Anda di halaman 1dari 34

ANALISIS ALUR DALAM NOVEL "GALAKSI" KARYA POPPY

PERTIWI

Oleh :

Zahwa Aqilah Rama

0052664872

SMA Negeri 8 Luwu Utara

Tahun ajaran 2022


Kata Pengantar

Puji dan Syukur selalu kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena limpahan rahmat
dan karunia-Nya kam mampu menyelesaikan novel dengan judul ‘Galaksi’. Di dalam menulis
novel ini, kami sadar bahwa kami tidak akan bisa menyelesaikannya tanpa ada bantuan dari
berbagai pihak. Mereka telah menyumbangkan energi dan pikirannya di dalam penyusunan novel
sehingga memiliki alur seperti sekarang ini.

Sebagai menusia kami sadar bahwa novel yang kami buat masih belum pantas jika disebut
sebagai sebuah karya yang sempurna. Kami sadar tulisan kami masih banyak memiliki
kesalahan, baik dari tata bahasa maupun teknik penulisan itu sendiri. Maka kami meminta
adanya masukan yang membangun agar kami semakin termovitasi untuk menjadi lebih baik dan
lebih memperbaiki kualitas novel kami selanjutnya.

Masamba, 2022

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Novel adalah salah satu bentuk karya sastra yang terbentuk prosa yang mempunyai unsur-
unsur intrinsik yang keduanya saling berhubungan karena berpengaruh dalam kehadiran sebuah
karya sastra. Seperti halnya dengan sastra lainnya, novel juga dibentuk oleh berbagai unsur,
diantaranya penokohan, plot/alur, latar/setting, sudut pandang dan tema. Semua unsur tersebut
dianggap penting dalam membangun sebuah karya yang utuh.

Novel banyak ditulis berdasarkan hasil imajinasi, kreativitas, karangan dari penulis, maupun
berdasarkan kisah nyata dari penulis itu sendiri. Salah satu novel yang berdasarkan imajinasi
penulis adalah novel Galaksi karya Ni Wayan Poppi Pertiwi. Ni Wayan Poppi Pertiwi adalah
gadis Bali yang lahir di Denpasar 15 April 2000. Bersekolah di SMP PGRI 2 berlanjut ke SMK
Teknologi Informasi dan Komunikasi TI Bali Global. Jurusan Multimedia. Panggilan akrab,
Poppi atau Pi. Fangirl garis keras dan penyuka warna merah muda. Poppi juga gemar menulis
dan memakai karet gelang berbandul pink di tangannya. Wattpad adalah tempat untuknya belajar
menulis cerita. Selalu belajar dari kesalahan. Baginya menulis itu adalah cara untuk mengenal
orang lain.

Novel Galaksi karya Poppi Pertiwi menceritakan kisah Galaksi Aldebaran. Ketua geng
Ravispa. Geng paling gagah dan pemberani tempat berkumpulnya murid-murid nakal dan tukang
berontak SMA Ganesha. Sering berselisih paham dengan Avegar, geng milik SMA kencana.
Hadirnya Kejora Ayodhya di hidup Galaksi yang kelam menjadikan hari-hari Galaksi berubah
menjadi penuh warna. Pertemuan antara pemimpin geng dengan Perempuan Paskibraka. Awal
mula kedekatan yang terdengar sangat mustahil tapi begitu nyata. Hidup dengan dibeda-bedakan
oleh orang tuanya membuat Galaksi mempunyai sifat keras termasuk para cewek yang ia suka,
Kejora. Ketika Kejora sadar kalau ia juga menyukai Galaksi.
B. Rumusan Masalah

Adapun masalah penelitian atas novel ini adalah sebagai berikut :

Bagaimana dan apa saja unsur-unsur intrinsic yang terkandung dalam novel “Galaksi” karya
Poppi Pertiwi?

C. Tujuan

Tujuan dari penulisan karya tulis ilmiah ini adalah untuk mengetahui unsur-unsur intrinsik
yang terdapat dalam novel “Galaksi” karya Poppi Pertiwi.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini dapat dilihat dari dua perspektif, yakni manfaat secara teoritis dan
manfaat secara praktis. Baik manfaat secara teoritis maupun praktis, keduanya memiliki peran
yang baik dalam menunjang keberadaan serta perkembangan ilmu sastra pada umumnya,
diantaranya:

1. Manfaat Teoretis

Secara teoretis manfaat yang akan didapatkan setelah melakukan penelitian ini, yaitu membantu
mengembangkan ilmu pengetahuan khususnya ilmu sastra dalam hal mengkaji novel. Hasil studi
ini dapat dimanfaatkan untuk dasar pengembangan penelitian berikutnya, yaitu kajian sastra
feminis.

2. Manfaat Praktis

Sedangkan manfaat secara praktis temuan dari penelitian ini, yaitu membantu pembaca untuk
mengetahui unsur-unsur intrinsik dalam novel dan perjuangan hidup tokoh perempuan, yang
dapat digunakan sebagai cermin kehidupan dan renungan dalam memperjuangkan kesetaraan
hidup perempuan.
BAB II

KAJIAN TEORI

A. Pengertian Sastra

Sastra (Sanskerta: shastra) merupakan kata serapan dari bahasa Sanskerta “Sastra”, yang
berarti “teks yang mengandung instruksi” atau “pedoman”, dari kata dasar “Sas” yang berarti
“instruksi” atau “ajaran” dan “Tra” yang berarti “alat” atau “sarana”. Sastra lahir oleh
dorongan manusia untuk mengungkapkan diri, tentang masalah manusia, kemanusiaan, dan
semesta (Semi, 1993 : 1).

Terdapat beberapa kutikan menarik dari Dr. Wahyudi S., seorang dosen yang sejak tahun
1988 hingga sekarang telah menjadi dosen di Universitas Malang dan turut aktif dalam
memberikan sumbangsih serta berdedikasi dalam bidang penelitian dan pengajaran sastra.
“Kalau kita berbicara tentang studi sastra, hal yang tidak boleh ditinggalkan adalah pembicaraan
tentang karya sastra itu sendiri. Tanpa ada karya sastra, kita tidak mungkin berbicara tentang
studi sastra. Sastra adalah pengungkapan masalah hidup, filsafat, dan ilmu jiwa. Sastra adalah
kekayaan rohani yang dapat memperkaya rohani. Sastrawan dapat dikatakan sebagai ahli ilmu
jiwa dan filsafat yang mengungkapkan masalah hidup, kejiwaan, dan filsafat, bukan dengan cara
teknis akademis melainkan melalui tulisan sastra.”

Dalam sebuah buku referensi yang penulis miliki, dikatakan pula bahwa “Karya sastra
adalah anak kehidupan kreatif seorang penulis dan mengungkapkan pribadi pengarang.” (Selden,
1985 : 52).

B. Jenis –Jenis Sastra

Secara umum, sastra dibagi menjadi dua, yaitu prosa dan puisi. Prosa adalah karya sastra
yang tidak terikat sedangkan puisi adalah karya sastra yang terikat dengan kaidah dan aturan
tertentu. Contoh karya sastra puisi yaitu puisi, pantun, dan syair sedangkan contoh karya sastra
prosa yaitu novel, cerita/cerpen, dan drama.

1. Dilihat dari bentuknya, sastra terdiri atas 4 bentuk, yaitu :


a) Prosa, bentuk sastra yang diuraikan menggunakan bahasa bebas dan panjang tidak
terikat oleh aturan-aturan seperti dalam puisi.

b) Puisi, bentuk sastra yang diuraikan dengan menggunakan bahasa yang singkat dan padat
serta indah.

c) Prosa liris, bentuk sastra yang disajikan seperti bentuk puisi namun menggunakan bahasa
yang bebas terurai seperti pada prosa.

d) Drama, yaitu bentuk sastra yang dilukiskan dengan menggunakan bahasa yang bebas dan
panjang, serta disajikan menggunakan dialog atau monolog. Drama ada dua pengertian,
yaitu drama dalam bentuk naskah dan drama yang dipentaskan.

2. Dilihat dari isinya, sastra terdiri atas 4 macam, yaitu :

a) Epik, karangan yang melukiskan sesuatu secara obyektif tanpa mengikutkan pikiran
dan perasaan pribadi pengarang.

b) Lirik, karangan yang berisi curahan perasaan pengarang secara subyektif.

c) Didaktif, karya sastra yang isinya mendidik penikmat/pembaca tentang masalah moral,
tatakrama, masalah agama, dll.

d) Dramatik, karya sastra yang isinya melukiskan sesuatu kejadian(baik atau buruk) denan
pelukisan yang berlebih-lebihan.

3. Dilihat dari sejarahnya, sastra terdiri dari 3 bagian, yaitu :

a. Kesusastraan Lama, kesusastraan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat lama
dalam sejarah bangsa Indonesia. Kesusastraan Lama Indonesia dibagi menjadi :

1) Kesusastraan zaman purba,

2) Kesusastraan zaman Hindu Budha,

3) Kesusastraan zaman Islam, dan


4) Kesusastraan zaman Arab – Melayu.

b. Kesusastraan Peralihan, kesusastraan yang hidup di zaman Abdullah bin Abdulkadir


Munsyi. Karya-karya Abdullah bin Abdulkadir Munsyi ialah:

1) Hikayat Abdullah

2) Syair Singapura Dimakan Api

3) Kisah Pelayaran Abdullah ke Negeri Jeddah

4) Syair Abdul Muluk, dll.

c. Kesusastraan Baru, kesusastraan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat baru
Indonesia. Kesusastraan Baru mencangkup kesusastraan pada Zaman :

1) Balai Pustaka / Angkatan 20

2) Pujangga Baru / Angkatan 30

3) Jepang

4) Angkatan 45

5) Angkatan 66

C. Pengertian Novel

Novel adalah salah satu bentuk dari sebuah karya sastra. Novel merupakan cerita fiksi
dalam bentuk tulisan atau kata-kata dan mempunyai unsur instrinsik dan ekstrinsik. Sebuah
novel biasanya menceritakan tentang kehidupan manusia dalam berinteraksi dengan lingkungan
dan sesamanya. Dalam sebuah novel, si pengarang berusaha semaksimal mungkin untuk
mengarahkan pembaca kepada gambaran-gambaran realita kehidupan melalui cerita yang
terkandung dalam novel tersebut.

Novel berasal dari bahasa Itali novella yang berarti “sepotong kisah atau berita”. Kemudian,
kata itu diartikan sebagai sebuah karya sastra dalam bentuk prosa. Jepang adalah tempat lahir
novel yang pertama. Novel itu berjudul Hikayat Genji, yang ditulis pada abad ke-11 oleh
Murasaki Shikibu.

Novel adalah salah satu bentuk dari sebuah karya sastra. Novel merupakan cerita fiksi
dalam bentuk tulisan atau kata-kata dan mempunyai unsur instrinsik dan ekstrinsik. Sebuah
novel biasanya menceritakan tentang kehidupan manusia dalam berinteraksi dengan lingkungan
dan sesamanya. Dalam sebuah novel, si pengarang berusaha semaksimal mungkin untuk
mengarahkan pembaca kepada gambaran-gambaran realita kehidupan melalui cerita yang
terkandung dalam novel tersebut.

D. Macam–Macam Novel

1. Novel Romantis

Novel romantis adalah novel yang memuat cerita panjang bertemakan percintaan.
Novel ini hanya dibaca khusus oleh para remaja dan orang dewasa. Alur ceritanya
pertemuan kedua tokoh yang berlawanan jenis tersebut ditulis semenarik mungkin.
Lalu dilanjutkan dengan konflik-konflik percintaan hingga mencapai sebuah titik
klimaks, lalu diakhiri dengan sebuah ending yang kebanyakan bercabang jadi tiga:
happy ending (dua tokoh utama bersatu), sad ending (dua tokoh utama tidak
bersatu), dan ending menggantung (pembaca dibiarkan menyelesaikan sendiri kisah
itu).

2. Novel Komedi

Novel komedi adalah novel yang memuat cerita yang humoris (lucu) dan menarik
dengan gaya bahasa yang ringan dengan diiringi gaya humoris dan mudah dipahami.

3. Novel Religi
Novel ini bisa saja merupakan kisah romantis atau inspiratif yang ditulis lewat
sudut pandang religi. Atau novel yang lebih mengarah kepada religi meski tema
tersebut beragam.

4. Novel Horor

Novel ini biasanya bercerita seputar hantu. Sisi yang menarik dari novel ini adalah
latar tempatnya, yang kebanyakan sebagai sumber hantu itu berasal. Cerita juga biasa
disajikan dalam bentuk perjalanan sekelompok orang ke tempat angker.

5. Novel Misteri

Novel ini adalah novel yang biasanya memuat teka-teki rumit yang merespons
pembacanya untuk berpartisipasi dalam menyelesaikan masalah tersebut. Bersifat
mistis, dan keras.Tokoh-tokoh yg terlibat biasanya banyak dan beragam, seperti polisi,
detektif, ilmuwan, budayawan, dll.

6. Novel Inspiratif

Novel Inspiratif adalah novel yang menceritakan sebuah cerita yang bisa memberi
inspirasi pembacanya. Biasanya novel inspiratif ini banyak yang berasal dari cerita
nonfiksi atau nyata. Tema yang disuguhkan pun banyak, seperti tentang pendidikan,
ekonomi, politik, prestasi, dan percintaan. Gaya bahasanya pun kuat, deskriptif, dan
akhirnya menemui karakter tokoh yang tak terduga.

E. Unsur–Unsur Instrinsik Novel


Yang dimaksud unsur - unsur intrinsik dalam sebuah karya sastra adalah unsur-unsur
pembangun karya sastra yang dapat ditemukan di dalam teks karya sastra itu sendiri. Yaitu
sebagai berikut :

1. Tema

Gagasan, ide, atau pikiran utama yang mendasari suatu karya sastra disebut tema. Atau
gampangnya, tema adalah sesuatu yang menjadi dasar cerita, sesuatu yang menjiwai cerita, atau
sesuatu yang menjadi pokok masalah dalam cerita.

Tema merupakan inti atau pokok persoalan yang menjadi dasara pengembangan cerita.
Tema menyngkut segala persoalan, baik masalah kemanusiaan, kekuasaan, kasih sayang,
kecemburuan, dan sebagainya (Engkos Kosasih, 2005 : 99).

2. Tokoh

Tokoh adalah individu ciptaan/rekaan pengarang yang mengalami peristiwa-peristiwa


atau lakuan dalam berbagai peristiwa cerita. Pada umumnya tokoh berwujud manusia, namun
dapat pula berwujud binatang atau benda yang diinsankan. Tokoh sentral adalah tokoh yang
banyak mengalami peristiwa dalam cerita. Tokoh sentral dibedakan menjadi dua, yaitu:

a. Tokoh sentral protagonis, yaitu tokoh yang membawakan perwatakan positif atau
menyampaikan nilai-nilai positif.

b. Tokoh sentral antagonis, yaitu tokoh yang membawakan perwatakan yang bertentangan
dengan protagonis atau menyampaikan nilai-nilai negatif.

3. Penokohan atau perwatakan

Penokohan merupakan penggambaran suatu watak tokoh dalam sebuah novel. "Tokoh
tersebut digambarkan mempunyai karakter atau sifat, misalnya pemarah, periang, pemabuk,atau
rajin. Penggambaran watak tokoh dapat secara langsung ataupun tidak langsung."
4. Alur

Tema merupakan pola pengembangan cerita yang terbentuk oleh hubungan sebab-akibat
(Engkos Kosasih, 2006 : 83). Tema adalah jalinan cerita yang dibuat oleh pengarang dalam
menjalin kejadian secara beruntun atau rangkaian/jalinan antar peristiwa/ lakuan dalam cerita.
Sebuah cerita sebenarnya terdiri dari berbagai peristiwa yang memiliki hubungan sebab akibat.
Jalinan itu yang dinamakan alur/plot. Alur dapat dikategorikan menjadi tiga :

a. Alur maju (alur lurus)

Rangkaian peristiwanya bergerak mundur dari akhir ke awal (set back).

b. Alur mundur (alur flashback)

Rangkaian peristiwanya bergerak mundur dari akhir ke awal (setback)

c. Alur campuran (maju-mundur)

Rangkaian peristiwa bergerak secara acak.

5. Setting/Latar

Latar adalah segala keterangan, petunjuk, pengacuan yang berkaitan dengan waktu, ruang,
dan situasi terjadinya peristiwa dalam suatu karya sastra beserta tempatnya (Syamsuddin A. R.
2005 : 99). Latar dapat dibedakan ke dalam dua unsur pokok:

a. Latar tempat mengacu pada lokasi terjadinya peristiwa yang diceritakan dalam sebuah
novel.

b. Latar waktu, berhubungan dengan masalah „kapan‟ terjadinya peristiwa- peristiwa


yang diceritakan dalam sebuah novel.

c. Latar suasana, suasana adalah salah satu unsur intrinsik yang berkaitan dengan keadaan
psikologis yang timbul dengan sendirinya bersamaan dengan jalan cerita. Suatu cerita
menjadi menarik karena berlangsung dalam suasana tertentu. Misalnya, suasana
gembira, sedih, tegang, penuh semangat, tenang, damai, dan sebagainya. Suasana
dalam cerita biasanya dibangun bersama pelukisan tokoh utama. Pembaca mengikuti
kejadian demi kejadian yang dialami tokoh utama dan bersama dia pembaca
dibawa larut dalam suasana cerita.

6. Sudut Pandang

Sudut pandang atau titik pengisahan adalah posisi pengarang dalam membawakan cerita
(Engkos Kosasih, 2006 : 83). Posisi pengarang ini terdiri atas dua macam :

a. Sudut pandang orang pertama

Pada sudut pandang orang pertama, posisi pengarang berada di dalam cerita. Ia
terlibat dalam cerita dan menjadi salah satu tokoh dalam cerita (bisa tokoh utama atau
tokoh pembantu). Salah satu ciri sudut pandang orang pertama adalah penggunaan kata
ganti "aku" dalam cerita. Oleh karena itu, sudut pandang orang pertama sering disebut
juga sudut pandang akuan.

b. Sudut pandang orang ketiga

Pada sudut pandang orang ketiga, pengarang berada di luar cerita. Artinya dia tidak
terlibat dalam cerita. Pengarang berposisi tak ubahnya seperti dalang atau pencerita saja.
Ciri utama sudut pandang orang ketiga adalah penggunaan kata ganti „dia‟ atau „nama-
nama tokoh.

7. Gaya Bahasa

Gaya bahasa adalah cara pengarang mengungkapkan ceritanya melalui bahasa yang
digunakan. Setiap pengarang memiliki gaya masing-masing. Gaya bahasa berfungsi sebagai alat
utama pengarang untuk melukiskan, menggambarkan, dan menghidupkan cerita secara estetika.
misalnya personifikasi, gaya bahasa ini mendeskripsikan benda–benda mati dengan cara
memberikan sifat–sifat seperti manusia. Simile (perumpamaan), gaya bahasa ini
mendeskripsikan sesuatu dengan pengibaratan. Hiperbola, gaya bahasa ini mendeskripsikan
sesuatu dengan cara berlebihan dengan maksud memberikan efek berlebihan.

”Gaya bahasa berfungsi untuk menciptakan suatu nada atau suasana persuasive, serta
merumuskan dialog yang mampu memperlihatkan hubungan dan interaksi antara sesame
tokoh. Kemampuan sang penulis mempergunakan bahasa secara cermat dapat menjelmakan
suatu suasana yang berterus terang atau satiris, simpatik atau menjengkelkan, dan objektif atau
emosional" (Engkos Kosasih, 2006 : 84).

8. Amanat

Amanat merupakan ajaran moral atau pesan yang hendak disampaikan pengarang kepada
pembaca melalui karyanya itu (Engkos Kosasih, 2006 : 84). Amanat adalah pesan yang
ingin disampaikan pengarang kepada pembaca. Amanat dalam cerita bisa berupa nasihat,
anjuran, atau larangan untuk melakukan/tidak melakukan sesuatu. Yang jelas, amanat dalam
sebuah cerita pasti pesan yang bersifat positif.
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Variabel dan Desain Penelitian

A.1 Variabel Penelitian

Variabel yang diamati dalam karya sastra tulis ilmiah ini yaitu alur yang terdapat dalam
novel Galaksi karya Poppi Pertiwi.

A.2 Desain Penelitian

Dalam penelitian ini digunakan metode kualitif dari seperangkat teori yang disesuaikan
dengan bentuk penelitian yang dilakukan, penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan
dengan menganalisis karya sastra yang berbentuk novel.

Penelitian ini merupakan rangkaian perencanaan sesuatu dengan menggunakan metode


ilmiah dan aturan-aturannya metode ini ditempuh melalui analisis sebuah Novel Galaksi karya
Poppi Pertiwi dengan berbagai literatur pada buku-buku hasil penelitian yang telah dilakukan
oleh peneliti terdahulu yang berkaitan dengan objek penelitian ini.

B. Definisi Operasional Variabel

Definisi Operasional Variabel digunakan untuk memperjelas karakter dari tokoh utama
dengan melibatkan tokoh tokoh lain yang terdapat/berperan didalamnya sebagai pendukung
jalannya cerita
C. Sumber Data

C.1 Data

Data adalah semua unsur atau hal yang berkaitan dengan penelitian. Camirin (1986 : 30)

Adapun yang dijadikan data dalam penelitian ini adalah karakter utama dari tokoh utama
yang terdapat dalam Novel Galaksi karya Poppi Pertiwi.

C.2 Sumber Data

Yang menjadi sumber data dalam penelitian ini adalah Novel Galaksi karya Poppi Pertiwi.

D. Teknik Pengumpulan Data

D.1 Teknik Pengumpulan Data

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kepustakaan (Library research)
melalui pembacaan salah hasil karangan Poppi Pertiwi yang berjudul Galaksi.

D.2 Data Primer

Judul Buku : Galaksi

Penulis : Poppy Pertiwi

Penerbit : Coconut Books

Cetakan/tahun terbit : Pertama 2018

Tebal buku : 492


D.3 Data Sekunder

Sumber data sekunder yang mendukung penulis berupa artikel dari internet yang
berhubungan dengan objek penelitian

E. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses mengurutkan data kedalam pola, kategori, dan satuan uraian
dasar, sehingga dapat dirumuskan sebagai suatu hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data
(Moleong, 2006 : 247).

Teknik yang digunakan oleh peneliti dalam melakukan Novel Galaksi karya Poppi Pertiwi
adalah sebagai berikut :

E.1 Peneliti membaca ulang data yang sudah dikumpulkan dan mengamati dengan teliti bagian
kalimat yang menunjukkan karakter dari tokoh utama.

E.2 Peneliti menelaah data yang terkumpul dalam bentuk catatan dengan cara
menghubungkannya dengan teori, apakah novel tersebut sesuai dengan teori atau tidak.

E.3 Penulis menganalisis data dan mengamati dengan teliti bagian yang menunjukkan karakter
dari tokoh utama.
BAB IV

PEMBAHASAN

A. Alur/Plot

Alur adalah rangkaian cerita yang dibentuk oleh tahapan-tahapan peristiwa


sehingga menjalin sebuah cerita yang dihadirkan melalui para pelaku dalam suatu cerita.
Dari kutipan novel Galaksi memiliki alur yang bersifat maju.

Alur maju adalah serangkaian peristiwa yang dimulai secara teratur dari awal
hingga akhir cerita. Contoh alur maju, misalnya cerpen yang menceritakan masa kecil
seorang anak yang kemudian tumbuh dewasa dan berakhir ketika ia tua. Diceritakan pula
bagaimana konflik yang ia hadapi selama hidupnya

Alur yang digunakan pada novel ini merupakan alur lurus/maju. Hal itu
dikarenakan ada beberapa bagian cerita yang merupakan pengenalan dari tokoh dalam
cerita, namun ada juga yang menggunakan alur mundur. Pada bagian awal memang
menggunakan alur maju. Namun di satu sisi pengarang sering memaparkan kisah masa
lalu dari tokoh-tokoh di novel ini, sehingga kita ikut terhanyut untuk flashback ke masa
lalu tersebut. Berikut kutipannya :

1) Pengenalan/Prolog

Tahap Pengenalan adalah tahap yang berisi lukisan dan pengenalan situasi latar
dan tokoh-tokoh cerita. Tahap ini merupakan tahap pembukaan cerita, pemberian
informasi awal, dan lain-lain yang berfungsi untuk melandasi cerita yang dikisahkan pada
tahap berikutnya (Nurgiyantoro, 2015 : 160). Dalam novel Galaksi bagian eksposisi
bercerita tentang pengenalan tokoh Galaksi, tempat kejadian, dan latar belakang tokoh
Galaksi dalam peristiwa, seperti pada kutipan berikut :
Pasukan murid lelaki berjaket hitam dengan lambang sayap emas burung elang
di dada kiri baru saja keluar dari belakang sekolah. Suara derum sepeda motor dan
klakson-klakson bergema di sepanjang jalan, memperkeruh suasana. Kehadiran mereka
menambah kemacetan di jalan yang memang sudah macet sebelumnya.

Kejora yang mengamatinya dari pinggir jalan terkejut karena salah satu dari
mereka menghampirinya. "Ini topi punya Lo?" Tanya cowok berkacamata hitam itu
kepada Kejora.

Kejora yang semulanya takut dan berpikir macam-macam jadi mengerutkan


keningnya ketika cowok itu mengulurkan tangan sambil memegang topi miliknya.

"Iya itu topi gue. Kenapa bisa ada di lo?" Tanya Kejora heran sambil mengambil
topi abu-abu sekolah itu.

Sosok cowok dengan dasi sekolah diikat di kepala itu seperti malaikat pencabut
nyawa di hadapan Kejora. Apalagi tubuhnya terkena sinar matahari. Kejora berani
bertaruh pasti sudah banyak pasang mata memperhatikan mereka karena laki-laki ini
adalah pemimpin geng besar gagah perkasa di sekolahnya.

"Gue nemu di dekat ring basket. Lo Kejora Ayodhya anak paskibra, kan?"
Tanyanya dengan suara berat sementara teman-temannya berada di belakangnya
dengan mesin sepeda motor yang masih hidup.

"Kok lo tahu nama lengkap gue?"

"Ada di topi Lo.

Kejora reflek memperhatikan topinya sendiri. Ketika melihat tulisan namanya di


bagian dalam topi barulah ia ingat saat MOS tiga tahun lalu, Kejora pernah menuliskan
namanya agar topinya tidak hilang

"Oh iya. Makasih ya-"

"Galaksi." Cowok itu menyebut namanya karena mengerti kebingungan Kejora. "Galaksi
Aldebaran."
"Makasih ya, Galaksi."

Galaksi bergumam. "Lebih baik Lo pergi dari sini sekarang. Sebentar lagi bakalan ada
bentrok besar SMA Ganesha dan SMA Kencana di jalan ini."

Kejora mau tak mau terkejut dengan kedua mata membulat saat mendengarnya.
Begitu juga murid-murid perempuan yang berdiri di belakangnya. Mereka awalnya
terpesona dengan kehadiran Galaksi pun sama kagetnya dengan Kejora.

"Jangan sampai Lo kenapa-kenapa."

Galaksi kembali duduk di atas sepeda motor KLX hijau dan menghidupkannya. Ia
lalu memberi tanda kepada teman-temannya agar segera berangkat mengikutinya. Laki-
laki itu tidak mengatakan apa pun lagi dan pergi dari sana meninggalkan Kejora. (5&6).

Pada halaman (5) & (6) menceritakan tentang pertemuan pertama antara tokoh
Galaksi dengan Kejora. Di mana Galaksi tidak sengaja menemukan topi Kejora. Di
situlah awal kisah mereka berdua dimulai.
2. Pengungkapan Peristiwa

Pengungkapan peristiwa menceritakan kejadian awal atau kemunculan suatu kejadian yang
akan menghasilkan suatu konflik. Biasanya dalam pengungkapan peristiwa diceritakan
penokohan, kejadian yang menjadi sebab suatu konflik, kesulitan yang dialami tokoh utama, dan
latar belakang terjadinya suatu masalah. Seperti pada kutipan berikut :

"Galaksi! Sini kamu!" Teriakan marah Ginanjar, ayahnya, membuat Galaksi menoleh.
Cowok itu meremas botol minumannya begitu keras hingga airnya naik dan jatuh ke tangannya.
Botol yang dipegangnya sudah remuk dalam genggaman. Kali ini, Galaksi tidak boleh lari atau
menghindar seperti yang sudah-sudah.

"PAPA TAHU KAMU SUDAH PULANG! KEMARI KAMU, ANAK SIALAN!"

Ayahnya masih berteriak. Galaksi menaruh tas sekolahnya di kursi meja makan. Saatnya
menghadapi kenyataan.

Ginanjar tampak turun dari tangga rumah dengan berlari. Galaksi tahu saat-saat ini pasti
akan terjadi kepadanya. Ginanjar melempar ke lantai berkas-berkas yang sudah Galaksi bakar
hingga sisa setengah. Galaksi juga merusak sebuah laptop dan flashdisk, tempat Ginanjar
menaruh segala data berharganya.

"Kerjaan kamu, kan?"

"Iya! Kenapa?"

Ginanjar menamparnya. Tamparan yang terasa kebas di kulit pipi Galaksi hingga
menimbulkan bekas merah yang pasti tidak akan hilang cepat. Suasana langsung berubah
sengit.

"Dasar anak enggak tahu terima kasih! Sudah bagus saya kasih kamu uang! Kenapa kamu
bakar semua data-data kantor saya?!" Ginanjar mencengkeram jaket Galaksi. Ingin menghajar
anaknya. "Apa kamu enggak tahu kalau berkas dan data-data itu penting bagi saya? Penting
bagi masa depan kamu?!"
"Seharusnya Anda tahu alasannya! Masa depan apa yang Anda bicarakan? Semuanya
omong kosong! Saya enggak butuh materi! Saya butuh keluarga saya balik seperti semula!"
Galaksi menyahut dingin. Lagi-lagi tamparan mengenai pipinya. Jauh dari dalam lubuk hatinya,
hati Galaksi terasa teremas kuat karena hanya Galaksi yang selalu mendapat perlakuan kasar
dari Ginanjar.

"Papa cuma bisa nampar Galaksi kan? Tampar aja lagi pah!" Galaksi malah menantang.
"Seharusnya bukan berkas kerja papa yang Galaksi bakar, tapi rumah ini juga! Biar papa
enggak bisa pulang sama perek-perek papa!"

"Mulut kamu itu kurang ajar sekali, Galaksi! Saya bisa bangkrut kalau kamu terus-terusan
berlaku seperti ini anak bodoh!"

Galaksi diam. "Oh ya? Terus apa yang Anda lakuin? Pesta miras sama teman-teman Anda
dirumah?"

"Ini rumah saya! Saya bebas melakukan apapun di sini!"

"INI JUGA RUMAH SAYA! Kalau Anda lupa saya hidup dan besar di sini juga!" Galaksi
melepaskan tangan Ginanjar dari jaketnya dengan kasar. "JANGAN SENTUH SAYA! SAYA
JIJIK SAMA ANDA!"

"Keluar dari rumah saya! Saya enggak mau lihat muka Anda lagi Pak Ginanjar!" Galaksi
berbicara dengan suara formal.

"Kamu ngusir saya?" Tanya Ginanjar tak percaya.

"Kenapa memangnya?" Galaksi dengan berani menantangnya.

"Saya juga anak laki-laki! Saya punya hak penuh di sini selain anak kesayangan papa
itu!"(44, 45, & 46)

Pada halaman (44), (45), & (46) tersebut merupakan pertikaian antara Galaksi dengan
Ayahnya Ginanjar, yaitu yang dimana Galaksi muak dengan tingkah laku ayahnya yang selalu
mementingkan pekerjaan dan hanya selalu menyakiti Galaksi.
3. Menuju pada Adanya Konflik

Konflik yang telah dimunculkan pada tahap sebelumnya semakin berkembang dan
dikembangkan intensitasnya. Peristiwa-peristiwa dramatik yang menjadi inti cerita semakin
mencekam menegangkan. Konflik-konflik yang terjadi, internal, eksternal, ataupun keduanya,
pertentangan-pertentangan, benturan-benturan antarkepentingan, masalah, dan tokoh yang
mengarah ke konflik semakin dapat dihindari (Nurgiyantoro, 2015 : 169-170). Seperti pada
kutipan berikut :

"Anak kamu, mas? Kok enggak sopan sekali?" Suara wanita yang sedang menemani
ayahnya terdengar lugu. Lugu yang berbisa. Dia tampak masih muda.

"Suka-suka guelah. Rumah-rumah gue sendiri." Galaksi menyahut sambil berjalan


membuat wanita itu merah padam karena tersinggung.

"GALAKSI!"

Galaksi pura-pura tidak mendengar teguran ayahnya lalu menuju kamarnya di lantai atas.
Saat di atas, ia melihat Anggun dan Nova yang baru saja mengambil barang-barang milik Nova
yang masih ada di rumah ini. Galaksi tahu ibunya sedang terluka karena melihat pemandangan
ayah dan wanita bayarannya..

"Galaksi? Kamu udah pulang? Mau ikut Mama ke rumah Mama sebentar enggak?"

"Enggak bisa. Galaksi sibuk." Galaksi menyahut jutek. Anggun tidak memaksanya. Ibunya
cukup mengerti bagaimana sifat Galaksi. Cowok itu masuk ke kamarnya dan mengambil
uangnya yang ada di bawah kasur. Ia lalu keluar kamar dan melihat Nova dan Anggun masih di
tempatnya.

"Kamu mau kemana lagi?"


"Keluar lah. Seneng-seneng!"

"Tapi Mama perlu ngomong sama kamu sebentar."

Galaksi menyentak tangan Anggun yang memegang tangannya.

"Mama dapet telepon dari guru kamu. Katanya kamu bolos." Galaksi mau pergi, tetapi
Anggun kembali menariknya.

"Kamu kapan dewasanya? Setiap ada masalah kamu selalu lari. Kamu selalu saja mencari-
cari masalah baru di luar. Kemana saja kamu sewaktu bolos? Apa kamu enggak mikir perasaan
Mama pas bolos, Gal?"

Alis galaksi jadi menukik. "Mama aja enggak mikir perasaan Galaksi. Ngapain Galaksi
harus mikir perasaan Mama? Urusin aja selingkuhan Mama sama anak Mama yang ini! Jangan
ngurus hidup Galaksi!" Galaksi menunjuk Nova dengan dagunya.

"GALAKSI!" Suara Anggun terdengar sangat keras. Galaksi semakin tidak peduli. Cowok
itu bahkan tidak takut dengan wajah marah ibunya. Nova pun sudah lelah mengurusinya.

"Mama enggak berhak nanya-nanya tentang hidup Galaksi. Mama kan udah ada Nova.
Galaksi udah tinggal sama Papa." Kata Galaksi.

"Kamu emang enggak tahu sopan santun, Galaksi. Bisanya cuma nyusahin dan buat Mama
malu. Enggak kayak Nova!"

Galaksi diam. Urat-urat lehernya menegang kencang. "Galaksi emang enggak tahu sopan
santun! Galaksi memang kerjaannya cuma nyusahin. Kalau Galaksi nyusahin, gak usah di urus
aja. Galaksi udah sering bilang kalau Mama enggak ada hak buat ikut campur sama kehidupan
Galaksi sekarang!" Galaksi menegaskan.

"Mama tau? Galaksi jadi berniat bakar rumah ini sekarang karena rumah ini udah enggak
layak buat ditempati." Galaksi melirik Ginanjar dan bergegas turun dari tangga. Ayahnya tidak
melakukan apapun. (224 & 225).
Pada halaman (224) & (225) yaitu konflik hubungan antara Galaksi dan keluarganya.
Ayahnya yang suka bermain wanita, dan ibunya yang suka berselingkuh, membuat Galaksi muak
dengan keluarganya.

4. Puncak Konflik

Bagian ini disebut pula sebagai klimaks. Inilah bagian cerita yang paling besar dan
mendebarkan. Pada bagian ini pula, ditentukannya perubahan nasib beberapa tokohnya.
Misalnya apakah dia kemudian berhasil menyelesaikan masalahnya atau gagal. Seperti pada
kutipan berikut :

"Mama...."

Kakeknya yang berdiri di sebelah Galaksi menangkap tubuh Galaksi yang hampir jatuh.
Jiwa Galaksi benar-benar terguncang hebat melihat keadaan Anggun yang bersimbah darah. Di
depan mata kepalanya sendiri. Sosok itu sudah tidak bernyawa lagi.

"Galaksi. Tenang. Galaksi."

"Kakek, Mama kenapa?" Tanya Galaksi.

"Ikhlasin Mama kamu." Kata Kakeknya.

"Enggak! Mama pasti sedang tidur, kan?" Suara bentakan Galaksi membuat semua orang
terkejut dan merasa kasihan. Galaksi masih belum bisa menerima kenyataan bahwa Anggun
telah pergi dengan cara seperti ini. "Mama pasti bangun kan, Kek?"

"Galaksi."

"Bang! Mama kenapa?" Suara Galaksi mendominasi rumah. Nova hanya diam. Galaksi
bisa melihat luka yang sama di wajah Nova. Setelah sekian lama Galaksi menggunakan lagi
panggilan itu. Ia pernah menghapus panggilan Abang untuk Nova karena ia iri kepada
kakaknya.
"Mama bentar lagi bangun kan, bang? Mama enggak pergi, kan? Mama enggang mungkin
ninggalin kita dengan cara kaya gini!"

"Sadar, Gal! Sadar!" Nova memegang kedua lengan atas Galaksi dan mengguncangkan
badannya agar Galaksi sadar dengan realitas yang ada bahwa mamanya telah pergi.

"Kata lo gue harus minta maaf sama Mama. Tolong bangunin Mama, bang. Gue belum
minta maaf sama Mama." Galaksi semakin menjadi-jadi.

"Kasih gue kesempatan buat perbaiki semuanya, bang."

Nova hanya bisa terdiam. Galaksi benar-benar kehilangan. Sama sepertinya. Ada banyak
emosi terbayang di wajahnya. Namun, semuanya sudah terlambat. Tidak ada lagi kesempatan
untuk memperbaiki semuanya.

Hari ini, Galaksi hancur. Galaksi jatuh sejatuh-jatuhnya. Tanpa penyangga apa pun.
Cowok itu benar-benar tidak bisa menerima kenyataan yang ada. (434 & 435).

Ayah Galaksi telah berpulang.

Berita yang paling membuat Galaksi terpukul. Sekali lagi Tuhan mengujinya. Sekali lagi
Galaksi harus merasakan kehilangan di tahun yang sama. Ia terdiam di sebuah kelas kosong.
Duduk di atas meja dan merundukan kepalanya pada kedua kaki tertekuk. Tetes keringat
mengalir di wajahnya, menahan air mata yang siap keluar.

"Gal! Gue cari dari tadi ternyata lo di sini!" Suara Kejora bahkan tidak membuat Galaksi
beranjak ataupun menoleh.

"Gal, lo kenapa?" Galaksi tidak menjawab. Perempuan itu melihat ponsel Galaksi yang
berada di ujung sepatu cowok itu. Layar ponsel Galaksi itu masih menyala dengan tampilan
sebuah pesan yang membuat Kejora terdiam lama.

"Kenapa orang-orang yang gue sayang milih pergi ninggalin gue?"


Monolog itu membuat Kejora semakin bingung harus berbuat apa. Cowok itu berusaha
menyembunyikan wajahnya.

"Waktu itu Mama. Sekarang Papa. Nanti siapa lagi? Kenapa mereka pergi di saat gue mau
nunjukin sama mereka kalau gue udah berubah?" Tanya Galaksi.

"Gal. Semua orang memang akan pergi dari dunia ini."

"Tapi kenapa gue gak dapet kesempatan buat memperbaiki apa yang udah gue perbuat ke
mereka? Apa dosa gue sebesar itu, Ra?"

"Gal, lo gak boleh ngomong gitu. Semua orang bakalan pergi ninggalin lo. Termasuk gue
nantinya, Gal. Enggak ada yang abadi di dunia ini, Gal."

Kejora duduk di sampingnya. Tangan perempuan itu mengusap punggung Galaksi,


berusaha memberinya sedikit kekuatan.

"Sekarang gue anak yatim piatu".

"Lo masih punya gue. Masih punya Abang lo. Masih punya temen-temen lo. Jangan mikirin
itu." (472 & 473).

Pada halaman (434, 435 & 472, 473) merupakan puncak Konflik dari masalah keluarga
Galaksi. Mamanya dan Ayahnya telah berpulang dan tak kembali selama-lamanya. Galaksi gagal
dan belum meminta maaf kepada kedua orang tuanya. Galaksi harus merasakan kehilangan di
tahun yang sama.

5. Penyelesaian/Ending

Sebagai akhir cerita, pada bagian ini berisi penjelasan tentang sikap ataupun nasib-nasib
yang dialami tokohnya setelah mengalami peristiwa puncak itu. Namun ada pula, novel yang
penyelesaian akhir ceritanya itu diserahkan kepada imajinasi pembaca. Jadi, akhir ceritanya itu di
biarkan menggantung tanpa ada penyelesaian. Seperti pada kutipan berikut :
Hari berikutnya terasa begitu damai. Galaksi tengah melihat seorang perempuan yang
sedang berjalan di lorong. Pensil menempel di kening Kejora sambil memperhatikan dengan
serius lembar soal di tangannya.

Galaksi menghampirinya. Menyamakan langkah kakinya dengan Kejora lalu merangkul


perempuan itu membuat Kejora menoleh kaget padanya.

"Galaksi! Kamu seneng banget sih bikin kaget?!"

"Serius banget belajarnya sampe aku dilupain."

"Iyalah! Kan udah mau ujian. Terus kenapa di dahi kamuasih ada dasi? Dasi itu dipake di
kerah seragam sekolah, Gal. Bukan di kepala."

"Makanya pakein dong." Perkataan Galaksi membuat Kejora bersemu. Perempuan itu
pura-pura kesal lalu mengambil dasi Galaksi yang ada di dahi cowok itu. Memakaikannya pada
kerah seragam sekolah Galaksi.

"WOI LAK! PACARAN MULU LO! MAU IKUT KITA GAK LAK?!" Teriakan temannya,
Guntur pun membuat keduanya menoleh, Septian, Jordan, Bams, Oji, dan Nyong sedang
memperhatikan keduanya.

"Ke mana?" Balas Galaksi padanya.

"Ke kantin dong! Nyari cewek!"

"KALAU MAU IKUT JANGAN LAMA-LAMA BWANG!" Timpal Nyong. "MAU BAYAR
UTANG DI PAK KANTIN NIH!"

"Mau ikut, Ra?" Galaksi menoleh pada Kejora.

"Tapi kan aku bukan anak Ravispa."

"Lupa ya Ravispa udah nggak ada?"

Belum sempat Kejora protes Galaksi sudah menggenggam erat sebelah tangan Kejora.
Membuat Kejora terkejut. Cowok itu mengajaknya lari bersama. Mengejar teman-temannya
yang sudah berada jauh di lorong depan.
"Gal!"

"Apa?"

"Aku sayang kamu Gal!"

Galaksi tersenyum. Tidak akan melepaskan perempuan ini lagi nanti.

Pada halaman (491) atau akhir cerita merupakan ending dari novel Galaksi. Kejora
Ayodhya. Cinta pertamanya. Bersama dengan Kejora, Galaksi pastikan masa depan yang lebih
cerah berada dalam genggamannya. Di saat Galaksi merasa terpuruk, Kejora selalu ada di
sisinya. Semenjak kehadiran Kejora, Galaksi telah menemukan Pelanginya, dan membuat
Galaksi lupa akan luka di masa lalu.
BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan analisis diatas, dapat disimpulkan bahwa analisis terhadap sebuah karya
sastra dapat dilakukan dengan pendekatan unsur intrinsik dan ekstrinsik. Tema, Penokohan,
Alur, Latar, Sudut Pandang, Amanat, Gaya Bahasa. Sedangkan unsur ekstrinsik prosa terbagi
atas empat bagian yaitu biografi pengarang , Lingkungan Masyarakat Pengarang, Pemikiran
Pengarang.

Dari hasil paparan data yang telah dilakukan peneliti terhadap unsur intrinsik dan ekstrinsik
dalam novel Galaksi karya Poppi Pertiwi diperoleh salah satu simpulan yaitu :

a. Alur : struktur alur mengikuti alur maju yaitu peristiwa diceritakan dari awal-tengah-akhir,
secara berurutan mulai dari permulaan, pertikaian atau konflik, perumitan, puncak, peleraian dan
akhir.

B. Saran

Menganalisis sebuah novel perlu diperhatikan teori-teori pendekatan yang mendukung.


Penulis dalam makalah ini hanya menggunakan pendekatan unsur intrinsik dan ekstrinsik. Jadi,
untuk peneliti selanjutnya diharapkan dapat menggunakan pendekatan-pendekatan yang lain.
Selain itu, makalah ini juga dapat digunakan sebagai referensi untuk peneliti lain.

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat disampaikan beberapa saran sebagai
berikut.

1. Hasil penelitian ini disarankan dapat sebagai referensi bagi siswa dalam unsur intrinsik
dan ekstrinsik dalam novel Galaksi karya Poppi Pertiwi.
2. Bagi pembaca karya sastra khususnya novel, hendaknya dapat memahami unsur-unsur
yang terkandung didalamnya, seperti penokohan, alur, latar, tema, dan amanat. Serta
dapat mengambil hikmah yang terdapat dalam novel tersebut sebagai bahan
pertimbangan dalam menyikapi tantangan hidup.

3. Bagi peneliti lain, penelitian ini disarankan dapat memberi motivasi, informasi dan dapat
dijadikan sebagai bahan acuan untuk melakukan penelitian tentang karya sastra
khususnya novel pada aspek yang lain secara lebih luas dan mendalam.

4. Bagi para guru, penelitian ini dapat memberikan gambaran bahwa novel popular
khususnya novel-novel yang diangkat dari imajinasi seperti, novel Galaksi karya Poppi
Pertiwi ini.
C. Daftar Pustaka

https://repository.usd.ac.id/37871/2/151224038_full.pdf
https://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/article/viewFile/27736/75676578008
https://www.kompas.com/skola/read/2021/09/14/110000569/struktur-novel-sejarah

http://mscdoctor.feb.ugm.ac.id/wp-content/uploads/2018/03/PEDOMAN-PENULISAN-Versi-
cetak-170405084717-1.pdf

https://m.merdeka.com/jabar/unsur-intrinsik-novel-laskar-pelangi-berikut-penjelasannya-
kln.html
D. Lampiran
E. Sinopsis

Galaksi Aldebaran. Ketua geng Ravispa. Geng paling gagah dan pemberani tempat
berkumpulnya murid-murid nakal dan tukang berontak SMA Ganesha. Sering berselisih paham
dengan Avegar, geng milik SMA Kencana.

Hadirnya Kejora Ayodhya di dalam Galaksi yang kelam menjadikan hari-hari Galaksi
berubah menjadi penuh warna. Pertemuan antara pemimpin geng dengan perempuan paskibra.
Awal mula kedekatan yang terdengar sangat mustahil tapi begitu nyata. Hidup dengan dibeda-
bedakan oleh orangtuanya membuat Galaksi mempunyai sifat keras termasuk pada cewek yang
ia suka, Kejora. Ketika Kejora sadar kalau ia juga menyukai Galaksi. Apa Galaksi masih mau
menerimanya?

Ravispa: Solidaritas Tanpa Batas! Masa putih abu-abu yang tak akan pernah terlupa.
F. Biografi Pengarang Novel "Galaksi"

NI WAYAN POPPI PERTIWI gadis Bali yang lahir di Denpasar 15


April 2000. Bersekolah di SMP PGRI 2 berlanjut ke SMK Teknologi
Informasi dan Komunikasi TI Bali Global. Jurusan Multimedia.
Panggilan akrab, Poppi atau Pi. Fangirl garis keras dan penyuka
warna merah muda. Poppi juga gemar menulis dan memakai karet
gelang berbandul pink di tangannya. Wattpad adalah tempat untuknya
belajar menulis cerita. Selalu belajar dari kesalahan. Baginya menulis
cerita itu adalah cara untuk mengenal orang lain

Instagram: Poppipertiwi & Wattpadpi

Wattpad: Poppipertiwi

Twitter: Poppipertiwi_

F. Biografi Penganalisis

Zahwa Aqilah Rama atau kerap di sapa Zahwa atau Awwa, siswi
SMA Negeri 8 Luwu Utara, mengambil jurusan IPA. Lahir di
Palandan, 12 Februari 2005. Selain gemar membaca novel, Zahwa
juga suka rebahan. Anak kedua dari tiga bersaudara. Tidak suka
makanan manis, karena manis sudah ada dalam dirinya. Di
sekolah, Zahwa tidak aktif dalam organisasi apapun. Pernah
bersekolah di SMP Negeri 4 Masamba. Baginya, hidup itu harus
di nikmati, tapi tidak dengan cara yang sia-sia. Hari-hari yang
dilaluinya tidak begitu istimewa tidak juga monoton.

Anda mungkin juga menyukai