• Secara tertulis:„
Dalam wujud berbagai aturan-aturan dasar/pokok
seperti dalam Batang Tubuh UUD 1945 dalam bentuk
pasal-pasalnyaDalam wujud berbagai Ketetapan MPR
dan UU turunannya
• Secara tidak tertulis:„Terpelihara dalam konvensi atau
kebijaksanaan ketatanegaraan.
Pelaksanaan Pancasila terkait
dengan Fungsi Pancasila
1. Bersifat mengikat dan keharusan atau bersifat imperatif
a. Artinya bahwa Pancasila dijadikan sebagai dasar dari
norma-norma hukum yang tidak boleh
dikesampingkan maupun dilanggar
b. Pelanggaran atasnya dapat berakibat hukum
dikenakan suatu sanksi
2. Sejarah Pelanggaran
a. Penyimpangan penafsiran yang dilakukan PKI (tokohnya DN.Aidit) :
1) Pancasila sebagai alat pemersatu, dan apabila telah bersatu, maka Pancasila sudah
tidak diperlukan lagi
Tujuannya tidak lain agar dapat digantikan dengan Ideologi Komunis sebagai dasar
negara Indonesia
Penafsiran Pancasila
1. Tidak ditafsirkan satu persatu saja, melainkan harus
secara utuh keseluruhan sila-sila yang terkandung di
dalamnya
2. Pancasila tidak hanya sebagai alat pemersatu
a. Pancasila sebagai jiwa bangsa Indonesia
b. Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia
c. Pancasila sebagai perjanjian luhur Bangsa Indonesia
ketika mendirikan Negara
d. Pancasila sebagai Cita-cita dan tujuan Bangsa
Indonesia
e. Pancasila sebagai falsafah hidup dan Ideologi Bangsa
Indonesia, dsb.
Aspek Hukum Ketatanegaraan Indonesia
1. Pancasila sebagai dasar negara Indonesia mengandung
pengertian bahwa
a. Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum
Dinyatakan dalam Ketetapan MPRS No.XX/MPRS/1966
juncto Ketetapan MPR-RI No.V/MPR/1973 dan
No.IX/MPR/1978.
b. Ketetapan MPRS No.XX/MPRS/1966
Memuat judul tentang Memorandum DPR-GR
mengenai Sumber Tertib Hukum Republik Indonesia
dan Tata Urutan Peraturan Perundang-undangan
Republik Indonesia, di dalam lampirannya dinyatakan :
Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum
Aspek Hukum Ketatanegaraan
Indonesia (2)
• Sumber dari tertib hukum suatu negara biasa dinyatakan
sebagai sumber dari segala sumber hukum :
a. Pandangan hidup
b. Kesadaran
c. Cita-cita hukum
d. Cita-cita moral yang meliputi suasana kejiwaan dan watak
dari rakyat dari negara yang bersangkutan