“ABAD REFORMASI”
OLEH
KELOMPOK VI
ALFRITS TANI
WINDI LAGONAH
1
KATA PENGANTAR
Puji Syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus, karena limpahan rahmatnya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang Bertema “Misiologi Abad Reformasi”
dengan tujuan memenuhi tugas mata kuliah Misiologi.
Penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya apabila dalam penulisan makalah ini
terdapat kekeliruan serta kesalahan yang ditemui, karenanya penulis membutuhkan kritik dan
saran yang membangun demi penyempurnaan makalah ini, sekian.
Kelompok VI
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................3
BAB I...............................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG..........................................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH......................................................................................................5
C. TUJUAN MASALAH..........................................................................................................5
BAB II.............................................................................................................................................6
PEMBAHASAN..............................................................................................................................6
A. CIRI TEOLOGI MISI PROTESTAN..................................................................................6
B. PARA REFORMATOR DAN MISINYA............................................................................8
C. PARADIGMA MISI REFORMASI PROTESTAN.............................................................9
BAB III..........................................................................................................................................10
PENUTUP.....................................................................................................................................10
A. KESIMPULAN...............................................................................................................10
B. SARAN...........................................................................................................................10
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sebagai umat Allah kita diberikan tugas dan tanggungjawab dalam menyebarkan
berita keselamatan kepada orang-orang baik yang sudah mengenal Allah maupun yang
belum. Jadi gereja diutus Allah ke dunia agar dapat menerangi setiap aspek kehidupan
manusia berdasarkan firman Allah yang tertulis di dalam Alkitab. Meskipun demikian
arti dari misi dan pekabaran injil masih kabur, maka daripada itu berikut akan dijelaskan
apa itu misiologi.
Dalam KBBI misi merupakan istilah yang penting dalam lingkungan gereja,
sebab ada hubungannya dengan urusan, pekerjaan, penyiaran agama yang kaitannya
dengan pengutusan para missioner ke luar. Istilah“misiologi” berasal dari dua kata dalam
bahasa Latin yaitu missio yang berarti “mengutus” dan logos yang berarti “ilmu, firman,
studi”. Jadi misiologi adalah ilmu tentang misi atau studi yang mempelajari pengiriman,
pengutusan, atau ekspansi yang dilakukan oleh gereja. Sehubung dengan kata ini dalam
bahasa Yunani yaitu apostello yang berarti “mengirim dengan otoritas” (penekanan
penting dari “misi atau pengutusan Allah”). Istilah lain juga digunakan untuk
menjelaskan tentang misi ialah apostolate yang artinya “kesaksian”, dengan tugas
didakhe (mengajar) dan kerygma (pemberitaan) tentang Yesus Kristus.
Pada abad reformasi ini berbagai penyelewengan dilakukan. Tidak hanya kepada
masyarakat, melainkan juga dalam ajaran Alkitabiah yang sudah menyimpang. Hal ini
dilihat dari praktek penjualan surat penghapus dosa. Masyarakat yang diperalat inipun
hanya mengikuti segala peraturan yang dikeluarkan.
4
B. RUMUSAN MASALAH
Mengenai praktek misi sendiri pada masa ini, kelompok akan membahasnya
dalam paper ini dengan judul “Misi di zaman Reformasi/Pietisme (1517-1800 M). terkait
didalamnya adalah sebagai berikut :
A. 5 Ciri Teologi Misi Protestan ?
B. Para Reformator dan Misi ?
C. Paradigma misi Protestan?
C. TUJUAN MASALAH
A. Untuk mengetahui 5 Ciri Teologi Misi Protestan
B. Untuk mengetahui para Reformator dan bagaimana misinya
C. Untuk mengetahui paradigm misi Protestan
BAB II
PEMBAHASAN
6
oleh kaum Anababtis, ia di paksa untuk mundur pada pemahaman yang lebih kaku
tentang jabatan. Ia menyangkal keabsahan jabatan apapun yang tidak dikaitkan
dengan keberadaan jemaat-jemaat yang ditentukan secara geografis dan menolak
gagasan tentang siapapun yang menggunakan amanat agung sebagai dasar untuk
membenarkan jabatan gerejawi. Walaupun demikian memperkenalkan kembali
gagasan tentang imamat am orang percaya yang memulai sesuatu yang tidak dapat
lagi dihapus, sesuatu yang telah tetap menjadi ciri protestan sampai saat ini.
