A. Pengantar
Istilah analisis wacana ternyata telah dipakai dengan berbagai macam arti
keterampilan bahasa yang bersifat produktif, misalnya bertutur kata dan menulis.
Kita mengenal istilah keutuhan (unity) dan keruntutan (coherence) baik dalam satu
berbahasa (baik yang bersifat rekognitif maupun yang bersifat produktif) juga
diperkuat oleh salah satu aspek pragmatik yang disebut the theory implicature,
yang telah diperkenalkan oleh H.P.Grice, (1975) tentang teori yang berkaitan
1. Fungsi Bahasa
Bahasa adalah alat vital bagi manusia karena dipakai untuk berkomunikasi,
tanpa bahasa manusia tak dapat berhubungan antara satu dengan yang lainnya.
Bahasa adalah salah satu ciri pembeda utama manusia dengan makhluk lainnya.
Bahasa mempunyai fungsi yang amat penting bagi manusia, terutama sekali
fungsi komunikatif. Sejumlah ahli bahasa telah menaruh perhatian terhadap fungsi
bahasa ini.
2. Pengertian Wacana
utuh,seperti novel, buku atau artikel, atau pada pidato, khotbah, dsb. Menurut
Dalam salah satu kamus bahasa Inggris yang terkemuka wacana atau
Kata discourse berasal dari bahasa Latin discursus yang berarti lari kian kemari
(yang diturunkan dari dis daridalam arah yang berbeda, dan currere lari), yaitu:
a. Komunikasi pikiran dengan kata-kata; ekspresi ide-ide atau gagasan-gagasan;
b. Komunikasi secara umum, terutama sebagai suatu subjek studi atau pokok telaah.
seperti laporan ilmiah dan sandiwara atau lakon. Wacana mencakup keempat
b. Eksposisi
c. Sastra
cabang ilmu bahasa yang dikembangkan untuk menganalisis suatu unit bahasa yang
dapat diramuh dari beberapa ahli lain seperti Merit, Acheggloff dan Sacks,
Frasswer, Richard, Halliday and Hasan, Givon, antara lain sebagai berikut:
pengetahuan yang luas. Semua unsur yang terkandung dalam wacana sebagai suatu
rangkaian.
B. Jenis-jenis Wacana
Wacana, mengemukakan bahwa ada lima jenis wacana ditinjau dari segi
penyusunannya, yaitu:
a. Wacana Deskripsi
mendengar apa yang didengarnya, mencium bau apa yang diciumnya, mencicipi
apa yang dimakannya, merasakan apa yang dirasakannya, serta sampai pada
kesipulan yang sama dengannya. Maka itu dapat disimpulkan bahwa deskripsi
merupakan hasil dari observasi melalui panca indra,yang disampaikan dengan kata-
kata.
1) Wacana ekspositori
Wacana yang sangat logis, yang isi biasanya merupakan daftar rincian,
Contoh:
2) Wacana Impresionistis
Wacana yang isinya lebih menenkankan impresi atau kesan penulisnya ketika
Contoh:
Musim kemarau yang panjang dan kering tahun in merupakan bencana bagi
daerah kami. Sungai yang mengalir di tengah-tengah kota kering kerontang.
Bahkan sumur pun banyak yang tidak berair lagi. Tampak berdesak orang
menunggu giliran menimba air di sumur kami, satu-satunya yang tidak kering.
Sawah ladang seperti hangus oleh terik matahari. Tanah pecah berbungkah-
bungkah.tanaman hamper tiada yang tinggal hijau. Rumput kering kecoklat-
coklatan hampir mati. Sapi, kerbau, kuda dan kambing sudah sebulan ini
diungsikan ke daerah yang sungainya masih mengalir.
b. Wacana Narasi
suatu hal atau kejadian melalui suatu penonjolan tokoh pelaku (orang I atau orang
wacana terletak pada urutan cerita berdasarkan waktu dan cara-cara bercerita
Contoh:
Andi Ruslan benar-benar mahasiswa yang patut diteladani oleh teman
sekampusnya. Otaknya yang cemerlang, dan penempilannya yang sederhana
menjadikannya sahabat baik bagi mahasiswa maupun mahasiswi. Dilahirkan dari
keluarga yang sederhana tidak membuatnya berkecil hati. Sejak ia kuliah pada
semeter dua, perkenalannya dengan dosen dan temannya dianggapnya sebagai
peluang.
Dengan kepercayaan diri yang cukup. Ruslan menawarkan jasa
mengantarkan Koran dan majalah pilihan dosen dan orang tua
sekampungnya.dengan jasa loper ini Ruslang membiayai kuliah dan hidupnya
sehari-hari.
Sementara kuliah yang diprogramkannya diselesaikan dengan baik dari
semester kesemester. Kini ia menduduki semester kedelapan. Kuliah kerja nyata
diprogramkannya bersama penyusunan skripsi. Atau penyelesaian skripsi ini pun
bagi Ruslang merupakan peluang. Ia sudah siap dengan bisnis baru. Bersama
teman-temannya ia akan mengelolah surat kabar mingguan.
(serangkaian kejadian atau peristiwa). Di dalam kejadian itu ada tokoh atau
beberapa tokoh, dan tokoh ini mengalami atau menghadapi suatu atau serangkain
konflik atau tikaian. Kejadian ,tokoh,dan konflik ini merupakan unsur pokok
sebuah narasi, dan ketiganya secara kesatuan biasa disebut plot atau alur. Dengan
2. Latar
Alu ini tentulah tidak dapat terjadi suatu waktu, kekosongan. Mestilah ada
waktu dan adapula tempat kejadiaan itu berlangsung. Dengan demikian kita
mengatakan bahwa alur itu memunyai latar waktu dan latar tempat.
3. Posisi Narator
Istilah point of view dala kaitannya dengan narsi bukan saja berarti sudut
pandang tetapi juga lebih dalam dari itu karena menyangkut struktur gramatikal
sebuah narasi. Ini menyangkut siapa yang bercerita di dalam narasi itu,dan ini
sangat mempengaruhi struktur cerita itu. Oleh Karena itu, di sini poin of view itu
kepada kita apa saja yang terjadi. Pada satu ujung kita melihat ada cerita yang
memakai aku atau saya sebagai tokoh utama dalam cerita itu. Dengan sendirinya
apa yang kita dapatkan dari cerita itu adalah apa-apayang dilihat,didengar serta
dialami oleh aku itu. Jalan pikiran, pergolakan perasaan,dugaan dan kesimpulan
yang dihidangkan pun berasaldari aku itu juga. Yang tidak dilihat, tidak didengar
Jadi, narator dalam cerita ini adalah pelaku utama. Narasi seperti ini sering
disebut sebagai narasi dengan posisi sebagai orang pertama atau akuan.
4. Pola Narasi
Menurut Aristoteles (abad IV sebelum Masehi), sebuah narasi terdiri atas tiga
bagaian yaitu awal, tengah dan akhir. Awal itu menurut dia haruslah seperti mata
pancing dengan umpan yang lezat, sehingga begitu orang membacanya, hatinya
untuk kelancaran cerita. Di samping itu semua,awal itu harus pula menyiratkan
Bagian tengah dimulai ketika di dalam cerita itu mulai muncul konflik,
tikaian atau keruwetan, yang menjurus kekonflik. Konflik itu bisa bersifat
nonfisik. Konflik ini biasanya memang diakhiri dengan sebuah ledakan yang biasa
disebut klimaks. Bahkan ada pula narasi yang akhirnya tidak dituliskan,hanya
dipakai orang. Tetapi ada pula penulis yang mencari dan menciptakan gaya sendiri.
c. Wacana Ekspositori
wacana ekspositori. Tujuan yang ingin dicapai wacana ini adalah tercapainya
tingkat pemahaman terhadap sesuatu agar lebih jelas, mendalam, dan luas dari
sekedar pernyataan yang bersifat global atau umum. Wacana eksipositori kadang-
uraian kronologis, dan juga berbentuk ciri (identifikasi) dengan orientasi pada
daripada isi. Isinya memang menyingkapkan sesuatu, tetapi bentuknya harus jelas.
agaknya sudah banyak ditinggalkan orang. Tidak lagi kita jumpai di dalam media
Karena eksposisi erat sekali hubungannya dengan berpikir logis dan sistematis. Di
samping itu, juga karena eksposisi merupakan pola dasar penulisan ilmiah.
dituliskan dalam bentuk eksposisi. Demikianlah pula skripsi atau bahkan disertasi.
Hal ini perlu semua dikuasai oleh siswa dan mahasiswa. Mereka perlu diajar
mengambil sikap, dan dilatih untuk mendukung sikap itu dan mengutarakannya
secara logis. Namun, berpikir logis dan sistematis ini hanya bias dicapai siswa jika
mereka diminta menuliskan wacan eksposisi. Bukan diajarkan apa eksposisi itu,
tipe ciri-cirinya, apa gunanya, dan segala hal-hal teoretis seperti itu. Mereka perlu
d. Wacana Prosedural
secara berurutan yang tidak boleh dibolak-balik unsurnya, karena urgensi unsur
yang lebih dahulu menjadi landasan unsur berikutnya. Wacana itu biasanya disusun
Contoh:
Bahan-bahan
250 gram tepung terigu; 375 cc santan, hangatkan sebentar; 150 gram gula
pasir; 2 butir telur 1 sendok the gist/ragi instant; sendok the soda kue;50 gram
kacang tanah (sangrai, kupas, cincang); 50 gram biji wijen, sangrai; 50 gram
coklat/meisjes;50 cc susu kental manis.
Cara mengolah
1. Masukkan ragi ke dalam santang hangat, aduk sampai larut dan berbusa, sisihkan.
2. Campur tepung terigu dengan gula, buat lubang ditengahnya, lalu isi dengan
telur.
3. Aduk sambil dituangi larutan santan sampai rata dan gula larut.
4. Masukkan soda kue, aduk kembali, biarkan sekitar 15 menit di tempat hangat.
5. Panaskan penggorengan,olesi dengan margarine.
6. Tang adonan, tunggu sampai naik.
7. Sebelum permukaanya mongering, taburi dengan sebagian kacang tanah, wijen,
gula pasir , coklat/meisjes, dan susu kental manis.
8. Lipat menjadi dua, angkat.
9. Sajikan hangat.
e. Wacana Hortotorik
Wacana hortotorik adalah tuturan yang isinya bersifat ajakan atau nasehat,
meyakinkan. Sedangkan tokoh penting di dalamnya adalah orang II. Wacana tidak
disusun bersarkan urutan waktu tetapi merupakan hasil atau produksi suatu waktu.
Contoh:
Wacana hortotorik juga tampak dalam iklan baik secara lisan maupun secara
tertulis.
C. Kesimpulan
Berdasarkan uraian dalam pembahasan di atas, maka kami menyimpulkan beberapa
hal, yaitu:
1. Wacana dapat berupa rangkaian ujar lisan dan tulisan atau rangkaian tindak tutur.
a. Narasi
b. Deskripsi
c. Eksipositori
d. Prosedural
e. Hortotorik
Daftar Pustaka
Alwi, Hasan,dkk. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Inonesia. Balai Pustaka. Jakarta.
Brown, Gillian,dkk. 1996. Discourse Analysis. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1991. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Balai
Pustaka. Jakarta..
J. K. Natia. 1994. Pelajaran Mengarang dan Menyusun Karya Tulis. Penerbit Arkola.
Surabaya..
1. Narasi
Narasi adalah karanng yang isinya tentatang cerita baik fiksi (khayalan) maupun non fiksi
(nyata).
Unsur-unsur narasi :
- tokoh
- jalan cerita atau alur
- latar waktu atau tempat atau suasana
- tema
- amanat
- gaya bahasa
Contoh.
Terlahir siswa siswi berprestasi di Madrasah Aliyah Negeri Sidoarjo. Yudita salah
satunya. Dia telah menjuarai berbagai kegiatan olimpiade. Seperti, olimpiade fisika, biologi,
maupun matematika. Yudita sangat pandai dia sangat tekun belajar. Banyak juga terlahir
siswa siswi berprestasi di Madrasah Aliyah Negeri Sidoarjo ini. Baik prestasi akademik
maupun nonakademik.
2. Deskripsi
Deskripsi adalah paragraf yang menggambarkan suatu objek sehingga pembaca seakan bisa
melihat, mendengarm atau merasa objek yang digambarkan itu.
Ciri-cirinya :
terdapat objek yang digambarkan atau menggunakan panca indera
Contoh.
Sebuah sekolah berada di jalan Jenggolo no.2 Sidoarjo. Sekolah ini sama seperti
sekolah sekolah pada umumnya. Bangunan yang bertingkat dua, serta warna hijau membuat
indah sekolah ini. Sekolah ini negeri, namun diwajibkan setiap siswi menutup kepala dengan
jilbabnya. Tak terkecuali, guru dan ibu kantin pun juga. Nuansa islam terlihat jelas disini. Iya
sekolah yang sering disebut MAN Sidoarjo.
3. Eksposisi
Eksposisi adalah paragraf yang berisi ide, pendapat, buah pikiran, informasi atau pengetahuan
yang ditulis dengan tujuan untuk memperluas wawasan pembaca.
Ciri-cirinya :
terdapat kata "adalah"
Contoh.
Madrasah Aliyah Negeri Sidoarjo adalah salah satu sekolah negeri islam diwilayah
Sidoarjo. Sekolah ini mempunyai visi untuk mewujudkan lulusan madrasah yang beriman,
berilmu, dan berakhlaq karimah. Ternyata merupakan resolasi dari MAN Jombang. Yang
betempat di jalan Gajah Mada no.76 Sidoarjo. Barulah pada tanggal 27 Juli 1987 MAN
Sidoarjo pindah lokasi di jalan Jenggolo no.2 Sidoarjo.
4. Argumentasi
Argumentasi adalah sebuah paragraf yang menjelaskan pendapat dengan berbagai keterangan
dan alasan, Hal ini dimaksutkan untuk meyakinkan pembaca.
Ciri-cirinya :
ada pendapat dan ada alasannya
Contoh.
5. Persuasi
Persuasi adalah paragraf yang mengajak, membujuk, atau mempengaruhi pembaca agar
melakukan sesuatu.
Ciri-cirinya :
ada bujukan atau ajakan untuk berbuat sesuatu
Contoh.
MAN menjadi satu-satunya Madrasah Aliyah Negeri di Sidoarjo. Sebeb hanya satu
MAN saja sedang yang lainnya swasta. Masyarakat Sidoarjo banyak memilih MAN sebagai
sekolahnya. Terlihat dari jumlah pendaftar siswa setiap tahunnya. Sekolah ini sama dengan
sekolah SMA Negeri lainnya. Yang mengajarkan tentang ilmu pengetahuan umum, memiliki
2 penjurusan IPA dan IPS. Hanya saja ilmu agama juga diajarksn, ini menjadi pembeda
antaraMAN dengan SMAN diwilayah Sidoarjo. Oleh karena itu, sekolah ini menjadi pilihan
tepat untuk melanjutkan sekolah jenjang atas setelah lulus SMP.
ha.ki.kat
[n] (1) intisari atau dasar: dia yg menanamkan -- ajaran Islam di hatiku; (2) kenyataan yg
sebenarnya (sesungguhnya): pd -- nya mereka orang baik-baik
Referensi: http://kamusbahasaindonesia.org/hakikat#ixzz3L9KyXGxn
Prinsip adalah suatu pernyataan fundamental atau kebenaran umum maupun individual yang
dijadikan oleh seseorang/ kelompok sebagai sebuah pedoman untuk berpikir atau bertindak.
Sebuah prinsip merupakan roh dari sebuah perkembangan ataupun perubahan, dan
merupakan akumulasi dari pengalaman ataupun pemaknaan oleh sebuah obyek atau subyek
tertentu.