Anda di halaman 1dari 18

PASAR TENAGA KERJA

Disusun oleh Kelompok 10:

1. Ni Kadek Sri Widiani (A1B018114)


2. Ni Made Indah Saraswati (A1B018116)
3. Ratu Ayu Ratih Yunianti (A1B018132)
4. Tri Ningayu Putri (A1B018142)
5. Susi Anggriyani (A1B018150)
6. Yanti Rizki Sustriawati (A1B018160)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

UNIVERSITAS MATARAM

2019

1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang………………………………………………………………………
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………………….
1.3 Tujuan……………………………………………………………………………...
BAB II PEMBAHASAN

i
2.1 Pengertian pasar tenaga kerja ……………………………………………………
2.2 Penggolongan pasar tenaga kerja…………………………………………………
2.3 Penentuan upah di berbagai bentuk pasar tenaga kerja…………………………..
2.4 Dampak pasar tenaga kerja fleksibel……………………………………………..
2.5 Fungsi dan manfaat pasar tenaga kerja…………………………………………..
2.6 Kelebihan dan kekurangan pasar tenaga kerja ………………………………….
2.7 Penyelenggara Pasar Tenaga Kerja ……………………………………………..
2.8 Peranan Pemerintah dalam Mengatasi Masalah Tenaga Kerja di Indonesia
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………….
3.2 Saran……………………………………………………………………………

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan karunia-
Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan penyusuan makalah yang berjudul “PASAR
TENAGA KERJA” ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Oleh karena itu tidak lupa penulis

i
mengucapkan terimakasih dan penghargaan kepada semua pihak yang memberikan bantuan baik
secara moril maupun materil.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih terdapat kekurangan dan kelemahan
karena terbatasnya kemampuan dan pengetahuan yang penulis miliki. Penulis memohon maaf
apabila terdapat kata-kata yang kurang berkenan. Untuk itu segala kritik dan saran yang bersifat
konstruktif sangat diharapkan demi penyempurnaan tulisan ini dan semoga laporan penulisan ini
dapat bermanfaat bagi kita semua.

Mataram, 17 November 2019

Penulis

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Negara berkembang memiliki karakteristik ganda dalam pasar tenaga kerjanya. Pasar
dibagi antara sektor formal dan sektor informal. Hal ini biasanya di karakteristikkan dengan
tingkat gaji tinggi dan gaji rendah, penghasilan mereka dapat juga dikenali dari tingkat
pendidikan. Dua sektor ini adalah hasil dari ketidaksamaan yang berarti dan keterputusan
dalam sistem ekonomi mereka. Ada ketidaksamaan kelembagaan antara pasar tenaga kerja
formal dan informal karena mereka menjalankan dengan dua latar tenaga kerja yang berbeda,
yang menghasilkan perbedaan yang cukup signifikan antara produktivitas tenaga kerja dan gaji
mereka. Selain itu, nampak pembatasan atas mobilitas tenaga kerja antara sektor formal dan
informal yang memberikan kesan adanya pasar tenaga kerja yang terputus.
Pasar Tenaga Kerja adalah seluruh aktivitas dari pelaku-pelaku untuk mempertemukan
pencari kerja dengan lowongan kerja, atau proses terjadinya penempatan dan atau hubungan
kerja melalui penyediaan dan penempatan tenaga kerja. Pelaku-pelaku yang dimaksud disini
adalah pengusaha, pencari kerja dan pihak ketiga yang membantu pengusaha dan pencari kerja
untuk dapat saling berhubungan.
Pasar tenaga kerja yang tidak fleksibel diyakini merupakan penyebab utama kondisi
tersebut. Bentuk-bentuk kekakuan dalam pasar tenaga kerja yang disebabkan oleh berbagai
regulasi pemerintah seperti upah minimum provinsi (UMP), aturan pesangon, dan aturan
perlindungan kerja dinilai sangat memberatkan pengusaha. Berdasarkan alasan tersebut,
terdapat rekomendasi agar pemerintah mengurangi perannya dalam bentuk berbagai regulasi
di pasar tenaga kerja. Konsekuensinya, peran bipartit (pengusaha dan pekerja) akan
menentukan keseimbangan pasar.
Secara umum, produksi dapat diartikan sebagai kegiatan optimalisasi dari faktor-faktor
produksi seperti, tenaga kerja, modal, dan lain-lainnya oleh perusahaan untuk menghasilkan
produk berupa barang-barang dan jasa-jasa. Secara teknis, kegiatan produksi dilakukan dengan
mengombinasikan beberapa input untuk menghasilkan sejumlah output. Dalam
pengertian ekonomi, produksi didefinisikan sebagai usaha manusia untuk menciptakan atau

