PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Seiring perkembangan zaman yang semakin modern ini, banyak sekali alat-alat canggih
yang bermunculan bahkan bertaburan secara cepat dengan ditandai kemakmuran material dan
kemajuan ilmu pengetahuan.Hal ini akan berdampak kepada kehidupan dimasyarakat, yang
mana akan semakin mudah dalam menjangkau untuk kebutuhannya . Banyak fasilitas yang
ditemukan dengan adanya kemajuan teknologi diantaranya sarana pemenuhan kebutuhan sehari-
hari, alat tranportasi, alat belanja online dan sarana yang lain. Pada kenyataannya segala
kemudahan, kesenangan dan kenyamanan yang diberikan oleh material dan ilmu pengetahuan
hanya semata, suatu saat akan menimbulkan kebosanan yang tidak akan terbendung, apalagi
kebahagian kurang harmonis tidak akan terjamin olehnya, bahkan akan banyak bencana akan
Kehidupan seperti sekarang ini telah menyebabkan banyak manusia terjerumus kedalam
jurang yang hitam, sebab sudah dihipnotis oleh barang-barang canggih apalagi sekarang serba
yang namanya hp android yang mahal, padahal itu tipu daya belaka untuk menghancurkan
manusia melalui alat tersebut, alat tersebut diciptakan sebagus dan semenarik mungkin biar para
kaum awam memilikinya, ketika sudah memilikinya maka semua yang menjadi rutinitas akan
rusak, fikiran akan menjadi kacau balau sebab yang ada dalam fikirannya hanya hal yang ada
dalam alat tersebut diantaranya whatup, instagram, dan lain-lain.akibat dari hal tersebut maka
yang nantinya ketika hidupnya sudah akan hancur maka fikiran akan kemana-mana dalam
keadaan seperti itu cenderung perbuatan yang slalu terjadi yaitu melakukan maksiat alias
1
melanggar norma-norma agama yang mana norma tersebut sebelumnya menjadi batas untuk
tidak melakukannya sekarang menjadi jembatan melaksanakannya, pengaruh negativ yang paling
sangat merasakan itu adalah kaum milenial, yang mana masa-masa itu adalah masa mencari jati
dirinya dan sangat riskan terhadap pengaruh keadaan lingkungan sekitar yang sangat
mendukung. Apalagi sekarang pergaulan sangat bebas tidak ada pembatas yang menghalangi
semua campur aduk laki dan perempuan sama rata, sehingga mereka tidak memikirkan sebab
akibat yang akan terjadi yang penting senang semata, ketika semua sudah telanjur terjadi maka
yang ada hanya penyesalan diakhir, akan butuh kepada Allah bersungguh-sungguh untuk
bertaubat nasuha dengan banyak cara diantaranya mengikuti jalan kesucian yaitu thoriqoh,
Tarekat berasal dari kata bahasa arab Al-Thariq yang berarti jalan yang ditempuh dengan
jalan kaki, dari pengertian tersebut digunakan dalam makna konotasi yaitu melakukan
pekerjaan,baik terpuji maupun tercela, apabila secara umum maka makna tersebut lebih kepada
praktek amalan ( dzikir, wirid, muqarabah) yang menjadi kewajiban bagi seorang yang
Di dalam Al-Quran sendiri sangat menekankan moralitas yang baik, proses perbaikan
jiwa melaui dzikir, dzikir itu sendiri merupakan perintah dalam Al-Quran yang dal
penyebutannya tidak sedikit atau tidak adabatasannya dan berulang-ulang, bahkan didalam
alquran sendiri dzikir menjadi obat utuk ketenangan jiwa, dari ketenangan jiwa menjadi inti dari
2
Dan di indonesia ini tarekat tidak hanya dinimati oleh kaum-kaum yang kaya melain
tarekat sekarang sudah masuk kedesa-desa yang mana mereka juga butuh jalan yang akan
menuntun ketika mereka salah jalan dalam artian tarekat itu akan menunjukan jalan menuju
kesucian, contonya sekarang yang lagi viral didesa Jereng , Rambipuji – Jember yaitu
Tasikmalaya- Jawa Barat yang diprakasai oleh ustazd Hasan, beliau sudah lama menekuni
tarekat tersebut sebelumnya itu tarekat ini masih dipangku oleh ayah handanya yaitu kyai salam
biasa sebutan masyarakat sekitar dan beliau wafat ketika melaksanakan dzikir tarekat
dilumajang- jawa timur, dan wasiat itu diberikan kepada sang anak yang kami telah sebutkan
diatas
Sisi menarik dari ini adalah sifat yang ingklusif, inklusifitas ini dapat dilihat dari ajaran
Fenomena yang sekarang ini yang membuat banyak orang heran adalah para pengikut
tidak akan senang dengan duniawi atau tidak fokus terhadap pokok duniawi sehingga mereka
B. PERMASALAHAN
1. Identifikasi Masalah
tetapi hadis saja tidak cukup untuk mengkaji permasalahan lebih lanjut,
3
masih butuh kajian teks yang akan mengungkap dari permasalah yang
c. Dampak suatu amalan itu penting untuk diketahui karena ketika seorang
yang ada dimasyarakat tidak paham maka akan merasa bingung sendiri
terhadap apa yang sudah diamalkan dan menjadi kebiasaan selama ini.
