GURU PEMBIMBING
Aimmatul Khairiyah S.Pd
DISUSUN OLEH
Rizka Kania Putri & Inas Rumaisha
1
DAFTAR ISI
JUDUL……………………………………………………………………………1
DAFTAR ISI………………………………………………………………………2
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………………………………………3
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………..4
C. Tujuan……………………………………………………………………….4
BAB 2 ISI
A. Pengertian Pasar Tenaga Kerja……………………………………………5
B. Fungsi Pasar Tenaga Kerja………………………………………………...5
C. Manfaat Pasar Tenaga Kerja……………………………………………….6
D. Jenis Pasar Tenaga Kerja…………………………………………………...6
E. Kelebihan & Kekurangan Pasar Tenaga Kerja……………………………9
F. Penyebab Terjadinya Kesenjangan……………………………………….9
G. Kegiatan Kementerian Ketenagakerjaan yang Berkaitan dengan Tenaga
Kerja………………………………………………………………………10
BAB 3 PENUTUP
A. Kesimpulan………………………………………………………………..11
B. Saran……………………………………………………………………….11
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………..12
2
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Negara berkembang memiliki karakteristik ganda dalam pasar tenaga kerjanya.
Pasar dibagi antara sektor formal dan sektor informal. Hal ini biasanya di
karakteristikkan dengantingkat gaji tinggi dan gaji rendah, penghasilan mereka
dapat juga dikenali dari tingkat Pendidikan. Dua sector ini adalah hasil
dari ketidaksamaan yang berarti dan keterputusan dalam sistem ekonomi
mereka. Ada ketidaksamaan kelembagaan antara pasar tenaga kerja formal dan
informal karena mereka menjalankan dengan dua latar tenaga kerja yang
berbeda, yang menghasilkan perbedaan yang cukup signifikan antara
produktivitas tenaga kerja dan gaji mereka. Selain itu, nampak pembatasan atas
mobilitas tenaga kerja antara sektor formaldan informal yang memberikan
kesan adanya pasar tenaga kerja yang terputus.
Pasar tenaga kerja yang tidak fleksibel diyakini merupakan penyebab utama
kondisi tersebut. Bentuk-bentuk kekakuan dalam pasar tenaga kerja yang
disebabkan oleh berbagai regulasi pemerintah seperti upah minimum
provinsi (UMP), aturan pesangon, dan aturan perlindungankerja dinilai sangat
memberatkan pengusaha. Berdasarkan alasan tersebut, terdapat rekomendasi
agar pemerintah mengurangi perannya dalam bentuk berbagai regulasi di
pasartenaga kerja. Konsekuensinya, peran bipartit (pengusaha dan pekerja) akan
menentukan keseimbangan pasar.
3
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
4
BAB 2
ISI
Pasar tenaga kerja dapat pula diartikan sebagai suatu pasar yang
mempertemukan penjual dan pembeli tenaga kerja. Sebagai penjual tenaga
kerja di dalam pasar ini adalah para pencari kerja (Pemilik Tenaga Kerja),
sedangkan sebagai pembelinya adalah orang-orang atau lembaga yang
memerlukan tenaga kerja. Pasar tenaga kerja diselenggarakan dengan maksud
untuk mengkoordinasi pertemuan antara para pencari kerja dan orang-orang
atau lembaga-lembaga yang membutuhkan tenaga kerja. Dalam rangka untuk
memenuhi kebutuhan tenaga kerja dari perusahaan, maka pasar tenaga kerja ini
dirasakan dapat memberikan jalan keluar bagi perusahaan untuk
memenuhinya. Dengan demikian tidak terkesan hanya pencari kerja yang
mendapat keuntungan dari adanya pasar ini. Untuk menciptakan kondisi yang
sinergi antara kedua belah pihak, yaitu antara penjual dan pemberi tenaga kerja
maka diperlukan kerjasama yang baik antara semua pihak yang terkait, yaitu
penjual tenaga kerja, pembeli tenaga kerja.
Pasar tenaga kerja memiliki fungsi yang sangat luas, baik dalam sektor ekonomi
maupun sektor-sektor yang lain. Fungsi Pasar Tenaga Kerja yakni sebagai
berikut :
5
ketenagakerjaan,
• Berfungsi untuk sarana untuk mempertemukan pencari kerja dan orang atau
lembaga yang membutuhkan tenaga kerja.
6
4. Pasar kerja Sekunder (Secondary Labour Market)
Pasar kerja Sekunder adalah pasar tenaga kerja yang menawarkan jabatan atau posisi
dengan tingkat upah atau gaji yang rendah, posisi yang kurang stabil dan kurang
memberikesempatan untuk pengembangan karir karyawan. Biasanya ini dapat dilihat
pada industry restoran dan jasa hotel, kasir dan penjualan ritel.
Pasar tenaga kerja dalam negeri yaitu pasar tenaga kerja yang terjadi di dalam negeri.
