Anda di halaman 1dari 5

PANCASILA DAN UUD 1945

A. Pancasila sebagai Dasar Negara Indonesia


• Pancasila sebagai dasar negara merupakan dasar pemikiran tindakan negara dan menjadi
sumber dari segala sumber hukum negara Indonesia.
• Pancasila sebagai dasar negara juga diartikan sebagai sumber dari segala sumber hukum atau
tata tertib hukum Indonesia.
• Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia ditetapkan pada tanggal 18 Agustus 1945.
• Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia merupakan suatu realitas yang tidak bisa bantah
sebagai suatu bentuk perjalanan sejarah perjuangan bangsa Indonesia.
• Pancasila sebagai sumber hukum dasar nasional ditetapkan dalam Ketetapan No.
III/MPR/2000.
• Tata urutan dan hierarkis peraturan perundang-undangan RI menurut UU No. 10 Tahun 2004
1. UUD 1945 4. Peraturan daerah
2. Undang-Undang/PERPPU 5. Peraturan daerah lainnya
3. Peraturan Pemerintah
4. Keputusan Presiden
• Tujuan negara dijabarkan langsung dalam Pembukaan UUD 1945 alenia IV, yaitu tujuan yang
berhubungan dengan segi keamanan dan segi kesejahteraan serta tujuan yang berhubungan
dengan segi ketertiban dunia.
• Kedudukan Pancasila sebagai dasar negara sesuai dengan apa yang tersirat dalam pembukaan
Undang-Undang Dasar 1945 alenia IV antara lain menegaskan :
“….., maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan itu dalam suatu susunan negara republik
Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada: Ketuhanan Yang Maha Esa,
kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”.
• Kedudukan Pancasila sebagai dasar negara berarti Pancasila merupakan dasar dari
penyelenggaraan kehidupan bernegara bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia.
• Kedudukan Pancasila sebagai sumber hukum berarti semua produk hukum dan peraturan-
peraturan harus sesuai dengan Pancasila dan tidak boleh bertentangan dengannya.
• Pancasila sebagai dasar negara, dalam bentuk peraturan perundang-undangan bersifat
imperatif (mengikat) bagi :
1. Penyelenggara Negara 4. Lembaga Kemasyarakatan
2. Lembaga Negara 5. WNI di seluruh wilayah NKRI
• Pancasila dalam kedudukannya sebagai sumber dari segala sumber hukum sering disebut
sebagai dasar filsafat atau ideologi negara.
B. Pancasila sebagai Ideologi Bangsa Indonesia
• Pancasila sebagai ideologi bangsa artinya Pancasila sebagai dan cita-cita bangsa atau cita-cita
yang menjadi basis bagi suatu sistem kenegaraan untuk seluruh rakyat dan bangsa Indonesia.
Hal ini secara tegas tercantum dalam pembukaan UUD 1945 yang berbunyi :
“….membentuk suatu pemerintah negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia untuk memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial…”
• Pancasila sebagai ideologi terbuka artinya peka terhadap perubahan yang terjadi dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara serta tidak menutup diri terhadap nilai
dan pemikiran yang positif bagi pembinaan budaya bangsa.
• Pancasila sebagai ideologi terbuka termuat pada TAP No. V/MPR/2000 tentang Pemantapan
persatuan dan kesatuan nasional Bab IV arahan kebijakan point 2 : ”Menjadikan Pancasila
sebagai ideologi negara yang terbuka dengan membuka wacana dan dialog terbuka di dalam
masyarakat sehingga dapat menjawab tantangan sesuai dengan visi Indonesia masa depan”.
• Implementasi penerimaan Pancasila sebagai ideologi terbuka, dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara :
1. Tinjauan historis, menampilkan Pancasila merupakan pencerminan puncak perjuangan
bangsa dalam mencapai kemerdekaannya.
2. Tinjauan kultural, menempatkan nilai-nilai Pancasila yang pada hakikatnya bertumpu
pada budaya bangsa yang tersebar di seluruh kepulauan Indonesia.
Dalam pasal 18 UUD Negara RI Tahun 1945 dinyatakan: “Pembagian daerah Indonesia
atas daerah besar dan kecil, dengan bentuk susunan pemerintahannya ditetapkan
dengan Undang-Undang, dengan memandang dan mengingat dasar permusyawaratan
dalam sistem pemerintahan negara dan hak-hak asal usul dalam daerah-daerah yang
bersifat istimewa”. (UUD 1945 hasil amandemen).
3. Tinjauan politis, bahwa persatuan dan kesatuan bangsa merupakan suatu keharusan. Nilai
persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia adalah nilai fundamental Pancasila.
Dalam pasal 1 ayat (1) UUD 1945 dinyatakan : “Negara Indonesia ialah negara kesatuan
yang berbentuk Republik”.
• Negara kesatuan yang dianut oleh Indonesia adalah negara kesatuan dengan sistem