2. Batas masalah
Dari identifikasi masalah diatas, penulis menitik fokuskan pada poin b bahwa
seorang yang mengikutinya tanpa mengerti dan paham betul akan membuat
kesalahfahaman.
3. Rumusan masalah
Untuk memahami sebuah hadits atau sebuah penjelesan tentang suatu menjadi
untuk bahan diteliti tidak hanya dalam satu penemuan masalah tapi harus ada
1. Tujuan Penelitian
4
Tujuan penulis adalah ingin mengetahui pemahaman tentang amalan dan praktek
pada tarekat yang ditekuninya tidak hanya apa saja yang dirasakan ketika sudah
2. Manfaat Penelitian
terhadap apa yang dilakukan diikuti dan dipelajari nanti ujung-ujungnya akan
membawa sesat dan tak ada yang bertanggung jawab sehingga menjadikan seorang
tidak akan percaya terhadap begituan atau hal yang sama seperti.
Khusus untuk peneliti yaitu untuk menambah khasanah keilmuan yang akan
menjadi tambahan ketika sudah siap dan pasti akan terjun didunia masyarakat apalagi
D. DEFINISI ISTILAH
qodariah dan tarekat naqsabandiyah( TQN). Tarekat ini didirikan oleh syeikh Ahmad
Khatib syambas, (1802-1972). Yang dikenal sebagai penulis kitab fath al arifin. Sambas
adalah nama sebuah kota sebelah utara pontianak, kalimantan barat, syaikh nuquid al
attas mengatakan bahwa (TQN) tampil sebagai sebuah tarekat gabungan karena syaikh
sambas adalah seorang syaikh dari kedua tarekat dan mengajarkan dalam satu versi yaitu
mengajarkan dua jenis dzikir sekaligus yaitu zikir yang dibaca dengan keras ( jahar)
dalam tarekat qodariyah dan dzikir yang dilakukan dalam hati ( khafi)dalam tarekat
naqsabandiyah.
5
Beliau setelah belajar dikampunya; syaikh sambas berangkat ke mekkah pada usia
sembilan belas tahun untuk meneruskan studinya dan menetap disana hingga wafatnya
pada tahun 1289.H/1872. Dimekkah beliau belajar ilmu-ilmu islamjuga termasuk ilmu
E. SISTEMATIKA PENULISAN
Sebagai bentuk konsistensi penulis dan kerapian dalam suatu karya penulis menyusun
Bab pertama yaitu pendahuluan yang berisikan sub bab diantaranya latarbelakang,
dipilih. Permasalahn tersebut dibagi tiga yaitu identifikasi permasalahan, batas masalah,
rumusn masalah yang berisikan poin penting dalam pembahasan. Tujuan dan manfaat ini
sebuah bentuk pemaparan penting yang hendak untuk pengangkatan topik. Definisi
istilah sebuah gambaran awal tentang penjelasan tentang topik yang akan diangkat.
Sistematika penulisan yaitu bentuk susunan dalam suatu karya yang membuat sebuah
Bab kedua berisi gambaran umum desa jereng sebagai tempat titik penelitian oleh
penulis yang berisikan letak geografis dan semua yang berda di desa tersebut.
1
Mengenal memahami tarekat-tarekat muktabarah hal 253
6
Bab ketiga pembahasan tentang praktek dan amalan tarekat yang menjadi bahan
awal terbentuknya tarekat didesa jereng, bagaimana proses praktek dalam tarekat tersbut,
Bab ke empat berisikan penutup dengan sub bab kesimpulan dari semua
7
BAB II
Desa jereng awal mulanya adalah suatu sawah yang sangat lebar dan juga mepet
dengan sungai besar, banyak dari masyarakat sekitar bercocok tanam diantara yang di tanam
adalah jagung ,yang mana jagung sebagai bahan pokok untuk makan apalagi jagung sangat
banyak fungsinya , tidak hanya itu saja yang ditanam adalagi yaitu padi, padi bahan pokok
untuk makan karena mengandung karbohidrat. Dusun ini merupakan salah satu dusun yang
berada didesa gugut kecamatan Rambipuji dengan sesuai perda daerah tentang penetapan
Tabel 1.
