Anda di halaman 1dari 4

Pemikiran dalam teks proklamasi dan undang-undang 1945

1. Pemikiran hak menentukan nasib sendiri dalam teks proklamasi


Istilah proklamasi berasal dari bahasa Yunani “proclmation” yang berisi pengumuman
kepada seluruh rakyat. merupakan pengumuman kepada seluruh rakyat tentang adanya
kemerdekaan.
2. Hak asasi manusia pada undang-undang 1945
sebelum terbentuknya negara kesatuan republik Indonesia bangsa Indonesia sudah
mengalami perjalanan sejarah perjalanan sejarah tersebut membentuk sikap, karakter, dan
kepribadian bangsa Indonesia. Selain itu bangsa Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa,
kebudayaan dan agama yang mendiami ribuan pulau-pulau besar dan kecil di seluruh
wilayah nusantara dari Sabang sampai Merauke. Para pendiri bangsa menjunjung tinggi hak-
hak asasi manusia menghargai hak dan martabat tanpa membedakan suku, ras, keturunan,
maupun status sosial, dan agama, serta menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
Pada tanggal 25 April sampai 6 Juni 1945, kelompok-kelompok pemenang perang yang
dipelopori Amerika serikat mengadakan “united nations conference on international
organization” (UNCIO) di san Francisco, membahas tata negara pasca perang.
Sebuah piagam yang menjadi tonggak berdirinya PBB, dikenal sebagai piagam PBB. Piagam
PBB ini ditandatangani pada tanggal 26 juni dan mulai berlaku tanggal 24 Oktober 1945.
Pada saat hampir bersamaan “Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia”
(BPUPKI) tengah mempersiapkan konstitusi yang akan dipakai sebagai dasar negara
Indonesia. Tanggal 10 sampai 16 juni, sidang BPUPKI yang kedua membentuk panitia yang
terdiri dari 19 orang dengan diketuai oleh Soekarno untuk merancang naskah UUD. Akhirnya
lahirlah undang-undang dasar negara republik Indonesia tahun 1945.
Hak yang universal, yang sudah terdapat di dalam undang-undang 1945 yang ditetapkan
pada tanggal 18 Agustus 1945. Dengan demikian secara yuridis konstitusional, Indonesia
sudah mengakui HAM jauh sebelum lahirnya “universal declaration of human rights” pada
tanggal 10 Desember 1948. Undang-undang dasar 1945 terdiri dari tiga bagian yaitu :
pembukaan, batang tubuh dan aturan peralihan.
1. Pada alinea pertama pembukaan UUD 1945 dinyatakan bahwa “bahwa sesungguhnya
kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu maka penjajahan di atas
dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan peri
keadilan”. Berdirinya negara kesatuan republik Indonesia disertai dengan penghargaan
terhadap hak asasi manusia yaitu : mengakui hak setiap bangsa untuk merdeka dari
penindasan bangsa lain dan menjunjung nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan.
2. Pada alinea kedua pembukaan UUD 1945 dinyatakan bahwa dengan penghargaan
terhadap nilai-nilai kemerdekaan dan hak untuk menentukan nasib sendiri, maka para
pendiri bangsa bertekad untuk “mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang
kemerdekaan negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur”.
3. Pada alinea ketiga pembukaan UUD 1945, dinyatakan “atas berkat rahmat Allah yang
maha kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan
kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini
kemerdekaannya.” hal ini menunjukkan bahwa bangsa Indonesia adalah negara yang
berketuhanan yang maha esa dan memberikan kemerdekaan kepada warga negaranya
untuk menganut dan menjalankan ajaran agamanya sesuai dengan keyakinan masing-
masing.
4. Pada alinea keempat pembukaan UUD 1945 dinyatakan tujuan nasional sebagai berikut
a. Negara melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia.
b. Memajukan kesejahteraan umum, hal ini mengandung pengertian
pembangunan kesejahteraan secara merata, sehingga setiap warga negara
mempunyai kesempatan untuk hidup sejahtera.
c. Mencerdaskan kehidupan bangsa, berkaitan dengan usaha untuk meningkatkan
sumber daya manusia Indonesia seluruhnya secara merata
d. Melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi
dan keadilan sosial, merupakan pernyataan bahwa negara Indonesia
menjunjung tinggi nilai-nilai perdamaian dunia dan menyatakan kesiapannya
untuk ikut serta dalam memelihara perdamaian dunia.
selanjutnya pada bagian penjelasan pembukaan UUD 1945 dikatakan bahwa
Indonesia adalah negara berdasarkan hukum (rechtsstast bukan berdasarkan
atas kekuasaan belaka atau machtsstaat).
Batang tubuh UUD 1945 terdiri atas 37 pasal.
17 hal tersebut terdapat beberapa pasal yang mengatur tentang hak-hak asasi
manusia pasal-pasal tersebut adalah sebagai berikut:
a. Pasal 27, tentang persamaan dalam hukum dan penghidupan yang layak
bagi setiap warga negara
b. Pasal 28, tentang kebebasan berserikat, berkumpul dan mengeluarkan
pendapat baik secara lisan maupun tulisan.
c. Pasal 29, tentang kemerdekaan untuk memeluk agama sesuai dengan
keyakinannya masing-masing
d. Pasal 31, tentang hak dan kewajiban warga negara dalam usaha pertahanan
keamanan
e. Pasal 31, tentang hak untuk mencapai pendidikan dan pengajaran bagi
setiap warga negara
f. Pasal 32, tentang pengakuan terhadap kebudayaan nasional dan daerah
g. Pasal 33, tentang hak dalam bidang ekonomi dan penguasaan terhadap
kekayaan alam untuk kesejahteraan rakyat
h. Pasal 34, hak warga negara Indonesia untuk mendapat jaminan sosial dari
negara

