()دراسة تداولية
Proposal Skripsi
Diajukan kepada Jurusan Bahasa dan Sastra Arab
Fakultas Adab dan Ilmu Budaya
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
Untuk diseminarkan sebagai Persyaratan Penulisan Skripsi
Disusun Oleh:
Safril Yanda
NIM: 16110011
Dosen Pembimbing:
Dr. Ening Herniti, M.Hum
NIP:191110 200312 2 002
PENDAHULUAN
Sastra adalah karya fiksi yang merupakan hasil kreasi berdasarkan luapan emosi
yang spontan dan mampu mengungkapkan aspek estetik, baik yang didasarkan pada
1
aspek kebahasaan maupun aspek makna. dalam sastra Arab, sastra dibagi menjadi
dua macam, sastra kreatif ( )أدب انشائيdan )) أدب وصفىsastra deskriptif.2 Sastrawan
Arab membagi sastra Kreatif menjadi dua bagian, yaitu puisi dan prosa. Adapun salah
Dalam ranah sastra Arab cerita pendek disebut dengan qishshah qashirah,
qishshah shaqhirah, atau hikayah dan bahkan qishshah itu sendiri.3 Cerita pendek
adalah cerita berbentuk prosa yang relative pendek. Kata pendek dalam batasan ini
tidak jelas ukurannya. Ukuran pendek disini diartikan sebagai dapat dibaca dalam
Cerpen bianglala merupakan salah satu cerpen yang terdapat dalam koleksi cerita
pendek Bait Sayyi’ al-Sum’ah yang mengisahkan tentang keluarga Hasan Dahman dan
Thahir si anak bungsu. Keluarga Hasan Dahman adalah keluarga yang awalnya sangat
tertib, keadaan tersebut berubah ketika Thahir ingin melamar teman sekelasnya
ditentang oleh kakak-kakaknya dan juga orang tuanya, Thahir merasa ideologi
aturan, dia merasakan ketidakadilan yang luar biasa karena adanya prinsip-prinsip
1
Ahmad Muzakki, Pengantar Teori Sastra Arab, (Malang: UIN-MALIKI PRESS, 2011). Hlm, 29.
2
Ibid. Hal. 37
3
Anis, Al-maqdisi, Al-funun Al-adabiyyah wa A’lamuha fi al-Nahdhah al-A’rabiyyah al-Haditsah, (Beirut: Dar
al-Ilmi lil Malayin, 1978). Hlm, 499.
4
Sukron Kamil, Teori Kritik Satra Arab : klasik dan modern. (Jakarta : Rajagrafinda Persada, 2009). Hlm, 44.
yang dijunjung tinggi oleh keluarganya. Thahir tidak bisa melakukan perlawanan
apapun, dia hanya bisa marah didalam hati terhadap keadaan yang dialaminya.
Percakapan dalam cerpen merupakan wujud tuturan tertulis. Tuturan sendiri dapat
telaah mengenai hubungan antara Bahasa dan konteks yang tergramatisasikan atau
pembahasan antara lain: teori tindak tutur, prinsip kerjasama, implikatur percakapan,
Tindak tutur sebagai wujud peristiwa komunikasi bukanlah peristiwa yang terjadi
dengan sendirinya, melainkan mempunyai fungsi, maksud dan tujuan tertentu, serta
dapat menimbulkan pengaruh atau akibat pada mitra tutur. Pada dasarnya saat
seseorang mengatakan sesuatu, dia juga melakukan sesuatu.8 “When you say
Berdasarkan hal tersebut, maka penelitian ini juga memanfaatkan teori tindak
tutur sebagai bagian dari kajian pragmatik. Tindak tutur merupakan gejala individual,
penutur dalam menghadapi peristiwa tertentu.10 Menurut Searle tindak tutur terbagi
menjadi tiga, yaitu: lokusi, ilokusi dan perlokusi.11 Searle menyatakan bahwa Tindak
ilokusioner adalah apa yang ingin dicapai oleh penuturnya pada waktu menuturkan
Peneliti memilih tindak tutur sebagai bahan kajian serta cerpen Qus Quzah
sebagai objek penelitian, karena dalam cerpen ini terdapat percakapan yang
mengandung tindak tutur ilokusi, serta penelitian tindak tutur terhadap cerpen ini juga
belum pernah dilakukan oleh peneliti sebelumnya. Oleh sebab itu, peneliti tertarik
untuk mengetahui tindak tutur ilokusi yang terdapat dalam cerpen Qus Quzah dengan
melihat maksud dan tujuan yang ingin disampaikan oleh pengarang kepada pembaca.
