PENDAHULUAN
membangun hubungan dengan orang lain baik lisan ataupun tulisan. Menurut
Walija (1996: 4), bahasa ialah komunikasi yang paling lengkap serta efektif
Dedi Sutedi (2015: 127), semantik (imiron) merupakan salah satu cabang
makna kata (go no imi kankei), makna frasa (ku no imi), dan makna kalimat
(bun no imi ). Sebuah kata disebut mempunyai makna konotatif apabila kata
itu mempunyai nilai rasa, baik positif maupun negatif (Chaer, 2013:65). Hal
ini diperkuat oleh Ichiro (1991:1-3), seorang ahli semantik modern, yang
kata, frasa, kalimat. Menurutnya, bila melihat sebuah makna dengan sudut
pandang secara objektif maupun secara fisik, banyak hal yang berbeda dan
tidak sesuai. Ada berbagai macam makna dalam semantik. Leech (dalam
yang diperoleh suatu kata yang disebabkan oleh makna kata-kata lain
penutur atau penulis menata pesannya, dalam arti urutan, fokus dan
penekanan.
Menurut Chaer (2009), makna denotatif adalah makna asli, makna asal, atau
kontotatif adalah makna lain yang ditambahkan pada makna denotatif yang
berhubungan dengan nilai rasa dari orang atau kelompok orang yang
menggunakan kata tersebut. Makna konotatif tidak bisa di pisahkan dengan
konotatif dan denotatif sering ditemukan di dalam cerpen, novel, dan lagu.
Lagu merupakan salah satu bentuk hasil dari sebuah karya sastra yang
sebuah lagu harus memiliki lirik, jika tidak ada maka bisa dikatakan sebuah
musik. Lirik memiliki dua pengertian yaitu karya sastra (puisi) yang berisi
perasaan pribadi penulis dengan diksi dan gaya bahasa yang mengandung
雨上がりの空のような心が晴れるような
Setelah hujan-PART-langit-PART-seperti-hati-PART-cerah-seperti
pengungkapan isi hati yang di rasakan oleh seseorang. Berdasarkan kalimat pada
akan tetapi mengandung makna konotatif. Beradasarkan makna konotatif dari kata
hareru 晴れる ‘cerah’ pada contoh di atas yaitu bahagia, makna kata tersebut
dapat dikategorikan dalam jenis makna konotatif positif, karena kata tersebut