1. Bagaimana pihak bank mengelola jasa mereka untuk menghindari permasalahan tersebut ?
dan bentuk pelayanan apa yang dapat dilakukan oleh pihak bank?
2. Mengobservasi masalah- masalah apa yang muncul bagi dunia perbankan akibat munculnya
PP tersebut?
Jawab : contohnya semakin maraknya kebutuhan konsumen untuk membuka rekening baru,
transaksi tunai, dan terutama pengajuan peminjaman kredit sehingga pihak bank harus
berupaya untuk memenuhi segala kebutuhan nasabahnya demi kelangsungan bank tersebut,
meningkatnya permintaan kredit , membuat bank kewalahan dalam menangani msalah
kredit yang meningkat. Meningkatnya pengajuan kredit oleh masyarakat memiliki resiko
yaitu kredit macet.
Bank :
1. Penilaian kualitas
Kredit/ pembiyaaan/ pnyediaan dana lain hanya berdasarkan ketepatan bunga untuk kredit
sampai dengan 10 miliar
2. Bank dapat melakukan restrukturisasi untuk seluruh kredit/ pembiyaan tanpa melihat
batasan platfon kredit atau jenis debitur, termasuk debitur UMKM, kualitas kredit/
pembiyaan diharapkan menjadi lancar setelah restrukturisasi
Dengan tujuan, tidak ada lagi kekhawatiran yang muncul dari para pembisnis UKM dan
UMKM serta, tidak ada anggapan lagi bahwa perjalanan bisnis yang tengah dijalani akan
semakin menurun
1. Pemerintah bersama bank indonesia dan OJK mengoptimalkan bauran kebijakan moneter
dan sektor keuangan untuk memberi daya dukung dan menjaga stabilitas pada
perekonomian nasional
2. Bank indonesia telah mengeluarkan kebijakan stimulus moneter melalui kebijakan intensitas
triple intervention, kemuadian menurunkan rasio giro wajib minimum valuta sing bank
umum konvensional
3. Bank indonesia juga telah memperluas underlying transaksi bagi investor asing dan
penggunaan bank kustodi global dan domestik untuk kegiatan investasi
4. OJK telah menerbitkan beberapa kebijakan, yaitu keringanan dan penundaaan pembayaran
kredit atau leasing sampai dengan Rp. 10 miliar termasuk untuk UMKM dan oekerja informal
maksimal 1 tahun
5. Memberkan keringanan dan penundaan pembayaran kredit atau leasing tanpa batasan
plafon, sesuai dengan kemampuan bayar debitur dan disepakati dengan bank atau lembaga
leasing
Masalah perbankan :
1. Rasio Kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL) terjaga rendah di 2,5% gross atau 1.3%
nett.
2. Resiko NPL karena perlambatan ekonomi membuat kinerja perusahaan dan UMKM ikut
turun
3. UMKM tidak bisa berjalan dan pendapatan bekurang, debitur juga mengalami gangguan
karena covid 19 karena mereka tidak bisa bekerja
Pemerintah :
Pemerintah telah menyiapkan stimulus fiskal salah satunya adalah bantuan sosial bagi mereka yang
membutuhkan dalam mengatasi masalah kesehatan, membayar dokter, obat dll, memastikan
masyarakat bebannya dibantu melalui bansos
OJK :
Jadi bagaimana mengurangi beban UMKM, dunia usaha,dan dampaknya ke perbankan bisa
dimitigasi
Bank bjb :
Memberikan keringanan kepada nasabah dalam bentuk penyesuaian pembayaran cicilan pokok
/bunga, perpanjangan waktu, dll
Keringanan yang diberikan bank bjb berlaku abgi seluruh nasabah yang terdampak covid 19, baik
secara langsung maupun tidak langsung
Kategori debitur yang diprioritaskan dalam mendapat keringanan adalah mereka yang terkena
dampak covid 19 dengan nilai kredit dibawah Rp. 10 miliar, antara lain untuk pekerja informal,
pekerja berpengahsilan harian, pengelola usaha mikro dan usaha kecil. Angsuran diberikan
maksimum selama 1 tahun