Anda di halaman 1dari 45

MAKNA ALINEA

PEMBUKAAN UUD NRI


TAHUN 1945
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
KELAS IX
PEMBUKAAN UUD RI 1945

• Memahami pokok pikiran yang


terkandung dalam Pembukaan
Standar Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945
Kompeten • Menyaji hasil telaah pokok-pokok
si pikiran Pembukaan Undang-
Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945
TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik dapat menjelaskan pengertian konstitusi atau
Undang-Undang Dasar
Peserta didik dapat menguraikan makna yang terkandung dari
alinea I, II, III dan IV Pembukaan UUD NRI Tahun 1945
Peserta didik dapat mengemukakan kedudukan Pembukaan
UUD NRI Tahun 1945 dalam Negara Kesatuan Republik
Indonesia
Peserta didik dapat menganalisis hubungan alinea I sampai
alinea IV Pembukaan UUD NRI Tahun 1945
Peserta didik dapat mempresentasikan hasil telaah hubungan
alinea I sampai alinea IV Pembukaan UUD NRI Tahun 1945
PENDAHULUAN
Apa itu Konstitusi ?

Konstitusi adalah
hukum dasar yang
dijadikan pegangan
dalam
penyelenggaraan
suatu negara

Indonesia memiliki konstitusi yang dikenal


dengan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945
Konstitusi atau
hukum dasar

Dibagi Menjadi

Tertulis Tidak Tertulis

Contohny Contohny
a a
Konvensi
(Pidato
UUD NRI Tahun
Kenegaraan
1945
Presiden tanggal
16-8-1945)
Memuat tentang ;
▪ Materi pengaturan sistem
pemerintahan, termasuk pengaturan
tentang kedudukan tugas wewenang
dan hubungan antara lembaga-
Isi UUD lembaga negara serta konsep negara di
1945 bidang politik
▪ Hubungan negara dengan warga
negara baik bidang politik, ekonomi,
sosial, budaya, maupun pertahanan
keamanan
Terdiri dari 4
alinea yang
Pembukaan
merupakan
UUD NRI Tahun
pokok kaidah
1945
fundamental /
norma dasar
Isi UUD 1945

Tersusun atas
bab, pasal, ayat,
Batang Tubuh
aturan peralihan
(pasal-pasal)
dan aturan
tambahan
Sejarah UUD 1945
29 Mei-1 Juni 1945
Sidang pertama
BPUPKI tentang
dasar falsafah
negara merdeka

10 Juli-17 Agustus 1945


Sidang kedua dengan 18 Agustus 1945
hasil Rancangan UUD Sidang PPKI
mengesahkan UUD 1945
sebagai konstitusi
negara Indonesia
Sejarah Perubahan konstitusi Indonesia

Terdiri dari bagian Pembukaan, batang


UUD 1945 tubuh (16 bab), 37 pasal, 4 pasal aturan
peralihan, 2 ayat aturan tambahan dan
bagian penjelasan
Berlaku sejak 27 Desember 1949
Konstitusi RIS sampai 17 Agustus 1950 dalam
Konferensi Meja Bundar tahun 1949.
terdiri dari 6 bab, 197 pasal. Sistem
pemerintahan parlementer, bentuk
negara federasi.

UUDS 1950 Berlaku mulai 17 Agustus 1950 sampai


5Juli 1959. Saat ini dibentuk Majelis
Konstituante untuk menyusun UUD
Lanjutan . . .

Kembali ke Majelis konstituante gagal, hingga


UUD 1945 dikeluarkan dekrit presiden 5 Juli 1959
untuk memberlakukan kembali UUD
1945

Era reformasi terjadi amandemen:


UUDS 1945 di • Amandemen ke-1 tanggal 19 Oktober 1999
amandemen • Amandemen ke-2 tanggal 18 Agustus 2000
• Amandemen ke-3 tanggal 10 November
2011
• Amandemen ke-4 tanggal 10 Agustus 2002
ISI UUD 1945 SETELAH AMANDEMEN