1
menambah daya atau nilai guna dari suatu barang atau benda untuk memenuhi kebutuhan
manusia.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pasar tenaga kerja?
2. Bagaimanakah penggolongan pasar tenaga kerja?
3. Bagaimanakah penentuan upah di berbagai bentuk pasar tenaga kerja?
4. Apakah dampak pasar tenaga kerja fleksibel?
5. Apakah fungsi dan manfaat pasar tenaga kerja?
6. Apa saja kelebihan dan kekurangan pasar tenaga kerja?
7. Bagaimana Penyelenggaraan pasar tenaga kerja?
8. Apa peranan pemerintah dalam mengatasi masalah tenaga kerja di Indonesia?

1.3 Tujuan dan Manfaat


1. Untuk mengetahui pengertian pasar tenaga kerja.
2. Untuk mengetahui penggolongan pasar tenaga kerja.
3. Untuk mengetahui cara penentuan upah di berbagai bentuk pasar tenaga kerja.
4. Untuk mengetahui dampak pasar tenaga kerja fleksibel.
5. Untuk mengetahui fungsi dan manfaat pasar tenaga kerja.
6. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan pasar tenaga kerja
7. Untuk mengetahui penyelenggaraan pasar tenaga kerja
8. Untuk mengetahui peranan pemerintah dalam mengatasi masalah tenaga kerja di Indonesia

2
BAB II
PEMBAHASAN
1.1 Pengertian Pasar Tenaga Kerja
Pasar kerja adalah suatu pasar yang mempertemukan pencari kerja dan lowongan kerja.
Pasar tenaga kerja diselenggarakan dengan maksud untuk mengkoordinasi pertemuan antara
para pencari kerja dan orang-orang atau lembaga-lembaga yang membutuhkan tenaga kerja.
Dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja dari perusahaan, maka pasar tenaga
kerja ini dapat memberikan jalan keluar bagi perusahaan untuk memenuhinya. Dengan
demikian tidak terkesan hanya pencari kerja yang mendapat keuntungan dari adanya pasar ini.
Untuk menciptakan kondisi yang sinergi antara kedua belah pihak, yaitu antara pencari kerja
dan lowongan kerja maka diperlukan kerjasama yang baik antara semua pihak yang terkait,
yaitu penjual tenaga kerja, pembeli tenaga kerja, dan perantaran.
Para pelaku di pasar tenaga kerja, terdiri dari:
1) Pencari kerja yaitu Setiap orang yang mencari pekerjaan baik karena menganggur,
putus hubungan kerja maupun orang yang sudah bekerja tetapi ingin mendapatkan
pekerjaan lebih baik yang sesuai dengan pendidikan, bakat, minat dan kemampuan
yang dinyatakan melalui aktivitasnya mencari pekerjaan
2) Pemberi kerja yaitu Perorangan, pengusaha, badan hukum, atau badan-badan lainnya
yang mempekerjakan tenaga kerja dengan membayar imbalan berupa upah atau gaji.
3) Perantaran yaitu Media atau lembaga yang mempertemukan pencari kerja dan
pemberi kerja, misalkan agen penyalur tenaga kerja, bursa kerja dan head
hunters (Pihak ketiga yang menghubungkan pencari kerja dengan perusahaan yang
membutuhkan tenaga kerja sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhSkan. Sebagai
imbalan, head hunters akan memperoleh prosentasi gaji dari orang yang diterima
bekerja atau komisi dari perusahaan.

Dalam sebuah buku Hj. Ike Kusdyah Rachmawati, SE, MM menjelaskan bahwa pasar
kerja merupakan seluruh aktivitas yang mempertemukan pencari kerja dan lowongan kerja, yaitu
pengusaha atau produsen, pencari kerja, perantara atau pihak ketiga dimana terdapat kemudahan
bagi kedua pihak untuk saling berhubungan. Pihak ketiga bisa pemerintah, lembaga informal atau
formal, konsultan, dan badan swasta.

