan dalam mengukur/menilai
site usaha?
Jelaskan manfaat kunjungan lapangan (field trip) dan analisis pesaing dalam tahap akhir
suatu proses skerening?
69

Berikan definisi riset pasar. Apakah keuntungan bagi perusahaan yang melakukan riset
pemasaran internasional tersebut?
Jelaskan tiga kesulitan utama dalam melakukan riset di pasar internasional ?
Jelaskan riset pasar sekunder? Kapan riset pasar sekunder itu berguna?
Apa saja sumber riset data sekunder? Jelaskan manfaat situs dunia maya (World Wide
Site ) dalam melakukan riset pasar data sekunder?
Jelaskan riset pasar data primer? Apa bedanya dengan riset pasar data sekunder?
Apa perbedaan antara pameran dagang dengan misi perdagangan?
Apa isu-isu yang muncul bila menggunakan focus group dalam riset pasar internasional?
Jelaskan kegunaan skenning lingkungan?
Jelaskan istilah present value,net present value, discount rate, dan return on investment?
Jelaskan pengertian penganggaran modal?
Jelaskan apa yang dimaksud dengan invvestasi awal (initial investment) dalam suatu
proyek investasi?
Identifikasikan pertimbangan proyek investasi dari sisi kepentingan negara asal dan negara
tuan rumah?
BAB 7
METODE MEMILIH DAN MENGELOLA MASUK PASAR ASING

TUJUAN PEMBELAJARAN
Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan tentang:
Mengapa dan bagaimana ekspor, impor, dan imbal dagang.
Cara masuk melalui kontrak: lisensi, waralaba, kontrak manajemen, dan proyek putar
kunci (turnkey project)
Cara masuk melalui investasi: mendirikan cabang, patungan, strategi aliansi dan memilih
mitra usaha

EKSPOR IMPOR DAN IMBAL DAGANG


EKSPOR
Dalam ekonomi global, perusahaan meningkatkan penjualan barang dan jasa kepada
pedgang besar, pengecer, pembeli industri, dan konsumen di negara asing. Ada tiga alasan
mengapa perusahaan melakukan ekspor (Wild, 2001.p444):
1. Memperluas penjualan. Banyak perusahaan besar menggunakan ekspor sebagai alat
untuk meningkatkan penjualan bilamana pasar domestik sudah mengalami
kejenuhan. Semakin besar akan semakin besar pula produksi dan akan menekan
biaya tetap produksi, sehingga harga pokok produk akan turun, dengan demikian
maka dengan penjualan ekspor perusahaan akan mencapai skala ekonomis.
2. Meragamkan penjualan. Melalui ekspor akan memungkinkan perusahaan
melakukan diversifikasi penjualan, karena perusahaan dapat menutupi penurunan
penjualan di pasar nasional dengan penjualan ekspor.
70

3. Memperoleh pengalaman. Perusahaan sering menggunakan ekspor sebagai cara


memperoleh biaya rendah, resiko rendah dalam memulai bisnis internasional,
ketimbang melakukan investasi langsung di luar negeri.
Mengembangkan Strategi Ekspor: Model 4 Langkah
Ada empat langkah dalam mengembangkan suatu strategi ekspor yang sukses:
Langkah 1. Mengidentifikasi Potensi Pasar
Dalam upaya mengidentifikasi apakah ada permintaan dalam suatu target pasar tertentu,
maka perlu melakukan riset pasar. Riset pasar adalah pengumpulan dan analisis informasi
dalam upaya membantu manajer perusahaan membuat keputusan. Riset pasar internasional
memberikan informasi lingkungan bisnis nasional, praktek budaya, politik, regulasi, dan
perekonomian suatu negara. Manajer akan memperoleh informasi ukuran pasar yang
potensial, perilaku pembeli, logistik, dan sistem distribusi. Melakukan riset pasar pada
pasar baru akan membantu merancang strategi pemasaran dan memahami preferensi dan
sikap pembeli. Apakah perusahaan akan memfokuskan ekspor pada satu pasar atau
beberapa pasar ekspor. Sebagai contoh, seorang eksportir baru di Indonesia melakukan
ekspor ke Singapore perlu melakukan riset pasar. Setelah berhasil di pasar Singapore,
eksportir dapat pula mengekspor ke negara-negara yang ada kesamaannya dengan
Singapore, misalnya Hong Kong dan Taiwan. Kesamaan target pasar ekspor itu misalnya
dari sisi kesamaan budaya, regulasi, politik, dan lainnya.
Langkah 2. Mencocokkan kebutuhan dengan Kemampuan
Langkah kedua adalah menilai secara teliti apakah perusahaan mempunyai kemampuan
untuk memenuhi kebutuhan pasar. Sebagai contoh, penduduk Jepang suka makan ikan dan
udang, maka perusahaan eksportir ikan dan udang di Indonesia mempunyai peluang untuk
memenuhi kebutuhan tersebut dengan mengekspor ikan dan udang ke Jepang. Perusahaan
eksportir harus mempunyai kemampuan permodalan dan pengetahuan tentang pasar
Jepang, sehingga ekspor yang dilakukan sesuai dengan kebutuhan konsumen.
Langkah 3. Melakukan Pertemuan
Melaksanakan pertemuan awal antara perusahaan eksportir dengan distributor, importir,
dan pihak lainnya adalah suatu keharusan. Kontak awal ini akan menjadi dasar untuk
saling mempercayai dan membentuk kerjasama antara para pihak. Perbedaan budaya
antara para pihak akan memainkan peranan penting pada tahap ini. Setelah membentuk
rasa saling percaya, pertemuan berikutnya adalah merancang kesepakatan yang saling
71

menguntungkan para pihak. Pada tahap selanjutnya adalah negosiasi secara rinci hal-hal
yang masuk dalam kesepakatan lisan dan tertulis.
Langkah 4. Menyepakati Sumberdaya.
Menyepakati sumberdaya dilakukan setelah serangkaian aktivitas pertemuan, negosiasi,
dan penandatanganan kontrak. Sumberdaya yang disepakati menyangkut orang, keuangan,
dan fasilitas fisik. Pertama, tujuan program ekspor harus dinyatakan secara jelas dan
ditegaskan jangka waktu tiga sampai lima tahun kedepan. Bagi perusahaan kecil, adalah
memadai untuk menugaskan seseroang yang bertanggung jawab untuk pencapaian tujuan
dan penyediaan sumberdaya. Namun setelah organisasi perusahaan menjadi besar,
tanggung jawab aktivitas dan pasar ekspor dikelola oleh satu departemen khusus atau divisi
ekspor.

TINGKAT KETERLIBATAN EKSPOR


Para entreprenuer, perusahaan kecil, menengah, dan perusahaan multinasional besar terkait
dalam kegiatan ekspor. Namun tidak semua perusahaan yang terlibat dalam aktivitas
ekspor secara luas. Beberapa perusahaan, biasanya kecil dan menegah, kemungkinan
sedikit terlibat dalam kegiatan ekspor atau tidak ada kegiatan ekspor sama sekali.
Perusahaan besar melaksanakan aktivitas ekspor mereka dengan suatu infrastruktur yang
menjembati celah antara dua pasar. Dalam hal ini ada dua bentuk dasar keterlibatan ekspor
(Wild,2001,447) yaitu direct exporting and indirect exporting.
Ekspor Langsung
Ekspor langsung adalah praktek di mana sebuah perusahaan menjual produknya secara
langsung ke pembeli di pasar target di luar negeri. Ekspor langsung, misalnya, sebuah
industri pesawat (Boeing), peralatan industri (John Deere), produk makanan dan minuman
(Anheuser-Busch). Perusahaan tersebut bertanggung jawab penuh membawa produk
mereka ke pasar sasaran dengan menjual secara langsung kepada pembeli lokal, dan tidak
melalui pedagang perantara.
Sales Representatives. Apakah seseorang atau suatu organisasi, sebagai perwakilan
penjualan yang memiliki sendiri barang perusahaannya, bukan produk perusahaan lain.
Perwakilan penjualan mempromosikan produk perusahaannya dengan mengikuti pameran
dagang dan melakukan kunjungan ke pengecer dan pedagang perantara lainnya di pasar
lokal di luar negeri. Para perwakilan pemasaran ini memperoleh gaji tetap plus komisi
berdasarkan omset penjualan.
72

Distributor. Dalam ekspor langsung, perusahaan eksportir dapat menggunakan


distributor di pasar target. Distributor akan mengambil alih kepemilikan barang dagang
ketika barang tersebut masuk di pasar negara mereka. Sebagai pemilik barang, para
distributor menerima semuah risiko yang terkait dengan penjualan barang dagang tersebut
di pasar lokal. Distributor menjual kepada pengecer dan pedagang besar atau kepada
pemakai akhir melalui saluran tata niaga mereka. Keuntungan distributor adalah selisih
antara harga yang mereka bebankan kepada pembeli dengan harga yang distributor bayar
kepada eksportir.
Ekspor Tidak Langsung. Beberapa perusahaan mempunyai sumberdaya untuk
melakukan aktivitas ekspor. Ekspor tidak langsung adalah peraktek di mana perusahaan
menjual produknya kepada pedagang perantara yang menjual kembali kepada pembeli di
pasar sasaran. Pemilihan perantara tergantung banyak faktor, termasuk rasio penjualan
internasional eksportir terhadap total penjualan perusahaan, ketersediaan sumber daya, dan
tingkat pertumbuhan pasar target. Ada beberapa jenis pedagang perantara: agent, export
management company, dan export trading company.
Agent. Agen adalah individu atau organisasi yang mewakili satu atau lebih eksportir
tidak langsung dalam suatu pasar sasaran. Agen menerima kompensasi dalam bentuk
komisi atas nilai penjualan. Sebab pendirian suatu hubungan dengan agen relatif mudah
dan tidak mahal, sehingga menjadi pendekatan umum dalam ekspor tidak langsung. Agen
harus dipilih secara hati-hati, karena memutuskan suatu hubungan keagenan dapat menjadi
mahal dan akan memunculkan masalah. Pemilihan agen perlu dilakukan secara hati-hati,
karena agen sering mewakili eksportir tidak langsung secara bersamaan. Agen
kemungkinan lebih fokus pada promosi produk perusahaan yang membayar komisi lebih
tinggi, daripada perusahaan eksportir yang mempunyai produk yang lebih handal dengan
komisi relatif rendah.
Export Management Company (EMC)
Perusahaan ekspor manajemen adalah perusahaan yang mengekspor produk atas nama
perusahaan eksportir tidak langsung. Suatu EMC beroperasi atas dasar kontrak, apakah
sebagai agen yang dibayar berdasarkan komisi atau sebagai distributor (memiliki barang
dagang dan memperoleh profit atas penjualannya).
Export Trading Companies (ETC). Perusahaan perdagangan ekspor adalah perusahaan
yang menyediakan layanan/jasa eksportir tidak langsung sebagai aktivitas tambahan yang
secara langsung berhubungan dengan klien aktivitas ekspor. ETC membantu kliennya
73

dengan menyediakan layanan impor, ekspor, dan layanan imbal dagang. Membangun dan
mengembangkan saluran tata niaga, menyediakan fasilits pergudangan, pembiayan dagang,
dan proyek investasi, dan bahkan memanufaktur produk.
ETC dikembangkan di Eropa sejak beberapa abad silam, konsep perusahaan trading ini
selanjutnya dikembangkan pula oleh Jepang, disebut sogo shosa. Sogo sosha mengurus
bisnis dagang perusahaan kecil, menengah, sampai perusahaan konglomerat, seperti
Mitsibishi dan Mitsui. ETC di Korea Selatan disebut chaebol dan termasuk merek
populer, seperti Hyundai, Daewoo, dan Samsung.
MENGHINDARI KESALAHAN EKSPOR DAN IMPOR
Perusahaan-perusahaan baru yang melakukan aktivitas ekspor dan impor sering mengalami
kesalahan umum. Pertama, gagal melakukan riset pasar. Kedua, perusahaan gagal
memperoleh advis ekspor yang memadai.pemerintah nasional dan regional selalu
mempunyai keinginan untuk membantu perusahaan yang baru menjalankan bisnis ekspor.
Bagi perusahaan eksportir dan importir yang belum berpengalaman dapat menggunakan
jasa freight forwarder – sebuah perusahaan jasa yang ahli dalam aktivitas bidang ekspor
impor termasuk penyelesaian bea cukai, tabel tarif bea cukai, fee/premi asuransi angkutan
dan ongkos kapal laut.

IMBAL DAGANG (COUNTERTRADE)


Perusahaan sering tidak dapat mengimpor barang dagang dengan pembayaran tunai.
Kemungkinan ada dua alasa: pemerintah negara importir kekurangan valuta asing untuk
membayar barang yang diimpor, atau karena adanya larangan pemerintah dalam
pertukaran mata uang tertentu. Oleh karena itu, ada cara lain yaitu dengan imbal dagang.
Imbal dagang adalah peraktek menjual barang atau jasa yang dibayarkan untuk sebagian
atau seluruhnya dengan barang atau jasa lainnya. Pola imbal dagang pertama kali
digunakan dalam perdagangan antara Eropa Timur dan Eropa Barat pada tahun 1960an.
Juga pemerintah di kawasan
Timur Tengah dan Afrika melakukan sistem imbal dagang. Indonesia juga pernah
melakukan imbal dagang dalam pembelian pesawat Sukoi dengan Rusia serta penjualan
pesawat produksi Nurtanio dengan pemerintah Thailand.
Jenis-jenis Imbal Dagang adalah:
 Barter adalah pertukaran barang dan jasa secara langsung untuk barang dan jasa
lainnya tanpa menggunakan uang. Ini adalah bentuk cara imbal dagang.
74

 Couterpurchase (imbal beli) adalah menjual barang dan jasa (ekspor) ke suatu
negara oleh sebuah perusahaan dengan janji untuk melakukan pembelian produk
tertentu dari negara eksportir tersebut di masa datang.
 Offset adalah kesepakatan bahwa suatu perusahaan akan mengoffset penjualan
valuta asing ke suatu negara dengan membuat rencana pembelian valuta asing atas
produk yang tidak sepesifik dari negara itu di masa datang.
 Switch trading adalah imbal dagang dimana suatu perusahaan menjual kepada
perusahaan lain dengan kewajibannya untuk melakukan pembelian di negara
tertentu. Sebagai contoh, sebuah perusahaan ingin memasuki pasar target tertentu
dan berjanji akan membeli suatu produk yang mana tidak digunakan sebagai
imbalan atas akses pasar. Kemudian, perusahaan itu menjual kewajiban membeli
produk itu kepada perusahaan perdagangan (trading company) yang dapat
melakukan pembelian terhadap produk tersebut untuk dijual sebagai produk
dagang.
 Buyback (beli kembali) adalah penjualan ekspor barang peralatan industri dan
sebagai imbalan eksportir harus mengimpor barang-barang yang diproduksi oleh
peralatan industri tersebut. Peraktek beli kembali biasanya diatur dalam pernajnjian
jangka panjang antar kedua pihak.

PEMBIAYAAN EKSPOR/ IMPOR


Perdagangan internasional memberi risiko baik eksportir maupun importir. Eksportir
kemungkinan menghadapi risiko tidak dibayar oleh importir di luar negeri setelah barang
dikirimkan eksportir. Importir juga takut atas pembayaran telah dilakukan namun barang
belum dikirimkan eksportir. Ada beberapa metode pembiayaan ekspor/impor yang
dirancang untuk mengurangi risiko yang dihadapi oleh eksportir dan importir. Metode
tersebut adalah advanced payment, documentary collection, letter of credit (L/C), dan
open account.
Advance payment (pembayaran dimuka) adalah pembiayan ekspor/impor dimana seorang
importir membayar kepada eksportir sebelum barang dikirimkan. Metode ini digunakan
bila kedua pihak belum begitu saling mengenal dengan baik, transaksi relatif kecil, atau
pembeli tidak dapat memperoleh kredit yang disebabkan pembeli tidak mempunyai
peringkat kredit yang baik dengan bank. Pembayaran dilakukan secara langsung melalui
75

transfer dana dari rekening bank importir ke rekening bank eksportir. Metode ini lebih
menguntungkan eksportir dibanding importir, lihat Gambar 7.8.

Tinggi
Open account
Risiko
Eksportir Documentary collection

Letter of credit

Advanced payment
Rendah
Rendah tinggi
Risiko importir

Gambar 7.8. Resiko alternatif Ekspor/Impor Metode Pembiayaan


Sumber: International Business, an Integrated Approach, John Wild 2001,p451

Documentary Collection (dokumen penagihan) adalah pembiayaan ekspor/impor di mana


sebuah bank bertindak sebagai perantara tanpa menerima risiko keuangan. Metode
pembayaran ini biasanya dilakukan bila sudah ada hubungan timbal balik antara eksportir
dan importir.
Proses documentary collection dapat dilihat pada Gambar berikut:

Eksportir 1 Importir
3

2 4 9 7 6
76

Bank Eksportir 8 Bank Importir


5

Gambar 7.9. Proses Dokumen Penagihan


Sumber: International Business, an Integrated Approach, John Wild 2001,p452
Penjelasan:
1. Eksportir/importir saling kontrak untuk membeli/menjual produk
2. Bank eksportir memberikan draft kepada eksportir
3. Eksportir mengirimkan barang kepada importir
4. Eksportir menyerahkan dokumen kepada banknya
5. Bank eksportir mengirimkan dokumen kepada bank impotir
6. Importir menyerahkan pembayaran kepada banknya
7. Bank importir memberikan bill of lading kepada importir
8. Bank importir membayar kepada bank eksportir
9. Bank eksportir membayar eksportir atas barang yang dikirimkannya kepada
importir.

Letter of Credit (L/C) adalah pembiayaan ekspor/impor di mana bank importir


menerbitkan suatu dokumen yang menyatakan bahwa bank akan membayar kepada
eksportir bila eksportir memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam dokumen pengiriman
barang. L/C digunakan bila importir mempunyai peringkat kredit yang tidak diragukan
bank, ketiga eksportir membutuhkan L/C untuk memperoleh pembiayaan dari bank, dan
bila peraturan pasar membutuhkan transaksi pembayaran dengan L/C. Sebelum bank
menerbitkan L/C, bank akan memeriksa kondisi keuangan importir, bank biasanya hanya
akan mengemisi L/C bila importir bersedia menyetor sejumlah uang senilai barang yang
akan diimpornya kedalam rekening giro importir tersebut. Bank akan membayar eksportir
setelah eksportir memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam dokumen L/C tersebut.
Ada beberap jenis L/C:
 Irrevocable letter of credit yang membolehkan bank yang menerbitkan L/C
melakukan modifikasi atas persyaratan dalam L/C setelah memperoleh persetujuan
bersama dari eksportir dan importir.
 Revocable letter of Credit dapat dimodifikasi oleh bank penerbit L/C tanpa harus
memperoleh persetujuan dari eksportir atau importir.
77

 Confirmed letter of credit adalah L/C yang dijamin bersama oleh kedua bank, bank
eksportir di negara ekspor dan bank importir di negara impor.
Proses pembayaran ekspor dengan L/C lihat Gambar 7.8.