Seperti contoh:
15
"! تعالى انظرى ماذا فعل طاهر.."ماما
penutur (Hida) kepada mitra tutur (Mama) berfungsi ucapan memerintah ibunya untuk
melihat apa yang dilakukan oleh Thahir. Tuturan tersebut dapat digolongkan kedalam
tindak tutur ilokusi dengan jenis tuturan direktif yang berfungsi memerintah. Tuturan
tersebut memerintah karena ditandai dengan tanda seru (!) dan nada yang sedikit naik.
Berdasarkan pemasalahan yang telah diuraikan, maka maka peneliti tertarik untuk
meneliti tindak tutur yang terdapat dalam cerpen Qus Quzah dengan judul “al-Af’al
B. Rumusan Masalah
12
F.X. Nadar, Pragmatik dan Penelitian Pragmatik. (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013). Hlm, 14.
13
Ali Muhammada Hajji Sarraf, Al - Af’al al - Injaziyyah Fi al - ‘Arabiyyah al - Mu’asirah; Dirasatun
Dilaliyyatun wa Mu’jamun Siyaqiyyun, (Kairo: Maktabah al-Adab, 2010).
14
I Dewa Putu Wijana dan Muhammad Rohmadi, Analisis Wacana Pragmatik: Kajian Teory dan
Analisis, (Surakarta: Yuma Pustaka, 2009).
15
Najib Mahfuz, Bait Sayyi’ al-Sum’ah, (al-Qahirah: Daru al-Shuruk, 2015). Hlm, 37.
Berdasarkan pada latar belakang yang telah terurai diatas, maka rumusan
1. Apa jenis tindak tutur ilokusi yang ada dalam cerpen Qus Quzah?
2. Apa fungsi dari masing-masing tindak tutur ilokusi yang ada dalam
C. Tujuan penelitian
1. Mengetahui jenis tindak tutur ilokusi yang ada dalam cerpen Qus Quzah.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
studi pragmatik, khususnya dalam mengkaji tindak tutur ilokusi dalam cerpen
Qus Quzah.
2. Manfaat Praktis
yang ada dalam cerita. Serta menjadi rujukan untuk peneliti berikutnya dalam
E. Tinjauan Pustaka
Berdasarkan pengamatan dan penelusuran yang dilakukan oleh peneliti,
belum ada penelitian tentang Tindak Tutur ilokusi dalam Cerpen Qus Quzah.
Abdul Jawwat Nur (2016) dengan penelitiannya yang berjudul “al-Af’al al-
‘Abdulah an-Nimsyi: Kajian Pragmatik”. penelitian Abdul Nur ini membahas dan
novel tersebut serta menjelaskan fungsi dari tindak tutur yang ada didalamnya.16
Tutur Ilokusi dalam Novel Negeri 5 menara karya Ahmad Fuadi”. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif, penelitian ini
bertujuan mendeskripsikan jenis dan fungsi tindak tutur ilokusi yang terdapat
dalam Novel Hafalan Shalat Delisa karya Tere Liye”. Hasil dari penelitian ini
terdapat 113 dialog yang merupakan tindak tutur ilokusi. Tindak tutur ilokusi
yang dominan dijumpai adalah tindak tutur direktif. Tindak tutur yang paling
Nia Binti Qurota A’yuni, Parji (2017) dengan berjudul “ Tindak Tutur Ilokusi
dalam Novel Surga Yang Tak Dirindukan karya Asma Nadia”. Penelitian ini
16
Abdul Jawwad Nur, “ al-Af’al al - Injaziyyah dalam Novel Akhbabtuka Aktsara min Ma Yanbaghi
Karya ‘Asr ‘Abdulah an-Nimsyi: Kajian Pragmatik”, Artikel, Jurnal CMES Vol. IX, No. 2, (Surakarta:
Program Studi Sastra Arab Fakultas Ilmu Budaya UNS, 2016).
17
Pezi Awram, “Tindak Tutur Ilokusi dalam Novel Negeri 5 Menara karya Ahmad Fuad”, Skripsi,
(Bengkulu: Universitas Bengkulu, 2014).
18
Elfi Suriani, ‘Tindak Tutur Ilokusi dalam Novel Hafalan Shalat Delisa karya Tere Liye”, Artikel,
Jurnal, (Tanjung Pinang: Universitas Maritim Raja Ali Haji, 2016).
bertujuan untuk mengetahui bentuk tindak tutur ilokusi dalam novel surga yang
bertujuan untuk mengetahui macam-macam dan fungsi tindak tutur ilokusi yang
F. Kerangka Teori
1. Pragmatik
digunakan untuk berkomunikasi dalam situasi tertentu. Morris (1938:), Crystal 1980:
178) serta Hartmann dan Stork (1972:205) menjelaskan bahwa semantik pragmatik,
dan sintaksis, merupakan cabang dari semiotika, yaitu ilmu tentang tanda. Semiotika
dibagi menjadi tiga cabang kajian; pertama sintaksis, cabang semiotika yang mengkaji
mengkaji hubungan tanda dengan objek yang diacunya; dan ketiga, pragmatik yaitu
cabang semiotika yang mengkaji hubungan tanda dengan pengguna bahasa.21 Wijana
19
Nia Binti Qurota A’yuni, Parli, “Tindak Tutur Ilokusi dalam Novel Surga Yang Tak Dirindukan
karya Asma Nadia: kajian Pragmatik”, Artikel, Jurnal Linguista Vol. 1, Nol. 1, (Madiun: Universitas PGRI
Madiun, 2017).
20
Muhammad dzikrullah, “al-Af’al al-Kalamiyyah fi qashash Qulub Shaqhirah li Anis Mansur”,
Skripsi, (Malang: Program Studi Sastra Arab, Fakultas Ilmu Humaniora UIN Malang).
21
F.X. Nadar, Pragmatik dan Penelitian Pragmatik. (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013). Hlm, 2.
menelaah makna-makna satuan lingual, hanya saja semantik mempelajari makna
karena telaah semantic adalah telah bebas konteks, sedangkan makna yang dikaji
Pada awal tahun 1960-an Katz Bersama kawan-kawannya mulai menemukan cara
semantik mulai diperhitungkan oleh para ahli bahasa. Kemudian Lakoff dan Ross
pada tahun 1971 menandaskan bahwa sintaksis tidak dapat dipisahkan dari kajian
maupun nonverbal). Ciri-ciri situasi lain yang relevan dengan hal yang sedang
Pragmatik sebagai sumber pada beberapa ilmu lain yang juga mengkaji bahasa
dan faktor-faktor yang berkaitan dengan penggunaan bahasa, ilmu-ilmu tersebut ialah
wacana (discourse analysis) dan teori deiksis.25 Dari filsafat bahasa pragmatik
22
I Dewa Putu Wijana dan Muhammad Rohmadi, Analisis Wacana Pragmatik: Kajian Teory dan
Analisis, (Surakarta: Yuma Pustaka, 2009). Hlm, 4-5
23
Ibid, Hlm, 6.
24
Ibid, Hlm, 7.
25
P. W. J. Nababan, Ilmu Pragmatik: Teori dan Penerapannya, (Jakarta: Depdikbup, 1987). Dalam
hal ini dikutip oleh Abdurrahman dalam Jurnalnya .
fungsi bahasa. Dari antropologi pragmatik mempelajari etika berbahasa, konteks
berbahasa, dan faktor non verbal. Dari linguistik dan analisa wacana dibicarakan lebih
pada kajian penggunaan bahasa yang berdasarkan pada konteks. Bidang kajian yang
berkenaan dengan hal itu, yang kemudian lazim disebut bidang kajian pragmatik
4. Tindak Tutur
Teori tindak tutur ‘speech act’ berawal dari ceramah yang disampaikan oleh
filsuf berkebangsaan Inggris, John L. Austin, pada tahun 1955 di Universitas Harvard,
yang kemudian diterbitkan pada tahun 1962 dengan judul “how to do things with
world”. Austin menyebutkan bahwa pada dasarnya pada saat seseorang mengatakan
sesuatu, dia juga melakukan sesuatu. Pada waktu seseorang menggunakan kata-kata
‘menyatakan’ misalnya dalam tuturan I promise I will come on time (“saya berjanji
akan datang tepat waktu”) maka yang bersangkutan tidak hanya mengucapkan tetapi
bahasa dapat dipahami dengan baik apabila ditautkan dengan situasi konteks
mengemukakan bahwa secara pragmatis setidak-tidaknya ada tiga jenis tindakan yang
dapat diwujudkan oleh seorang penutur, yakni tindak lokusi, tindak ilokusi, dan tindak
perlokusi. Yang dimaksud dengan tindak lokusi adalah tindak tutur yang semata-mata
menyatakan sesuatu, biasanya dipandang kurang penting dalam kajan tindak tutur.
Tindak tutur ilokusi adalah tuturan selain berfungsi untuk mengatakan atau
sebuah tuturan yang diutarakan oleh seseorang seringkali mempunyai daya pengaruh
(perlocutionary force).29
Chaer mengatakan bahwa tindak tutur ilokusi adalah tindak tutur yang
menyuruh, menawarkan, dan menjanjikan. Dengan demikian tindak tutur ini dapat
juga digunakan untuk melakukan sesuatu (The Act of Doing Something) apabila
al-Af’al Injaziyyah atau tindak ilokusi menjadi beberapa macam, yaitu tindak
28
Abdul Chaer, Leonie Agustina, Sosiolinguistik Perkenalan Awal, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004).
Hlm, 50.
29
I Dewa Putu Wijana dan Muhammad Rohmadi, Analisis Wacana Pragmatik: Kajian Teory dan
Analisis, (Surakarta: Yuma Pustaka, 2011). Hlm, 21-24.
30
Abdul Jawwad Nur, “ al-Af’al al - Injaziyyah dalam Novel Akhbabtuka Aktsara min Ma Yanbaghi
Karya ‘Asr ‘Abdulah an-Nimsyi: Kajian Pragmatik”, Artikel, Jurnal CMES Vol. IX, No. 2, (Surakarta:
Program Studi Sastra Arab Fakultas Ilmu Budaya UNS, 2016). Hlm, 139.
31
Ali Muhammada Hajji Sarraf, Al - Af’al al - Injaziyyah Fi al - ‘Arabiyyah al - Mu’asirah; Dirasatun
Dilaliyyatun wa Mu’jamun Siyaqiyyun, (Kairo: Maktabah al-Adab, 2010). Hlm, 205-248.
32
George, Yule, Pragmatik. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2006). Hlm, 53. (pdf inggris)
Komisif (al-Iltizamiyyat), tindak tutur Ekspresif (at-Ta’biriyyat), tindak tutur
Direktif (al-Ijaziyyat).
mengeluh, mengkalaim.
digunakan, sebab berguna untuk menguji hipotesis yang merupakan hasil deduksi
berikut:
1. Jenis Penelitian
2. Sumber Data
Sumber data primer dalam penelitian ini adalah berupa tuturan yang
terdapat dalam cerpen Qus Quzah karya Najib Mahfuz yang diterbitkan
oleh Daru al-Shuruk 2015. Sedangkan data sekunder adalah tindak tutur
ilokusi yang ada dalam cerpen Qus Quzah karya Najib Mahfuz.
Faruk, Metode Penelitian Sastra sebuah Penjelajahan Awal. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012).
33
Hlm, 22.
34
Fatimah Djajasudarma, Metode Linguistik Ancangan Metode Penelitian dan Kajian. (Bandung: PT. Eresko).
Hlm, 15.
3. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pustakan dan Teknik catat, yaitu Teknik yang dilakukan peneliti
data yang dimaksud adalah yang berhubungan dengan cerpen Qus Quzah
penilitian ini yaitu dengan urutan dan proses secara sistematis. Untuk
berikut:
1. Membaca dan memahami teks cerpen Qus Quzah karya Najib Mahfuz
35
Mahsun, Metode Penelitian Bahasa: Tahapan Strategi, Metode, dan Tekniknya. (Jakarta: Rajawali Press,
2012). Hlm, 253.
5. Membuat kesimpulan berdasarkan data yang diperoleh dalam cerpen
2. Sistematika Penulisan
pemahaman dan menjadikan penelitian tidak keluar dari pokok pembahasan yang
diteliti. Dalam penelitian ini akan disajikan kedalam 4 bab pembahasan yang
berbeda, yaitu:
BAB II Biografi Tokoh, berisi tentang biografi Najib Mahfuz, sipnosis cerpen
Qus Quzah.
BAB III Pembahasan, berisi tentang hasil analisis cerpen Qus Quzah dengan