Anda di halaman 1dari 4

BAB 1

A. Latar Belakang
Karya Sastra adalah penciptaan disampaikan kepada komunikatif tentang maksud
penulis untuk tujuan estetika. Karya-karya ini sering mengatakan, baik di pertama atau
ketiga orang, dengan plot dan melalui penggunaan berbagai perangkat sastra yang
berhubungan dengan waktu mereka. munculnya kajian strukturalisme semiotik untuk
mengkaji aspek-aspek struktur dengan tanda, Analisis teks sastra menggunakan cara
Riffeterre akan berhadapan dengan istilah seperti interteks (Strukturalisme), hipogram,
dan matriks.
Makalah ini akan memaparkan aplikasi teori strukturalisme semiotik Riffaterre
pada cerpen wada’an ayyuha at-tifl karya Jabbar Yassin Husein.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas rumusan masalah makalah ini adalah bagaimana
analisis cerpen ‫ وداعا ايها الطفل‬menurut Teori semiotika Riffattere?

C. Tujuan penelitian
Tujuan penulis mengkaji ini untuk mengetahui bagaimana cara menganalisis karya sastra
menggunakan Teori Semiotika Riffattere

BAB II
A. Analisis cerpen Wada’an ayyuha at-tifl dengan Teori Semiotika Riffattere
1. Hipogram
- Hipogram potensial
Proposisi dalam cerpen ini mendeskripsikan latar belakang penulis cerpen
baik dari segi adat maupun hukum. Jabbar Yassin Hussin lahir pada tahun
1954 di Baghdad, di tepi sungai Tigris. Mulailah lebih awal untuk menulis
puisi dan cerita pendek yang diterbitkan di beberapa majalah. Pada usia yang
sangat muda ia memasuki dunia jurnalisme dan ketika ia berusia 17 tahun ia
sudah menjadi ahli dalam sastra anak-anak dan menerbitkan lebih dari dua
puluh cerita untuk anak-anak. Sayangnya, pada tahun 1976, setelah
penangkapan baru oleh polisi universitas, ia harus meninggalkan Irak untuk
melarikan diri dari rezim Saddam Hussein dan meninggalkan pengasingan di
Perancis, dari mana ia kembali hanya pada Mei 2003. Karyanya kebanyakan
tentang pengasingan karena masih teringat negerinya. 1
- Hipokram Aktual
Hipokram aktual cerpen wada’an ayyuha a-tifl adalah karangan jabbar yassin
husein, sebelum karya ini, yaitu the turgoman, adieu, I’enfant, Le lecturer de
Baghdad, contes et nouvelles yang sebagian besar di terjemahkan ke bahasa
perancis.

2. Matriks
Makna semiotic cerpe wada’an ayyuha at-tifl adalah Perang Iran-Irak juga
dikenali sebagai Pertahanan Suci dan Perang Revolusi Iran di Iran, dan
Qadisiyyah Saddam (‫قادسيّة ص ّدام‬, Qādisiyyat Saddām) di Irak, adalah perang di
antara Irak dan Iran yang bermula pada bulan September 1980 dan berakhir pada
bulan Agustus 1988. Umumnya, perang ini dikenali sebagai Perang Teluk Persia
sehingga Konflik Iraq-Kuwait meletus pada awal 1990-an, dan untuk beberapa
waktu dikenali sebagai Perang Teluk Persia Pertama. Perang ini juga memiliki
kemiripan seperti Perang Dunia I. Taktik yang digunakan seperti pertahanan parit,
pos-pos pertahanan senapan mesin, serangan dengan bayonet, penggunaan kawat
berduri, gelombang serangan manusia serta penggunaan senjata kimia(seperti gas
mustard) secara besar-besaran oleh tentara Irak untuk membunuh pasukan Iran
dan juga penduduk sipilnya, seperti yang dialami juga oleh warga suku Kurdi di
utara Irak. Dalam perang ini dipercaya lebih dari satu juta tentara serta warga sipil
Irak dan Iran tewas, dan lebih banyak lagi korban yang terluka dari kedua belah
pihak selama pertempuran berlangsung. 2

3. Model
1
https://www.pugliain.net/59660-taranto-jabbar-yassin-hussin/ diakses pada tanggal 16 desember pukul 21:10
2
https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Iran-Irak diakses pada tanggal 15 desember pukul 18:20
‫ال تنسى ابدا‬
Jangan pernah lupakan negeri ini, keluarganya meneteskan air mata krna
kepergiannya, kemudia dia memeluk ibunya dan dari mata ibunya terlihat bersinar
dan mencium dahi anaknya.

BAB III
Penutup
A. Kesimpulan
Mengkaji analisis cerpen menggunakan Teori Semiotik Riffaterre
merupakan analisis tanda pertanda, terdapat banyak maksud dari cerpen
wada’an, di balik teks tersurat ada makna tersirat di dalam nya, dengan
menggunakan analisis ini sehingga dapat menemukan makna-makna
tersebut.
BAB II

Anda mungkin juga menyukai