Anda di halaman 1dari 8

TINDAK TUTUR ILOKUSI DALAM NOVEL

"ORIGAMI HATI" KARYA BOY CANDRA


Hernita Pairingan, Nurul Syafiqah
Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia, Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia
Fakultas Bahasa dan Sastra, Universitas Negeri Makassar
e-mail: hernitapairingan347@gmail.com

ABSTRACT
This study aims to describe the illocutionary speech acts contained in the novel "Origami
Hati" by Boy Candra. The pragmatics studied in this study are illocutionary speech acts.
The type of research conducted is descriptive qualitative research where the data being
analyzed is data in the form of words. The approach used in the analysis is a pragmatic
approach and content analysis. While the data collection technique is done by reading the
novel repeatedly, all data related to the research problem is recorded in the data sheet.
From the results of the research conducted, this study found assertive, commissive,
directive, expressive, and declarative illocutionary acts. Assertive illocutionary acts found
consist of assertive categories of complaining, stating, and suggesting. The commissive
illocutionary acts are speech acts of offering and promises. The directive illocutionary acts
found included the categories of ordering, begging and advising. Expressive illocutionary
acts found include apologizing and blaming. And the declarative illocutionary acts
contained in the novel "Origami Hati" by Boy Candra are giving forgiveness and
forbidding.
Keywords: Language, Pragmatics, Illocutionary, Novel

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tindak tutur ilokusi yang terdapat dalam
novel “Origami Hati” karya Boy Candra. Pragmatik yang dikaji dalam penelitian ini adalah
tindak tutur ilokusi. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif kualitatif
dimana data yang dianalisis adalah data berupa kata. Pendekatan yang digunakan dalam
analisis adalah pendekatan pragmatik dan analisis konten. Sedangkan teknik pengumpulan
data dilakukan dengan membaca novel secara berulang-ulang, semua data yang berkaitan
dengan masalah penelitian dicatat dalam lembar data. Dari hasil penelitian yang dilakukan,
penelitian ini menemukan tindak ilokusi asertif, komisif, direktif, ekspresif, dan deklaratif.
Tindak ilokusi asertif yang ditemukan terdiri dari kategori asertif mengeluh, menyatakan,
dan menyarankan. Tindak ilokusi komisif yang terdapat adalah tindak tutur penawaran dan
janji. Tindak ilokusi direktif yang ditemukan meliputi kategori memerintah, memohon dan
menasehati. Tindak ilokusi ekspresif yang ditemukan antara lain meminta maaf dan
menyalahkan. Dan Tindak ilokusi Deklaratif yang terdapat dalam novel “Origami Hati”
karya Boy Candra adalah memberikan maaf dan melarang.
Kata kunci: Bahasa, Pragmatik, Ilokusi, Novel