Eksportir 1 Importir
5

4 6 7 11 9 2

Bank Eksportir 10 Bank Importir


8
3
Gambar 7.10. Proses Letter of Credit
Sumber: International Business, an Integrated Approach, John Wild 2001,p453

Penjelasan:
1. Eksportir/importir saling kontrak untuk membeli/menjual produk
2. Importir mengajukan permintaan kepada Banknya untuk menerbitkan L/C
3. Bank importir menerbitkan L/C kepada bank Eksportir atas nama importir
4. Bank eksportir memberitahukan kepada eksportir perihal L/C tersebut
5. Eksportir mengirimkan barang kepada importir
6. Eksportir menyerahkan dokumen pengiriman barang kepada banknya.
7. Bank eksportir memeriksa dokumen dan membayar kepada eksportir
8. Bank eksportir menyerahkan dokumen kepada bank importir
9. Importir membayar banknya senilai barang yang diimpornya.
10. Bank importir mengirimkan pembahyaran kepada bank eksportir.
11. Bank importir menyerahkan dokumen kepada importir
78

Dokumen yang diserahkan eksportir kepada banknya meliputi: faktur, formulir


pembayaran bea cukar, daftar nama barang secara rinci, dan bill of lading.
Open Account (rekening terbuka) adalah pembiayaan ekspor/impor di mana eksportir
mengirimkan barang dagang dan kemudian menagih importir senilai barang yang
dikirimkannya itu. Cara ini hanya dilakukan oleh eksportir terhadap mitra bisnis yang
sangat dipercayainya. Cara ini umum digunakan dalam penjualan antar dua subsidiari
dalam perusahaan internasional dan para pihak saling mengenal dengan baik.

MODA MASUK PASAR INTERNASIONAL DENGAN KONTRAK


Lisensi
Lisensi adalah moda masuk secara kontrak di mana sebuah perusahaan yang memiliki
aktiva tak wujud (lisensi) memberikan lisensi tersebut kepada perusahaan lain hak untuk
menggunakan aset tak wujud tersebut untuk jangka waktu tertentu. Pemilik lisensi
menerima pembayaran royalti berdasarkan persentase tertentu atas pendapatan/ hasil
penjualan penerima lisensi tersebut. Pemilik lisensi juga akan menerima satu kali fee (uang
jasa) sebagai biaya penyerahan aktiva tak wujud tersebut kepada penerima lisensi. Aktiva
tak wujud tersebut berupa hak paten, hak cipta, formula khusus, desain khusus, merek
dagang, dan nama brand tertentu. Sering pula lisensi berupa proses teknologi yang
digunakan dalam produksi produk tertentu. Contoh, Novell (perusahan USA) memberikan
lisensi perangkat lunak kepada tiga universitas di Hong Kong yang memasangnya sebagai
standar penggunaan dalam kampus. Hitachi (Jepang) menerima lisensi teknologi dari
Duales System Deutchland (Jerman) yang digunakan untuk mendaur ulang plastik di
Jepang. Hawlett-Packard (USA) memperoleh lisensi dari perusahaan Canon (Jepang)
mesin printer untuk menggunakannya dalam monochrome laser printer.
Cross licensing adalah peraktek di mana perusahan-perusahaan membuat kesepakatan
untuk saling bertukar lisensi satu sama lain.
Keuntungan Lisensi. Ada beberapa keuntungan menggunakan lisensi untuk masuk pasar
baru. Pertama, pemilik lisensi dapat menggunakan lisensi untuk membiayai ekspansi
internasional. Banyak kesepakatan lisensi membutuhkan penerima lisensi untuk
berkontribusi dalam pembiayaan peralatan dan investasi, apakah dengan membangun
fasilitas produksi khusus atau menggunakan kelebihan kapasitas. Kedua, cara lisensi dapat
79

mengurangi risiko dalam metode ekspansi internasional. Sebagai contoh, mengurangi


risiko sosial, risiko politik, dan risiko riset pasar yang tidak akurat. Ketiga, lisensi dapat
membantu mengurangi kemungkinan terjadinya peredaran produk pemilik lisensi di pasar
gelap. Keempat, penerima lisensi dapat pula memperoleh keuntungan dari lisensi dengan
menggunakan cara melakukan upgrading terhadap teknologi produksi yang ada.
Kerugian Lisensi. Pertama, lisensi dapat membatasi gerak pemilik lisensi beraktivitas di
masa datang. Kedua, lisensi dapat mengurangi konsistensi global dalam hal kualitas dan
pemasaran produk di pasar nasional yang beragam. Ketiga, penerima lisensi kemungkinan
menggunakan lisensi sebagai strategi untuk menjadi pesaing perusahaan pemilik lisensi.

WARALABA
Waralaba adalah peraktek di mana satu perusahaan (franchiser) memberi (franchisee)
dengan properti tak wujud dan bantuan lainnya selama periode tertentu dimasa mendatang.
Franchiser menerima kompensasi berupa fee tetap, pembayaran royalti, atau keduanya.
Contoh, KFC, Mc Donald restoran cepat saji membuka waralaba hampir seluruh dunia.
Jean-Louis David (Perancis) memberikan hak waralaba dalam hairdressing salon di Italy.
Keuntungan Waralaba
Ada beberapa keuntungan metode waralaba. Pertama, franchiser menggunakan waralaba
sebagai metode biaya rendah, risiko rendah untuk masuk dalam pasar asing yang baru.
Perusahaan yang menggunakan strategi global tergantung kepada produk yang konsisten,
dan diterima secara mendunia. Waralaba memungkinkan perusahaan untuk
mempertahankan konsistensi dengan meniru proses produk yang terstandardisasi di setiap
target pasar. Kedua, bahwa waralaba adalah suatu mode entri yang memungkinkan untuk
mempercepat ekspansi perusahaan secara geografis. Perusahaan sering memperoleh
keunggulan daya saing dengan cara menjadi yang pertama dalam memanfaatkan peluang
pasar. Ketiga, perusahaan franchiser memperoleh keuntungan dari pengetahuan budaya
dan penguasaan manajer lokal. Aspek waralaba ini membantu menurunkan risiko
kegagalan di pasar-pasar yang belum dikenal dan dalam menciptakan keunggulan daya
saing.
KerugianWaralaba
Waralaba dapat menimbulkan masalah kedua belah pihak: baik franchiser maupun
franchisee. Pertama, franchiser dapat mengalami kesulitan mengelola banyak franchisees
di berbagai pasar nasional. Hal utama adalah kualitas produkdan pesan promosi diantara
80

franchisees tidak akan konsisten dari satu pasar ke pasar lainnya. Satu cara untuk
meyakinkan agar terjadi konsistensi, maka perlu ada pengendalian lebih besar dengan
menetapkan dalam setiap pasar satu master franchisee yang bertanggung jawab untuk
memantau operasi masing-masing franchisee. Kedua, franchisee dapat saja mengalami
kerugian akibat tidak fleksibilitas secara keorganisasian dalam perjanjian waralaba.
Kontrak waralaba dapat membatasi pilihan strategi dan taktik franchisee, dan mereka
bahkan dapat dipaksa untuk mempromosikan produk oleh divisi perusahaan franchiser.
Contoh, Pepsi dimiliki oleh Pizza Hut dan KFC .

KONTRAK MANAJEMEN
Dalam kontrak manajemen, suatu perusahaan memasok perusahaan lain dengan keahlian
manajerial untuk periode waktu tertentu. Tenaga ahli pemasok biasanya diberi kompensasi
dengan pembayaran lump- sum atau fee berdasarkan volume penjualan. Kontrak semacam
itu biasanya terjadi pada sektor utilitas umum baik di pasar yang sudah maju maupun di
pasar yang sedang berkembang. Ada dua jenis knowledge yang dapat ditransfer melalui
manajemen kontrak: pengetahuan khusus mamajer teknis dan ketrampilan manajemen
bisnis manajer umum. Sebagai contoh, BAA of Britain memiliki skill manajemen airport
umum. Di USA, BAA Britain mengoperasikan Indianapolis Airport, dengan kontrak 10
tahun kontrak manajemen dan memberikan manajemen retail pada Air Mall di Pittsburgh
Airport. Contoh lain, DBS Asia Thailand mengadakan kontrak manajemen dengan
Favorlangh Communication Taiwan untuk menjalankan sebuah perusahaan pemasok
program televisi digital di Taiwan.
Keuntungan Kontrak Manajemen
Manajemen kontrak dapat menguntungkan baik organisasi maupun negara. Pertama,
perusahaan dapat memperoleh kontrak manajemen dengan perusahaan lain dan karena itu
memperoleh peluang bisnis internasional tanpa harus menanggung risiko keharusan
memiliki aset. Modal perusahaan dapat dicadangkan atau dialihkan kepada proyek
investasi lainnya. Kedua, pemerintah dapat memperoleh perusahaan kontrak manajemen
untuk melakukan operasi dalam meningkatkan utilitas publik di negara itu, khususnya bagi
negara yang mengalami kekurangan pembiayaan investasi. Ketiga, pemerintah
menggunakan manajemen kontrak untuk mengembangkan ketrampilan tenaga kerja dan
81

manajer lokal, proses melalui alih ketrampilan, contoh, ESB International of Ireland
menanda tangnai kontrak 3 tahun untuk mengelola pembangkit tenaga listrik di Ghana,
Afrika, dan juga melatih ketrampilan personil lokal agar mampu mengelola pembangkit
tenaga listrik tersebur dimasa datang.
Kerugian Manajemen Kontrak
Pertama, walaupun manajemen kontrak dapat mengurangi eksposur asek fisik di negara
lain, akan tetapi tidak untuk pemasokan personol. Kontrak manajemen internasional
mengharuskan manajer perusahaan merelokasi untuk periode waktu tertentu. Pada negara
dalam kondisi politik dan keamanan kurang baik, sering merugikan perusahaan pemasok.
Kedua, pemasok manajemen kontrak kemungkinan dimasa datang menghadapi pesaing
baru di pasar lokal. Karena setelah belajar ketrampilan melaksanakan operasi tertentu,
maka pihak yang dibantu sebelumnya itu akan memiliki kemampuan untuk bersaing
dengan perusahaan yang memasok keterampilan manajemen.