Hak asasi manusia tidak dapat dipisahkan dengan hakikat kodrat manusia
sebagai makhluk Tuhan. Oleh karena itu setiap warga negara mempunyai
kewajiban untuk menjaga dan menghormati hak asasi manusia yang merupakan
kodrat alamiah manusia sebagai individu dan makhluk sosial.

pemikiran dan perangkat kenegaraan

1. Sidang PPKI
pada tanggal 18 Agustus 1945 “panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).”
mengadakan rapat pertama setelah proklamasi. Rapat PPKI pertama itu dilakukan di sebuah
Gedung Cui Sangi-In, JL. Pejambon. Sebelum rapat PPKI dimulai, Moh Hatta meminta Ki
Bagus Hadikusumo,K.H. Wachid Hasjim,Mr.Kasman Singodimedjo dan Mr. Teuku
Mohammad Hassan untuk membahas kembali piagam Jakarta, khususnya mengenai kalimat
“ketuhanan dengan kewajiban menjalani syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya.” dalam
sidang PPKI tersebut, Moh Hatta menyatakan, bahwa masyarakat Indonesia timur
mengusulkan untuk menghilangkan tujuh kata dari piagam Jakarta yaitu” dengan kewajiban
menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya.”
Usulan perubahan tersebut disampaikan dengan alasan wakil-wakil protestan dan Katolik,
dari bagian Indonesia timur keberatan dengan kalimat tersebut. Walaupun bunyi kalimat
tersebut hanya berkaitan dengan rakyat yang beragama Islam, namun sebagai ketetapannya
dalam undang-undang dasar, dirasakan sebagai diskriminasi terhadap golongan minoritas.
Akhirnya dapat yang dipimpin oleh bung Hatta ini dalam waktu 15 menit berhasil mencapai
kata sepakat untuk merubah kalimat itu menjadi “ketuhanan yang maha esa.” pada tanggal
22 Agustus 1945 PPKI mengadakan rapat dengan agenda utama membicarakan “komite
Nasional Indonesia pusat (KNIP).” KNIP merupakan badan pembantu presiden yang
keanggotaannya terdiri dari pemuka-pemuka masyarakat dari berbagai golongan dan
daerah-daerah termasuk mantan anggota PPKI sehingga jumlahnya mencapai 137 orang.
2. Perubahan otoritas KNIP dan lembaga kepresidenan
kebanyakan negara-negara yang baru merdeka memilih bentuk pemerintahan bentuk
pemerintahan ini dianggap lebih baik daripada sistem kerajaan. denganmu cinta negara-
negara merdeka berarti berakhirnya sistem pemerintahan kerajaan.
Susunan kementerian pertama yang berhasil disusun sesuai dengan ketentuan UUD 1945
ditetapkan pada tanggal 2 September 1945 yang dipimpin sekaligus oleh Presiden Soekarno.
Dalam kabinet presidensil ini presiden berperan sebagai pemimpin kabinet dan kabinet
bertanggung jawab kepada presiden.
Tangan kiri dalam KNIP menyebabkan usia kabinet ini tidak berlangsung lama, tanggal 2
September 1945 sampai dengan 14 November 1945. Sejak tanggal 14 November 1945
