Anda di halaman 1dari 8

Nama : Lisdayanti

Nim : 837308237
Mata Kuliah : Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia SD

MODUL 6
MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
SEKOLAH DASAR

KEGIATAN BELAJAR 1
Hakikat Media Pembelajaran
A. Pengantar
Memahami pengertian materi dan media pembelajaran pada umumnya. Konsep
dasar materi dan media dalam pemebelajaran bahasa dan sastra Indonesia tidak dapat
dipisahkan dari konsep dasar materi dan media pada umumnya. Ketika menyusun
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
Konsep dasar di antara keduanya tidak selalu dapat dipisahkan. Pada saat
tertentu konsep dasar kedua istilah itu dapat dipisahkan, tetapi pada saat yang lain
konsep dasar kedua istilah itu tidak dapat dipisahkan. Ada satu lagi istilah yang erat
kaitannnya dengan materi dan media ini, yaitu sumber bahan.
Tidak dapat dipisahkannya antara materi, media, dan sumber juga dapat dilihat
pada pengertian dan klarifikasi media pembelajaran berikut ini. Brown, dkk.(1977)
membuat klasifikasi media pembelajaran yang sangat lengkap yang mencakup:
1. Sarana belajar (equipment for learning)
2. Sarana pendidikan untuk belajar (educational media for learning)
3. Fasilitas belajar (facilities for learning)
Dari klasifikasi di atas pengertian materi, media dan sumber bahan sulit dipisahkan,
berikut adalah rambu-rambu pertanyaan yang kiranya dapat digunakan untuk
memperjelas perbedaan konsep ketiganya.
1. Pertama, apa yang anda ajarkan? Jawaban terhadap pertanyaan ini dapat
anda masukkan dalam kategori materi pembelajan.
2. Kedua, dari mana materi pembelajaran itu anda dapatkan? Jawaban terhadap
pertanyaan ini dapat anda masukan dalam kategori sumber bahan atau
sumber materi.
3. Ketiga, dengan alat bantu apa anda mengajarkan materi itu? Jawaban
terhadap pertanyaan ini dapat anda masukan dalam kategori media
pembelajaran.

B. Pengertian Media Pembelajaran


Media pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia pada dasarnya adalah segala
sesuatu yang dipergunakan dalam pembelajaran bahasa dan sastra yang mempermudah
pencapaian tujuan pembelajaran tersebut. Dengan berbagai latihan diharapkan siswa
memiliki kompetensi tertentu dalam berbahasa dan bersastra dengan berbagai
variasinya.
Berikut dikemukakan beberapa penegrtian media.
1. Dalam dictionary of education misalnya dikemukakan bahwa instructional
media is devices and other materials which present a complete body of
information and are largely self-supporting rather than supplementary in the
teaching-learning process (media pembelajaran adalah alat atau materi yang
menyajikan bentuk informasi secara lengkap dan dapat menunjang proses
belajar mengajar).

2. Media adalah "semua bantuan yang mungkin digunakan oleh guru maupun
pembelajar untuk mencapai tujuan pendidikan" (vas Els, 1984:280). media
digunakan dalam pembelajaran terkait dengan aspek motivasi dan minat
pembelajar.

3. Gerlach & Ely mengatakan bahwa media adalah manusia, materi, atau kejadian
yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh
pengetahuan, keterampilan dan sikap ( Arsyad, 1997:3). Definisi ini bersifat
umum, yang membawakan unsur lain dalam pembelajaran.

4. Hamidjojo memberi batasan media sebagai semua bentuk perantara yang


digunakan oleh manusia untuk menyampaikan atau menyebar ide, gagasan, atau
pendapat sehingga ide, gagasan atau pendapat yang dikemukakan itu sampai
kepada penerima yang dituju ( Arsyad. 1997:4).

C. Media Pembelajaran dan Teori Belajar Bahasa


Ada dua teori yang dapat dihubungkan dengan media pembelajaran , yakni teori
akomodasi dan hipotesis saringan afektif.
1. Teori Akomodasi Ellis dan Media Pembelajaran
Dalam pembelajaran bahasa, motivasi merupakan penentu utama kemahiran
berbahasa kedua (Ellis, 1986:255). Teori ini memberikan penjelasan bahwa
motivasi yang tinggi pada diri pembelajar akan menghasilkan kemahiran
berbahasa yang lebih dibandingkan dengan motivasi yang rendah.
2. Hipotesis Saringan Afektif Krashen dan Media Pembelajaran
Menurut Krashen (1985:3), saringan afektif yang dimiliki pembelajar bahasa
akan menentukan seberapa banyak pembelajar bias berhubungan dengan input
bahasa dan bagaimana pembelajar dapat mengubah input menjadi intake.
Terdapat beberapa kata kunci terkait dengan media :
 Hakikat informasi di bawah melalui media ( misalnya informasi
lingual dan nonlingual)
 Media sebagai saluran informasi ( media pandang, media
dengan, dan media pandang-dengar)
 Media berperan dalam tahapan proses pengajaran dan pengujian
(digunakan untuk presentasi, pengulangan, dan eksploitasi
bahan pembelajaran, atau untuk pengujian)
 Media memiliki fungsi didaktik (memotivasi siswa, membawa
informasi, dan menstimulasi penggunaan bahasa)
 Kemungkinan media dapat mendukung, melengkapi, bahkan
yang lebih ekstrem berfungsi untuk menggantikan guru (?).
D. Menghadirkan Media dalam Pembelajaran
Ada enam tahap yang dilakukan agar media yang dihadirkan menjadi efektif,
antara lain:
1) Menganalisis cirri-ciri pembelajar atau siswa. Guru harus mengetahui
bagaimana karakteristik peserta didiknya.
2) Merumuskan tujuan. Tujuan dirumuskan dari Kompetensi Dasar yang ada di
kurikulum.
3) Memilih, mengubah dan merancang bahan.
4) Menggunakan bahan.
5) Mengukuhkan respon siswa.
6) Mengevaluasi media.

E. Prinsip Pemilihan Media Pembelajaran


Berikut merupakan pertimbangan dalam memilih dan menentukan media
pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia:
1) Fungsional
Media pembelajaran yang baik adalah media pembelajaran yang benar-benar
fungsional dalam arti cocok dengan tujuan pembelajaran dan benar-benar
berfungsi untuk menunjang ketercapaian tujuan pembelajaran.
2) Tersedia
Pertimbangan lain dalam pemilihan dan penentuan media pembelajaran adalah
ketersediaan media itu. Artinya pada saat kita perlukan dalam pembelajaran,
media itu dapat kita dapatkan.
3) Murah
Pada dasarnya segala sesuatu yang ada di lingkungan siswa, sekolah dan
lingkungan kita dapat kita gunakan untuk media pembelajaran bahasa dan
sastra.
4) Menarik
Media pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran adalah media yang
menarik bagi siswa sehingga termotivasi untuk terlibat dalam proses
pembelajaran secara lebih intens.

F. Penggunaan Media Pembelajaran


Dalam pembelajaran kita dapat mengembangkan media berbasis manusia,
media berbasis cetakan, media berbasis audio-visual dan media berbasis komputer.
1) Media berbasis manusia
Salah satu factor penting dalam pembelajaran dengan media berbasis manusia
ialah rancangan pembelajaran yang interaktif. Jenis pembelajaran yang
mengoptimalkan media berbasis manusia meliputi:
 Pembelajaran partisipatori (pembelajaran yang dimulai dengan tahap curah
pendapat dari seluruh siswa).
 Pembelajaran bermain peran (jenis pembelajaran yang dimulai dengan
bermain peran yang diberi tahapan dengan pelaku dari siswa secara
sukarela).
 Pembelajaran kuis tim (jenis pembelajaran yang dimulai dengan
mengumumkan bahwa aka nada kuis pada akhir pembelajaran).
 Pembelajaran kooperatif (jenis pembelajaran yang menciptakan tim-tim
atau kelompok-kelompok yang bertanggung jawab untuk saling mengajar
pengetahuan atau keterampilan khusus).
 Pembelajaran 99 detik (rancangan pembelajaran yang membantu siswa
merespon informasi dengan meminta siswa mengorganisasikan secara
singkat informasi ke dalam penyajian yang tidak lebih dari 99 detik).
2) Media berbasis cetakan
Yang termasuk media berbasis cetakan antara lain buku teks, buku penuntun,
jurnal,majalah dan lembaran lepas. Teks berbasis cetakan menuntut enam
elemen yang perlu diperhatikan pada saat merancang: konsistensi, format,
organisasi, daya tarik, ukuran huruf dan penggunaan spasi kosong.
3) Media berbasis visual
Bentuk visual dapat berupa gambar representasi seperti (a) gambar, lukisan atau
foto yang menunjukkan bagaimana tampaknya suatu benda, (b) diagram yang
melukiskan hubungan-hubungan konsep, organisasi dan struktur isi materi, (c)
peta yang menunjukkan hubungan-hubungan ruang antara unsur-unsur dalam
isi materi, (d) grafik, seperti table, grafik dan bagan yang menyajikan
gambaran/kecenderungan data atau antarhubungan seperangkat gambar atau
angka-angka.
4) Media berbasis komputer
Komputer merupakan jenis media yang secara virtual dapat menyediakan
respon yang segera terhadap hasil belajar yang dilakukan oleh siswa. Lebih dari
itu, komputer memiliki kemampuan menyimpan dan memanipulasi informasi
sesuai dengan kebutuhan. Perkembangan teknologi yang pesat saat ini telah
memungkinkan komputer memuat dan menayangkan beragam bentuk media di
dalamnya.
Penggunaan komputer sebagai media pembelajaran dikenal dengan nama
“pembelajaran dengan bantuan komputer “ Computer-Assisted Instruction disingkat CAI
atau Computer-Assisted Learning disingkat CAL. Dalam pelaksanaan CAI dapat berbentuk
tutorial, drills and practise, simulasi dan permainan.
KEGIATAN BELAJAR 2
Media Pembelajaran Keterampilan Berbahasa Lisan

A. Pengantar
Media memiliki kedudukan yang strategis dalam pembelajaran di sekolah dasar.
semakin rendah tingkat satuan belajar yang diajarkan, semakin banyak media yang
diperlukan.
Untuk melihat hubungan antara media pembelajaran dan berpikir anak, kita
dapat melihat pandangan piaget berikut tentang jalannya perkembangan intelektual
pada seorang anak. Tahap- tahap perkembangan intelektual melalui beberapa tahap
1. Sensorimotor (kelahiran sampai usia 2 tahun)
2. Praoperasional (usia 2 tahun sampai 7 tahun)
3. operasional (usia 7 tahun sampai 16 tahun)
a. Tahap operasional konkret ( usia 7 tahun sampai 11 tahun)
b. Tahap operasional formal (usia 11 tahun sampai 16 tahun)

B. Media Pembelajaran Menyimak


Terdapat empat media belajar yang dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran
keterampilan menyimak, yakni:
1. Media dengar
Media ini dapat berbentuk radio, tape recorder, atau laboratorium bahasa.
khusus untuk kolaboratorium bahasa, di sekolah sudah harus tersedia fasilitas
penunjang utama yakni aliran listrik. Media ini memiliki beberapa kelebihan :
a. Menemukan kepada pembelajar untuk berlatih dengan materi lisan tanpa
guru atau informan lain yang sedang dihadirkan
b. Suara penutur asli dapat dihadirkan di dalam kelas
c. Dapat menghadirkan model tugas yang tak terhingga nilainya
d. Dapat merekam suara yang memungkinkan untuk mengecek ujaran
pembelajaran.
Media-media radio, tape recorder, dan laboratorium bahasa dapat digunakan guru
dalam menjaga kompetensi-kompetensi, seperti :
a. Memahami berita dari radio
b. Memahami berita atau informasi dari televisi
c. Memahami pembacaan puisi.
2. Lagu
Media lagu dapat digunakan juga untuk pembelajaran bahasa Indonesia
termasuk sekolah dasar.
Tidak semua lagu dapat dipilih untuk pembelajaran menyimak bahasa Indonesia
titik meja lagu dapat dipilih dengan mempertimbangkan paling tidak dari hal-hal
berikut :
a. Sesuai dengan singkat kognitif atau berpikir pembelajar
b. Sesuai dengan norma kesopanan dan kesusilaan yang berlaku
c. Tidak menyinggung atau menghina suku, agama, ras, dan antargolongan.

3. Manusia
Manusia dapat juga sebagai media pembelajaran menyimak titik guru dapat
membaca sendiri sebuah berita layaknya seorang penyiar untuk selanjutnya disimak
oleh siswanya hal yang perlu diperhatikan guru adalah:
 Intonasi pembacaan diusahakan mendekati pembacaan yang nyata sebagai
seorang penyiar
 Volume suara haruslah besar agar dapat didengar secara baik oleh siswa seluruh

C. Media Pembelajaran Berbicara


Terdapat tiga media yang dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran keterampilan
berbicara, yakni:
1. Gambar
Media pembelajaran yang dapat dipilih untuk pengembangan keterampilan
berbicara adalah gambar. Terdapat dua macam gambar yakni gambar asli dan
gambar ilustrasi. Gambar asli adalah hasil foto dari media kamera. Ilustrasi adalah
gambar dari hasil karya seseorang.

2. Peraga bercerita
Peraga bercerita dapat berupa boneka, wayang atau media lainnya.

3. Teks
Teks yang dimaksud adalah bahan bacaan yang harus dibaca oleh siswa.dari
hasil membaca, guru selanjutnya member tugas kepada siswa untuk menyampaikan
apa yang dibacanya secara lisan.

4. Penutup
Yang penting sekarang bagi kita adalah niat, kemauan, dan semangat untuk
menghadirkan media dalam pembelajaran. beli sekolah yang relatif sudah lengkap,
kita tinggal mengoptimalkan dan memvariasikan keberadaan media untuk
pembelajaran. Sedangkan bagi sekolah yang relatif masih kurang kita harusnya
tertantang untuk selalu menghadirkan media agar peserta didik tidak tertinggal
dengan sekolah yang sudah lengkap media pembelajarannya. Kehadiran media
adalah sebuah keniscayaan dan kematian.
KEGIATAN BELAJAR 3
Media Pembelajaran Keterampilan Berbahasa Tulisan

A. Media Pembelajaran Keterampilan Membaca


Macam-macam media yang dapt dipergunakan dalam pembelajaran
keterampilan berbahasa tulis (membaca), antara lain:
1. Teks
Media pembelajaran yang berupa teks dapat dimanfaatkan dalam membaca
pemahaman, membaca teknik, membaca cepat dan membaca indah.
2. Manusia
Media yang berbasis manusia dihadirkan dalam pembelajaran khususnya untuk
kompetensi dasar membaca nyaring, membaca indah, membaca teknik dan
membaca cepat/memindai.
3. Audio-visual
Media audio-visual dihadirkan dalam pembelajaran terkait dengan kompetensi
dasar membaca indah (membaca puisi, membaca cerita pendek dan membaca
drama).

B. Media Pembelajaran Keterampilan Menulis


Beberapa media yang dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran keterampilan
menulis adalah:
1. Gambar
Gambar menjadi media pembelajaran yang efektif dalam pembelajaran
keterampilan menulis. Menurut Oemar Hamalik (1986:43) berpendapat bahwa “
Gambar adalah segala sesuatu yang diwujudkan secara visual dalam bentuk dua
dimensi sebagai curahan perasaan atau pikiran”. Sedangkan dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia (2001: 329) “ Gambar adalah tiruan barang, binatang, tumbuhan
dan sebagainya.”
Menurut Arief Sadiman, Dkk (2003: 28-29): Media grafis visual sebagimana
halnya media yang lain. Media grafis untuk menyalurkan pesan dari sumber ke
penerima pesan. Saluran yang dipakai menyangkut indera penglihatan. Pesan yang
akan disampikan dituangkan ke dalam simbol-simbol komunikasi visual. Simbol-
simbol tersebut perlu dipahami benar artinya agar proses penyampian pesan dapat
berhasil dan efisien.
Selain fungsi umum tersebut, secara khusus gambar berfungsi pula untuk
menarik perhatian, memperjelas sajian ide, mengilustrasikan atau menghiasi fakta
yang mungkin cepat akan dilupakan atau diabaikan tidak digambarkan. Gambar
termasuk media yang relatif mudah ditinjau dari segi biayanya.

2. Foto
Foto juga dapat menjadi media pembelajaran yang efektif dalam pembelajaran
menulis. Foto dapat dipilih menjadi sumber tulisan.

3. Lingkungan sekitar
Lingkungan yang berada disekitar kita dapat dijadikan sebagai sumber belajar.
Lingkungan meliputi: Masyarakat disekeliling sekolah; Lingkungan fisik disekitar
sekolah, bahan-bahan yang tersisa atau tidak dipakai, bahan-bahan bekas dan bila
diolah dapat dimanfaatkan sebagai sumber atau alat bantu dalam belajar, serta
peristiwa alam dan peristiwa yang terjadi dalam masyarakat. Jadi, media
pembelajaran lingkungan adalah pemahaman terhadap gejala atau tingkah laku
tertentu dari objek atau pengamatan ilmiah terhadap sesuatu yang ada di sekitar
sebagai bahan pengajaran siswa sebelum dan sesudah menerima materi dari sekolah
dengan membawa pengalaman dan penemuan dengan apa yang mereka temui di
lingkungan mereka.

4. Benda-benda model
Yang dimaksud dengan benda model adalah benda-benda contoh yang akan
ditulis oleh anak. Dalam pembelajaran, benda-benda model dapat dijadikan model
yang akan dijiplak, divariasikan dan dikembangkan oleh siswa. Dengan mengetahui
sebuah model siswa dapat mengembangkan tulisannya secara lebih terarah.

5. Penutup
Pembelajaran keterampilan berbahasa tertulis kehadiran media menjadi sebuah
kebutuhan. Dalam pembelajaran keterampilan membaca buku dapat menghadirkan
media yang berupa (1) teks, (2) manusia, (3) audio-visual. dalam pembelajaran
keterampilan tertulis guru juga dapat menghadirkan media yang berupa (1)
potongan gambar, (2) foto, (3) lingkungan sekitar, dan (4) benda model. Media-
media pembelajaran itu harus dihadirkan dalam pembelajaran yaitu dapat
mempermudah yang guru dalam mengajar dan dapat mempermudah siswa dalam
memahami materi.

Anda mungkin juga menyukai