Anda di halaman 1dari 2

Dalam dunia ini tidak ada yang abadi pasti kembali kepada Yang Maha Pencipta.

Kesenangan,
kebahagiaan hanya titipan semata. Seperti halnya anak kecil mungil dilahirkan kedunia ini sudah menjadi
takdir harus melihat dunia yang sangat indah yang penuh sandiwara. Namaku Ahmad rikiyanto lahir di
Kota Jember dengan sebutan Pandalungan 16, Januari 1998. Bersyukur sudah dilahirkan oleh orang tua
yang sangat menyayangiku meskipun mempunyai kekurangan karena kekurangan ini sudah digariskan
oleh Yang Maha Pencipta di balik kekurangan pasti ada kelebihan. Jadi kekurangan yang ada pada diri
saya tidak menjadi hambatan untuk membentangkan keluas samudra malah menjadi motivasi bahwa
orang seperti saya ini bisa sukses tidak pernah malu akan kekurangan. Dulu waktu kecil tidak pernah
pulang karena bermain seharian penuh sampai dicari oleh ibu karena belum makan. Bermain adalah
kesukaanku ketika kecil bermain di kebun kopi, bermain sungai, memancing, mencari pakis di kebun
karet, kumpul di rumah teman sambil nonton TV, juga mencari bekicot untuk dijual lalu dapat uang
untuk membeli makanan (jajan). Sungguh sangat senang ketika waktu itu tidak pernah merasa lelah,
lesu, letih, bosan malah senang selalu tanpa memikirkan apapun yang terjadi di dunia ini hanya
merasakan sejuknya angin yang bersayup-sayup menerpa wajah yang mungil ini.

pada Jam 15:00 menjadi sebuah rutinitas yang selalu dikerjakan yaitu mengaji di masjid karena orang
tua dulu sangat khawatir setelah besar tidak bisa mengaji dan lain-lain. Bekal agama itu sangat penting
sebagai pegangan kelak dewasa. Orang tua hanya ingin yang terbaik. Kegiatan dimasjid adalah mengaji,
belajar menulis Arab, belajar bersih-bersih, juga belajar bagaimana menjadi orang lebih bermanfaat
untuk keluarga terdekat, masyarakat sekitar, kegiatan mengaji dari jam 15:00-19:00 dengan waktu jeda
istirahat atau pulang kerumah untuk makan pada jam 16:00 sehingga dengan bekal itu menjadikan
santri-santrinya siap pakai dalam segala hal ketika dibutuhkan oleh masyarakat.

Setiap pagi jam 06:00 sarapan pagi, mandi , persiapan berangkat sekolah, pasti ketika pagi ibu langsung
menjadi alarm karena ketika waktu kecil saya makan sambil nonton TV yang diliat sponbob yang
berbentuk spon kuning Saking asyiknya jam sudah menandakan 06:20 ibu sudah memberi peringatan
nanti telat sekolahnya di hukum segala macam bergegaslah matikan TV, taruh piring di tempat cuci
piring langsung mandi tidak lama langsung handukan pakai baju seragam, pakai sepatu Alhamdulillah
teman-teman belum berangkat kesekolah, saya tunggu di depan rumah sambil liat bekal uang yang kasih
ibu Rp 2000.00 itu sudah banyak waktu itu tetapi saya sisain untuk buat besok sehingga tiap hari ada
tambahan 1000.00/500.00 Nah ketika di tanya ibu pasti dengan jawaban uang habis untuk jajan lalu
dikasih lagi oleh ibu. Rasanya seneng banget ketika dapat uang apalagi uang jajan untuk sekolah lebih
bisa beli-beli sepuasnya tetapi yang selalu di ucapkan oleh ibu apabila membawa uang jajan yang banyak
itu akan bodoh dalam hal pelajaran. Tetapi hal itu tidak berlalu buatku karena kapan lagi bisa beli-beli
enak disekolah, dari rumah saya berangkat dengan teman-teman yang banyak sekali sehingga
dijalanpun berbicara sampai kesekolah baru berakhir disambung ketika waktu istirahat sambil makan di
warung kecil dan lain-lain bel berbunyi berarti sudah masuk semua mendapat materi pelajaran setelah
itubjam pulang berbunyi yeee pulang-pulang legaaa.

Pulangpun saya tidak lewat jalan biasanya melainkan lewat kebun sambil mencari pakis, stroberi hutan
( kecalengan ) rasanya enak asam manis tapi ketika dapat yang besar manis banget sepanjang jalan kalau
ada tumbuhan pakis langsung dipetik ternyata banyak jadi perjalanan pulang sambil petik pakis selama
perjalanan ada gaungan anjing yang keras kata temanku itu jauh banget tetapi gaungannya semakin
dekat kita semua berlalu kencang dan akhirnya sudah jauh dengan nafas naik turun yaa bersyukur bisa
lari tidak bisa dibayangkan kalau anjing itu didepan kita habislah .

Perjalanan pulang sambil mencari pakis sekitar 1 jam karena sambil santai-santai dijalan tetapi seru sih
dan pada akhirnya kita pulang kerumah masing-masing. Makan, ganti pakaian dan main lagi hahhah,
dipikiran hanya main,main dan main begitulah.

Pernah suatu ketika mencari keong atau bekicot di sepanjang kebun sambil menyusuri disamping rumah
warga hasilnya banyak ada yang besar, kecil sampai berhari-hari untuk mengumpulkannya. Setalah
terkumpul banyak dijuallah ke pemborong bekicot dengan harga kiloan pada saat itu saya menadapat 3
KG dengan harga perkilonya Rp. 12.000.00 x 3 bisa dikatakan lumayan banyak cukup buat untuk uang
jajan sekolah sama mengaji senangnya minta ampun sambil berlari pulang kerumah.

Sebenarnya banyak yang mau ceritakan tetapi tidak akan cukup apabila semua ditulis karena itulah
suatu keistimewaan ketika waktu kecil yang tidak akan terlupakan sepanjang masa malahan akan di
diceritakan kepada anaknya nanti. Pasti seru untuk didengarkan oleh keluarga tercinta.

Anda mungkin juga menyukai