TURNKEY PROJECT (PROYEK PUTAR KUNCI)


Proyek putar kunci atau proyek build-operate-transfer (BOT) adalah peraktek di mana
sebuah perusahaan mendesain, mengkonstruksi, dan menguji suatu fasilitas produksi bagi
sebuah perusahaan kliennya. Proyek ini biasanya dalam skala besar, dimana melibatkan
badan pemerintahan. Proyek putar kunci akan mentransfer proses teknologi khusus atau
disain fasilitas produksi kepada perusahaan/organsisasi kliennya. Misalnya, konstruksi
airport, pembangkit listrik, pelabuhan, fasilitas telekomunikasi, dan pabrik pupuk. Contoh,
Telecommunication Consultant India membangun jaringan telkom di Magakaskar dan
Ghana- dua proyek turnkey senilai $28juta.
Keuntungan Proyek Turnkey
Proyek turnkey memberikan keuntungan baik kepada pemasok maupun penerima.
Pertama, proyek turnkey memungkinkan perusahaan mengkhususkan kemampuan intinya
dan untuk memanfaatkan peluang bisnis melalui kemitraan proyek. Kedua, proyek turnkey
memungkinkan pemerintah memperoleh desain proyek infrastruktur dari perusahaan
terkemuka di dunia. Biasanya pemilihan pemasok melalui tender internasional, sehingga
diperoleh perusahaan pemasok yang sangat kualified.
Kerugian Proyek Turnkey
Pertama, karena proyek turnkey membutuhkan dana dalam jumlah besar dan masuk skala
perioritas pemerintah suatu negara, maka dalam proses penentuan pemenang pemasok
82

proyek biasanya bermuatan politik. Kedua, seperti manajemen kontrak, proyek putar kunci
dapat menciptakan perusahaan saingan baru dimasa datang.

MODA MASUK INVESTASI


Dalam hal ini ada tiga moda: wholly owned subsidiaries, joint vantures, dan strategic
alliances.
Perusahaan Induk Memiliki Subsidiari. Fasilitas seluruhnya dimiliki dan dikendalikan
oleh satu perusahaan induk tunggal. Perusahaan induk dapat mendirikan suatu anak
perusahaan (subsidiari) dengan cara mendirikan perusahaan baru dari awal dengan
mendirikan fasilitas baru seluruhnya, pabrik, kantor, dan peralatan. Cara lain adalah
perusahaan induk membeli perusahaan yang sudah ada di luar negeri dan memanfaatkan
fasilitas yang sudah ada di perusahaan tersebut. Apakah mendirikan baru atau membeli
perusahaan di luar negeri tergantung dari rencana operasi perusahaan induk. Bila
perusahaan induk merancang subsidiari untuk teknologi tinggi baru, maka perusahaan
induk mesti membangun subsidiari baru. Akan tetapi bila perusahaan induk lebih
menekankan pada pemasaran produknya, maka lebih baik membeli perusahaan lokal
sebagai subsidiari karena lebih mudah memasarkan produk perusahaan.
Keuntungan Pemilikan Subsidiari
Pertama, manajer mempunyai kendali yang lengkap terhadap operasi di pasar target,
memperoleh akses teknologi, proses, dan aktiva tak wujud lainnya dalam subsidiari.
Kedua, kepemilikan subsidiari adaah moda masuk yang baik, bila perusahaan induk ingin
mengkoordiansikan aktivitas semua subsidiari secara nasional di luar negeri. Perusahaan
induks yang menggunakan strategi global memandang pasar di setiap negara sebagai
bagian dari pasar global yang saling terkait.
Kerugian Pemilikan Subsidiari
Pertama, membutuhkan investasi besar untuk membuka subsidiari di luar negeri.
Pembiayaan bisa diperoleh dari internal perusahaan atau melalui pasar modal. Kedua,
pendirian subsidiari berisiko tinggi, karena pendirian subsidiari di luar negeri
membutuhkan sumberdaya perusahaan yang besar, menghadapi kondisi politik yang
beragam, risiko ketidak pastian sosial, ekonomi dan stabilitas di pasar target yang dilayani.

USAHA PATUNGAN
83

Dalam kondisi tertentu, perusahaan lebih menyukai kepemilikan sebagian atas operasi
daripada kepemilikan menyeluruh. Perusahaan patungan adalah pemisahan perusahaan
yang diciptakan dan dimiliki secara patungan oleh dua atau lebih organisasi secara
independen untuk mencapai tujuan bisnis bersama. Mitra perusahaan patungan adaah
perusahaan swasta, BUMN, atau badan pemerintah. Setiap pihak (mitra) mesti
memberikan kontribusi terhadap nilai perusahaan melalui kemampuan manajerial,
pemasaran, akses pasar, teknologi produksi/operasi, keuangan, dan keunggulan dalam
bidang penelitian dan pengembangan. Contoh, patungan natara Suzuki (Jepang) dengan
pemerintah India untuk memproduksi mobil kecil untuk pasar India.

Konfigurasi Joint Venture


Ada empat konfigurasi usaha patungan: (1) usaha patungan intergrasi kedepan, (2) usaha
patungan integrasi kebalakang, (3) usaha patungan beli kembali (buyback), (4) usaha
patungan multi tahap (multi stage), lihat Gambar 6.9 berikut:
(1) (2)
A B AB

AB A B

(3) (4)

A B A

AB AB

A B B

Gambar 7.11. Konfigurasi Usaha Patungan


Sumber: International Business, an Integrated Approach, John Wild 2001,p462
84

Keuntungan Usaha Patungan


Pertama, usaha patungan memberikan risiko yang lebih kecil dibandingkan memiliki
subsidiari sendiri- setiap mitra hanya menanggung risiko sebesar kontribusinya. Usaha
patungan diperlukan bila investasi membutuhkan dana sangat besar, risiko politik tinggi,
dan kondisi sosial pasar nasional sasaran tidak stabil. Biasanya perusahaan internasional
memilih usaha patungan sebagai awal untuk mempelajari kondisi lokal, dan nanti setelah
mengetahui lingkungan bisnis lokal dengan baik barulah mendirikan subsidiari milik
sendiri.
Kedua, perusahaan-perusahaan internasional menggunakan moda usaha patungan untuk
memasuki pasar internasional, bilamana pemerintah lokal menghendaki perusahaan asing
berbagi saham dengan perusahaan lokal.
Ketiga, perusahaan internasional patungan dibentuk untuk alasan defensive. Memasuki
usaha patungan dengan suatu pemerintah lokal atau pemerintah mengendalikan perusahaan
memberi pemerintah suatu andil langsung dalam kesuksesan perusahaan patungan
tersebut.
Kerugian Usaha Patungan
Pertama, kemungkinan terjadi konflik kepentingan diantara para pihak yang bermitra.
Konflik, misalnya dalam penentuan top manajemen secara sama. Biasanya setiap mitra
mengusulkan 50-50 untuk duduk dalam posisi top manajemen.
Kedua, hilang kendali dalam operasi usaha patungan dapat terjadi bila pemerintah lokal
menjadi mitra dalam usaha patungan. Situasi ini sering terjadi pada usaha patungan yang
mempunyai kaitan dengan keamanan nasional, misalnya telekomunikasi, penyiaran,
infrastruktur, dan pertahanan negara.

STRATEGI ALIANSI
Strategi aliansi adalah hubungan timbal balik antara dua atau lebih perusahaan
bekerjasama (tetapi tidak membentuk suatu perusahaan baru) untuk mencapai sasaran
strategik masing-masing. Strategik aliansi dpaat dibentuk untuk periode pendek atau
jangka panjang, tergantung kepada sasaran para pihak yang mitra. Strategik aliansi dapat
dibentuk diantara perusahaan dengan pemasoknya, pembeli, bahkan pesaingnya.
Keuntungan Strategik Aliansi
Pertama, perusahaan menggunakan strategik aliansi untuk berbagi biaya dalam investasi
proyek internasional. Banyak perusahaan MNC yang berbagi biaya dalam pengembangan
85

produk baru, misalnya Toshiba (Jepang), Siemen (Jerman), dan IBM (USA) beraliansi
dalam pembangunan fasilitas untuk memproduksi chip komputer yang lebih kecil, efisien
dengan nilai invetasi USD$1 juta di dekat Nagoya, Jepang.
Kedua, perusahaan beraliansi untuk memasuki kekuatan spesifik pesaing. Misalnya aliansi
antara Microsoft dan Liquid Audio, dimana Microsoft memberikan akses yang besar
kepada audiens global melalui web sitenya, Liquid audio memasok know-how dalam musik
melalui internet. Kedua perusahaan memperoleh kompetensinya dalam mencapai sasaran
pemasaran musik melalui web perusahan.
Ketiga, perusahaan beralih ke strategik aliansi untuk alasan sama dengan usaha patungan.
Dalam hal ini tujuan strategi aliansi perusahaan adalah untuk memperoleh akses ke saluran
tata niaga mitra bisnisnya di dalam pasar target. Selain itu ada pula alasan strategik aliansi
untuk mengurangi risiko proteksi yang berlaku di negara tertentu.
Kerugian Strategik Aliansi
Kerugian strategik aliansi adalah menciptakan pesaing lokal dan global di masa
mendatang. Sebagai contoh, perusahaan mitra menggunakan aliansi untuk bekerjasama
dalam melakukan tes pasar dan menyiapkan peluncuran pendirian anak perusahaan sendiri.