21 bab

73 pasal

170 ayat

3 pasal aturan peralihan

2 pasal aturan tambahan


SIFAT UUD 1945

• Dalam arti mampu


mengikuti perkembangan
Fleksibel masyarakat seiring dengan
perubahan zaman

• Karena memounyai
kedudukan dan derajat yang
lebih tinggi dari peraturan
Rigid (kaku) perundang-undangan yang
lain
• Hanya dapat dirubah dengan
cara khusus dan istimewa
KEDUDUKAN UUD 1945

Kedudukan UUD 1945 adalah sebagai norma hukum dan


hukum dasar

Norma hukum dalam arti bersifat mengikat pemerintah,


lembaga negara, lembaga masyarakat dan juga setiap
warga negara Indonesia dimanapun ia berada

UUD 1945 merupakan sebuah hukum dasar yang berisi


norma-norma dan aturan-aturan yang harus ditaati

UUD 1945 mempunyai fungsi sebagai alat kendali


terhadap norma hukum yang lebih rendah seperti
Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan
Presiden dan Peraturan Daerah
TATA URUTAN PERATURAN RI (UU No.
10 Tahun 2004)
1. UUD NRI 1945
2. TAP MPR Hak Menguji
3. UU/Perpu (judisial review)
4. PP MAHKAMAH
5. KEPRRES KONSTITUSI
6. INPRES
7. PERDA
TATA URUTAN PERATURAN RI
1. UUD NRI 1945
2. TAP MPR
3. UU
4. PP Hak Menguji
5. KEPRRES (Judisial Review)
MAHKAMAH
6. INPRES
AGUNG
7. PERDA
i

?
Mengapa pembukaan UUD 1945 tidak boleh diubah

a. Mengandung cita-cita luhur


Proklamasi Kemerdekaan 1945.
b. Memuat Pancasila sebagai dasar
negara,
c. Merupakan satu kesatuan dengan
Proklamasi Kemerdekaan 17
Agustus 1945.
U
MAKNA YANG TERKANDUNG DALAM ALINEA
PERTAMA
• Setiap bangsa mempunyai hak untuk
merdeka dan hak ini bersifat mutlak
• Hak untuk merdeka merupakan hak
kodrat dan hak moril dari setiap
bangsa, jadi pengingkaran terhadap
hak kodrat begaimanapun bentuk dan
maniesfestasinya harus lenyap dari
atas bumi seperti penjajahan
• Sikap menentang penjajah harus diberi
alasan kuat karena bertentangan
dengan perikemanusiaan dan
perikeadilan
MAKNA YANG TERKANDUNG DALAM
ALINEA KEDUA
Kata pengubung “dan” menunjukan adanya hubungan antara perjuangan
kemerdekaan dengan kenyataan adanya penjajahan terhadap Bangsa Indonesia
selama tiga setengah abad

Proses pergerakan kemerdekaan telah dapat mengantarkan perjuangan


kemerdekaan pada saat yang berbahagia

Kalimat “dengan selamat sentosa” memiliki landasan historis, yaitu saat yang sangat
tepat sehingga berhasil memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus
1945 dengan lancar dan sukses

