Anda di halaman 1dari 19

MENGEJAR CINTA SUCI SEORANG WANITA

RESENSI

DISUSUN OLEH

INDAH MAYASARI

201621007

DOSEN PENGAMPU

HJ. DIAH MARTANTI, M.Pd

UNIVERSITAS KALTARA TANJUNG SELOR

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

JURUSAN MATEMATIKA

2016
MENGEJAR CINTA SUCI SEORANG WANITA

1.IDENTITAS BUKU

Judul Novel : Cinta Suci Zahrana

Penulis : Habiburrahman El Shirazy

Penerbit : Ihwah Publishing House

Cetakan : Pertama

Tahun penerbit : Desember 2011

Tebal Buku : 284 Halaman

Ukuran : 21,5 x 13 cm

Harga : Rp.55.000;

Cover buku : Keindahan tembok raksasa cina di lihat dari salah satu Jendela
bangunan yang berwarna kecoklatan.

2. PENDAHULUAN

Habiburrahman El Shirazy lahir di Semarang Jawa Tengah 30 September 1976.Ia


adalah Novelis No 1 di Indonesia (dinobatkan oleh insani Universitas Diponogoro
Semarang Tahun 2008).Sastrawan terkemuka Indonesia ini juga ditahbiskan oleh
harian Republika sebagai tokoh perubahan indonesia 2007.Sarjana universitas Al
Azhar,kairo mesir ini,selain dikenal sebagai Novelis juga dikenal sebagai
Sutradara,Da’I,dan penyair.Kan Abik yang banyak kalangan dijuluki “Penulis
Bertangan Emas’’ telah diganjar banyak penghargaan bergengsi tingkat Nasional
maupun Asia Tenggara diantaranya Pena Award 2005,The Most Favorit Book
2005,Republika Award 2008,Undip Award,Penghargaan dari Menpora,Penghargaan
Sastra Nusantara,Paramadina Award 2009, Penghargaan Penulis Skenario
Terbaik/Terpuji.
3. SINOPSIS
Dewi Zahrana seorang putri pasangan Bapak Munajib dan Bu Nuriyah tumbuh
menjadi gadis yang pintar. Bersemangat tinggi mengejar prestasi akademik. Di
sekolah ia selalu menjadi juara
1. Kuliah jurusan arsitektur dan teknik sipil di Universitas Gadjah Mada lulus dengan
predikat cum laude bahkan menjadi lulusan terbaik. Ia ditawari menjadi dosen di
UGM. Sayang ia tak diizinkan orangtuanya. Akhirnya ia mengajar di Universitas
mangunkarsa Semarang. Karena tuntunan akademik akhirnya ia memutuskan
melanjutkan S2 di institut Teknologi Bandung (ITB) bidang Arsitektur. Ia kembali
lulus dengan predikat lulusan terbaik.
Satu hal mengganjal. Ia belum menikah usianya telah mencapai 34 tahun. Hal itu
lah yang dicemaskan orang tuanya. Sebenarnya sedari dulu banyak yang melamarnya.
Namun Zahrana selalu menolak dengan alasan ingin konsentrasi di bidang akademik.
Kini diusianya yang menjelang dewasa ia menginsyafi kesalahannya.. ketika ia
memperoleh penghargaan dari universitas. Terkemuka di China kedua orang tuanya
dingin-dingin saja. Itu sengaja mereka lakukan agar Zahrana segera menikah
Zahrana memutuskan untuk berikhtiar mencari pendamping. Ia selalu berkonsultasi
dengan Lina, Sahabatnya. Sayang mentok. Usia 34 tahun memang bukan usia muda,
bisa dibilang perawan tua. Sebentar lagi usia produktif berakhir. Suatu saat Pak
Sukarman, dekan fakultas teknik melamar Zahrana. Kedua orang tua Zahrana setuju-
setuju saja menyerahkan keputusan sepenuhnya pada Zahrana. Zahrana menolak, ia
kenal betul siapa Pak Sukarman yang suka berbuat amoral ketika lamarannya ditolak.
Pak sukarman geram minta ampun dan siap memberi pembalasan pada Zahrana
Zahrana Akhirnya memutuskan mengundrukan diri dari Universitas Mangunkarsa
kemudian mengajar di sebuah SMK yang masih bernaung dibawah pesantren.
Selanjutnya ia meminta bantuan Bu Nyai di pesantren itu mencarikan jodoh untuknya.
Bu Nyai menyanggupi, ia memilihkan Rahmat si tukang kerupuk duda 29 tahun
sebagai Calon suami. Zahrana cocok, ia tak mempermasalahkan status dan kondisi
Rahmat yang hanya lulusan Madrasah Aliyah
Hari pernikahan telah ditentukan. Kedua keluarga bersiap-siap. Zahrana dilingkupi
kebahagiaan terahmat. Hari itu ia akan menikah. Namun nahas, hari bahagia berubah
kelam. Rahmat, sang Calon pengantin mengalami kecelakaan. Tertabrak kereta api,
Zahrana sekeluarga schok berat. Begitu sendu, Ayahnya meninggal terkena serangan
jantung
Waktu merembes cepat, hingga suatu hari Bu Zulaikha menyampaikan maksudnya
melamar Zahrana untuk puteranya, Hasan. Hasan adalah mantan mahasiswa Zahrana.
Awalnya Zahrana meragukan kenyataan itu. Tapi ibu Zulaikha meyakinkan kebenaran
itu.
Akhirnya, malam itu, selepas tarawih mereka menikah. Mereka larut dalam suka
cita Zahrana kini bersuami. Mereka berdua berencana melanjutkan studi ke China.
Kini cinta Zahrana bertaut indah pada Hasan. Mantan mahasiswanya sendiri
Dewi zahrana sebagai sosok gadis ambisius dan memiliki talenta luar biasa
dalam bidang akademik. Ia terlahir dari keluarga biasa-biasa, ayah seorang PNS
golongan rendah dikelurahan. Zahrana berhasil menyelesaikan S1 di fakultas teknik
UGM Jogjakarta dan S2 di ITB
Nama zahrana mendunia karena karya tulisnya dimuat di jurnal ilmiah RMIT
Melbourne. Dari karya tulis itu, zahrana meraih penghargaan dari Thinghua
University sebuah universitas ternama di China. Ia pun terbang ke negeri tirai bambu
untuk menyampaikan orasi ilmiah. Di hadapan puluhan professor arsitek kelas dunia,
ia memaparkan arsitektur bertema budaya. Yang ia tawarkan arsitektur model kerjaan
Jawa-Islam dahulu kala. Dari Thinghua University Zahrana mendapat tawaran
beasiswa untuk studi S3 di samping mendapat tawaran pengerjaan sebuah proyek
besar
Namun zahrana tidak hidup sendiri. Di tengah kesuksesan prestasi
akademiknya, ia malah menjadi bahan kecemasan kedua orangtuanya. Kecemasan itu
lantaran zahrana belum juga menikah di usianya yang memasuki kepala tiga. Sudah
banyak laki-laki yang meminangnya, namun Zahrana menolaknya dengan halus
Disinilah konflik batin Zahrana mulai timbul, antara menuruti keinginan orang
tua atau mengejar cita-cita. Sebenarnya Zahrana sudah mengalah.ia tak menerima
tawaran jadi dosen di UGM. Alasannya karena orang tuanya yang tinggal disemarang
tidak mau jauh. Zahrana pun memilih mengajar di sebuah universitas di semarang. Ia
tetap bisa tinggal bersama orang tuanya hingga ia tidak mengambil tawaran beasiswa
S3 di negeri china
Meski tak otoriter, kedua orang tua Zahrana berharap anak satu-satu nya itu
segera menikah dan memiliki keturunan. Sebagai orang tua yang sudah renta,
khawatir semasa hidupnya tidak sempat menyaksikan Zahrana bersuami dan
menimang cucu. Apalagi bila melihat anak-anak tetangga seusia Zahrana, mereka
sudah memiliki anak bahkan dua bahkan tiga
Sebenarnya dalam jiwa perempuan Zahrana, bukan tidak menghiraukan
keinginan berumah tangga. Tetapi logika analitisnya selalu berargumen, menikah
hanya menunda-nunda sukses bahkan bisa menghalanginya.
Puncak konflik batin Zahrana ketika dilamar oleh seorang duda yang notabene
atasannya sendiri. Ia dilamar dekannya, begitu kembali dari Thinghua University
sehabis menerima penghargaan. Dengan tegas, Zahrana tidak menerima lamaran
atasannya itu meski orang tuanya kecewa. Alasan Zahrana semata-mata persoalan
moral atasannya yang terkenal suka meminta setoran kepada mahasiswa bila ingin
nilai bagus bahkan suka bermain cinta dengan mahasiswanya sendiri. Di samping
alasan moral, Zahrana tak mungkin menerima lamaran atasannya yang berusia kepala
lima
Akibat menolak lamaran itu, Zahrana akan dipecat secara tidak homat. Tetapi
Zahrana mendahului mengajukan pengunduran diri. Ia benar-benar hengkang dari
kampus itu da memilih mengajar disebuah sekolah kejuruan teknik
Pasca lamaran, Zahrana sadar, ia harus cepat-cepat bersuami. Hati Zahrana
berargumen lain, bisa saja dirinya melanjutkan cita-cita didunia akademik meski
sudah bersuami. Ia pun minta saran kepada pimpinan pondok pesantren yang masih
saudara jauh teman akrabnya. Oleh pimpinan pondok pesantren Zahrana di
pertemukan seorang pemuda yang dari sisi pekerjaan kurang prestisius. Pemuda itu
pedagang kerupuk keliling dan Zahrana merasa cocok. Ia bertekad mengabdikan
hidupnya kepada Allah melalui ibadah dalam rumah tangga
Kedua belah keluarga menyiapkan pesta pernikahan sederhana. Zahrana
menyiapkan gaun pengantin. Bahagia sekali hati Zahrana. Ia meyakinkan diri tak
lama lagi akan bersuami yang salih, ia membayangkan esok hari kisah penantian ini
akan segera berganti
Namun bayangan itu sirna seketika saat menerima kabar calon suaminya
meninggal, tertabrak kereta api yang tak jauh dari perkampungan. Saat itu pula
Zahrana merasa sudah mati. Bayangan indah kini berganti dengan kabut tebal yang
dipenuhi bunga kematian. Langitpun runtuh dan serasa menindihnya. Zahrana pingsan
beberapa kali hingga dilarikan kerumah sakit. Beruntung Zahrana masih kuat
melanjutkan hidup
Beberapa hari pascar tragedi, ia hanya di rumah sambil menekuri diri.
Sahabat-sahabat dan kerabatnya banyak yang berdatangan untuk sekedar
mengucapkan duka cita termasuk teman-teman atasannya dikampus dulu mengajar
Salah seorang penjenguk, dokter perempuan yang sempat mengobatinya
dirumah sakit. Perempuan itu ternyata ibunya mahasiswa bernama hasan yang
skripsinya sempat dia bombing. Rupanya kedatangan ibu dokter ini sekaligus
mengobati luka cinta Zahrana
Ibu dokter ternyata mengabarkan, anaknya Hasan, berniat menikahinya.
Betapa kaget dan bahagianya Zahrana. Seolah tak percaya dengan nasibnya yang
bergitu bergelombang. Meski ragu menerima lamaran itu, Zahrana menyampaikan
satu syarat, ia minta agar pernikahannya nanti malam setelah shalat tarawih. Ia sangat
trauma dengan tragedi yang menimpa satu malam menjelang pernikahannya dulu.
Setelah dialog cukup panjang, tawaran itu itu diterima ibu dokter. Tepat jam tujuh
malam, mereka melangsungkan pernikahan suci di masjid yang disaksikan para
jamaah shalat tarawih. Malam pertama bulan Ramadhan yang indah menandakan
berakhirnya penderitaan Zahrana. Ia menyempurnakan hidupnya dengan
mencurahkan cinta sucinya