5. Sentralitas Kitab Suci
“Gagasan protestan” diungkapkan dalam sentralitas kitab suci, dalam
kehidupan gereja. Ini berarti bahwa firman lebih tinggi kedudukannya dan sakramen
secara drastis dikurangi.
Kelima ciri protestanisme ini, yang terhadapnya beberapa ciri lain mempunyai
konsekuensi-konsekuensi penting bagi pemahaman dan perkembangan misi, baik
positif maupun negatif.
Ciri pertama, penekanannya pada pembenaran oleh iman pada pihak lain,
dapat menjadi suatu dorongan yang kuat bagi keterlibatan dalam misi. Namun ia pun
dapat melumpuhkan usaha misi manapun. Setiap usaha manusia untuk
menyelamatkan sesamanya adalah merupakan hujatan. Kemenangan terpenting di
mana individu dikorbankan demi keseluruhan. Hal yang sama, penekanan yang
berlebihan pada individu dapat mengasingkannya dari kelompok dan menghancurkan
kesadaran akan kenyataan, bahwa seorang manusia itu sendiri adalah seorang di
dalam komunitasnya.
Berbicara tentang imamat am orang percaya berarti memperkenalkan kembali
gagasan bahwa setiap orang kristen mempunyai panggilan dan tanggung jawabnya
melayani Allah, untuk terlibat aktif di dalam pekerjaan Allah di dunia dan dengan
demikian memutuskan hubungan dengan konsep bahwa orang “biasa” adalah “anak-
anak” dan “objek” yang belum dewasa dari pelayanan gereja. Konsep ini
mengandung benih-benih perpecahan dalam gereja (skisma) yang ditimbulkan oleh
penafsiran dari setiap orang percaya atas kehendak Allah dengan cara yang berbeda-
beda, dan karena ada pimpinan gereja yang berwibawa (magisterium), masing-masing
mengambil caranya sendiri.
7
Sentralitas kitab suci sebagai pembimbing kehidupan menandai kemajuan
penting atas pandangan, bahwa semua masalah iman dan kehidupan harus diatur,
kadang-kadang dengan semau-maunya oleh paus dan konsili.
8
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Reformasi yang dicetuskan oleh Marthin Luther bertitik tolak pada pembenaran oleh
Iman”. Ia melakukan penolakan terhadap praktek gereja pada masa itu yang telah
menyimpang. Ia melihat bahwa penyimpangan-penyimpangan ini tidak boleh diteruskan lagi.
Dalam aksinya, ia mendapat perlawanan dari gereja. Kendatipun demikian, tidak
membuatnya terpengaruh untuk menegakkan kebenaran.
Luther dianggap sebagai seorang misionaris yang kreatif dan orisinal. Dalam usaha
misi gereja, ia memberikan pedoman-pedoman dan prinsip-prinsip yang jelas dan penting.
Titik tolak teologi para reformator adalah apa yang sudah dilakukan Allah di dalam Kristus.
Sehingga dapat dikatakan bahwa melalui Injillah yang “memisikan” dan dalam proses ini
memanggil umat manusia. Jadi, secara keseluruhan tekanannya adalah pada misi yang tidak
tergantung pada usaha-usaha manusia.
Di samping Luther, tokoh lain yang turut berperan di dalam misi zaman reformasi,
yaitu Yohanes Calvin (1509-1564). Ia menekankan kedaulatan Allah dalam teologinya. Bagi
Calvin, pemerintahan Allah akan bertambah, tetapi bukan melalui karya manusia atau usaha
gereja. Hal itu hanya akan terjadi melalui kasih pemilihan Allah.
Dalam misi di zaman reformasi ini, ada pesan missioner gereja, di antaranya:
9
a. Beritakanlah Kristus;
b. Jangan membatasi Injil; dan
c. Amanat Agung.
B. SARAN
Dalam kehidupan kita saat ini, tidak dapat dipungkiri bahwa berbagai penyimpangan
pun masih terjadi dalam gereja. Melihat hal ini, kita sebagai warga gereja, mestinya
berteladan pada apa yang dilakukan oleh Luther dan Calvin. Kita harus bertanggungjawab
dan berani untuk menyuarakan kebenaran di tengah-tengah penyimpangan yang terjadi.
10