Terkandung cita-cita bangsa Indonesia yaitu mencapai masyarakat yang adil dan
makmur
Untuk mewujudkan cita-cita tersebut bangsa Indonesia harus merdeka, bersatu, dan
mempunyai kedaulatan
Bersatu
• Mengandung
pengertian sesuai
dengan pernyataan
kemerdekaan, dimana
pengertian bangsa
dimaksudkan sebagai
kebulatan kesatuan
• Pengertian negara
indonesia tidak bisa
lepas dari pengertian
bangsa Indonesia
karena itu merupakan
kebulatan kesatuan
Berdaulat
• Diartikan dalam hubungannya
dengan eksistensi negara
sebagai negara yang
merdeka, yang berdiri diatas
kemampuannya sendiri,
kekuatan dan kekuasaannya
sendiri, berhak dan bebas
menentukan masa depannya
sendiri dan dalam
kedudukannya diantara
sesama negara adalah sama
derajat dan sama tinggi
Adil
• Mengandung pengertian
bahwa di dalam lingkungan
kekuasaan negara oleh
negara diwujudkan tegaknya
perikeadilan yang menyangkut
negara terhadap warga
negara, warga negara
terhadap negara dan diantara
sesama warga negara
• Atau dengan kata lain
keseimbangan antara
pemenuhan dan penggunaan
hak serta kewajiban baik
dalam bidang hukum maupun
bidang moral
Makmur
• Diartikan sebagai
suatu pemenuhan
kebutuhan manusia
baik material
maupun spiritual,
baik jasmaniah
maupun rohaniah
• Kemakmuran tidak
mungkin tercapai
tanpa adanya
keadilan
MAKNA YANG TERKANDUNG DALAM ALINEA
KETIGA
Makna dalam alinea ketiga mengingatkan kembali
kepada Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945
sehari sebelum Pembukaan UUD NRI Tahun 1945
ditetapkan
Adanya kalimat “Atas berkat rahmat Allah Yang
Maha Kuasa” menunjukan adanya suatu dasar
keyakinan bahwa tercapainya kemerdekaan
Bangsa Indonesia bukanlah semata-mata
merupakan hasil usaha para pejuang saja, tetapi itu
merupakan karunia Tuhan Yang Maha Esa
(Motivasi Spiritual)
Disamping nilai keyakinan religius juga terdapat
nilai luhur yang tersimpul dalam kalimat
“didorongkan oleh keinginan luhur supaya
berkehidupan kebangsaan yang bebas” . Hal ini
dimaksudkan untuk mewujudkan asas moral yang
menjunjung hak kodrat dan hak moral untuk segala
bangsa supaya berkehidupan kebangsaan yang
bebas, bebas dari penindasan dan penjajahan

Pernyataan Kemerdekaan Indonesia


MAKNA YANG TERKANDUNG DALAM
ALINEA KEEMPAT

Ketentuan
diadakannya
Tujuan Negara
Undang-Undang
Dasar

Dasar filsafat
Bentuk Negara
negara
TUJUAN NEGARA

• Melindungi segenap bangsa Indonesia


dan seluruh tumpah darah Indonesia
Khusus • Memajukan kesejahteraan umum
• Mencerdaskan kehidupan bangsa

• Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang


berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi, dan keadilan sosial. Hal inilah yang
Umum menjadi dasar bagi pelaksanaan politik
luar negeri Indonesia yang disebut politik
yang bebas akif
Ketentuan Diadakannya Undang-
Undang

Ketentuan mengenai diadakannya


Undang-Undang Dasar terdapat pada
kalimat : …”maka disusunlah
Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia
itu dalam suatu Undang-Undang Dasar
Negara Indonesia…”
Bentuk Negara

Bentuk negara Indonesia


terdapat di dalam kalimat
“…maka disusunlah suatu
susunan Negara Republik
Indonesia yang
berkedaulatan rakyat…”

Dalam kalimat tersebut


dinyatakan bahwa bentuk
negara Indonesia adalah
Republik dan kekuasaan
berada di tangan rakyat
Dasar Filsafat Negara

Dasar filsafat negara terdapat di dalam anak


kalimat “…dengan berdasarkan kepada:
Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan
yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia
dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan, serta dengan
mewujudkan suatu Keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia.”

Dalam anak kalimat inilah termuat dasar


filsafat negara Indonesia yaitu Pancasila
POKOK PIKIRAN YANG TERKANDUNG DALAM
PEMBUKAAN UUD NRI TAHUN 1945

• Negara melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah


Indonesia dengan berdasar atas persatuan dengan mewujudkan keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

• Negara hendak mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

• Negara yang berkedaulatan rakyat, berdasarkan atas kerakyatan dan


permusyawaratan/perwakilan

• Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa menurut dasar


Kemanusiaan yang adil dan beradab
HUBUNGAN POKOK-POKOK PIKIRAN DALAM
PEMBUKAAN UUD 1945 DENGAN SILA PANCASILA

1. Negara
SILA KE 3
Persatuan

2. Negara SILA KE 5
Berkeadilan Sosial

SILA KE
3. Negara 4
Berkedaulatan Rakyat

4. Negara
Berketuhanan Yang
Maha Esa
SILA KE
1&2
HUBUNGAN ALINEA KESATU SAMPAI KEEMPAT UUD NRI
TAHUN 1945
Alinea kesatu, kedua, dan ketiga memuat pernyataan yang tidak memiliki
hubungan dengan pasal-pasal didalam UUD 1945. Bagian tersebut memuat
serangkaian pernyataan yang menjelaskan peristiwa yang mendahului
terbentuknya negara Indonesia