Dewi zahrana adalah tokoh utama dalam novel ini, merupakan seorang wanita yang
senang dengan ilmu pengetahuan, sehingga ia tidak pernah merencanakan tentang
masa depannya sebagai seorang wanita yang harus menikah dan memiliki anak. Ia
selalu bergulat dengan buku, tulisan-tulisan dan meraih prestasi dalam bidang
akademik. Sehingga ia selalu mendapatkan penghargaan-penghargaan. Akan tetapi
penghargaan-penghargaan dan kebanggaan yang didapat dari orang sekitarnya tidak
serta merta membuat kedua orang tuanya ikut antusias atau merespon dengan baik
melihat putrinya dewi zahrana menjadi bintang prestasi karena diraihnya. Hal ini
terjadi karena kedua orang tuanya, menginginkan zahrana cepat menikah dan
memberikan cucu pada usia senjanya, terlebih zahrana sudah memasuki usia yang
tidak produktif lagi, bahkan banyak yang mengatakannya sebagai perawan tua. Orang
tuanya sudah tidak menginginkan anaknya terus-terusan bersenang dengan
penghargaan itu sehingga melupakan prestasinya dalam membina rumah tangga
Dalam novel ini, terlihat konflik batin yang di alami zahrana dalam
menghadapi kemauan orangtuanya untuk segera menikah dan memiliki anak atau
lebih memilih perempuan yang jauh lebih muda. Setiap kesulitan dan permasalahan
nya yang dihadapinya selalu ia ceritakan kepada sahabatnya nina. Setelah
menceritakan permasalahannya maka ia akan merasa lebih tenang
Dalam konflik batin yang ia alami, dan permasalahan yang datang kepadanya
ia selalu bisa mengatasinya, salah satu nya ialah ketika dilamar oleh pak karman
dekan fakultas teknik tempatnya mengajar, ia mengetahui bahwa pak karman
memiliki moralitas dan akhlak yang tidak baik, hal ini ia ketahui dari mahasiswa
maupun orang yang pernah memergokinya di salah satu cafe dengan nahasiswinya,
selain itu saat ia sudah melakukan acara persiapan pernikahan dengan rahmad yang
sebelumnya setelah menolak lamaran dari orang-orang yang tidak cocok dihatinya,
calon suaminya meninggal ditabrak kereta api, dan dua hari setelah calon suaminya
meninggal kemudian ayahny. Namun pada akhirnya semua permasalahan yang ia
hadapi dengan tabah, sabar dan ikhlas di balas oleh Allah dengan sebaik-baiknya.
Akhirnya ia menemukan jodohnya yaitu salah satu mahasiswanya yang bernama
hasan, usianya dengan zahrana hanya terpaut 4 tahun. Hasan adalah sosok laki-laki
yang memiliki perangai dan akhlak yang baik, serta pemuda yang soleh, atas dasar
itulah zahrana mau di persunting oleh mahasiswa nya itu yang saat ini sudah
mendaftar S2 di USM( Universitas sains Malaysia) dan ia menjadi pendamping dan
suami yang setia dan menerima nya dengan penuh kasih sayang
Dewi Zahrana adalah sosok seorang gadis yang sukses dengan pendidikannya.Banyak
prestasi yang telah diraihnya. Ia lulus sarjana Arsitektur di Universitas Gajah Mada
(UGM) dengan predikat mahasiswa terbaik. Dua bulan setelah wisuda ia ditawari
untuk mengajar sebagai asisten dosen di UGM dan akan diproyeksikan untuk kuliah
S2 di Belanda.Namun tawaran itu harus ia tolak karena mempertimbangkan kondisi
orang tuanya yang sudah tua dan renta yang tak bisa ia tinggalkan jauh
darinya.Karena prestasi yang banyak diraihnya,akhirnya ia diterima sebagai dosen di
fakultas teknik Universitas Mangunkrasa.
Ia menulis banyak artikel tentang arsitektur. Artikel yang ia tulis di jurnal
ilmiah yang diterbitkan oleh RMIT Mellbourne, Australia mendapat apresiasi luar
biasa dari para Arsitektur dunia. Dan puncaknya  ia  diundang ke Beijing untuk diberi
penghargaan level internasional oleh school of architecture, Tsinghua University. Di
Asia tenggara katanya ialah yang pertama kali meraihnya. Ia tak hanya mengangkat
martabat keluarganya tetapi juga bangsa dan negara.
Namun kedua orang tuanya sudah kenyang dengan penghargaan yang diraihnya.
Kini mereka sudah tak membutuhkanya lagi. Yang mereka butuhkan adalah melihat
Zahrana menikah dan menimang cucu yang akan menemani mereka di masa tuanya.
Ketika kuliah S1 zahrana sempat ditawari Lina untuk menikah dengan Mas Andi
yang kini menjadi suaminya, namun Zahrana menolaknya, setelah menolak mas Andi
Zahrana kembali menolak Mas Gugun kaka temanya yang sudah sejak lama
menyimpan perasaan pada Zahrana.
Setahun setelah menjadi dosen di Mangunkarsa ia ditawari menikah oleh kedua
orang tuanya dengan seorang lurah yang berminat untuk melamarnya, namun ia tolak
