Anda di halaman 1dari 6

NAMA : M.

Khilman Naufal

NO ABSEN : 15

KELAS : 9B

ANALISIS NOVEL KETIKA CINTA BERTASBIH

Sinopsis

Azzam adalah mahasiswa Kairo, berusia 28 tahun, anak pertama dari empat bersaudara dia berasal
dari Jawa Tengah. Dia merupakan mahasiswa yang sangat cerdas, sejak kecil dia selalu berprestasi,
prestasinya terus meningkat. Hingga lulus Madrasah Aliyah dia mendapat beasiswa ke Kairo. Setelah
satu tahun kuliah di Kairo, dia lulus dengan  mendapat predikat Jayyid Jiddan (Lulus dengan
Sempurna). Orang tuanya sangat bannga. Saking bangganya, ayah Azzam meminta ibu Azzam untuk
masak besar-besaran dan mengundang tetangga sebelah, kanan dan kiri untuk mengadakan syukuran
atas kelulusan Azzam.

Namun setelah satu tahun di Kairo, dia mendapat kabar buruk bahwa ayahnya meninggal karena
kecelakaan. Saat itulah prestasi Azzam mulai menurun. Sebagai anak pertama, dia harus
menggantikan posisi ayahnya sebagai kepala keluarga. Dia harus mampu membagi waktunya antara
kuliah dengan mencri nafkah untuk keluarganya di Kampung. Sejak itu Azzam mulai membuat tempe
dan bakso yang dia jual dikalangan KBRI di Kairo. Karena keahlian dan keuletannya dalam memsak,
dia menjadi populer dan dekat dengan staf KBRI.

Azzam sering mendapat job di KBRI Kairo. Karena itulah Azzam bertemu dengan seorang puteri
cantik anak dari Duta Besar, Pak Dubes. Elliana Pramesthi Alam. Eliana adalah lulusan EHESS
Perancis yang melanjutkan S-2 nya di American University in Cairo. Selain cerdas, Eliana juga
terkenal di kalangan mahasiswa karena kecantikannya. Segudang prestasi dan juga kecantikan Eliana
membuat Azzam menaruh hati pada Eliana. Tetapi Azzam urung menjalin hubungan lebih dekat
dengan Eliana, karena sifat dan kehidupannya yang sedikit bertolak belakang dengan Azzam, dan juga
karena nasihat dari Pak Ali, supir KBRI yang sangat dekat dengan keluarga Eliana.

Pak Ali menyarankan Azzam untuk tidak menjalin hubungan lebih dekat dengan Eliana, karena Pak
Ali tahu ada perempuan yang lebih baik untuk Azzam daripada Eliana. Azzam disarankan untuk
segera mengkhitbah (melamar) seorang mahasiswa cantik, berjilbab, anggun, dan sholehah, dan tak
kalah cerdasnya juga dengan Eliana. Dia bernama Anna Althafunnisa, putri seorang Kyai Pesantren
Daarul Quran bernama Kyai Luthfi Hakim. Mahasiswi S-1 dari Kuliyyatul Banaat di Alexandria dan
sedang mengambil S-2 di Kuliyyatul Banaat Al Azhar – Cairo, dia juga menguasai bahasa Inggris,
Arab dan Mandarin.

Mendengar saran Pak Ali, ada keinginan Azzam untuk menghkhitbah Anna walaupun ia belum
pernah bertemu atau melihat Anna. Karena tidak punya biaya untuk pulang ke Indonesia, Pak Ali
menyarankan supaya melamar lewat pamannya yang ada di Cairo, yaitu Ustadz Mujab, Azzam sudah
sangat mengenal ustadz itu. Isteri Ustadz Mujab adalah langganan tempe Azzam. Dengan niat yang
mantap, dia pun datang ke ustadz Mujab untuk mengkhitbah Anna Althafunnisa. Namun lamarannya
ditolak atas dasar ststus. Selain itu, Anna juga telah dikhitbah lebih dulu oleh Furqon, sahabat Azzam,
mahasiswa dari keluarga kaya, cerdas dalam waktu dekat, Furqon akan menyelesaikan S-2 nya.
Azzam bisa menerima alasan itu, meskipun hatinya cukup perih.