Alinea keempat memuat pernyataan mengenai keadaan setelah negara


Indonesia terbentuk dan alinea ini memiliki hubungan dengan pasal-pasal
UUD

Setiap alinea dalam Pembukaan UUD 1945 memiliki hubungan satu sama
lain. Alinea keempat merupakan penjelmaan dari alinea kesatu, kedua dan
ketiga

Nilai-nilai hukum kodrati (alinea pertama) diwujudkan dalam alinea kedua,


sementara hukum Tuhan dan hukum etis (alinea ketiga) diwujudkan dalam
alinea keempat yang merupakan dasar bagi pelaksanaan dan penjabaran
hukum positif
CITA-CITA NASIONAL BANGSA INDONESIA

• Cita-cita nasional bangsa Indonesia yang


diamanatkan Proklamasi Kemerdekaan Republik
Indonesia yaitu mencapai masyarakat yang adil
dan makmur berdasarkan Pancasila
• Cita-cita nasional bangsa Indonesia tertuang
dalam alinea kedua Pembukaan UUD NRI Tahun
1945 yang berbunyi “negara Indonesia yang
merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur”
TUJUAN NASIONAL BANGSA INDONESIA

• Tertuang dalam alinea keempat Pembukaan UUD


NRI Tahun 1945 : ”melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
dan untuk memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan
sosial”
UPAYA YANG DILAKUKAN NEGARA DALAM
PERWUJUDAN CITA-CITA DAN TUJUAN NASIONAL

Memberikan kepastian dan perlindungan hukum terhadap semua warga negara tanpa
diskriminatif

Menyediakan fasilitas umum yang memadai yang berdampak pada kesejahteraan


masyarakat

Menyediakan sarana pendidikan yang memadai dan merata diseluruh tanah air

Memberikan biaya pendidikan gratis terhadap seluruh jenjang pendidikan bagi seluruh
warga negara

Menyediakan infrastruktur serta sarana transportasi yang memadai dan menunjang tingkat
perekonomian rakyat

Menyediakan lapangan kerja yang dapat merayap jumlah angkatan kerja dalam rangka
penghidupan yang layak bagi seluruh warga negara

Mengirim pasukan perdamaian dalam rangka ikut serta berpartisipasi aktif dalam menjaga
dan memelihara perdamaian dunia
KEDAULATAN RAKYAT DALAM KONTEKS NEGARA
HUKUM
•Penegasan kedaulatan rakyat dalam konteks Negara hukum
Indonesia termaktub dalam pasal 1 ayat (2) dan (3) UUD NRI
Tahun 1945
•Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan
menurut Undang-Undang Dasar”, Ayat (2) dan “Negara
Indonesia adalah Negara hukum” , Ayat (3)
•Dengan demikian kedaulatan berada di tangan rakyat dan
segala sikap tindakan yang dilakukan ataupun diputuskan oleh
alat Negara dan masyarakat haruslah di dasarkan pada aturan
hukum
LANJUTAN..
▪Dalam konteks Negara hukum, kedaulatan rakyat Indonesia
didelegasikan melalui peran lembaga perwakilan yang ada
dalam hal ini adalah alat kelembagaan negara dengan
menggunakan sistem perimbangan kekuasaan “check and
balances” antarbadan legislatif, eksekutif dan yudikatif
▪Khusus untuk kekuasaan membuat undang-undang masih
terdapat kerjasama antara badan eksekutif dan legislatif.
▪Adapun bentuk pemisahan kekuasaan dengan menggunakan
sistem perimbangan dibagikan kepada alat-alat kelengkapan
negara yang terdiri atas:
DPR dan Preside MA dan
MPR BPK
DPD n MK
❖ Dalam prinsip kesamaan dihadapan hukum “equality before the
law” diimplementasikan dalam UUD NRI Tahun 1945 pasal 27 ayat
(1) yang menyatakan “segala warga negara bersamaan
kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib
menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada
kecualinya”.
❖ Dapat disimpulkan bahwa negara Republik Indonesia menjamin
adanya kesamaan dihadapan hukum dan pemerintahan terhadap
warga negara
❖ Keberadaan warga negara harus mendukung keberadaan hukum
di Negara Republik Indonesia serta pemerintahan yang sedang
menjalankan hukum tersebut
❖ Untuk mendorong terciptanya kedaulatan rakyat seiring dengan
kedaulatan hukum maka diperlukan pengawasan oleh badan
yudikatif, terhadap penggunaan kekuasaan yang tidak
berdasarkan atas hukum
BEBERAPA HAL YANG DAPAT DILAKUKAN DALAM
RANGKA MEWUJUDKAN KEDAULATAN RAKYAT
Efektivitas dan efisiensi peran lembaga-lembaga perwakilan
rakyat
Pelaksanaan prinsip kesamaan di dalam hukum dan
pemerintahan “equality before the law” bagi seluruh warga
negara Indonesia