desentralisasi sebagaimana diatur dalam UU 32 Tahun 2004 tentang pemerintah daerah.
C. Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia
• Pandangan hidup adalah pendapat atau pertimbangan yang dijadikan sebaagai pegangan,
pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia.
• Klasifikasi pandangan hidup berdasarkan asalnya ada tiga macam, yaitu :
1. Pandangan hidup yang berasal dari agama, yaitu pandangan yang mutlak kebenarannya.
2. Pandangan hidup yang berupa ideologi, yaitu pandangan yang disesuaikan dengan
kebudayaan dan norma yang ada
3. Pandangan hidup hasil renungan, yaitu pandangan yang relatif kebenarannya.
• Pancasila sebagai pandangan hidup berarti petunjuk atau pedoman hidup bagi masyarakat
Indonesia dalam segala kegiatan.
• Kedudukan Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa yaitu :
1. Petunjuk dalam menyelesaikan masalah/konflik
2. Pembangunan karakter
3. Pemersatu bangsa
D. UUD Negara RI Tahun 1945 sebagai Hukum Dasar
1. Proses Terbentuknya UUD Negara RI Tahun 1945
• Pada tanggal 10 Juli 1945, Panitia Perancang Undang-Undang Dasar merumuskan
Rancangan Undang-Undang Dasar.
• Pada tanggal 11 Juli 1945, Panitia Perancang Undang-Undang Dasar menyetujui isi
Pembukaan Undang-Undang Dasar diambil dari Piagam Jakarta.
• Pada tanggal 14 Juli 1945 Panitia Perancang Undang-Undang Dasar melaporkan hasil
kerjanya kepada BPUPKI.
• Pada tanggal 7 Agustus 1945 dibentuklah PPKI dengan ketua Ir. Soekarno dan wakil ketua
Drs. Mohammad Hatta.
• Pada tanggal 18 Agustus 1945, PPKI mengesahkan UUD 1945 sebagai Undang- Undang
Dasar Republik Indonesia.
2. Periode Berlakunya UUD Negara RI Tahun 1945
• Periode berlakunya UUD 1945 (18 Agustus 1945 - 27 Desember 1949)
Pada periode ini UUD 1945 tidak dapat dilaksanakan sepenuhnya karena Indonesia
sedang disibukkan dengan perjuangan mempertahankan kemerdekaan. Pada tanggal 14
November 1945, dibentuk Kabinet Semi-Presidensial yang pertama, sehingga peristiwa ini
merupakan perubahan pertama dari sistem pemerintahan Indonesia terhadap UUD 1945.
• Periode berlakunya Konstitusi RIS 1949 (27 Desember 1949 - 17 Agustus 1950)
Pada periode ini sistem pemerintahan Indonesia adalah parlementer. Bentuk
pemerintahannya federasi, yaitu negara yang di dalamnya terdiri dari negara-negara
bagian yang masing masing negara bagian memiliki kedaulatan sendiri untuk mengurus
urusan dalam negerinya. Ini merupakan perubahan dari UUD 1945 yang mengamanatkan
bahwa Indonesia adalah Negara Kesatuan.
• Periode UUDS 1950 (17 Agustus 1950 - 5 Juli 1959)
Pada periode ini diberlakukan sistem Demokrasi Parlementer yang sering disebut
Demokrasi Liberal. Pada periode ini pula kabinet selalu silih berganti, akibatnya
pembangunan tidak berjalan lancar, masing-masing partai lebih memperhatikan
kepentingan partainya.
• Periode kembalinya ke UUD 1945 (5 Juli 1959 - 1966)
Pada periode ini Presiden Soekarno mengeluarkan Dekrit Presiden yang salah satu isinya
adalah memberlakukan kembali UUD 1945 sebagai undang-undang dasar, menggantikan
Undang-Undang Dasar Sementara 1950 yang berlaku pada waktu itu.
• Periode UUD 1945 masa orde baru (11 Maret 1966 - 21 Mei 1998)
Pada periode ini Pemerintah menjalankan UUD 1945 dan Pancasila secara murni dan
konsekuen. Pada periode ini juga menjadi konstitusi yang sangat "sakral", diantaranya :
a. Ketetapan MPR Nomor I/MPR/1983 yang menyatakan bahwa MPR berketetapan
untuk mempertahankan UUD 1945, tidak akan melakukan perubahan terhadapnya.
b. Ketetapan MPR Nomor IV/MPR/1983 yang isinya menyatakan bahwa bila MPR
berkehendak mengubah UUD 1945, terlebih dahulu harus minta pendapat rakyat
melalui referendum.
• Periode 21 Mei 1998 - 19 Oktober 1999
Pada masa ini dikenal masa transisi, yaitu masa sejak Presiden Soeharto digantikan oleh
B.J. Habibie sampai dengan lepasnya Provinsi Timor Timur dari NKRI.
• Periode Perubahan UUD 1945
Salah satu tuntutan Reformasi 1998 adalah dilakukannya perubahan (amendemen)
terhadap UUD 1945. Latar belakang tuntutan perubahan UUD 1945 antara lain karena
pada masa Orde Baru, kekuasaan tertinggi berada di tangan MPR (pada kenyataannya
bukan di tangan rakyat).

Amandemen UUD I945


Perubahan Pertama Sidang Umum MPR 1999 14 s.d 21 Oktober 1999
Perubahan Kedua Sidang Tahunan MPR 2000 7 s.d 18 Agustus 2000
Perubahan Ketiga Sidang Tahunan MPR 2001 1 s.d 9 November 2001
Perubahan Keempat Sidang Tahunan MPR 2002 1 s.d 11 Agustus 2002

Anda mungkin juga menyukai