MEMILIH MITRA UNTUK BEKERJASAMA


Setiap sasaran dan strategi perusahaan dipengaruhi oleh kekuatan daya saing dan tantangan
yang dihadapi perusahaan di pasar. Sasaran dan strategi dua perusahaan tidak akan sama,
maka kerjasama selalu sulit. Namun strategi usaha patungan dan strategi aliansi yang
dilakukan perusahaan dalam beberapa tahun terakhir menghadapi banyak ketidak pastian.
Karena itu, pemilihan mitra merupakan resep yang penting untuk mencapai keberhasilan
bersama. Pemilihan mitra dalam usaha patungan dan aliansi strategik menjadi fokus
pembahasan sekarang ini, termasuk juga kerjasama secara kontrak, seperti lisensi dan
waralaba juga penting untuk memilih mitra usaha yang tepat untuk bekerjasama secara
sukses. Setiap mitra harus sepakat dengan sasaran dari kesepakatan kerjasama. Banyak
perusahaan yang mengikat dalam bentuk kerjasama bisnis, tetapi alasan dibalik kerjasama
itu selalu tidak sama. Seringkali sebuah perusahaan menghentikan kerjasamanya setelah
perusahaan itu berhasil mencapai tujuannya. Oleh karena itu negosiasi dalam merumuskan
kerjasama bisnis internasional harus dibahas secara rinci, kewajiban dan kontribusi
masing-masing pihak harus jelas dibahas agar kerjasama jangka panjang yang
berkelanjutan dapat terjalin baik. Global manajer mengatakan:” Negotiating the terms of
86

Market Entry” harus dilaksanakan dengan baik, melalui 4 (empat) tahapan: (1) Persiapan,
(2) Pembahasan Awal, (3)Tawar Menawar dan Persesuaian Kepentingan, dan (4)
Kesepakatan/Persetujuan.
Dalam tahapan ini perlu diperhatikan kemungkinan pengaruh perbedaan lingkungan
budaya, politik, dan legal (hukum) dari para pihak yang terkait dalam kesepatakan bisnis
internasional tersebut.

Pertanyaan
1. Jelaskan tiga kategori entry mode yang tersedia bagi perusahaan internasional?
2. Sebutkan empat langkah dalam membangun strategi ekspor?
3. Apa perbedaan ekspor langsung dengan ekspor tidak langsung?
4. Jelaskan perbedaan antara perusahaan manajemen ekspor dengan perusahaan
perdagangan ekspor ?
5. Jelaskan empat metode pembiayaan ekspor/impor?
6. Jelaskan mengapa perusahaan melakukan countertrade? Jelaskan lima macam
countertrade?
7. Apakah moda licensing itu? Jelaskan keuntungan dan kerugian licensing?
8. Jelaskan moda franchising? Apa bedanya dengan licensing?
9. Apakah kontrak manajemen?
10. Apakah moda turnkey project? Apa bedanya dengan kontrak manajemen?
11. Apakah kepemilikan sendiri subsidiari? Apak keuntungan dan kerugian moda ini?
12. Apakah usaha patungan? Jelaskan empat konfigurasi usaha patungan?
13. Jelaskan strategik aliansi?
14. Sebutkan beberapa poin pertimbangan dalam memilih mitra untuk bekerjasama?
15. Apa saja faktor-faktor strategik yang harus dipertimbangkan dalam memilih suatu
entry mode di pasar internasional?
87

KASUS MINI # 1
KUNJUNGAN ULANG KE VIETNAM
Dalam tahun 1990, pemerintah Vietnam mengumumkan bahwa semua produsen non
Vietnam dipersilahkan untuk mendirikan pabrik mereka di negara Asia Tenggara tersebut.
Perusahaan nomor satu dari Korea Selatan, Daewoo, segera merespon himbauan
pemerintah Vietnam tersebut dengan mendirikan pabriknya di sana. Beberapa perusahaan
terkemuka lainnya, termasuk Sony, Toshiba, Honda, Peugeot, dan British Petroleum, juga
melakukan investasi mereka di Vietnam untuk memenuhi undangan pemerintah Hanoi
tersebut. Namun, perusahaan Amerika harus menunggu dulu, karena tidak ada hubungan
diplomatik dan perdagangan antara Amerika dengan Vietnam. Hampir empat tahun
kemudian, pemerintah Amerika mencabut embargo perdagangannya dengan Vietnam,
sehingga terbuka peluang bagi beberapa perusahaan Amerika, seperti Carrier, Gilette, AT
& T, Procter & Gamble untuk berinvestasi di Vietnam.
Para ahli sepakat bahwa pasar Vietnam sangat potensial dalam jangka panjang.
Walaupun, mungkin memerlukan waktu dua puluh tahun bagi Vietnam untuk mencapai
tingkat pembangunan ekonomi seperti yang terjadi di Thailand sekarang ini. Sementara itu,
lokasi Vietnam di jantung benua Asia dengan upah buruh yang murah serta kemampuan
membaca tenaga kerjanya merupakan daya tarik yang kuat bagi perusahaan internasional.
Menjelang tahun 1996, investasi perusahaan Amerika di Vietnam relatif tertinggal
dibanding investasi mereka di negara-negara lain. Investasi perusahaan Amerika terbesar
di Asia adalah Hongkong, yaitu lebih dari 270 proyek dengan nilai investasi US $ 4 milyar,
berikutnya Taiwan dan Korea Selatan. Jumlah investasi Amerika di Vietnam sebanyak 60
proyek dengan nilai US $ 1,3 milyar. Seorang bankir Amerika mengatakan bahwa
perusahaan Amerika terlambat dalam kegiatan investasi di Vietnam. Dalam tahun 1998,
Gedung Putih mengumumkan bahwa perusahaan-perusahaan Amerika yang melakukan
88

investasi di Vientmam mendapatkan bantuan keuangan dari Overseas Private Investment


Corporation (OPIC) dan Export-Import Bank of America.
Banyak tantangan yang dihadapi para investor di Vietnam. Jumlah penduduk
vietnam sebanyak 70 juta tergolong sangat miskin, dengan pendapatan perkapita hanya
sekitar US $ 200.- Infrastruktur belum berkembang; hanya 10 persen jalan beraspal,
sumber tenaga listrik tidak terpercaya, dan sambungan pesawat telepon kurang dari satu
per 100 penduduk serta sistem perbankan sudah ketinggalan. Namun demikian, para
entreprenuer di Vietnam telah mengembangkan produk berselera mahal seperti kamera
Nikon dan kaca mata Ray Ban yang dijual di toko-toko. Do Duc Dinh, dari Institute
Ekonomi Dunia, mengatakan bahwa di Vietnam terdapat ekonomi tidak resmi (unofficial
economy), sebagian besar orang hanya dapat hidup lima atau 10 hari dari gaji mereka
sebulan, tetapi anehnya mereka itu mampu membangun rumah. Dari mana mereka dapat
uang ? Bahkan di kementerian pemerintah Vietnam, ada dua buku, yaitu buku untuk uang
resmi dan buku untuk uang tidak resmi.
Partai Komunis Vietnam (CPV) mengalami kesulitan untuk beradaptasi dengan
prinsip-prinsip ekonomi pasar, karena sudah terbiasa dengan sistem birokrasi berlapis yang
dibangun menurut aturan komunis selama berpuluh tahun dan lamban untuk merubahnya.
Deputi Direktur Komite Kerjasama dan Investasi Vietnam, Vu Tien Phuc, mengatakan
bahwa setiap pejabat tinggi mengatakan “kita harus memperbaiki iklim investasi”,
namun pernyataan mereka itu sering bertentangan dengan kenyataan di lapangan, sehingga
sering memusingkan para investor asing di sana.
Dalam tahun 1990an, eporia potensi Vietnam menunjukkan tanda peringatan, sebagian
dari masalah itu adalah “ penularan krisis mata uang” yang terjadi di Asia pertengahan
tahun 1997. Sebagian para investor besar di banyak negara Asia, termasuk Vietnam
menutup aktivitas bisnis mereka, karena umumnya perusahaan-perusahaan tersebut
sulit memperoleh keuntungan. Penyeludupan produk-produk dari Thailand merajalela
di Vietnam yang merusak penjualan produk-produk yang diproduksi lokal oleh Procter
& Gamble, Unilever, American Standard, dan perusahaan lainnya. Birokrasi yang
terjadi di Hanoi merupakan penyebab utama penyeludupan, undang-undang perpajakan
bagi perusahaan asing dan nilai tukar tidak mengalami perubahan kearah yang lebih
baik, dan beberapa perusahaan menolak pengenaan pajak atas penutupan usaha mereka
di Vietnam. Para investor lari dari Vietnam, umumnya karena mereka lelah menunggu
terjadinya reformasi ekonomi dan deregulasi peraturan disana. Tentu saja masih ada
89

perusahaan asing yang berminat melakukan ekspansi di Vietnam dimasa datang.


Namun mereka itu perlu mempertimbangkan secara hati-hati memilih metode bisnis
international agar dapat meminimalkan resiko investasi di negara asing (country risks).

