Novel negeri lima menara- Novel karangan Ahmad Fuadi ini menceritakan tentang 5 anak,
hidup di dunia pesantren dengan cita-cita dan keinginan yang tinggi. novel ini akan memberikan
inspirasi kepada siapapun yang membacanya
RESENSI NOVEL NEGERI 5 MENARA
From: Kompasiana.com
1. Tema
Tema yang terkandung dalam novel negeri 5 menara karya Ahmad Fuadi adalah pendidikan. Hal
ini dapat dibuktikan dari latar tempat yakni di pesantren dimana kegiatan utama yang dilakukan
sehari-hari tokoh utama adalah belajar.
Baca Juga : Sinopsis novel beserta unsur intrinsik dan ekstrinsiknya
ALur/Plot
Alur dalam novel negeri 5 menara adalah alur maju dan alur mundur. Dimana cerita adalah kilas
balik ingatan tokoh adakan masa silam saat menimba ilmu di pondok Madani sampai
membuahkan hasil di masa kini.
Kutipan Novel Negeri 5 Menara :
Washingyon DC, Desember 2003, pukul 16.00
Iseng aja, aku mendekat ke jendela kaca dan meyentuh permukaannya dengan ujung jari telunjuk
tangan kananku. tak jauh, tampak The Capitol, Gedung parlemen Amerika Serikat yang anggun
nan putih.
Bergaya klasik dengan tonggak-tonggak besar. Aku tersenyum dan pikiranku langsung
terbangun jauh ke masa lalu. Masa yang sangat ku ter-patri di dalam hatiku. – hal. 1
3. Tokoh & Penokohan
Adapun tokoh dan penokohan yang terdapat dalam novel negeri 5 menara yaitu sebagai berikut :
a. Alif
> Penurut dan patuh, bukti : “selama ini aku anak penurut" – hal. 11
> Tidak konsisten terhadap pilihan yang telah diutuskan, bukti : “aku sendiri belum yakin betul
terhadap keputusan ini" – hal. 13
b. Baso
> orang yang agamis, bukti : “saya ingin mendalami agama islam dan menjadi penghafal Al-
Qur’an" – hal.46
> Orang yang sangat peduli, bukti : “.. merawat nenek dan pulang, mungkin selamanya…." – hal.
362
> Berbakti kepada orangtua, bukti : “Motivasi besar menghafal Al-Qur’an adalah pengabdian
kepada orangtua" – hal. 363
c. Raja Lubis
> Percaya diri, bukti : “maju dengan penuh percaya diri" – hal.44
> Rajin membaca bukti : “hoby utamanya membaca buku" – hal. 45
> Mau Berbagi “….dia tidak pelit dengan informasi" – hal. 61
f. Said
> Berpikir dewasa, bukti : “dia yang paling dewasa diantara kami" – hal.45
> Kurang Percaya diri, bukti : “dia memang tidak terlalu pede …. “ – hal. 206
g. Dulmajid
> Mandiri, bukti : “ tentu saya akan datang sendiri" – hal. 27
> Belajar, bukti : “ Animo belajarnya memang maut" – hal. 46
> setia kawan, bukti : “…. paling setia kawan yang aku kenal" – hal. 46
h. Atang
> Orang yang dapat menepati janji, bukti : “sesuai janji, Atang yang membayari ongkos" – hal.
221
> Humoris, bukti : “memasukkan berbagai macam guyon sunda yang membuat hadirin
terpingkal-pingkal" – halaman 220
4. Plot/Alur
Alur yang digunakan dalam novel ini adalah campuran
1). Eksposisi
Kisah dimulai dari seorang wartawan VOA, yang sedang berada di Washington DC. Wartawan
tersebut bernama ALif Fikri.
Tanpa disengaja ia mengecek laptopnya tiba-tiba ada pesan masuk dari orang yang Batutah.
Setelah berbalas-balas esan, ternyata ia adalah teman lama Ali dari pesantren sekolah lamanya
yaitu Pondok Madani.
2). Intrik
Alif tak ingin besekolah di sekolah di madrasah ataupun pesantren, sedangkan Amaknya tidak
rela bila Alif masuk sekolah SMA umum, karena Amaknya ingin anak laki-lakinya bersekolah
agama, dan menjadikan anaknya sebagai pemimpin agama di masa depan, seperti Buaya Hamka.
3). Komplikasi
Baso bercerita kepada kawan-kawan shahibul menara, bahwa sepertinya ia harus meninggalkan
PM duluan dibanding dengan kawan-kawan yang lain.
Karema ia harus merawat neneknya yang sedang sakit parah. Pada akhirnya paman Latimbang
menjemput Baso yang saat itu berada di PM, dan Baso harus meninggalkan PM selamanya.
4). Klimaks
Uztad Torik begitu marah saat mendengar bahwa ada siswa yang pergi dari PM tanpa izin
terlebih dahulu, Mereka itu adalah Said, Alif dan Atang.
Sebelum itu, merkea memnita izin ke Ponorogo untuk mencari barang, namun barang itu tidak
ada, dan merekapun harus pergi ke Surabaya untuk mendapatkan barang tersebut. Pada Akhirnya
mereka bertiga diberikan hukuman, yaitu mencukur habis rambutnya.
5). Antiklimaks
Semua siswa PM kelas 6, sudah berhasil menyelesaikan ulangan akhir, untuk menentukan
kelulusan mereka.
Kemudian mereka semuapun berpisah, begitu juga dengan shahibul menara yang akan
menempuh jalanya masing-masing untuk menggapai impian mereka.
6). Resolusi
Shahibul menara telah mencapai impiannya masing-masing dan berencana akan mengadakan
reuninan setelah tidak bertemu selama bertahun-tahun.
5. Gaya Bahasa
1). Hiperbola
> “kami bisa makan bagai kesurupan"- hal. 122
> “ Kyai Rais telah menyetrum 3000 murid kesayangannya" – hal. 190
2). Personifikasi
> “ wajah dingin mencucuk tulang ….." – hal. 2
> “jantungku melonjak-lonjak girang" – hal. 5
> “ Cerita kyai Rias terus berputar di kepalaku" -hal. 142
> “ Sejak dari pagi buta…." – hal. 214
3). Asosiasi
> “ Kami seperti sekawanan tentara yang terjebak…." – hal. 64
> “ Mukanya dingin seperti besi" – hal. 124
6. Sudut pandang
Dalam novel Negeri 5 menara karya Ahmad Fuadi ini, si penulis menggunakan orang pertama
pelaku utama, karena menggunakan kata ganti “Aku".
7. Amanat
Cerita Novel Negeri 5 menara ini memberikan kesan dan pesan moral pendidikan yang sangat
dalam. kita harus bersungguh-sungguh dan bekerja keras untuk meraih apa yang kita impikan.
tapi ingatlah dibalik kesuksessan tersebut ada orangtua yang selalu mendoakan kita, jadi kita
juga harus serta-merta menghormati, menyayangi dan berbakti kepada orang tua.
Jangan pernah meremehkan impian walu setinggi apapun, Tuhan sungguh Maha mendengar.
Man Jadda Wajada siapa yang bersungguh-sungguh dapatlah ia.
RESENSI UNSUR EKSTRINSIK NOVEL NEGERI 5 MENARA
From: Celebrity – Okezone.com
Nilai agama
Novel ini menceritakan tentang kehidupan sekitar dunia pesantren sehingga banyak mengajarkan
nilai agama yang jarang di dapat dalam novel-novel lain.
Nilai Moral
Kebersamaan Sahibul menara dalam menghadapi kerasnya dunia pendidikan di pesantren
mengajarkan bahwa sebagai penuntut ilmu, kita harus sabar dan tidak mudah menyerah untuk
menuntaskan apa yang telah dimulai.
KELEBIHAN NOVEL NEGERI 5 MENARA
kelebihan novel negeri 5 menara ini adalah dapat menginspirasi pembaca, terutama anak muda
zaman sekarang untuk lebih bersemangat dalam meraih cita-cita dan rasa patuh kepada orang
tua.
novel ini juga dapat mengubah pola pikir kita tentang kehidupan pondok pesantren yang tidak
hanya berfokus kepada ilmu-ilmu agama saja. karena dalam novel ini selain belajar ilmu agama,
ternyata juga belajar ilmu pengetahuan umum seperti bahasa inggris, bahasa arab, kesenian dan
lain sebagainya.
Kita juga dapat memetik pelajaran yang berharga yaitu jangan pernah meremehkan sebuah
impian walau setinggi apapun, yakinlah bahwa kamu dapat mencapainya, dan berdoalah kepada
Allah, karena Allah Maha mendengar do’a dari hambanya.
KEKURANGAN NOVEL NEGERI 5 MENARA
kekurangan novel negeri 5 menara ini adalah adanya ketidak jelasan gambaran beberapa tokoh
yang pada akhir cerita perjalanan hidupnya seperti apa? bagai mana keadaan orang tersebut?
> Nama-nama pelaku pada novel ini kurang begitu jelas
DAFTAR PUSTAKA
Endraswara, Suwardi. 2008. Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta: Medpress
Fuadi, A. 2009. Negeri 5 Menara. Jakarta: PT Gramedia
Jauhari, Heri. 2008. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Pustaka Setia
Nurgiyantoro, Burhan. 2010. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press
Ratna, Nyoman Kutha. 2009. Penelitian Sastra (Teori, Metode, dan Teknik). Yogyakarta:
Pustaka Pelajar