Anda di halaman 1dari 3

REVIEW BUKU DAN ARTIKEL JURNAL

NAMA : Ghoniyyul Fadilatil Ulum


NIM : 230211606787
MATA KULIAH : Linguistik Umum
DOSEN PENGAMPU : Ary Fawzi, S.Pd, M.Pd.

HAKIKAT BAHASA

Menurut modul yang di buat oleh Muhammad Yunus, S,S, M.A dan buku Linguistik
Umum karya Abdul Chair (2014). Mengutip gagasan yang dikemukakan oleh Djoko Kentjono,
Ed., (1984:2) bahwa bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbiter, yang dipergunakan oleh
para anggota sosial untukk berkomunikasi, bekerja sama, dan mengidentifikasi diri. Sama
halnya dengan gagasan yang dikemukakan oleh Wardhaugh (1972) yaitu Bahasa adalah sebuah
simbol bunyi yang arbiter yang digunakan untuk komunikasi manusia.

Gagasan menurut Webster’s New Collegiate Dictionary (1981) juga menyebutkan


bahwa bahasa adalah sebuah alat untuk mengkomunikasikan gagasan atau perasaan secara
sistemastis melalui penggunaan tanda, suara, gerak, atau tanda-tanda yang disepakati, yang
memiliki makna yang dipahami.
Dari berbagai gagasan dan kutipan tersebut bahasa juga memiliki ciri atau sifat-sifat
tertentu antara lain :
1. Bahasa Adalah Alat Komunikasi
Devitt& Hanley (2006:1);Noermanzah (2017:2) menjelaskan bahwa bahasa
merupakan pesan yang disampaikan dalam bentuk ekspresi sebagai alat
komunikasi pada situasi tertentu dalam berbagai aktivitas. Dalam hal ini ekspresi
berkaitan unsur segmental dan suprasegmental baik itu lisan atau kinesik sehingga
sebuah kalimat akan bisa berfungsi sebagai alat komunikasi dengan pesan yang berbeda
apabila disampaikan dengan ekspresi yang berbeda. Kemampuan berbahasa ini
diimplementasikan dengan kemampuan dalam beretorika, baik beretorika dalam
menulis maupun berbicara. Retorika dalam hal ini sebagai kemampuan dalam
mengolah bahasa secara efektif dan efisien berupa ethos (karakter atau niat baik),
pathos (membawa emosional pendengar atau pembaca), dan logos (bukti logis)
sehingga mempengaruhi pembaca atau pendengar dengan pesan yang disampaikan
melalui media tulis atau lisan (Noermanzah dkk., 2017:222-223; Noermanzah dkk.,
2018;119). (Jurnal Bahasa sebagai Alat Komunikasi, Citra Pikiran, dan Kepribadian,
Noermanzah).
Noam Chomsky, seorang ahli linguistik terkenal, mengemukakan konsep bahwa
bahasa adalah kemampuan bawaan manusia yang mendasari sistem komunikasi.
Menurutnya, bahasa adalah alat yang unik yang memungkinkan manusia untuk
menghasilkan dan memahami pesan-pesan kompleks.

➢ Demikian beberapa kutipan tersebut memiliki persamaan yaitu menjelaskan bahwa


bahasa sebagai alat komunikasi dalam berbagai bentuk aktivitas yang disampaikan
secara jelas sehingga dapat di pahami secara kompleks. Dari segi perbedaan kedua
kutipan tersebut adalah kutipan pertama menjelaskan dari segi retorika dan kutipan
kedua dari bagaimana penyampaian komunikasi agar dipahami secara kompleks

2. Bahasa Itu Murni Manusiawi


Chaer (2012:33) berupa sistem, berbentuk lambang, berbentuk bunyi, bersifat
arbitrer, bermakna, konfensional, unik, universal, produktif, bervariasi, dinamis,
manusiawi, digunakan sebagi alat interaksi sosial, dan berfungsi sebagai identitas
penuturnya. Menurut Chaer bahasa sebagai alat komunikasi yang memiliki ciri-ciri
khusus yang membedakannya dengan bahasa yang dimiliki oleh makhluk ciptaan
Tuhan yang lain atau bisa dikatakan. Bahasa merupakan hak milik manusia sebagai
insan yang mampu berkomunikasi dan karnanya manusia bisa berkembang dan
bertahan hidup.
a. Bahasa itu berupa bunyi yang berartikulasi
Bahasa menurut Pateda (2011:7) merupakan deretan bunyi yang bersistem
sebagai alat (instrumentalis) yang menggantikan individual dalam menyatakan
sesuatu kepada lawan tutur dan akhirnya melahirkan kooperatif di antara
penutur dan lawan tutur. Dalam hal ini dapat dijelaskan bahwa bahasa dalam wujud
bunyi yang bersistem tersebut memiliki peran pengganti bagi penutur untuk
menyatakan gagasannya yang kemudian direspons oleh lawan tutur sehingga
terjalin komunikasi yang baik.
Bahasa merupakan seperangkat bunyi yang bersistem dan dikeluarkan oleh
alat bicara manusia (Hill, 1958:3-9)
Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbiter, yang dipergunakan oleh para
anggota sosial untuk berkomunikasi, bekerja sama, dan mengidentifikasi diri
(Kentjono, Ed., 1984:2). (E-Book Modul Pembelajaran HAKIKAT BAHASA DAN
PEMBELAJARAN BAHASA Muhammad Yunus)

➢ Beberapa kutipan tersebut menjelaskan bahwa bahasa merupakan deretan bunyi


yang bersistem yang di ucapkan manusia yang dipergunakan sebagai
berkomunikasi

b. Bahasa itu berisi kesadaran


Garvin dan Mathiot (1968 dalam Suwito 1983:9) menegaskan bahwa kesadaran
adanya norma bahasa ( Awareness Of The Norm) yang mendorong orang
menggunakan bahasanya dengan cermatdan santun yang berpengaruh sangat besar
bagi perbuatan atau kegiatan dalam menggunakan bahasa. (KESADARAN
PEMAKAI BAHASA INDONESIA DI ERA TEKNOLOGI, Marsudi, Siti Zahrok,
dan Usman Arief).
Sunarti (2017) berpendapat bahwa kesadaran tentang penggunaan bahasa
dimulai pemahaman bahwa kata -kata terbentuk dari bunyi-bunyi yang berbeda.
Sehingga dapat diartikan bahwa bahasa berisi kesadaran manusia terhadap
bagaimana bunyi-bunyi dalam bahasa digabungkan untuk membentuk kata-kata.
Kemudian, kesadaran berbahasa berkembang lebih dan mencakup pemahaman
bahwa kata-kata dapat digabungkan menjadi kalimat yang memiliki struktur dan
makna tertentu. Dengan kata lain, bahsa dimulai dengan kesadaran tentang
bagaimana bunyi-bunyi dalam bahasa berperan dalam membentuk kata-kata dan
pemahaman tentang bagaimana kata-kata digunakan dalam kalimatk kalimat (E-
Book kajian psikolingustik).

➢ Persamaan dari kutipan tersebut adalah keduanya mengakui peran kesaran


dalam menggunakan bahasa dan bagaimana pemahaman dapat mempengaruhi
perilaky berbahasa individu. Perbedaan dari kutipan tersebut hanya pada fokus
atau penekanan pembahasan antara kesadaran norma dan pemahaman.

3. Bahasa Merupakan Lambang


Lambang atau simbol juga ada yang menyebutnya sebagai merupakan hal yang
sudah selalu digunakan oleh manusia, sehingga manusia juga dikatakan sebagai (animal
symbolicm) atau makhluk bersimbol oleh Earns Cassirer.
Ferdinand de Saussure tidak menggunakan istilah lambang melainkan istilah tanda
(signe) atau tanda linguistic (signe linguistique). Oleh karena itu ada yang menyebut
bahasa adalah sistem tanda (Samsuri 1978). Ferdinand de Saussure menggunakan
istilah penanda untuk yang menandai (signifie) dan petanda untuk yang ditandai
(signifiant). (Chaer A. 2014).
Menurut Iqbal M. Dkk (2017) Lambang ialah tanda yang digunakan suatu
kelompok berdasarkan perjanjian dan memahaminya harus dipelajari.
Dalam sebuah jurnal Linguistik Sebagai Ilmu Bahasa karya M. Syahrun Effendi
tertulis Bahasa adalah lambang (simbol), lambang-lambang bahasa diwujudkan dalam
bentuk bunyi, yang berupa satuan-satuan bahasa, seperti kata atau gabungan kata.
Jadi, kata sebagai satuan bahasa itu disebut lambang. Mengapa disebut lambang, tidak
disebut tanda, karena lambang bersifat arbitrer, tidak ada hubungan wajib antara
lambang bahasa yang berwujud bunyi (k u d a) misalnya, dengan benda yang
dirujukkannya yaitu seekor binatang berkaki empat yang biasa dikendarai (tidak ada
hubungan sama sekali).

➢ Dengan demikian dari berbagai kutipan tersebut memiliki persamaan yaitu


bahasa sebagai lambang atau simbol yang diwujudkan dalam bentuk bunyi yang
berupa satuan-satuan bahasa seperti kata atau gabungan kata.
Namun ada pendapat yang berbeda mengenai sebutan untuk bahasa sebagai
tanda yang dikemukakan oleh Ferdinand de Saussure yang menyebut bahwa
tanda (signe) atau tanda linguistic (signe linguistique). Sedangkan M.Syahrun
Effendi mengakatan bahwa karena lambang bersifat arbitrer, tidak ada
hubungan wajib antara lambang bahasa yang berwujud bunyi .

Anda mungkin juga menyukai