Anda di halaman 1dari 3

perkembangan teknologi pangan pada saat ini telah sampai pada kondisi dimana begitu banyak

bahan baku dan bahan tambahan yang digunakan untuk memproduksi suatu makanan olahan. Sebagai
contoh, puluhan jenis ingredien yang diperlukan untuk membuat mie instan, dari mulai terigu, minyak
goreng, rempah-rempah, perisa (flavourings), garam, ekstrak khamir (yeast extract), dll. Jika kita selidiki
lebih lanjut lagi, salah satu ingredien yaitu perisa (kebanyakan sintetik) ternyata mengandung juga puluhan
bahan penyusun, baik itu dalam bentuk bahan kimia murni atau hasil suatu reaksi. Oleh karena itu, untuk
meneliti kehalalan mie instan saja bukanlah hal mudah karena harus memeriksa berbagai sumber bahan, di
samping produsen mie yang bersangkutan. Seringkali diperlukan waktu dan tahap ang cukup panjang untuk
dapat mengetahui asal suatu bahan. Sebagai contoh, untuk memeriksa perisa ayam (bahan yang digunakan
untuk menimbulkan rasa ayam) maka harus memeriksa industri flavor (flavour house) yang
memproduksinya. Dari sekian banyak yang digunakan untuk menyusun perisa ayam, salah satunya yaitu
lemak ayam, untuk itu perlu memeriksa pula produsen lemak ayam yang bersangkutan. Dengan demikian,
dapat dibayangkan bahwa pekerjaan seorang auditor makanan dan minuman halal bukanlah pekerjaan
mudah karena di samping memerlukan ketelitian yang tinggi juga memerlukan pengetahuan yang mendalam
tentang masalah yang dihadapi, dari mulai pengetahuan bahannya, cara memproduksinya sampai berbagai
kemungkinan asal bahan dan cara-cara sintesisnya atau formulasinya. r. Dan di samping itu Allah telah
mengharamkan makanan dan hewan-hewan yang jelek, karena makanan memiliki pengaruh terhadap akhlak
dan tabiat seseorang. Harta dan makanan yang halal dan baik akan menumbuhkan darah dan daging yang
baik, demikian juga sebaliknya. Apalagi dewasa ini orang-orang sudah banyak yang tidak peduli dengan hal-
hal tersebut.Sehingga sangat perlu pengetahuan yang cukup untuk dapat memilih dan memilah-milah hewan
yang diperbolehkan dimakan.Di antara hewan yang diharamkan untuk dimakan adalah babi dan ini sudah
merupakan kesepakatan kaum muslimin, sebab pelarangan memakan daging babi sudah dijelaskan dalam
Al-Qur’an dan Sunnah, di antaranya:

‫اغ َوالَ عَا ٍد فَال إِ ْث َم َعلَ ْي ِه إِ َّن هّللا َ َغفُو ٌر َّر ِحي ٌم‬ ُ
ٍ َ‫ير َو َما أ ِه َّل بِ ِه لِ َغي ِْر هّللا ِ فَ َم ِن اضْ طُ َّر َغ ْي َر ب‬ ِ ‫إِنَّ َما َح َّر َم َعلَ ْي ُك ُم ْال َم ْيتَةَ َوال َّد َم َولَحْ َم ْال ِخ‬
ِ ‫نز‬

“Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang (yang
ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah.” (QS. Al Baqarah: 173)

Firman-Nya:

‫ير َو َما أُ ِه َّل لِ َغي ِْر هّللا ِ بِ ِه‬


ِ ‫ت َعلَ ْي ُك ُم ْال َم ْيتَةُ َو ْال َّد ُم َولَحْ ُم ْال ِخ ْن ِز‬
ْ ‫ُح ِّر َم‬

“Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama
selain Allah.” (QS. Al Maa’idah: 3)

Dan firman-Nya:

‫ير َو َما أُ ِه َّل لِ َغي ِْر هّللا ِ بِ ِه‬ ِ ‫إِنَّ َما َح َّر َم َعلَ ْي ُك ُم ْال َم ْيتَةَ َو ْال َّد َم َولَحْ َم ْالخ‬
ِ ‫َنز‬
“Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan atasmu (memakan) bangkai, darah, daging babi dan binatang
yang disembelih dengan menyebut nama selain Allah.” (QS. An Nahl: 115)

Demikian juga sabda beliau:

َ ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم قَا َل إِ َّن هَّللا َ َح َّر َم ْال َخ ْم َر َوثَ َمنَهَا َو َح َّر َم ْال َم ْيتَةَ َوثَ َمنَهَا َو َح َّر َم ْال ِخ ْن ِز‬
ُ‫ير َوثَ َمنَه‬ َ ِ ‫ع َْن أَبِي هُ َر ْي َرةَ أَ َّن َرسُو َل هَّللا‬

Dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya Allah
telah mengharamkan khamr dan hasil penjualannya dan mengharamkan bangkai dan hasil penjualannya
serta mengharamkan babi dan hasil penjualannya.” (HR. Abu Daud)

namun dewasa ini maraknya penngunaan daging babi di indonesia sangat lah membabi buta . adupun alasan
daging banyak digunakan karna dalam sosok daging babi sangat banyak kegunaannya bagi hal yang bersifat
pangan sehingga banyak menghasilkan olahan olahan , berikut adalah beberapa hasil pangan yang dapat
diolah dari babi yaitu :

