Anda di halaman 1dari 4

B.

Memahami Jaminan Perlindungan Hak dan Kewajiban Asasi Manusia


dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
1. Hak Asasi Manusia sesuai Nilai-Nilai Pancasila
Proklamasi kemerdekaan bangsa Indonesia merupakan momentum untuk meletakkan
dasar hukum dan melindungi HAM bagi rakyat Indonesia. Pancasila memberikan landasan
hukum bagi pelaksanaan HAM di Indonesia. Pelaksanaan hak asasi manusia di Indonesia
ditekankan pada keseimbangan antara hak dan kewajiban.
Keseimbangan antara hak dan kewajiban mengandung arti bahwa di samping menuntut
dan melaksanakan hak, kita harus juga mengutamakan kewajiban. Seperti contoh kalian
sebagai warga negara memiliki hak untuk sekolah, namun kalian juga memiliki kewajiban
untuk menaati aturan sekolah.
Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dijadikan landasan hukum dan arah
dalam pelaksanaan dan penegakan HAM. Pancasila menjamin pelaksanaan keseimbangan
antara hak asasi dan kewajiban.

2. Jaminan Perlindungan Hak dan Kewajiban Asasi Manusia sesuai UUD Negara
Republik Tahun 1945
a. Hak dan Kewajiban Asasi Manusia dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun
1945
Pemikiran para pendiri negara dituangkan dalam Pembukaan dan Batang Tubuh
UUD 1945. Pembukaan UUD 1945 secara tegas telah memuat pengakuan hak asasi
manusia. Secara lebih jelas kandungan HAM dalam Pembukaan UUD 1945 diuraikan
berikut ini :

Pembukaan UUD 1945 Penjelasan


Alinea Pertama, Alinea pertama UUD 1945 memberikan
Dalam alinea pertama Pembukaan UUD jaminan universal bahwa kemerdekaan dan
1945 dimuat pernyataan “kemerdekaan itu kebebasan adalah hak segala bangsa.
adalah hak segala bangsa dan oleh sebab Pernyataan inilah yang kemudian
itu maka penjajahan di atas dunia harus mengilhami bangsa Indonesia untuk aktif
dihapuskan karena tidak sesuai dengan dalam memperjuangkan kemerdekaan bagi
peri kemanusiaan dan peri keadilan”. bangsabangsa terjajah di seluruh dunia.
Alinea Kedua, Alinea kedua Pembukaan UUD 1945
Dalam alinea kedua merupakan penjabaran mengandung pengertian bahwa setelah
pernyataan Proklamasi kemerdekaan bangsa Indonesia merdeka maka rakyat
bangsa Indonesia. Alinea kedua memuat Indonesia dijamin dan diwujudkan hak
pernyataan “menghantarkan rakyat politik dan hak ekonomi atau hak
Indonesia ke depan pintu gerbang kesejahteraannya. Hak politik termuat
kemerdekaan Indonesia yang merdeka, dalam pernyataan bersatu dan berdaulat
bersatu, berdaulat, adil dan makmur”. dan hak ekonomi yaitu terwujudnya
masyarakat adil dan makmur
Alinea Ketiga, Alinea ketiga Pembukaan UUD 1945
Dalam Alinea ke tiga termuat kalimat mengandung pengertian bahwa hak-hak
“Atas berkat rahmat Allah Yang Maha yang telah bangsa Indonesia dapatkan
kuasa dan dengan didorongkan oleh yaitu kemerdekaan dan berbagai hak yang
keinginan luhur, supaya berkehidupan melekat didalamnya, adalah tidak hanya
kebangsaan yang bebas, maka rakyat hasil perjuangan manusia semata
Indonesia menyatakan dengan ini melainkan anugerah Tuhan Yang Maha
kemerdekaannya”. Esa. Pernyataan tersebut akan
menimbulkan kesadaran ketuhanan,
sebagai penyeimbang dari nilainilai
keduniaan semata.
Alinea Keempat, Tujuan negara yang terkandung dalam
Dalam alinea ke empat dimuat tentang alinea keempat Pembukaan UUD 1945,
Tujuan Negara dan dasar Negara. Tujuan didalamnya mengandung berbagai hak
Negara ada empat, yaitu “melindungi seperti hak perlindungan keamanan dan
segenap bangsa Indonesia dan seluruh perlindungan hukum, hak ekonomi, dan
tumpah darah Indonesia, Memajukan hak sosial-budaya. Serta hak kemerdekaan
kesejahteraan umum, Mencerdaskan dan keamanan bagi seluruh dunia. Yang
kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan dimaksud dasar negara dalam alinea
ketertiban dunia berdasarkan keempat tersebut adalah dasar negara
kemerdekaan, perdamaian abadi dan Pancasila.
keadilan sosial”.