3
Sedangkan menurut Simanjuntak (2001 : 101), pasar kerja adalah seluruh aktivitas dari
pelaku-pelaku yang mempertemukan pencari kerja dan lowongan kerja. Pelaku ini terdiri dari :
1. Yang membutuhkan Pengusaha tenaga.
2. Pencari Kerja
3. Perantara atau pihak ketiga yang memberikan kemudahan bagi pengusaha dan pencari kerja untuk
saling berhubungan.
Menurut Suroto (1992: 193) masalah dalam pasar kerja pada dasarnya dapat disebut sebagai
ketidakseimbangan antara pesediaan dengan kebutuhan tenaga kerja dan dapat digolongkan dalam
4 (empat) kelompok yaitu :
1. Masalah kelebihan tenaga kerja yang timbul apabila persediaan tenaga kerja lebih besar dari pada
kebutuhan tenaga kerja dalam masyarakat.
2. Masalah kekurangan tenaga kerja yang timbul apabila persediaan tenaga kerja daripada kebutuhan.
3. Masalah rintangan pasar kerja yang timbul apabila persediaan tenaga kerja sebenarnya sesuai
dengan kebutuhan tenaga kerja dalam masyarakat, akan tetapi nyatanya karena adanya suatu
rintangan, keduanya tidak bertemu pada tempat dan waktu yang sama. Disini masalahnya terletak
dalam mekanisme penyalurannya.
4. Semua masalah dalam ketiga golongan a,b,c, diatas terjadi sebelum orang memiliki atau masuk
dalam pekerjaaan, baik pekerjaan mandiri. Massalah disini antara lain menyangkut pendapatan,
kepastian tenaga kerja untuk memiliki dan mempertahankan pekerjaan, keselamatan jasmani,
ketentraman, perlakuan adil dan produktivitas kerja. Kelompok masalah ini disebut ketidaklayakan
dalam lingkungan kerja.

2.2 Penggolongan Pasar Tenaga Kerja


1) Berdasarkan Sifatnya
a) Pasar Kerja Interen (Internal Labour Market)
Pasar kerja interen adalah pasar tenaga kerja yang diperoleh dari dalam perusahaan itu
sendiri. Pemenuhan kebutuhan karyawan diambil dari dalam perusahaan melalui
promosi maupun ddemosi karyawan. Promosi addalah rotasi atau perpindahan
karyawan ke dalam jabatan yang lebih, misalkan dari asisten manajer menjadi manajer.

4
Sedangkan demosi adalah rotasi karyawan ke posisi yang lebih rendah dari jabatan
sebelumnya, misalkan manajer personalia diturunkan menjadi staff.
b) Pasar Kerja Ekstern (Eksternal Labour Market)
Pasar kerja ekstern adalah pasar ttenaga kerja yang diperoleh dari luar perusahaan.
Pemenuhan kebutuhan karyawan diperoleh dari pihak luar, misalkan melalui iklan
lowongan pekerjaan, agen atau penyallur tenaga kerja atau melalui walk intterview.
2) Berdasarkan Prioritasnya
a) Pasar Tenaga Kerja Utama ( Primary Labour Market)
Pasar kerja utama adalah pasar tenaga kerja yang menawarkan jabatan atau posisi
dengan tingkat upah atau gaji yang tinggi, pekerja yang baik dan dengan kondisi yang
setabil. Pasar ini dapat ditemukan pada sektor usaha yang menggunakan padat modal.
b) Sekunder (Ssecondary Labour Market)
Para pekerja sekunder adalah pasar tenaga kerja yang menawarkan jababtan atau posisi
dengan tingkat upah atau gaji yang rendah, posisis yang kurang setabil dan kurang
memberi kesempatan untuk pengembangan karir karyawan. Biasanya ini dapat dilihat
pada industri rrestoran dan jasa hotel, kasir dan penjualan ritel.
3) Berdasarkan Pendidikannya
a) Pasar Tenaga Kerja Terdidik (Skilled Labour Market)
Pasar keja sekunder adalah pasar tenaga kerja yang menawarkan pekerjaan yang
membutuhkan karyawan yang berpendidikan dan memiliki keterampilan yang
memadai. Pasar tenaga kerja ini biasanya dibutuhkan pada sektor usaha formal,
misalnya dokter, akuntan, pengacara, dan lain sebagainya.
b) Pasar Tenaga Kerja Tidak Terdidik (Unskilled Labour Market)
Pasar tenaga kerja tidak terdidik adalah pasar tenaga kerja yang menawarkan pekerjaan
yang tidak mementingkan pendidikan maupun keterampilan keterampilan khusus
tertentu. Pasar tenaga kerja ini biasanya ditemui pada sektor usaha informal, misalnya
pedagang asongan, loper koran dan majalah, juru parkir dan lain sebagainya.

