Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PENGANTAR BISNIS
PERUSAHAAN DALAM SISTEM SOSIAL

Oleh Kelompok 1 :

1. PRASETYO SALU RAPANG ( 221830916 )


2. FAHMI ( 221820902 )
3. INES KIRANA DEWI ( 221820900 )
4. NIAR ( 221810863 )
5. MARSAH (221830936 )

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK


PROGRAM STUDI AKUNTANSI
UNIVERSITAS SEMBILANBELAS NOVEMBER
KOLAKA
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………… i

DAFTAR ISI………………………………………………….………………… ii

BAB I PENDAHULUAN……………………………………..……………... 1

1.1 Latar Belakang……………………………………………………….….. 1

1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………….. 1

1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan………………………..…………………. 1

BAB II PEMBAHASAN……………………………………….……………... 2

2.1 Definisi Perusahaan ……………………………………………………. 2

2.2 Tujuan Perusahaan dalam system social………………………………. 2

2.3 Jenis-jenis Perusahaan social……………………………………….. 2

BAB III PENUTUP…………………………………………………… 3

3.1.Kesimpulan …..………………………………………………..………… 3

Daftar Pustaka……………………………………………………………… 4
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan kami
karunia nikmat dan kesehatan, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini, dan terus
dapat menimba ilmu di Universitas Sembilanbelas November Kolaka

Penulisan makalah ini merupakan sebuah tugas dari dosen mata kuliah Pendidikan
Agama Islam. Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menambah wawasan
dan pengetahuan pada mata kuliah yang sedang dipelajari, agar kami semua menjadi
mahasiswa yang berguna bagi, bangsa dan negara.

Dengan tersusunnya makalah ini kami menyadari masih banyak terdapat kekurangan dan
kelemahan, demi kesempurnaan makalah ini kami sangat berharap perbaikan, kritik dan
saran yang sifatnya membangun apabila terdapat kesalahan.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya bagi kami
sendiri umumnya para pembaca makalah ini.

Terima kasih, wassalamu’ alaikum wr.wb

Kolaka, Maret 2023

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Pada hakikatnya, keterkaitan perusahaan yang semakin besar terhadap lingkungan sosial, antara
lain disebabkan oleh semakin besarnya social needs (kebutuhan sosial) dan social expectations (harapan
sosial). Perlu diingat bahwa kebutuhan sosial merupakan salah satu kebutuhan manusia dalam
kehidupannya sebagai makhluk sosial yang membutuhkan interaksi antar manusia yang satu dengan
manusia lain yang pada akhirnya akan menimbulkan harapan sosial karena adanya norma sosial yang akan
mengatur perilaku manusia sehingga memotivasi seseorang atau perusahaan untuk melakukan sesuatu
terhadap lingkungannya. Davis dan Frederick (1992) dalam Widaryanti (2007) mengatakan bahwa seiring
dengan perbaikan kondisi ekonomi dunia pada umumnya, sosial expectation juga meningkat dramatis
sejak tahun 1960-an sehingga sosial challenge bagi dunia usaha juga semakin bertambah. Dengan kata
lain, respon sosial sekaligus kontribusi sosial sangat diperlukan untuk memperkecil jurang yang
memisahkan perusahaan dengan lingkungan sosialnya.
Perusahaan yang merupakan bagian dari sistem sosial, tidak terlepas dari masyarakat sekitar yang
dapat mempengaruhi aktivitas bisnisnya. Namun perusahaan lebih sering mengabaikan lingkungan
sosialnya. Penyebabnya karena di dalam akuntansi konvensional (mainstream accounting), pusat
perhatian yang dilayani perusahaan adalah stockholders dan bondholders. Perusahaan 2 menganggap
hubungan antara perusahaan bersifat non reciprocal yaitu transaksi antara keduanya tidak menimbulkan
prestasi timbal balik. Namun dewasa ini, munculnya masalah etika seperti perusakan lingkungan,
perlakuan tidak layak terhadap karyawan, cacat produksi, diskriminasi yang selalu menjadi berita utama
dalam surat kabar, memaksa perusahaan untuk bertanggung jawab kepada lingkungan sosialnya karena
menyangkut reputasi dan nilai perusahaan. Sehingga jika perusahaan lebih responsif terhadap tuntutan
masyarakat maka kegiatan bisnis lebih bisa diterima masyarakat

1.2 Rumusan masalah


Rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
1. Mengapa perusahaan social itu penting?
2. Bagaimana cara kerja Perusahaan sosial?

1.3 Tujuan dan manfaat penulisan


Tujuan dan manfaat dalam makalah ini adalah:
1. Tujuan disusunnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Pengantar Bisnis dan
menjawab pertanyaan yang ada pada rumusan masalah.
2. Untuk mengetahui tujuan perusahaan dalam system sosial
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Perusahaan


Perusahaan adalah suatu unit kegiatan produksi yamng mengolah sumber-sumber
ekonomi untuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat dengan tujuan untuk
memperoleh keuntungan dan agar dapat memuaskan kebutuhan masyarakat. Dalam suatu
bisnis terdapat faktor utama yang menjalankan bisnis(pelaku bisnis) tersebut, yaitu :
1. Pemilik
Adalah orang yang menginvestasikan uang dalam suatu kegiatan bisnis dengan maksud
untuk memperoleh keuntungan dari uang atau modal yang ditanamkan tersebut.
2.Manajer
Adalah orang yang bertanggung jawab terhadap kinerja, perusahaan, bertanggung
jawab atas pencapaian keuntungan perusahaan, pertumbuhan perusahan serta
pertanggung jawaban sosial.
3. Tenaga kerja
Adalah individu yang menawarkan keterampilan dan kemampuan untuk memproduksi
barang atau jasa agar perusahaan dapat meraih keuntungan dan untuk itu individu tersebut
akan memperolehh upah/gaji sesuai dengan keterampilan yang dimilikinya.
4. Konsumen
Adalah individu atau bisnis yang membeli produk atau jasa yang dihasilkan suatu
perusahaan untuk pemakaian pribadi. Berdirinya perusahaan disebabkan oleh sumber
ekonomi dan seorang wirausahawan v Sumber - Sumber Ekonomi Sumber-sumber ekonomi
atau sering juga disebut faktor-faktor produksi dapat dikelompokan ke dalam
 Manusia (Men)
 Uang (Money)
 Material (Materials)
 Metode (Methods)
Sering kali keempatnya dikenal dengan “4M” v Wirausahawan Wirausahawan adalah
seseorang yang memiliki kepribadian unggul yang mencerminkan budi yuang luhur dan
pantas untuk diteladani karean atas kemampuan sendiri dapat melahirkan suatu
sumbangsih karya untuk kemajuan kemanusiaan yang berlandaskan kebenaran dan
kebaikan. Fungsi wirausahawan adalah: a. Mengidentifikasikan kesempatan b.
Mengumpulkan sumber daya manusia dan sumber daya lainnhya c. Menarik investasi/dana
dari perorangan atau lembaga keuangan d. Melaksanakan proses produksi atau
perdagangan e. Menanggung resiko Beberapa ciri kepribadian dari seorang wirausahawan :
a. Mempunyai emosi untuk membayangkan keberhasilan tujuan usahanya
b. Berani menanggung resiko
c. Gigih dan bekerja keras
d. Bersemangat dan gesit dalam berusaha
e. Berusaha meningkatkan pengetahuannya
f. Memiliki kecakapan untuk memimpin
2.2 Tujuan Perusahaan Dalam Sistem Sosial
Perusahaan mengkompromikan tiga aspek: laba, manusia, dan planet. Ketiganya kita
sebut triple bottom line. Anda biasanya akan menemukan konsep ini ketika Anda belajar
tentang tanggung jawab sosial perusahaan.

Dalam bisnis konvensional, memaksimalkan keuntungan adalah tujuan perusahaan.


Sebaliknya, tujuan perusahaan sosial berorientasi pada tiga aspek:

a. Ekonomis
b. Sosial
c. Lingkungan

Ekonomis. Bisnis beroperasi secara komersial untuk menghasilkan keuntungan atau surplus.
Tapi, itu bukan untuk memaksimalkan kekayaan pemiliknya. Sebaliknya, itu adalah untuk
memberikan pengembalian yang cukup kepada pemilik dan menginvestasikan sebagian
keuntungan ke dalam bisnis untuk memiliki dampak yang lebih besar pada masyarakat.

Sosial. Bisnis mendukung upaya sosial, misalnya, dengan memberikan dukungan pendanaan
modal murah, meningkatkan literasi keuangan, atau menyediakan pekerjaan dan pendapatan
bagi mereka yang kurang beruntung.
Lingkungan. Bisnis mendukung kelestarian lingkungan dengan mengelola bisnis mereka secara
bertanggung jawab dan menawarkan produk ramah lingkungan.

2.3 Jenis-jenis Perusahaan Sosial

Perusahaan sosial umumnya dikategorikan ke dalam empat kategori utama, meskipun


mereka selalu berkembang dan dapat berubah dari waktu ke waktu seiring dengan hadirnya
bidang-bidang baru. Terlepas dari perbedaannya masing-masing, semua jenis social enterprise
berusaha untuk beroperasi sambil menyeimbangkan perolehan laba dan pencapaian tujuan
sosialnya.