Adanya jaminan negara terhadap perlindungan HAM bagi


warga negara Indonesia
Adanya supremasi hukum dalam penyelanggaraan kedaulatan
rakyat
Penyelenggaraan pemerintah sebagai amanat kedaulatan
rakyat berdasarkan UUD NRI Tahun 1945 dan peraturan hukum
yang berlaku

Penyelenggaraan proses peradilan administrasi yang bebas


dan mandiri

Penyelenggaraan pemilu sebagai perwujudan demokrasi


diselenggarakan secara luberjurdil
PARTISIPASI AKTIF DALAM PERDAMAIAN DUNIA
• Salah satu tujuan nasional Negara Republik Indonesia
adalah “ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan
sosial” 🡪 menunjukan Indonesia menekankan pentingnya
partisipasi aktif bangsa dalam tata pergaulan dunia
internasional
• Pemerintah Indonesia mengambil kebijakan politik luar
negeri yang:

Bebas Aktif
Bebas, artinya bebas
menentukan sikap dan
pandangan terhadap
masalah-masalah
internasional dan terlepas
dari ikatan-ikatan
kekuatan raksasa dunia
yang secara ideologis
bertentangan
Aktif, artinya dalam politik luar
negeri senantiasa aktif
memperjuangkan terbinanya
perdamaian dunia. Aktif
memperjuangkan kebebasan
dan kemerdekaan. Aktif
memperjuangkan ketertiban
dunia. Aktif ikut serta
menciptakan keadilan sosial
dunia
TUJUAN POLITIK LUAR NEGERI
• Membentuk satu negara Republik Indonesia yang
berbentuk negara kesatuan dan negara kebangsaan
yang demokratis dengan wilayah kekuasaan dari
Sabang sampai Marauke

• Membentuk satu masyarakat yang adil dan makmur


material dan spiritual dalam wadah Negara Kesatuan
Republik Indonesia

• Membentuk satu persahabatan yang baik antara


Republik Indonesia dan semua negara di dunia
CARA MEMBANGUN PARTISIPASI AKTIF DALAM
PERDAMAIAN DUNIA YANG DAPAT DILAKUKAN OLEH
BANGSA INDONESIA
Menjalankan politik
damai dan bersahabat
dengan segala bangsa
Meningkatkan atas dasar saling
kualitas diplomasi menghargai dengan Menegaskan arah
baik regional maupun tidak mencampuri politik luar negeri
internasional dalam urusan negara lain Indonesia yang
rangka stabilitas, bebas aktif serta
kerjasama dan berorientasi pada
pembangunan kepentingan nasional
kawasan
Meningkatkan Memperkuat sendi-
kualitas dan kinerja sendi hukum
aparatur luar negeri internasional dan
agar mampu organisasi
melakukan diplomasi internasional untuk
proaktif dalam menjamin
segala bidang perdamaian yang
kekal dan abadi
Meningkatkan
kesiapan Indonesia
dalam segala bidang Meningkatkan
untuk menghadapi kerjasama dalam
perdagangan bebas segala bidang dengan
negara tetangga

Anda mungkin juga menyukai