juga karena bertepatan dengan ia mendapatakan besiswa dari Dikti untuk kuliah S2 di
ITB, jika ia menikah ia khawatir kuliahnya terganggu.
Ia mulai memahami keinginan orang tuanya untuk menikah yang sebenarnya ia
pun menginginkannya, namun Zahrana berfikir pemuda mana yang mau menikahinya
diumurnya yang sudah mencapai tiga puluh empat tahun. Namun Lina meyakinkanya
dan berjanji untuk membantunya menemukanya dengan jodohnya.
Pak Sukarman,Dekan di Fakultas tempatnya bekerja ternyata sudah lama
memperhatikanya dan jatuh cinta padanya,ia bermaksud untuk melamarnya.Namun
lamaran itu ia tolak karena ia tak dapat menerima perilakunya yang amoral.
Dikalangan kampus sudah terkenal bahwa ia sering jowal-jawil mahasiswinya tetapi
ia menganggapnya hanya guyon.bahkan satpam ditempanya bekerja itu pernah
memergokinya sedang digerebek bersama perempuan tidak jelas di sebuah hotel,
namun ia tidak diproses secara hukum karena ia membayar polisi dan semua orang
yang menggerebeknya.
Karena penolakanya kepada Pak Sukarman ia memutuskan untuk mengundurkan
diri dari pekerjaanya. Namun setelah kejadian itu ia sering mendapatkan teror-teror
keji yang masuk lewat HP nya. Tak lama kemudian ia diterima menjadi pengajar di
STM Al-Fatah Mranggen.
Pada suatu malam ketika ia membuka emailnya Zahrana menerima sebuah email
yang judulnya “Sebuah Tawaran jika Berkenan”. Ternyata itu adalah email dari Pak
Didik yang isinya memintanya untuk menjadi isteri keduanya. Tubuhnya bergetar, ia
tak tahu apa yang sedang dirasakanya, matanya berkaca-kaca.ia merasakan betapa tak
mudanya menjadi seorang gadis yang terlambat menikah dan betapa susahnya
menjadi wanita.
Esoknya ia nekat membawa Lina untuk menemui Bu Nyai, barangkali Bu Nyai
bisa memberikan solusi atas masalah yang sedang dihadapinya. Zahrana hanya ingin
menikah dengan lelaki yang sholeh, tak peduli dengan statusnya, pekerjaanya,
ataupun lulusan apa. Bu Nyai menawarkan pada Zahrana seorang santri yang
diandalkan Pak Kiyai. ia seorang duda tak beranak karena istrinya meninggal dan dia
adalah seorang pedagang kerupuk, namanya Ramad. Bu Nyai bilang bahwa Zahrana
boleh melihat dulu calon suaminya, lelaki itu akan disuruh Bu Nyai untuk berdagang
disekitar perumahan Zahrana tanpa tahu  apa yang sebenarnya terjadi. Ternyata
penjual kerupuk itu masih muda dan tampan, otot lenganya yang kekar menjadi
pesona tersendiri. Zahrana setuju untuk menikah dengan lelaki itu.
Upacara pernikahan Zahrana esok akan di gelar, namun ternyata Allah
berkehendak lain. Bukan upacara pernikahan yang di gelar, melainkan upacara
penguburan calon suaminya. Di hari yang sama ayahnya meninggal menyusul calon
menantunya.
Zahrana sangat terpukul dengan kejadian ini, ia pingsan beberapa kali dan harus
dilarikan ke Rumah Sakit. Dokter yang merawat Zahrana ternyata adalah ibu dari
mahasiswanya yang bernama Hasan, namanya Zulaikha. Hasan adalah mahasiswa
yang ia bimbing skripsinya bahkan setelah ia tak menjadi dosen di Mangunkarsa ia
tetap selalu meminta pendapat tentang skripsinya pada Bu Zahrana. Hasan pun sering
mampir ke rumah Zahrana untuk meminta referensi untuk skripsinya itu. Zahrana
termasuk orang yang di dengar pendapatnya oleh Hasan.  
Pada suatu sore Bu Zulaikha datang ke rumahnya bermaksud untuk
menyampaikan lamaran Hasan kepadanya. Zahrana kaget dan tak percaya. Namun Bu
Zulaikha berusaha meyakinkan bahwa Hasan benar-benar serius dengannya dan ingin
menikahinya.
Masih dalam rasa tak percayanya Zahrana mengajukan syarat jika memang benar
Hasan serius padanya. Zahrana mengajukan syarat bahwa akad nikahnya hari itu juga
bakda sholat Tarawih. Syarat yang diajukannya itu bukan berarti ia meragukan
keseriusan Hasan, namun ia tak menginginkan hal-hal yang diluar kehendaknya
sebagai manusia terulang kembali. Hasan menyetujuinya. Malam itu juga mereka
menikah disaksikan jamaah solat Tarawih yang penuh dengan rasa Haru.
          Akhirnya Hasan dan zahrana menikah setelah bakda tarawih disaksikan oleh
banyak jama’ah tarawih dan malam itu adalah kebahagiaan rana yang selama ini
tertunda.Satu bulan telah berlalu,kemudian rana pergi ke china untuk mengambil
beasiswa di Fudan University melanjutkan S3 bersama suaminya. Akhirnya Hasan
dan Rana menikmati kebahagiaan dan melanjutkan Pendidikanya di china,lalu mereka
hidup bahagia.
4. UNSUR-UNSUR INTRINSIK