2.3 Penentuan Upah di Berbagai Bentuk Pasar Tenaga Kerja

5
Pembayaran upah tenaga kerja dapat dibebankan pada 2 pertimbangan, yaitu gaji dan upah.
Gaji adalah pembayaran kepada pekerja-pekerja tetap dan tenaga kerja profesional seperti pegawai
pemerintah, dosen, guru, manager, dan lain sebagainya, biasanya sebulan sekali. Sedangkan upah
adalah pembayaran kepada pekerja-pekerja kasar yang pekerjaannya selau berlimpah-limpah
seperti pekerja pertanian, tukang kayu, buruh kasar dan lain-lainn. Dalam teori ekonomi upah
diartikan sebagai pembayaran atas jasa-jasa fisik maupun mental yang disediakan oleh tenaga kerja
kepada para pengusaha. Dalam teori ekkonomi, kedua jenis pendapatan pekerja tersebut
dinamakan upah.
Ada perbedaan upah uang dan upah real. Upah uang adalah sejumlah uang yang diterima
para pekerja dari para pengusaha sebagai pembayaran atas tenaga modal atau fisik para pekerja
yang digunakan dalam proses produksi. Sedangkan upah real adalah tingkatan upah pekerja yang
diukur dari sudut kemampuan upah tersebut membeli barang-barang dan jasa-jasa yang diperlukan
untuk memenuhi kebutuhan para pekerja. Upah real yang diterima tenaga kerja tergantung pada
produktifitas dari tenaga kerja tersebut. Sumber-sumber kenaikan produktifitas:
Kemajuan teknologi memproduksi, meliputi:
 Pergeseran / pergantian tenaga hewan dan manusia menjadi tenaga mesin.
 Perbaikan atau inovasi dari mesin ke mesin yang lebih produktif.
Perbaikan sifat-sifat tenaga kerja, meliputi:
 Taraf kesehatan semakin tinggi.
 Pendidikan semakin tinggi.
Pengalaman semakin banyak (kursus, wrokshop, dll) sehingga keterampilan meningkat.
Perbaikan dalam organisasi perusahaan dan masyarakat, meliputi:
 Perubahan manajemen (pemisahan pemilik dengan pengelola)
 Perbaikan infratruktur dari pemerintah)
 Dregulasi pemerintah yang mendukung produktifitas

1) Pasar Tenaga Kerja Persaingan Sempurna


Pasar persaingan sempurna dalam pasar tenaga kerja berarti di dalam pasar terdapat
banyak perusahaan yang memerlukan tenaga kerja, dan tenaga kerja yang ada dalam pasar
tidak mrnyatukan diri didalam serikat-serikat buruh yang akan bertindak sebagai wai
mereka. Sifat permintaan dan penawaran di pasar barang, kurva permintaan atas tenaga

6
kerja seperti juga kurva permintaan atas suatu barang bersifat menurun dari kiri ke kanan
bawah. Berarti permintaan atas tenaga kerja bersifat: semakin tinggi atau rendah upah
tenaga kerja semakin sedikit atau banyak permintaan atas tenaga kerja. Begitu pula untuk
kurva penawaran berlaku sebaliknya sama seperti permintaan barang.
2) Pasar Tenaga Kerja Monopsoni
Monopsoni berarti hanya terdapat satu pembeli di pasar sedangkan penjual
jumlahnya banyak. Berarti di pasar hanya terdapat satu firma yang akan menggunakan
tenaga kerja yang ditawarkan. Ini terwujud jika di suatubtempat/daerah tertentu terdapat
suatu firma yang sangat besar dan ia merupakan datu-satunya perusahaan moderen di
tempat tersebut.
3) Pasar Tenaga Kerja Monopoli
Dengan tujuan agar dapat memperoleh upah dan fasilitas bukankeuangan yang lebih
baik, tenaga kerja dapat menyatukan diri didalam serikat buruh atau persatuan pekerja.
Serikat buruh adalah organisasi yanng didirikan dengan tujuan agar para pekerja dapat
sebagai suatu kesatuan membicarakan atau menuntut syarat-syarat kerja tertentu dengan
para pengusaha.
Manfaat penentuan upah dalam pasar tenaga kerja yang bersifat monopoli:
 Menentukan upah yang lebih tinggi dari yang dicapai pada keseimbangan
permintaan dan penawaran.
 Membatasi penawaran tenaga kerja.
 Menjalankan usaha-usaha yang bertujuan menaikan permintaan tenaga kerja.

