Anda di halaman 1dari 4

ANALISIS PENGGUNAAN GAYA BAHASA PADA PUISI KARYA WIJI

THUKUL

Antonius Adrian Dwi Guntoro, Rolan Fachri Muhammad, Theophani Kristian Alui Giawa
Universitas Pamulang
Universitas Pamulang
Email: antoniusadrian134@gmail.com

(Diajukan: 14 juni 2022)

ABSTRAK
Puisi merupakan ragam karya sastra yang ragam bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik
dan bait. Puisi juga dapat diartikan sebagai gubahan dalam bahasa yang bentuknya dipilih dan ditata secara cermat.
Salah satu penulis puisi yang terkenal adalah Wiji Thukul. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis gaya bahasa
pada puisi karya Wiji Thukul yang berjudul “PERINGATAN” dan “DI BAWAH SELIMUT KEDAMAIAN
PALSU”. Metode penelitian ini menggunakan jenis metode penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif analisis.
Kata kunci: puisi, gaya bahasa.

ABSTRACT
Poetry is a wide variety of literature, a language of which is bound by rhythm, mattresses, rims, and temple
arrangement. Poetry can also interpreted as a composition in carefully selected and arranged language. One famous
poet is the Wiji Thukul. The study was to analyze the language style of poem by Wiji Thukul entitled
“PERINGATAN” and “DI BAWAH SELIMUT KEDAIMAIAN PALSU”. This method of research used a type of
qualitative research method with analytical descriptive research method.

Keywords: poetry, language style

PENDAHULUAN

Sastra merupakan kata serapan dari bahasa Sanskerta yaitu shaastra, yang berarti “teks yang
mengandung instruksi” atau “pedoman”. Shaastra sendiri berarti mengarahkan, mengajar,
memberi petunjuk atau instruksi, dan tra yang berarti alat atau sarana. Sastra ialah cabang
kesenian yang menggunakan bahasa sebagai medium atau sarana. Karya sastra mempunyai
banyak sekali jenisnya salah satunya puisi.

Puisi adalah salah satu dari sekian banyak karya sastra yang ada. Secara etimologis kata
puisi berasal dari bahasa Yunani poemia yang berarti membuat atau poeisis yang berarti
pembuatan, dalam bahasa Inggris disebut poem atau poetry. Puisi diartikan sebagai membuat atau
pembuatan karena seseorang bisa berkreasi dalam dunianya dalam bentuk tulisan.

1
Menurut Herman Waluyo, puisi adalah ialah karya sastra tertulis yang paling awal ditulis
oleh manusia. sedangkan menurut Sumardi puisi ialah karya sastra dengan bahasa yang
dipadatkan, dipersingkat, dan diberi nama dengan bunyi yang padu dan pemilihan kata-kata kias
(imajinatif).

Wiji Thukul adalah seorang penyair yang lahir pada tanggal 26 Agusutus 1963 dan
meninggal pada tanggal 10 Februari 1998 diumurnya yang ke-34 tahun. Selama masa hidupnya ia
banyak sekali menulis beberapa puisi-puisi yang cukup terkenal, diantaranya adalah puisi yang
berjudul “PERINGATAN” Dan “DI BAWAH SELIMUT KEDAMAIAN PALSU”.

METODE

Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif
analisis. Penelitian kualitatif digunakan untuk meneliti kondisi objek penelitian, dan peneliti
sebagai instrumen kunci (Sugiyono, 2011). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan
mendeskripsikan gaya bahasa pada puisi karya Wiji Thukul yang berjudul “PERINGATAN” dan
“DI BAWAH SELIMUT KEDAMAIAN PALSU” data diambil dari kedua puisi tersebut. Teknik
pengumpulan data dan analisis data yaitu, (1) mengamati puisi, (2) mengumpulkan data, yaitu
dengan mencatat beberapa kalimat pada puisi yang terdapat gaya bahasa, (3) mengidentifikasi
data, yaitu dengan menentukan jenis gaya bahasa yang terdapat pada puisi, (4) menyajikan data
dan menarik kesimpulan.

2
PEMBAHASAN

DI BAWAH SELIMUT KEDAMAIAN PALSU


Apa guna punya ilmu
Kalau hanya untuk mengibuli
Apa guna banyak baca buku
Kalau mulut kau bungkam melulu
Di mana-mana moncong senjata
Berdiri gagah
Kongkalikong
Dengan kaum cukong
Di desa-desa
Rakyat dipaksa
Menjual tanah
Tapi, tapi, tapi, tapi
Dengan harga murah
Apa guna banyak baca buku
Kalau mulut kau bungkam melulu

Puisi karya Wiji Thukul yang berjudul “DI BAWAH SELIMUT KEDAMAIAN PALSU” ini
ditujukkan untuk menyindir para penguasa dan aparat pemerintahan yang dzalim pada masa itu.
Pada puisi ini. Terdapat beberapa gaya bahasa yang ada pada puisi ini.

SATIRE
Satire adalah gaya bahasa yang berbentuk penolakan dan mengandung kritik dengan maksud
agar sesuatu yang salah dicari solusi atau kebenarannya. LeBeoeuf mengungkapkan Karateristik
satire dalam puisi adalah mengandung kritik, bersifat ironis, implisit, dan mendekonstruksi
dengan cara melebih-lebihkan, absurd, atau keluar dari konteks normalnya. Dalam puisi karya
Wiji Thukul yang berjudul “di bawah selimut kedamaian palsu”, terdapat pengguanaan gaya
bahasa satire yang dapat dilihat dalam kutipan berikut ini.

“Apa gunanya punya ilmu “


“Kalau hanya untuk mengibuli “

3
Dalam kutipan puisi tersebut, menggambarkan bahwa Wiji Thukul dalam puisinya yang
berjudul “di bawah selimut kedamaian palsu” tersebut menyindir orang-orang yang berilmu,
namun tidak digunakan untuk kebaikan, tetapi hanya untuk mengibuli sesama rakyat.
Selain itu, Wiji thukul juga menambahkan gaya bahasa satire yang dapat dilihat dalam
kutipan puisi berikut ini.

“apa guna banyak baca buku”


“kalau mulut kau bungkam melulu”

Dalam kutipan diatas, Wiji Thukul menyindir orang-orang yang berilmu dan berpendidikan
yang memiliki pengetahuan luas, tetapi mereka tidak berani menyuarakan suara mereka untuk
membela rakyat dan hanya diam saja

Anda mungkin juga menyukai