PENGANTAR BISNIS
PERUSAHAAN DALAM SISTEM SOSIAL
Oleh Kelompok 1 :
KATA PENGANTAR…………………………………………………………… i
DAFTAR ISI………………………………………………….………………… ii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………..……………... 1
BAB II PEMBAHASAN……………………………………….……………... 2
3.1.Kesimpulan …..………………………………………………..………… 3
Daftar Pustaka……………………………………………………………… 4
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan kami
karunia nikmat dan kesehatan, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini, dan terus
dapat menimba ilmu di Universitas Sembilanbelas November Kolaka
Penulisan makalah ini merupakan sebuah tugas dari dosen mata kuliah Pendidikan
Agama Islam. Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menambah wawasan
dan pengetahuan pada mata kuliah yang sedang dipelajari, agar kami semua menjadi
mahasiswa yang berguna bagi, bangsa dan negara.
Dengan tersusunnya makalah ini kami menyadari masih banyak terdapat kekurangan dan
kelemahan, demi kesempurnaan makalah ini kami sangat berharap perbaikan, kritik dan
saran yang sifatnya membangun apabila terdapat kesalahan.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya bagi kami
sendiri umumnya para pembaca makalah ini.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
a. Ekonomis
b. Sosial
c. Lingkungan
Ekonomis. Bisnis beroperasi secara komersial untuk menghasilkan keuntungan atau surplus.
Tapi, itu bukan untuk memaksimalkan kekayaan pemiliknya. Sebaliknya, itu adalah untuk
memberikan pengembalian yang cukup kepada pemilik dan menginvestasikan sebagian
keuntungan ke dalam bisnis untuk memiliki dampak yang lebih besar pada masyarakat.
Sosial. Bisnis mendukung upaya sosial, misalnya, dengan memberikan dukungan pendanaan
modal murah, meningkatkan literasi keuangan, atau menyediakan pekerjaan dan pendapatan
bagi mereka yang kurang beruntung.
Lingkungan. Bisnis mendukung kelestarian lingkungan dengan mengelola bisnis mereka secara
bertanggung jawab dan menawarkan produk ramah lingkungan.
1. Usaha perdagangan
Usaha perdagangan mengacu dalam koperasi, kolektif, serta organisasi lain yang dimiliki oleh
pekerja atau karyawan. Mereka sangat bervariasi dalam hal ukuran serta struktur organisasi,
namun struktur kepemilikan bersama mereka memungkinkan tingkat ketahanan ekonomi yang
semakin tinggi dibandingkan dengan bentuk-bentuk usaha lainnya.
2. Lembaga keuangan
Beberapa jenis lembaga keuangan pun termasuk dalam kategori social enterprise, termasuk
organisasi seperti Peer-to-peer lending, bank koperasi, serta dana pinjaman bergulir, yang
dimiliki oleh anggota.
Koperasi simpan pinjam, misalnya, terstruktur sampai anggota secara otomatis menjadi pemilik
saat mereka menyetor uang ke koperasi untuk pelanggan dan serikat kredit menggunakan uang
yang telah disetorkan untuk membantu anggota lain.
Koperasi menawarkan tingkat tabungan yang sangat tinggi, suku bunga rendah, serta tidak
terlalu fokus dalam menghasilkan keuntungan dan lebih banyak membantu anggotanya masing-
masing. Bank koperasi merupakan lembaga lain yang sama dengan bank tradisional, yang
mengambil simpanan dan memberikan pinjaman pada nasabahnya, namun beroperasi atas
dasar koperasi yang artinya bahwa mereka dimiliki oleh nasabahnya.
Bank-bank koperasi dikritik karena telah melemahkan prinsip-prinsip, karena mereka juga
kadang-kadang menawarkan beberapa kesempatan bagi non-anggota untuk menggunakan
layanan mereka.
3. Organisasi masyarakat
Organisasi masyarakat mengacu pada social enterprise yang terdaftar, yang bisa mencakup
perusahaan komunitas, pusat komunitas, koperasi perumahan, organisasi kepentingan
masyarakat, toko-toko kecil tertentu, serta klub olahraga. Organisasi ini umumnya adalah
sebuah organisasi keanggotaan yang didirikan untuk tujuan tertentu dan berdagang secara
komersial dengan tujuan beroperasi untuk menginvestasikan lagi keuntungannya ke dalam
komunitas. Seringkali, keanggotaannya lebih besar, dan para anggotanya adalah pendukung
misi dari organisasi.
LSM dan badan amal beroperasi baik pada skala besar maupun kecil dan biasanya didirikan
dalam mendukung tujuan sosial, lingkungan, atau politik tertentu. Keuntungan ini digunakan
untuk memajukan tujuan sosial atau lingkungan organisasi atau tujuan untuk memberikan gaji
bagi orang-orang yang sudah memberikan layanan gratis kepada kelompok orang tertentu.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Penelitian ini menunjukkan bahwa
domain perusahaan sosial dalam
penelitian
ini memiliki fokus pada ranah
ekonomi,
pendidikan, pertanian dan
peternakan,
serta sosial dan budaya. Kontribusi
utama
perusahaan sosial bagi masyarakat
atau
komunitas di wilayah operasi ialah
optimalisasi mobilitas akses terhadap
sumber daya dalam bentuk modal
manusia,
modal finansial, modal sosial, modal
fisik,
modal alam untuk mereduksi
pelbagai
konteks kerentanan
Penelitian ini menunjukkan bahwa
domain perusahaan sosial dalam
penelitian
ini memiliki fokus pada ranah
ekonomi,
pendidikan, pertanian dan
peternakan,
serta sosial dan budaya. Kontribusi
utama
perusahaan sosial bagi masyarakat
atau
komunitas di wilayah operasi ialah
optimalisasi mobilitas akses terhadap
sumber daya dalam bentuk modal
manusia,
modal finansial, modal sosial, modal
fisik,
modal alam untuk mereduksi
pelbagai
konteks kerentanan
Makalah ini menunjukkan bahwa domain perusahaan sosial dalam penelitian ini
memiliki fokus pada ranah ekonomi, pendidikan, pertanian dan peternakan, serta sosial dan
budaya. Kontribusi utama perusahaan sosial bagi masyarakat atau komunitas di wilayah operasi
ialah optimalisasi mobilitas akses terhadap sumber daya dalam bentuk modal manusia, modal
finansial, modal sosial, modal fisik, modal alam untuk mereduksi pelbagai konteks kerentana
agaar mencapai dan menciptakan manfaat sosial yang nyata bagi lingkungan sekitar dan
masyarakat.
Daftar Pustaka