Anda di halaman 1dari 7

JURNAL MEMBACA

Judul buku : Bung Karno Sang Singa Podium

Hal : 427

Penerbit : second Hope

SUB BAB RINGKASAN KOMENTAR

Bab II Siapapun tahu bahwa Menururt saya, buku ini


BUNG KARNO SANG bung karno pandai sekali mengajarkan bagaimana
PODIUM berpidato. Bahkan cara seorang Bung Karno
beberapa penggemarnya yang selalu
menyatakan bahwa memperjuangkan
menggali kehebatan Indonesia dengan cara
beliau berpidato apapun untuk tetap
ibaratnya menguras merdeka.
sebuah samudra, tidak
aka nada habisnya setiap
kali bung karno
berpidato, semau
pendengarnya baik yang
mendengaran secara
langsung maupun melalui
radio akan terhipnotis
dan tidak meninggalkan
tempat sampai kalimat
terakhir.
JURNAL MEMBACA

Judul buku : pengantar apresiasi prosa

Hal : 79 lembar

Penerbit : Yuma pustaka

SUB BAB RINGKASAN KOMENTAR


Pengertian cerpen Menurut saya buku ini
BAB II menurut Kamus Besar menjadi sarana untuk
Bahasa Indonesia yaitu mengungkap dimensi-
LANGKAH-LANGKAH berasal dari dua kata dimensi yang
ANALISIS CERPEN yang meliputi “cerita” membangun sebuah
yang artinya tuturan karya sastra, baik dari
tentang bagaimana unsur instrisik maupun
terjadinya sesuatu hal ekstrinsik.
dan “pendek” berarti
kisah yang diceritakan
pendek (tidak lebih dari
10.000 kata) yang
memberikan kesan
dominan dan
memusatkan hanya pada
satu tokoh saja dalam
ceritanya. Menurutnya
tidak ada cerpen yang
panjangnya sampai 100
halaman.

Sedangkan pengertian
cerpen menurut Aoh. K.H
yaitu salah satu karangan
fiksi atau rekaan yang
biasa disebut dengan
kisahan prosa pendek.

Adapun pengertian
cerpen menurut H. B.
Jassin yaitu sebuah cerita
singkat yang harus
memiliki bagian
terpenting yakni
perkenalan, pertikaian
dan penyelesaian.
Seperti karya sastra lain
cerpen juga memiliki
unsur-unsur intrinsik,
yaitu tema, penokohan,
alur, latar, amanat, dan
sudut pandang. Berikut
beberapa penjelasan
singkat unsur-unsur
intrinsik:

1. Tema merupakan ide


pokok sebuah cerita yang
diyakini dan dijadikan
sumber cerita.

2. Latar atau setting


merupakan rujukan
tempat, waktu, dan
suasana yang terdapat
dalam cerita. Selain
ketiga latar tersebut,
dalam cerpen terdapat
latar sosial.

3. Alur atau plot adalah


rangkaian peristiwa atau
kejadian yang
membentuk sebuah
cerita.

4. Perwatakan
merupakan
penggambaran watak
atau karakter tokoh.
Watak tokoh dapat
dicermati dari paparan
langsung dari pengarang,
dialog tokoh, pikiran
tokoh, dan
penggambaran fisik
tokoh.

5. Amanat merupakan
pesan atau nasehat yang
ingin disampaikan
pengarang kepada
pembaca melalui cerita.

6. Sudut pandang
merupakan cara
pengarang menempatkan
dirinya dalam sebuah
cerita.

Setelah Anda memahami


unsur-unsur intrinsik
dalam cerpen, Anda
dapat langsung membuat
sebuah cerpen dengan
langkah-langkah sebagai
berikut:

1. Observasi
Cerpen dapat dibuat
berdasarkan pengalaman
seseorang. Anda dapat
melakukan observasi
(pengalaman, penelitian,
dan mengungkapkan
pengalaman). Observasi
dapat dilakukan dengan
melihat suatu peristiwa,
mendengar cerita orang
lain, atau pengalaman
pribadi.

2. Menentukan tema

Setelah melakukan
observasi, Anda akan
mendapatkan tema
berdasarkan peristiwa
atau kejadian yang Anda
temukan dalam
observasi. Tema dapat
berupa ketuhanan, kasih
sayang, jatuh cinta,
kesedihan, peristiwa-
peristiwa yang
mengharukan atau
kegiatan menyenangkan.

3. Menentukan latar,
tokoh, sudut pandang,
dan konflik

Setelah menentukan
tema, Anda dapat
menentukan latar, tokoh,
sudut pandang, dan
konflik. Penetuan unsure-
unsur tersebut
berdasarkan hasil
observasi yang telah Anda
lakukan. Latar yang Anda
gunakan dalam sebuah
cerpen bisa berupa latar
rekaan atau nyata.

4. Menyusun peristiwa-
peristiwa

Peristiwa yang akan Anda


susun tersebut memuat
konflik yang dialami
tokoh dalam cerpen. Agar
cerpen terlihat menarik,
sebaiknya peristiwa yang
Anda pilih bersifat logis
atau masuk akal.

5. Pemilihan kata

Anda dapat
mengembangkan
peristiwa menjadi cerpen
dengan pilihan kata
menarik. Pilihan kata
yang digunakan dapat
menggunakan dari
bahasa daerah, bahasa
asing, dan bahasa gaya
remaja.

Anda mungkin juga menyukai