Membatasi Penawaran Kerja Dengan Cara:


 Membentuk organisasi pekerja yang bersifat sangat khusus.
 Melarang yang tidak menjadi anggota untuk memasuki pasar tenaga kerja.
 Memberikan persyaratan yang sukar untuk menjadi anggota organisasi tersebut.

Menambah Permintaan Tenaga Kerja:


 Menambah produktifitas
 Seminar
 Kursus/workshop

7
 Menuntut pemerintah memberikan proteksi kepada industry domestik dan melarang
impor.
4) Pasar Tenaga Kerja Monopoli Bilateral
Di pasar monopoli upah adalah lebih tinggi dari pasar persaingan sempurna. Penentuan
tingkat upah di dalam pasar tenaga kerja dimana tenagaa kerja bersatu dalam satu serikat
buruh, dan didalam pasar hanuya terdapat satu perusahaan saja yang menggunakan tenaga
kerja.
Tingkat upah yang terjadi bisa lebih tinggi/rendah dari pasar persaingan sempurna,
tergantung mana yang lrebih kuat tenaga kerja atau perusahaan.
Faktor-faktor yang menimbulkan perbedaan upah:
 Perbedaan corak permintaan dan penawaran dalam berbagai jenis pekerjaan.
 Perbedaan dalam jenis-jenis pekerjaan.
 Perbedaan kemampuan, keahlian, dan pendidikan.
 Terdapatnya pertimbangan dalam keuangan dalam memilih pekerjaan.
 Ketidaksempurnaan dalam mobilitas tenaga kerja

2.4 Dampak Pasar Tenaga Kerja Fleksibel


Terdapat dilema dalam kebijakan yang berkaitan dengan fleksibilitas pasar tenaga kerja.
Tingkat upah yang rendah dan aturan perlindungan kerja yang minimal dalam pasar tenaga kerja
fleksibel akan menimbulkan dampak positif dalam bentuk tambahan kesempatan kerja. Resikonya,
hal tersebut mengancam kelayakan hidup pekerja.
Sebaliknya, pasar tenaga kerja yang kaku dengan berbagai regulasi pemerintah relatif
menjamin kepentingan pekerja. Pemerintah mengatur rekrutmen, upah minimum, PHK, dan
perlindungan kerja. Namun, hal tersebut dinilai memberatkan pengusaha.
Dikhawatirkan, pengusaha telah mengurangi jumlah pekerja atau merelokasi usaha untuk
menyiasati mahalnya biaya pekerja Kesempatan kerja untuk pekerja laki-laki, pekerja perempuan,
pekerja dewasa, pekerja muda, pekerja terdidik, pekerja kurang terdidik, pekerja kerah biru,
pekerja penuh waktu, dan pekerja paruh waktu berkurang secara signifikan dengan adanya
peningkatan upah minimum. Pengecualian terjadi pada pekerja kerah putih. Setiap kenaikan upah
minimum sebesar 10 persen justru akan meningkatkan kesempatan kerja bagi pekerja kerah putih
sebesar 10 persen.

8
2.5 Fungsi dan Manfaat Tenaga Kerja
Bursa tenaga kerja mempunyai manfaat dan atau fungsi yang sangat luas, baik dalam sektor
ekonomi maupun sektor - sektor yang lain. Fungsi Pasar Tenaga Kerja diantaranya :
a) Sebagai Sarana Penyaluran Tenaga Kerja, dimana bursa tenaga kerja akan mempertemukan
antara para pencari kerja dan lembaga atau instansi yang membutuhkan kerja
b) Sebagai sarana untuk mendapatkan informasi tentang ketenagakerjaan
c) Sebagai sarana untuk mempertemukan pencari kerja dan orang atau lembaga yang
membutuhkan tenaga kerja
Manfaat adanya bursa tenaga kerja diantaranya :
a) Dapat membantu para pencari kerja dalam memperoleh pekerjaan sehingga dapat mengurangi
penggangguran
b) Dapat membantu orang-orang atau lembaga-lembaga yang memerlukan tenaga kerja untuk
mendapatkan tenaga kerja
c) Dapat membantu pemerintah dalam mengatasi permasalahan ketenagakerjaan

2.6 Kekurangan dan kelebihan pasar tenaga kerja

Kelebihan adanya pasar tenaga kerja :

 Untuk membantu mengurangi pengangguran.


 Untuk membantu bagi pekerja maupun pengusaha/perusahaan yang membutuhkan tenaga
kerja.
 Untuk menambah devisa negara.
 Untuk mudah mendapatkan sebuah informasi tentang lowongan pekerjaan baik didalam
maupun diluar negeri.

Kekurangan adanya pasar tenaga kerja :

 Munculnya kegiatan percaloan tenaga kerja


 Munculnya tindakan penipuan dan kekrasan terhadap calon tenaga kerja.

9
2.7 Penyelenggara Pasar Tenaga Kerja

Di Indonesia, penyelenggaraan bursa tenaga kerja ditangani oleh Departemen Tenaga Kerja
(Depnaker). Orang-orang atau lembaga-lembaga yang membutuhkan tenaga kerja dapat melapor
ke Depnaker dengan menyampaikan jumlah dan kualifikasi tenaga kerja yang dibutuhkan beserta
persyaratannya. Kemudian Depnaker akan mengumumkan kepada masyarakat umumnya tentang
adanya permintaan tenaga kerja tersebut.
Sementara itu, para pencari kerja (Pemilik Tenaga Kerja) dapat mendaftarkan dirinya kepada
Depnaker dengan menyampaikan keterangan-keterangan tentang dirinya. Keterangan tentang diri
pribadi si pencari kerja ini sangat penting untuk dasar penyesuaian dengan kebutuhan tenaga kerja
dari orang-orang atau lembaga-lembaga yang bersangkutan. Apabila ada kesesuaian, Depnaker
akan mempertemukan si pencari kerja dengan orang atau lembaga yang membutuhkan tenaga kerja
tersebut untuk transaksi lebih lanjut.
Selain Depnaker, di Indonesia juga berkembang penyelenggaraan bursa tenaga kerja swasta yang
biasa disebut Perusahaan Penyalur Tenaga Kerja. Perusahaan swasta yang berusaha
mengumpulkan dan menampung pencari kerja, kemudian menyalurkan kepada orang-orang atau
lembaga – lembaga yang membutuhkan tenaga kerja, baik di dalam maupun di luar negeri seperti
Malaysia, Singapura, Hongkong dan Arab Saudi. Sebelum diadakan penyaluran, perusahaan ini
juga sering menyelenggarakan pelatihan kepada para pencari kerja yang ditampungya. Apabila
ada kesesuaian antara pencari kerja dengan orang atau lembaga yang membutuhkan, dapat
dilakukan transaksi. Atas jasanya menyalurkan tenaga kerja ini, perusahaan tersebut akan
mendapatkan komisi.
Beberapa kegiatan Departemen Tenaga Kerja yang berkaitan dengan tenaga kerja di Indonesia
antara lain adalah:
 AKAD (Antar Kerja Antar Daerah) yaitu mengurusi pengiriman tenaga kerja dari daerah satu ke
daerah lain yang membutuhkan.
 AKAR (Antar Kerja Antar Regional) yaitu mengurusi pengiriman tenaga kerja di kawasan
regional seperti ASEAN, Singapura, Malaysia, Brunai, dan lain-lain.
 AKAN (Antar Kerja Antar Negara) yaitu mengurusi pengiriman tenaga kerja ke luar negeri seperti
ke Amerika Serikat, Eropa, Timur Tengah, dan sebagainya.

2.8 Peranan Pemerintah dalam Mengatasi Masalah Tenaga Kerja di Indonesia

10
1. Meningkatkan Mutu Tenaga Kerja
Pemerintah dalam rangka meningkatkan mutu tenaga kerja dengan cara memberikan pelatihan-
pelatihan bagi tenaga kerja. Pelatihan kerja diselenggarakan dan diarahkan untuk membekali,
meningkatkan, dan mengembangkan kemampuan dan produktifitas tennaga kerja, dengan adanya
latihan kerja diharapkan dapat meningkatkan kualitas tenaga kerja sehingga mampu bersaing
dengan tenaga kerja luar negeri.

