Anda di halaman 1dari 3

Bangkit dari Futur saat Ramadhan

Ust Salim A. Fillah


 Futur : kosong/hampa (saat-saat rasa hampa, kosong scr ruhaniyah/ kehidupan kehilangan
pemaknaan krn iman yg menurun/melemah
 Iman ini bertambah dan berkurang. Iman bertambah krn ketaatan dan berkurang krn
kemaksiaatan. Adanya noktah hitam krn kemaksiatan dpt bertambah apabila kita
melakukan dosa terus menerus tanpa bertaubat ( cahaya hati lama kelamaan akan
meredup, semakin lemah => keaadan kosong (futur))
 Selama merasa gelap :artinya masih ada cahaya meski sedikit ( syukuri dan bangkit ,
membersihkan noktah-noktah dosa, mensucikan hati dr kerak-kerak dosa)
 Ketika keaadan iman melemah, terbawa arus dosa => semakin berkurang iman maka
semakin rawan dg godaaan syaitan, semakin mengikuti hawa nafsu.
 Maka,perlu bangkit (tazkiyatun nafs) shg dapat kembali semangat untuk menata hidup,
melangkah dg penuh kemantapaan untk mendatangkan keridhoaan Allah
 Keaadan hati :
1. Hati yg sehat/bersih : selamat dari kekufuran,kemusyirikan, penyakit-penyakit
hati, ketamakan, sombong, kedengkian, dr dosa-dosa, kemunafikan, kemaksiatan.
Ini goals untuk keluar dr futur
2. Hati yang sakit : krn tumpukan noktah-noktah hitam yg meracuninya, begitu
kelam, tertutup dr kebenaran, suara nuraninya tenggelam (suara nurani menabrak
dinding-dinding dosa), perlu dibersihkan dulu. Hati yg susah menerima
kebenaran, nasihat, untuk tunduk kpd hujjah yg shahih, susah mengakui
kesalahan, membesarkan ego, membesarkan hawa nafsu, menolak kebenaran,
ringan dlm meremehkan org lain/merendahkan org lain
3. Hati yang mati : noktah-noktah yg menutupi hati shg kebaikan tidak masuk ke
dirinya.
 Hati mudah tersinggung, merasa masa depan suram, kehilangan makna dr segala
aktivitas, merasakan kebahagiaan pd hal-hal yg sia-sia, haram, dosa, gelisah pd hal
kebaikan ( ini penanda kefuturan)
 How bangkit di bulan Ramadhan:
1. Memohon ampun kpd Allah di sepanjang waktu di ramadhan : istighfar dan
bertaubat ( tidak ada kerasnya hati, futurnya jiwa, susah menerima kebenaran
kecuali krn dosa-dosa). Membersihkan dosa-dosa dg memohon ampunan,
istighfar kpd Allah, bertaubat. Penyakit hati adl dosa dan obatnya adalah ampunan
Allah. Gara-gara kefuturan kita maka nikmat ibadah blm bisa dirasakan. Waktu
mustajab : sblm berbuka, sahur (Allah akan memberikan rahmat dan ampunan di
waktu mustajab). Astaghfirullah al azhiim wa atu bu ilaik, sayyidul istighfar .
Ramadhan bulan kemaafan Allah , bulan penuh ampunan. Dosa itu seperti luka yg
setiap kita berdosa akan terluka => hati menjadi mati lama kelamaan.
Jika kalian tidak sanggup untuk kompetsisi melakukan amal shalih maka
berlomba-lombalah dg para pendosa (memohon ampunan sebanyak-banyaknya)
2. Memohon agar keimanan menjadi kuat
Jangan berhenti bertaubat meski sering jatuh dan mengulangi, jangan putus asa
thdp rahmat Allah sampai Allah menolong kita untuk tidak melakukan dosa dan
senantiasa merasa bahwa dosa itu suatu yg menjijikkan

“ Allah yg menjadikan kita cinta thpd keimanan, dan menghiaskan keimanan spy
indah dhati kita, dan Allah membuat kit abenci dg kufur, kemaksiatan”

Ya Allah cintakan kami thdp keimanan, dan hiasilah iman itu di hati kami, dan
jadi indah di hati kita, dan jadikan kami benci kpd kekufuran, kefasikan,
kemaksiatan, dosa, dan jadikanlah menjadi org yg selalu mendapat bimbingan
Allah”

3. Muraqabah : yakinkan setiap saat Allah mengawasi kita, Allah Bersama kita,
melihat kita, mendengar kita. Rasa diawasi Allah , bahwa setiap yg kita lakukan
akan dipertanggungjawaban, bangun kesadaran bahwa Allah yg menata
kehidupan kita. Jaga acting kita yg membanggakan

4. Muahadah : mengisi hati kita dg kebaikan-kebaikan , programkan apa yg kita


lakukan untuk optimalkan bulan Ramadhan. Ikhlas itu berhubungan dg Allah,
mengisi momentum bulan Ramadhan dg amalan-amalan. Amalan fardhu
dilipatkan menjadi 70 kali dan amalan sunnah menjadi suatu amalan fardhu.

5. Muhasabah ; memanfaatkan waktu-waktu tertentu untuk muhasabah


(mempersiapakan bekal-bekal kita hari esok). Muhasabah : meninjau bekal-bekal
kita , beban-beban kita seberapa, yg membela di akhirat siapa, yg menggugat di
akhirat siapa?

Muhasabah paling shohih : nikmat Allah cukup, dosa kita masih banyak, dan
amalan sholeh kita kurang

6. Mujahadah: perjuangan jiwa (kontinyu tidak putus meski sedikit), berusaha


mengistiqomahkan amalan meskipun kecil. Jadikan kebiasaan meskipun kecil.
Programkan secara periodik untuk nambah 1 amalan sunnah (misal 3 bulan
sekali). Biasakan 3-6 bulan sampai terbiasa baru setelah itu ditambah amalannya
“Amalan fardhu, sunnah, dan 1 amalan sunnah yg tidak ada org yang tahu kecuali
Allah”

Kekuatan seseorang tergantung sandarannya: sandarannya Allah maka akan kuat


 Perbaiki puasa, sholat
 Melakukan amalan sunnah
 Kuatkan kembali interaksi kita dg Alquran (cahaya yg menjaga ruh kuat, menerangi, dan
menjadi kemeseraan yg akrab dg Allah, seakan-akan kita berdiskusi mesra dg Allah

 Tanda diterimanya taubat : Allah menjaga kita untuk tidak melakukan taubat (dijauhkan
dr dosa), jangan berputus asa terhadap rahmat Allah meskipun kita mengulang dosa yg
sama dg terus bertaubat

 Goals taubat : segera bertaubat dan susuli dg kebaikan,

 Orientasi berilmu : untuk beramal ( keberkahan ilmu jika diniatkan untuk beramal).
Kembali ke Nurani kita (fatwa hati kita), memperbanyak istighfar, memohon doa kpd
Allah, dan merasa Allah selalu mengawasi kita.

.Allah bukakan pintu ma’rifah.

Anda mungkin juga menyukai