Setiap bangsa di mana pun pasti selalu mempunyai pedoman sikap hidup yang
dijadikan acuan di dalam hidup bermasyarakat. Tanpa memiliki pandangan hidup, maka
suatu bangsa akan merasa terus terombang-ambing dalam menghadapi persoalan-persoalan
besar yang pasti timbul, baik persoalan-persoalan di dalam masyarakatnya sendiri maupun
persoalan-persoalan besar umat manusia dalam pergaulan masyarakat bangsa-bangsa di
dunia ini. Demikian juga dengan bangsa Indonesia. Bagi bangsa Indonesia, sikap hidup
yang diyakini kebenarannya tersebut bernama Pancasila. Nilai-nilai yang terkandung di
dalam sila-sila Pancasila tersebut berasal dari budaya masyarakat bangsa Indonesia.
Pandangan hidup suatu bangsa adalah kristalisasi nilai-nilai yang diyakini kebenarannya
dan kesediaan untuk mewujudkan di dalam tindakan, sikap, perilaku hidup dan kehidupan
bermasyarakat, ber- bangsa dan bernegara. Bagi bangsa Indonesia tidak dapat tidak
kristalisasi nilai-nilai tersebut adalah yang terdapat di dalam Pancasila, di mana Sila
Pertama Ketuhanan Yang Maha Esa merupakan nilai inti dan nilai sumber, masing-masing
saling menjiwai dan meliputi, yang akan memberikan landasan bagi:
1. Nilai dasar kemanusiaan sebagai tolok ukur (nilai kriteria);
2. Berlaku umum dan menyeluruh bagi nilai-nilai; dan
3. Menjadi landasan kepercayaan pandangan hidup dan sikap serta perilaku.
Pancasila yang merupakan pedoman tingkah laku sehari-hari, secara gradual
terkandung dalam norma-norma fundamental (norm pokok/dasar) yang merupakan cita-
cita bangsa Indonesia yang terlukiskan dalam perjuangan atas pergerakan bangsa Indonesia
dahulu, kini dan yang akan datang. Dari sinilah kemudian dapat ditemui cita-cita bernegara
bangsa Indonesia atau disebut juga pandangan bernegara bangsa Indonesia.