2. Memperluas Kemampuan Kerja


a. Usaha pemerintah dalam memperluas kesempatan kerja di dalam negeri, yaitu:
Ø Mendorong dan memfasilitasi penciptaan wirausahawan baru.
Ø Melaksanakan pelatihan keterampilan.
Ø Mengembangkan industri padat karya.
Ø Menyelenggarakan proyek-proyek pekerjaan umum.
b. Usaha pemerintah dalam memperluas kesempatan kerja ke luar negeri, yaitu:
Perluasan kesempatan kerja ke luar negeri dilakukan dengan cara mengirim tenaga kerja Indonesia
melalui departemen tenaga kerja maupun perusahaan jasa tenaga kerja Indonesia (PJTKI)
Pemerintah mengeluarkan peraturan dan peningkatan kualitas sumber daya TKI.

3. Memperoleh Pemerataan Lapangan Kerja


Pemerintah mengoptimalkan informasi pemberitahuan lowongan kerja kepada para pencari kerja
melalui pasar kerja, dengan cara ini diharapkan pencari kerja mudah mendapatkan informasi
lowongan pekerjaan.

4. Memperbaiki Sistem Pengupahan


Pemerintah harus memperhatikan penghasilan yang layak bagi pekerja. Untuk itu pemerintah
pemerintah menetapkan upah minimum regional (UMR). Dengan penetapan upah minimum.
Berarti perusahaan dilarang membayar upah lebih rendah dari upah minimum yang ditetapkan.

11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pasar Tenaga Kerja adalah seluruh aktivitas dari pelaku-pelaku untuk mempertemukan
pencari kerja dengan lowongan kerja, atau proses terjadinya penempatan dan atau hubungan kerja
melalui penyediaan dan penempatan tenaga kerja. Pelaku-pelaku yang dimaksud disini adalah

12
pengusaha, pencari kerja dan pihak ketiga yang membantu pengusaha dan pencari kerja untuk
dapat saling berhubungan.
Di Indonesia, penyelenggaraan bursa tenaga kerja ditangani oleh Departemen Tenaga
Kerja (Depnaker). Orang-orang atau lembaga-lembaga yang membutuhkan tenaga kerja dapat
melapor ke Depnaker dengan menyampaikan jumlah dan kualifikasi tenaga kerja yang dibutuhkan
beserta persyaratannya. Kemudian Depnaker akan mengumumkan kepada masyarakat umumnya
tentang adanya permintaan tenaga kerja tersebut.

Kebijakan pasar tenaga kerja fleksibel hanya dapat diimplementasikan jika pemerintah
telah menyediakan jaminan sosial bagi warga negara. Pekerja yang diupah rendah dalam pasar
tenaga kerja fleksibel akan memperoleh jaminan sosial untuk hidup secara layak. Jaminan sosial
juga melindungi pekerja dari kemungkinan hubungan ketenagakerjaan yang merugikan, seperti
PHK. Karena dapat mempertemukan kebutuhan terhadap pasar tenaga kerja fleksibel dengan hak
hidup layak warga negara, jaminan sosial ini merupakan kebijakan yang ideal dan harus menjadi
pilihan kebijakan dalam jangka panjang (long-run). Sedangkan penentuan upah ditentukan oleh
beberapa hal seperti tingkat pendidikan, jabatan, dll. Adanya pasar tenaga kerja ini sangat
bermanfaat dalam membantu para pencari kerja untuk mendapatkan pekerjaan.

Dalam teori ekonomi, berbagai jenis perusahaan dipandang sebagai unit badan usaha
yang mempunyai tujuan yang sama yaitu “mencapai keuntungan yang maksimum”. Untuk tujuan
itu, ia menjalankan usaha yang bersamaan yaitu mengatur penggunaan factor produksi dengan cara
seefisien mungkin sehingga “ usaha memaksimumkan keuntungan dapat dicapai dengan cara yang
dari sudut ekonomi dipandang dengan cara yang paling efisien”. Dalam praktik, pemaksimuman
keuntungan bukanlah satu-satunya tujuan perusahaan. Tetapi demi penyederhanaan analisis, untuk
sementara tujuan memaksimumkan ini digunakan.
Fungsi produksi menggambarkan berapa jumlah produksi maksimum yang mampu
diproduksi oleh produsen pada setiap kombinasi input/faktor produksi yang ada.

2.2 Saran
Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan bagi mahasiswa
maupun dari pihak lainnya dalam memahami dan manfaat tentang pasar tenaga kerja. dan dapat
menjadikan pengalaman yang lebih serta wawasan bisa bertambah.

13
14

Anda mungkin juga menyukai