4.1. Tema

Tema merupakan persoalan utama yang diungkapkan oleh pengarang dalam


sesebuah karya kesusteraan seperti cerpen atau novel.  Tema yang diangkat dalam
novel ini masih sama dengan novel-novel kang Abik sebelumnya yaitu
menceritakan tentang kisah percintaan, bagaimana kehidupan seorang gadis
dalam menemukan jodohnya.
Kutipan”… ketika zahrana bertemu dengan seorang lelaki yang
bernama Hasan dan menjalin hubungan dengannya hingga menikah dengan
laki-laki yang bernama hasan itu (Habiburrahman:2011,240)
Dari kutipan diatas kita dapat melihat meskipun zahrana seorang gadis
yang sibuk dengan karirnya tetapi akhirnya dia menikah dengan laki-laki
pilihannya.

4.2. Amanat

Amanat merupakan ajaran moral atau pesan yang hendak disampaikan


pengarang kepada sipembaca melalui karya yang diciptakan itu.dalam kutipan
ini kita dapat mengetahui apa yang harus kita ketahui.

Kutipan”... “Ia mulai memahami keinginan orang tuanya untuk menikah


yang sebenarnya ia pun menginginkannya, namun Zahrana berfikir pemuda
mana yang mau menikahinya diumurnya yang sudah mencapai tiga puluh
empat tahun. Namun Lina meyakinkanya dan berjanji untuk membantunya
menemukanya dengan jodohnya(Habiburrahman:2011,106 ”.
Dari kutipan diatas kita harus ketahui bahwa kita tidak sekedar
mementingkan kehidupan dunianya,hanya mengejar gelar, popularitas, dan
harta. Namun lewat novel ini penulis ingin mengajak pembaca untuk jangan
menunda-nunda pernikahan sebagai salah satu bentuk ibadah dan
penyempurnanya agama, sebagai bekal untuk kehidupanya setelah mati.
4.3. Alur/Plot

Alur merupakan pola pengembangan cerita yang terbentuk oleh


hubungan sebab akibat. Novel ini memakai alur sorot balik(flash back),karena
dalam ceritanya terdapat kilas balik.Alur penulisan novel ini adalah maju
mundur. Pada bagian awal novel ini menceritakan tentang penghargaan yang
diraih Zahrana, selanjutnya pembaca di ajak untuk kembali ke masa lalu
zahrana tentang sekolah-sekolahnya dan penghargaan-penghargaan yang telah
diraih Zahrana. cerita selanjutnya berkisah tentang jalan cerita Zahrana dalam
menemukan jodohnya.
Kutipan”... Dewi Zahrana adalah sosok seorang gadis yang sukses
dengan pendidikannya.Banyak prestasi yang telah diraihnya. Ia lulus sarjana
Arsitektur di Universitas Gajah Mada (UGM) dengan predikat mahasiswa
terbaik. Ketika kuliah S1 zahrana sempat ditawari Lina untuk menikah dengan
Mas Andi yang kini menjadi suaminya, namun Zahrana menolaknya, setelah
menolak mas Andi Zahrana kembali menolak Mas Gugun kaka temanya yang
sudah sejak lama menyimpan perasaan pada Zahrana”.
(Habiburrahman:2011,19)
Kutipan diatan menceritakan masa depan zahrana yang menjadi wanita
karir yang sukses, tetapi setelah itu ia menceritakan masa lalunya yang dimana
dia selalu menolak setiap laki-laki yang melamarnya.

4.4. Penokohan
Penokohan adalah cara pengarang menggambarkan dan
mengembangkan karakter tokoh-tokoh dalam cerita.

1. Protagonis
adalah tokoh utama dalam novel yang dimunculkan untuk mengatasi
berbagai persoalan yang dihadapi dalam cerita.Zahrana adalah tokoh utama
dalam novel ini adalah orang yang pintar dan sering mendapatkan
penghargaan atas prestasi yang diraihnya. Dia selalu mementingkan kuliah dan
selalu menunda-nunda untuk menikah, terkadang egois dan mengabaikan
keinginan orang tuanya. terlihat pada kutipan berikut ini.
Kutipan”… “ayah dan ibunya menyarankan untuk menikah dan
menawari seorang lurah yang berniat melamarnya, namun itu bertepatan
dengan ia mendapatkan beasiswa dari Dikti  untuk melanjutkan S2 di ITB. Ia
tidak memilih untuk menikah dulu karena ia beralasan kalau menikah dulu
konsentrasinya bisa terganggu.” (Habiburrahman:2011,126)

Kutipan diatas menceritakan tentang orang tua yang mau


menjododhkan anak gadisnya tetapi anaknya menolak den gan alasan ingin
melanjutkan studinya.
2. Antagonis
Adalah tokoh yang melawan protagonis. Pak Karman adalah orang
amoral suka bermain dengan wanita lain, pendendam, kejam dan gelar yang
disandangnya hanya sebagai pemanis. Seperti pada ucapanya ketika Zahrana
menolak lamarannya ,
Kutipan”… “Kau benar-benar ingin mengajak bermain api denganku
Zahrana. Baik tunggu pembalasanku. Kau akan tahu akibanya
mempermainkan seorang Insinyur Haji Sukarman, Msc. Tunggu saja. Akan
kubuat kau menangis siang dan malamdan merasakan penyesalan yang tiada
berkesudahan”. (Habiburrahman:2011,187)
Kutipan diatas menceritakan tentang pembalasan yang akan
dilakukannya kepada zahrana,dan merasakan sebuah penyesalan karena sudah
menolak seorang insinyur.

3. Tritagonis
Adalah tokoh pendamai yaitu tokoh yang tidak memiliki sifat
protagonis dan antagonis. Lina adalah sahabat dekat Zahrana sejak SMA. Di
dalam novel dijelaskan bahwa Lina itu sahabat.

Kutipan”… “yang meneduhkan dikala gelisah, dekat dikala susah,


mengobati dikala sakit, dan mesra dikala bahagia”. Dengan melihat diaolog
antara Lina dan Rana kita akan lebih mengenal sosok Lina yang sangat
menyayangi sahabatnya. (Habiburrahman:2011,168)
Dari kutipan diatas zahrana mempunyai seorang sahabat yang selalu
ada disaat zahrana merasa senang atau merasa susah.karena seorang sahabat
sangat berarti baginya.
4.5. Perwatakan
Menggambarkan watak atau sifat tokoh cerita.