sistem pemerintahan Indonesia berubah menjadi sistem kabinet parlementer dengan
perdana menteri pertamanya “Sutan Sjahrir.”
3. Maklumat pemerintahan nomor 10 tanggal 6 Oktober 1945
pada sidang KNIP pada tanggal 29 agustus 1945 di gedung kesenian, pasar baru, Jakarta,
presiden menyatakan bahwa sebelumnya terbentuknya MPR dan DPR, kekuasaan legislatif
berada ditangan presiden.
Bulan Oktober 1945 “kelompok kiri (sosialis)” di dalam KNIP di bawah pimpinan Sutan Sjahrir
telah berhasil menyusun kekuatan dan mendorong dibentuknya Badan Pekerja Komite
Nasional Indonesia (BP-KNIP). Langkah berikut ini kelompok sosialis ini adalah mendorong
terbentuknya kabinet parlementer. Sebagai langkah awal dari pembentukan pemerintahan
parlementer adalah mengubah fungsi KNIP dari hanya sekedar badan penasehat presiden
menjadi bagian legislatif dan sebenarnya. Tujuan itu mereka mengumpulkan dukungan 50
buat tanda tangan dari 150 anggotanya pada tanggal 7 Oktober 1945.
Petisi yang dihasilkan diserahkan kepada presiden Soekarno
Alasan yang diajukan oleh anggota KNIP khususnya di golongan, untuk memperkuat usulan
tersebut, yakni sebagai berikut
a. Adanya kesan politik bahwa kekuasaan presiden terlalu besar sehingga dikawatirkan
menjadi pemerintahan yang bersifat diktator
b. Adanya propaganda Belanda melalui NICA yang menyiarkan isu politik, bahwa
pemerintahan RI adalah pemerintahan yang bersifat fasis, yang menganut sistem
pemerintahan Jepang sebelum perang dunia ke-2. Oleh karena itu Belanda mengajukan
kepada dunia internasional yang tidak mengakui kedaulatan RI
c. Untuk menunjukkan kepada dunia internasional khususnya baik sekutu bahwa Indonesia
yang baru merdeka adalah demokratis, bukan negara fasis buatan Jepang.
4. Maklumat pemerintahan tanggal 3 November 1945
pada tanggal 30 Oktober 1945 BP KNIP mengusulkan kepada pemerintahan agar
memberikan kesempatan kepada rakyat seluas-luasnya untuk mendirikan partai-partai
politik sebagai sarana penyaluran berbagai aspirasi dan paham yang berkembang di
masyarakat.
5. Maklumat pemerintahan tanggal 14 November 1945
Beberapa tokoh seperti Supeno, Sukarni, Ir sakirman dan Mangun Sarkoro bersama anggota
KNIP lainnya, sudah mempunyai rencana untuk moga sistem pemerintahan “presidentil” itu
menjadi sistem “parlementer”. Dengan sistem parlementer maka para kabinet bertanggung
jawab langsung kepada KNIP dengan kekuasaan legislatif yang sebenarnya. Untuk itu mereka
merencanakan untuk mengajukan foto tidak percaya kepada kabinet yang ada dengan
tujuan menjatuhkan kabinet tersebut. Kemudian mereka akan Sutan Sjahrir menjadi
perdana menteri dan formatur kabinet yang baru.

Anda mungkin juga menyukai