Anda di halaman 1dari 11

Fejervarya limnocharis

Katak Tegalan

Keterangan :

1.

1. Membran nictitans
2. Cavum oris
3. Organon visus
4. Selaput renang
5. Digiti
6. Membran tympani
7. Kloaka
8. Antebrachium
9. Manus
10. Branchium
11. Femur
12. Dorsum
13. Pola garis kuning
14. Cus
15. Pes

Klasifikasi

Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Amphibia
Ordo : Anura
Famili : Dicroglossidae
Genus : Fejervarya
Spesies : F. limnocharis

Identifikasi

1. Ukuran tubuh : berukuran sedang memanjang


2. Permukaan Kulit : halus tidak berbintil, terdapat pola garis di bagian dorsal
3. Kepala : runcing segitiga, mata menonjol.
4. Bibir : berbelang hitam
5. Labium inferior : berwarna putih dengan bercak cokelat gelap
6. Labium superior : berwarna cokelat dengan bercak cokelat gelap memiliki geligi
7. Tungkai belakang : terdapat selaput ¾ bagian, tidak memiliki discus, memiliki
nuptial pad
8. Habitat : banyak ditemukan di area persawahan
9. Anggota gerak
Ujung jari tangan : tak melebar; jari I lebih panjang dari jari II
Ekstremitas poste. : 4 digiti
Ekstremitas ante. : 4 digiti
10. Punggung : berwarna cokelat lumpur, dengan bercak-bercak gelap
simetris
11. Perut dan sisi bawah tubuh putih, sisi samping tubuh dan sisi belakang paha dengan
bercak-bercak hitam serupa doreng. Tangan dan kaki dengan coreng-coreng hitam.

Sumber :

Yudha, Donan Satria., Eprilurahman, Rury., Trijoko., Alawi, Muhammad Faisal.,


Tarekat, Asmaa’anugerah. (2014). “KEANEKARAGAMAN JENIS KATAK
DAN KODOK (ORDO ANURA) DI SEPANJANG SUNGAI OPAK PROPINSI
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA”. Jurnal Biologi. Vol 18. No 2. Hal:
52-59.

https://id.wikipedia.org/wiki/Kodok_tegalan

Deskripsi

Kodok tegalan atau katak tegalan (Fejervarya limnocharis) adalah sejenis kodok
berukuran sedang anggota suku Dicroglossidae. Memiliki ukuran tubuh yang sedang dan
memanjang, permukaan kulit yang halus tidak berbintil, terdapat pola garis di bagian
dorsal. Kepala yang runcing segitiga, mata menonjol dengan bibir berbelang hitam yang
meliputi Labium inferior berwarna putih dengan bercak cokelat gelap, Labium superior
berwarna cokelat dengan bercak cokelat gelap memiliki geligi. Tungkai belakang terdapat
selaput ¾ bagian, tidak memiliki discus, memiliki nuptial pad. Perut dan sisi bawah
tubuh putih, sisi samping tubuh dan sisi belakang paha dengan bercak-bercak hitam
serupa doreng. Tangan dan kaki dengan coreng-coreng hitam. Punggung berwarna
cokelat lumpur, dengan bercak-bercak gelap simetris hitam. Anggota gerak yang meliputi
ujung jari tangan tak melebar; jari I lebih panjang dari jari II, Ekstremitas posterior yaitu
4 digiti, ekstremitas anterior yaitu 4 digiti. Habitat nya banyak ditemukan di area
persawahan, mengelompok (clumped) di lapangan pada malam-malam berhujan.

Nereis virens
Cacing Laut

Keterangan :
1. Kepala
2. Mata
3. Tubuh
4. Ekor
5. Parapodia
6. Tentakel
7. Setae
8. Kaki tenang

Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Annelida
Kelas : Polychaeta
Ordo : Errantia
Famili : Nereidae
Genus : Nerus
Spesies : Nereis virens

Identifikasi
Cacing laut memiliki tentakel prostomial, tentakel peristomial, palpus, mata,
prostomium, setae, somit, parapodium, rahang, faring dan anus. Mata pada cacing laut
(Nereis sp.) berfungsi sebagai fotoreceptor. Setae pada tiap jenis berbeda, sehingga
biasa dipakai sebagai identifikasi jenis-jenis polychaeta. Rahang digunakan untuk
memotong ganggang. Anus digunakan untuk mengeluarkan partikel mineral bersama
dengan sisa-sisa pencernaan. Faring digunakan untuk menangkap mangsa yang
biasanya terdiri dari avertebrata kecil. Parapodium selain berfungsi sebagai alat gerak
juga berfungsi sebagai alat pernafasan bantuan. Prostomium sebagai alat pertukaran
gas, jadi semacam insang. Tentakel berfungsi untuk mendeteksi makanan dan
lingkungan.
Sumber :
https://www.melekperikanan.com/2020/01/kelabang-laut.html
http://ariefnugrahaha.blogspot.com/p/biologi.html?m=1
Deskripsi :
Cacing Laut Nereis (Nereis virens) termasuk dalam filum Annelida kelas Polychaeta.
Ciri khas dari Polychaeta adalah banyaknya chetae yang terlihat seperti kaki-kaki di
seluruh badannya. Memiliki banyak rambut dengan tubuh bersegmen-segmen, setiap
segmen disebut anulus. Kepala dibagian anterrior, dilengkapi mata, antena,
arostomium, rahang, faring, peristomium dan palp. Tubuhnya jelas mempunyai capuz
dan alat-alat tambahan, terbagi menjadi banyak segmen. Segmen pertama disebut
peristonium dan pada tiap bagian lateral terdapat 2 pasang tentakel. Pada bagian
anterior terdapat kepala yang dilengkapi dengan mata, tentakel serta mulut berahang.
Tubuh berwarna menarik yaitu merah kecoklatan. Sistem reproduksi pada nereis
bersifat diesius, artinya testes atau ovarium pada dinding selom yang tersusun secara
segmental (beberapa atau banyak segmen). Habitat cacing nereis virens di laut dan di
dalam liang pasir dan hanya menyembulkan kepala diatas permukaan pasir atau
berenang-renang di dalam laut.
Bufo

melanostictus

Kodok Bangkong

Keterangan :

1. Membran nictitans
2. Organon visus
3. Membran tympani
4. Dorsum
5. Femur
6. Selaput renang
7. Pes
8. Crus
9. Kloaka
10. Branchium
11. Manus
12. Antebranchium
13. Nares anteriores
14. Cavum oris
Klasfikasi

Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Amphibia
Ordo : Anura
Famili : Bufonidae
Genus : Bufo
Spesies : B. Melanostictus

Identifikasi

1. Ukuran tubuh : berukuran besar


2. Kepala :
 Rahang atas: tidak punya gigi pada maxila
 Gigi vomer: ada berwarna hitam
 Ujung lidah : membulat ,tidak bercabang
3. Badan:
 Bentuk tubuh : bulat
 Permukaan kulit : berbintil-bintil, kasar dan kering,
4. Anggota gerak:
 Ekstremitas posterior : 4 digiti
 Ekstremitas anterior 5 digiti
 Selaput renang: -
 Ujung jari :
Tungkai bagian depan : kaki tumpul, membulat, ata membengkok
Tungkai bagian belakang : kaki depan tumpul, membulat, atau
membengkok, pada jari keempat tungkai belakang, jari ini panjang.
 Tuberculum (tonjolan pada digiti) : Ujung jari rata dengan lekuk tipis
melingkar (circum-marginal groove)
5. Gelang bahu: arciferal
6. Gelang panggung : tidak ada tonjolan
7. Habitat : hidup di daerah kering

Sumber :

Nopriansah, Riski; Kasmirudin; dan Suryani, Siti Darwah. (2018). “Jenis-jenis Anura
yang Terdapat di Kawasan Desa Padang Tepong Kecamatan Ulumusi
Kabupaten Empat Lawang.” Prosiding Seminar Nsional Pendidikan Biologi.
Vol 2. No 8. Hal: 273-279.

https://id.wikipedia.org/wiki/Bangkong_kolong

Deskripsi
Bangkong kolong atau kodok rumah memiliki nama ilmiah Bufo melanostictus
Schneider. Ukuran tubuh yang berukuran besar. Kepala dengan rahang atas tidak
punya gigi pada maxilla, gigi vomer ada berwarna hitam, ujung lidah : membulat,
tidak bercabang. Badan dengan bentuk tubuh bulat, permukaan kulit berbintil-bintil,
kasar dan kering, Anggota gerak yang meliputi ekstremitas posterior 4 digiti,
ekstremitas anterior 5 digiti, tidak memiliki selaput renang, ujung jari yang meiputi

tungkai bagian depan dengan kaki tumpul, membulat, atas membengkok, tungkai
bagian belakang dengan kaki depan tumpul, membulat, atau membengkok, pada jari
keempat tungkai belakang, jari ini panjang., tuberculum (tonjolan pada digiti), ujung
jari rata dengan lekuk tipis melingkar (circum-marginal groove). Gelang bahu
arciferal. Gelang panggung tidak ada tonjolan. Habitat : hidup di daerah kering,
melompat pendek-pendek, kodok ini keluar dari persembunyiannya di bawah
tumpukan batu, kayu, atau di sudut-sudut dapur.

Polypedates leucomystax

Katak Bencok Kuning

Keterangan :

1. Cavum oris
2. Membran nictitans
3. Organon virus
4. Membran tympani
5. Kloaka
6. Selaput renang
7. Digiti
8. Labium superior
9. Labium inferior
10. Femur
11. Pes
12. Branchium
13. Crus
14. Antebranchium
15. Dorsum
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Amphibia
Ordo : Anura
Famili : Rhacophoridae
Genus : Polypedates
Spesies : P. Leucomystax

Identifikasi
1. Ukuran tubuh : berukuran sedang dan ramping
2. Permukaan Kulit : punggung berkulit halus, tanpa lipatan, tonjolan-tonjolan atau
bintil-bintil
3. Kepala : runcing segitiga, mata besar, menonjol, iris kuning keemas an
4. Bibir : bibir atas keemasan, bibir bawah kehitaman
5. Labium inferior : berwarna kuning keputih-putihan kombinasi bitnik-bintik
coklat
6. Labium superior : berwarna kuning keemas an
7. Tungkai belakang : tungkai belakang panjang, terdapat selaput ¾ bagian,
memiliki discus, dan nupatical pad. Pelvic girdle sangat menonjol.
8. Habitat : banyak ditemukan di area pemukiman warga
9. Anggota gerak
Ujung jari tangan : ujung jari tangan depan dan ujung kaki belakang melebar
dengan ujung rata
Ekstremitas posterior : 4 digiti
Ekstremitas anterior : 4 digiti
10. Punggung : punggung berkulit halus, tanpa lipatan, tonjolan-tonjolan atau
bintil-bintil. Warna sangat berubah-ubah, coklat muda, kekuningan, keabu-aban
sampai keputihan. Polos, berbintik, gelap besar dan kecil, atau bergaris-garis
memanjang.
11. Tangan dan paha dengan garis-garis miring kehitaman. Jari-jari di tangan
berselaput renang setengahnya atau hampir tak ada. Selaput renang dikaki
berwarna kehitaman, mencapai ruas jari paling ujung kecuali pada jari keempat
hanya mencapai ruas kedua dari ujung.

Sumber :

Yudha, Donan Satria., Eprilurahman, Rury., Trijoko., Alawi, Muhammad Faisal.,


Tarekat, Asmaa’anugerah. (2014). “KEANEKARAGAMAN JENIS KATAK
DAN KODOK (ORDO ANURA) DI SEPANJANG SUNGAI OPAK
PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA”. JURNAL BIOLOGI.
Vol 18. No 2. Hal: 52-59.
https://id.wikipedia.org/wiki/Katak-pohon_bergaris

Deskripsi
Katak-pohon bergaris atau Polypedates leucomystax adalah nama sejenis kodok yang
biasa hidup di pohon berukuran sedang dan ramping. Permukaan kulit dengan
punggung berkulit halus, tanpa lipatan, tonjolan-tonjolan atau bintil-bintil. Kepala
yang berbentuk runcing segitiga, mata besar, menonjol, iris kuning keemasan. Bibir
atas keemasan, bibir bawah kehitaman yaitu Labium inferior berwarna kuning
keputih-putihan kombinasi bitnik-bintik coklat, Labium superior berwarna kuning
keemas an. Tungkai belakang panjang, terdapat selaput ¾ bagian, memiliki discus,
dan nupatical pad. Pelvic girdle sangat menonjol. Anggota gerak meliputi ujung jari
tangan depan dan ujung kaki belakang melebar dengan ujung rata, Ekstremitas
posterior memiliki 4 digiti, Ekstremitas anterior memiliki 4 digiti. Punggung berkulit
halus, tanpa lipatan, tonjolan-tonjolan atau bintil-bintil. Warna sangat berubah-ubah,
coklat muda, kekuningan, keabu-aban sampai keputihan. Polos, berbintik, gelap besar
dan kecil, atau bergaris-garis memanjang. Tangan dan paha dengan garis-garis miring
kehitaman. Jari-jari di tangan berselaput renang setengahnya atau hampir tak ada.
Selaput renang dikaki berwarna kehitaman, mencapai ruas jari paling ujung kecuali
pada jari keempat hanya mencapai ruas kedua dari ujung. Habitat banyak ditemukan
di area pemukiman warga.
Fejervarya cancrivora

Katak Sawah

Keterangan :
1. Membran nictitans
2. Organon visus
3. Cavum oris
4. Membran tympani
5. Kloaka
6. Digiti
7. Dorsum
8. Manus
9. Antebranchium
10. Branchium
11. Organon visus
12. Selaput renang/digiti
13. Pes
14. Crus

Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Amphibia
Ordo : Anura
Famili : Ranidae
Genus : Fejervarya
Spesies : F. Cancrivora

Identifikasi
Bentuk kepala : segitiga membulat
Rahang atas : bergigi
Bentuk badan : membulat
Permukaan Kulit : licin
Eks. Posterior : 5 digiti
Eks anterior : 4 digiti
Selaput renang : setengah
Punggung : penonjolan
Habitat : di sawah

Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Kodok_sawah

Deskripsi
Kodok sawah ialah sejenis katak yang banyak hidup di sawah-sawah, rawa, parit dan
selokan, sampai ke rawa-rawa bakau. Bentuk kepala yang dimiliki segitiga membulat
yang meliputi bagian rahang atas bergigi. Bentuk badan membulat. Permukaan kulit
licin. Anggota gerak yang dimiliki seperti Ekstremitas posterior memiliki 5 digiti,
Ekstremitas anterior memiliki 4 digiti. Katak ini memiliki selaput renang setengah
Kaki dengan selaput renang yang penuh sampai ke ujung jari, kecuali pada jari kaki
keempat. Bintil metatarsal tunggal, terdapat di sisi dalam (pangkal jari pertama) kaki,
memanjang bentuknya. Punggung agak menonjol berwarna lumpur kecoklatan,
dengan bercak-bercak gelap tidak simetris. Terdapat lipatan-lipatan kulit tipis
memanjang di atas punggung, serupa jalur bintil atau pematang Habitat di sawah, di
daerah berawa, khususnya dekat lingkungan buatan manusia: kebun yang becek,
sawah, saluran air; namun agak jarang di aliran sungai.

Anda mungkin juga menyukai