1. Usaha perdagangan

Usaha perdagangan mengacu dalam koperasi, kolektif, serta organisasi lain yang dimiliki oleh
pekerja atau karyawan. Mereka sangat bervariasi dalam hal ukuran serta struktur organisasi,
namun struktur kepemilikan bersama mereka memungkinkan tingkat ketahanan ekonomi yang
semakin tinggi dibandingkan dengan bentuk-bentuk usaha lainnya.

2. Lembaga keuangan

Beberapa jenis lembaga keuangan pun termasuk dalam kategori social enterprise, termasuk
organisasi seperti Peer-to-peer lending, bank koperasi, serta dana pinjaman bergulir, yang
dimiliki oleh anggota.
Koperasi simpan pinjam, misalnya, terstruktur sampai anggota secara otomatis menjadi pemilik
saat mereka menyetor uang ke koperasi untuk pelanggan dan serikat kredit menggunakan uang
yang telah disetorkan untuk membantu anggota lain.

Koperasi menawarkan tingkat tabungan yang sangat tinggi, suku bunga rendah, serta tidak
terlalu fokus dalam menghasilkan keuntungan dan lebih banyak membantu anggotanya masing-
masing. Bank koperasi merupakan lembaga lain yang sama dengan bank tradisional, yang
mengambil simpanan dan memberikan pinjaman pada nasabahnya, namun beroperasi atas
dasar koperasi yang artinya bahwa mereka dimiliki oleh nasabahnya.
Bank-bank koperasi dikritik karena telah melemahkan prinsip-prinsip, karena mereka juga
kadang-kadang menawarkan beberapa kesempatan bagi non-anggota untuk menggunakan
layanan mereka.

3. Organisasi masyarakat

Organisasi masyarakat mengacu pada social enterprise yang terdaftar, yang bisa mencakup
perusahaan komunitas, pusat komunitas, koperasi perumahan, organisasi kepentingan
masyarakat, toko-toko kecil tertentu, serta klub olahraga. Organisasi ini umumnya adalah
sebuah organisasi keanggotaan yang didirikan untuk tujuan tertentu dan berdagang secara
komersial dengan tujuan beroperasi untuk menginvestasikan lagi keuntungannya ke dalam
komunitas. Seringkali, keanggotaannya lebih besar, dan para anggotanya adalah pendukung
misi dari organisasi.

4. Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan Badan Amal

LSM dan badan amal beroperasi baik pada skala besar maupun kecil dan biasanya didirikan
dalam mendukung tujuan sosial, lingkungan, atau politik tertentu. Keuntungan ini digunakan
untuk memajukan tujuan sosial atau lingkungan organisasi atau tujuan untuk memberikan gaji
bagi orang-orang yang sudah memberikan layanan gratis kepada kelompok orang tertentu.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Penelitian ini menunjukkan bahwa
domain perusahaan sosial dalam
penelitian
ini memiliki fokus pada ranah
ekonomi,
pendidikan, pertanian dan
peternakan,
serta sosial dan budaya. Kontribusi
utama
perusahaan sosial bagi masyarakat
atau
komunitas di wilayah operasi ialah
optimalisasi mobilitas akses terhadap
sumber daya dalam bentuk modal
manusia,
modal finansial, modal sosial, modal
fisik,
modal alam untuk mereduksi
pelbagai
konteks kerentanan
Penelitian ini menunjukkan bahwa
domain perusahaan sosial dalam
penelitian
ini memiliki fokus pada ranah
ekonomi,
pendidikan, pertanian dan
peternakan,
serta sosial dan budaya. Kontribusi
utama
perusahaan sosial bagi masyarakat
atau
komunitas di wilayah operasi ialah
optimalisasi mobilitas akses terhadap
sumber daya dalam bentuk modal
manusia,
modal finansial, modal sosial, modal
fisik,
modal alam untuk mereduksi
pelbagai
konteks kerentanan
Makalah ini menunjukkan bahwa domain perusahaan sosial dalam penelitian ini
memiliki fokus pada ranah ekonomi, pendidikan, pertanian dan peternakan, serta sosial dan
budaya. Kontribusi utama perusahaan sosial bagi masyarakat atau komunitas di wilayah operasi
ialah optimalisasi mobilitas akses terhadap sumber daya dalam bentuk modal manusia, modal
finansial, modal sosial, modal fisik, modal alam untuk mereduksi pelbagai konteks kerentana
agaar mencapai dan menciptakan manfaat sosial yang nyata bagi lingkungan sekitar dan
masyarakat.
Daftar Pustaka

Sumarni,murti, 2014, pengantar bisnis, liberty yogyakarta: yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai