Anda di halaman 1dari 16

EKONOMI

INTERNASIONAL
KELOMPOK 1
ARIF RAHMAT ILAHI NIM 1830402012
DEBI SHINTIA NIM 1830402021
FADHILA SYURTIKA NIM 1830402028

DOSEN PEMBIMBING:
GAMPITO, SE., M.SI
VICY ANDRIANY. M.EC.DEV
 
MATERI
GAMBARAN UMUM EKONOMI
INTERNASIONAL
A. PENGERTIAN EKONOMI
INTERNASIONAL
“International Business” atau “Perdagangan
Internasional” dapat didefinisikan terdiri dari
kegiatan-kegiatan perniagaan dari suatu Negara asal
(country of origin) yag melitasi perbatasan menuju
suatu Negara tujuan (country of destination) yng
dilakukan oleh perusahaan multinational corporation
(MNC) untuk melakukan perpindahan barang dan
jasa, perpindahan modal, perpindahan tenaga kerja,
perpindahan teknologi (pabrik) dan perpindahan
merek dagang.
jadi secara ringkas, Ekonomi internasional adalah
cabang ilmu ekonomi yang membahas akibat saling
ketergantungan antara Negara-negara didunia, baik
dari segi perdagangan internasional maupun pasar
kredit internasional. Sumber energy Amerika Serikat,
misalnya, sangat bergantung pada produsen luar negri,
sedangkan Jepang mengimpor hampir setengah dari
makanan yag dikonsumsi oleh penduduknya.
Sebaliknya, Negara-negara berkembang sangat
membutuhkan teknologi yang dikembangkan dan
dihasilkan oleh Negara-negara industry. Dalam jangka
panjang, pola perdagangan internasional ditentukn
oleh prinsip-prinsip keunggulan komparatif.
Ekonomi internasional juga merupakan bagian dari
proses internasionalisasi yang sulit dicegah oleh
Negara-negara nasional. Internasionalisasi adalah
istilah yang menggambarkan dibawahnya suatu
permasalahan local atau regional menjadi urusan
dunia intrnasional atau antar bangsa.Meski sering
dipertukarkan dengan globalisasi, istilah
internasionalisasi sebenarnya lebih banyak merujuk
pada urusan politik dibandingkan ekonomi atau
perdagangan.Sementara globalisasi lebih merujuk
pada tidak adanya lagi batas-batas Negara dalam
hubungan perdagangan, investasi, budaya popular,
dan lainnya.
B. VARIABEL EKONOMI
INTERNASIONAL
Ekonomi makro menjadi tujuan utama perdagangan
internasionl. Hal ini dapat kita lihat dari kasus kemampuan
inti dari IMF dalam hal kebijakan ekonomi makro, dan
melihat peran sentral dalam hal ini menghindari krirs, ketika
hal tersebut gagal dilaksanakan, disarankan untuk
melaksanakan pemulihan yang cepat dari krisis.Ekonomi
makro atau makroekonomi adalah bidang ilmu yng
mempelajari keseluruhan ekonomi dalam bentuk jumlah
barang dan jasa yang diproduksi, total pendapaan yang
dihasilkan, tingkat pengangguran, serta sifat-sifat umum
harga barang.
Asal mula konsep-konsep ekonomi makro sangat
mempengaruhi ekonomi internasional. Hingga 1930
sebaian besar analisis ekonomi terfokus pada industry
dan perusahaan. Ketika terjadi Depresi Besar pada tahun
1930-an, dan dengan perkembangan konsep pendapatan
nasional dan statistic produk, bidang ekonomi makro
mulai berkembang. Saat itu, gagasan-gagasan yang
terutama berasal dari John Maynard Keynes, yang
menggunakan konsep aggregate demend untuk
menjelaskan fluktuasi antara hasil produksi dan tingkat
pengangguran, sangat berpengaruh dalam
perkembangan bidang ini.
Ekonomi internasional juga merupakan bagian dari
proses internasionalisasi yang sulit dicegah oleh Negara-
negara nasional. Internasionalisasi adalah istilah yang
menggambarkan dibawahnya suatu permasalahan local atau
regional menjadi urusan dunia intrnasional atau antar
bangsa.Meski sering dipertukarkan dengan globalisasi,
istilah internasionalisasi sebenarnya lebih banyak merujuk
pada urusan politik dibandingkan ekonomi atau
perdagangan.Sementara globalisasi lebih merujuk pada
tidak adanya lagi batas-batas Negara dalam hubungan
perdagangan, investasi, budaya popular, dan lainnya.
C. MODEL EKONOMI INTERNASIONAL
Krisis ekonomi dibeberapa Negara Asia (Korea Selatan, Malaysia, Indonesia,
Filipina, dan Thailand) memberikan efek pada pasar komoditi dunia melalui
beberapa saluran, seperti yang disampaikan dalam nuletin Commodity Markets
and The Developing Countries edisi Februari 1998 dari Bank Dunia:
1. Harga-harga komoditi ekspor kelima Negara yag mengalami krisis akan turun
dalam Dollar AS karea adanya devaluasi.
2. Komoditi impor yang naik akan mengurangi permintaan akan impor.
3. Dua efek terdahulu akan memberikn pengaruh pula pada pertumbuhan
ekonomi Negara lain dengan besaran yang berbeda-beda
4. Harga komoditi yang turun pada pasaran dunia akan mengurangi pula
pendapatan ekspor Negara-negara lain.
Perkiraan Pertumbuhan Ekonomi Dunia, 1997-1998
TINJAUAN 1997 1998
Output Dunia 4,1 3,1
Kelompok Negara Maju 3,0 2,4
Amerika Serikat 3,8 2,9
Jepang 0,9 0,0
Jerman 2,2 2,5
Perancis 2,4 2,9
Itali 1,5 2,3
Inggris 3,3 2,3
Kanada 3,8 3,2
Kelompok Negara Berkembang (Asia) 6,7 4,4
Bangladesh 5,5 5,2
China 8,8 7,0
India 5,6 5,2
Indonesia 5,0 -5,0
Malaysia 7,8 2,5
Pakistn 3,5 5,5
Filipina 5,1 2,5
Thailand -0,4 -3,1
Vietnam 7,5 5,0