A. Daging babi
Ada dua istilah yang sering digunakan untuk menunjukkan bahwa bahan tersebut adalah daging babi
yaitu ham dan bacon. Ham yaitu daging babi bagian belakang, sedangkan bacon adalah iga babi
asap. Secara umum daging babi memiliki lapisan lemak yang tebal dengan serat yang cukup halus.
Akan tetapi, tidak mudah membedakan antara daging babi dengan daging sapi muda, keduanya
sangat mirip, apalagi jika keduanya bercampur.Di negara Barat dikenal juga apa yang disebut
dengan ham sapi, ini berarti bagian paha belakang daging sapi, juga ada beef bacon (iga asap daging
sapi). Istilah ini kemudian ada juga yang menirunya di Indonesia, padahal seperti telah dibahas
sebelumnya, masalah nama ini sangat penting karena kalau kita biarkan nama-nama barang yang
haram bercampur dengan nama-nama barang yang halal, dikhawatirkan akan menjadi rancu dan
tidak jelas lagi mana yang halal dan mana yang haram, di samping itu jika kita memperkenalkan
nama barang haram pada barang yang halal, maka hal ini dapat mendekatkan kita kepada mencintai
barang yang haram tersebut. Oleh karena itu penggunaan istilah-istilah ham dan bacon untuk daging
yang halal seharusnya tidak diperkenankan.

B. Lemak babi

lemak babi dikenal dengan istilah lard, sedangkan lemak sapi atau kambing disebut dengan tallow.
Akan tetapi, di perdagangan seringkali tallow berarti lemak hewani (termasuk lemak babi). Bentuk
fisiklard dan tallow yaitu padat. Di negara Barat, lard dan tallow kadang digunakan sebagai minyak
penggoreng atau dicampurkan dalam minyak goreng nabati dengan tujuan untuk mendapatkan flavor
(rasa dan aroma) yang baik dari bahan yang digoreng.

C. Darah
Di beberapa daerah di Indonesia darah beku (dikenal dengan nama dadih atau marus) dimakan
dengan diolah dengan digoreng atau direbus, padahal jelas haramnya. Di negara-negara Eropa darah
juga dimakan, namun jarang dalam bentuk dadih tetapi dibuat menjadi produk sejenis sosis. Di
Jerman dikenal berbagai bentuk sosis yang menggunakan bahan baku darah seperti sosis Thueringer,
sosis lidah, sosis darah dan tetelan, dll. Darah juga diproses lebih lanjut, misalnya dipisahkan plasma
darah dan serum darahnya, lalu dikeringkan menjadi plasma darah kering yang siap digunakan
sebagai bahan pembantu dalam proses pengolahan pangan selanjutnya. Sebagai contoh, bovine
plasma protein isolate (isolat plasma darah) digunakan untuk menggantikan sebagian tepung
gandum pada pembuatan roti, juga dapat digunakan sebagai bahan pengganti sebagian putih telur
pada pembuatan kue.

D. Kulit Dan Tulang

Kulit merupakan produk samping yang kaya akan protein kolagen dan mempunyai sifat-sifat khusus.
Untuk hewan besar seperti sapi, kerbau dan kuda, umumnya kulitnya digunakan sebagai kulit samak.
Kulit pada bagian luar disamak dan selanjutnya dibuat menjadi barang-barang kerajinan. Kulit
bagian dalam (sisa dari penyamakan), umumnya dikumpulkan dan diproses lebih lanjut
menjadi casing(selongsong sosis). Untuk pembuatan selongsong sosis diperlukan teknologi tinggi
dan padat modal, sehingga umumnya hanya dilakukan oleh industri besar, juga memerlukan bahan
baku yang banyak dan kontinyu penyediaannya. Untuk hewan kecil, terutama kulit babi, di samping
diolah langsung menjadi bahan sejenis sosis yang transparan, juga sebagian besar diproses lebih
lanjut menjadi gelatin. Perlu diketahui, pada prinsipnya gelatin dapat dibuat dari bahan yang kaya
akan kolagen seperti kulit dan tulang baik dari babi maupun sapi. Akan tetapi, apabila dibuat dari
kulit dan tulang sapi, prosesnya lebih lama dan memerlukan air pencuci/penetral (bahan kimia) yang
lebih banyak, sehingga kurang berkembang. Akan tetapi, sekarang gelatin sapi pun sudah mulai di
produksi di negara-negara muslim karena kebutuhannya semakin mendesak untuk menggantikan
gelatin dari babi.

Saat ini peradaran daging babi masih sangat marak di indonesia , yang jadi masalah adalah zat – zat
adiktif dalam makanan yang berupa olahan babi belum banyak di ketahui oleh masyarakat luas dan bisa
jadi tampa sadar masyarakat malah mengosumsi olahan tersebut yang sudah jelas keharaman nya
.Berikut adalah zat – zat adiktif yang masih diragukan kehalalannya

1. Potasium nitrat (E252)


Biasanya digunakan pada Sosis, ham, Dutch Cheese

2. L-(+)-asam tartarat (E334)


Biasanya digunakan pada Produk susu beku, jelly, bakery, minuman, tepung telur, wine, dll.

3. Gliserol/gliserin (E422)
Biasanya digunakan pada Bahan coating untuk daging, keju, cake, desserts, dll

4. Asam lemak dan turunannya, E430, E431, E433, E434, E435, E436
Biasanya digunakan pada Produk roti dan cake, donat, produk susu: es krim,desserts beku; minuman, dll

5. Pengemulsi yang dibuat dari gliserol dan/atau asam lemak (E470 - E495)
Biasanya digunakan pada Snacks, margarin, desserts, coklat, cake, puding

6. dible bone phosphate (E542)


7. L-sistein E920
Biasanya digunakan pada Tepung dan produk roti, bumbu dan perisa (flavor)

8. Wine vinegar dan malt vinegar


Biasanya digunakan pada bumbu-bumbu, saus, salad

Anda mungkin juga menyukai