Anda di halaman 1dari 2

Tinjauan pustaka

Tinjauan pustaka merefleksikan uraian secara komprehensif tentang teori-teori atau konsep-
konsep yang relevan dengan topik penelitian, bahkan lebih spesifik lagi memanjangkau variabel, dimensi
dan indikator yang inherent ( terkait). Teori adalah seperangkat konstruk ( konsep), batasan, dan
proposisi yang menyajikansuatu pandangan sistematis tentang fenomena dan merinci hubungan-
hubungan antar variabel, denga tujuan menjelaskan dan memprediksi gejala itu, sedangkan konsep
adalah abstraksi yang terbentuk oleh generalisasi dari hal-hal khusus . variabel adalah segala sesuatu
yang menjadi objek pengamatan penelitian. Dimensi adalah ciri-ciri atau karakteristik spesifik yang
melekat dan mmejadi bagian variabel. Sedangkan indikator adalah ciri-ciri atau karakteristik spesifik
terkecil yang melekat dan menjadi bagian dimensi.

Idealnya, tinjauan pustakamenguraikan perkembangan teoritik dari awal pemunculan sebuah


teori hingga perkembangan terkini ( pada masa sekarang ), dan diberikan apresiasi atau analisis kritis
sehingga tanpak kelebihan dan kekurangannya, serta relevansinya dengan topik penelitian yag diteliti.

Apabila upaca tersebut sukar dipenuhi karena keterbatasan literatur, khususnya untuk
penyusunan proposal penelitian skripsi, tinjauan pustaka sekurang kurangnya harus memuat grand
theory yang berisi konsep konsep dasar didalamnya terdapat definisi dan dimensi-dimensi dari variabel
yang akan diteliti. Tetapi, dalam kasus penyusunan proposal penelitian untuk tesis atau disertasi,
tinjauan pustaka secara komprehensif merupakan suatu keniscayaan yang tidak mungkin ditawar.

Penyajian tinjauan pustaka harus sejalan dengan maslah penelitian. Apabila masalah yag akan
diteliti adalah kinerja pegawai dalam hubungannya dengan motivasi, konpensasi dan budaya organisasi,
teori-teori yang diangkat paling tidak harus menunjukkan adanya pengertian atau definisi secara
konseptual dan dimensi-dimensi atai indikator-indikatordan variabel yang diteliti, yang secara
operasional dapat diukur.

Dengandemikian, dalam tinjauan pustaka, sekurang-kuranngnya harus ada unsur definisi dan
dimensi atau indikato. Definisi adalah rumusan atau formula logis tentang ruang lingkup , ciri-ciri dan
karakteristik suatu konsep yang menjadi objek studi kalau menjadi objek studi adalah motivasi, maka
salah satu definisi yang dapat dikutip misalnya adalah definisi robbin dan judge yang menyatakan
bahawa “ motivasi adalah kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya tinggi kearah tujuan-tujuan
organisasi, yang dikondisikan oleh kemampuan upaya itu untuk memenuhi sesuatu kebutuhan
individual, “definisi ini kita perlukan untuk membangun konseptual maupun oprasional agar variabel
yang kita teliti memiliki parameter dan dapat ukur

Jadi dalam tinjauan pustaka, untuk tiap variabel penelitian,minial harus ada difinisi dan
dimensi/indikatornya, dimensi atau indikator sangat diperlukan karena merupakan dasar untuk
menyususn instrumen penelitian,

Dalam menyusun tinjauan pustaka sangat diperlukan ketekunan dan kecermatan, ketekuna
terkait dalam upaya mencari, menghimpun, memilah-milah, dan menyimak bahan-bahan bacaan yang
relevan,

Penelitian yang relevan


Setiap penelitian ilmiah sebaiknya dilengkapi penelitian yang relevan terdahul. Untuk penelitian
dengan pendekatan kuantitatif yang bercorak asosiatif ( korelasional) , penelitian yang relevan
merupakan keharusan ( walaupun tidak selamanya begitu, terutama untuk penelitian yang melibatkan
variabel-variabel baru sehingga belum ada penelitian relevan sebelumnya). Dalam konteks penelitian
asosiatif ( korelasional) . penelitian yang relevan merupakan dasaruntuk membangun model dan
hipotesis penelitian.

Kerangka pemikiran

Apabila tinjauan pustaka dan penelitian yang relevan sudah berhasil dirangkai secara
komprehensif dan cermat, tahap berikutnya adalah menyusun kerangka pemikira. Kerangka pemikiran
ada intinya menjelaskan konstelasi hubungan antar variabel penelitian, konsentelasi hubungan tersebut
idealnya dikuatkan oleh teori atau penelitian sebelumnya sementara itu, fungsi sebagai mekanisme
pengawasan, budaya organisasi lebih berperan sebagai instrumen pengawasan hal ini dapat berperan
maksimal apabila budaya organisasi dihayati dan dilaksanakan dengan sungguh-sungguh oleh semua
anggota.

Dengan melihat cukup banyaknya peran penting budaya organisasi tersebut, maka wajar jika
budaya organisasi mampu memberikan dampak positif terhadap kinerja pegawai, sebagai penentu
batas-batas perilaku, maka ketika budaya organisasi dapat menyebabkankepatuhan dan ketertiban bagi
anggota organisasi.

Untuk kerangka pemikiran pengaruh konpensasi terhadap kinerja dan motivasi terhadap kinerja,
kurang lebih seperti itu.

Pada bagian akhir kerangka pemikiran umumnya disajikan konstelasi hubungan antar
keseluruhan variabel keseluruhan dilengkapi dengan began yang mengambarkan hubungan antar
variabel penelitian,

Anda mungkin juga menyukai