Sumber: World Economic Outlook, May 1998, IMF


D. PERLUNYA PERDAGANGAN
INTERNASIONAL
 Manfaat perdagangan internasioal, menurut Sadono Sukirno, manfaat
perdagangan internasional adalah:
1. Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi de negeri sendiri banyak factor-
faktor yang mempengaruhi perbedaan hasil produksi disetiap Negara. Factor factor
tersebut adalah: kondisi geografi, iklim, tingkat penguasaan iptek dan lain-lain.
Dengan adanya perdagangan internasional, setiap Negara mampu memenuhi
kebutuhan yang tidak diproduksi sendiri.
2. Memperoleh keuntungan dari spesialis. Sebab utama kegiatan perdagangan luar
negeri adalah untuk memperoleh keuntungan yang diwujudkan oleh spesialisasi.
Walaupun suatu neger dapat memproduksi suatu barang yang sama jeisnya dengan
yang diproduksi dengan Negara lain, tapi ada kalanya lebih baik apabila Negara
tersebut mengimpor barang tersebut dari luar begeri.
3. Memperluas pasar dan menambah keuntungan. Terkadang, para pengusaha tidak
menjalankan mesin-mesinnya (alat produksinya) dengan maksimal karena mereka
khawatir akan terjadi kelebihan produksi, yang mengakibatkan turunnya harga
produk mereka. Dngan adanya perdagangan internasional, pengusaha dapat
menjalankan mesin-mesinnya secara maksimal, dan menjual kelebihan produk
tersebut keluar negeri.
E. FAKTOR PENDORANG
PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Banyak factor yang mendorong suatu Negara melakukan
perdagangan internasional, diantaranya sebagai berikut:
1. Untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa dalam negeri
2. Keinginan memperoleh keuntungan dan meningkatkan pendapatan
Negara
3. Adanya perbedaan kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan
teknologi dalam mengolah sumber daya ekonomi
4. Adanya kelebihan produk dalam negeri sehingga perlu pasar baru
untuk menjual produk tersebut
5. Adanya perbedaan keadaan seperti sumber daya alam, iklim, tenaga
kerja, budaya, dan jumlah penduduk yang menyebabkan adanya
perbedaan hasil produksi dan adanya keterbatasan produksi.
6. Adanya kesamaan selera terhadap suatu barang
7. Keinginan membuka kerja sama, hubunganpolitik dan dukungan
dari Negara lain
8. Terjadinya era globalisasi sehingga tidak satu Negara pun didunia
dapat hidup sendiri.
E. EKSPOR SEBAGAI PENDORONG
AKTIVITAS EKONOMI INTERNASIONAL

Ekspor adalah proses transfortasi barang atau


komoditas dari suatu Negara ke Negara lain secara
legal, umumnya dalam proses perdagangan. Ekspor
barang secara besar umumnya membutuhkan campur
tangan dari bea cukai di Negara pengirim maupun
penerima.
Kawasan Asia Tenggara diperkirakan akan mencatat
pertumbuhan ekonomi (produk domestic kotor/PDB) sekitar
5,7 persen pada tahun 2014 ini. Tahun 2005, diperkirakan
sedikit menurun menjadi 5,4 persen. Catatan pertumbuhan ini
jelas suatu peningkatan yang sangat berarti dibandingkan
dengan 4,6 persen pertumbuhan pada tahun 2003 lalu
Secara bernegara, Thailand tetap mencatat momentum
pertumbuhan yng meyakinkan, yakni 7,2 persen tahun 2004.
Tahun depan, pertumbuhan ini sedikit melemah menjadi 6,2
persen. Kunci dari pertumbuhan ekonomi yang cukup
meyakinkan ini adalah ekspor yang meningkat dan
belanjapemerintah yang meningkat, termasuk pemilihan
umum tahun depan yang meminta anggaran cukup besar.
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai