Oleh :
Egenius Endi Goleng
150401080072
Motto:
Persembahan :
Puji dan syukur kupersembahkan pada Tuhan yang maha Esa yang membimbing saya
dalam menyelesaikan skripsi ini. Saya juga mengucapkan limpah terima kasih kepada
3. Yayasan Mardiwiyata
4. Orangtua:
5. Adik-adik tercinta:
Lingga Wandal, Julita Batu Para, Aldriki Arki Umbu, Karld Roden Hebber, Romanus
Pendahuluan ini penulis memaparkan hal-hala yang berkaitan dengan : 1) latar belakang, 2)
Rumusan masalah, 3) tujuan penelitian, 4) kegunaan penelitian, dan 5) penegasan istilah.
A. Latar Belakang
Bahasa adalah alat komunikasi yang sangat penting dalam keberadaan manusia
sebagai mahkluk sosial. Dari pemikiran ini, berkembang bermacam-macam teori tentang
bahasa. Pada awal perkembangan linguistik, komponen-komponen yang dipelajari
meliputi; bunyi bahasa bentukan, kalimat, dan makna, Winrsih (2009:1). Kajian linguistik
pada umumnya terbatas masalah unsur-unsur bahasa seperti; bunyi, kata, frase, kalimat,
dan unsur makna.
Satuan bahasa terlengkap adalah kalimat. Akan tetapi, tataran kebahasaan yang baru
adalah wacana jadi, konsep satuan bahasa yang terlengkap tersebut harus diperbaiki.
Dalam penelitian ini, ada keterkaitan antara analisis wacana yang mencakup kohesi dan
koherensi, dan antara prakmatik dan deiksi. Deiksi adalah istilah yang digunakan untuk
menunjukan keniscayaan hadirnya acuan dalam suatu informasi. Dengan demikian, deiksi
merupakan ikhtiar pragmatic untuk memahami makna semantic.
Novel Laskar Pelangi adalah sebuah karya perdana dari Andrea yang diterbitkan oleh
Bentang Pustaka pada tahun 2005. Novel ini bercerita tentang kehidupan 10 anak dari
keluarga miskin yang bersekolah (SD dan SMP) di sebuah sekolah Muhammadiyah di
Belitung yang penuh dengan keterbatasan.1. Hal yang menarik dalam novel Laskar
Prlangi adalah kepaduan makna dan keutuhan kalimata pengarang.
Novel berasal dari bahasa novella, yang dalam bahasa jerman disebut novelle dan novel dalam bahasa
inggris, dan inilah yang kemudian masuk ke Indonesia. Secara harfiah novella berarti sebuah barang
baru yang kecil, yang kemudian diartikan sebagai cerita pendek yang berbentuk prosa. 2
B. Rumusan masalah
Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1) Bagaimana analisis deiksis pada novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata?
2) Bagaimana analisis kohesi pada novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata?
1
https://id.wikipedia.org/wiki/Laskar_Pelangi
2
Burhan Nurgiyantoro, Teori Pengkajian Fiksi (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2010), h. 9.
3) Bagaimana analisis koherensi pada novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan umum penelitian adalah memperoleh deskripsi atau gambaran tentang wacana
deiksis, kohesi, dan koherensi dalam novel Laskara Pelangi karya Andrea Hirata.
Tujuan khusus adalah untuk memperoleh deskripsi atau gambaran tentang :
1) Analisis deiksis pada novel Laskara Pelangi karya Andrea Hirata.
2) Analisis kohesi pada novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata
3) Analisis koherensi pada novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat praktis maupun teoritis dalam
kehidupan manusia sebagai mahkluk bahasa.
1. Manfaat Praktis
a) Meningkatkan pemahaman siswa tentang makna dalam sebuah novel.
b) Meningkatkan pengetahuan guru dalam menganalisis wacana deiksis, kohesi, dan
koherensi yang terkandung dalam novel
c) Sebagai bahan referensi bagi peneliti berikutnya.
2. Makna Teoretis
a) Membantu menjelaskan wacana deiksis, kohesi, dan koherensi yang terkandung
dalam novel melalui kajian sosial ekonomi dan budaya
b) Membantu memperkaya pengetahuan kebahasaan
E. Penegasan Istilah
Wacana adalah Istilah wacana berasal dari bahasa Sansekerta yang bermakna “ucapan
atau tuturan”. Wacana dipadankan dengan istilah discourse dalam bahasa Inggris dan
le discours dalam bahasa Prancis. Kata tersebut berasal dari bahasa Yunani discursus
yang bermakna “berlari ke sana ke mari” (Sudaryat, 2009 : 110). Di dalam
Dictionnaire de Linguistique (1973:156) le discours diartikan sebagai “une unité
égale ou supérieure à la phrase ; il est constitué par une suite formant un message
ayant un commencement et une clôture”. Wacana adalah kesatuan yang tatarannya
lebih tinggi atau sama dengan kalimat, terdiri atas rangkaian yang membentuk pesan,
memiliki awal dan akhir3
Deiksis berasal dari bahasa Yunani deikditos, yang berarti hal penunjukkan secara
langsung. Dalam linguistik kata itu dipakai untuk menggambarkan fungsi kata ganti
persona, fungsi waktu dan bermacam-macam ciri gramatikal dan leksikal lainnya
yang menghubungkan ujaran dengan jalinan ruang dan waktu dalam tindak ujaran.4
Kohesi adalah hubungan antarkalimat di dalam sebuah wacana, baik dalam strata
gramatikal maupun dalam strata leksikal tertentu5
Pragmatik adalah studi tentang makna yang disampaikan oleh penutur (penulis), dan
ditafsirkan oleh pendengar (pembaca)
Novel adalah sebuah karya sastra yang dituliskan secara naratif yang tercantum dalam
bentuk cerita.
3
https://id.wikipedia.org/wiki/Wacana
4
https://othersidemiku.wordpress.com/2014/06/23/deiksis/
5
Gutwinsky dalam Tarigan 1987:96