Sejak kejadian itu, Azzam memutuskan untuk lebih serius dengan bisnis dan kuliahnya. Dia ingin
sukses dua-duanya. Ayyatul Husna, adik Azzam yang sering mengirim berita dari kampung,
membawa kabar yang cukup meringankan hati Azzam. Agar Azzam tidak perlu lagi mengirim uang
ke kampung dan lebih berkonsentrasi menyelesaikan kuliahnya. Karena selain Husna telah lulus
kuliah di UNS, ia juga sudah bekerja sebagai Psikolog. Keahlian Husna dalam menulis sudah
membuahkan hasil. Penghasilan Husna cukup dapat membiayai kebutuhan adiknya yang mengambil
program D-3, serta adik bontotnya yang bernama Sarah yang masih berada di Pesantren.

Mendengar kabar itu, hati Azzam sangat senang, semangat kuliahnyapun langsung berkobar. Dia
berjanji setelah lulus nanti akan segera pulang ke Tanah Air, melepas kerinduannya yang tiada tara.
Azzam belajar dengan penuh semangat, serius dan kesungguhan, hingga akhirnya Azzam lulus,
berhasil meraih gelar S-1 dengan predikat Jayyid. Azzam sangat senang dan bersyukur kepada-Nya.
Diapun akan menepati janjinya, pulang ke kampung melepas rindu dengan ibu dan adik-adiknya.
Sekaligus mencari jodoh di sana walaupun sebenarnya hati Azzam masih tersirat sedikit harapan
untuk mendapatkan gadis cantik, angggun, berjilbab nan sholehah itu yang diceritakan Pak Ali, Anna
Althafunnisa.

 Analisis Unsur Instrinsik

1. Tema

  Tema dalam novel ini adalah Perjuangan dan arti hidup untuk meraih kebahagiaan, cinta dan
pengorbanan seorang pemuda untuk mencari uang demi tanggung jawab terhadap keluarganya di
kampung.

2. Alur

Adapun alur yang digunakan dalam novel Ketika Cinta Bertasbih ini adalah alur maju, karena dimulai
dengan awal pertemuan Khairul Azzam dengan Anna Althafunnisa, mereka telah melewati liku-liku
kehidupan  hingga akhirnya mereka menikah.

3. Sudut Pandang

Dalam novel Ketika Cinta Bertasbih ini menggunakan sudut pandang orang ketiga, artinya pengarang
tidak terlibat langsung dalam novel tersebut, ia hanya menceritakan kehidupan para tokoh yang ada
dalam novel tersebut

4. Gaya Bahasa

- Personifikasi

“Senja bertasbih di Alexandria”

           
“Ombak berbuih putih bergelombang naik turun  berkejar-kejaran”

Di matanya, Kota Alexandria sore itu tampak begitu indah. Ia memandang ke arah pantai.
Ombaknya berbuih putih bergelombang naik turun berkejar kejaran menampakkan keriangan yang
sangat menawan. Semilir angin mengalirkan kesejukan. Suara desaunya benar-benar terasa seumpama
desau suara zikir alam yang menciptakan suasana tenteram.

- Hiperbola

  “Akan mengobarkan bara asmara yang mungkin susah payah kau padamkan. ”

   …...Bagi yang lain mungkin tidak masalah, tapi bagimu menyantap masakannya akan mengobarkan
bara asmara yang mungkin susah payah kau padamkan. Jika kau nekat berterus terang pada Fadhil
saat ini, percayalah kau bisa merusak segalanya. Kau bisa merusak dirimu sendiri. Merusak
hubunganmu dengan Fadhil. Bahkan juga bisa merusak Cut Mala.

   “Ulu hatinya seperti ditusuk ombak berkarat”

Semua yang mendengar perkataan itu tersentak. Terutama Hafez. Ia bagai disambar petir. Ulu hatinya
seperti ditusuk ombak berkarat.

  “Kecantikannya ibarat permata maknun yang mengalahkan semua permata yang ada di dunia. ”

Pak Kyai Luthfi punya anak gadis yang sangat cerdas dan cantik. Sungguh sangat cantik.
Kecantikannya ibarat permata maknun yang mengalahkan semua permata yang ada di Dunia. Aku
berani bertaruh kecantikannya bisa mengatasi Eliana.

4. Latar atau Setting

          -  Mesir

                        Terbukti dengan adanya kota Alexandria, kota Cairo, Universitas Al Azhar, Hotel Al
Haram, dan lain-lain.

           - Alexandria

                        Dimatanya, kota Alexandria sore itu tampak begitu memesona.

- Hotel Al Haram

            Dari jendela kamarnya yang terletek di lantai lima Hotel Al Haram, ia menyaksikan sihir itu.

- Pantai El Muntazah

            Acara makan malam itu berlangsung di sebuah taman yang terletak disebuah garis Pantai El
Muntazah. Sebuah pantai yang terkenal keindahannya di Alexandria.

Toko Buku El Manshiya dan disamping sebuah Masjid


            Disebuah toko buku di El Muntazah, Azzam bertemu dengan Furqon. Setelah berpelukan,
Furqon mengajak Azzam menemaninya makan roti kibdah di samping sebuah masjid tua sambil
berbincang-bincang.

- Pantai Cleopatra

            Hari masih pagi. Pantai Cleopatra masih sepi. Udara berkabut tipis. Desau angin laut yang
berhembus terasa membelai dengan lembut relung-elung jiwa.

5. Tokoh dan Penokohan

  - Khairul Azzam

Cerdas :

“Dalam surat itu kakak (Azzam) menjelaskan kepada ayah bahwa kakak adalah satu-satunya
mahasiswa Indonesia tingkat pertama yang meraih predikat Jayyid Jiddan (Sangat Bik) ”.

Rendah Hati :

“Biarlah masyarakat Indonesia di Cairo tahunya saya adalah mahasiswa Al-Azhar yang tidak lulus-
lulus karena lebih senang bisnis tempe, bakso, dan katering. ”

Tanggung jawab :

“ia langsung teringat akan tanggung jawabnya sebagai kakak tertua. Ia menangis. Ia merasakan
betapa sayangnya Allah kepadanya. Allah masih ingin ia focus pada tanggung jawabnya membiayai
adik-adiknya.”

Tegas :

“Sir, kamukan sudah lama di Mesir. Dan kamu sudah tahu bagaimana kita harus brhati-hati! Kenapa
kau tidak meminta ijin dulu pada kami!”

Penolong, baik hati dan Pemurah :

“Semua telah dibayarkan oleh Kang Azzam. Meskipun Kang Azzam tidak minta dikembalikan,suatu
saat nanti jika ada rezeki pasti aku kembalikan.”

-Eliana Prameshti Alam

Emosi :

“ia memang orang yang mudah emosi jika ada sedikit saja hal yang tidak sesuai dengan suasana
hatinya.”

Peremeh :

“Ah shalat itu gampang! Yang penting ini. Ada tugas penting untuk mas khairul malam ini. Tugas
terakhir. Aku janji!” sahut Eliana nerocos tanpa rasa dosa karena menggampangkan shalat. ”

Pendendam :
“Berulang kali Eliana menelpon kamar Azzam. Tak ada yang menjawab. Ia ingin membuat
perhitungan dengan Azzam. Kata-kata Azzam tadi malam ia anggap sangat merendahkannya.”

Cerdas :

“Gadis itu adalah kilau matahari di musim semi. Sosok yang menjadi buah bibir dikalangan
mahasiswa dan masyarakat Indonesia di Mesir. Gadis yang pesonanya dikagumi banyak orang.
Ddikagumi tidak hanya karena kecantikannya, tapi juga karena kecerdasan dan prestasi-prestasi yang
telah diraihnya. Gadis itu adalah putri Duta Besar Republik Indonesia, Eliana Pramesthi Alam.”

- Forqon

Ramah :

“Setelah berpelukan, Furqan mengajak Azzam menemani makan roti kibdah disamping sebuah
masjid tua sambil berbincang-bincang.”

“Begitu Azzam sampai dirumahnya, Furqon langsung merangkulnya dengan hangat. ”

Intelek :

“Furqan lebih dikenal sebagai intelek muda yang sering diminta menjadi nara sumber di pelbagai
kelompok kajian…..”

Ceroboh :

“Ini teguran dari Allah atas cara hidupmu yang menurutku sudah tidak wajar sebagai seorang
penuntut ilmu.”

-Anna Althafunnisa

Sederhana :

“Dan Ana lebih memilih menutup diri dari kegiatan-kegiatan yang bersifat glamour. ”

Berkepiawaian

“Seminar itu berjalan dengan sangat hidup. Anna Althafunnisa jadi bintang yang bersinar cemerlang.
Bahasa Inggrisnya yang khas Wales serta pengetahuannya yang luas, ditambah guyonon-guyonan
segarnya benar-benar menghidupkan suasana.”

Cerdas :

“Anna adalah bintangnya pesantren Daarul Quran. Sejak kecil ia menghiasi dirinya dengan prestasi
dan prestasi selain dengan akhlak mulia  Ia menyelesaikan S1-nya di Alexandria dengan predikat
mumtaz.”

-Ayatul Husna, Lia, dan Sarah

Baik, Sholehah, Lemah Lembut, taat kepada Orang tua,dan Cerdas.


            “Kak, Alhamdulillah, kami semua di rumah baik, sehat wal afiyat, berlimpah rahmat Allah. Ibu
Alhamdulillah baik dan sehat. Beliau sudah sangat rindu pada kakak. Husna sendiri alhamdulillah
sehat. Dua minggu yang lalu Husna menerima ijazah profesi, Husna sudah bisa praktek sebagai
psikolog. Segala puji bagi Allah Swt. Ini tidak lepas dari dari jasa Kakak. Lia sudah menyelesaikan D.2.
PGSD-nya. Ia kini mengajar di SDIT Al Kautsar Solo. Dan Sarah masih belajar di Pesantren Al-Quran di
Kudus. Terakhir Husna ke Kudus ia sudah hafal Juz 27, 28, 29, dan 30.

6. Amanat

- Kesempatan harus dimanfaatkan sebaik mungkin, tidak perlu takut akan resiko.

- Cinta yang haqiqi adalah cinta yang berdasarkan pilihan hati dan syariat islam, bukan hanya karena
nafsu ingin memiliki.

- Dalam menjalani kehidupan, kita harus mempunyai prinsip yang harus dijalankannya.

- Lebih baik diam daripada berbicara yang tidak perlu.

- Berbuat baiklah kepada semua orang.

- Manfaatkanlah waktu sebaik mungkin.

- Carilah pasangan hidup kita yang baik agamanya.

          

7. latar Belakang Sejarah dan Sosial

Habiburrahman El Shirazy, menulis cerita berdasarkan pengalaman hidupnya yang pernah


bersekolah di Universitas Al Azhar, Mesir. Selain sebagai media dakwahnya, novel ini juga mencakup
banyak cerita yang menggambarkan hidup seorang lelaki Indonesia. Sebagai contoh, novelnya yang
lain yaitu Ayat-ayat Cinta. Dan dari segi ekonominya, pengarang tergolong menengah ke atas dilihat
dari latar petualangan pendidikannya, mulai dari pendidikan menengah di MTs Futuhiyyah 1 hingga
S2 di The Institute for Islamic Studies Kairo.

Anda mungkin juga menyukai