1. Sukat 1990-1995
8
3. Habibur Rohman 2000-2005
4. Mustofa 2005-2010
6. Syafi’i 2015-2020
B. Kondisi masyarakat
geografi dan demografi Dusun Jereng , bahwa dusun tersebut adalah termasuk salah satu
- Kota kecamatan : 20 Km
2
wawancara dengan mantan RT Muhammad Hasan dusun jereng 27 November 2019
9
- Ibu Kota Provinsi : 300 Km
Dusun jereng berada pada kawasan dataran rendah yang diekitarnya dikelilingi
oleh sawah yang sangat besar dan lebar, jenis tanah pada dusun jereng yaitu tanah lembab
karena dampak pengairan sawah yang slalu mengalir deras , apalagi kalau sudah musim
cocok tanam ,maka akan sangat cepat proses pertumbuhan, cocok ditanami jagung, padi,
dan lain-lain
C. Jumlah masyarakat
penduduk dusun jereng mencapai 400 orang dengan jumlah kepala keluarga 100 kepala keluarga
Sebagian besar penduduk Dusun jereng ini adalah suku jawa madura, karena
melihat jumlah dari kk, juga langung terjun dan bersosalisasi dengan warga sehingga bisa
berkebun, dan sebagian kecil menjadi PNS, karyawan swasta, pedagang dan lain-lain
10
BAB III
PROSES TRADISI
Qadariyyah dan Tarekat Naqsyabandiah ( TQN ). Tarekat ini didirikan oleh syaikh
Ahmad khatib Sambas ( 1802-1872 ) yang dikenal sebagai penulis kitab fath al-Arifin.
Sambas adalah nama sebuah kota disebelah utara pontianak, Kalimantan Barat. Syaikh
Naquib al-‘Attas mengatakan bahwa TQN tampil sebagai sebuah tarekat gabungan
karena syaikh Sambas adalah seorang syaikh dari kedua tarekat dan mengajarkannya
dalam satu versi yaitu mengajarkan dua jenis zikir sekaligus yaitu zikir yang dibaca
dengan keras ( jahar ) dalm tarekat Qadiriyah dan zikir yang di lakukan di dalam hati
berangkat ke Makkah pada usia sembilan belas tahun untuk meneruskan studinya dan
11
menetap disana hingga wafatnya pada tahun 1289 H./ 1872. Di Makkah beliau belajar
ilmu-ilmu Islam termasuk tasawuf, dan mencapai posisi yang sangat dihargai diantara
seluruh Indonesia. Di antara gurunya adalah Syaikh Daud bin ‘Abd Allah bin Idris al-
Fatani ( wafat sekitar 1843 ), seorang ‘alim besar yang juga tinggal di Makkah, yaitu
syaikh Syams al-Din, Syaikh Muhammad Arsyad al-Banjari ( w. 1812 ) dan bahkan
menurut sebuah sumber, Syaikh ‘Abd al-Shamad al-Palimbani ( w. 1800 ). Dari semua
murid-murid Syaikh Syams al-Din, Ahmad Khatib sambas mencapai tingkat yang
Gurunya yang lain yaitu Syaikh muhammad Shalih Rays, seorang mufti Syaifi’i,
Syaikh ‘Umar bin ‘Abd al-Karim bin ‘Abd al-Rasul al-‘Attar , seorang mufti Syaifii’i
lainnya (w. 1249/1833/4), dan Syaikh ‘Abd al-Hafizh ‘Ajami (w. 1235/1819/20). Beliau
juga menghadiri kuliah-kuliah yang diberikan oleh Syaik Bishri al-Jabati, seorang mufti
maliki, lalu Sayyid Ahmad al-Marzuqi, seorang mufti Hanafi, Sayyid ‘Abd Allah [bin
muhammad] al-mirghani (w. 1273/1856/7) dan ‘Utsman bin Hasan al-Dimyathi (w.
1849). Dari informasi ini kita dapat mengetahui bahwa syaikh sambas telah belajar fikih
dengan padat, belajar kepada tiga dari empat mazhab fikih terkemuka. Kebetulan
al-‘Attar, al-‘Ajami dan al-Rays adalah terdaftar sebagai guru teman semasa beliau di
Makkah yaitu Muhammad bin ‘Ali al-Sanusi (w. 1859), pendiri Tarekat Sanusiyah dan
12
Berikut ini secara singkat kedua asal tarekat yang dibentuk syaikh Sambas (TQN)
kami sampaikan di sini. Tarekat Qadariyyah adalah suatu tarekat yang didirikan oleh
syaikh ‘Abd al-Qadir al-Jilani (1077-1167). Ayahnya bernama shalih bin jangidust.
Sewaktu muda, ‘Abd al-Qadir pergi ke baghdad untuk belajar dari sejumlah guru, tetapi
tetap menganut mazhab hanbali. Pelajaran ini mencakup hadis dan fikih dalam mazhab
hanbali, pertama dibawah bimbingan ‘Abu Sa’d al-Mubarak al-mukharrimi, lalu di ajar
oleh Syaikh Ahmad (atau Hammad) Abu al-khayr al-Dabbas ( w. 523/1121 ), dan
kemudian dari sejumlah guru lain. Setelah belajar beberapa lama, termasuk masa
berkelana di Irak, ‘Abd al-Qadir kembali ke baghdad dan mulai terkenal sebagai
Syaikh ‘Abd al-Qadir al-Jilani adalah seorang yang ‘alim (ahli ilmu agama islam)
dan Zahid (seorang yang mempraktikkan zuhud, tidak terikat hatikepada dunia) semula
sebagai seorang ahli fikih mazhab hanbali lalu dikenal sebagai seorang sufi besar yang
banyak keramatnya. Orang dapat membaca sejarah hidup dan keramatnya dalam kitab
manakib Syaikh ‘Abd al-Qadir al-Jilani, aslinya tertulis dalam bahasa Arab, dan
terjemahannya dalam bahasa indonesa tersiar luas ditanah air. H.A.R. Gibb menulis
bahwa al-Jilani mempunyai ribarth sufi (tempat melakukan suluk dan latihan-latihan
meneruskan kegiatan ayahnya, lalu dilanjut oleh putranya yang lain ‘Abd al-Salam (w.
1213 M), kemudian oleh putranya yang seorang lagi Abd al-Razaq (1134-1206 M), dan
kemudian oleh cucunya Syams al-Din. Ribath Qadiriyah sudah berdiri di Makkah sejak
masih hidupnya Syaikh Abd al-Qadi. Tarekat ini juga mempunyai metode zikir yang
13
dikenal dengan dzikr jahar (di ucapkan dengan suara keras). Kitab anakib berisi riwayat
hidupnya, budi pekertinya yang baik, kesalehannya, kezuhudan dan kekeramatan bahkan
Ibn al-‘Arabi menceritakan dengan panjang lebar dalam kitabnya al-Futuhat al-Makkiyah
‘Abd al-Qadir al-Jilani di dalam kuburnya. Sementara Ibn Taymiyyah yang juga
membersihkan ‘Abd al-Qadir dari hal-hal yang di sebutkan diatas dalam kitabnya al-
Jawab al-Shahih dan demikian juga Ibrahi Syathibi dalam kitabnya al-I’tisham.
Karya-karya Syaikh ‘Abd al-Qadir al-Jilani antara lain al-Ghunyah li Talibi Tariq
al-Rabbani wa al-Faydh al-Rahmani, dan dua karya yang juga diatribusikan kepada
Tarekat naqsyabandiyyah adalah suatu tarekat yang didirikan oleh muhammad bin
penjagaan bentuk kebahagiaan hati. Baha’ al-din Naqsyabandi berarti juga dikenal
sebagai seorang yang ahli dalam memberi lukisan kehidupan yang gaib-gaib. Baha al-Din
belajar tarekat dan ilmu adab dari Amir Sayyid kulal al-Bukhari (w. 772/1371), tetapi
14
H.A.R. Gibb menulis bahwa muhammad bin Baha’ al-Din dalam usia delapan
belas tahun pernah dikirim ke al-sammas, sebuah desa yang letaknya kira-kira tga mil
dari bukhara, untuk mempelajai ilmu tasawuf dari seorang guru ternama benama
muhammad Baba al-Sammasi (w. 740/1340). Tarekat ini asalnya di ambil dari Abu Bakar
al-Shiddiq, sahabat kesayangan Nabi dan khalifahnya yang pertama, yang dipercaya telah
menerima ilmu yang istimewa seperti di terangkan oleh Nabi Muhammad sendiri: “tidak
ada sesuatu pun yang di curahkan Allah kedalam dadaku, melainkan aku mencurahkan
tingga di Asia Tengah, secara kolektif terkenal dengan sebutan Khwajagan (para tuan
guru). Mereka itu adalah ‘Arif al-Riwgari (w.657/1259), Mahmud Anjir Faghnawi (w.
705/1306), Muhammad Baba al-sammasi , dan amir kulal. Tidak ada batasan yang persis
siapa yang termasuk khwajagan dan siapa yang tidak. Terkadang Abu A’qub Yusuf al-
khafi ( tanpa suara, zikir di dalam hati ) kepada Baha al-Din sebagai norma dalam
Adapun kitab Fath al-Arifin karangan Syaikh Ahmad Khatib Sambas di anggap
15
pembahasan kita, manuskripnya hanya terdapat satu buah yaitu di perpustakaan
Nasional, Jakarta yang di susun oleh murid beliau Ma’ruf al-Palimbani. Adapun kitab
tersebut yang di cetak oleh penerbit Bungkul Indah, surabaya dan beredar secara luas
adalah bersandar pada tulisan murid beliau lainnya yaitu ‘Abd al-Rahim al-Bali sebagai
mana tertulis dalam colophon (halaman penutup) kitab tersebut. Kitab tersebut ditulis
dengan sangat singkat, namun padat, berisi ajaran-ajaran TQN secara garis besar , yang
merupakan gabungan dari unsur-unsur ajaran Qadriyah dan Nasyabandiyah, yaitu tata
cara membaiat, sepuluh macam lathif, bentuk banyak dari lathifah berarti (titik) halus (di
dalam tubuh manusia). Kemudian beliau menjelaskan tentang zikir dalam tarekat
syaikh sambas menerangkan tentang tiga syarat yang harus di penuhi oleh orang yang
sedang berjalan menuju Allah, yaitu zikir diam dalam mengingat, merasa selalu di awasi
Allah didalam hatinya dan pengabdian kepada syaikh, kemudian di akhiri dengan
penjelasan rinci tentang dua puluh macam meditasi (muraqabah). Sebelum ditutup, kitab
ini membuat silsilah syaikh Sambas mulai dari beliau hingga Rasulullah. Dan yang paling
akhir dari bagian tulisan tersebut adalah tentang khatam dari tarekat syaikh ‘Abd al-Qadir
al-Jilani.
baru di kenal di Asia Tenggara , memang bermula dari kitab fath al-Arifin tersebut.
Walaupun murid syaikh sambas yang utama yaitu Syaikh ‘Abd al-Karim banten (lahir
1840) tampaknya tidak mengembangkan ajaran TQN secara luas, namun generasi
sambas sebagai penggantiya , beliau telah bersama-sama syaikh sambas sejak masa
kecilnya, saat belajar di makkah. Tugasnya yang pertama adalah menyebarkan tarekat ini
lampuyang dan menetap di sana selama kurang lebih tiga tahun. Kemudian pada tahun
1876 ia dipanggil ke makkah untu menjadi khalifah dari syaikh sambas sebagai pimpinan
tertinggi TQN.
utama TQN di jawa , yaitu: Rejoso, Jombang di bawah pimpinan iai Tamim; Mranggen
di pimpin oleh kiai muslih, suryalaya, tasikmalaya di bawah pimpinan KH.Shohibul wafa
Tajul ‘Arifin (Abah Anom) ; dan pagentongan, Bogor dipimpin oleh kiai thohir Falak.
Silsilah Rejoso didapat dari jalur Ahmad Hasbullah, Suryalaya dari jalur kiai Tolhah.
Cirebon dan yang lainnya dari jalur syaikh ‘Abd karim Banten dan khalifah-khalifah.3
yang di rintis oleh kyai salam yang juga sebagai pengasuh pondok pesantren raudatul
athfal, beliau mengikuti tarekat ini pada umur 19 tahun tetapi merintisnya organisasi
Selama perjalanan pada tahun 2008 kyai salam mengikuti rutinan tarekat bersama
putranya yang bernama ustad hasan menuju tempat acara yang berada di pondok
3
Sri mulyani, tarekat-tarekat muktabaroh, 2004 hlm 253-258
17
pesantren suryalaya perwakilan lumajang yang beralamat sumber suko-lumajang,
perjalannya menggunakan sepeda motor dengan didamping oleh putra yang juga
mengikuti tarekat tersebut, sepanjang perjalan kyai hasan membaca dzikir yang sudah
biasa dilaksnakan dan diucapkan ketika dzikir tarekat, sampai pada tempat tujuan beliau
bertemu para ulama mursyid tarekat qodariyah korin surabaya , banyak sekali para
jama’ah yang mengikutinya dari berbagai kota atau kabupaten diantaranya : Banyuwangi,
Situbondo, bondowoso dan lain-lain, mulai acara pada jam 10.00 pagi sampai jam 20.00
malam, setelah itu pulang ke jember juga bersama putranya dengn menaiki motor lagi
sampai di jember pada jam 24.00 tengah malam, sampai dirumahya bukan istirahat
melainkan menuju ke kamar mandi untuk mengambil wudhu’ dan melaksanakan sholat
sunnah yang sudah biasa dilakukan atau menjadi rutinitas setelah itu lanjut tidur sebentar
sambil menunggu subuh, meskipun tidur tapi hatinya tetap berdzikir kepada Allah, pada
suatu malam ada empat tamu yang memang paham tentang tarekat terebut jadi beliau
berfikir dirinya sudah tua siapa lagi yang mau meneruskan tarekat ini, jadi kesempatan
ada tamu yang paham dan mengerti tentang tarekat jadi beliau bercerita kepada tamu
yang empt itu diantaraya : bapak Kusnan, bapak Hariyanto, bapak Paini dan saiful, tamu
silaturrahmi ini berjalan lancar setelah selesai bercerita maka menentukan kapan
berakatnya, jamnya dan harinya, berangkatlah tamu yang empat itu ditambah kyai salam
dan putranya dengan menggunakan mobil, perjalanan menuju tempat silaturahmi selama
10 jam dan akhirnya sampai pada tempat tujuan dengan disambut oleh KH Muzakki
18
S,PD.i, beliau memaparkan tentang tarekat panjang kali lebar dan akhirnya orang-orang
tersebut ditalkin ulang biar lebih mantap , selesai itu langsung pamit pulang kejember,
selama perajalan beliau berdzikir jahr tidak ada henti-hentinya sehinga sampai dirumahya
sehingga ada tanggapan dari masyarakat terhadap cara berdzikirnya , biar tidak banyak
tanya dan salah paham maka diajaklah langsung mengikuti acara dzikir tersebut juga
pengrnalan awal tentang tarekat , sehingga banyak yang mengikuti tarekat dengan
berjumlah 14 orang langsung talkin pada tukang talkinya, pada bulan berikutnya juga ada
Pada tahun 2018 semakin bertambah dengan jumlah yang lumayan banyak yaitu
50 orang pada tingkat korwil jember , sehingga data jama’ah yang masuk itu lumayan
banyak dan sangat cepat, sehingga pembibimbing korwil surabaya berkunjung ke jember
untuk memberitahukan bahwa jember ini sangat menyambut dan antusias sangat tinggi
Banyak dari kaum muda dan tua apa untungnya mengikuti tarekat ini?, padahal
dulu sangat sulit untuk masuk tarekat karena persyaratan awal itu adalah alim sehingga
banyak dari mereka tidak memenuhi kalifikasi tersebut, tetapi dengan adanya TQN ini
sangatlah beruntung mereka yang mau mengikuti tarekat ini yang paling penting adalah
mau menjalaninya, insya allah ilmu-ilmu lainnya akan ikut sendiri tanpa dipaksa masuk,
19
tarekat ini menjadi satu-satunya yang bisa meminta doa kepada Allah dengan empat
model tarekat.
Tujuannya tarekat ini adalah untuk menjadikan manusia lebih bertaqwa kepada
Allah dan menjadi lebih beriman, juga sebagai penyucian diri, kadang manusia stres
karena hal tertentu, padahal bukan maslah tetapi programnya itu ada yang rusak sehingga
harus diperbaiki.
Tarekat ini terus axis sampai hari ini karena pejuangnya telah wafat yaitu kyai
salam dan diteruskan oleh putranya untuk menunaikan tongkat estafet yang dirintis oleh
Dzikir nafi dan isbat, dengan lain perkataan kalimat dzikir yang tidak mengakui semua
tuhan-tuhan dan menetapkan kepada Tuhan Allah yang satu Tunggal, adalah dzikir yang paling
besar manfaatnya dan paling sangat berbekas bagi manusia, yaitu kalimat : LAA ILAAHA
Tuhan berfirman :
Yang artinya ketahuilah tentang tuhan itu, bahwa tidak ada tuhan melainkan allah
Yang artinya : barang siapa yang mengucapkan LAA ILAAHA ILLALLAAH dengan
Yang artinya : bagi mereka yang mengucakan LAA ILAAHA ILLALLAAH tidaush
takut akan kejahatan dalam kubur dan kejahatan waktu berkumpuldi padam mahsyar.
Kalimat itu dinamakan kalimat tayyibah yang dapat mensucikan orang yang
mengucapkan, dari syirik jali sebagaimana ia dapat membersihkan jiwa orang itu dari syirik
khafi dan menjadikan orang itu orang yang ikhlas dan murni.dan juga kalimat ini dapat
membuka hati manusia dari hijab yang selalu menghalangi kepada kebenaran , sert
membersihkan jiwa orang itu dari segala kotoran dan sifat-sifat kebinatangan.
Kalimat LAA ILAAHA ILLALLAH itu mengaruniai kasyaf bagi yang mengucapkan
untuk selama-lamanya, disamping mengaruniai sifat siddiq, ikhlas, ilmu ladunni, rahasia-rahasia
yang aneh dan akan diberi musyahadah bermacam-macam alamat dari tuhan.
Karunia yang demikian itu baru diperoleh , jika ucapkan kalimat itu diambil dan diterima
dari hati yang taqwa dan sucu dari selain Allah, bukan hanya dipetik dengan didengar saja dari
mulut-mulut orang awam. Kalimat nafi isbat itu meskipun sepotong ayat yang terpendek , tetapi
maknanya sangat luas meliputi seluruh hati jika diambil dengan butir –butir itu akan tumbuh.
Rasulallah berabda :
Bahwasanya Allah Ta’ala itu mengharamkam pineraka menjilat orang orang yang berkata
LAA ILAAHA ILLALLAH yang ditujukan hanya kepada Allah semata.( HR .Bukhori Muslim )
Dzikir jahar
21
Cara melakukan dzikir jahar (dzikir dengan suara yang keras) ialah bahwa orang yang
berdzikir itu memulai dengan ucapan LAA dari bawah pusat dan di angkatnya sampai ke otak
alam kepala, sesudah itu di ucapkan ILAAHA dari otak dengan menurunkannya perlahan- bahu
kanan. Lalu memulai lagi mengucapkan ILLALLAAH dari bahu kanan dengan menurunkan
kepala kepada pangkal dada di sebelah kiri dan berkesudahan padahati sanubari di bawah tulang
rusuk lambung dengan menghmbuskan lafadz nama allah sekuat mungkin sehingga terasa
geraknya pada seluruh badan seakan-akan di seluruh bagian badan amal yang rusak itu terbakar
dan memancarkan nur tuhan. Getaran itu meliputi seluruh bidang latifah sehingga dengan
demikian tercapai makna tahlil yang artinya:tidak ada yang di maksudkan melainkan allah.
Kalimat nafi melenyapkan seluruh wujud sesuatu yang baru dari pada pandangan dan ibarat, lalu
berubah menjadi pandangan fana dari kalimat isbat ditegakkanlah dengan tegak dalam hati dan
kepada dzat yang maha besar, lalu memandang wujud dzat allah dengan pandangan yang baqa.
Setelah selesai dzikir dengan bilangan ganjl, dapatlah kita pada akhirnya membaca :
WASALLAM
3. Suara keras yang dapat menghasilkan NUR DZIKIR dalam rongg bathin
mereka yang yang berdzikir, sehingga hati mereka itu hidup dengan nur hidup yang abadi yang
bersifat keakhiratan,
22
Rasulallah SA,berkata mengenai persoalan ini : orang- orang yang mu’min itgu
sebenarnya itu tidak mati, tetapi mereka berpindah dari daerah fana kepada kampung yang
baqa’
Oleh karena itu sebagaimana batu tidak dapat dipecahkan dengan kekuatan luar biasa,
maka demikian pula dzikir tidak akan berbekas pada seluruh kekusutan hati, kecuali dengan
Ulama-ulama sufi berkata: apaila murid-murid melakukan dzikir ucapan LAA ILAAHA
ILLALLAH dengan memusatkan poerhatiannya yang bukan padanya, maka cepat terbuka
segala tingkatan ajaran tharekat, kadang-kadang terasa dalam tempo satu jam tidak dapat
dihasilkan dengan ucapan kalimat lain dalam tempo satu bulan, atau lebih dari satu bulan,
Berkata : syeh abdul mawahid asy syazili r.a : ulama-ulama berlainan pendapat tentang
dzikir, katanya: manakah yang lebih utama, apakah dzikir atau sir, disitu aku berkata : tentang
dzikir jahar sangat utama agar menambahkan bulatnya tekd, teguhya bathin tauhid kepada Allah,
kuat dari segala pengaruh mahluk untuk tingkatan manusia yang baru belajar.
Begitu pula tentang dzikir sir, memang itupun utama untuk manusia-manusia yang sudah
mencapai kuat tauhid kepada Allah SWT. Dan teguhnya bathin dari segala godaan syetan dari
bujukan nafsu.4
4
Abu bakar atjeh,miftahus shudur, hlm 09-19
23
2. Tawassul kepada pendiri dan pengagasan arekat qodariyah wa naqsabandiyah
4. Pembaccn istigfar
5. Sholawat muhammad
1. Harian
2. Mingguan
3. Bulanan
Saya menelusuri untuk menemukan tanggapan tentang adanya tarekat tersebut, ada
Pertama wawancara kepada tokoh agama sekitar tempat tarekat yang bernama
Ali, dengan jawaban yang sangat positiv, menurut beliau : saya sangat setuju dengan
adanya tarekat ini karena sangat membantu bagi mereka yang sangat sulit mendekat
dengan dunia majelis kegamaan apalagi kumpulan ketika ad penyuluhan tentang seputar
keagamaan, beruntungnya lagi mereka lebih banyak mendekat dari pada berbicara omong
24
Kedua wawancara kepada tokoh penggerak sosial yaitu bapak lutfi mubarok ,
menurut beliau sangat bagus dengan adanya tarekat ini karena membawa dampak kepada
masyarakat terhadap sikap dan kepedulian kepada sesama manusia, manusia butuh
menurut kami sebagai anak muda, sangat bagus , biasa anak mudah itu terkesan jelek
tetapi semenjak adanya tarekat ini , para kaum muda milenial sangat antusias malah
sudah banya yang talqin , menjadi suatu kebanggan bagi kami anak muda bukan hanya
bagi masyarakat sekitar diantaranya : dapat bersilaturrahmi, nambah teman, nambah ilmu
5
Wawancara pada tanggal 25 november 2019
25
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Qadariyyah dan Tarekat Naqsyabandiah ( TQN ). Tarekat ini didirikan oleh syaikh
Ahmad khatib Sambas ( 1802-1872 ) yang dikenal sebagai penulis kitab fath al-Arifin.
Sambas adalah nama sebuah kota disebelah utara pontianak, Kalimantan Barat. Syaikh
Naquib al-‘Attas mengatakan bahwa TQN tampil sebagai sebuah tarekat gabungan
karena syaikh Sambas adalah seorang syaikh dari kedua tarekat dan mengajarkannya
dalam satu versi yaitu mengajarkan dua jenis zikir sekaligus yaitu zikir yang dibaca
26
dengan keras ( jahar ) dalm tarekat Qadiriyah dan zikir yang di lakukan di dalam hati
berangkat ke Makkah pada usia sembilan belas tahun untuk meneruskan studinya dan
menetap disana hingga wafatnya pada tahun 1289 H./ 1872. Di Makkah beliau belajar
ilmu-ilmu Islam termasuk tasawuf, dan mencapai posisi yang sangat dihargai diantara
seluruh Indonesia. Di antara gurunya adalah Syaikh Daud bin ‘Abd Allah bin Idris al-
Fatani ( wafat sekitar 1843 ), seorang ‘alim besar yang juga tinggal di Makkah, yaitu
syaikh Syams al-Din, Syaikh Muhammad Arsyad al-Banjari ( w. 1812 ) dan bahkan
menurut sebuah sumber, Syaikh ‘Abd al-Shamad al-Palimbani ( w. 1800 ). Dari semua
murid-murid Syaikh Syams al-Din, Ahmad Khatib sambas mencapai tingkat yang
Adapun kitab Fath al-Arifin karangan Syaikh Ahmad Khatib Sambas di anggap
Nasional, Jakarta yang di susun oleh murid beliau Ma’ruf al-Palimbani. Adapun kitab
tersebut yang di cetak oleh penerbit Bungkul Indah, surabaya dan beredar secara luas
adalah bersandar pada tulisan murid beliau lainnya yaitu ‘Abd al-Rahim al-Bali sebagai
mana tertulis dalam colophon (halaman penutup) kitab tersebut. Kitab tersebut ditulis
dengan sangat singkat, namun padat, berisi ajaran-ajaran TQN secara garis besar , yang
27
merupakan gabungan dari unsur-unsur ajaran Qadriyah dan Nasyabandiyah, yaitu tata
cara membaiat, sepuluh macam lathif, bentuk banyak dari lathifah berarti (titik) halus (di
dalam tubuh manusia). Kemudian beliau menjelaskan tentang zikir dalam tarekat
syaikh sambas menerangkan tentang tiga syarat yang harus di penuhi oleh orang yang
sedang berjalan menuju Allah, yaitu zikir diam dalam mengingat, merasa selalu di awasi
Allah didalam hatinya dan pengabdian kepada syaikh, kemudian di akhiri dengan
penjelasan rinci tentang dua puluh macam meditasi (muraqabah). Sebelum ditutup, kitab
ini membuat silsilah syaikh Sambas mulai dari beliau hingga Rasulullah. Dan yang paling
akhir dari bagian tulisan tersebut adalah tentang khatam dari tarekat syaikh ‘Abd al-Qadir
al-Jilani.
Selama perjalanan pada tahun 2008 kyai salam mengikuti rutinan tarekat bersama
putranya yang bernama ustad hasan menuju tempat acara yang berada di pondok
perjalannya menggunakan sepeda motor dengan didamping oleh putra yang juga
mengikuti tarekat tersebut, sepanjang perjalan kyai hasan membaca dzikir yang sudah
biasa dilaksnakan dan diucapkan ketika dzikir tarekat, sampai pada tempat tujuan beliau
bertemu para ulama mursyid tarekat qodariyah korin surabaya , banyak sekali para
jama’ah yang mengikutinya dari berbagai kota atau kabupaten diantaranya : Banyuwangi,
Situbondo, bondowoso dan lain-lain, mulai acara pada jam 10.00 pagi sampai jam 20.00
malam, setelah itu pulang ke jember juga bersama putranya dengn menaiki motor lagi
sampai di jember pada jam 24.00 tengah malam, sampai dirumahya bukan istrahat
28
DAFTAR PUSTAKA
29