Anda diminta Berfikir Global:


1. Menilai potensi Vietnam dari sisi pasar dan site/lokasi pabrik.
2. Menurut Anda, apakah mungkin Negara negara Barat membantu memperbaiki
iklim politik agar kegiatan bisnis menjadi lebih menguntungkan di Vietnam?
3. Apa masalah-masalah yang harus diperhatikan oleh suatu perusahaan yang akan
melakukan riset pasar di Vietrnam ?
4. Apa persepsi anda terhadap produk dengan label “ Made in Vietnam”? Apakah
menurut anda, tipe produk memainkan peranan penting dalam pembentukan
persepsi anda tersebut?
5. Metode bisnis apakah yang cocok bagi perusahaan asing yang baru akan masuk di
pasar Vietnam?
6. Dengan adanya “krisis valuta asing”, maka perlu bagi perusahaan asing untuk
meramal pergerakan nilai tukar valuta asing dimasa datang, menurut anda faktor-
faktor apa saja yang mempengaruhi penentuan nilai tukar valuta asing?

KASUS MINI #2

CARA MEMASUKI PERSAINGAN PRODUKSI LOKAL – PT. INDO KOSMETIK

PT. Indo Kosmetik sebiuah perusahaan yang memproduksi berbagai jenis produk untuk
perawatan kecantikan. Perusahaan ini memasarkan produknya di Indonesia dan juga
melakukan ekspor produknya ke negara-negara Asia. Pasar luar negeri yang terbesar
adalah Thailand. Namun sejak tahun 2009 sebuah perusahaan lokal di Thailand telah
membuat produk-produk perawatan kecantikan yang sejenis. Direktur Utama perusahaan,
Ny. Sulastri bermaksud mempertahankan posisi pasarnya di Thaland, antara lain
bermaksud melakukan investasi langsung dengan mendirikan pabriknya di negara Thailand
tersebut, mengingat pasar Thailand sangat bagus dan sayang untuk dilepas. Namun
manajemen PT.Indo Kosmetik belum mempunyai pengalaman dalam operasi pabrik di luar
negeri. Ny. Sulastri telah membuat berbagai kalkulasi kasar yang menunjukkan investasi
langsung di negeri jiran tersebut akan memberikan keuntungan yang layak. Namun
perusahaan saat ini belum mempunyai tenaga ahli pemasaran yang handal untuk
90

memasarkan produknya secara lokal di Thailand. Selain itu kondisi ekonomi dan politik di
Thailand saat ini kurang stabil.
Oleh karena itu Ny. Sulastri meminta bantuan Anda untuk memberikan masukan saran
alternatif pilihan yang memberikan keuntungan bagi PT. Indo Kosmetik bila mendirikan
pabriknya di Thailand. Apa moda dan strategi investasi yang sebaiknya dilakukan oleh
manajemen perusahaan ini. Selain itu informasi apa saja yang diperlukan perusahaan ini
sehubungan dengan rencana pendirian pabriknya di Thailand.

KASUS #3
CONTOH PENGANGGARAN MODAL MULTINASIONAL
“Lion Corporation”, sebuah perusahaan MNC, berkedudukan di Singapore berencana
mendirikan anak perusahaan di Malaysia yang akan memproduksi dan menjual raket tenis
di pasar lokal. Rencana pendirian ini telah mendapat respons baik dari pemerintah
Kerajaan Malaysia. Sehubungan rencana investasi tersebut “Lion Corporation” telah
melakukan survei dan memperoleh beberapa informasi berikut:
1. Investasi awal. Total investasi awal diperkirakan RM25juta, yang akan digunakan
untuk melanja barang modal dan modal kerja. Kurs spot sebesar SIN$0,50 per
RM1, jumlah investasi awal perusahaan induk adalah SIN$12.500.
2. Usia proyek. Usia proyek diperkirakan akan berakhir setelah 5 tahun. Pemerintah
malaysia berjanji akan mengakuisisi proyek “Lion Corporation” setelah lima tahun.
3. Harga jual dan permintaan. Perkiraan harga jual dan permintaan selama 5 tahun
mendatang disajikan dalam Tabel 1. berikut.
Tahun Harga per raket (RM) Permintaan di Malaysia (Unit)
1 100 140.000
2 100 150.000
3 150 160.000
4 150 180.000
5 175 200.000
4. Biaya. Biaya variabel untuk bahan baku, tenaga kerja dan lainnya diperkirakan
seperti pada Tabel 2. sebagai berikut:
Tahun Biaya Variabel per raket (RM)
1 120
2 130
3 140
4 150
5 160
Biaya sewa kantor dan tempat produksi RM1,5 juta pertahun. Biaya overhead tetap
lainnya sebesar RM$1 juta pertahun.
91

5. Nilai tukar Ringgit Malaysia diestimasikan Tabel 3. sebagai berikut:


Akhir Tahun Nilai Ringgit per SIN$
1 Sin$ 0,500
2 Sin$ 0,490
3 Sin$ 0,480
4 Sin$ 0,470
5 Sin$ 0,480
6. Pajak Pemerintah Malaysia atas laba anak perusahaan MNC sebesar 20% dan atas
dana laba yang dipulangkan anak perusahaan ke perusahaan induknys di Singapore
akan dikenakan pajak witholding tax sebesar 10%.
7. Pajak pemerintah Singapore atas laba yang dipulangkan. Pemerintah Singapore
tidak mengenakan pajak atas laba diterima oleh perusahaan induk MNC dari anak
perusahaannya di luar negeri.
8. Aliran kas anak perusahaan ke perusahaan induk. Anak perusahaan Lion di
Malaysia akan mengirimkan semua aliran kas netto yang diterima kembali oleh
perusahaan induk setiap akhir tahun. Pemerintah Malaysia tidak akan mengenakan
restriksi atas aliran kas yang dipulangkan ke perusahaan induk, tetapi mengenakan
witholding tax atas setiap dana yang dipulangkan ke Singapore, seperti disebutkan
di atas.
9. Depresiasi dan Nilai sisa. Pemerintah Malaysia membolehkan anak perusahaan
Lion untuk menyusutkan biaya pabrik dan peralatan sebesarRM2,5 juta pertahun.
Nilai sisa. Pemerintah Malaysia akan membayar RM12,5juta kepada perusahaan
induk “Lion Corporation” saat mengakuisisi pemilikan anak perusahaan “Lion
Corporation” pada akhir tahun ke lima.
10. Required rate of return. “Lion Corporation” menginginkan tingkat imbal hasil dari
proyek anak perusahaan di Malaysia ini sebesar 15%. Tingkat imbal hasil yang
diinginkan ini berdasarkan kondisi ekonomi berjalan, struktur modal, biaya modal,
dan resiko proyek baru tersebut.
ANDA DIMINTA
Menganalisis PENGANGGARAN MODAL PROYEK “LION CORPORATION”
dari perspektif perusahaan induk. Dengan asumsi bahwa anak perusahaan di Malaysia
akan menghasilkan aliran kas yang akan dipulangkan ke perusahaan induk setiap akhir
tahun. Net present value dihitung berdasarkan present value (PV) dari aliran kas netto
yang diterima perusahaan induk setiap akhir tahun dan dibandingkan dengan investasi
awal induk perusahaan (SIN$12,5 juta). Rumus NPV yang digunakan untuk
menghitung kelayakan proyek investasi adalah:
92

CFt SVn
NPV = -Io + ------------ + ----------
(1+k)t (1+k)n
Di mana:
Io = Initial Investment (Investasi Awal) pada tahun nol
CFt = Cash Flows (Aliran kas) dalam periode t
SVn = Salvage Value (Nilai sisa)
k = required rate of return
n = usia proyek (jumlah tahun)

CONTOH SOAL UJIAN MID SEMESTER


1. Seandainya Anda diangkat menjadi seorang manajer SDM pada sebuah cabang
perusahaan multinasional di Palembang. Perusahaan ini bergerak dalam industri
elektronik dan mempekerjakan tenaga kerja yang berasal dari beberapa negara,
seperti India, Bangladesh, Singapore, Indonesia, Malaysia, Korea, Amerika, dan
Eropah. Program kerja apa saja yang harus anda siapkan dan perhatikan agar Anda
sukses memimpin tenaga kerja yang berasal dari lintas budaya dan negara tersebut?
2. Sebuah perusahaan nasional yang bergerak dibidang Agroindustri di Indonesia
sedang merancanakan untuk melakukan ekspansi bisnis internasional ke Korea
Selatan dan Afrika Selatan. Pimpinan perusahaan meminta bantuan Anda untuk
mengusulkan dua pilihan/alternatif moda untuk memasuki pasar internasional
tersebut dengan mengemukakan keunggulan dan kelemahan masing-masing
alternatif yang Anda sarankan.
3. Sehubungan dengan rencana perusahaan Agroindustri untuk melakukan operasi
bisnis internasional pada soal no. 2 di atas, Anda diminta menjelaskan a) langkah-
langkah apa saya yang harus dilakukan pimpinan perusahaan dalam
mengidentifikasi peluang pasar di negara tujuan bisnis; dan b) pertimbangan-
pertimbangan apa saja bagi pimpinan dalam memilih dan menentukan lokasi/site
perusahaan di luar negeri tersebut?
4. Pimpinan sebuah perusahaan multinasional yang mempunyai operasi secara
internasional perlu memahami dan menganalisis data-data ekonomi makro, neraca
perdagangan, dan neraca pembayaran negara tuan rumah. Coba anda jelaskan
secara rinci data dan informasi dimaksud dan apa saja manfaat bagi pimpinan
perusahaan dengan memahami dan menganalisis data-data tersebut?
93

5. Dalam upaya mengurangi resiko investasi bisnis di luar negeri, manajemen


perusahaan multinasional dapat meminta bantuan jasa asuransi badan internasional
di bawah Bank Dunia. Sebutkan badan-badan tersebut?