Dewi Zahrana : Cerdas

Zahrana adalah tokoh utama dalam novel ini adalah orang yang pintar
dan sering mendapatkan penghargaan atas prestasi yang diraihnya. Dia selalu
mementingkan kuliah dan selalu menunda-nunda untuk menikah, terkadang
egois dan mengabaikan keinginan orang tuanya. terlihat pada kutipan berikut
ini.
Kutipan”… “ayah dan ibunya menyarankan untuk menikah dan
menawari seorang lurah yang berniat melamarnya, namun itu bertepatan
dengan ia mendapatkan beasiswa dari Dikti  untuk melanjutkan S2 di ITB. Ia
tidak memilih untuk menikah dulu karena ia beralasan kalau menikah dulu
konsentrasinya bisa terganggu”(Habiburrahman:2011,126)
Kutipan diatas menceritakan tentang orang tua yang mau
menjododhkan anak gadisnya tetapi anaknya menolak dengan alasan ingin
melanjutkan studinya.
Kutipan diatas menceritakan tentang pembalasan yang akan
dilakukannya kepada zahrana,dan merasakan sebuah penyesalan karena sudah
menolak seorang insinyur.

Lina : Penyayang

Lina adalah sahabat dekat Zahrana sejak SMA. Di dalam novel


dijelaskan bahwa Lina itu sahabat.
Kutipan… “yang meneduhkan dikala gelisah, dekat dikala susah,
mengobati dikala sakit, dan mesra dikala bahagia”. Dengan melihat diaolog
antara Lina dan Rana kita akan lebih mengenal sosok Lina yang sangat
menyayangi sahabatnya. (Habiburrahman:2011,102)
Dari kutipan diatas zahrana mempunyai seorang sahabat yang selalu
ada disaat zahrana merasa senang atau merasa susah.karena seorang sahabat
sangat berarti baginya.

Pak Munajat : Sholeh

Ia adalah ayahnya Zahrana, wataknya agak keras, tegas  namun penuh


penyayang. Wataknya yang tegas dapat kita lihat pada kutipan
Kutipan”… “Alhamdulillah. Ikut senang. tapi lebih senang
seandainya di wisuda hafal Al-Quran” pada halaman Sembilan. Pak Munajat
adalah orang yang religius, “kamu dan tahu Nduk, Bapak mu itu kalau sudah
bedug denger suara Adzan ya urusanya langsung ke Musolla”.
(Habiburrahman.2011,114).
Kutipan ini adalah seorang ayah yang ingin anak tidak hanya tamat
belajar tetapi juga tamat dalam agam terutam dalam menghafal alqur-an.

4.6. Setting/Latar belakang

Merupakan tempat,waktu dan suasana terjadinya perbuatan tokoh atau


peristiwa yang terjadi dalam novel. Yang terkadang biasanya tidak disebutkan
secara jelas latar perbuatan tokoh tersebut.

Tempat  dalam novel ini adalah dibandara changi singapura.dapat kita


lihat dalam kutipan yang terdapat dibawah ini.

Kutipan... “Dari jendela ia bisa melihat pulau singapura semakin


dekat. terus menurunkan ketinggiannya.semakin lama semakin
rendah,semakin mendekat di bumi.Dan akhirnya pesawat SilkAir dari Solo itu
mendarat di bandara Changi.” (Habiburrahman:2011,34)
Tidak hanya disatu negara atau satu kota saja yang tetulis dalam novel
ini.ada beberapa kota lagi dalam novel ini.
Suasana dalam novel ini adalah suasana yang menyenangkan
Menegangkan dari kutipan berikut.

Kutipan.... “Ia menghela nafas sesaat.Ada sesuatu yang masih


mengganjal di dadanya.Ia akan menerima penghargaan yang bergengsi di
universitas ternama di Beijing.Ia seharusnya bahagia.Kedua orangtuanya
juga seharusnya bahagia.Tetapi kenapa justru rasa gamang yang ia rasa?.”
(Habiburrahman:2011,17)
Dari kutipan diatas kita dapat merasakan apa yang di rasakan oleh
pengarang karena ada hal yang menganjal dihatinya.

Waktu dalam novel diambil salah satunya di siang hari karena dari


kutipan ini terlihat jelas waktu yang tertulis dalam novel misalnya kutipan
berikut.

Kutipan”… “Gerimis terus turun.Ia melihat jam tangannya.Jam dua


siang.Ia mendesah menghela nafas dalam-dalam .Dua puluh menit lagi ia
akan masuk pesawat dan terbang ke Singapura,lalu ke Beijing,China.”
(Habiburrahman:2011,1)
Dari kutipan diatas waktu yang digunakan siang hari meskipun banyak
waktu lain dalam novel, karena untuk membuat yang membaca novel ini tidak
bosan denga waktu yang tidak berubah.

4.7. Sudut Pandang


Sudut pandang yang digunakan dalam novel ini adalah sudut pandang
orang ketiga, karena dalam novel ini pencerita tidak terfokus pada satu tokoh.
Tetapi tokoh-tokoh yang lainnya pun terlibat dari hal yang diceritakan dalam
novel ini.Terlihat dari penggunaan kata dia sebagai kata pengganti orang
ketiga.

Kutipan”… ia mendapatkan beasiswa dari Dikti  untuk melanjutkan


S2 di ITB. Ia tidak memilih untuk menikah dulu karena ia beralasan kalau
menikah dulu konsentrasinya bisa terganggu.” (Habiburrahman:2011;126)
Kutipan diatas menceritakan prestasi yang didapatkan oleh zahrana selama ia
mengikuti studi.

4.8. Gaya Bahasa


Gaya bahasa adalah susunan perkataan yang terjadi karena perasaan
yang timbul atau hidup dalam hati penulis, yang menimbulkan suatu perasaan
tertentu dalam hati pembaca. Bahasa yang digunakan tetap bahasa indonesia.

Kutipan”... ” Dewi Zahrana adalah sosok seorang gadis yang sukses


dengan pendidikannya.Banyak prestasi yang telah diraihnya. Ia lulus sarjana
Arsitektur di Universitas Gajah Mada (UGM) dengan predikat mahasiswa
terbaik. Dua bulan setelah wisuda ia ditawari untuk mengajar sebagai asisten
dosen di UGM dan akan diproyeksikan untuk kuliah S2 di Belanda”
(Habiburrahman:2011;2)

Kutipan diatas adalah seorang gadis yang suksen dengan prestasi yang
membuat kedua orang tuanya bangga kepadanya.

5. ISI RESENSI

1. Keunggulan Novel

Gaya bahasa puitis yang digunakan di beberapa bagian novel ini


menjadi salah satu daya tarik untuk membacanya, misalnya pada halaman
awal cerita, penulis menggunakan kata-kata.

Kutipan… “Mendung menggantung. Langit kelam. Gerimis perlahan


turun. Titik air membasahi tanah, rerumputan, genting juga landasan
terbang. Sebuah pesawat turun. Suaranya menderu. roda-rodanya menapak
dan mencekram landasan”.(Habiburrahman:2011,1)
 
Dari kutipan diatas cerita yang disampaikan dalam novel ini dekat
dengan kehidupan sehari-hari dan banyak dialami orang disekitar kita.
2. Kelemahan Novel

Alur pada novel ini tidak teratur, sehingga pembaca bingung untuk
memahami jalan cerita yang disampaikan penulis. Karena alur novel ini
menggunakan alur maju dan alur mundur.misalnya pada kutipan.

Kutipan”... Dewi Zahrana adalah sosok seorang gadis yang sukses


dengan pendidikannya.Banyak prestasi yang telah diraihnya. Ia lulus sarjana
Arsitektur di Universitas Gajah Mada (UGM) dengan predikat mahasiswa
terbaik. Ketika kuliah S1 zahrana sempat ditawari Lina untuk menikah
dengan Mas Andi yang kini menjadi suaminya, namun Zahrana menolaknya,
setelah menolak mas Andi Zahrana kembali menolak Mas Gugun kaka
temanya yang
sudah sejak lama menyimpan perasaan pada Zahrana”.
(Habiburrahman:2011;1.19)
Dari kutipan ini kita dapat melihat kekurangan dari novel ini dan
mengoreksi yang dianggap salah dan membingungkan.

6. PENUTUP/KESIMPULAN
Manfaat yang dapat kita ambil setelah membaca novel ini adalah
jangan terlalu memikirkan kuliah dan mengesampingkan ibadah. Sebenarnya
bisa saja kuliah sambil menikah, toh banyak juga pasangan yang sukses
dengan kuliahnya walaupun sudah menikah.
Lebih memperhatikan keinginan orang tua. Jangan sampai kita menjadi
anak yang durhaka karena kita tak mengetahui apa yang sebenarnya di
inginkan orang tua kita, dan jangan pula seperti Zahrana yang terlambat untuk
mewujudkan keinginan orang tuanya yang ingin melihatnya menikah karena
sang ayah meninggal sebelum sempat menyaksikan anaknya menikah.
Novel ini dapat dibaca oleh semua kalangan orang tua,remaja,dan anak-
anak karena cerita bisa menjadi inspirsi bagi pembaca karena novel ini
memberikan pesan yang bernilai pendidikan, seperti pidato yang disampaikan
Zahrana ketika menerima penghargaan di Beijing. Kita harus bisa menjaga
lingkungan kita dengan baik. Jika sudah terjadi global warming kita tidak bisa
menyalahkan lapisan ozon yang bolong. Pencegahan global warming bisa kita
cegah mulai dari bentuk bangunan yang kita buat. Dalam membangun rumah
perlu diperhatikan ekosistemnya. Desain rumah pun haruslah memilih yang
ramah lingkungan seperti disain bangunan zaman dulu. Pagar-pagar tidak
menggunakan bahan kimia seperti semen ataupun kayu mati, tetapi
menggunakan tanaman hidup.

Anda mungkin juga menyukai