Anda di halaman 1dari 6

MATERI 3

METODE MEDIA PEMBELAJARAN

PRODI GIZI

2020

DISUSUN OLEH:

NAMA : BIDURI RISNA TUASIKAL

NIM : P071310190

TINGKAT :1B

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES

MALUKU
A. Pengertian Strategi dan Media Pembelajaran
1. Strategi

Secara umum strategi dapat diartikan sebagai suatu upaya yang dilakukan oleh seseorang atau
organisasi untuk sampai pada tujuan.[1] Adapun dalam kamus bahasa Indonesia, Strategi adalah
rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus (yang diinginkan).
[2] Sedangkan seorang tokoh berpendapat bahwa yang dimaksud strategi adalah suatu prosedur yang
digunakan untuk memberikan suasana yang konduktif kepada siswa dalam rangka mencapai tujuan
pembelajaran.

2. Media Pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa latin, yaitu medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara,
atau pengantar. Selain itu media juga berasal dari bahasa Latin yang merupakan bentuk jamak dari kata
medium, dan secara harfiah berarti perantara atau pengantar, yaitu perantara atau pengantar sumber
pesan dengan penerima pesan. Dengan kata lain media adalah komponen sumber belajar atau wahana
fisik yang mengandung materi intruksional di lingkungan siswa, yang dapat merangsang siswa untuk
belajar. Adapun media pembelajaran adalah media yang membawa pesan-pesan atau infornasi yang
bertujuan intruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran.[3] Media pembelajaran juga bisa
dikatakan sebagai alat yang bisa merangsang siswa untuk terjadinya proses belajar.

Sanjaya (2008) mengatakan bahwa media pembelajaran meliputi perangkat keras yang dapat
mengantarkan pesan dan perangkat lunak yang mengandung pesan. Media tidak hanya berupa alat atau
bahan, tetapi juga hal-hal lain yang memungkinkan siswa memperoleh pengetahuan. Dengan demikian,
media pembelajaran dapat disimpulkan sebagai segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan,
merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan siswa sehingga mendorong terciptanya proses belajar pada
diri siswa. 

B. Strategi Penggunaan Media Pembelajaran


1. Strategi Penggunaan Media Berdasarkan Tempat

Pembelajaran adalah suatu kegiatan belajar mengajar yang melibatkan siswa dan guru dengan
menggunakan berbagai sumber belajar baik dalam situasi kelas maupun di luar kelas.[4] Berdasarkan
tempat penggunaannya media pembelajaran ada dua pola, yaitu:

a. Penggunaan Media di Kelas

Pada teknik ini media dimanfaatkan untuk menunjang tercapainya tujuan tertentu dan
penggunaannya dipadukan dengan proses belajar mengajar dalam situasi kelas. Dalam merencanakan
pemanfaatan media tersebut guru harus melihat tujuan yang akan dicapai, materi pembelajaran yang
mendukung tercapainya tujuan tersebut, serta strategi belajar mengajar yang sesuai untuk mencapai
tujuan tersebut.
Media pembelajaran yang dipilih haruslah sesuai dengan ketiga hal tersebut, ialah tujuan,
materi dan strategi pembelajaran. Yang terpenting dalam hal ini media tersebut disajikan di ruang kelas
dimana guru dan siswa hadir bersama-sama berinteraksi secara langsung (face to face).

Tentu saja media yang dapat digunakan di kelas adalah yang memungkinkan dilihat dari sisi
biaya, berat dan ukuran, kemampuan siswa dan guru untuk menggunakannya, dan tidak membahayakan
bagi penggunannya. Dalam kontesk ini media harus praktis, ekonomis, mudah untuk digunakan (user
friendly).

b. Penggunaan Media di Luar Kelas

Seperti yang telah disinggung di atas, terdapat media yang penggunaannya di luar situasi kelas.
Dalam hal ini media tidak secara langsung dikendalikan oleh guru, namun digunakan oleh siswa sendiri
tanpa instruksi guru atau melalui pengontrolan oleh orang tua siswa. Penggunaan media pembelajaran
di luar situasi kelas dapat dibedakan dalam dua kelompok utama, yaitu penggunaan media tidak
terprogram dan penggunaan media secara terprogram.

a) Penggunaan Media Tidak Terprogram.

Penggunaan media dapat terjadi di masyarakat luas. Hal ini ada kaitannya dengan keberadaan
media massa yang ada dimasyarakat, misalnya televisi, radio, penggunaan film melalui CD/DVD ROM,
penggunaan media ini bersifat bebas yaitu bahwa media itu digunakan tanpa dikontrol atau diawasi dan
tidak terprogram sesuai tuntutan kurikulum yang diberikan oleh guru atau sekolah. Pembuat media
mendistribusikan program media tersebut di masyarakat, baik dengan cara diperjual belikan maupun
didistribusikan secara bebas dengan harapan media itu akan digunakan orang dan cukup efektif untuk
mencapai tujuan tertentu. Pemakai media dalam menggunakannya menurut kebutuhan masing-masing.
Biasanya mereka menggunakannya secara perorangan. Dalam menggunakan media ini mereka tidak
dituntut untuk mencapai tingkat pemahaman tertentu. Mereka juga tidak diharapkan untuk
memberikan umpan balik kepada siapapun dan juga tidak perlu mengikuti tes atau ujian. Sehingga
penggunaan media didasarkan atas inisiatif sendiri tanpa disuruh oleh pihak sekolah, medianya pun
dapat diperoleh dimana saja, misalnya di toko buku, supermarket, pameran pendidikan, dan lain-lain.

b) Penggunaan Media Secara Terprogram

Penggunaan media ini dilakukan dalam suatu rangkaian kegiatan yang diatur secara sistematik
untuk mencapai tujuan tertentu disesuaikan dengan tuntutan kurikulum yang sedang berlaku. Bila
media itu berupa media pembelajaran, sasaran didik (audience) diorganisasikan dengan baik hingga
mereka dapat menggunakan media itu secara teratur, berkesinambungan dan mengikuti pola belajar
mengajar tertentu. Biasanya siswa diatur dalam kelompok-kelompok belajar. Setiap kelompok diketuai
oleh pimpinan kelompok dan disupervisi oleh seorang tutor.

Sebelum memanfaatkan media, tujuan pembelajaran yang akan dicapai dibahas atau ditentukan
terlebih dahulu. Kemudian mereka dapat belajar dari media tersebut secara berkelompok atau secara
perorangan. Anggota kelompok diharapkan dapat berinteraksi baik dalam diskusi maupun dalam
bekerjasama untuk memecahkan masalah, memperdalam pemahaman atau penyelesaian tugas-tugas
tertentu. Hasil belajar mereka dievaluasi secara teratur. Untuk keperluan evaluasi ini pembuat program
media perlu menyediakan alat evaluasi tersebut. . Pelaksanaan evaluasi dilatur oleh para tutor
menggunakan kunci jawaban yang telah disediakan oleh pembuat program.

2. Strategi Penggunaan Media Pembelajaran Berdasarkan Varian

Dilihat dari variasi penggunaannya, Media dapat di gunakan baik secara perorangan, kelompok
atau siswa dalam jumlah yang sangat banyak.[5]

a. Media dapat di gunakan secara perorangan (Individual Learning) maka perlu dilengkapi tape
Recorder, Proyektor Film Bingkai, earphone, layar kecil dansebagainya.
b. Media dapat digunakan secara berkelompok (Big Group) berupa kelompok kecil dengan jumlah
2 sampai 8 atau kelompok besar berjumlah 9 sampai 40 orang
c. Media yang digunakan secara Massal

Biasanya melalui Media Pemancar seperti Radio, Televisi atau di gunakandalam ruang  yang
besar seperti film 35 mm.

C. Langkah-Langkah Penggunaan Media Pembelajaran

Media pembelajaran yang telah dipilih agar dapat digunakan secara efektif dan efisien perlu
menempuh langkah-langkah secara sistematis. Ada tiga langkah yang pokok yang dapat dilakukan yaitu
persiapan, pelaksanaan/penyajian, dan tindak lanjut.

1. Persiapan

Persiapan maksudnya kegiatan dari seorang tenaga pengajar yang akan mengajar dengan
menggunakan media pembelajaran. Kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan tenaga pengajar pada
langkah  persiapan diantaranya:

a. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran/perkuliahan sebagaimana bila akan mengajar


seperti biasanya. Dalam rencana pelaksanaan pembelajaran/perkuliahan cantumkan media yang
akan digunakan.
b. Mempelajari buku petunjuk atau bahan penyerta  yang telah disediakan,
c. Menyiapkan dan mengatur peralatan yang akan digunakan agar dalam pelaksanaannya nanti
tidak terburu-buru dan mencari-cari lagi serta peserta didik dapat melihat dan mendengar
dengan baik.
2. Pelaksanaan/Penyajian