b. Ketetapan MPR Nomor XVII/MPR/1998 tentang Hak Asasi Manusia


Ditetapkan oleh MPR pada tanggal 13 November 1998. Ketetapan ini terdiri dari
pembukaan, 10 bab, 44 pasal yang mengatur bagaimana hak asasi manusia harus
dilindungi dan ditegakkan. Hak asasi manusia yang tercantum dalam ketetapan tersebut
adalah :
1) Hak untuk hidup
2) Hak berkeluarga dan melanjutkan keturunan
3) Hak keadilan
4) Hak kemerdekaan
5) Hak atas kebebasan informasi
6) Hak keamanan
7) Hak kesejahteraan
8) Kewajiban
9) Perlindungan dan pemajuan

c. UU No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia


Sebagai penjabaran lebih lanjut terhadap hak asasi manusia. DPR menetapkan
Jaminan HAM dalam UU No. 39 Tahun 1999. Undang-Undang tentang HAM tersebut
terdiri atas XI bab dan 106 pasal. Jaminan HAM dalam UU No. 39 Tahun 1999, secara
garis besar meliputi :
1) Pasal 9: Hak untuk hidup, seperti hak mempertahankan hidup, memperoleh
kesejahteraan lahir dan batin, memperoleh lingkungan hidup yang baik dan sehat
2) Pasal 10: Hak berkeluarga dan melanjutkan keturunan, seperti hak memiliki
keturunan melalui perkawinan yang sah
3) Pasal 11-16: Hak mengembangkan diri, seperti hak pemenuhan kebutuhan dasar,
meningkatkan kualitas hidup, memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan
teknologi, memperoleh informasi dan melakukan pekerjaan social
4) Pasal 17-19: Hak memperoleh keadilan, seperti hak memperoleh kepastian hukum
dan hak persamaan di depan hokum
5) Pasal 20-27: Hak atas kebebasan pribadi, seperti hak memeluk agama, keyakinan
politik, memilih status kewarganegaraan, berpendapat, mendirikan parpol, dan bebas
bergerak dan bertempat tinggal
6) Pasal 28-35: Hak atas rasa aman, seperti hak memperoleh suaka politik,
perlindungan terhadap ancaman ketakutan, perlindungan terhadap penyiksaan,
penghilangan dengan paksaan dan penghilangan nyawa
7) Pasal 36-42: Hak atas kesejahteraan, seperti hak milik pribadi, memperoleh
pekerjaan yang layak, kehidupan yang layak, dan jaminan social
8) Pasal 43-44: Hak turut serta dalam pemerintahan, seperti hak memilih dan dipilih
dalam pemilu, partisipasi langsung dan tidak langsung, diangkat dalam jabatan
pemerintah dan mengajukan usul kepada pemerintah
9) Pasal 45-51: Hak wanita, yaitu tidak ada diskriminasi/hak yang sama antara pria dan
wanita dalam bidang politik, pekerjaan, status kewarganegaraan, keluarga/
perkawinan
10) Pasal 52-60: Hak anak, yaitu seperti hak anak untuk mendapatkan perlindungan
orang tua, keluarga, masyarakat dan negara. Hak beribadah menurut agamanya,
berekspresi, perlakuan khusus bagi anak cacat, perlindungan dari eksploitasi
ekonomi, pekerjaan, pelecehan seksual, perdagangan anak dan penyalahgunaan
narkotika.

Untuk menegakkan HAM, Pasal 69 ayat (2) UU No. 39 Tahun 1999 menyatakan
“Setiap hak asasi manusia seseorang menimbulkan kewajiban asasi dan tanggung jawab
untuk menghormati hak asasi orang lain secara timbal balik serta menjadi tugas
pemerintah untuk menghormati, melindungi, menegakkan dan memajukkannya”. Oleh
karenanya seluruh warga negara tidak terkecuali pemerintah wajib menghormati hak
asasi orang lain, dengan menjungjung hukum, moral, etika dan tata tertib kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Anda mungkin juga menyukai