PENDAHULUAN Sebagai karya sastra, novel


mengandung banyak nilai dan motivasi Parker secara tegas membedakan studi
yang dapat diterapkan dalam kehidupan bahasa yang bersifat internal, yaitu studi
sehari-hari. Selain mengandung banyak bahasa tanpa mengaitkannya dengan
nilai dan motivasi dalam kehidupan, konteks penggunaannya dengan studi
novel juga mengandung banyak bentuk bahasa yang bersifta eksternal, yaitu
percakapan antar tokoh utama dan studi bahasa dalam kaitannya dengan
pelakunya dengan bentuk penggunaan konteks. Studi bahasa tanpa
bahasa yang dapat dijelaskan dari mengaitkannya dengan konteks disebut
berbagai bidang keilmuan seperti studi bahasa bebas konteks (context
pragmatik. Pragmatik adalah cabang independent), sedangkan studi bahasa
linguistik yang mengkaji makna ujaran yang mengaitkannya dengan konteks
sesuai dengan konteks atau situasi yang disebutlah sebagai studi yang bersifat
digunakannya. Sebagai salah satu terikat konteks (context dependent).
cabang linguistik, pragmatik mulai Secara lengkapnya definisi pragmatik
bergema pada tahun 1970-an, padahal yang dikemukakan oleh Parker tersebut
sebelumnya, tepatnya pada tahun 1930- adalah sebagai berikut, Pragmatics is
an, linguistik hanya mencakup analisis distinct from grammar, wich is the study
fonetik, morfologi, dan fonemik, yang of internal strusture of language.
dalam hal ini disebut linguistik era Pragmatics the study of how language is
Bloomfield. Istilah pragmatik dikenal used to communicate (Parker, 1986: 11).
oleh seorang filsuf bernama Charles Berkaitan dengan pengertian pragmatik
Morris, dimana ia membagi ilmu tentang di atas, Mey (1983) mendefinisikan
tanda dan simbol menjadi tiga cabang pragmatik sebagai berikut, Pragmatics is
ilmu, yaitu (1) sintaksis (syntactics), the study of the conditions of human
'ilmu tentang hubungan formal tanda', language uses these are determined by
(2) semantik (semantics), "studi tentang the context of society (Mey, 1983: 42).
hubungan antara tanda dengan Purwo (1990: 16) mengemukan
objeknya" dan (3) pragmatik pragmatik sebagai ilmu yang menelaah
(pragmatics), "studi tentang hubungan makna tutur (utterance), berbeda dengan
antara tanda dan penafsirnya". semantik yang menelaah makna kalimat
Tentang pengertian pragmatik (sentence). Dalam urainnya, pragmatik
telah banyak dikemukakan oleh para menggumuli makna yang terikat konteks
ahli bahasa yang menggeluti pragmatik, (context-dependent), sedangkan
misalnya Levinson (1983) semantik menggeluti makna kata atau
mendefinisikan pragmatik sebagai ilmu klausa bebas konteks (context-
yang menyelidiki relasi bahasa dengan independent) (lihat juga Wijana 1996: 2-
konteksnya. Demikian juga Parker 3).
(1986) mendefinisikan pragmatik Tindak tutur menurut pandangan
sebagai suatu cabang linguistik yang Austin (Olagunju, 2016:52) terbagi
mempelajari struktur bahasa secara menjadi tiga komponen yaitu, lokusi,
eksternal, yaitu kajian tentang ilokusi, dan perlokusi. Ketiga jenis
bagaimana satuan lingual tersebut tindak tutur tersebut merupakan
digunakan dalam komunikasi yang tindakan untuk menyampaikan,
sebenarnya (lihat Rahardi, 2005: 48). memberikan informasi atau cara
mempengarui si pendengar agar sebagai dasar teori dalam penelitian ini
mengerti yang disampaikan si penutur. karena menurut peneliti setelah
Tindak tutur ilokusi menurut peneliti membaca dan memahami tentang ilmu
ialah tindak tutur yang paling penting pragmatik sesuai dengan tema penelitian
dalam kajian dan tindakan dalam ini. Ilmu pragmatik mempelajari cara
penelitian yang akan dikaji karena bagaimana bahasa digunakan oleh antar
berkaitan erat dengan tindak tutur. Jika manusia untuk berkomunikasi dan saling
Austin membagi tindak tutur menjadi memahami satu dengan lainnya. Selain
tiga komponen, Searle (1974) itu, peneliti memilih teori tindak tutur
mengembangkan tindak tutur ilokusi sebagai pisau penelitian dalam
menjadi lima macam. Searle penelitian ini karena penggunaan bahasa
berdasarkan tindak tutur dari fungsinya sebagai media interaksi dan komunikasi
agar dapat melengkapi tindak tutur yang antara tokoh dalam novel “Origami
dijelaskan oleh Austin. Kelima tindak Hati” karya Boy Candra terdapat banyak
tutur ilokusi yang dijelaskan oleh Searle dialog dalam novel tersebut yang
ialah: asertif, komisif, direktif, ekspresif, mengandung tindak tutur ilokusi.
dan deklaratif. Permasalahan pragmatik yang
dikaji dalam novel “Origami Hati” karya
Dunia novel tidak terlepas dari
Boy Chandra tindak tutur ilokusi yang
tindak tutur ilokusi dalam tulisan
ada didalamnya mencakup ilokusi Searle
sastranya, tindak tutur ilokusi juga
(1974) yaitu: asertif, komisif, direktif,
terdapat dalam novel “Origami Hati”
ekspresif, dan deklaratif.
karya Boy Candra. Novel ini merupakan
karya fiksi yang berkisah tentang cinta. METODE PENELITIAN
Novel ini terdiri dari 16 bab dengan Sumber data penelitian ini adalah
jumlah halaman sebanyak 290 halaman novel “Origami Hati” karya Boy
dan pertama kali diteritkan oleh Candra, seiring dengan ini maka
mediakita pada tahun 2017. Novel penelitian ini merupakan jenis
“Origami Hati” ini dikemas dengan penelitian dokumenter. Data yang
bahasa yang sangat mudah dicerma, ditemukan di dalam novel dianalisis
interaktif dan komunikatif. Hal ini berdasarkan apa yang disimak dan
pulalah sebagai alasan memilih novel dicatat secara kualitatif pada saat
“Origami Hati” karya Boy Chandra berlangsungnya penelitian ini. Oleh
menjadi bahan kajian penelitian ini. Hal sebab itu, penelitian ini adalah jenis
lain adalah dari beberapa bacaan yang penelitian dokumenter dan deskriptif
berkaitan dengan penelitian, novel kualitatif (Best, 1989; Ary, dkk., 1989:
“Origami Hati” karya Boy Chandra ini 415). Alasan menyatakan bahwa
memuat banyak percakapan yang penelitian ini juga adalah jenis
bersifat interaksional, sehingga dengan penelitian kualitatif karena data yang di-
demikian peneliti berkesimpulan bahwa analisis penelitian adalah berupa kata-
masalah yang dikaji berkaitan dengan kata bukan angka atau data kuantitatif.
judul penelitian di atas dapat diungkap Bogdan dan Taylor (dalam Moleong,
secara lugas, jelas, dan tuntas. 2010) menyatakan, istilah kualitatif
Pemilihan kajian pragmatik merupakan metode penelitian yang
menggunakan data berupa kata-kata ekspresif, dan deklaratif. Dalam
bukan angka-angka. Metode yang percakapan para tokoh yang terdapat di
digunakan dalam penelitian ini metode dalam novel “Origami Hati” karya Boy
penelitian deskriptif yang bersifat Chandra ini ditemukan beberapa
kualitatif, karena data yang dianalisis kategori tindak tutur ilokusi yang dapat
adalah berupa kata, kalimat atau teks. dipaparkan sebagai berikut.
Sedangkan teknik analisis yang
digunakan di dalam penelitian ini adalah 1. Tindak Tutur ilokusi Asertif dalam
analisis isi (content analysis) dari aspek Novel “Origami Hati” Karya Boy
pragmatik. Analisis isi maksudnya, Candra
analisis memahami teks atau informasi Tindak tutur ilokusi kategori
tertulis atau tercetak dalam sebuah asertif merupakan tindak tutur
dokumen dan berupaya menguraikan yang mengikat penutur pada
secara objektif. Dengan demikian kebenaran proposisi yang
penelitian ini juga menggunakan teknik diungkapkan. Dari hasil temuan
analisis isi (Endaswara,2019). atas tindak tutur asertif dalam
Interpretasi yang digunakan novel “Origami hati” karya Boy
adalah analisis isi pragmatik, yaitu Candra ini ditemukan data
menjelaskan arti dan makskud yang sebagai berikut.
terdapat di dalam teks atau data tersebut. Tuturan:
Analisis isi pragmatik (pragmatic
“Gimana kamu bisa
content analysis) adalah prosedur
ngomong nggak cinta sama
memahami teks dengan
dia? Terus, apa artinya
mengklasifikasikan tanda menurut
ciumanmu dengannya? Apa
akibat yang ditimbulkan. Teknik
artinya pelukanmu dengannya?
pengumpulan data yang digunakan di
Haga, aku bukan cewek tolol?
dalam penelitian ini adalah teknik baca
Aku bukan buta. Aku ngelihat
dan catat terhadap seluruh data yang
langsung semua yang kalian
berhubungan dengan permasalahan dan
lakukan dengan mata
tujuan penelitian yang dilaksanakan.
kepalaku! Perempuan murahan
Selanjutnya data yang dicatat ini
itu memeluk tubuh kekasihku di
dianalisis dan diinterpretasikan peneliti
depan mataku.” (Halaman 6)
sesuai denga teori pragmatik untuk
mengungkap perihal bentuk-bentuk Tindak tutur asertif di atas
pragmatik yang terdapat di dalam novel merupakan tindak tutur asertif
“Origami Hati” karya Boy Candra kategori mengeluh. Berdasarkan
seperti yang telah dirumuskan dalam data di atas terlihat bahwa situasi
masalah dan tujuan penelitian. tuturan di atas terjadi dalam
konteks Haga dan Aruna,
HASIL DAN PEMBAHASAN Aruna menyampaikan keluhan-
Tindak Tutur Ilokusi nya kepada Haga, karena Aruna
Searle (1974) mengembangkan melihat Haga mempunyai teman
tindak tutur ilokusi menjadi 5 macam yang lain selain dirinya yaitu
kategori ialah: asertif, komisif, direktif, yang bernama Citra. Bentuk
tutur asertif lainnya juga ada Lihat tuh wajahmu pucat.
ditemukan dalam novel Lagian aku juga lapar.”
“Origami hati” karya Boy (Halaman 22)
Candra yaitu asertif kategori
menyatakan dan menyarankan. Kategori tindak tutur
Data tindak tutur asertif kategori komisif di atas adalah berupa
menyatakan adalah. penawaran, konteks percakapan
Tuturan: di atas Citra menawarkan kepada
Aruna untuk makan dulu karena
“Aku nggak sepicik yang Aruna terlihat mulai pucat,
kamu pikirkan. Aku sayang sama meskipun sebenarnya sesuai
kamu, karena kamu sahabat- konteks ujaran di atas bahwa
ku.” Sudahlah. Aku nggak mau Citra belum begitu lapar. Bentuk
dengar omong kosong itu lagi. tindak tutur komisif lainnya
Kalau kamu mau jadi sahabatku, yang ditemukan dalam novel
jangan berusaha meusak tersebut adalah kategori berjanji.
hubunganku dengan Haga.” Data yang mendukung ujaran ini
Tegas Aruna. (Halaman 11) adalah sebagai berikut.
Sedangkan data untuk tindak asertif Tuturan:
kategori menyarankan yaitu: “Ayah pasti pulang, Nak.
“Kamu benar, Cit. Nggak Hingga kamu selesai kuliah,
ada salahnya mencoba untuk Ayah harus bekerja di Bekasi.”
memasukui dunia baru,” Ia memeluk Aruna. (Halaman
ucapnya pelan. (Halaman 32) 257)

2. Tindak Tutur ilokusi Komisif Penggunaan kata “pasti


dalam Novel “Origami Hati” pulang hingga kamu selesai
Karya Boy Candra kuliah” merupakan ungkapan
perasaan kategori berjanji, hal
Tindak tutur ilokusi komisif ini juga dikuatkan “ayah harus
merupakan tindak tutur yang bekerja dulu di Bekasi”.
menuntut komitmen penutur pada
tindakan yang akan dilakukan 3. Tindak Tutur ilokusi Direktif dalam
pada waktu yang akan datang, Novel“Origami hati” Karya Boy
yaitu tindak tutur menyatakan Candra
janji atau penawaran. Dari hasil
Tindak tutur ilokusi direktif
analisis percakapan antar tokoh
merupakan tindak tutur yang
yang terdapat dalam novel
bermaksud mempengaruhi mitra
“Origami Hati” karya Boy Candra
tutur melakukan sesuatu. Dari
ini terdapat bentuk-bentuk tindak
hasil temuan atas tindak tutur
komisif.
direktif dalam novel “Origami
Tuturan:
hati” karya Boy Candra ini
“Kita makan dulu deh. Aku ditemukan data. Tindak tutur
nggak mau nanti kamu sakit. direktif yang ditemukan adalah
tindak tutur direktif kategori Seseorang yang akan
memerintah, memohon dan menjadikanmu tujuan pulang
menasehati. Tindak tutur direktif baginya.” Citra menasehati
kategori memerintah adalah sahabatnya itu. (Halaman 23)
sebagai berikut.
Tuturan: 4. Tindak Tutur ilokusi Ekspresif
dalam Novel “Origami Hati” Karya
“Ini. Silahkan isi formulir Boy Candra
dulu. Nanti kalau ada yang
ragu, silahkan tanyakan” Tindak tutur ilokusi ekpresif
(Halaman 27) merupakan bentuk tuturan yang
berfungsi untuk menyatakan atau
Konteks tuturan di atas antara menunjukkan sikap psikologis
Putri Amanda, Citra dan Aruna, penutur terhadap suatu keadaan.
dimana Citra dan Aruna ingin Dari hasil analisis ditemukan data
mendaftar menjadi anggota baru tindak tutur ekspresif meminta
fakultas. Penggunaan kata maaf.
silahkan dalam ujran tersebut Tuturan:
mempunyai makna menyuruh, “Cit, maafin aku ya. Ternyata
yaitu untuk mengisi formuliar aku emang salah menilaimu
menjadi anggota baru fakultas. selama ini. Harusnya aku
Bentuk direktif lain yang percaya sama kamu. Harusnya
ditemukan dalam novel dengerin ucapan kamu tentang
“Origami hati’ karya Boy Haga.” (Halaman 11)
Candra ini adalah bentuk direktif
kategori memohon dan Data di atas merupakan
menasehati. Data pendukung tindak tutur dalam konteks Aruna
tindak tutur tersebut adalah sebagai penutur dan Citra sebagai
sebagai berikut. mitra tuturnya. Penggunaan kata
Tuturan: maaf merupakan bentuk ekspresif
“Aruna… apa nggak ada Aruna menyatakan perasaan
kesempatan lagi?” (Halaman penyesalannya yang tidak percaya
12) dan “Kamu harus percaya! kepada Citra tentang apa yang
Kalau Haga itu jodohmu, ia dikatakan Citra mengenai Haga
akan kembali kepadamu. Tapi, kepada Aruna. Jadi ujaran di atas
kalau dia belum jodoh kamu, merupakan ungkapan perasan
Tuhan pasti akan mengirimkan tentang suatu keadaan. Bentuk
seseorang yang lebih pantas ekspresif lainnya yang ditemukan
untuk mendampingimu. dalam novel “Origami hati” karya
Seseorang yang akan rela Boy Candra ini adalah kategori
menghabiskan hidup menyalahkan. Datanya adalah
denganmu. Seseorang yang sebagai berikut.
nggak akan pernah dengan Tuturan:
sengaja membuatmu sedih lagi.
“Eh, iu toples, bukan botol. hati” karya Boy Candra yaitu
Unik tahu! Kamu aja yang asertif kategori melarang. Data
cewek aneh. Pikirannya tindak tutur deklaratif kategori
organisasi mulu. Kapan melarang adalah.
mikirkan hati? ”ledek, Aruna.
(Halaman 32) Tuturan:
“Hei, jangan sembarangan
5. Tindak Tutur ilokusi Deklaratif motret, dong!” (Halaman 13)
dalam Novel “Origami Hati” Karya
Boy Candra Penggunaan kata “jangan
sembarangan” merupakan
Tindak tutur ilokusi deklaratif
ungkapan larangan Aruna
merupakan menurut Searle (dalam
terhadap seorang laki-laki yang
Rohmadi, 2010: 35) adalah tindak
tiba-tiba menjadikannya sebagai
tutur yang dimaksudkan
objek fotonya.
penuturnya untuk menciptakan hal
(status, keadaan, dan sebagainya) KESIMPULAN DAN SARAN
yaitu memberikan maaf dan A. Kesimpulan
melarang. Dari hasil analisis Dari hasil analisis yang
ditemukan data tindak tutur dilakukan terhadap novel “Origami
deklaratif memberikan maaf. Hati” karya Boy Candra tentang
Tuturan: perihal tindak tutur ilokusi
“Udahlah. Aku juga udah pragmatik dapat disimpulkan
maafin kamu, kok. Kamu itu beberapa hasil temuan dan analisis
sahabat baikku, Run. Aku Cuma sebagai berikut:
nggak pengin kamu disakiti. 1. Novel “Origami Hati” karya Boy
Makanya, aku jujur sama kamu. Candra merupakan sebuah novel
Eh, kamu malah nggak percaya. yang mengisahkan perjalanan
Nah sekarang, kamu lihat cinta tokoh Haga dan Aruna.
sendiri, kan ?” (Halaman 12) 2. Novel “Origami Hati” karya Boy
Candra menampilkan pertuturan
Tindak tutur deklaratif di atas yang bersifat pragmatik yang
merupakan tindak tutur deklaratif meliputi tindak ilokusi asertif,
kategori memberikan maaf. komisif, direktif, ekspresif, dan
Berdasarkan data di atas terlihat deklaratif. Tindak ilokusi asertif
bahwa situasi tuturan di atas yang ditemukan dalam novel
terjadi dalam konteks Citra dan “Origami Hati” karya Boy
Aruna, dimana pada halaman Candra kategori asertif yaitu
sebelumnya Aruna meminta maaf mengeluh, menyatakan, dan
kepada Citra dan akhirnya Citra menyarankan. Tindak ilokusi
memberikan maafnya kepada komusif yang ditemukan
Aruna dengan cara memeluk kategori menawarkan dan
tubuh Aruna. Bentuk tutur berjanji. tindak direktif kategori
deklaratif lainnya juga ada memerintah, memohon, dan
ditemukan dalam novel “Origami
menasehati. Tindak ilokusi Ibrahim, Abd. Syukur, 1993. Kajian
eksresif yang ditemukan yaitu Tindak Tutur. Surabaya: Penerbit
kategori meminta maaf dan Usaha Nasional.
menyalahkan. Dan Tindak Kaswanti Purwo, Bambang, 1994.
ilokusi deklaratif ditemukan Pragmatik dan Pengajaran
kategori memberikan maaf dan Bahasa, Menyibak Kurikulum
melarang. 1984. Yogyakarta: Penerbit
B. Saran Kanisius.
Pembahasan terkait penelitian
ini masih sangat terbatas dan
membutuhkan banyak masukan,
saran untuk penulis selanjutnya
adalah mengkaji lebih dalam dan
secara komprehensif tentang
Tindak Tutur Ilokusi Dalam Novel
“Origami Hati” Karya Boy Candra.

DAFTAR PUSTAKA

Frandika, E., & Idawati, I. (2020).


Tindak Tutur Ilokusi dalam Film
Pendek “Tilik (2018)”. Pena
Literasi, 3(2), 61-69.
Hidayat, E., & Prayitno, H. J.
(2014). Tindak Tutur Deklaratif
Dalam Wacana Khotbah Jumat
Bahasa Sunda Di Masjid
Baiturrahman Desa Bener
Kecamatan Majenang Kabupaten
Cilacap (Doctoral dissertation,
Universitas Muhammadiyah
Surakarta).
Chaer, Abdullah. (2010). Kesantunan
Berbahasa. Jakarta: Rineka
Cipta.
Nirmala, V. (2017). Tindak tutur ilokusi
pada iklan komersial Sumatera
ekspres. Kandai, 11(2), 139-150.

Hartoko, Dick, 1986. Pengantar


Ilmu Sastra. Jakarta: Gramedia.

Anda mungkin juga menyukai