Anda di halaman 1dari 10

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

Teori yang dibahas dalam bab ini antara lain: (1) hakikat bahasa, (2) gaya bahasa, (3)

metafora, (4) lirik lagu, (6) Yui.

1 Hakikat Bahasa

Bahasa memiliki peran yang penting di dalam kehidupan manusia, sebagai alat

Komunikasi yang memudahkan manusia untuk berinteraksi antara satu dengan yang lain.

Menurut Parera (2004:11), bahasa merupakan suatu gejala sosial yan digunakan untuk

berkomunikasi antara sesama manusia. Sebagai suatu gejala sosial, kita harus dapat

membedakan penggunaan bahasa dan tujuan penggunaan bahasa sebagai alat komunikasi

antar manusia. Begitupun menurut Kridalaksana (2008:24), “Bahasa adalah sistem

lambang bunyi yang dipergunakan suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi

dan mengidentifikasi diri”.

Jadi, dapat di simpulkan bahwa bahasa merupakan suatu gejala sosial yang tersusun

atas lambang bunyi yang bermakna. Bahasa digunakan manusia sebagai alat komunikasi

dalam kehidupan masyarakat, agar mempermudah masyarakat berinteraksi serta

mengekspresikan sikap terhadap sesama.

2 Gaya Bahasa

Gaya bahasa adalah bahasa istilah yang digunakan untuk meningkatkan efek dengan
jalan memperkenalkan dan membandingkan suatu benda atau hal tertentu dengan benda

atau dengan hal yang lain yang lebih umum. Sedangkan menurut Siswantoro (2014:115)

menambahkan gaya bahasa merupakan suatu gerak membelok dari bentuk ekspresif

sehari-hari atau aliran ide-ide yang biasa untuk menghasilkan suatu efek yang luar biasa.

Gaya bahasa dapat memperkaya makna sehingga dapat menggapai pesan yang

diinginkan secara lebih intensif hanya dengan sedikit kata.

Pemanfaatan atas kekayaan bahasa oleh seseoang dalam bertutur atau menulis, selain itu

bisa diartikan sebagai pemakaian ragam tertentu untuk memperoleh efek-efek tertentu

atau keseluruhan ciri-ciri bahasa sekelompok penulis sastra (Kridalaksana 2001:63).

Jadi, gaya bahasa adalah cara mengungkapkan bahasa yang indah melalui pemikiran.

Gaya bahasa memperlihatkan jiwa dan kepribadian penulis dengan membandingkan

sesuatu dengan hal lain.

3 Metafora

a Defenisi Metafora

Secara etimologis, kata “metafora” berasal dari bahasa Yunani, yaitu meta yang

berarti diatas dan pherein yang berarti mengalihkan atau memindahkan. Menurut

bahasa Yunani Modern, kata metafora juga bermakna transfer. Dengan demikian,

metafora adalah pengalihan citra, makna, atau kualitas sebuah ungkapan kepada suatu

ungkapan lain (Classe: 2000:941).

Menurut Gorys Keraf (2007: 15) metafora sendiri tergolong dalam gaya bahasa
kiasan. Pertama-tama gaya ini dibentuk berdasarkan perbandingan atau persamaan.

Lewat jalan ini coba menemukan ciri-ciri yang menunjukkan kesamaan antara kedua

hal tersebut. Sementara itu di sisi lain perbandingan sendiri mengandung 2 pengertian.

Perbandingan yang termasuk gaya bahasa polos atau langsung seperti “Dia sama

nakalnya dengan kakaknya”. Sementara bentuk lain perbandingan yang tergolong

bahasa kiasan, seperti “Giginya seperti untaian mutiara berkilau”.

Dalam kamus linguistik metafora didefenisikan sebagai pemakaian kata atau

kelompok kata bukan dengan arti sebenarnya, melainkan sebagai lukisan berdasarkan

persamaan atau perbandingan (Kridalaksana, 1993).

Tarigan (1985:15) menyatakan bahwa metafora adalah bentuk gaya bahasa yang

mewakili gambar jelas yang dibentuk oleh perbandingan atau kontras dalam karya

sastra.

Jadi, metafora merupakan gaya bahasa perbandingan tetapi tidak

mempergunakan kata pembanding.

b Jenis Metafora

(Wahab, 1995:72) membagi metafora kedalam tiga kelompok yaitu: (1),

metafora nominatif, (2) metafora predikatif, (3) metafora kalimatif.

1) Metafora Nominatif

Metafora nominatif merupakan metafora yang berupa kata atau frase


nomina pada suatu kalimat. Sifat nomina itu tampak pada kata atau frase nomina

yang berfungsi sebagai subjek, objek, atau komplemen suatu kalimat yang berisi

metafora. Pada metafora nominatif lambang kiasnya hanya terdapat pada

nomina kalimat.

Karena posisi nomina dalam kalimat itu berbeda-beda, metafora nominatif

dibagi lagi menjadi dua macam yaitu : (1) metafora nominatif subjektif, (2)

metafora nominatif objektif.

a Metafora Nominatif Subjektif

Metafora nominatif subjektif lambang kiasnya muncul hanya pada

subjek kalimat, sementara komponen-komponen kalimat yang mengandung

metafora tetap dinyatakan dengan kata-kata yang mempunyai makna

langsung.

b Metafora Nominatif Objektif

Metafora nominatif objektif memakai lambang kias hanya pada objek

kalimat yang dimaksud, sedangkan komponen lain dalam kalimat tetap

dinyatakan dengan kata yang mempunyai makna yang langsung.

2) Metafora Predikatif

Metafora predikatif adalah kata-kata lambang kiasnya hanya terdapat pada

predikat kalimat saja, sedangkan subjek dan komponen lain dalam kalimat itu
(jika ada) dinyatakan dalam kalimat langsung.

3) Metafora Kalimatif

Metafora kalimatif adalah jenis metafora yang menganggap bahwa seluruh

lambang kias yang dipakai dalam metafora jenis ini tidak terbatas pada

nominatif (baik subjek maupun objek) dan predikatnya saja, melainkan seluruh

komponen dalam kalimat metaforis itu merupakan lambang kias.

(Larson, 1998 :274-275) membedakan metafora kedalam dua macam yaitu:

1) Metafora Mati (Dead Metaphor)

Metafora mati adalah jenis metafora yang sudah membeku, sering

digunakan dalam kehidupan sehari-hari dalam waktu yang usang dan terus-

menerus. Sehingga, pada metafora mati orang akan memahaminya lebih cepat,

karena sudah erat dalam pemakaian bahasa sehari-hari (Subroto, 2010:128).

2) Metafora Hidup (Living Metaphor)

Metafora hidup adalah metafora yang pemakaian bahasa benar-benar

bersifat kreatif terutama dalam penciptaan karya sastra, dalam penciptaan lirik

lagu, dalam bahasa humor atau lawak, dalam bahasa pers atau jurnalistik, dalam

bahasa ilmu (Subroto, 2010:129).

Jadi, metafora hidup adalah metafora yang dibentuk oleh penulis ketika

ingin menjelaskan perihal yang kurang dengan membandingkan hal yang


dipahami.

4 Sintaksis

Verhar (1982:70) mengatakan kata sintaksis berasal dari bahasa Yunani “sun” yang

berarti “dengan” dan “tatein” yang berarti “menempatkan”. Kata sintaksis ini kemudian

di sepakati sebagai istilah yang digunakan di bidang lingusitik yang mempelajari tentang

tata bahasa dalam satuan kalimat.

Menurut Kridalaksana (2001:199) yang mengatakan bahwa sintaksis ialah cabang

linguistik (gengokaku) yang mempelajari pengaturan dan hubungan antara kata dan kata,

atau antara kata dan satuan-satuan yang lebih besar, atau antar satuan yang lebih besar itu

di dalam bahasa. Menurut Ramlan (1981) sintaksis ialah cabang ilmu bahasa yang

membicarakan seluk beluk, wacana, kalimat, klausa, dan frase.

Jadi, sintaksis adalah salah satu cabang lingustik yang mengkaji tentang tata bahasa

suatu kalimat.

5 Lirik Lagu

Lirik lagu pada hakikatnya adalah sebuah bahasa dalam penyusunannya tidak lepas

dari kaidah musik, seperti irama lagu, melodi dan harmoni (S. Suharto, 2006).

Sedangkan menurut Latifah (2017:23) “Lirik lagu merupakan salah satu bentuk karya

sastra yang mengungkapkan ekspresi, perasaa, pikiran, atau imajinasi seseorang terhadap

suatu hal yang dilihat, dirasakan, dan yang dialaminya. Wellek dan Warren (1989, 14-15)
berpendapat bahwa lirik lagu berisikan pesan maupun lisan dan kalimat-kalimat dengan

fungsi menciptakan suasana serta gambaran imajinasi kepada pendengar dan

menciptakan makna yang beragam dan berfungsi sebagai media komunikasi seperti

bersimpati tentang realitas dan cerita imajinatif.

Jadi, lirik lagu adalah suatu karya satra berupa ungkapan ekpresi, perasaan, pikiran,

atau imajinasi penyair, baik yang dilihat,didengar, atau yang dirasakan yang berfungsi

sebagai media informasi.

6 Yui

Yui Yushioka atau yang lebih dikenal dengan Yui merupakan seorang penyanyi

sekaligus pencipta lagu yang berada dibawa naungan SonyMusic Record Japan. Yui

memulai karirnya di dunia musik pada saat ia mengikuti audisi yang diadakan Sony

Music Japan. Berbagai perusahaan rekaman saling berebut untuk mengontraknya. Lagu

pertama di nyanyikan, “Why me” yang nantinya akan dijadikan single perdana, diikuti

dengan “it’s happy line” dan “I know”. Keduanya diterbitkan sebagai single indie

debutnya, “it’s happy line” dengan lagu “I know” di sisi B. Lagu “My

Generation/Understand” merupakan single ke-9 yang dirilis 13 Juni 2007, sekaligus

single pertama Yui yang dibentuk double A-side. Lagu “Understand” menjadi

soundtrack film “Sidecar ni inu”. Album kompilasi B-side pertamanya, “My short

stories” dirilis akhir tahun dengan Hit single yang berjudul “I’II be”, lagu ini dijadikan
lagu iklan Sony Walkman di Jepang.

Berbagai penghargaan dan nominasi pernah didapatkan Yui. Pada tahun 2007, ia

dinominasikan sebagai “The Best Artist of The Year” di 20th Japan Gold Disc Awards.

Pada tahun 2007, ia menang nominasi “Rookie of Year” di acara 30th Japan Academy

Prize. Pada tahun 2008, ia juga memenangkan penghargaan sebagai “Best Pop Video” di

Space Shower Music Video..

Keberhasilan Yui tidak lepas dari soundtrack serial drama yang membawa lagu

ciptaannya ke ranah publik. Penghargaan yang diterima Yui baru-baru ini tidak lepas dari

soundtrack serial drama yang menjadikan lagu Yui menjadi booming.

B. Penelitian Relevan

Beberapa penelitian metafora yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian dari

Yonatan (2017) berupa skripsi yang berjudul “Analisis Metafora dalam Lirik lagu Iwan Fals

Pada Album Tahun 1981-1983”, Jurusan Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian ini membahas tentang macam-macam sudut pandang

peranan metafora. Penelitian ini menggunakan teori metafora dari Wahab. Dalam penelitian

tersebut ditemukan tiga jenis metafora. Kesamaan penelitian ini dengan penelitian yang

dilakukan penulis adalah teori yang digunakan untuk mengklarifikasikan jenis metaforanya

yang menggunakan teori Wahab. Kemudian, masalah yang dianalisis, penulis juga

menganalisis jenis dan makna metaforis pada lirik lagu. Sedangkan perbedaan penelitian ini
dengan penelitian penulis yaitu sumber datanya.

Selain itu juga terdapat penelitian dari R. Marthatiana, P.D.W Pratiwi, I.W.Hastuti (Vol.6

No.2, Juli, 2020) beruba jurnal yang berjudul “Analisis Makna Metafora dalam Lirik Lagu

Ignite”, Jurusan Bahasa Asing, Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja. Penelitian ini juga

bertujuan untuk mengidentifikasi jenis dan makna metafora pada lirik lagu Ignite yang

ditinjau dari segi sintaksis. Kesamaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan penulis

terletak pada objek dan tujuan penelitian serta teori yang digunakan dalam mengklarifikasi

jenis metafora yang juga menggunakan teori Wahab untuk mengklarifikasikan jenis metafora.

Sedangkan perbedaannya terletak pada sumber data pada lirik lagu dari penyanyi yang

berbeda serta penelitian ini juga menggunakan teori Knowless dan Moon untuk

mengklarifikasi makna metaforis pada lirik lagu.

C. Kerangka Konseptual

Berdasarkan penjabaran teori diatas dapat diambil kerangka konseptual sebagai berikut:

Bagan 1. Kerangka Konseptual Penelitian\


Analisis Gaya Bahasa Metafora Pada Lirik Lagu Yui dalam Album “My Short Stories”

Karya Yui

Lirik Lagu dalam Album “My


Short Stories” Karya Yui

Metafora
Makna Metaforis

Jenis-jenis metafora
berdasarkan teori Wahab
pada tahun 1995 .
1 Metafora Nominatif
2 Metafora Predikatif
3 Metafora kalimatif
Teori Larson pada tahun
1998
1 Metafora Mati
2 Metafora Hidup

Anda mungkin juga menyukai