Anda di halaman 1dari 7

Klasifikasi dan penjenisan sastra lisan

Natasa Setiany (A1J223067)


Puji Lestari (A1J223043)
Winda (A1J223028)
Pengertian sastra
lisan
Sastra lisan merupakan jenis karya sastra yang
diturunkan dari mulut ke mulut yang kemungkinan
mengalami perubahan dari generasi ke generasi baik
berupa perubahan tata bahasa maupun menghilangan
alur-alur tertentu dan sebagainya.
Pada zaman dahulu masyarakat belum mengenal
tulisan sehingga tradisi lisan digunakan oleh
masyarakat untuk menyampaikan sebuah cerita.
Klasifikasi sastra lisan
A. Ciri ciri sastra lisan
1. Anonim adalah tidak diketahui. Sastra lisan tidak diketahui pengarangnya, pada
mulanya pengarang tidak menyebutkan dirinya dalam karyanya tersebut. Hal ini
menunjukkan bahwa sastra lisan adalah milik bersama.
2. Milik bersama suatu kolektif Maksudnya sastra lisan adalah milik masyarakat, bukan
milik pribadi dari anggota masyarakat. Cirri anonym adalah bukti bahwa sastra lisan
adalah milik bersama-sama yang seolah-olah diciptakan oleh masyarakat itu sendiri.
3. Diwariskan secara lisan, kadang dengan mnemonic devices Pewarisan sastra lisan
ini adalah dengan lisan atau dari mulut ke mulut secara turun-temurun.
4. Tradisional Sikap dan cara berfikir serta bertindak yang selalu berpegang teguh
pada norma, nilai dan adat kebiasaan yang ada secara turun-temurun. Contoh: dijadikan
sebagai hiburan masyarakat tetapi tidak menyalahi adat.
5. Bentuknya tetap Plot atau alur dan makna yangterkandung dalam sebuah cerita
tersebut tetap dan tidak berubah. Sehingga keutuhan jalan cerita suatu sastra lisan
tersebut sangat kuat dan berperan di dalam masyarakat. Contoh: kisah Malin Kundang.
B. STRUKTUR SASTRA LISAN C. FUNGSI SASTRA LISAN

1.pantun,
1) sastra lisan berfungsi untuk membangun dan mengikat
2.peribahasa, rasa persatuan kelompok.
3. nyanyi panjang, 2) sastra lisan menyimpan kearifan lokal.
3) memperlihatkan hubungan antara kebudayaan
4.dodoi, dengan kebudayaan lain.
5.koba ,
6.Gurindam,
7.dongeng,
8.legenda dan syair,
Penjenisan sastra
lisan
Penjenisan dalam Historiografi
Penjenisan Berdasarkan Proses KomunikasI
Penjenisan berdasarkan produk
Penjenisan dalam Ilmu Sastra Klasik
Penjenisan dalam Ilmu Sastra Modern
Pedoman Penjenisan dalam Studi Sastra Lisan
Kesimpulan sastra lisan telah mendapat perhatian dari berbagai disiplin ilmu. Masing-
masing disiplin itu telah melakukan penjenisan menurut sasarem yang ingin dicapai disiplin tersebut. Historiografi bermaksud memperoleh
informasi- informasi kesejarahan dari bentuk-bentuk sastra lisan tersebut. Antropologi (khususnya bidang ilmu folklor) ingin mendapatkan
gambaran mengenai sistem nilai budaya suatu kelompok budaya. Ilmu sastra bertujuan men- gungkapkan wawasan-wawasEur estetik teks-
teks sastra tersebut, baik dalam hubungannya dengan poetika (sarana-sarana kesastraan)'maupun estetika dengan makna moral dan
kultural.
Tidak realistik bagi ilmu sastra untuk menghindari penjenisan yang telah dilakukan dalam disiplin ilmu lain. Selain karena penjenisan itu
memiliki relevansi tertentu dengan situasi sastra lisan, pembagian yang dilakukan dalam ilmu sastra sendiri dianggap belum terlalu
memuaskan. Sastra dan jenis sastra bukanlah sesuatu 'bendar yang jelas bentuk dan wujudnya. Yang disebut sastra dalam sebuah budaya
tertentu, di tempat lain barangkali dianggap bukan sastra.
Thank you
very much!

Anda mungkin juga menyukai