Pasar tenaga kerja luar negeri yaitu pasar tenaga kerja yang terjadi di luar negeri.
Indonesia sebagai negara yang mempunyai jumlah penduduk yang tinggi (kurang
lebih 220 juta) dengan banyaknya jumlah pengangguran akibat krisis ekonomi yang
berkepanjangan dan memunculkan maraknya kejadian PHK (Pemusatan Hubungan
Kerja) sangat membutuhkan jasa pasar tenaga kerja luar negeri. Dengan adanya pasar
tenaga kerja luar negeri, Indonesia dapat mengurangi jumlah pengangguran sekaligus
menambah devisa negara.
7
Dalam pasar tenaga kerja persaingan sempurna terdapat banyak sekali perusahaan.
Oleh karena itu, para tenaga kerja dapat menawarkan jasanya secara perseorangan
pada perusahaan yang diinginkan. Pada pasar ini, setiap tenaga kerja bertindak demi
kepentingan masing-masing dan tidak mendirikan perserikatan seperti serikat pekerja
demi mewakili kepentingan bersama. Pada pasar ini berlaku pula hukum permintaan
dan hukum penawaran seperti pada pasar barang dan jasa (pasar output). Itu berarti,
semakin tinggi upah tenaga kerja, semakin sedikit permintaan terhadap tenaga kerja.
Sebaliknya, semakin rendah upah tenaga kerja, semakin banyak permintaan terhadap
tenaga kerja. Hal demikian berlaku pula pada penawaran, yakni semakin tinggi upah
tenaga kerja semakin banyak penawaran tenaga kerja. Sebaliknya, semakin rendah
upah tenaga kerja semakin sedikit penawaran tenaga kerja.
Berbeda dengan pasar tenaga kerja persaingan sempurna, pada pasar ini seluruh tenaga
kerja bersatu, menyatukan kekuatan dan kepentingan dengan bergabung dalam serikat
pekerja atau serikat buruh. Serikat pekerja bertugas mewakili para pekerja dalam
menuntut upah dan fasilitas-fasilitas lain kepada perusahaan demi meningkatkan
kesejahteraan pekerja. Karena bergabung dalam satu kekuatan, yakni serikat pekerja
maka para tenaga kerja memiliki hak monopoli dalam menjual atau menawarkan
tenaganya.
Dalam pasar tenaga kerja monopoli, penentuan tingkat upah bisa dilakukan dengan
cara sebagai berikut.
• Menuntut upah lebih tinggi dari upah ekuilibrium.
• Membatasi penawaran tenaga kerja.
• Menambah permintaan tenaga kerja.
Pasar tenaga kerja monopsoni terjadi jika di satu wilayah tertentu hanya ada satu
perusahaan yang bersedia meminta tenaga kerja, sedangkan para tenaga kerja tidak
mempunyai organisasi seperti serikat pekerja. Ini berarti, kekuatan perusahaan jauh
lebih besar dibanding tenaga kerja. Akibatnya upah yang terjadi umumnya di bawah
upah ekuilibrium atau upah keseimbangan.
8
11. Pasar Tenaga Kerja Monopoli Bilateral
Pasar tenaga kerja monopoli bilateral terjadi jika terdapat dua kekuatan yang saling
bertentangan. Kekuatan pertama berasal dari para tenaga kerja yang bersatu dalam
serikat pekerja, dan kekuatan kedua berasal dari satu perusahaan yang merupakan
satu-satunya perusahaan yang memakai tenaga kerja. Serikat pekerja yang memberikan
penawaran tenaga kerja mempunyai posisi yang sama kuat dengan perusahaan yang
melakukan permintaan tenaga kerja, sehingga terjadilah keadaan saling memonopoli,
yang disebut monopoli bilateral.
9
1. AKAD (Antar Kerja Antar Daerah), yaitu mengurusi pengiriman tenaga
kerja dari daerah satu ke daerah lain yang membutuhkan.
2. AKAR (Antar Kerja Antar Regional), yaitu mengurusi pengiriman tenaga
kerja di Kawasan regional seperti ASEAN, Singapura, Malaysia, Brunei, dan
lain-lain.
3. AKAN (Antar Kerja Antar Negara) yaitu mengurusi pengiriman tenaga
kerja ke luar negeri, seperti ke Timur Tengah, Amerika Serikat, Eropa, dan
sebagainya.
10
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
11
DAFTAR PUSTAKA
1. http://id.wikipedia.org/wiki/Pasar_tenaga_kerja
2. https://ekonomi.bunghatta.ac.id/index.php/id/artikel/678-pasar-tenaga-
kerja-pengertian-fungsi-jenis-dan-ciri-beserta-kelebihan-kekurangannya-
lengkap
3. https://www.talenta.co/blog/insight-talenta/kenali-jenis-dan-fungsi-pasar-
tenaga-kerja/
4. Buku Paket Ekonomi Peminatan IPS SMA/MA XI
12