CONTOH SOAL UJIAN SEMESTER


1. Dalam mendukung operasi bisnis internasional, perusahaan multinasional
mempunyai beberapa alternatif sumber pendanaan untuk keperluan investasi
dan modal kerja perusahaan. Coba Anda jelaskan secara rinci sumber-sumber
pendanaan internasional dimaksud?
2. Jelaskan paling sedikit empat faktor yang mempengaruhi kebijakan produk
perusahaan di pasar internasional ?
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan promotional mix (bauran promosi) dalam
bisnis internasional?
4. Jelaskan apa perbedaan antara push strategy dan pull strategy. Apa factor-
faktor yang mempengaruhi pemilihan salah satu strategi tersebut?
5. Apa yang dimaksud dengan komunikasi pemasaran ?
6. Jelaskan unsur-unsur dalam proses komunikasi pemasaran dan bagaimana
unsur-unsur tersebut berinteraksi ?
7. Sebutkan beberapa faktor yang mempengaruhi keputusan melakukan
standardisasi atau adaptasi dalam periklanan internasional ?
8. Jelaskan dengan singkat lima strategi umum dalam membaurkan antara
kebijakan produk dan kebijakan promosi dalam pasar internasional ?
9. Apa perbedaan antara saluran distribusi eksklusif dan intensif ? Berikan contoh
produk yang dijual melalui saluran tata niaga tersebut ?
10. Bagaimana total quality management dan ISO 9000 membantu perusahaan
memperbaiki kualitas produk ?
11. Jelaskan Just-in-time dalam produksi ?
12. Bagaimana biaya pengiriman dan biaya persediaan mempengaruhi keputusan
logistik suatu perusahaan internasional ?
13. Buatlah perbandingan pertimbangan yang mendasari keputusan perusahaan
untuk melakukan reinvestasi dan keputusan mengurangi atau divestasi operasi
internasional?
94

14. Jelaskan dengan contoh-contoh strategi bisnis low cost leradership, strategi
differensiasi, dan terfokus yang diterapkan perusahaan multinasional?
15. Berikan contoh gambar struktur organisasi perusahaan multinasional yang
menggunakan struktur divisi internasional, struktur matrik global dan struktur
organisasi produk global?

- SELAMAT BEKERJA –

UNIVERSITAS SRIWIJAYA
FAKULTAS EKONOMI

UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL 2014/2015


MATA UJIAN : OPERASI BISNIS INTERNASIONAL
KODE M.K. : EKM39211)
HARI/TANGGAL : RABU, 3 DESEMBER 2014
WAKTU : 75 MENIT (10:00-11:15)
KELAS : PALEMBANG
DOSEN PENGUJI : DRS. H. UMAR HAMDAN AJ, MBA (KOORD)
REZA GHASARMA, SE, MM, MBA
SIFAT UJIAN : TUTUP BUKU
Ketentuan
1. Tulisan tangan (handwriting) harus rapi dan bersih
2. Dilarang bekerjasama
3. Boleh dikerjakan soal yang dianggap lebih mudah

LIMA SOAL UNTUK MAHASISWA DENGAN NIM BERAKHIR ANGKA GENAP


(2,4,6,8, DAN 0)

1. Jelaskan dengan contoh perbedaan desain struktur organisasi secara


produk global dengan desain secara kawasan global? Apa saja
keunggulan dan kelemahan kedua desain struktur organisasi tersebut?
2. Jelaskan dengan contoh unsur-unsur budaya perusahaan? Mengapa
budaya perusahaan penting dalam bisnis internasional?
3. Jelaskan perbedaan antara manajemen produksi dan operasi jasa dalam
bisnis internasional ?
4. Faktor-faktor apa saja yang perlu dipertimbangkan dalam memilih lokasi
fasilitas produksi perusahaan di negara asing?
5. Jelaskan eksposure transaksi, eksposure translasi, dan eksposure
ekonomi dalam bisnis internasional?

LIMA SOAL UNTUK MAHASISWA DENGAN NIM BERAKHIR ANGKA GANJIL


(1,3,5,7, DAN 9)
95

1. Jelaskan dengan contoh perbedaan desain struktur organisasi secara


fungsional global dengan desain secara pelanggan global? Jelaskan pula
keunggulan dan kelemahan kedua desain struktur organisasi tersebut?
2. Bagaimana tingkat sentralisasi dan desentralisasi wewenang dapat
mempengaruhi penempatan tenaga staf dalam bisnis internasional?
3. Jelaskan perbedaan antara strategi pemasaran dalam bisnis internasional
dengan strategi pemasaran dalam bisnis domestik?
4. Mengapa manajemen operasi yang efektif penting bagi suatu perusahaan
internasional?
5. Jelaskan perbedaan antara time draft dengan sight draft? Jelaskan pula
perbedaan antara trade acceptance dengan banker’s acceptance?

- SELAMAT BEKERJA –

UNIVERSITAS SRIWIJAYA
FAKULTAS EKONOMI
UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL 2014/2015
MATA UJIAN : OPERASI BISNIS INTERNASIONAL
KODE M.K. : EKM39211)
HARI/TANGGAL : SELASA, 25 NOPEMBER 2014
WAKTU : 75 MENIT (13:10-14:25)
KELAS : INDERALAYA
DOSEN PENGUJI : DRS. H. UMAR HAMDAN AJ, MBA (COORD)
REZA GHASARMA, SE, MBA
SIFAT UJIAN : TUTUP BUKU
Ketentuan
4. Tulisan tangan (handwriting) harus rapi dan bersih
5. Dilarang bekerjasama
6. Boleh dikerjakan soal yang dianggap lebih mudah

LIMA SOAL UNTUK MAHASISWA DENGAN NIM BERAKHIR ANGKA GANJIL


(1,3,5,7, DAN 9)

6. Jelaskan dengan contoh perbedaan desain struktur organisasi secara


produk global dengan desain secara kawasan global? Apa saja
keunggulan dan kelemahan kedua desain struktur organisasi tersebut?
7. Jelaskan dengan contoh unsur-unsur budaya perusahaan? Mengapa
budaya perusahaan penting dalam bisnis internasional?
8. Jelaskan perbedaan antara manajemen produksi dan operasi jasa dalam
bisnis internasional ?
9. Faktor-faktor apa saja yang perlu dipertimbangkan dalam memilih lokasi
fasilitas produksi perusahaan di negara asing?
10. Jelaskan eksposure transaksi, eksposure translasi, dan eksposure
ekonomi dalam bisnis internasional?

LIMA SOAL UNTUK MAHASISWA DENGAN NIM BERAKHIR ANGKA GENAP


(2,4,6,8, DAN 0)
96

6. Jelaskan dengan contoh perbedaan desain struktur organisasi secara


fungsional global dengan desain secara pelanggan global? Jelaskan pula
keunggulan dan kelemahan kedua desain struktur organisasi tersebut?
7. Bagaimana tingkat sentralisasi dan desentralisasi wewenang dapat
mempengaruhi penempatan tenaga staf dalam bisnis internasional?
8. Jelaskan perbedaan antara strategi pemasaran dalam bisnis internasional
dengan strategi pemasaran dalam bisnis domestik?
9. Mengapa manajemen operasi yang efektif penting bagi suatu perusahaan
internasional?
10. Jelaskan perbedaan antara time draft dengan sight draft? Jelaskan pula
perbedaan antara trade acceptance dengan banker’s acceptance?

- SELAMAT BEKERJA –

DAFTAR REFERENSI

Ball, Donald A dan Mc Culloch, Wndel H, 2000. Bisnis Internasional. (terjemahan Syahrial
Noor) Edisi 7, Salemba 4 –Jakarta: MC Graw Hill, Book Co.

Griffin, Ricky W, & Pustay, Michael W.2005. International Business. A Managerial


Perspective. 3rd edition, USA: Prentice Hall Inc.

Handout, Artikel, dan Journal dalam Bisnis Internasional akses via Internet

Hill, Charles, W.L. 1998. International Business: Competing in Global


Marketplace. Postcript 1997. USA: Irwin MC Graw Hill Inc.

Madura, Jeff. 2007. International Financial Management. Thomson, 7th edition, USA

Umar Hamdan, 2013. Modul Ajar. Manajemen Keuangan. Fakultas Ekonomi Unsri.

Umar Hamdan, 2013. Modul Ajar. Penganggaran Perusahaan. Fakultas Ekonomi Unsri.

Wild, John J., Wild Kenneth L. Han Jerry C.Y, 2001. Internasional Business An
Integrated approach, 7 th edition, New York: Prentice Hall Inc.
97

LAMPIRAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA
FAKULTAS EKONOMI
(MANAJEMEN)

SILABUS SEMESTER GANJIL 2013/2014


NAMA MATA KULIAH : OPERASI BISNIS INTERNASIONAL
KODE MATA KULIAH : EKM 39211
STATUS MATA KULIAH : PILIHAN
BOBOT : 3 SKS
PRASYARAT : EKO 11211 /PENGANTAR BISNIS
JENJANG STUDI : S1 - REGULER
FAKULTAS / JURUSAN : EKONOMI/ MANAJEMEN
DOSEN KOORDINATOR : DRS.H. UMAR HAMDAN AJ, M.B.A
-----------------------------------------------------------------------------------------------------
PERTEMUAN KE : 1 (SATU)
POKOK BAHASAN : PERSPEKTIF GLOBAL & BISNIS
INTERNASIONAL
MATERI PEMBELAJARAN
Pengertian operasi bisnis internasional
Alasan perusahaan go internasional , global
Pasar-pasar global dan pusat-pusat bisnis
Lingkungan nasional dan pengaruhnya terhadap bisnis internasional.
-------------------------------------------------------------------------------------------------
PERTEMUAN KE : 2 (DUA)
POKOK BAHASAN : LINGKUNGAN BISNIS INTERNASIONAL
MATERI PEMBELAJARAN
Pengertian bank dunia dan bank pembangunan multilateral
Pengertian Sistem Moneter Internasional
Pengertian Nilai tukar
98

Pasar keuangan internasional


-------------------------------------------------------------------------------------------------
PERTEMUAN KE : 3 (TIGA)
POKOK BAHASAN : TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL
DAN INVESTASI
MATERI PEMBELAJARAN
4. Teori Perdagangan Klasik berbasis Negara
5. Teori Perdagangan modern berbasis perusahaan
6. Teori Keunggulan Daya Saing Nasional oleh Porter
2. Sekilas Investasi Internasional
3. Teori Investasi Internasional
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi DFI
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
PERTEMUAN KE : 4 (EMPAT)

POKOK BAHASAN : PERUMUSAN KEBIJAKAN PERDAGANGAN


NASIONAL
MATERI PEMBELAJARAN
Alasan pemerintah menginvervensi perdagangan: culture motive, motivasi politik,
motivasi ekonomi.
Hambatan perdgangan internasional
Promosi perdagangan internasional
Pengendalian peraktek perdagangan tidak wajar
Perdagangan bebas dan US
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
PERTEMUAN KE : 5 (LIMA)
POKOK BAHASAN : MANAJEMEN STRATEGIK INTERNASIONAL
MATERI PEMBELAJARAN
TANTANGAN MANAJEMEN STRATEGIK INTERNASIONAL
INTERNATIONAL STRATEGIC MANAGEMENT
ALTERNATIF STRATEGIK
KOMPONEN STRATEGIK INTERNASIONAL
MENGEMBANGKAN STRATEGIK INTERNASIONAL
SCANNING LINGKUNGAN DAN ANALYSIS SWOT
TINGKATAN STRATEGI INTERNASIONAL
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
PERTEMUAN KE : 6 (ENAM)
POKOK BAHASAN : ANALISIS PELUANG BISNIS
INTERNASIONAL
MATERI PEMBELAJARAN
PEMILIHAN PASAR POTENSIAL DAN SITE
KESULITAN MELAKUKAN RISET INTERNASIONAL
Ketersediaan Data
Komparabilitas Data
Masalah budaya
SUMBER DATA SEKUNDER INTERNASIONAL
Organisasi Internasional
Badan Pemerintah
Industri dan Asosiasi Perdagangan
Organisasi Jasa Penyedia Data dan Informasi
Internet dan Dunia maya (Web-site)
99

METODE MELAKSANAKAN RISET DATA PRIMER INTERNASIONAL


Pameran Dagang dan Misi Dagang
Wawancara dan Focus Group
Survei
Environmental Scanning (skening lingkungan)
MENGEVALUASI PROYEK INVESTASI
Mengestimasi Aliran Kas Masa datang
Present Value ( Nilai Sekarang)
Net Present Value
Return on Investment
Home-Country Consideration (Pertimbangan Negara-Asal)
Host-country Consideration (Pertimbangan negara tuan rumah)
Komponen dalam Capital Budgeting (Penganggaran Modal) perusahaan MNC.
CONTOH PENGANGGARAN MODAL “ KASUS TONG HOE CORPORATION”
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------

PERTEMUAN KE : 7 (TUJUH)
POKOK BAHASAN : METODE MEMILIH DAN MENGELOLA
MASUK PASAR ASING
MATERI PEMBELAJARAN
EKSPOR IMPOR DAN IMBAL DAGANG
EKSPOR
Mengembangkan Strategi Ekspor: Model 4 Langkah
TINGKAT KETERLIBATAN EKSPOR
Ekspor Langsung
Sales Representatives
Distributor
Ekspor Tidak Langsung
MENGHINDARI KESALAHAN EKSPOR DAN IMPOR
IMBAL DAGANG (COUNTERTRADE)
PEMBIAYAAN EKSPOR/ IMPOR
Documentary Collection
Letter of Credit (L/C)
MODA MASUK PASAR INTERNASIONAL DENGAN KONTRAK
Lisensi
WARALABA
KONTRAK MANAJEMEN
TURNKEY PROJECT (PROYEK PUTAR KUNCI)
MODA MASUK INVESTASI
USAHA PATUNGAN
Konfigurasi Joint Venture
STRATEGI ALIANSI
MEMILIH MITRA UNTUK BEKERJASAMA
-----------------------------------------------------------------------------------------------------
PERTEMUAN KE : 8 DELAPAN)
POKOK BAHASAN: DESAIN ORGANISASI DALAM BISNIS INTERNASIONAL
TUJUAN PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN:
Sifat desain (struktur) organisasi internasional
Dampak aktivitas internasional atas desain organisasi
Desain organisasi global
Isu-isu terkait dalam desain organisasi global
100

Budaya perusahaan dalam bisnis internasional


Mengelola perubahan dalam bisnis internasional

PERTEMUAN KE: 9 (SEMBILAN)


POKOK BAHASAN: SUMBER DAYA MANUSIA INTERNASIONAL DAN
HUBUNGAN TENAGA KERJA
MATERI PEMBELAJARAN
Sifat Manajemen Sumber Daya Manusia
Kebutuhan staf manajerial internasional
Rekruitmen dan seleksi
Pelatihan dan pengembangan
Penilaian Kinerja dan Kompensasi
Retensi dan turnover
Isu-isu karyawan non manajerial
Hubungan tenaga kerja
------------------------------------------------------------------------------------------------------
PERTEMUAN KE: 10 (SEPULUH)
POKOK BAHASAN: MENGELOLA PERILAKU DAN HUBUNGAN ANTAR
PERSONAL
MATERI PEMBELAJARAN:
Perilaku individu dalam bisnis internasional
Motivasi dalam Bisnis internasional
Leadership dalam Bisnis Internasional
Pembuatan keputusan dalam Bisnis Internasional
Kelompok dan Tim dalam Bisnis Internasional
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
PERTEMUAN KE 11 (SEBELAS)
POKOK BAHASAN: MANAJEMEN PEMASARAN INTERNASIONAL
MATERI PEMBELAJARAN
Manajemen pemasaran Internasional
Kebijakan Produk
Iu-isu dan keputusan Harga
Isu-isu dan Keputusan Promosi
Isu-isu dan Keputusan Distribusi
------------------------------------------------------------------------------------------------------
PERTEMUAN KE: 12 (DUABELAS)
POKOK BAHASAN:. MANAJEMEN OPERASI INTERNASIONAL
MATERI PEMBELAJARAN
Sifat manajemen operasi internasional
Manajemen produksi
Operasi jasa internasional
-----------------------------------------------------------------------------------------------------
PERTEMUAN KE: 13 (TIGA BELAS)
POKOK BAHASAN: MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL
MATERI PEMBELAJARAN:
Isu-isu keuangan dalam perdagangan internasional
Mengelola risiko valuta asing
Manajemen modal kerja
Penggaran modal internasional
101

Sumber-sumber modal investasi internasional


------------------------------------------------------------------------------------------------------
PERTEMUAN KE: 14 (EMPAT BELAS)
POKOK BAHASAN:. PENGENDALIAN BISNIS INTERNASIONAL
Tingkat Pengendalian dalam Internasional bisnis
- Pengendalian strategi
- Pengendalian organisasi
- Pengendalian operasi
Mengelola fungsi pengendalian dalam bisnis internasional
Pengendalian produktivitas bisnis internasional
Pengendalian kualitas bisnis internasional
Pengendalian informasi dalam Bisnis Internasional
================================================================
METODE PEMBELAJARAN
Ceramah, Latihan Soal, Tanya jawab/ Diskusi, pembahasan kasus mini dan Kuis

UJIAN:
UJIAN TENGAH SEMESTER DAN UJIAN AKHIR SEMESTER
MEDIA
Handout; Notebook – LCD, papan tulis; Spidol
BUKU REFERENSI
A. UTAMA
Griffin, Ricky W, & Pustay, Michael W.2005. International Business. A Managerial
Perspective. 3rd edition, USA: Prentice Hall Inc.
Ball, Donald A dan Mc Culloch, Wndel H, 2000. Bisnis Internasional. (terjemahan Syahrial
Edisi 7, Salemba 4 –Jakarta: MC Graw Hill, Book Co.
B. PENDUKUNG
Wild John J., Wild Kenneth L. Han Jerry C.Y, 2001. Internasional Business
An Integrated approach, 7 th edition, New York: Prentice Hall Inc.
Hill, Charles, W.L. 1998. International Business: Competing in Global
Marketplace. Postcript 1997. USA: Irwin MC Graw Hill Inc.
Madura, Jeff. International Financial Management. Thomson, 7th edition, USA
Handout, Artikel, dan Journal dalam Bisnis Internasional akses via Internet
Umar Hamdan, 2013. Modul Operasi Bisnis Internasional. Jilid 1 &2 FE Unsri
Umar Hamdan, 2013. Modul Manajemen Keuangan. FE Unsri
Umar Hamdan, 2013. Modul Penganggaran Perusahaan, FE Unsri

Inderalaya, Juli 2015


Dosen Koordinator

Drs. H.Umar Hamdan A.J, M.B.A


NIP. 195007091985031001
102

Anda mungkin juga menyukai