Tenaga Pengajar pada saat melakukan proses pembelajaran dengan menggunakan media
pembelajaran perlu mempertimbangkan seperti:

a. Yakinkan bahwa semua media dan peralatan telah lengkap dan siap untuk digunakan.
b. Jelaskan tujuan yang akan dicapai,
c. Jelaskan lebih dahulu apa yang harus dilakukan oleh peserta didik selama proses pembelajaran,
d. Hindari kejadian-kejadian yang sekiranya dapat mengganggu perhatian/konsentrasi, dan
ketenangan  peserta didik.
3. Tindak lanjut

Kegiatan ini perlu dilakukan untuk memantapkan pemahaman peserta didik tentang materi yang
dibahas dengan menggunakan media. Disamping itu kegiatan ini dimaksudkan untuk mengukur
efektivitas pembelajaran yang telah dilakukannya. Kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan diantaranya
diskusi, eksperimen, observasi,  latihan dan tes.

D. Prinsip-Prinsip Penggunaan Media Pembelajaran

Penggunaan media pembelajaran dalam proses pembelajaran akan memberi kontribusi


terhadap efektivitas pencapaian tujuan pembelajaran. Berbagai hasil penelitian pada intinya
menyatakan bahwa berbagai macam media pembelajaran memberikan bantuan sangat besar kepada
peserta didik dalam proses pembelajaran.[6] Namun demikian peran tenaga pengajar itu sendiri juga
menentukan terhadap efektivitas penggunaan media dalam pembelajaran. Peran tersebut tercermin
dari kemampuannya dalam memilih media yang digunakan. Penggunaan media pembelajaran dalam
proses pembelajaran perlu mempertimbangkan beberapa prinsip, yaitu:

1. Tidak ada satu media pun yang paling baik untuk semua tujuan. Suatu media hanya cocok untuk
tujuan pembelajaran tertentu, tetapi mungkin tidak cocok untuk pembelajaran yang lain.
2. Media adalah bagian integral dari proses pembelajaran. Hal ini berarti bahwa media bukan
hanya sekedar alat bantu mengajar guru saja, tetapi merupakan bagian yang tak terpisahkan
dari proses pembelajaran. Penetapan suatu media haruslah sesuai dengan komponen lain dalam
perancangan pembelajaran. Tanpa alat bantu mengajar mungkin pembelajaran tetap dapat
berlangsung, tetapi tanpa media itu tidak akan terjadi.
3. Media apapun yang hendak digunakan, sasaran akhirnya adalah untuk memudahkan belajar
peserta didik. Kemudahan belajar peserta didik haruslah dijadikan acuan utama pemilihan dan
penggunaan suatu media.
4. Penggunaan berbagai media dalam satu kegiatan pembelajaran bukan hanya sekedar
selingan/pengisi waktu atau hiburan, melainkan mempunyai tujuan yang menyatu dengan
pembelajaran yang berlangsung.
5. Pemilihan media hendaknya objektif, yaitu didasarkan  pada tujuan pembelajaran, tidak
didasarkan pada kesenangan pribadi tenaga pengajar.
6. Penggunaan beberapa media sekaligus akan dapat membingungkan peserta didik. Penggunaan
multi media tidak berarti menggunakan media yang banyak sekaligus, tetapi media tertentu
dipilih untuk tujuan tertentu dan media yang lain untuk tujuan yang lain pula.
7. Kebaikan dan kekurangan media tidak tergantung pada kekonkritan dan keabstrakannya saja.
Media yang konkrit ujudnya, mungkin sukar untuk dipahami karena rumitnya, tetapi media yang
abstrk dapat pula memberikan pengertian yang tepat.
E. Manfaat Media Pembelajaran

Manfaat Media dalam Pembelajaran Secara umum, adalah memperlancar interaksi antara guru
dengan siswa sehingga kegiatan pembelajaran akan lebih efektif dan efisien. Tetapi secara lebih khusus
ada beberapa manfaat media yang lebih rinci. Kemp dan Dayton (1985) misalnya, mengidentifikasi
beberapa manfaat media dalam pembelajaran yaitu :

1. Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa.


2. Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik, media dapat menampilkan informasi
melalui suara, gambar, gerakan dan warna, baik secara alami maupun manipulasi.
3. Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif, Jika dipilih dan dirancang secara baik, media dapat
membantu guru dan siswa melakukan komunikasi dua arah secara aktif selama proses
pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai