Anda di halaman 1dari 9

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah atas limpahan rahmat-Nyalah, sehingga penyusun makalah


Entomologi ini dapat terselesaikan dengan baik.

Dalam penyelesaian makalah ini saya berusaha untuk melakukan yang terbaik, namun
saya menyadari bahwa kemampuan saya terbatas.

Dengan selesainya makalah ini, dapat membantu menambah pengetahuan dan


pengalaman bagi para pembaca. Sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi
makalah ini dan kedepannya dapat lebih baik.

Makassar, 14 September 2014

Penyusun,

(Febriyanti Ramadhani)

ii
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Tujuan utama mempelajari serangga adalah mengetahui hubungan serangga
dengan manusia. Dikehidupan sehari-hari kita tidak terlepas dari dunia serangga dan sudah
berlangsung sejak manusia ada dan hidup di dunia. Serangga mempunyai keuntungan
dalam kehidupan, juga mempunyai kerugian yang besar akibat gangguan kesehatan hewan
dan manusia yang disebabkan dan ditularkan oleh serangga.

Sebagai organisme yang paling banyak jumlahnya di bumi, tidaklah mengherankan


bahwa serangga dapat ditemukan di 2amper semua bagian bumi, bahkan di tempat yang
semula diperkirakan tidak ada serangga yaitu salju di benua antartika, mata air panas di
Amerika ternyata serangga juga masih dapat ditemukan, dan hanya satu tempat dimana
serangga tidak dapat ditemukan yaitu air laut.

RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana peranan serangga dalam dunia kesehatan?
2. Sebutkan jenis-jenis vektor penyakit!

TUJUAN
1. Untuk mengetahui peranan serangga dalam dunia kesehatan
2. Untuk mengetahui pengertian vektor dan jenis-jenis vektor penyakit

1
BAB II
PEMBAHASAN

Serangga disebut pula Insecta, artinya kelompok utama dari hewan beruas
(Arthropoda) yang bertungkai enam (tiga pasang). Serangga dapat hidup di mana-mana,
misalnya di rumput, bunga, pohon, daun, tanah, air tawar, rumah, dan tempat lain. Sebagai
organisme yang paling banyak jumlahnya di bumi, tidak mengherankan jika serangga
berhasil dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya pada jenis dan bentuk yang
beragam, kapasitas reproduksi yang tinggi, serta kemampuan memakan jenis makanan yng
berbeda dalam menghindari predator.
Berdasarkan kondisi tersebut, keberadaan serangga sebagai bagian ekosistem, dan
peranannya dalam kehidupan manusia sangat besar. Pemanfaat yang bijak dapat memberikan
manfaat dalam kelangsungan hidup manusia, baik yang dibuat ataupun yang alami, seperti
dalam halnya pemanfaatan serangga salah satunya dalam dunia kedokteran. Dan begitu juga
dengan sebaliknya, populasi serangga yang tidak terkontrol dapat menyebabkan wabah
penyakit bagi makhluk hidup.

1. PERAN SERANGGA DALAM DUNIA KESEHATAN

Tidak semua jenis serangga dapat merugikan manusia, ada juga serangga yang
menguntukngkan seperti, lebah yang menghasilkan madu dan membantu proses
penyerbukan pada tanaman. Manfaat serangga juga yaitu sebagai organisme
pembusuk dan pengurai termasuk limbah.

Serangga yang menyebabkan sakit pada organ manusia atau hewan. Misalnya,
Entomofobia, dermatosis kehilangan darah, racun serangga, alergi, miasis dan
kerusakan alat indra. Selain serangga dapat menimbulkan penyakit pada manusia
secara langsung, namun serangga juga berperan sebagai vektor penyakit, misalnya:
Nyamuk Aedes sebagai vektor penyakit Demam Berdarah Dengue. Nyamuk Culex
sebagai vektor penyakit Filariasis.

Para peneliti di Amerika Serikat telah mengidentifikasi kecoa sebagai salah satu
faktor penyebab meningkatnya kasus asma di kalangan anak-anak. Lalat rumah
dianggap mengganggu karena kesukaannya hinggap di tempat-tempat yang lembab
dan kotor.
2
Selain hinggap, lalat juga menghisap bahan-bahan kotor dan memuntahkan
kembali kembali dari mulutnya ketika hinggap di tempat berbeda.

Serangga seperti lalat dapat menularkan penyakit dengan dua cara yaitu:

1. Penularan secara mekanik


Penularan ini serangga hanya bertindak sebagai alat pemindah penyakit yang pasif
dan adanya serangga ini tidak mempunyai arti penting dalam kelanjutan hidupnya
mikroorganisme/parasit yang ditularkan, jadi penularan ini melalui anggota
badannya, seperti kaki, mulut, antenna, dan bulu-bulu pada badan serangga.
2. Penularan secara biologis
Penularan ini serangga bertindak sebagai tuan rumah/hospes, dan adanya serangga
sangat diperlukan untuk kelanjutan hidupnya mikroorganisme/parasit yang
ditularkan.

2. JENIS-JENIS VEKTOR PENYAKIT

Sebagian dari Arthropoda dapat bertindak sebagai vektor, yang mempunyai ciri-ciri
kakinya beruas-ruas, dan merupakan salah satu phylum yang terbesar jumlahnya karena
hampir meliputi 75% dari seluruh jumlah binatang. Berikut jenis dan klasifikasi vektor yang
dapat menularkan penyakit :
Arthropoda yang dibagi menjadi 4 kelas :
1. Kelas crustacea (berkaki 10): misalnya udang
2. Kelas Myriapoda : misalnya binatang berkaki seribu
3. Kelas Arachinodea (berkaki 8) : misalnya Tungau
4. Kelas hexapoda (berkaki 6) : misalnya nyamuk .
Dari kelas hexapoda dibagi menjadi 12 ordo, antara lain ordo yang perlu diperhatikan dalam
pengendalian adalah :

a. Ordo Dipthera yaitu nyamuk dan lalat


Nyamuk anopheles sebagai vektor malaria
Nyamuk aedes sebagai vektor penyakit demam berdarah
Lalat tse-tse sebagai vektor penyakit tidur
b. Ordo Siphonaptera yaitu pinjal
Pinjal tikus sebagai vektor penyakit pes
c. Ordo Anophera yaitu kutu kepala
Kutu kepala sebagai vektor penyakit demam bolak-balik dan typhus exantyematicus.

Selain vektor diatas, terdapat ordo dari kelas hexapoda yang bertindak sebagai binatang
pengganggu antara lain:
Ordo hemiptera, contoh kutu busuk
Ordo isoptera, contoh rayap


3
Ordo orthoptera, contoh belalang
Ordo coleoptera, contoh kecoak
Sedangkan dari phylum chordata yaitu tikus yang dapat dikatakan sebagai binatang
pengganggu, dapat dibagi menjadi 2 golongan :
a. Tikus besar, (Rat) Contoh :
- Rattus norvigicus (tikus riol )
- Rattus-rattus diardiil (tikus atap)
- Rattus-rattus frugivorus (tikus buah-buahan)

b. Tikus kecil (mice),Contoh:


- Mussculus (tikus rumah)

Jenis penyakit yang ditularkan melalui vektor berdasarkan jenis vektornya, sebagai
berikut:
1. Nyamuk, merupakan vektor dari penyakit malaria, filaria, demam kuning, penyakit
otak, dan demam haemorhagic.
2. Lalat Rumah, merupakan vektor dari penyakit tipus, demam paratipus, diare,
disentri, kolera, gastro-enteritis, amoebiasis, penyakit lumpuh, dan anthrax.
3. Lalat Pasir, merupakan vektor penyakit leishmaniasis, demam papataci,
bartonellosisi.
4. Lalat Hitam, merupakan vektor penyakit oncheocerciasis.
5. Lalat Tsetse, merupakan vektor dari penyakit tidur.
6. Kutu, merupakan vektor dari penyakit tipus mewabah, relapsing demam, parit.
7. Pinjal, merupakan vektor dari penyakit sampar, endemic tipus.
8. Tungau, merupakan vektor dari penyakit tsutsugamushi.
Beberapa prinsip dalam pengendalian arthropoda secara khusus antara lain (Chandra, 2006):
1. Pengendalian lingkungan
2. Pengendalian kimia
3. Pengendalian biologi
4. Pengendalian genetik

4
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Serangga merupakan organisme yang banyak tersebar di seluruh dunia yang selalu
berhubungan dengan manusia. Pemanfaat yang bijak dapat memberikan manfaat dalam
kelangsungan hidup manusia, baik yang dibuat ataupun yang alami. Dan sebaliknya jika
populasi serangga tidak terkendalikan maka akan menjadi vektor dari penyakit yang
merugikan bagi makhluk hidup.

Vektor adalah organisme hidup yang dapat menularkan agen penyakit dari suatu
hewan ke hewan lain atau manusia. Organisme yang berperan sebagai vektor penyakit yaitu
arthropoda, yang sebagian dibawa oleh tikus (seperti pinjal dan kutu). Vektor berperan
penting dalam penularan berbagai penyakit parasit dan virus berbahaya, seperti malaria,
Demam Berdarah Dengue (DBD). Peran vektor yang signifikan dalam penularan penyakit
diperlukannya pengendalian vektor secara efektif. Pengendalian vektor secara umum dapat
dilakukan secara lingkungan, kimiawi, biologi, genetik, penggunaan perangkap, dan
penggunaan racun. Pengendalian secara terpadu dapat dilakukan untuk mencapai keefektifan
dalam pemberantasan vektor penyakit.

5
DAFTAR PUSTAKA
http://metana3.blogspot.com/2012/12/jenis-jenis-vektor-penyakit.html

http://fkmapkesling2013.blogspot.com/2013/11/vektor-penyakit.html

http;//full-orange.blogspot.com/2011/03/vektor-penyakit.html
6

MATA KULIAH : ENTOMOLOGI

DOSEN : Hamsir Ahmad, S.KM, M.Kes

PERANAN SERANGGA DAN JENIS-JENIS


VEKTOR PENYAKIT

OLEH

Febriyanti Ramadhani

PO.71.4.221.14.1.015

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN MAKASSAR
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
PROGRAM STUDI D-IV
MAKASSAR
2014
DAFTAR ISI
SAMPUL.................................................................................................................i

KATA PENGANTAR............................................................................................ii

DAFTAR ISI...........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

A. LATAR BELAKANG.................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH.............................................................................1
C. TUJUAN.......................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................2

A. SERANGGA DALAM DUNIA KESEHATAN........................................2


B. JENIS-JENIS VEKTOR PENYAKIT..........................................................3

BAB III PENUTUP..................................................................................................5

A. KESIMPULAN............................................................................................5

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................6

iii

Anda mungkin juga menyukai